Anda di halaman 1dari 19

PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

DISUSUN OLEH : RUSLANI

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON

BAB I SEJARAH DAN PERKEMBANGAN TEKNIK INDUSTRI

1.1 Sejarah Teknik Industri Pada dasarnya perkembangan teknik industri berhubungan dengan disiplin teknik lain. Hubungan Teknik Industri dengan teknik lain telihat pada gambar dibawah :

TEKNIK MILITER

TEKNIK SIPIL

: Tahun 1795 berdiri politeknik di Paris Tahun 1824 berdiri politeknik USA

Matematika dan Fisika

TEKNIK MESIN

: Tahun 1880 berdiri American Society of Mechanical Engineering

TEKNIK ELEKTRO : Tahun 1884 berdiri American Society of Electrical Engineering TEKNIK KIMIA : Tahun 1908 beridiri American Institute of Chemical Engineering TEKNIK INDUSTRI Gambar 1.1 Keterkaitan Disiplin Teknik Industri dengan Disiplin Studi Lainnya Disaat terjadinya Revolusi Industri di Inggris, terjadi pergeseran sisitem didalam perindustrian, yaitu dari sistem individu menjadi sistem pabrik. Perbedaan dari keduanya ialah : Sistem Individu Pekerjaan : tidak terspesialisasi

Pemilik modal : Selain sebagai pemilik, juga sebagai pengatur jadwal produksi, kegiatan pemasaran, pembelian bahan, mengatur upah pekerja, dan menangani pekerjaan lain dalam lingkup usahanya Peralatan produksi : Masih manual/ teknologi sederhana Sistem Pabrik Pekerjaan : Adanya spesialisasi pekerjaan

Pemilik modal : Pemilik hanya sebagai penanam modal sekedar mengawasi proses pelaksanaan produksi, sedangkan pelaksana hanya dijalankan oleh para ahli dibidangnya Peralatan produksi : Teknologi yang digunakan sudah modern 1.2 Para Tokoh Perkembangan Teknik Industri Para tokoh yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan Teknik Industri diantaranya ialah : 1. Adam Smith (1776) Pandangan yang terkenal adalah spesialisasi kerja untuk meningkatkan produktivitas. Penilitian yang pernah dilakukan yaitu dalam pembuatan pin, jika pekerja bekerja dari awal hingga akhir dalam membuat pin, maka dia dapat memproduksi sebanyak 1.000 pin per hari, sehingga jika 10 pekerja yang telah dibagi kedalam 4 spesialisasi kerja maka akan menghasilkan 48.000 pin per hari. 2. Charles Babbage ( 1832) Pandangan yang terkenal adalah pengaturan kerja untuk memperbaiki (meningkatkan) produktivitas. 3. Eli whitney Pandangan yang terkenal adalah komponen produk dibuat seragam, sehingga memungkinkan pertukaran komponen antar produk sejenis (konsep industri) ini memicu awal perkembangan industri perakitan. 4. Henry Ford Pandangan yang terkenal adalah melakukan proses produksi dengan ban berjalan, sehingga mengurangi ongkos perpindahan komponen (material Handling).

