Anda di halaman 1dari 22

ISO 14001

Langkah-Langkah Penerapan ISO 14001 Bagi


Perusahaan
ISO 14001 merupakan standar lingkungan yang bersifat sukarela. Standar ini
dapat dipergunakan oleh organisasi ataupun perusahaan yang ingin
menerapkan, mempertahankan, dan menyempurnakan sistem manajemen
lingkungannya kemudian membuktikan kepada pihak lain atas kesesuaian
sistem manajemen lingkungannya dengan standar dan memperoleh sertifikat.
Adapun beberapa tujuan tersebut bisa didapatkan melalui beberapa langkah
dalam penerapannya yang dapat diketahui sebagai berikut.
Tahap 1 Persiapan didalamnya terdapat:
1. Pembentukan tim dimana dalam pembentukan tim ini yang
berperan dalam pengembangan, penerapan, pemeliharaan dan
peningkatan efektifitas sistem manajemen lingkungan seperti
yang di atur dalam persyaratan ISO 14001:2004.
2. Manajemen puncak yang memberikan arahan dengan tujuan
agar sistem manajemen lingkungan dapat diterapkan sebaik
mungkin sesuai dengan persyaratan yang diatur dalam ISO
14001:2004.
3. Manajemen representative Memimpin tim untuk
pengembangan, penerapan, pemeliharaan dan peningkatan
efektifitas sistem manajemen lingkungan. Melaporkan kinerja
sistem manjemen lingkungan ke manajemen puncak secara
periodik.
Tahap 2 Pengembangan sistem manajemen
Pengembangan sistem manajemen ini yang harus mengacu pada
persyaratan standar ISO 14001:2004, sehingga pada akhirnya kalau sistem
memenuhi standar ISO 14001:2004 maka dapat dilakukan sertifikasi sistem
manajemen lingkungan yang sudah di terapkan.
Untuk dapat mengembangkan sistem manajemen dengan baik maka
dibutuhkan bimbingan konsultan yang berpengalaman dalam pengembangan,
penerapan sistem manajemen lingkungan ISO 14001 di mana langkah
awalnya yang harus dilakukan adalah transfer knowladge melalui proses
pelatihan. Tujuan dari pelatihan awal ini adalah:
 Memberikan pengetahuan kepada Tim tentang konsep sistem
manajemen lingkungan
 Memberikan pengertian tentang interpretasi persyaratan ISO
14001:2004
 Memberikan arahan bagaimana melakukan pengembangan
dan penerapan sistem manajemen lingkungan
 Memberikan arahan tentang sistem dokumentasi Sistem
Manajemen lingkungan
 Memberikan pengertian bagaimana melakukan risk
assessmentterkait dengan aspek dan dampak lingkungan
Selain itu terdapat juga pembuatan kebijakan lingkungan, objective dan
target. Selanjutnya dengan pembuatan dokumen, pedoman lingkungan,
prosedur lingkungan, instruksi kerja, identifikasi aspek dan dampak
lingkungan serta iedntifikasi dan evaluasi pemenuhan peraturan perundang-
undangan. Dalam tahap pengembangan apabila telah terpenuhi secara
keseluruhan maka bisa dilanjutkan pada tahap penerapan ISO 14001.

Tahap 3 Penerapan
Dalam langkah awal pada penerapan ISO 14001 ini berdasarkan tahapan
sebelumnya, maka seluruh dokumen sistem manajemen lingkungan yang
sudah di setujui di distribusikan ke semua pengguna dokumen serta harus
dilakukan sosialisasi. Management Representative mengkoordinasi
pelaksanaan sosialisasi bekerja sama dengan departemen HRD. Program
sosialisasi di rancang untuk semua karyawan  mulai dari level manajemen
puncak sampai dengan seluruh karyawan. Sosialisasi juga dilakukan ke pihak
eksternal yang terkait pengelolaan lingkungan dengan Organisasi atau
perusahaan diantaranya suplier dan sub contractor, pelanggan, tamu dan
jika diperlukan masyarakat sekitar. Kemudian langkah selanjutnya yaitu
menerapkan sistem manajemen lingkungan itu sendiri.

