Anda di halaman 1dari 27

PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

Dosen Pengampu : Dr., Siti Mahsanah Budijati, STP., M.T.

Disusun oleh

Siti Ariyanti Anwaro


2200019204

Kenedy Wijaya
2200019208

M. Nabiel Eka S.
2200019212

Tsabit Aqdam Robbani


2200019213

Dina Akrimna
2200019217

Akhdan Irsyad Aljami


2200019221
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

2022

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan berkah dan Rahmat-Nya, makalah mata kuliah Pengantar Teknik
Industri dapat diselesaikan. Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat
menambah pengertian dan meningkatkan pengetahuan mahasiswa dalam
mempelajari mata kuliah Pengantar Teknik Industri. Tak ada gading yang tak
retak, makalah ini masih perlu perbaikan untuk memajukan ilmu pengetahuan dan
teknologi.

ii
DAFTAR ISI

halaman

KATA PENGANTAR....................................................................................

DAFTAR ISI...................................................................................................

BAB I. SEJARAH DAN PIONIR TEKNIK INDUSTRI

1.1 Lahirnya Disiplin Keahlian Teknik Industri...................................


1.2 Pionir Teknik Industri dan Kontribusinya......................................

BAB II. PEMAHAMAN TEKNIK INDUSTRI

2.1 Kajian Definisi Teknik Industri......................................................


2.2 Skill dan Job Teknik Industri..........................................................
2.3 Perkembangan Teknik Industri.......................................................

BAB III. OBYEK DAN CAKUPAN TEKNIK INDUSTRI

3.1 Obyek Kajian Kajian Teknik Industri.............................................


3.2 Cakupan Teknik Industri................................................................

BAB IV. PROFESI TEKNIK INDUSTRI

4.1 Jenis Profesi Teknik Industri..........................................................


4.2 Asosiasi Profesi Teknik Industri.....................................................
4.3 Profesi Teknik Industri di Indonesia...............................................

BAB V. KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan.....................................................................................

iii
DAFTAR TABEL

BAB III. OBYEK DAN CAKUPAN TEKNIK INDUSTRI

Tabel 3.1..................................................................................................

iv
DAFTAR GAMBAR

BAB II. PEMAHAMAN TEKNIK INDUSTRI

Gambar 2.1............................................................................................

BAB III. OBYEK DAN CAKUPAN TEKNIK INDUSTRI

Gambar 3.1...........................................................................................

Gambar 3.2............................................................................................

Gambar 3.3............................................................................................

Gambar 3.4............................................................................................

v
BAB I
SEJARAH DAN PIONIR TEKNIK INDUSTRI

1.1 Lahirnya Disiplin Keahlian Teknik Industri


Disiplin Teknik Industri muncul dan berakar kuat pada masa revolusi
industri di Inggris sekitar tahun 1750. Disiplin Teknik Industri dikembangkan
oleh individu yang berusaha mencari atau mengembangkan prinsip organisasi
dan manajemen produksi tingkat lanjut.

Perkembangan awal pengajaran disiplin Teknik Industri yaitu :


1. Prof. Hugo Diemer di Department Teknik Mesin, University of Kansas,
Amerika Serikat (1902). Beliau mengajar perancangan pabrik, peralatan,
dan organisasi.
2. Prof. William Kent memprakarsai kurikulum Teknik Industri di Syracuse
pada tahun 1908.
3. Prof. Diemer selaku kepala program, membuka program studi Teknik
Industri pertama di Pensylvania State University tahun 1904.
4. Prof. Diemer menerbitkan “Factory Organization and Administration”
pada tahun 1910.
5. Prof. Kimball membuat buku standar “Principles of Industrial
Organization” tahun 1913.