5. Henry Town Pandangan yang terkenal adalah bahwa agar para insinyur agar memperhatikan dampak ekonomi dalam segala keputusan mereka. 1.3 Manajemen Ilmiah Frederick Winslow Taylor (bapak Teknik Industri) menyatakan bahwa Prinsip Manajemen Ilmiah terbagi beberapa macam diantaranya : 1. Penelitian tata cara kerja (method study) 2. Penilitian waktu kerja ( time study) 3. Standarisasi perkakas 4. Pembentukan bagian perencanaan 5. Prinsip exception dalam manajemen 6. Pemberian kartu tugas kepada pekerja 7. Mistar hitung untuk pemotongan logam 8. Sistem klasifikasi barang 9. Sistem pengendalian produksi 10. Metode perhitungan biaya 11. Proses seleksi karyawwan 12. Sistem bonus Frank Gilbreth da Lilian Moller Gilbreth memberikan sumbangan yang sangat besar dalam perkembangan manajemen ilmiah atas penelitiannya tentang studi gerakan (micromotion study) dan penentuan gerakan dasar (therbligs). Gerakan-gerakan pekerja diteliti dengan menggunakan kamera film untuk merekamnya dan mempelajari hasilnya setelah diputar lambat. Lilian memberikan perhatian pada segi psikologis yang berhubungan dengan gerakan-gerakan dan perbaikannya. Sedangkan Henry Laurent Gantt membantu Taylor dengan menemukan peta Gantt (gantt chart), yang menggambarkan jadwal kerja setiap proses produksi. 1.4 Perkembangan Aspek Manusia dalam Manajemen

Ketika prinsip-prinsip dari manajemen ilmiah diterapkan dalam industri, ternyata kemudian muncul beberapa masalah, khususnya dalam manajemen, diantaranya adalah: 1. Manusia tidak sama dengan mesin 2. Pikiran dan perasaan tidak stabil upah turun

3. Standarisasi membuat manusia menjadi kaku 4. selalu menggunakan ukuran manusia normal Untuk memecahkan masalah diatas, dalam perkembangannya terdapat masukan dari ahliahli seperti Lilian Gilbreth, Henry Fayol dan Howthorne. Prinsip Manajemen dari Henry Fayol adalah : 1. Pembagian tugas 2. Delegasi wewenang 3. Kesatuan komando 4. Kesatuan pengarahan 5. Kepentingan individu harus dibawah kepentingan organisasi 6. Pengkajian 7. Pemusatan 8. Adanya jenjang jabatan 9. Ketertiban 10. keadilan 11. Stabilitas pada setiap pekerja 12. Prakarsa 13. Loyalitas 14. Solidaritas Jika Henry Fayol mengemukakan prinsip-prinsip manajemen seperti tersebut diatas maka Howthorne mengadakan penelitian tentang efek pencahayaan terhadap produktivitas pekerja.

Jika efek pencahayaan cukup maka produktivitas pekerja juga baik, sedangkan jika efek pencahayaan kurang maka produktivitas pekerja menurun.

1.5 Definisi Teknik Industri Menurut American Institute of Industrial Engineering definisi teknik teknik industry adalah : 1. Tennik industri menyangkut perencanaan, perbaikan, dan penerapan sistem 2. Sistem yang menjadi obyek pengkajiannya adalah perpaduan antara orang, bahan dan peralatan. 3. Teknik industri memenfaatkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari ilmu-ilmu dasar seperti matematika, fisika, dan ilmu-ilmu social. 4. Dalam menerapkan teknik industri dipergunakan prinsip dan metode analisis dan perancangan teknik. 5. Hasil yang dicapai oleh sistem yang dikaji harus dapat diungkapkan, diperkirakan, dan dievaluasi. 1.6 Ontologi Keilmuan Dikenal ada tujuh macam sistem kerja manusia, bahan, dan peralatan, yaitu : 1. Sistem kerja manusia tanpa menggunakan alat 2. Sistem kerja manual dengan alat sederhana 3. Sistem kerja dengan alat mekanis 4. Sistem kerja masinal dengan mesin sederhana 5. Sistem kerja masinal dikuasai manusia 6. Sistem kerja masinal dikuasai oleh mesin 7. Sistem kerja masinal otomatis 1.7 Disiplin Ilmu yang terkait dengan Teknik Industri

Ilmu Teknik Industri ditunjang oleh disiplin ilmu yang lain yang memperkayanya. Salah satu upaya untuk mengembangkan pengertian dan rekayasa industri modern adalah harus mengerti masing-masing sub disiplin ilmu dan bagaimana keterkaitan satu dengan yang lainnya.

