Anda di halaman 1dari 23

Pengantar Teknik Industri

1. 1. PENGANTAR TEKNIK INDUSTRIPENGANTAR TEKNIK INDUSTRI Ir. Joko Susetyo, MT


Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri TIES 1301 3 SKS
2. 2. KOMPETENSI MATA KULIAHKOMPETENSI MATA KULIAH • Menguasai pengetahuan dan
menerapkan teknik, ketrampilan danMenguasai pengetahuan dan menerapkan teknik, ketrampilan dan
tools di bidang industri.tools di bidang industri. • Memiliki kemampuan untuk mengaplikasikan
pengetahuan yangMemiliki kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuan yang dimilikinya dan
terbiasa dengan penggunaan prinsip matematik,dimilikinya dan terbiasa dengan penggunaan prinsip
matematik, fisika, sains, ekonomi teknik dan rekayasa untuk memecahkanfisika, sains, ekonomi
teknik dan rekayasa untuk memecahkan persoalan industri.persoalan industri. • Memiliki kemampuan
merancang, menanalisis, memperbaiki,Memiliki kemampuan merancang, menanalisis, memperbaiki,
mengoperasikan dan menginstalasi sistem integral yang terdiri darimengoperasikan dan menginstalasi
sistem integral yang terdiri dari manusia, material, peralatan, informasi dan sumber daya
lain.manusia, material, peralatan, informasi dan sumber daya lain. • Memiliki kemampuan untuk
mengidentifikasi, memformulasi,Memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi, memformulasi,
memecahkan persoalan dan keputusan sistem integralmemecahkan persoalan dan keputusan sistem
integral menggunakan alat-alat analitik, komputasional, dan ataumenggunakan alat-alat analitik,
komputasional, dan atau eksperimental.eksperimental. • Memiliki kemampuan untuk memahami
tanggung jawab profesi,Memiliki kemampuan untuk memahami tanggung jawab profesi, etika, dan
sosial.etika, dan sosial.
3. 3. KONTRAK PERKULIAHANKONTRAK PERKULIAHAN • Diskripsi PerkuliahanDiskripsi
Perkuliahan Kuliah pengantar teknik industri terdiri dari 7 pokok bahasanKuliah pengantar teknik
industri terdiri dari 7 pokok bahasan meliputi : pengantar, perancangan sistem produksi,
perancanganmeliputi : pengantar, perancangan sistem produksi, perancangan dan pengawasan
operasi, perencanaan dan perancangan fasilitas,dan pengawasan operasi, perencanaan dan
perancangan fasilitas, optimasi, analisis ekonomi teknik, pengendalian kualitas statistik.optimasi,
analisis ekonomi teknik, pengendalian kualitas statistik. • Strategi PerkuliahanStrategi Perkuliahan
Kuliah tatap muka mengantarkan pokok bahasan dan menjelaskanKuliah tatap muka mengantarkan
pokok bahasan dan menjelaskan isi dari sub pokok bahasan, pendalaman berupa diskusi, studiisi dari
sub pokok bahasan, pendalaman berupa diskusi, studi kasus, latihan mengerjakan soal-soal secara
perorangan dankasus, latihan mengerjakan soal-soal secara perorangan dan kelompok.kelompok. •
Kriteria PenilaianKriteria Penilaian Ujian tengah semester (UTS)Ujian tengah semester
(UTS)20%20% Ujian akhir semester (UAS)Ujian akhir semester (UAS) 20%20% Tugas-tugasTugas-
tugas 50%50% PresensiPresensi 10%10%

4. 5. BAHAN BACAAN 1. Hilk, Philip E., 1977, Introduction to Industrial Engineering And
Management Science, Mc Graw-Hill Kogukusha, Tokyo. 2. Hari Purnomo, 2004, Pengantar Teknik
Industri, Graha Ilmu, Yogyakarta. 3. I Nyoman Pujawan, 1995, Ekonomi Teknik, Guna Widya,
Jakarta 4. P. Siagian, 1987, Penelitian Operasional, Universitas Indonesia Press, Jakarta. 5. Sritomo
Wignjosoebroto, 1995, Pengantar Teknik Industri, Guna Widya, Jakarta. 6. Wayne C. Turner, 1993,
Introduction to Industrial And Systems Engineering, Prentice-Hall, Inc, New Jersey.