Organisai yang mendukung berdirinya disiplin Teknik Industri antara lain:

1. ASME (American Society of Mechanical Engineering) di Amerika Serikat


tahun 1880.
2. The Efficiency Society (1912).
3. The Society to Promote The Science of Management (1912).
4. The Efficiency Society dan The Society to Promote The Science of
Management menjadi The Taylor Society (1915).
5. SIE (Society of Industrial Engineers) yang berdiri tahun 1917.
6. AMA (American Management Association) berdiri tahun 1922.

vi
7. SME (Society of Manufacturing Engineering) berdiri tahun 1932 di
Detroit, untuk mengembangkan pengetahuan di bidang Teknik
manufaktur dan mengaplikasikan sumber daya organisasi untuk riset,
menulis, publikasi dan penyebar luasan informasi.
8. Tahun 1936, The Taylor Society bergabung dengan Society of Industrial
Engineers menjadi SAM (Society for Advancement Management).
9. Tahun 1981 AIIE berkembang menjadi IIE (Institute of Industrial
Engineers).
1.2 Pionir Teknik Industri Dan Kontribusinya
1. Adam Smith (1723)
 Pembagian tenaga kerja (Division of Labor).
 Pembagian kerja memberikan peningkatan hasil dengan faktor yang
mendekati lima kalinya.

2. Charles Babbage (1791)


 Penggunaan tenaga kerja yang terampil dan yang tidak.
 Pembagian kerja menjadi elemen yang lebih kecil (Subdividing Task).

3. Eli Whitney (1765)


 Konsep manufaktur yang dapat-saling menggantikan
(Interchangeable Parts).
 Perancangan dan konstruksi mesin yang tidak memerlukan
keterampilan yang tinggi.

4. Henry Robinson Towne (1844)


 Orang Teknik harus juga memperhatikan dampak keuntungan
ekonomis (Profitbility Effects).
 Asumsi biaya sebagai keperluan yang tidak bisa dikendalikan.

5. Frederick Winslow Taylor (1856)

vii
 Meningkatkan efisiensi industry lewat bukunya “Scientific
Management” yang berupa tahapan-tahapan dalam mendesain dan
merancang pekerjaan dengan efisiensi yang tinggi.
 Tahapan tersebut adalah :
1) Analisis dan pengembangan metode
2) Kurangi waktu yang diperlukan
3) Ciptakan produktivitas yang tinggi
 Formula : Pekerjaan yang jelas – waktu yang tetap – metode yang
tegas.

6. Frank Bunker Gilberth (1868)


 Memperkenalkan analisis Gerakan yang disebut Micromotion Studies
pada pertemuan ASME.
 Mengidentifikasi dan menganalisis gerakan-gerakan dasar manusia
pada saat melakukan kerja manual.

7. Lilian Moller Gilberth (1878)


 Bersama suaminya, Frank Gilberth, bekerja sama dalam menekuni
perkembangan Scientific Management.
 Mengembangkan ide dan cenderung ke sisi psikis (Human
Relationship and Work Attitudes).

8. Henry Laurence Gantt (1878)


 Memfokuskan Teknik industri pada konsep studi pekerjaan dengan
pendekatan penyederhanaan kerja dan mengembangkan prosedur
penjadwalan rencana kerja dengan menggunakan peta balok atau peta
Gantt (Motion and Time Study).

9. Walter Shewhart Andrew (1891)


 Dikenal sebagai bapak pengendalian kualitas secara statistik
(Statistical Process Control).

viii
 Memperkenalkan terminologivariasi penyebab umum (Common-
Cause Variation) dan variasi penyebab khusus (Special-Cause
Variation) dan kemudian memperkenalkan peta kendali (Control
Chart) sebagai alat untuk membedakan antara kedua jenis variasi ini.
 Mengupayakan proses berada dalam kondisi terkendali secara statistik
(Statistically in Control)
 Merumuskan gagasan statistik atas interval toleransi (Tolerance
Interval)
 Mengusulkan dua aturan presentasi data, yaitu :
1) Data tidak memiliki arti jika terpisah dari konteks mereka.
2) Data mengandung sinyal dan noise. Untuk dapat mengestrak
informasi, kita harus dapat memisahkan sinyal dari noise dalam
data.
 Mengembangkan Shewhart Cycle yang menggabungkan pemikiran
manajemen kreatif dengan analisis statistik. Siklus ini berisi empat
langkah terus-menerus, yaitu Plan, Do, Check, dan Act yang pada
akhirnya melangkah pada peningkatan kualitas keseluruhan.