Disiplin ilmu yang terkait dengan Teknik Industri adalah: 1. Manajemen Manajemen adalah disiplin ilmu yang paling awal memebantu kehidupan manusia. Ketika manajemen menjadi ilmu pengetahuan dan seni, maka harus dimulai ketika seseorang mencoba suatu pekerjaan kepada orang lain. Semua aktivitas manusia, baik individu maupun kelompok pasti memerlukan aktivitas berikut : a. Perencanaan Yaitu kegiatan yang bertugas untuk mengantisipasi masa yang akan datang, meliputi : - Menetapkan misi - Menetapkan target - Menetapkan kebijakan - Membuat program - Menetapkan anggaran b. Pengorganisasian Yaitu tahap dimana adanya upaya untuk menghimpun orang-orang yang memiliki kepentingan yang sama dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan dalam perencanaan, melalui pembagian tugas dan lain-lain. c. Pelaksanaan Yaitu tahap dimana perencanaan mulai dilaksanakan, sehingga orang, fasilitas, sumber, dana, daya, dan waktu mulai dialokasikan. d. Pengendalian

Yaitu upaya tindakan pengawasan yang bertujuan agar pelaksanaan senantiasa konsisten dengan perencanaan. 2. Penelitian Operasional Penelitian operasional secara garis besar didefinisikan sebagai penerapan metode ilmiah terhadap masalah rumit yang muncul dalam pengerahan dan pengelohan dari sistem, manusia, mesin,bahan dan biaya dalam dunia industri, bisnis, pemerintahan dan pertahanan.

3. Rekayasa sistem (sistem engineering) Suatu proses rekayasa yang merupakan suatu tahap dimana adanya suatu proses (feed back) dari suatu lop sistem. Sasaran Kondisi nyata Error Aksi manajemen

4. Statistika Statistiks adlah pengetahuan yang mempelajari cara-cara pemgumpulan bahan-bahan atau keterangan, pengolahan, serta penganalisasian, dan penarikan kesimpulan yang beralasan berdasarkan penganalisasian yang dilakukan. 5. Manajemen Ilmiah 6. Ergonomi Ergonomi biasa disebut human factor, adalah sub disiplin teknik industry yang mempelajari aspek-aspek manusia dalam lingkungan kerjanya ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, engineering, manajemen, dan desain/perancangan. 7. Manufacturing Engineering

BAB II PERANCANGAN SISTEM PRODUKSI

2.1 Pendahuluan Perancangan sisitem produksi dimulai dari perancangan produk yang akan dibuat, dengan urutan : 1. Konsep perancangan produk 2. Rekayasa produk (produk engineering) 3. Rekayasa manufaktur 4. Proses produksi

2.2 Methode Engineering

Methode Engineering

Penelitian Tata Cara Kerja

Pengukuran Waktu Kerja

Perancangan

Pengendalian

Peta-peta Kerja

Penentuan Waktu Baku

Gambar 2.2 Proses Methode Engineering

2.2.1 Penelitian Tata Cara Kerja (methods study) Methode study adalah studi tentang rancangan rinci suatu stasiun kerja dan mengurangi halhal yang tidak perlu antar stasiun kerja. Methode study dipelajari dengan menggunakan teknik-teknik pemetaan. Teknik teknik pemetaan diantaranya adalah: 1. Peta proses operasi (processs operation chart / OPC) Peta Proses Operasi menggambarkan urutan proses dari awal hingga akhir pembuatan suatu produk atau komponen. 2. Peta aliran proses (flow a process chart / FPC) Peta Aliran Proses menggambarkan urutan-urutan proses, dari mulai operasi, pemeriksaan, transportasi, menunggu, dan penyimpanan yang terjadi selama satu proses berlangsung. Peta ini juga menggambarkan waktu yang dibutuhkandan jarak perpindahan material atau komponen. 3. diagram aliran (flow chart) Diagram Aliran adalah gambaran menurut skala dari suatu susunan lantai dan gedung yang menunjukkan lokasi dari semua aktivitas yang terjadi dalam Peta Aliran Proses.

