Anda di halaman 1dari 27

TEKNIK INDUSTRI SEBAGAI CABANG

ILMU KEREKAYASAAN

Prof. Dr. Ir. Meilita Tryana Sembiring S.T., M.T.,IPU

27
Outline
 Teknik Industri sebagai cabang ilmu Engineering
 Karakteristik seorang engineer
 Proses Dasar Engineering
 Sejarah munculnya ilmu Teknik Industri sebagai cabang ilmu engineering
 Definisi Teknik Industri
 Pendidikan Teknik Industri
 Kemampuan dan Profesi Teknik Industri
Sains, Teknologi dan Engineering

Sains Teknologi Engineering

Sains adalah Pengetahuan tentang Teknologi adalah aplikasi dari Engineering adalah Proses
peristiwa alami yang diperoleh sains untuk pemecahan masalah- penyesuain teknologi agar lebih
berdasarkan observasi atau masalah praktis dalam kehidupan berdaya guna (effisien) dan
pengalaman yang disusun secara manusia. berhasil guna (efektif) dalam
sistematis disebut sains atau juga proses produksi disebut
disebut pengetahuan ilmiah. perekayasaan atau engineering.

INDUSTRIAL ENGINEERING – FACULTY OF ENGINEERING


THE HISTORY OF INDUSTRIAL
ENGINEERING
1. Engineering Sebagai Profesi
Engineering profession is the profession in which knowledge of
mathematical and natural sciences gained by studies, experiences
and practices is applied with judgment to develop ways to utilize
economically the materials and forces of nature for the benefit of
mandkind.

Profesi keinsinyuran adalah suatu profesi berkenaan dengan


pemanaatan pengetahuan dan keterampilan khusus matematika
dan pengetahuan alam yang diperoleh melalui pembelajaran,
pengalaman dan praktek lapangan digunakan dengan
pertimbangan untuk mengembangkan cara mengolah bahan dan
tenaga alam secara ekonomis untuk kepentingan kemanusiaan
28
Karakteristik seorang engineer
Tiga pokok kegiatan senior yang dikenal karakteristik seorang
sebagai insinyur (engineer) yaitu

◦ Memecahkan masalah (problem solving)


◦ Menganalisis dan mengevaluasi keadaan dan kecenderungan
(analysis and evaluation)
◦ Merancang sistem (system design)

29
Praktek engineering yang pokok ialah kegiatan perancangan
(design) dan ini menjadi pembeda utama antara profesi
engineering dan profesi lain. Perancangan engineering
(engineering design) didefinisikan oleh Dym (2005) adalah
sebagai berikut:

Engineering design is a systematic, intelligent process in which


designers generate, evaluate and specify concepts for devices,
systems, or processes whose form and function achieve clients’
objectives or users’ needs while satisfying a specified set of
constraints.

30
◦ Proses Dasar Engineering

Identifikasi Masalah

Definisikan Masalah

Analisis Masalah

Sintesiskan Alternatif Pemecahan

Pilih Alternatif Terbaik

Spesifikasikan Alternatif Terpilih

31
2. PERKEMBANGAN AWAL
DISIPLIN TEKNIK
INDUSTRI
Era modem Disiplin Keteknikan/Engineering dimulai pada tahun 1750,
Kita memilih tahun 1750 sebagai permulaan era modem karena :
1. Sekolah teknik pertama kali terdapat di
Perancis pada abad 18.
2. Istilah Teknik Sipil pertama kali
digunakan tahum 1750.

Perkembangan hubungan antara ilmu fisika dan matematika mendorong


tumbuhnya penerapan prinsip-prinsip mekanik.
Salah satu perkembangan yang penting adalah ditemukannya mesin uap
yang memiliki banyak kegunaan. Setelah mesin tersebut ditemukan
sekitar tahun 1700

pada akhir abad 19-an adalah ditemukannya listrik dan magnet.

Walaupun sudah banyak ilmuwan yang mengetahui listrik dan magnet,


pengertian tentang fenomena ini belum dimengerti sampai dilakukannya
percobaan "kite flying" oleh Benjamin Franklin pada tahun 1752.
Pertengahan abad berikutnya, ilmuwan Jerman dan Perancis baru mulai
mengerti dasar-dasar dari ilmu listrik.