Tahap 4 Evaluasi dan Monitoring


Setelah dilakukan beberapa tahapan sebelumnya, maka diperlukan evaluasi
dan monitoring. Dimana dalam tahapan ini mencakup internal audit yang
merupakan salah satu proses internal yang digunakan untuk mengevaluasi
efektifitas sistem manajemen lingkungan seperti diatur dalam standar ISO
14001.Kemudian pemantauan dan pengukuran kinerja
lingkungan dengan tujuan penerapan sistem manajemen lingkungan
adalah bagaimana organisasi atau perusahaana dapat mencegah atau
mengurangi terjadinya pencemaran lingkungan akibat kegiatan, produk atau
jasa yang dihasilkan dan yang terakhir yaitu kajian manajemen dimana
seluruh standar Sistem manajemen yang diterbitkan oleh ISO, selalu
mensyaratakan adanya kajian manajemen sebagai salah satu kegiatan untuk
mengali dan mendorong improvement.
Tahap 5 Sertifikasi
Apabila sistem manajemen lingkungan sudah dijalankan secara efektif di
buktikan dengan hasil internal audit dan kajian manajemen, maka
saatnya management representative untuk melakukan pemilihan badan
sertifikasi. Badan sertifikasi merupakan suatu lembaga baik bersifat nasional
ataupun internasional yang memiliki kompetensi dan kualifikasi untuk
melakukan audit sertifikasi terhadap sistem manajemen lingkungan ISO
14001:2004. Pemilihan badan sertifikasi tergantung kebutuhan organisasi
atau perusahaan karena di Indonesia terdapat banyak lembaga/badan
sertifikasi baik yang bersifat Nasional maupun Internasional. Tujuan
dari initial audit yaitu:
 Untuk mengetahui kesiapan untuk dilaksanakan main audit
 Untuk memastikan ruang lingkup pelaksanaan audit
Tahap 6 Pemeliharaan dan Peningkatan
Sertifikat ISO 14001:2004 berlaku selama 3 tahun dan setiap 6 atau 12 sekali
akan dilakukan auditsurvailance secara periodik dari badan sertifikasi.
Tujuan dari audit survailance adalah:
 Memastikan apakah sistem manajemen lingkungan masih di
Implementasikan secara konsisten
 Menggali peluang improvementterhadap sistem yang sudah
dijalankan
Berbeda dengan audit sertifikasi dimana proses audit dilakukan secara
menyeluruh, maka survailance audit hanya dilakukan secara partial dengan
berbagai pertimbangan, diantaranya:
 Proses yang kritis terhadap lingkungan
 Area yang banyak temuan audit pada periode sebelumnya
Apa yang harus di persiapkan oleh Organisasi atau perusahaan pada saat
menjelang audit survailance:
1. Sistem Manajemen Lingkungan harus diimplementasikan
secara konsisten
2. Objective dan Target serta program dilaksanakan serta
dilakukan pemantauan dan pengukuran pencapaian secara
efektif
3. Internal audit sudah dijalankan
4. Kajian manajemen juga sudah di jalankan
Apabila organisasi sudah menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO
9001;2008, maka prosessurvailance audit dapat dilakukan secara
terintegrasi dengan sistem manajemen lingkungan. Apabila masa berlaku
sudah habis maka bisa dilakukan dengan proses re-annual. Proses re-
annual audit, akan sama dengan main audit/ certificationaudit dimana
audit akan dilakukan untuk seluruh proses dan fungsi.
Bila kita perhatikan daftar prosedur wajib ISO 14001 di atas, kita bisa
mengambil kesimpulan bahwa prosedur wajib ISO 14001 adalah beberapa
prosedur wajib ISO 9001 ditambah lagi dengan beberapa prosedur wajib yang
benar-benar menyinggung masalah sistem manajemen lingkungan, ini
dikarenakan ISO 9001 merupakan pondasi bagi standar-standar manajemen
yang lain.

Interpretasi Klausul ISO 14001:2015


4. Context
4.1 Understand your organization and its particular context

 Mengidentifikasi dan memahami konteks eksternal organisasi.


 Mengidentifikasi masalah eksternal yang relevan dengan tujuan organisasi.
 Mengidentifikasi kondisi eksternal yang relevan dengan tujuan organisasi.
 Mengidentifikasi dan memahami konteks internal yang ada pada organisasi.
 Identifikasi masalah internal yang relevan dengan tujuan organisasi.
 Identifikasi kondisi internal yang relevan dengan tujuan organisasi.

4.2 Clarify the needs and expectations of your interested parties

 Mengidentifikasi pihak berkepentingan yang relevan dengan SML organisasi.


 Mengidentifikasi pihak yang tertarik dalam kinerja lingkungan.
 Tentukan kebutuhan dan harapan dari pihak berkepentingan organisasi.
 Tentukan mereka yang relevan dengan kinerja lingkungan.
 Tentukan apa saja yang menjadi kepatuhan kewajiban (persyaratan) dari pihak yang
tertarik (interested party).

4.3 Define the scope of your environmental management system


 Perjelas batas-batas dan pikirkan mana saja yang berlaku untuk SML.
 Gunakan batas dan informasi penerapan untuk menentukan ruang lingkup SML.
 Pertimbangkan kewajiban kepatuhan ketika mendefinisikan ruang lingkup.
 Pertimbangkan konteks perusahaan ketika mendefinisikan ruang lingkup.
 Tentukan lingkup sistem manajemen lingkungan.
 Sertakan semua produk yang termasuk dalam ruang lingkup (batas) dari SML.
 Sertakan semua jasa yang termasuk dalam ruang lingkup (batas) dari SML.
 Sertakan semua kegiatan yang termasuk dalam ruang lingkup (batas) dari SML.
 Dokumentasikan ruang lingkup sistem manajemen lingkungan.

4.4 Establish and maintain an environmental management system

 Pertimbangkan konteks organisasi ketika membangun dan memelihara SML.


 Pertimbangkan konteks eksternal ketika mengembangkan SML organisasi.
 Pikirkan tentang bagaimana isu-isu eksternal bisa mempengaruhi SML organisasi.
 Pikirkan tentang bagaimana pihak eksternal yang berkepentingan dapat mempengaruhi
EMS.
 Pertimbangkan konteks internal ketika mengembangkan SML.
 Pikirkan tentang bagaimana masalah internal dapat mempengaruhi SML.
 Kembangkan SML sesuai dengan persyaratan standar ISO 14001.
 Tetapkan proses-proses yang butuhkan dan perjelas interaksi proses.
 Laksanakan, pertahankan, dan tingkatkan sistem manajemen lingkungan.