5. 6. MODUL IMODUL I
6. 7.  Memahami permasalahan dalam ruang lingkup teknik industri yang melibatkan manusia, mesin,
energi dan informasi secara efisien dan efektif. Sub Pokok bahasan : 1.Definisi 2. Perkembangan
teknik industri 3. Peranan disiplin teknik industri 4. Ilmu dasar disiplin teknik industriKompetensi
Pokok Bahasan :
7. 8. Profesi dimana suatu pengetahuan (Mat & IPA)Profesi dimana suatu pengetahuan (Mat & IPA)
melalui studi, pengalaman & praktek diaplikasikanmelalui studi, pengalaman & praktek diaplikasikan
dengan tujuan untuk mengembangkan cara-caradengan tujuan untuk mengembangkan cara-cara
mendayagunakan, material dan kekuatan alammendayagunakan, material dan kekuatan alam secara
ekonomis untuk kemanfatan bagi manusia.secara ekonomis untuk kemanfatan bagi manusia. Menurut
Engineering Council for ProfessionalMenurut Engineering Council for Professional Development
(ECPD) :Development (ECPD) : Definisi Teknik IndustriDefinisi Teknik Industri
8. 9. Menurut Blanchard Aplikasi sistematis dari kombinasi sumberdaya fisik danAplikasi sistematis
dari kombinasi sumberdaya fisik dan alam dengan suatu cara tertentu untuk menciptakan,alam
dengan suatu cara tertentu untuk menciptakan, mengembangkan, memproduksi dan mendukung
suatumengembangkan, memproduksi dan mendukung suatu produk atau suatu proses dimana secara
ekonomisproduk atau suatu proses dimana secara ekonomis mencakup beberapa bentuk kegunaan
bagi manusia.mencakup beberapa bentuk kegunaan bagi manusia. Menurut Institute of Industrial
Engineering (IIE) : Disiplin ilmu teknik/engineering yang menangani pekerjaan-Disiplin ilmu
teknik/engineering yang menangani pekerjaan- pekerjaan perancangan (pekerjaan perancangan
(designdesign), perbaikan (), perbaikan (improvementimprovement),), penginstalasian
(penginstalasian (installationinstallation), dan menangani masalah), dan menangani masalah manusia,
peralatan, bahan/material, informasi, energimanusia, peralatan, bahan/material, informasi, energi
secara efektif dan efisien.secara efektif dan efisien.
9. 10. Aktifitas-aktivitas yg dpt dilakukan disiplin Teknil Industri (menurut American Institute of
Industrial Engineering = AIIE) adalah : 1. Perencanaan dan pemilihan metode kerja dalam proses
produksi 2. Pemilihan dan perancangan perkakas kerja serta peralatan yang dibutuhkan dalam proses
produksi 3. Desain fasilitas pabrik, termasuk perencanaan tata letak asilitas produksi, peralatan
pemindahan material.
10. 11. 4. Desain dan perbaikan sistem perencanaan dan pengendalian untuk distribusi barang/jasa,
pengendalian persediaan, pengendalian kualitas 5. Pengembangan system pengendalian ongkos
produksi (pengendalian budget, analisa biaya standar produksi, dll). 6. Perancangan dan
pengembangan produk. 7. Desain dan pengembangan system pengukuran performans serta standar
kerja.
11. 12. 8. Pengembangan dan penerapan system pengupahan dan pemberian insentif. 9. Perencanaan dan
pengembangan organisasi, prosedur kerja. 10. Analisa lokasi dengan mempertimbangkan pemasaran,
bahan baku, suplai TK. 11. Aktivitas penyelidikan operasional denganAktivitas penyelidikan
operasional dengan analisaanalisa matematik, simulasi, programmatematik, simulasi, program linier,
teori pengambilanlinier, teori pengambilan keputusan dll.keputusan dll.
12. 13. Perkembangan dan Organisasi yang mendukung berdirinya disiplin Teknik Industri : a.a.