2.2.1.1 Perancangan Tempat Kerja

Dalam merancang tempat kerja, perlu adanya kesesuaian anatara organ tubuh, alat kerja, tempat kerja untuk menghasilkan waktu operasi yang minimum. Selain itu, dalam merancang tempat kerja juga perlu memperhatikan prinsip-prinsip ekonomi gerakan. Prinsip-prinsip Ekonomi Gerakan yang berhubungan dengan tubuh manusia dan gerakannya : 1. Kedua tangan sebaiknya memulai dan mengakhiri gerakan pada saat yang sama 2. Kedua tangan sebaiknya tidak menganggur pada saat yang sama kecuali pada waktu istirahat 3. Gerakan kedua tangan akan lebih mudah jika satu terhadap yang lainnya simetris dan berlawanan arah 4. Gerakan tangan atau badan sebaiknya dihemat, yaitu hanya mengerjakan gerakan tangan atau bagian badan yang diperlukan saja untuk melakukan pekerjaan dengan sebaik-baiknya 5. Sebaiknya pekerja dapat memanfaatkan momentum untuk membantu pekerjaannya, pemanfaatan ini imbu karena berkurangnya kerja otot dalam pekerja 6. Gerakan yang patah-patah, banyak perubahan arah akan memperlambat gerakan tersebut 7. Gerakan baistik akan lebih cepat, menyenangkan dan lebih teliti daripada gerakan yang dikendalikan 8. Pekerjaan sebaiknya dirancang semudah-mudahnya dan jika memungkinkan irama kerja harus mengikuti irama alamiahbagi sipekerja 9. usahakan sedikit mungkin gerakan mata

Prinsip-prinsip Ekonomi Gerakan yang dihubungkan dengan Tata Letak Kerja 1. Sebaiknya diusahakan agar badan dan peralatan mempunyai tempat yang tepat 2. Tempatkan bahan-bahan peralatan ditempat yang mudah, cepat dan enak untuk dicapai 3. Tempat penyimpanan bahan yang akan dikerjakan sebaiknya memanfaatkan prinsip gaya berat sehingga badan yang akan dipakai selalu tersedia ditempat yang dekat untuk diambil 4. Sebaiknya menyalurkan obyek yang sudah selesai dirancang mekanismenya yang baik 5. Bahan dan peralatan disusun sesuai urutannya

6. Posisi tempat kerja ditempatkan senyaman mungkin bagi tubuh kita 7. Atur ketinggian kursi sesuaikan dengan tubuh 8. Tata letak peralatan dan pencahayaan juga perlu diatur sesuaikan dengan keinginan kita

Prinsip-prinsip Ekonomi Gerakan dihubungkan dengan perancangan peralatan 1. Sebaiknya tangan dapat dibebaskan dari semua pekerjaan bila penggunaan dari perkakas pembantu atau alat yang digerakkan dengan kaki dapat ditingkatkan 2. Alat dirancang untuk lebih dari satu kegunaan 3. Alat dirancang supaya mudah dalam penggunaan dan penyimpanan 4. Bila jari bekerja, sesuaikan beban yang diterima jari pekaerja 5. Roda tangan, palang dan perataan yang sejenis dengan yang itu sebaiknya diatur supaya beban yang diterima baik dan tenaga yang minim

BAB III PENGENDALIAN SISTEM PRODUKSI

Pengendalian Sistem Produksi meliputi : 3.1 Pengendalian Persediaan Pengendalian persediaan berkonsentrasi terhadap manajemen pengaturan yang efektif terhadap pertimbangan investasi dalam bentuk persediaan bahan baku, barang dalam proses serta persediaan produk jadi. Komponen ongkos utama dalam ongkos persediaan terdiri dari : 1. Ongkos pemesanan Adalah ongkos yang dikeluarkan untuk memperoleh suatu item untuk ditambahkan dalam persediaan perusahaan. 2. Onkos Penyimpangan