10. Matthias Aroef (1930)


 Dikenal sebagai “The Father of Indonesian Industrial Engineering”
 Seorang guru besar yang berhasil menanamkan “IE Virus” yang
dibawanya saat pulang dari Cornell University.

ix
BAB II
PEMAHAMAN TEKNIK INDUSTRI

2.1 Kajian Definisi Teknik Industri


Menurut Institute of Industrial Engineers, Teknik Industri berkaitan
dengan desain, peningkatan, dan pemasangan sistem manusia, material,
peralatan, dan energi yang terintegrasi. Ini mengacu pada pengetahuan khusus
dan keterampilan dalam ilmu matematika, fisik, dan metode analisis dan
desain teknik untuk menentukan, memprediksi dan mengevaluasi hasil yang
akan diperoleh dari sistem tersebut.
Definisi Teknik Industri menurut Engineering Council for Professional
Development (ECPD) yaitu profesi dimana suatu pengetahuan (matematika
dan ipa) melalui studi, pengalaman dan praktek diaplikasikan dengan tujuan
untuk mengembangkan cara-cara mendayagunaka, material dan kekuatan
alam secara ekonomis untuk kemanfaatan bagi manusia.
Menurut Blanchard, Teknik Industri adalah aplikasi system dari kombinasi
fisik dan alam dengan suatu cara tertentu untuk menciptakan, mengembangka,
meproduksi dan mendukung suatu produk atau suatu proses dimana secara
ekonomis mencakup beberapa bentuk kegunaan bagi manusia.

2.2 Skill dan Job Teknik Industri


Beberapa skill atau kemampuan yang harus dimiliki bagi lulusan Teknik
Industri :
1) Kemampuan Menulis. Mampu menyiapkan dokumen ke insinyur atau
ilmuwan lain, maupun untuk digunakan sebagai referensi di masa yang
akan datang. Dokumentasi tersebut harus jelas sehingga informasi tersebut
dapat dimengerti dengan mudah.

2) Kemampuan Berbicara. Mampu menjelaskan instruksi kepada staf


maupun teknisi sebelum menyediakan instruksi tertulis.

x
3) Kemampuan Matematika. Ilmu matematika termasuk prinsip kalkulus,
trigonometri, dan topik lainnya akan digunakan untuk melakukan analisis
desain serta problem solving dalam pekerjaan tersebut.

4) Kemampuan Problem Solving. Ketika merancang suatu produk atau


fasilitas dalam penyediaan layanan, para engineer industri akan
mengalami beberapa masalah sekaligus mulai dari keselamatan pekerja
sampai dengan jaminan kualitas produk.

5) Kemampuan Mendengarkan. Kemampuan dalam meminta feedback


dari para customer, vendor, dan staf produksi. Kamu harus bisa
mendengarkan ide dan masalah dari para pelanggan dan klien.

6) Kemampuan Berpikir Kritis. Pemecahan masalah membutuhkan logika


dan penalaran untuk analisis kekuatan dan kelemahan.

7) Kemampuan Berkreativitas. Mampu menggunakan kreativitas dan


kecerdasannya untuk merancang proses produksi baru dalam berbagai
jenis situasi dalam mengurangi penggunaan sumber daya.

Secara umum, tugas dari seorang teknik industri adalah mengurangi dan
menghilangkan pemborosan dalam proses produksi. Lebih spesifik lagi, tugas
seorang teknik industri antara lain :

1) Meninjau jadwal produksi, menentukan spesifikasi, menentukan aliran


proses, dan informasi lain dalam aktivitas yang berjalan dalam bidang
manufaktu dan jasa.
2) Mengembangkan sistem kontrol manajemen dalam membuat perencanaan
keuangan dan analisis biaya lebih efisien.

xi
3) Merancang sistem kontrol untuk koordinasi kegiatan dan melakukan
perencanaan produksi untuk memastikan produk sesuai dengan standar
kualitas.
4) Melakukan kontrol prosedur kualitas untuk menyelesaikan masalah
produksi maupun meminimalkan biaya.
5) Berdiskusi dengan klien dan staf tentang spesifikasi produk, vendor
pembelian, personel manajemen tentang manufaktur.