Aplikasi ilmu listrik lainnya adalah dikembangkannya pesawat telegram


(sekitar tahun 1840) oleh Samuel Morse. Penemuan bola lampu oleh
Thomas A. Edison (1880) merupakan awal digunakannya listrik

Selanjutnya terjadi perkembangan yang sangat cepat pada


pembangkitan, transmisi dan penggunaan listrik untuk penghematan
tenaga kerja. Ahli teknik yang melakukan aktivitas ini sering kali
disebut sebagai ahli teknik listrik.
2. Kelahiran Disiplin Ilmu Teknik Industri
2.1 Awal Kelahiran TI
Lahirnya disiplin ilmu teknik industri tidak terlepas dari per-
kem-bangan berbagai ilmu sebelumnya, khususnya ilmu
keteknikan dan ilmu sosial sebagai berikut:
◦ Adam Smith (1776) seorang ahli ekonom klasik mem-
perkenalkan / mempopulerkan temuannya mengenai
metode kerja berbasis spesialisasi yang meningkatkan
produktivitas hingga lima kali.
◦ Charles Babbage (1832) seorang ahli matematika
memperkenalkan cara baru pengelompokan tenaga kerja
berbasis keterampilan yang sangat efektif meningkatkan
produktivitas tenaga buruh.
32
◦ Henry Ford seorang pengusaha industri automobil berha-
sil mengembangkan sistem konveyor sebagai alat angkut
di pabrik yang dikembangkannya dari sistem konveyor di
rumah potong Amerika Serikat.

◦ Henry Towne dari Yale and Towne Company (1886)


mengemukakan pandangan tentang perlunya para insinyur
memahami efek profitabilitas dari setiap keputusan yang
mereka buat.

◦ F.W. Taylor seorang insinyur mesin memperkenalkan


konsep baru dalam industri manufaktur antara lain ialah
work design (method study), work measurement (time
study), production scheduling, piece rate system dan lain-
lain. 33
◦ F.W Taylor (1909) mempopulerkan konsep baru yang
diberi nama The Principle of Scientific Management kepada
dunia industri manufakturing suatu metode ilmiah dalam
peningkatan produktivitas dan manajemen perusahaan.

◦ Frank Gilbreth seorang insinyur yang sangat terpe-


ngaruh oleh konsepTaylor memperkenalkan hasil analisis-
nya tentang gerakkan dasar kegiatan manusia (the funda-
mental motion of human activities) yang diberi nama
therblig.

◦ Lilian Gilbreth yang juga istri dari Frank melengkapi kon-


sep gerak tubuh manusia yang dikemukakan oleh Frank
dengan dimensi human factors.
34
◦ Henry Laurence Gantt seorang rekan F.W Taylor
mengembangkan konsep Gantt Chart yang efektif diguna-
kan dalam penjadwalan mesin-mesin produksi di lantai
pabrik. Karena keberhasilannya maka konsep ini kemudian
dikenal sebagai alat perencanaan produksi.

◦ W.A.Schewhart dari The Bell Telephone Laboratories


pada tahun 1924 mengembangkan prinsip dasar pengen-
dalian mutu. Pada tahun 1931, beliau mempublikasikan text
pertama tentang statisical quality control.

◦ F.W. Harris berhasil memformulasikan model matema-


tika pengendalian persediaan dan oleh Wilson dikem-
bangkan dan dipopulerkan kepada dunia manufakturing.
35
◦ Grant dan Ireson pada tahun 1930 berhasil menerbit-
kan buku dasar-dasar ekonomi teknik (The Principles of
Engineering Economics). Buku ini dipelajari secara luas
di Fakultas Teknik di seluruh Amerika Serikat.

◦ Barnes, Niebel dan Mundel menerbitkan buku mereka


berjudul Motion and Time Study yang materinya merupa-
kan perluasan konsep work study yang dikembangkan oleh
F.W Taylor dan konsep time study yang dikembangkan
oleh Gilbreth.

◦ Mallick dan Gaudreau kemudian Muther dan selanjut-


nya Apple masing-masing menerbitkan buku tentang teknik
/ koseptual perencanaan tata letak fasilitas produksi
36
2.2 Scientific Management.

◦ Scientific management ialah suatu konsep keilmuan


dengan fokus peningkatan efisiensi melalui perbaikan
utilisasi faktor-faktor produksi khususnya tenaga
kerja. Konsep keilmuan yang dikemukakan oleh Taylor ini
kemudian sebagai pendekatan teknik industri.

◦ Masyarakat industri yang sudah sangat terbiasa dengan


cara lama merasakan adanya kesulitan apabila konsep
lama digunakan dalam pengukuran operasi produksi,
analisis, dan evaluasi, serta perbaikan secara
berkelanjutan.

37
◦ Pada awal tahun 1960-an, terjadi perubahan pandangan
terhadap scientific management, konsep yang dikemukakan
oleh Taylor sehubungan dengan perkembangan mendasar
(Adulbhan, P, 1980) yaitu:

- Perubahan pendekatan bisnis dari pendekatan mikro


(operasi produksi) menjadi pendekatan makro (sistem
terpadu) didorong oleh semakin ketatnya persaingan
bisnis.

- Meningkatnya penggunaan metode kuantitatif (misal


OR (Operasional Research ) yang sangat berhasil da-
lam Perang Dunia II) dalam bisnis.

38
- Pesatnya kemajuan teknologi komputer dan penerapan
dalam bisnis yang memungkinkan penggunaan metode
kuantitatif secara intensif dalam pemecahan masalah
melalui pendekatan scientific management.