5. Leadership
5.1 Provide leadership by accepting responsibility for the EMS

 Top Manajemen harus menerima tanggung jawab untuk SML organisasi.


 Tunjukkan bahwa top manajemen berkomitmen untuk SML organisasi.
 Pastikan bahwa kebijakan lingkungan dirumuskan.
 Pastikan bahwa tujuan lingkungan ditetapkan.
 Top Manajemen harus mengkomunikasi komitmennya untuk SML organisasi.
 Jelaskan mengapa pengelolaan lingkungan penting.
 Manajer diharapkan mempunyai bertanggung jawab atas jalannya SML.
 Top Manajemen mendorong personil secara pribadi mendukung SML mereka.

5.2 Provide leadership by establishing an environmental policy

 Top Manajemen harus merumuskan kebijakan lingkungan organisasi.


 Dalam merumuskan kebijakan organisasi, top manajemen harus mempertimbangkan
konteks organisasi, lingkungan dan kewajiban kepatuhan.
 Top Manajemen harus menerapkan kebijakan lingkungan organisasi.
 Top Manajemen harus memastikan adanya dokumen kebijakan lingkungan organisasi.
 Top Manajemen mngkomunikasikan kebijakan lingkungan organisasi.
 Top Manajemen memastikan personil untuk mematuhi kebijakan lingkungan.

5.3 Provide leadership by assigning EMS roles and responsibilities

 Top Manajemen harus memberikan kepemimpinan lingkungan yang efektif.


 Top Manajemen menetapkan dan mengkomunikasikan peran, tanggung jawab, dan
kewenangan dalam SML.

6. Planning
6.1 Formulate actions to address your risks and opportunities

6.1.1 Develop processes and prepare plans to establish your EMS

 Kembangkan proses yang dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan SML.


 Membangun proses yang diperlukan untuk merencanakan dan melaksanakan SML.
 Melaksanakan proses yang diperlukan untuk merencanakan dan melaksanakan SML.
 Menjaga proses yang diperlukan untuk merencanakan dan melaksanakan SML.
 Rencanakan pembentukan sistem manajemen lingkungan.
 Pertimbangkan ruang lingkup sistem manajemen lingkungan (4,3).
 Pertimbangkan bagaimana organisasi akan mengatasi konteks organisasi(4.1).
 Pertimbangkan bagaimana organisasi akan menentukan risiko dan peluang (4.1).
 Pertimbangkan bagaimana organisasi akan mengidentifikasi situasi darurat potensial
(8,2).
 Pertimbangkan bagaimana organisasi memastikan bahwa SML mencapai hasil yang
diinginkan.
 Bangun perencanaan pengelolaan dokumen dan rekaman lingkungan.
 Dokumentasikan risiko dan peluang yang perlu ditangani.
 Dokumentasikan proses yang diperlukan untuk merencanakan dan mengelola SML.
 Pelihara dan kontrol perencanaan dokumen dan rekaman SML.

6.1.2 Identify significant environmental aspects and associated impacts


 Gunakan proses perencanaan risiko (dari klausul 6.1.1) untuk mengidentifikasi aspek
lingkungan.
 Mengidentifikasi aspek lingkungan yang termasuk dalam lingkup SML organisasi.
 Mengidentifikasi aspek-aspek lingkungan apa saja yangdipengaruhi atau dikendalikan
oleh organisasi.
 Mengidentifikasi aspek lingkungan yang penting bagi organisasi.
 Menetapkan kriteria untuk mengidentifikasi aspek lingkungan penting.
 Gunakan proses perencanaan risiko (dari 6.1.1) untuk mengidentifikasi dampak
lingkungan.
 Mengidentifikasi dampak lingkungan yang berada dalam lingkup SML organisasi.

6.1.3 Study environmental aspects and identify compliance obligations

 Gunakan proses perencanaan resiko (dari 6.1.1) untuk mengidentifikasi kewajiban


kepatuhan.
 Mengidentifikasi kewajiban kepatuhan apa saja yang masuk dalam lingkup SML
organisasi.
 Dokumentasikan apa saja kewajiban kepatuhan SML organisasi.

6.1.4 Address environmental aspects, obligations, risks, and opportunities

 Rencakanan bagaimana organisasi memastikan bahwa SML mencapai hasil yang


diinginkan.
 Rencakanan bagaimana organisasi akan menangani aspek lingkungan penting.
 Rencakanan bagaimana organisasi akan menangani kewajiban kepatuhan lingkungan.
 Rencakanan bagaimana organisasi akan menangani risiko dan peluang.
 Rumuskan tindakan untuk memastikan bahwa SML mencapai hasil yang diinginkan.
 Lakukan tindakan untuk memastikan bahwa SML mencapai hasil yang diinginkan.

6.2 Set environmental objectives and make plans to achieve them

6.2.1 Establish environmental objectives for all relevant areas

 Perjelas kriteria untuk menetapkan tujuan lingkungan.