2.3 Perkembangan Teknik Industri


Teknik Industri lahir sebagai profesi yang merupakan hasil dari Revolusi
Industri. Faktor-faktor yang mendorong, antara lain :
1) Kebutuhan akan ahli teknik yang dapat merencanakan,
mengorganisasikan, dan mengoperasi sistem-sistem yang kompleks,
2) Kebutuhan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas, serta
3) Kebutuhan untuk mengembangkan sistem manajemen yang lebih baik.

Perkembangan ilmu teknik industri selalu bersinergi dengan disiplin ilmu


sains dan ilmu kerekayasaan yang lain (terutama bidang otomasi). Keilmuan
teknik industri telah terbukti memiliki peran dalam melahirkan fenomena
Industri 4.0. Terlepas dari segala keuntungan dan kemudahan yang akan
diberikan oleh Industri 4.0, tetap ada konsekuensi dan dampak negatif yang
harus dihadapi. Tidak terkecuali terhadap keilmuan teknik industri itu sendiri.

Di sinilah tantangan keilmuan teknik industri untuk terus mengkaji dan


mengembangkan bidang keilmuannya. Meskipun ada pengaruh dari
perubahan zaman dan perkembangan keilmuan yang lainnya, hendaknya ilmu
teknik industri tetap mempertahankan keunikannya yaitu fokus mengkaji
interaksi manusia dengan berbagai komponen lainnya dalam sistem
terintegrasi di industri. Diharapkan ke depannya, teknikindustri dapat
memiliki peran dalam mengarahkan era Industri 4.0 kepada kemajuan ilmu
yang memberikan nilai manfaat besar bagi kemanusiaan.

xii
Gambar 2.1 Perkembangan Teknik Industri

BAB III
OBYEK DAN CAKUPAN TEKNIK INDUSTRI

3.1 Obyek Kajian-Kajian Teknik Industri

4Teknik Industri
merupakan cabang
keilmuan yang berfokus
kepada sebuah sistem
5terintegrasi
xiii
Teknik Industri merupakan cabang keilmuan yang berfokus kepada sebuah
sistem terintegrasi. Sistem integral memiliki tiga komponen utama
yaitu man, material, dan machine dari sistem sederhana berupa pemanfaatan
machine berupa man-made-technology dengan man sebagai operator atau
pelaku eksekusi sistem. Material memiliki makna pemanfaatan bahan baku
mulai dari proses pemilihan bahan hingga metode pengolahan.

Gambar 3.1 Perkembangan Tingkatan Sistem Integral dan Komponen


Utamanya

Ada pula perubahan terhadap unsur disebabkan karena adanya faktor


energi, informasi hingga production cost yang digunakan dalam
sistem sehingga unsur machine diubah menjadi infrastructure.
Pada sistem integral, Teknik Industri berfokus pada interaksi yang terjadi
antarkomponen sistem integral tersebut. Interaksi dalam Teknik Industri yaitu
interaksi antarmanusia, interaksi manusia dengan mesin, sedangkan interaksi
material dan mesin merupakan fokus disiplin kerekayasaan lainnya.
Sistem integral yang merupakan objek kajian Teknik Industri sangat luas
karena melibatkan semua sistem yang terdapat unsur manusia. Adapun
perkembangan objek kajian Teknik Industri dapat dilihat pada table 1.

