Anda di halaman 1dari 8

Makalah

Aspek Impak Lingkungan

Dosen Pembimbing :
Tjoek Oedowo, S.T., M.H.

Kelompok 3 :

 Yusril Azhar Fakhruddin 40040118650077


 Evita Damayanti 40040118650078
 Desmilia Sefti Indrawaty 40040118650079
 Meilana Puji Astuti 40040118650080
 Tindy Rahmadi Putri 40040118650081
 Ahmad Walihul Mahali 40040118650082
 Muhamad Ryandi Ramdhani 40040118650083
 Elsa Vira Safitri 40040118650084
 Ektanisa Salsabila 40040118650085
 Endhah Setyorini 40040118650086
 Dian Nirmala Wening 40040118650087
 Astri Kusumaningtyas 40040118650088
 Laras Luhuring Tyas 40040118650089
 Rhaenisya Rizky Noorwandari 40040118650090
 Siti Nurlaela Noviana 40040118650091
 Nadilla Andini Hermawan 40040118650092

S.Tr – Teknologi Rekayasa Kimia Industri


Sekolah Vokasi
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2018
Kata Pengantar

Puji serta syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan
rahmat dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk bekerjasama untuk
menyelesaikan makalah ini. Dimana makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah
Kesehatan dan Keselamatan Kerja, yaitu tentang Aspek Impak Lingkungan.
Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Dosen dan teman-teman yang
telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa
dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan oleh sebab itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga dengan selesainya makalah
ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin...
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Sebuah aspek lingkungan adalah cara kegiatan, layanan, atau dampak produk
Anda lingkungan. Sebagai contoh, salah satu aspek lingkungan dari mencuci mobil
mungkin agen pembersih yang memiliki potensi untuk pencemaran air (pencemaran ini
adalah dampak lingkungan). Dampak lingkungan adalah perubahan lingkungan. Dampak
lingkungan yang disebabkan oleh aspek lingkungan. Dalam bahasa ISO 14001, "aspek
lingkungan merupakan elemen kegiatan, produk, atau jasa organisasi yang memiliki atau
mungkin memiliki dampak pada lingkungan”. Aspek dapat dibagi menjadi langsung dan
tidak langsung. Aspek lingkungan langsung berhubungan dengan kegiatan, produk, dan
jasa dari organisasi itu sendiri, di mana ia memiliki kontrol manajemen langsung
(misalnya, bagaimana perusahaan ketika mengelola sampah). Namun, untuk organisasi
non-industri fokus berada pada aspek lingkungan tidak langsung kegiatan mereka
(misalnya aspek bagaimana subkontraktor mengelola sampah di perusahaan).
Untuk mengidentifikasi aspek lingkungan, perlu dipelajari bagaimana kegiatan
organisasi, produk, dan jasa mempengaruhi lingkungan. Identifikasi aspek lingkungan
misalnya, emisi ke udara, pembuangan ke air dan tanah, penggunaan bahan baku, limbah
dan sumber daya alam, dampak terhadap keanekaragaman hayati, dll
Ketika mengidentifikasi aspek lingkungan, semua bagian dari operasi perusahaan dalam
lingkup didefinisikan harus dipertimbangkan, bukan hanya manufaktur inti atau layanan
kegiatan yang jelas. Sebagai contoh, sebagian besar fasilitas memiliki departemen
pemeliharaan, kantor, kantin, sistem pemanas dan pendingin, parkir kendaraan, dan
kontraktor dan pemasok kegiatan yang masing-masing dapat berdampak pada
lingkungan. Dalam pelaksanaan studi AMDAL, identifikasi dampak umumnya difokuskan
pada kegiatan suatu usaha atau proyek yang diperkirakan akan menjadi sumber dampak
serta komponen/ parameter lingkungan yang diperkirakan akan mengalami perubahan
mendasar akibat rencana kegiatan/ usaha/ proyek. Dalam proses identifikasi dampak,
penyusun studi AMDAL harus dapat menetapkan apa yang menjadi penyebab dampak
atau sumber perubahan lingkungan serta sekaligus menetapkan dengan cermat
bagaimana proses yang akan terjadi pada komponen-komponen lingkungan yang akan
mengalami dampak. Dari hasil identifikasi ini kemudian dicari upaya penanganan
dampak lingkungan baik berupa upaya pencegahan, penanggulangan, maupun
pengendalian. Upaya-upaya ini diarahkan agar dapat mengurangi dampak-dampak yang
bersifat negatif serta mengembalikan dampak-dampak yang bersifat positif.
1.2 Rumusan masalah

1. Apa yang dimaksud dengan aspek dan impak lingkungan?


2. Bagaimana identifikasi aspek lingkungan?
3. Apa yang dimaksud dengan ISO14001 dan apa hubungannya dengan EMS?
4. Bagaimana evaluasi aspek lingkungan yang signifikan?
5. Apa saja macam metode evaluasi dampak lingkungan?