 Pastikan bahwa tujuan konsisten dengan kebijakan lingkungan.
 Pastikan bahwa tujuan terukur.
 Pastikan bahwa tujuan mempertimbangkan pilihan dan persyaratan organisasi.
 Tentukan tujuan pada tingkat yang relevan dan untuk fungsi yang relevan.
 Tentukan tujuan yang menangani risiko spesifik dan peluang.
 Tentukan tujuan yang membahas kewajiban kepatuhan tertentu.
 Tentukan tujuan yang membahas aspek lingkungan penting organisasi.

6.2.2 Establish plans to achieve objectives and evaluate results

 Tetapkan rencana untuk mencapai tujuan lingkungan.


 Kembangkan tindakan untuk mencapai tujuan lingkungan.
 Cari cara untuk mengintegrasikan tindakan ke dalam proses bisnis.
 Cari tahu bagaimana cara organisasi akan mengevaluasi hasil.
 Pantau seberapa baik tujuan sedang dicapai.

7. Support
7.1 Support your EMS by providing the necessary resources

 Tentukan sumber daya yang diperlukan oleh sistem manajemen lingkungan.


 Sediakan sumber daya yang diperlukan sistem manajemen lingkungan.

7.2 Support your EMS by ensuring that people are competent

 Perjelas persyaratan kompetensi lingkungan dalam organisasi.


 Identifikasi siapa saja personel yang mempengaruhi kinerja lingkungan.
 Identifikasi persyaratan kompetensi personel yang berdampak pada kinerja lingkungan.
 Raih atau cari kompetensi setiap kali ada kekurangan yang ditemukan.
 Raih atau cari kompetensi yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan kompetensi
lingkungan organisasi.
 Dokumentasikan kompetensi personel yang mempengaruhi kinerja lingkungan.
 Pertahankan dokumentasi dan gunakan sebagai bukti yang menunjukkan bahwa
personel memiliki kompetensi yang mereka butuhkan untuk menangani aspek
lingkungan dari kegiatan, proses, produk, jasa, dan sistem.

7.3 Support your EMS by making people aware of their duties

 Buat personel menyadari adanya SML organisasi.


 Berbagi informasi tentang SML dengan personel yang melaksanakan pekerjaan yang
berada di bawah kendali organisasi.
 Pastikan bahwa mereka menyadari kebijakan lingkungan.
 Pastikan bahwa mereka menyadari tujuan lingkungan.
 Pastikan bahwa mereka menyadari aspek lingkungan.
 Pastikan bahwa mereka menyadari dampak lingkungan.
7.4 Support your EMS by controlling your communications

7.4.1 Support your EMS by creating a communications processes

 Rencanakan bagaimana pengelolaan komunikasi SML.


 Tetapkan proses untuk mengelola komunikasi SML.
 Tentukan metode untuk mengetahui bagaimana komunikasi internal dan eksternal akan
ditangani.
 Laksanakan proses komunikasi SML organisasi.

7.4.2 Support your EMS by facilitating internal communications

 Bangun komunikasi SML di dalam dan di seluruh organisasi.


 Diskusikan SML dengan orang-orang di semua tingkatan organisasi dan fungsi.
 Aktifkan siapa pun untuk berkontribusi perbaikan terus-menerus.

7.4.3 Support your EMS by establishing external communications

 Bangun komunikasi antara organisasi dan pihak eksternal.


 Gunakan proses komunikasi untuk mengontrol komunikasi eksternal.

7.5 Support your EMS by managing documented information

7.5.1 Support your EMS by using all necessary EMS documents

 Identifikasi seberapa luas cakupan pendokumentasian informasi dalam SML yang harus
dilakukan.
 Pertimbangkan kegiatan, personel, kewajiban, proses, ukuran, produk dan layanan
organisasi ketika membuat dokumen dan rekaman.
 Pilih semua dokumen dan rekaman yang diperlukan SML.
 Pilih semua dokumen internal dan rekaman yang diperlukan SML.
 Pilih semua dokumen eksternal dan rekaman yang diperlukan SML.

7.5.2 Support your EMS by managing the use of EMS documents

 Kelola pendokumentasikan informasi SML dalam organisasi.


 Pastikan bahwa dokumen dan rekaman SML organisasi diidentifikasi dengan benar.
 Pastikan bahwa dokumen dan rekaman SML organisasi disajikan dengan benar.
 Pastikan bahwa dokumen dan rekaman SML organisasi telahdisetujui..

7.5.3 Support your EMS by controlling the use of EMS documents


 Pilih semua dokumen dan rekaman SML yang dibutuhkan.
 Identifikasi bagaimana dokumen SML dikontrol.
 Pikirkan bagaimana dokumen dan rekaman SML dibuat.
 Pikirkan bagaimana dokumen dan rekaman SML diidentifikasi.
 Pikirkan bagaimana dokumen dan rekaman SML didistribusikan.
 Pikirkan bagaimana dokumen dan rekaman SML disimpan.
 Pikirkan bagaimana dokumen dan rekaman SML akan diambil.
 Pikirkan bagaimana dokumen dan rekaman SML diakses.
 Pikirkan bagaimana dokumen dan rekaman SML digunakan.
 Pikirkan tentang bagaimana dokumen EMS dan rekaman dilindungi.
 Pikirkan bagaimana dokumen dan rekaman SML jika mengalami perubahan.
 Pikirkan bagaimana dokumen dan rekaman SML dipelihara.
 Kontrol semua dokumen dan rekaman SML (internal ataupun eksternal) yang
dibutuhkan.