◦ Dengan kemajuan - kemajuan diatas, pendekatan efisiensi


industri khususnya tenaga kerja berkembang kearah peran-
cangan kerja (job design), perancangan alat kerja (tool
design) dan perancangan alat bantu (productive aid de-
sign).

◦ Perbaikan produktivitas tenaga kerja dilakukan melalui pen-


dekatan manajemen personalia (perbaikan sistem pengu-
pahan, pelatihan, pengembangan keterampilan kerja dll).
39
◦ Bertolak dari perkembangan konsep dan metode peningkatan
produktii- vitas kerja berdasarkan scientific management yang
dikembangkan oleh Taylor serta pemahaman bahwa teknik industri
adalah ilmu engineering maka IIE (1955) melalui sebuah kongres
membedakan disiplin ilmu teknik industri (industrial engineering)
dengan disiplin ilmu teknik lain dengan membuat definisi sebagai
berikut:

…. Industrial engineering is concerned with the design,


improvement and installation of integrated systems of
people, materials, and equipment, drawing upon specialized
knowledge and skill in mathematical, physical and social
sciences together with the principle and method of
engineering analysis and design to specify, predict and
evaluate the results to be obtained from such systems….
40
Teknik Industri ialah................................................

suatu disiplin ilmu yang berkenaan dengan perancangan,


perbaikan dan instalasi sistem terpadu yang terdiri dari
unsur manusia, unsur material dan unsur peralatan yang
menggunakan pengetahuan dan keterampilan khusus
matematika, fisika dan ilmu-ilmu sosial bersama-sama dengan
prinsip dan metode analisis kerekayasaan dan perancangan
menetapkan spesikasi, memprediksi dan mengevaluasi hasil
yang akan diperoleh sistem tersebut.

41
Definisi diatas menjelaskan bahwa:

Teknik industri adalah disiplin ilmu engineering dan bukan


sains karena bidang keahliannya ……..….design, improvement
and installation of integrated systems yang merupakan ciri
keahlian seorang engineer.

Bidang rancangan teknik industri ialah integrated system yang


terdiri dari unsur manusia, material, peralatan (belakangan
ditambahkan pula informasi dan energi).

Dasar keilmuan teknik industri ialah pengetahuan dan keteram-


pilan khusus ilmu-ilmu matematika, fisika, sosial bersama-sama
dengan prinsip dan engineering method analysis and design.
42
◦ Kompetensi dasar seorang lulusan program studi Teknik Industri
ialah:

- Merancang sistem integral


- Memperbaiki dan meningkatkan performansi sistem integral
- Memasang serta mengoperasikan hasil rancangan (baru /
perbaikan) sistem integral
- Memprediksi, dan mengevaluasi dan memprediksi kinerja
sistem integral hasil rancangan tersebut

43
◦ Output teknik industri ialah sebuah rancangan sistem integral
yang telah terspesifikasi (specified integrated system) dan
kinerja sistem tersebut sebelum diimplementasikan telah
terprediksi dan terevaluasi.

3. Kemampuan seorang engineer


A. Kemampuan Sarjana Teknik Industri (Industrial
Engineer)
◦ Mampu mengidentifikasi masalah di bidang engineering
khususnya yang berkenaan dengan sistem integral (masalah
yang terkait dengan unsur manusia, material dan peralatan
termasuk informasi dan energi).

44
◦ Mampu memecahkan permasalahan sistem integral dengan
menggunakan pengetahuan dan keterampilan khusus
matematika, fisika, ilmu-ilmu sosial bersama-sama dengan
prinsip dan analisis / disain metoda engineering.

◦ Mampu memprediksi dan mengevaluasi kinerja dari sistem


integral yang telah dirancang sebelum dan sesudah di-
implementasikan (menggunakan teknik peramalan, teknik
simulasi dengan menggunakan teknologi komputer).

45
B. Kemampuan umum seorang insinyur (ABET
2000)

◦ Mampu menggunakan pengetahuan matematika, sains dan


engineering.
◦ Mampu mendisain dan melakukan percobaan serta
menginterpretasikan data.
◦ Mampu mendisain sistem, komponen sistem atau proses
untuk memenuhi kebutuhan tertentu
◦ Mampu melaksanakan fungsi dalam tim yang bersifat
multifungsi.
◦ Mampu mengidentifikasi, memformulasi dan memecahkan
masalah engineering
46
◦ Mampu memahami dengan baik tanggung jawab dan etika
profesional
◦ Mampu berkomunikasi secara profesional
◦ Mampu memahami pengaruh pemecahan masalah engineering
dalam konteks sosial dan global
◦ Mampu memahami perlunya belajar sepanjang hidup
◦ Mampu memahami isu-isu terkini
◦ Mampu menggunakan metode, keterampilan dan peralatan
keteknikan modern yang dibutuhkan dalam pemecahan
masalah engineering

47
Hubungan Antara Teknik & Sistem Industri
Dengan Displin Ilmu Lainnya

Anda mungkin juga menyukai