Tabel 3.1 Bentuk dan Komponen Utama Sistem Integral

Tipe Komponen Utama Kriteria Kinerja


Stasiun Kerja (Work Manusia (Men), Mesin Produktivitas (Productivity)
Station) (Machines), dan Material dan Efisiensi (Efficiency)
(Materials)

xiv
Manufaktur (Manufacture) Manusia (Men), Mesin Kualitas, Ongkos, dan
(Machines), dan Material Pelayanan (Quality, Cost,
(Materials) and Delivery (QCD))
Korporasi (Corporate) Pekerja (People), Fasilitas Return on Investment
(Equipment), dan Material (ROI), Return on Equity
(Materials) (ROE), dan Internal Rate
of Return (IRR)
Sistem Rantai Pasok Pekerja (People), Fasilitas Daya Saing
(Supply Chain System) (Equipment), dan Material (Competitiveness), Return
(Materials) of Investment (ROI)
Sistem Industri (Industrial Pekerja (People), Produktivitas
System) Infrastruktur (Productivity), Daya saing
(Infrastructure), dan (Competitiveness).
Material (Materials)

5.1 Cakupan Teknik Industri


Adapun cakupan dari keilmuan Teknik Industri dapat dibedakan menjadi
Human Activity System dan Management Control System. Human Activity
System bertujuan untuk merancang dan melakukan optimalisasi terhadap
aspek fisik sistem integral. Sementara Management Control System
merupakan metode operasi sistem integral, seperti perencanaan manajemen,
perencanaan anggaran dan metode penggajian, pengendalian biaya,
pembentukan struktural organisasi, dan sebagainya.
Berdasarkan tingkatan pengelolaan sistem, ruang lingkup keilmuan dapat
dibagi menjadi beberapa kategori sebagai berikut :

1) Sistem Operasi
Merupakan pengelolaan bagaimana metode suatu produk barang
atau jasa diproduksi.

xv
Gambar 3.2 Ruang Lingkup Sistem Operasi

1) Sistem Manajemen
2) Merupakan
pengelolaan produksi
yang terkait sistem
informasi, sumber daya
3) manusia, serta
keuangan.
xvi
4)
2) Sistem Manajemen
Merupakan pengelolaan produksi yang terkait sistem informasi,
sumber daya manusia, serta keuangan.ss

Gambar 3.3 Ruang Lingkup Sistem Manajemen


3) Sistem Korporasi
Merupakan pengelolaan sistem secara universal atau keseluruhan.

xvii
Gambar 3.4 Ruang Lingkup Korporasi beserta Penjelasan

xviii
BAB IV
PROFESI TEKNIK INDUSTRI

4.1 Jenis Profesi Teknik Industri


Selain belajar mata pelajaran matematika dan fisika, teknik industri juga
belajar tentang manajemen seperti ekonomi, psikologi, akuntasi dan
sebagainya. Berbeda dengan teknik lainnya, teknik industri adalah ilmu
multidisipliner karena ruang lingkup bidang ini sangat luas. Berikut beberapa
jenis pekerjaan yang sesuai, antara lain :

1) Demand Planner
Bekerja di bidang Demand Planner menggunakan data analistis,
data pemasaran, dan data penjualan untuk memprediksi permintaan
produk di masa yang akan datang dengan efektif. Tugas Demand Planner
adalah merencanakn aliran investaris, melakukan analisis data statistik,
dan menghasilkan suatu solusi peramalan untuk mengambil suatu
keputusan.

2) Divisi Produksi (Production Division)


Bertanggung jawab dalam perancangan yang tepat tentang
bagaimana sesuatu akan dibuat, mesin apa yang membuatnya, dan
bagaimana sesuatu dapat dibuat dengan aman dan efisien. Selain itu,
seorang Production Engineer akan bertugas untuk mengawasi dan
meningkatkan produksi di pabrik.

3) SCM Consultant
Sebagai seorang SCM Consultant atau Supply Chain Management
Consultant, mengkhususkan diri dalam melakukan penelitian dan analisis
untuk mengembangkan strategi layanan yang optimal. SCM Consultant
biasanya bertanggung jawab dalam pemantauan investaris dan aliran

xix
pasokan bahan, berhubungan dengan vendor dan pemasok, berkoordinas
dengan berbagai department pengumpulan data, melakukan identifikasi
kekuatan dan kelemahan operasi, dan menyarankan tindakan area yang
memerlukan perbaikan.