8. Operations
8.1 Establish your EMS processes and control how they operate

 Tentukan persyaratan lingkungan yang harus dipenuhi oleh proses.


 Tentukan persyaratan lingkungan untuk proses pengadaan (yang sesuai).
 Perjelas persyaratan lingkungan untuk pembelian produk dan layanan.
 Tentukan persyaratan lingkungan untuk proses desain (yang sesuai).
 Tetapkan kontrol untuk memastikan bahwa persyaratan lingkungan dianggap.
 Rencanakan pelaksanaan proses SML dalam organisasi.
 Perjelas kriteria operasi yang harus dipenuhi proses SML.
 Kembangkan kontrol untuk proses pengelolaan lingkungan.
 Pertimbangkan untuk menggunakan tenaga untuk mengontrol proses organisasi.
 Pertimbangkan untuk menggunakan prosedur untuk mengontrol proses organisasi.
 Pertimbangkan untuk menggunakan teknologi untuk mengontrol proses organisasi.
 Pertimbangkan untuk menggunakan metodologi untuk mengontrol proses organisasi.
 Laksanakan dan kontrol proses SML organisasi.
 Gunakan dokumen untuk menunjukkan bahwa proses SML dilaksanakan.

8.2 Establish your emergency preparedness and response processes

 Bangun proses respon kesiapan tanggap darurat.


 Tetapkan proses untuk mempersiapkan situasi darurat potensial.
 Tetapkan proses untuk menanggapi situasi darurat potensial.
 Pelihara proses respon kesiapan tanggap darurat dengan memberikan pelatihan.
 Dokumentasikan proses respon kesiapan tanggap darurat.
 Lakukan peninjauan terkait proses respon kesiapan tanggap darurat.

9. Evaluation
9.1 Determine your environmental performance and compliance

9.1.1 Investigate your organization’s environmental performance

 Rencanakan bagaimana organisasi akan menyelidiki kinerja lingkungan.


 Rencanakan bagaimana organisasi akan memantau kinerja lingkungan.
 Rencanakan bagaimana organisasi akan mengukur kinerja lingkungan.
 Rencanakan bagaimana organisasi akan menganalisis kinerja lingkungan.
 Rencanakan bagaimana organisasi akan mengevaluasi kinerja lingkungan Anda.
 Lakukan investigasi kinerja lingkungan organisasi.
 Pantau kinerja lingkungan organisasi.
 Ukur kinerja lingkungan organisasi.
 Analisa kinerja lingkungan organisasi.
 Evaluasi kinerja lingkungan organisasi.
 Komunikasikan kinerja lingkungan organisasi.

9.1.2 Evaluate your organization’s environmental compliance

 Rencanakan bagaimana cara organisasi mengetahui apakah kewajiban kepatuhan telah


dipenuhi.
 Identifikasi seberapa sering kepatuhan lingkungan harus dievaluasi.
 Tetapkan proses evaluasi kepatuhan lingkungan yang sesuai.
 Laksanakan proses evaluasi kepatuhan lingkungan yang sesuai.
 Jaga dan pelihara proses evaluasi kepatuhan lingkungan yang sesuai.
 Ambil tindakan untuk menyelesaikan kekurangan kepatuhan lingkungan.

9.2 Audit your organization’s environmental management system

9.2.1 Conduct EMS conformance audits and document your results

 Lakukan Internal Audit SML pada selang waktu terencana.


 Identifikasi apakah SML sudah memenuhi persyaratan organisasi dan standar ISO.
 Periksa efektivitas SML organisasi.
9.2.2 Establish internal audit methods, schedules, and requirements

 Rencanakan pengembangan program audit internal.


 Kembangkan sebuah program yang dapat mengetahui apakah SML memenuhi
persyaratan.
 Kembangkan sebuah program yang dapat menentukan apakah SML efektif.
 Tetapkan program audit internal organisasi.
 Tetapkan tanggung jawab audit internal.
 Tetapkan persyaratan perencanaan audit internal.
 Tetapkan persyaratan pelaporan audit internal.
 Tetapkan jadwal audit internal.
 Tetapkan metode audit internal.
 Laksanakan program audit internal.
 Tentukan ruang lingkup untuk setiap audit internal.
 Tentukan Kriteria audit untuk setiap audit internal.
 Pilih auditor internal yang berimbang dan obyektif.
 Lakukan audit internal pada selang waktu terencana.
 Laporkan hasil audit internal kepada manajemen.

9.3 Review your organization’s environmental management system

 Tinjau SML organisasi secara berkala.


