Dosen Pembimbing :
Tjoek Oedowo, S.T., M.H.
Kelompok 3 :
Puji serta syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan
rahmat dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk bekerjasama untuk
menyelesaikan makalah ini. Dimana makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah
Kesehatan dan Keselamatan Kerja, yaitu tentang Aspek Impak Lingkungan.
Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Dosen dan teman-teman yang
telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa
dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan oleh sebab itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga dengan selesainya makalah
ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin...
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebuah aspek lingkungan adalah cara kegiatan, layanan, atau dampak produk
Anda lingkungan. Sebagai contoh, salah satu aspek lingkungan dari mencuci mobil
mungkin agen pembersih yang memiliki potensi untuk pencemaran air (pencemaran ini
adalah dampak lingkungan). Dampak lingkungan adalah perubahan lingkungan. Dampak
lingkungan yang disebabkan oleh aspek lingkungan. Dalam bahasa ISO 14001, "aspek
lingkungan merupakan elemen kegiatan, produk, atau jasa organisasi yang memiliki atau
mungkin memiliki dampak pada lingkungan”. Aspek dapat dibagi menjadi langsung dan
tidak langsung. Aspek lingkungan langsung berhubungan dengan kegiatan, produk, dan
jasa dari organisasi itu sendiri, di mana ia memiliki kontrol manajemen langsung
(misalnya, bagaimana perusahaan ketika mengelola sampah). Namun, untuk organisasi
non-industri fokus berada pada aspek lingkungan tidak langsung kegiatan mereka
(misalnya aspek bagaimana subkontraktor mengelola sampah di perusahaan).
Untuk mengidentifikasi aspek lingkungan, perlu dipelajari bagaimana kegiatan
organisasi, produk, dan jasa mempengaruhi lingkungan. Identifikasi aspek lingkungan
misalnya, emisi ke udara, pembuangan ke air dan tanah, penggunaan bahan baku, limbah
dan sumber daya alam, dampak terhadap keanekaragaman hayati, dll
Ketika mengidentifikasi aspek lingkungan, semua bagian dari operasi perusahaan dalam
lingkup didefinisikan harus dipertimbangkan, bukan hanya manufaktur inti atau layanan
kegiatan yang jelas. Sebagai contoh, sebagian besar fasilitas memiliki departemen
pemeliharaan, kantor, kantin, sistem pemanas dan pendingin, parkir kendaraan, dan
kontraktor dan pemasok kegiatan yang masing-masing dapat berdampak pada
lingkungan. Dalam pelaksanaan studi AMDAL, identifikasi dampak umumnya difokuskan
pada kegiatan suatu usaha atau proyek yang diperkirakan akan menjadi sumber dampak
serta komponen/ parameter lingkungan yang diperkirakan akan mengalami perubahan
mendasar akibat rencana kegiatan/ usaha/ proyek. Dalam proses identifikasi dampak,
penyusun studi AMDAL harus dapat menetapkan apa yang menjadi penyebab dampak
atau sumber perubahan lingkungan serta sekaligus menetapkan dengan cermat
bagaimana proses yang akan terjadi pada komponen-komponen lingkungan yang akan
mengalami dampak. Dari hasil identifikasi ini kemudian dicari upaya penanganan
dampak lingkungan baik berupa upaya pencegahan, penanggulangan, maupun
pengendalian. Upaya-upaya ini diarahkan agar dapat mengurangi dampak-dampak yang
bersifat negatif serta mengembalikan dampak-dampak yang bersifat positif.
1.2 Rumusan masalah
????????
BAB II
PEMBAHASAN
Aspek dapat dibagi menjadi langsung dan tidak langsung. Aspek lingkungan
langsung berhubungan dengan kegiatan, produk, dan jasa dari organisasi itu sendiri, di
mana ia memiliki kontrol manajemen langsung (misalnya, bagaimana pengelolaan
sampah diperusahaan). Namun, untuk organisasi non-industri fokus akan sering berada
di aspek lingkungan tidak langsung kegiatan mereka (misalnya aspek bagaimana
subkontraktor mengelola sampah di perusahaan dan mengontrol konsumen).
- Mengurangi biaya
- Mengatur kepatuhan terhadap hukum
- Mengurangi duplikasi upaya
- Mengelola reputasi perusahaan
- Menjadi pemasok pilihan & menambah manfaat kompetitif
- Kemudahan berintegrasi
Tujuan dari evaluasi aspek lingkungan berfokus pada apa yang paling penting.
Aspek lingkungan penting adalah fokus utama dari sistem manajemen lingkungan
perusahaan. Hal ini bergantung pada jenis, sifat, dan kompleksitas organisasi, ada banyak
teknik yang tersedia untuk melakukan evaluasi untuk menentukan signifikansi dari
aspek lingkungan. Dalam menilai signifikansi harus mempertimbangkan:
1. Metode daftar uji ( checklist), menyusun aktivitas kegiatan yang diduga akan
menimbulkan dampak dan komponen lingkungan yang kemungkinan akan terkena
dampak dari kegiatan tersebut.
2. Metode matriks (matrix), adalah membuat interaksi antara aktivitas dan komponen
lingkungan yang terkena dampak .
a) Metode matriks Leopold, dikembangkan oleh dr. Luna Leopold (AS,1971), metode
ini memerinci 100 macam aktivitas dari suatu kegiatan usaha dan membagi 88
komponen lingkungan. Dampak lingkungan dari usaha/kegiatan diidentifikasi dengan
membuat interaksi antara aktivitas dan komponen lingkungan yang terkena dampak.
Besaran dampak dinyatakan dengan angka 1 – 10 serta dampak positif diberi tanda + dan
dampak negatif diberi tanda -. Metode ini sering digunakan dan dimodifikasi sesuai
kebutuhan.
b) Metode matriks Fisher & Davies, melakukan interaksi antara kegiatan pembangunan
dan parameter komponen lingkungan baik yang diduga menimbulkan dampak maupun
yang terkena dampak. Ada 3 langkah dan 3 tabel yang harus disusun yaitu :
c) Metode matriks Moore, membuat analisis terhadap penyebab atau pembuat dampak
yang seharusnya terjadi, dengan didasarkan pada pengenalan dampak langsung dan
tidak langsung pada sumberdaya alam yang sedang dimanfaatkan oleh manusia.