4) Facility Engineer
Facility Engineer bertanggung jawab dalam merencanakan,
meninjau, melaksanakn, serta memelihara infrastruktur atau suatu fasilitas
maupun peralatan gedung.

5) Divisi Kontrol Kualitas (Quality Control)


Kualitas suatu produk ditentukan dari unsur-unsur dalam sistem
produksi secara keseluruhan dimulai dari pemasokan bahan baku sampai
barang jadi. Quality Engineer akan bekerja dalam tim professional yang
lebih luas dengan tujuan memastikan bahwa produk akhir aka naman,
andal, dan memenuhi harapan pelanggan dengan menjaga proses produksi
dengan baik dan efisien.

6) Divisi R&D
Divisi Research & Development yang biasa disingkat R&D juga
cocok untuk Insinyur Industri. Salah satu inti utama dalam teknik industri
adalah teknik manufaktur dimana ada desain dan pengembangan produk.

7) Operations Consultant
Konsultan Operasional akan bekerja pada klien untuk melakukan
dukungan terhadap efisiensi dan rantai nilai. Layanan dari operations
consultant termasuk menerapkan dan mengembangkan model target
layanan serta melakukan program pengurangan biaya dan
mengoptimalkan proses bisnis. Contoh nyata dari operations consultant

xx
termasuk meningkatkan pengalaman pengguna, meningkatkan efisiensi
logistic dari rantai pasok, mendesain ulang sumber bahan, meningkatkan
manfaat teknologi IT untuk bekerja, dan masih banyak lagi.

8) Pengusaha
Pengusaha adalah pekerjaan yang bagus dan bergaji cukup tinggi
tapi juga yang paling menantang dan beresiko. Insinyur Industri diajarkan
untuk merancang Industri sekaligus menyiapkannya. Dengan prinsip yang
sama, kemampuan ini bisa digunakan untuk memulai bisnis. Insinyur
Industri dikenal memiliki jiwa kewiraswastaan dan bisnis terbaik.

9) Data Scientist
Data Scientist bertugas dan bertanggung jawab dalam
membersihkan, memproses, dan mengelola berbagai macam data yang
dikumpulkan.

10) Data Engineer


Seorang Data Engineer akan bertanggung jawab dalam
mempersiapkan produksi data baik dalam bentuk format, realibilitas data,
skalabilitas data, dan keamanan sebuah data.

4.2 Asosiasi Profesi Teknik Industri


Berikut adalah contoh dari organisasi yang menaungi orang-orang yang
bekerja dalam bidang teknik industri :

1) IIE (Institute of Industrial and System Engineering)


Lembaga profesional yang berdedikasi semata-mata untuk
mendukung profesi teknik industry dan individu yang terlibat dengan
meningkatkan kualitas dan produktivitas. Lembaga ini didirikan pada
tahun 1948 dan disebut American Institute of Industrial Engineers sampai

xxi
1981, ketika nama ini diubah untuk mencerminkan basis keanggotakan
Internasionalnya. IIE bermarkas di Amerika Serikat di Norcross, Georgia,
pinggiran yang terletak di Timur Laut Atlanta.