 Tinjau kesesuaian, kecukupan, dan efektivitas SML.
 Tinjau status tinjauan manajemen sebelumnya.
 Tinjau seberapa baik tujuan lingkungan sedang dicapai.
 Tinjau komunikasi yang relevan dari pihak yang berkepentingan.
 Tinjau kinerja lingkungan (termasuk tren).
 Tinjau perubahan di aspek, kewajiban, masalah, dan risiko.
 Tinjau potensi peluang perbaikan terus-menerus.
 Tinjau arah strategis yang akan diambil untuk SML.
 Tinjau kebutuhan sumber daya dan persyaratan SML.
 Menghasilkan tinjauan manajemen output yang sesuai.
 Menarik kesimpulan tentang SML organisasi.
 Membuat keputusan tentang SML organisasi.
 Tentukan tindakan untuk meningkatkan kinerja lingkungan.
 Pertimbangkan implikasi untuk arah strategis secara keseluruhan.
 Dokumentasikan hasil tinjauan manajemen.
10. Improvement
10.1 Take action to improve your EMS and achieve intended outcomes

 Tentukan peluang untuk meningkatkan SML untuk mencapai hasil yang diinginkan.
 Ambil semua tindakan yang diperlukan untuk meningkatkan SML dan mencapai hasil
yang diinginkan.
 Gunakan output evaluasi kinerja untuk meningkatkan SML organisasi.
 Gunakan output evaluasi kepatuhan untuk meningkatkan SML organisasi.
 Gunakan output tinjauan manajemen untuk meningkatkan SML organisasi.
 Gunakan output audit internal untuk meningkatkan SML organisasi.

10.2 Control nonconformities and take appropriate corrective action

 Ambil tindakan untuk mengendalikan ketidaksesuaian dalam organisasi.


 Tinjau ketidaksesuaian dan identifikasi penyebabnya.
 Tentukan apakah ketidaksesuaian serupa ada di lini lain.
 Putuskan apa tindakan korektif yang harus diambil.
 Kembangkan tindakan korektif untuk mengatasi penyebab.
 Laksanakan tindakan korektif untuk mengatasi penyebab.
 Tinjau efektivitas tindakan perbaikan.
 Dokumentasikan tindakan perbaikan atas ketidaksesuaian serta hasilnya.

10.3 Enhance the suitability, adequacy, and effectiveness of your EMS

 Tingkatkan kinerja lingkungan organisasi.


 Terus tingkatkan kinerja SML.
 Terus tingkatkan kesesuaian SML.
 Terus tingkatkan kelayakan SML.
 Terus tingkatkan efektivitas SML.
Panduan Kebijakan Lingkungan ISO
14001:2015
ISO 14001 mensyaratkan bahwa manajemen puncak organisasi menetapkan kebijakan
lingkungan bagi organisasi. Apa maksud dari kebijakan lingkungan tersebut? Apa saja
isinya? Bagaimana cara menyusunnya? Sementara jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
ini berbeda dari perusahaan ke perusahaan, berikut adalah beberapa panduan untuk
membantu Anda menentukan mereka di organisasi Anda. ISO 14001:2015 pdf

Apa itu Kebijakan Lingkungan?


Kebijakan lingkungan ISO 14001 adalah kebijakan yang menguraikan maksud dan arahan
bagaimana perusahaan akan berhubungan dengan efeknya pada lingkungan secara
keseluruhan. Pernyataan ini perlu datang dari manajemen puncak, karena itu adalah
panduan untuk bagaimana setiap individu dalam perusahaan akan melakukan pekerjaan
mereka dalam kaitannya dengan dampak lingkungan. Ha ini adalah di mana Anda
menampilkan apa komitmen perusahaan Anda dalam mengendalikan dan meningkatkan
dampak lingkungan yang Anda buat.

Apa yang perlu dimasukkan dalam kebijakan tersebut?


Kebijakan lingkungan memiliki beberapa elemen tertentu yang diperlukan untuk memenuhi
persyaratan ISO 14001. Berikut adalah beberapa penjelasan dan beberapa ide tentang apa
saja yang peru ada dalam Kebijakan Lingkungan. ISO 14001:2015 pdf
1. Kesesuaian organisasi – Poin tidak benar-benar yang perlu ditulis dalam
kebijakan; melainkan adalah sesuatu yang perlu diingat sepanjang penulisan
kebijakan. Kebijakan lingkungan harus sesuai dengan dampak lingkungan dari
kegiatan Anda. Jika Anda adalah perusahaan yang sangat bergantung pada
penggunaan dan pembuangan bahan kimia, maka memiliki kebijakan lingkungan
difokuskan pada limbah yang dibuat oleh kantin Anda adalah salah.
2. Perbaikan berkesinambungan – Salah satu alasan utama untuk menerapkan
sistem manajemen adalah untuk mengidentifikasi proses dalam rangka
meningkatkan sistem tersebut. Kebijakan lingkungan diharapkan untuk menyertakan
komitmen untuk konsep perbaikan berkesinambungan dalam bagaimana proses
Anda mempengaruhi lingkungan. Anda tidak perlu untuk menyatakan bagaimana
Anda akan melakukan hal ini, hanya saja Anda berkomitmen untuk melakukannya.
3. Pencegahan pencemaran – komitmen lain yang perlu dimasukkan sebagai bagian
dasar dari kebijakan ini adalah komitmen perusahaan Anda untuk mencegah polusi.
Sekali lagi, Anda tidak perlu untuk mendokumentasikan bagaimana langkah
praktisnya dalam Kebijakan, tapi hal ini harus menjadi sesuatu yang dapat dengan
mudah Anda delegasikan pada seseorang pada audit.
4. Mematuhi persyaratan hukum dan lainnya – Komitmen terakhir yang diperlukan
dalam kebijakan ini adalah untuk mematuhi semua persyaratan hukum dan lainnya
yang terkait dengan aspek lingkungan Anda. Aspek lingkungan adalah cara
mengidentifikasi bahwa Anda berinteraksi dengan lingkungan dan Anda perlu untuk
setuju bahwa Anda akan bertemu hukum atau ketentuan lainnya yang berhubungan
dengan ini. ISO 14001:2015 pdf
5. Kerangka tujuan dan sasaran – Di sinilah Anda masuk ke informasi rinci yang
berlaku untuk perusahaan Anda. Anda akan perlu menyiapkan rencana untuk
mencapai beberapa tujuan dan sasaran yang terkait dengan meningkatkan
pengaruh Anda pada lingkungan, dan ini harus konsisten dengan kebijakan
lingkungan Anda. Jika Anda menetapkan kebijakan untuk memantau dan
mengurangi dampak lingkungan Anda yang berhubungan dengan menghilangkan
bahan kimia berbahaya yang digunakan dalam penciptaan produk Anda, maka
tujuan dan target akan akhirnya harus berhubungan dengan ini. Jangan meletakkan
sesuatu ke dalam kebijakan Anda yang tidak dapat ditindaklanjuti dengan rencana
perbaikan Anda.

