Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

TOKOH-TOKOH DAN KONTRIBUSINYA


TERHADAP KEILMUAN TEKNIK INDUSTRI
Disusun untuk memenuhi tugas:

PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

Disusun oleh:

Nama : Anggie Shefira Novian Purnomo

NIM : 1201204236

Kelas : TI-44-09

Dosen Pembimbing:

Dr. Putu Giri Artha Kusuma, S. T, M. T

PRODI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
TELKOM UNIVERSITY
2020
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, saya
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya, sehingga saya bisa selesaikan makalah dengan judul “Tokoh-Tokoh dan
Kontribusinya terhadap Keilmuan Teknik Industri”.

Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah
Pengantar Teknik Industri. Dalam Penulisan makalah ini saya merasa masih banyak
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang
saya miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang
membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen Dr. Putu Giri Artha
Kusuma, S. T, M. T yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas ini.

.                                                                                          Jepara, September 2020

Anggie Shefira N.P

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………….………………………………………………………… i


DAFTAR ISI …………………….……………………………………………………….. ii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………….………….. 1

1.1 Latar Belakang ….…….…………………………………………………………..1


1.2 Rumusan Masalah ….………………………………………..……………………1

1.3 Tujuan ……….…………………………………………………………………….1

BAB II PEMBAHASAN……….………………,,…………………………………………2

BAB III PENUTUP…..……………..………..…………………………………………….6

DFTAR PUSTAKA……….………………,,………………………………………………7

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Teknik industri muncul untuk meningkatkan kebutuhan dan peningkatan efisiensi
maupun produktifitas sistem produksi. Teknik industri dapat difinisikan  sebagai suatu ilmu
teknik yang berkaitan dengan perancangan, perbaikan serta instalasi sistem integrasi.Sistem
integrasi meliputi manusia, mesin/peralatan, material, informasi dan energi. Dengan teknik
industri manusia harus mampu untuk menganalisa dan memberikan suatu solusi  dalam
permasalahan industri dengan menggunakan konsep pendekatan sistem dan lingkungan,
karena teknik industri meliputi semua bidang baik bidang produksi (manufaktur) maupun
bidang jasa. Dengan mempelajari teknik industri kita dapat menghemat waktu yang terbuang
sia-sia,biaya produksi dan juga mendapatkan kualitas yang lebih banyak.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Sebutkan nama-nama tokoh pada era manajemen ilmiah?
2. Apa saja kontribusinya terhadap keilmuan teknik industri?

1.3 TUJUAN
1. Memaparkan dan menjelaskan tokoh-tokoh pada era manajemen beserta
kontribusinya

1
BAB II
PEMBAHASAN

Tokoh-Tokoh Teknik Industri dan Kontribusinya


1. Frank Bunker Gilberth dan Lilian Moller Gilberth
Frank Bunker Gilbreth (7 Juli 1868-14 Juni 1924) adalah seorang pembela awal
manajemen ilmiah dan perintis studi gerak dan waktu. Ia juga terkenal sebagai bapak dan
tokoh sentral dalam novel Cheaper by the Dozen. Gilbreth sangat tertarik terhadap masalah
efisiensi, terutama untuk menemukan "cara terbaik pengerjaan suatu tugas". Gilberth sangat
berjasa dalam upaya memberi landasan untuk mengidentifikasi dan menganalisis gerakan-
gerakan dasar manusia pada saat melakukan kerja manual.
Frank B Gilbreth melihat adanya ketidakefesienan kerja para pekerja bangunan dalam
menyusun Batu bata. Bersama dengan Lillian Moller Gilbreth istrinya yang merupakan
seorang psikolog, ia meneliti kebiasaan kerja para pegawai dalam usaha mencari cara
meningkatkan hasil kerja dan membuat pekerjaan mereka menjadi mudah. Gilbreth meneliti
gerakan-gerakan kerja yang dilakukan pekerja dan diamati dengan cermat dengan
menggunakan kamera-kamera film. Gerakan yang terekam diputar kembali dengan gerakan
sangat lambat untuk diamati. Dari penelitiannya Gilberth mendapakan suatu prosedur untuk
menganalisa gerakan kerja, kemudian memperbaikinya. Prosedur ini membagi gerakan-
gerakan kerja menjadi elemen-elemen dasar yang merupakan bagian dari suatu gerakan.
Elemen gerakan yang dikembangkan Gilberth berjumlah 17 buah ( 17 THERBLIG ), dan
dengan ini perbaikan gerakan dilakukan.
17 THERBLIG : 1) Mencari/Search, 2) Memilih/Select, 3) Memegang /Grasp, 4)
Menjangkau/Reach, 5) Membawa/Move, 6) Memegang untuk memakai/Hold, 7)
Melepas/Release, 8) Pengarahan/Position, 9) Pengarahan sementara/Preposition, 10)
Memeriksa/Inspection, 11) Merakit/Assemble, 12) Lepas rakit/Dissassemble, 13)
memakai/use, 14) Kelambatan yang tak terhindarkan/ unavoidable Delay, 15) kelambatan
yang dapat dihindarkan/ Avoidable Delay, 16) Merencana/Plan, 17) Istirahat untuk
menghilangkan fatique/ Rest to overcome fatique.