1.3 Landasan Teori

????????
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian aspek dan impak lingkungan


Aspek lingkungan adalah sumber atau situasi dimana terdapat potensi
menimbulkan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup. Sebuah aspek lingkungan
meliputi cara kegiatan, layanan, atau dampak produk di lingkungan. Sebagai contoh, salah
satu aspek lingkungan dari agen pembersih cuci mobil yang mungkin memiliki potensi
pencemaran air. Impak lingkungan adalah potensi resiko yang ditimbulkan dari aspek
lingkungan yang dapat menimbulkan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup.

2.2 Identifikasi aspek lingkungan

Sebagai negara yang menerapkan ISO 14001, "Organisasi harus menetapkan


prosedur untuk mengidentifikasi aspek lingkungan dan menentukan aspek-aspek yang
memiliki atau dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap lingkungan”. Daftar dari
aspek lingkungan harus disimpan dan memperhitungkan rencana baru atau mengubah
kegiatan, produk, atau jasa.

Aspek dapat dibagi menjadi langsung dan tidak langsung. Aspek lingkungan
langsung berhubungan dengan kegiatan, produk, dan jasa dari organisasi itu sendiri, di
mana ia memiliki kontrol manajemen langsung (misalnya, bagaimana pengelolaan
sampah diperusahaan). Namun, untuk organisasi non-industri fokus akan sering berada
di aspek lingkungan tidak langsung kegiatan mereka (misalnya aspek bagaimana
subkontraktor mengelola sampah di perusahaan dan mengontrol konsumen).

Untuk mengidentifikasi aspek lingkungan, perlu dipelajari bagaimana kegiatan


organisasi, produk, dan jasa mempengaruhi lingkungan. Identifikasi aspek lingkungan
misalnya, emisi ke udara, pembuangan ke air dan tanah, penggunaan bahan baku, limbah
dan sumber daya alam, dampak terhadap keanekaragaman hayati, dll.

Ketika mengidentifikasi aspek lingkungan, semua bagian dari operasi perusahaan


dalam lingkup harus dipertimbangkan, bukan hanya manufaktur inti atau layanan
kegiatan yang jelas. Sebagai contoh, sebagian besar fasilitas memiliki departemen
pemeliharaan, kantor, kantin, sistem pemanas dan pendingin, parkir kendaraan, dan
kontraktor dan pemasok kegiatan yang masing-masing dapat berdampak pada
lingkungan.

Berbagai teknik dapat digunakan untuk mengkompilasi daftar komprehensif


aspek lingkungan dan dampak pada fasilitas, misalnya, metode rantai nilai, metode aliran
Proses, identifikasi bahan, metode sesuai dengan persyaratan hukum, dll. Praktek yang
baik adalah untuk melibatkan tim lintas fungsional dari bidang utama dari operasi.
2.3 Pengertian ISO14001 dan hubungannya dengan EMS

ISO 14001 adalah sebuah spesifikasi internasional untuk sistem manajemen


lingkungan (SML) yang membantu perusahaan Anda mengidentifikasi, memprioritaskan,
dan mengatur risiko-risiko lingkungan sebagai bagian dari praktek bisnis normal. ISO
sangat penting bagi perusahaan, diantaranya:

- Mengurangi biaya
- Mengatur kepatuhan terhadap hukum
- Mengurangi duplikasi upaya
- Mengelola reputasi perusahaan
- Menjadi pemasok pilihan & menambah manfaat kompetitif
- Kemudahan berintegrasi

2.4 Evaluasi aspek yang signifikan

Tujuan dari evaluasi aspek lingkungan berfokus pada apa yang paling penting.
Aspek lingkungan penting adalah fokus utama dari sistem manajemen lingkungan
perusahaan. Hal ini bergantung pada jenis, sifat, dan kompleksitas organisasi, ada banyak
teknik yang tersedia untuk melakukan evaluasi untuk menentukan signifikansi dari
aspek lingkungan. Dalam menilai signifikansi harus mempertimbangkan:

- Potensi penyebab kerusakan lingkungan


- Ukuran dan frekuensi aspek
- Penting bagi para pemangku kepentingan organisasi
- Persyaratan perundang-undangan lingkungan yang relevan

Setiap organisasi harus menetapkan kriteria sendiri untuk signifikansi


berdasarkan penelaahan sistematis aspek lingkungan dan dampaknya aktual dan
potensial.