Beberapa persyaratan tambahan


Seiring dengan persyaratan di atas pada apa yang perlu dalam kebijakan, ada persyaratan
tambahan tentang cara membuat kebijakan dan apa yang perlu dilakukan dengan
kebijakan. ISO 14001:2015 pdf

1. Didokumentasikan, diterapkan dan dipelihara – Kebijakan lingkungan adalah


salah satu item dalam sistem manajemen yang perlu menjadi dokumen tertulis. Hal
ini bisa dalam bentuk hard copy atau soft, tapi tidak bisa dari mulut ke mulut. Hal ini
juga perlu dilaksanakan, yang berarti bahwa telah ada rencana dibuat dan sumber
daya yang ditugaskan untuk membuat komitmen dalam kebijakan. Dengan
berjalannya waktu, kebijakan juga perlu ditinjau dan diperbarui sebagai sifat dari
dampak lingkungan perusahaan berubah, dan ini termasuk dalam pemeliharaan
kebijakan.
2. Dikomunikasikan kepada seluruh karyawan – Karyawan perlu memahami apa
kebijakan perusahaan dan bagaimana tindakan pekerjaan mereka mempengaruhi
dampak lingkungan perusahaan. Mereka tidak perlu menghafal kebijakan tersebut,
tetapi karyawan harus bisa memahami apa yang dimaksud dan bagaimana mereka
terlibat dalam mencapai tujuan. ISO 14001:2015 pdf
3. Tersedia untuk umum – Tidak seperti banyak sistem manajemen, kebijakan
lingkungan diharapkan akan berbagi dengan siapa pun di luar perusahaan yang
meminta. Hal ini dapat diposting di situs eksternal atau disediakan oleh penyelidikan,
tetapi jika seseorang ingin tahu apa kebijakan Anda itu harus siap tersedia. Hal ini
merupakan salah satu langkah bagaimana investasi Anda dalam sistem manajemen
lingkungan dapat menjadi alat publisitas untuk perusahaan Anda.

Ingat kebijakan lingkungan perlu disesuaikan dengan perusahaan Anda dan bagaimana
berinteraksi dengan lingkungan. Membuat kebijakan sesederhana mungkin sehingga
mudah dimengerti, tapi masih bermakna untuk membantu karyawan Anda dan orang lain
tahu apa yang perusahaan Anda bermaksud untuk melakukan tentang meningkatkan
dampak lingkungan.

Checklist Dokumen Mandatory yang Dibutuhkan dalam ISO 14001 : 2015


Banyak perusahaan yang selalu berlebihan dalam melakukan dokumentasi dengan anggapan
bahwa setiap proses yang ada di dalam organisasi mereka perlu didokumentasikan, tanpa
menyadari bahwa dokumen tersebut tidak dibutuhkan dalam standar ISO 14001. Di dalam
standar ISO 14001 ada beberapa proses yang mandatory (harus dilakukan), namun tidak perlu
didokumentasikan di dalam prosedur. ISO 14001 juga mengidentifikasi catatan-catatan yang
perlu dimaintain yang dimana catatatn tersebut dibuat berdasarkan proses dari system
manajemen lingkingan. Berikut adalah dokumen dan catatatan yang mandatory dan juga yang
optional dilakukan oleh perusahaan.
Tabel di atas menunjukkan dokumen dan catatan yang dibutuhkan untuk memaintain
manajemen lingkungan yang sesuai dengan ISO 14001:2015,namun kita juga harus juga tetap
memaintain catatan lain yang dibutuhkan untuk memastikan bahwa system manajemen
lingkungan dapat berfungsi dan dapat ditingkatkan seiring waktu berjalan.