Gilberth mengemukakan, perbaikan gerakan lebih mungkin dilakukan dengan


memperbaiki elemen-elemennya. Tahun 1911, ia menerbitkan buku “ Motion Study“.
Gilbreth mengembangkan serangkaian prinsip-prinsip perancangan sistem kerja yang dikenal
dengan Ekonomi Gerakan. Prinsip ini dimaksudkan untuk mendapatkan suatu sistem kerja
yang terancang baik sehingga memudahkan dan menyamankan gerakan-gerakan kerja untuk
sejauh mungkin menghindarkan atau melambatkan terjadinya kelelahan (fatique).
2
Lilian Gilbreth (24 Mei 1878–2 Januari 1972) adalah salah seorang seorang perintis
ergonomik. Lilian lebih tertarik pada aspek-aspek manusia dalam kerja, seperti seleksi,
penempatan dan latihan personalia. Dia mengemukakan gagasannya dalam bukunya yang
bexjudul “The Psychology of Management”. Baginya, manajemen ilmiah mempunyai satu
tujuan akhir yaitu membantu para karyawan mencapai seluruh potensinya sebagai mahluk
hidup.

2. Henry Laurence Gantt


Henry Laurence Gantt (1861-23 November 1919 di Calvert Country, Amerika) adalah
seorang konsultan manajemen berlatarbelakang insinyur mekanik. Henry Gantt
mengemukakan empat gagasan peningkatan manajemen sebagai berikut:

1. Kerjasama  yang  saling  menguntungkan  antara  tenaga  kerja  dan manajemen,


2. Seleksi ilmiah tenaga kerja,
3. Memberikan  motivasi  kepada  karyawan  yang  mampu menyelesaikan  tugas  yang 
dibebankan  melalui  sistem  insentif (bonus) untuk merangsang produktivitas
karyawan dan organisasi,
4. Penggunaan instruksi-instruksi kerja yang terperinci serta mencatat kemajuan pekerja
dan dilakukan secara terbuka dan dicatat pada bagan balok individual (bagan Gantt)
dengan warna hitam untuk pekerja yang mencapai standar, dan warna merah untuk
pekerja yang gagal.

Teori  manajemen  Produksi  Henry  Gantt  menghasilkan  banyak


temuan, yang antara lain :

1. Tabel Gantt (Gantt Chart)

Henry membuat sebuah grafik penjadwalan sebagai alat untuk aplikasi perencanaan dan
pengawasan sekaligus merekam keseluruhan perjalanan proyek. Dalam bahasa modern-nya
tabel ini dinamai PERT (Program Evaluation and Review). Bagan Gantt merupakan metode
yang paling terkenal dalam proses perencanaan dan pengawasan yang berhubungan dengan
waktu. Bagan ini dikembangkan oleh Henry L. Gantt dalam waktu 1900-an. Bagan yang
relatif sederhana ini telah memberikan sumbangan yang cukup besar bagi semua bentuk
manajemen  operasi.

Pada  1919,  dalam bukunya  yang  berjudul  "Organizing  for  Work"  ia menyampaikan 
dua  prinsip  penting  mengenai  tabel  tersebut.  Yang pertama, mengukur jumlah aktivitas
yang ada berbanding dengan jumlah waktu yang dibutuhkan. Kedua, pada  akhirnya  data 
tersebut  dapat mewakili berapa jumlah ideal kerja yang mempu dilakukan dalam satu satuan
waktu.