American Society of Mechanical EngineeringAmerican Society of Mechanical Engineering (ASME).
(ASME). Organisasi ini pertama kali mendiskusikanOrganisasi ini pertama kali mendiskusikan
konsep-konsep teknik industri dan merupakankonsep-konsep teknik industri dan merupakan
persemaian dari timbulnya konsep teknik industri.persemaian dari timbulnya konsep teknik industri.
b. Pada thn 1912 berdiri organisasi bernama.b. Pada thn 1912 berdiri organisasi bernama. TheThe
Efficiency SocietyEfficiency Society dandan The Society to PromoteThe Society to Promote thethe
Science of ManagementScience of Management yang kemudian padayang kemudian pada tahuntahun
19151915 keduanya bergabung menjadi The Taylorkeduanya bergabung menjadi The Taylor Society.
OrgSociety. Org ini bertujuan mengembangkan konsep-ini bertujuan mengembangkan konsep-
konsep manajemen umum yang yangkonsep manajemen umum yang yang diperkenalkan oleh
Frederick Winslow Taylor.diperkenalkan oleh Frederick Winslow Taylor.
13. 14. c. Tahun 1917 berdiri Society of Industrial Engineering (SIE) yang mewadahi para spesialis
produksi maupun para manajer sbg pembanding thd filosofi manajemen umum yang telah
dikembangkan oleh Taylor. d. Tahun 1917 berdirid. Tahun 1917 berdiri Society of Industrial
EngineeringSociety of Industrial Engineering (SIE)(SIE) yang mewadahi para spesialis produksi
maupunyang mewadahi para spesialis produksi maupun para manajer sbg pembanding thd filosofi
manajemenpara manajer sbg pembanding thd filosofi manajemen umum yang telah dikembangkan
oleh Taylor.umum yang telah dikembangkan oleh Taylor. e. Tahun 1932 berdirie. Tahun 1932 berdiri
The Society of ManufacturingThe Society of Manufacturing Engineer (SME)Engineer (SME) untuk
mengembangkan pengetahuanuntuk mengembangkan pengetahuan di bidang manufaktur.di bidang
manufaktur.
14. 15. f. Tahun 1936f. Tahun 1936 The taylor SocietyThe taylor Society dandan The Society ofThe
Society of Industrial EngineeringIndustrial Engineering bergabung menjadibergabung menjadi The
SocietyThe Society for Advancement Management(SAM).for Advancement Management(SAM). g.g.
Program studi Teknik Industri pertama kali dibukaProgram studi Teknik Industri pertama kali dibuka
pada tahun 1908 di Pennsylvania State Universitypada tahun 1908 di Pennsylvania State University h.
Tahun 1948 berdirih. Tahun 1948 berdiri The American Society of IndustrialThe American Society
of Industrial EngineeringEngineering dengan didukung sekitar 70 negara AIIEdengan didukung
sekitar 70 negara AIIE berkembang menjadi organisasi internasional denganberkembang menjadi
organisasi internasional dengan namanama Institute of Industrial Engineering (IIE).Institute of
Industrial Engineering (IIE). i. Pendidikani. Pendidikan Teknik Industri di IndonesiaTeknik Industri
di Indonesia diperkenalkandiperkenalkan oleholeh Bapak Matthias AroefBapak Matthias Aroef pada
tahun 1958 setelahpada tahun 1958 setelah menyelesaikan studi di Cornell University.menyelesaikan
studi di Cornell University.