Dalam ISO 14001 perusahaan tidak diwajibkan untuk mendokumentasikan semua prosedur,ada
beberapa proses yang secara mandatory harus dimiliki sebuah perusahaan untuk
menghasilkan catatan yang dibutuhkan seperti yang dijabarkan pada tabel di atas.
Tabel di atas menunjukkan prosedur yang tidak mandatory untuk dicantumkan dalam ISO
14001:2015,namun beberapa perusahaan tetap memasukkan prosedur tersebut dalam standar
ISO 14001 mereka. Perlu diingat dalam menentukan pendokumentasian suatu proses bahwa
jika diperlukan adanya konsistensi antar karyawan di dalam perusahaan untuk memastikan
terjalannya system ISO 14001 yang baik maka perusahaan harus mendokumentasikan
prosedur tersebut.

Berikut adalah penjabaran singkat mengenai beberapa dokumen dan catatan yang terdapat
dalam standar ISO 14001:2-15.

1. Menentukan KOnteks antara Perusahaan dengan Pihak


Eksternal
Hal ini merupakan syarat baru yang terdapat dalam ISO 14001:2015 yang dimana dalam
proses ini ditentukan konteks dan pihak eksternal yang berhubungan dengan perusahaan dan
ekspektasi mereka terhadap performa perusahaan.

2. Scope dari Sistem Manajemen Lingkungan


Dokumen ini biasanya terdapat di awal dari implementasi ISO 14001. Dokumen ini berfungsi
untuk mennetukan batasan dari penerapan system manajemen lingkungan di dalam
perusahaan dan juga mengidentifikasi elemen yang termasuk didalam implementasi ISO 14001

3. Kebijakan Lingkungan
Dokumen ini ditujukan sebagai bukti dari kebijakan perusahaan dalam memenuhi kewajiban
secara hokum dan mencegah polusi yang berlebih

4. Peluang Resiko yang Perlu Diperhatikan


Menurut revisi 2015 dari ISO 14001 bahwa setiap resiko dan kemungkinan resiko yang
berkaitan dengan system manajemen lingkungan harus diperhatikan, naming tidak ada
kewajiban untuk menulis prosedur mengenai hal tersebut.

5. Prosedur Identifikasi dan Evaluasi Aspek-aspek Lingkungan


ISO 14001:2015 mewajibkan semua perusahaan untuk mendokumentasikan semya aspek
lingkungan di dalam perusahaan dan menghubungkan aspek tersebut dengan dampak yang
dapat dihasilkan kepada lingkungan sekitar serta kriteria untuk mengukur signifikansi dari aspek
tersebut,

6. Catatan Pemenuhna Kewahiban


Catatan ini berguna bagi perusahaan untuk mengetahui dan memahami peraturan hokum yang
berlaku bagi bisnis yang dijalankan perusahaan.

7. Sasaran dan Rencana dari Sistem Manajemen Lingkungan


Sasaran ini dihasilakn dari tujuan yang dicantumkan di dalam dokumen Kebijakan Lingkungan
dan metode yang digunakan perusahaan dalam nencapai sasaran tersebut.

8. Catatan training dan Kompetensi


Impelemntasi dari ISO 14001:2015 terkadang memerlukan training untuk karyawan yang
berhubungan langsung dengan system manajemen lingkungan. Prosedur Training dan
Kompetensi ini akan sangat berguna bagi perusahaan dalam mengindentifikasi kebutuhan,
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dari training.

9. Bukti Komunikasi tentang SML


Bukti komunikasi didalam SML sanagat diperlukan untuk mmejadi acuan dalam berkomunikasi
dengan pihak internal dan eksternal serta hal-hal yang perlu dikomunikasikan

10. Prosedur Document Control


Prosedur ini sangat vital di dalam SML untuk meastikan bahwa setiap dokumen tersusun dan
terdistribusi sesuai dengan sebagaimanamestinya.

11. Prosedur Kontrol untuk Operasional


Di saat kita mendapati bahwa operasioanl kita bisa memiliki dampak terhadap lingkungan,
prosedur ini berfungsi sebagai alat  control untuk meminimalisir dampak lingkungan yang
disebabkan oleh operasioanal perusahaan.

12. Catatan Monitoring Performa


Setelah melakukan identifikasi karakteristik di dalam suatu proses dan karaktersitik tersebut
memiliki dampak lingkungan, maka perlu adanya catatan monitoring performa karyawan.
Catatan ini berguna agar tidak ada dampak lingkungan ayng disebabkan menurunnya performa
karyawan.

13. Catatan Kalibrasi


Dalam SML, terkadang diperlukan adanya pengukuran untuk memonitor dan menentukan titik
kritis untuk memastikan bahwa tidak adanya dampak lingkungan yang berlawanan dengan
hokum yang berlaku. Pengukuran dengan alat ukur diperlukan adanya kalibrasi untuk menjegah
salah kalkulasi dan catatan kalibrasi diperlukan untuk memastikan hal tersebut.

14. Internal Audit


Internal audit ditujukan agar system manajemen lingkungan yang sudah diimplementasikan
tetap berjalan dengan baik. Catatan internal audit dibutuhkan sebagai bukti bahwa system
manajemen lingkungan dilakukan dan terus melakukan peningkatan setiap tahun.

15. Tindakan Korektif dan Nonconformity


Menentukan tindakan korektif dan nonconformity diperlukan agar setiap tindakan yang memiliki
dampak lingkungan di dalam perusahaan dapat dicegah dan ditangani dengan baik oleh tim
SML.

Anda mungkin juga menyukai