3
2. Industrial Efficiency

Efisiensi industri hanya bisa terlaksana jika ada analisa ilmiah menyeluruh


pada keseluruhan aspek yang ada dalam suatu pekerjaan. Tujuan adanya Manajemen
Industri yang utama adalah melakukan peningkatan sistem untuk menghindari hal-hal
yang tidak diinginkan dan kecelakaan kerja.

3. The Task and Bonus System

Henry  merancang adanya bonus tambahan bagi manajer yang tergantung pada


bagaimana manajer itu menyikapi karyawan dan meningkatkan kinerja mereka.

4. The Social Responbility of Business

Ia percaya bahwa sebuah perusahaan memiliki tanggungjawab untuk memperhatikan


kesejahteraan masyarakat di sekitar tempatnya berada.

3. Walter A. Shewhart

Walter Shewhart Andrew lahir 18 Maret 1891, seorang insinyur fisika dan seorang ahli
statistik, ia juga dikenal sebagai bapak pengendalian kualitas secara statistik (statistical
process control). Shewhart pada masa aktifnya adalah seorang insinyur di Bell Telephone
yang berperan untuk meningkatkan keandalan sistem transmisi mereka.

Shewhart memperkenalkan terminologi variasi penyebab umum (common-cause


variation) dan variasi penyebab khusus (special-cause variation) dan kemudian
memperkenalkan peta kendali (control chart) sebagai alat untuk membedakan antara kedua
jenis variasi ini. Shewhart menekankan pentingnya mengupayakan proses berada dalam
kondisi terkendali secara statistik (statisically in control), di mana hanya ada variasi
penyebab umum (common-cause variation), agar kita dapat memprediksi output dan untuk
mengendalikan proses secara lebih efisien.

Shewhart merumuskan gagasan statistik atas interval toleransi (tolerance interval) dan
mengusulkan dua aturan presentasi data:

 Data tidak memiliki arti jika terpisah dari konteks mereka.


 Data mengandung sinyal dan noise. Untuk dapat mengekstrak informasi,kita harus
dapat memisahkan sinyal dari noise dalam data.

Ia juga mengembangkan Shewhart Cycle yang menggabungkan pemikiran manajemen


kreatif dengan analisis statistik.Siklus ini berisi empat langkah terus menerus: Plan, Do,
Check dan Act. Langkah-langkah ini (biasa disebut sebagai siklus PDCA) pada akhirnya
mengarah pada peningkatan kualitas keseluruhan.

4
Dari Bell Laboratories, Tahun 1931, dalam bukunya “ Economic Control of Quality of
Manufactured Products “ ia memperkenalkan model kuantitatif dalam pengambilan
keputusan yang digunakan dalam pengendalian kualitas secara statistik ( Statistical Quality
Control ).

5
BAB III
PENUTUP

Teknik industri tidak hanya menghasilkan ahli-ahli perencanaan, pengorganisasian


dan pengendalian suatu sistem produksi yang luas dan komplek, tetapi juga dalam bidang
jasa. Dengan mempelajari teknik  industri kita dapat merancang suatu keadaan agar
mendapatkan suatu produk yang berkualitas dan dengan waktu yang sedikit dengan biaya
yang keluarkan minimum, dan dapat mengolah suatu produk yang masih mentah menjadi
barang jadi atau jasa yang dapat digunakan oleh masyarakat atau manusia. 

6
DAFTAR PUSTAKA

Ida Hend.2015.SEJARAH MANAJEMEN. Frank Bunker Gilbreth Dan Lillian


Moller Gilbreth
https://aida08.wordpress.com/2015/04/05/sejarah-manajemen-frank-bunker-gilbreth-dan-
lillian-moller-gilbreth/ (diakses 29 September 2020)
Zulfikar Firhadj.2020. “Henry Laurence Gantt”
https://zulfikar-firhadj.blogspot.com/2014/02/henry-laurence-gantt.html (diakses 29
September 2020)
Dedy Londong.2009.PERKEMBANGAN MANAJEMEN PRODUKSI dan
OPERASIhttps://dedylondong.blogspot.com/2009/01/manajemen-produksi-dan-operasi-
history.html (diakses 29 September 2020)

Redaksi.2012. Walter Shewhart: Pencetus Metode PDCA


http://shiftindonesia.com/walter-shewhart-pencetus-metode-pdca/ (diakses 29 September
2020)

Anda mungkin juga menyukai