2.5 Macam metode evaluasi dampak lingkungan

Metode adalah kerangka seluruh proses untuk melaksanakan identifikasi atau


pengenalan dampak terhadap seluruh komponen dalam suatu rencana usaha kegiatan.
Dalam tahap identifikasi dampak yang dilakukan adalah :
1. Membuat uraian rona lingkungan
2. Menentukan berbagai komponen kegiatan yang menimbulkan dampak
3. Menentukan komponen lingkungan yang mungkin berubah akibat aktivitas yang
akan berlangsung

Dalam Identifikasi dampak, ada beberapa metode yaitu :

1. Metode daftar uji ( checklist), menyusun aktivitas kegiatan yang diduga akan
menimbulkan dampak dan komponen lingkungan yang kemungkinan akan terkena
dampak dari kegiatan tersebut.
2. Metode matriks (matrix), adalah membuat interaksi antara aktivitas dan komponen
lingkungan yang terkena dampak .

Ada beberapa metode matriks yang sering digunakan adalah :

a) Metode matriks Leopold, dikembangkan oleh dr. Luna Leopold (AS,1971), metode
ini memerinci 100 macam aktivitas dari suatu kegiatan usaha dan membagi 88
komponen lingkungan. Dampak lingkungan dari usaha/kegiatan diidentifikasi dengan
membuat interaksi antara aktivitas dan komponen lingkungan yang terkena dampak.
Besaran dampak dinyatakan dengan angka 1 – 10 serta dampak positif diberi tanda + dan
dampak negatif diberi tanda -. Metode ini sering digunakan dan dimodifikasi sesuai
kebutuhan.

b) Metode matriks Fisher & Davies, melakukan interaksi antara kegiatan pembangunan
dan parameter komponen lingkungan baik yang diduga menimbulkan dampak maupun
yang terkena dampak. Ada 3 langkah dan 3 tabel yang harus disusun yaitu :

1. Menyusun tabel matriks evaluasi dasar terhadap komponen lingkungan, untuk


memperoleh data tentang rona lingkungan dan berbagai sifat dari sesuatu
parameter komponen lingkungan
2. Menyusun tabel matriks untuk melakukan identifikasi dan prediksi dampak, untuk
mengkaji dampak terhadap komponen lingkungan dari suatu aktivitas
usaha/kegiatan
3. Menyusun tabel matriks evaluasi dampak, untuk membuat mitigasi pada setiap
parameter yang diduga akan terkena dampak.

c) Metode matriks Moore, membuat analisis terhadap penyebab atau pembuat dampak
yang seharusnya terjadi, dengan didasarkan pada pengenalan dampak langsung dan
tidak langsung pada sumberdaya alam yang sedang dimanfaatkan oleh manusia.

1. Metode penampalan (overlay), menggambarkan komponen yang terkena dampak


dalam peta tematik yang diberi warna terang, agak gelap dan gelap untuk memberi
penjelasan komponen yang yang terkena dampak ringan, sedang dan berat
2. Metode bagan alir (flow chart), dikembangkan oleh Sorenson, mengidentifikasi
berbagai hubungan timbal balik atau sebab akibat antara faktor-faktor
penyebab dan akibat yang ditimbulkannya dalam suatu alur yang jelas sehingga
dapat diketahui dampak langsung maupun dampak tak langsung dari suatu usaha/kegiatan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

ISO 14001 adalah standar internasional yang menentukan persyaratan untuk


pendekatan manajemen yang terstruktur untuk perlindungan lingkungan. ISO14001
sangat berkaitan erat dengan sisitem manajemen lingkungan atau biasa disebut dengan
environmental management system (EMS) yaitu bagian dari studi manajemen yang
melibatkan kesadaran lingkungan dalam aktivitas sehari-hari, menekankan bahwa
perusahaan meningkatkan upaya efisiensi melalui meminimalkan produksi limbah
dengan produksi bersih. Efisiensi perusahaan dapat dilakukan dengan penerapan aspek
dan impak. Tujuannya agar tercipta suatu lingkungan industri yang meminimalisir
terjadinya dampak negatif yang mencemari lingkungan seperti pembuangan limbah.

Anda mungkin juga menyukai