Adalah ongkos yang dikeluarkan karena memodernisasi persediaan, bunga dari uang yang diinvestasikankedalam persediaan. Ongkos penyimpanan dapat dinyatakan sebagai suatu persentase dari nilai persediaan rata-rata atau dinyatakan sebagai ongkos per unit item per periode waktu. 3.2 Pengendalian Produksi Pengendalian dalam perencanaan produksi adalah dua hal yang sering tertukar penegrtiannya, secara garis besar perbedaannya adalah : 1. Perencanaan Produksi memiliki ruang lingkup yang sempit dari pada pengendalian produksi 2. pengendalian produksi melibatkan staf pabrik 3. pengendalian produksi terutama melaksanakan tugas harian sesuai rencana produksi 4. Pengendalian produksi memusatkan perhatian pada tingkat rencana pabrik dan berusaha untuk melaksanakan kegiatan harian , besok, dan bulan depan untuk menjamin kebutuhan pabrik. 5. Pengndalian produksi melaksanakan rencana dan membuat yakin bagian lantai produksi. Pengndalian Produksi meliputi : 1. Bar coding Adalah metode pengendalian produksi yang cukup penting , material work in process dan barang jadi bias dimonitor statusnya, diantanya status material dan informasi. 2. Material Requirement Planing Adalah merupakan sistem pengendalian persediaan terhadap item-item yang independen yang dirancang secara khusus untuk situasi permintaan bergelombang. 3. Manajemen Proyek Ciri-cirinya adalah : - Proyek adalah kumpulan aktivitas yang memerlukan sumber tenaga, material, uang, peralatan , dan sebagainya. - Adanya suatu kegiatan awal dan kegiatan akhir

- Tidak berulang Metode yang sering digunakan adalah : - Metode CPM (critical path methods) - Metode PERT (project evaluation review technique) 4. Pengendalian Kualitas Pengnedalian kualitas sebagai subdisiplin teknik industry mempunyai dua komponen dasar, yaitu: - Menggunakan teknik aplikasi statistik, yaitu statistical quality control (SQC) atau statistical process control (SPC). - Melibatkan pengembangan manajemen adaministrasi harian untuk mencapai tujuan pengnedalian kualiatas dalam organisasi. Definisi Kualitas - Secara umum berarti excellence atau goodness - Juran mendifinisikan kualitas sebagai fitness of use yang mengakibatkan conformance of spec - Crosby mendefinisikan kualitas sebagai conformance to requitment - American Society for Quality Control (ASQC), 1983, mendefinisikan kualitas sebagai the totality of feature and characteristics of a product service that bear on its ability satisfy given needs 5. Economic Production Quantity (EPQ) Pada dasarnya hamper sama dengan economic order quantity (EOQ) hanya saja EOQ adalah model yang membahas berapa jumlah barang yamg dipesan yang optimal, sedangkan EPQ membahas berapa jumlah produksi yang optimal.

BAB IV MANAJEMEN

4.1 Fungsi Manajemen Fungsi manajemen terdiri dari empat kegiatan, yaitu : 1. Perencanaan Yaitu kegiatan yang bertugas mengantisipasi masa yang akan datang 2. Pengorganisasian Yaitu kegiatan menghimpun/mengkoordinasi SDM yang memiliki kepentingan yang sama dalam mencapaiu sasaran yang telah ditetapkan dalam perencanaan. 3. Pelaksanaan