2) Perhimpunan Ergonomi Indonesia


Organisasi profesi tingkat Nasional yang beranggotakan para
pakar, pemakai dan peminat ergonomi di berbagai bidang yang bersama-
sama berhimpun dalam suatu wadah untuk menggalang kemampuan
dalam bidangnya masing-masing membina ergonomi baik dalam keilmuan
maupun dalam pemakaiannya sehingga potensi ergonomi dalam
Pembangunan Nasional dapat lebih digali dan diwujudkan secara nyata.
PEI berpusat di Bandung dan didirikan oleh peserta Pertemuan Nasional
Ergonomi pada tanggal 10 Oktober 1987, bertempat di Gedung
Laboratorium Teknologi 111 Institut Teknologi Bandung.
PEI bertujuan untuk mengembangkan serta menerapkan ilmu
Ergonomi dalam berbagai kegiatan teknologi, industry dan berbagai
kegiatan lain yang menuntut pendekatan Ergonomis, dengan sasaran
mencapai keselarasan hubungan timbal balik antara manusia, alat dan
lingkungannya, serta untuk menjaga keseimbangan hubungan unsur-unsur
fisikal sosial, psikologikal bagi peningkatan kualitas hidup yang lebih
baik.
PEI bertujuan sebagai wadah yang menghimpun, mengorganisasi
sarjana, praktisi dan kelompok yang dalam kegiatan profesionalnya
menggunakan serta menerapkan metode Ergonomis.

3) ISTMI (Ikatan Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri


Indonesia)
Organisasi profesi dari disiplin Ilmu Teknik Industri (TI) dan
Manajemen Industri (MI) di Indonesia tepatnya Jakarta pada 22 Nopember
1986. Kelahiran organisasi ini didasari atas pertimbangan bahwa profesi

xxii
Teknik Industri dan Manajemen Industri telah diterima di kalangan yang
sangat luas sejak masuknya disiplin.

4) PII (Program Sertifikasi Insyinyur Profesional)


Dalam program ini akan diperkenalkan ke dalam masyarakat
Sebutan (gelar) profesi yang baru, yaitu Insyinyur dan sertifikat
keprofesionalan yang baru, yaitu Insinyur Profesional.
Tujuan dasar PII antara lain :
1) Mampu memberikan pelayanan yang bermanfaat bagi para anggota,
mampu melakukan pembinaan kemampuan professional bagi para
anggotanya sehingga setara dengan para Insinyur di negara lain
2) Mampu memperjuangkan aspirasi dan melindungi kepentingan
Insinyur Indonesia sehingga hak dan kewajiban profesionalnya dapat
terpenuhi dalam rangka berperan serta secara aktif dalam
Pembangunan Nasional.

5) ASTTI (Asosiasi Tenaga Teknik Indonesia)


Merupakan suatu asosiasi dimana setiap anggota ASTTI wajib
selalu bersikap, bertingkah laku, dan bertindak berdasarkan etika umum
seorang ahli pelaksana jasa konstruksi.

4.3 Profesi Teknik Industri di Indonesia


Berbicara mengenai bagaimana profesi teknik industri sebenarnya tidak
dapat terlepas dari bagaimana definisi teknik industri itu sendiri. Dari definisi
yang diberikan oleh IIE (Institute of Industrial Engineering) mengenai teknik
industri, dapat dijelaskan bahwa profesi teknik industri bergerak dalam
beberapa kegiatan, mulai dari merancang, meningkatkan, dan menginstalasi
sebuah sistem yang terintegrasi.

xxiii
Dalam suatu perusahaan manufaktur, posisi seorang insinyur teknik
industri identik dengan posisi-posisi seperti project manager, product
engineer, process engineer, logistic and inventory control, quality control,
quality assesment, ergonomist / safety / HSE, team designer, dan sebagainya.
Dari penjelasan tersebut, terlihat bahwa cakupan profesi
keteknikindustrian sangatlah luas dan tersebar di berbagai bidang. Akan
tetapi, ada satu hal yang harus dicermati, yaitu bahwa bidang-bidang yang
dicakupi oleh teknik industri adalah bidang-bidang yang masuk dalam
kategori sociotechnical system, dimana socio (manusia) dan technical (faktor
teknologi) adalah dua faktor utama yang saling berinteraksi di dalamnya.
Dengan keahliannya, profesi-profesi yang tersedia bagi seorang sarjana
teknik industri di antaranya:
A. Konsultan. Seorang sarjana teknik industri dapat mengevaluasi sistem
kerja sebuah perusahaan dan mendesain sebuah solusi sistem yang
lebih baik, untuk meningkatkan produktifitas perusahaan. 6 fungsi
utama dari seorang Konsultan, yaitu:
1) Mengembangkan dan mengoptimalisasikan potensipotensi yang
ada dalam suatu perusahaan atau industri.
2) Memberikan saran-saran, menerapkan pengalamanpengalamannya
dalam suatu perusahaan.
3) Menganalisa permasalahan yang ada dalam suatu perusahaan.
4) Sebagai katalisator, dengan mengembangkan sistem manajerial.
5) Mengadakan pelatihan dan pembelajaran.
6) Menginovasikan, memadukan, dan menerjemahkan teknologi,
program, dan pemecahan masalah.