Yaitu tahap dimana perencanaan mulai dilaksanakan, sehingga SDM, dana, daya, fasilitas dan waktu mulai dialokasikan. 4. Pengendalian Yaitu upaya tindakan pengontrol yang bertujuan agar pelaksanaan senantiasa konsisten dengan perencanaan. 4.2 Tipe Manajemen Manajemen dapat diklasifikasikan dalam dua cara, yaitu : 1. Menurut tingkatan didalam organisasi 2. Menurut rentang kegiatan organisasi Menurut tingkatan didalam organisasi, manajemen terbagi atas: 1. First line manajemen, yaitu manajer bertanggung jawab hanya pada pekerjaan, operator tidak bertanggung jawab terhadap manajer lain. 2. Middle manager, yaitu manajer yang bertanggung jawab terhadap manajer lain dan kadangkadang untuk beberapa operator. 3. Top manager, yaitu manajer yang bertanggung jawab terhadap semua manajeman organisasi,membuat kebijakan operasi dan sebagai penuntun interaksi dengan lingkungannya. Menurut rentang kegiatan organisasi, manajemen terbagi atas : 1. Fungsional manager, yaitu manajer yangbertanggung jawab hanya pada aktivitas tertentu dari organisasi. 2. General manager, yaitu manajer yang bertanggung jawabterhadap semua aktivitas organisasi. 4.3 Keterampilan Manajer Robert L Katz mengindentifikasikan tiga macam keterampilan yang perlu dimiliki oleh manajer yang proporsi kebutuhan keterampilan tersebut sangat dipengaruhi oleh tingkatan manajer, yaitu: 1. Technical skill, yaitu kemampuan menggunakan prosedur, cara, dan pengetahuan dari bidang tertentu

2. Human skill, yaitu kemampuan untuk bekerja sama, mengerti, damn memotivasi orang lain baik secara individu maupun kelompok. 3. Conceptual skill, yaitu kemampuan untuk mengkoordinasi dan mengintegrasikan semua kepentingan dan kegiatan organisasi. 4.4 Peran Manajer Menurut Henry Mintzberg, manajer memiliki tiga peran penting yaitu : 1. Interpersonal role : figure head, leader, liaison 2. information role : monitor, dessiminator, spokesman 3. Decision role : entrepreneur, disturbance handler, negotiator 4.5 Manajemen Berdasarkan Teori Perilaku 1. Abraham Maslow, pandangannya adalah motivation and personality, kebutuhan manusia berdasarkan tingkatan tertentu, jika kebutuhan pada level yang dibawah tidak terpenuhi, maka belum muncul kebutuhan diatasnya. 2. Frederick Herzberg, Bernard Mausner, dan Barbara Snyderman, pandangan mereka adalah the motivation to work.

4.6 Manajemen Berdasarkan Teknik Industri Manajemen Fredick W Taylor, pekerja harus dimulai dari lantai produksi. Prinsip manajemen ilmiah yang dirumuskan Taylor memilliki pola sebagai berikut : 1. Identifikasi masalah 2. Pengumpulan data secara obyektif 3. perumusan dan pengujian hipotesis yang berkaitan dengan permasalahan 4. Penarikan kesimpulan yang harus mampu menjawab permasalahan Syarat untuk mengontrol pekerja yang dapat dilakukan oleh pihak manajemen, yaitu : 1. Manajemen mengetahui berapa lama waktu yang diperlukan untuk membangun sebuah tugas

2. pekerja tahu bahwa manajemen mengetahui Ada beberapa hal/pendekatan yang dibutuhkan oleh manajemen berdasarkan Pendekatan Teknik Industri, yaitu : 1. Mengeliminasi hubungan yang tidak baik antara manajemen dan pekerja 2. mengusahakan untuk menyatukan tujuan perusahaan dengan tujuan pekerja dan meminimasi perbedaan-perbedaan 3. Pengakuan bahwa banyak pekerja yang mempunyai motivasi yang lebih dalam bekerja 4. Memanfatkan manajemen yang partisipatif 5. menggunakan pujian dan bantuan yang positif serta kerja sama yang menguntungkan 6. Menyeleksi manajer yang menciptakan keselarasan dalam kelompok 7. memanfaatkan partisipasi kelompok

Anda mungkin juga menyukai