B. Supervisor. Bidang ini mengawasi jalannya sistem produksi di pabrik.


Supervisor membutuhkan pengetahuan tentang ergonomi kerja,
statistik dan ilmu teknik industri lainnya.

xxiv
C. Manajer. Sejak ditemukannya “scientific management” oleh Taylor
dan “administrative and behaviour management”, sarjana teknik
industri memiliki kompetensi untuk mengatur dan mengoptimasi kerja
organisasi.

xxv
BAB V
KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa Teknik Industri


mempunyai peran penting dalam perkembangan teknologi di dunia. Bukan hanya
dari aspek manusianya, tetapi juga dari material yang dipergunakan dalam
perkembangannya sesuai dengan definisi Teknik Industri itu sendiri, yaitu suatu
teknik yang mencakup bidang desain atau merancang, perbaikan, dan pemasangan
dari sistem integral yang terdiri dari manusia, bahan-bahan, informasi, peralatan
dan energi. Hal ini digambarkan sebagai pengetahuan dan keterampilan yang
spesifik pada matematika, fisika, dan ilmu-ilmu sosial bersama dengan prinsip dan
metode dari analisis keteknikan dan desain untuk mengkhususkan, memprediksi,
dan mengevaluasi hasil yang akan dicapai dari suatu sistem.

xxvi
DAFTAR PUSTAKA

Binus University. (2017). Sejarah Teknik Industri. Diakses pada 9 Oktober 2022,
dari https://student-activity.binus.ac.id/himtri/2017/05/10/sejarah-teknik-industri/

Adi, Hestanto. Sejarah dan Perkembangan Teknik Industri.


https://www.hestanto.web.id/sejarah-dan-perkembangan-teknik-industri/

Risninurannisa.blogspot. “Pioneer Teknik Industri”, 7 Januari 2017.


http://risninurannisa.blogspot.com/2018/01/pioneer-teknik-industri.html Diakses
pada 9 Oktober 2022

Pedia Ilmu. “Definisi dan Ruang Lingkup Industri”, 31 Desember 2019.


https://pediailmu.com/teknik-industri/definisi-dan-ruang-lingkup-industri/ .
Diakses pada 9 Oktober 2022.

Handbook Teknik Industri : Institute of Industrial Engineers, Teknik Industri dan


Manajemen Pers, 1983, halaman 207.

Deidinul.wordpress, “Organisai dan Kode Etik Profesi Teknik Industri”, 24 April


2016. https://deudinul.wordpress.com/2016/04/24/organisasi-dan-kode-etik-
profesi-teknik-industri/ Diakses pada 10 Oktober 2022.

Amri. MT. (2014). Pengantar Teknik Industri. Fakultas Teknik Universitas


Malikussaleh. Aceh.

Kampusaja.com, “24 Prospek Kerja Teknik Industri (2022)”, 3 Januari 2022,


https://kampusaja.com/prospek-kerja-teknik-industri/ Diakses pada 10 Oktober
2022.

Sampaijauh.com, “6 Skill yang Perlu Dimiliki Lulusan Teknik Industri, Wajib


Tahu!”, Mei, https://sampaijauh.com/6-skill-yang-perlu-dimiliki-lulusan-teknik-
industri-14169 Diakses pada 10 Oktober 2022.

xxvii

Anda mungkin juga menyukai