15. 16. j. Tahun 1960 membukaj. Tahun 1960 membuka sub jurusan Teknik Produksisub jurusan Teknik
Produksi didi Jurusan Teknik Mesin, sebagai embrio berdirinya TeknikJurusan Teknik Mesin,
sebagai embrio berdirinya Teknik Industri.Industri. k.Tahun 1971k.Tahun 1971 berdiri Jurusan
Teknik Industriberdiri Jurusan Teknik Industri yangyang terpisah dengan Teknik Mesin yang
kemudianterpisah dengan Teknik Mesin yang kemudian mengawali pendidikan Teknik Industri di
Indonesia.mengawali pendidikan Teknik Industri di Indonesia. l. Pada saat ini telah berkembang
pendidikan Teknikl. Pada saat ini telah berkembang pendidikan Teknik Industri baik di PTN maupu
PTS.Industri baik di PTN maupu PTS. M. Tahun 1967 berdiriM. Tahun 1967 berdiri Persatuan Ahli
Teknik IndustriPersatuan Ahli Teknik Industri (Persati)(Persati), kemudian pada tahun 1987 berdiri,
kemudian pada tahun 1987 berdiri IkatanIkatan Sarjana Teknik Industri dan Manajemen
IndustriSarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri Indonesia (ISTMI)Indonesia (ISTMI)
sampai saat ini.sampai saat ini.
16. 17. Hubungan Disiplin Teknik Industri dengan Disiplin Ilmu lain :Hubungan Disiplin Teknik Industri
dengan Disiplin Ilmu lain :
17. 18. ILMU DASAR DISIPLIN TEKNIK INDUSTRIILMU DASAR DISIPLIN TEKNIK INDUSTRI
• Analisis dan perancangan kerja.Analisis dan perancangan kerja. • Pengawasan operasi.Pengawasan
operasi. • Manajemen operasiManajemen operasi Tiga kriteria yang harus dilakukan agar aplikasi
TITiga kriteria yang harus dilakukan agar aplikasi TI dapat berhasil yaitu :dapat berhasil yaitu : •
Kualitas.Kualitas. • Waktu.Waktu. • BiayaBiaya Ilmu-ilmu operasional yang meliputu :Ilmu-ilmu
operasional yang meliputu :
18. 19. Tujuan TI ~ menjamin bahwa produk/jasa yangTujuan TI ~ menjamin bahwa produk/jasa yang
dihasilkan berkualitas, tepat waktu dan dengandihasilkan berkualitas, tepat waktu dan dengan biaya
yang sesuai.biaya yang sesuai. Ilmu yang termasuk dalam analisis danIlmu yang termasuk dalam
analisis dan perancangan operasi adalah :perancangan operasi adalah : Analisis Perancangan
KerjaAnalisis Perancangan Kerja ((Method engineeringMethod engineering)) Merupakan studi yang
mempelajari secaraMerupakan studi yang mempelajari secara sistematis seluruh operasi langsung &
tdk langsungsistematis seluruh operasi langsung & tdk langsung unt mendapatkan perbaikan-
perbaikan sistem kerja.unt mendapatkan perbaikan-perbaikan sistem kerja.
19. 20. Dalam ME dibahas studi kerja (work study) &Dalam ME dibahas studi kerja (work study) &
pengukuran kerja (work measurement).pengukuran kerja (work measurement). Studi kerja berkaitan
dengan pencarian prosedurStudi kerja berkaitan dengan pencarian prosedur pelaksanaan
kerja.pelaksanaan kerja. Pengukuran kerja berkaitan dengan penentuanPengukuran kerja berkaitan
dengan penentuan waktu standar yang digunakan dalamwaktu standar yang digunakan dalam
melaksanaan kegiatan kerja.melaksanaan kegiatan kerja.
20. 21. Ilmu ini muncul akibat banyaknya kesalahanIlmu ini muncul akibat banyaknya kesalahan yang
dilakukan dalam proses kerja yaituyang dilakukan dalam proses kerja yaitu kesalahan dalam
perancangan atau prosedurkesalahan dalam perancangan atau prosedur kerja. Sejumlah peralatan
kerja dirancang tdkkerja. Sejumlah peralatan kerja dirancang tdk sesuai dengan kondisi fisik, psikis
dansesuai dengan kondisi fisik, psikis dan lingkungannya.lingkungannya. Ilmu yang mempelajari
tentang keterkaitan orangIlmu yang mempelajari tentang keterkaitan orang dengan lingkungan
kerjanya.dengan lingkungan kerjanya. Ergonomi (Ergonomi (Human factorHuman factor))
21. 22. Empat dasar subkategori utama dlm ergonomi, yaitu :Empat dasar subkategori utama dlm
ergonomi, yaitu : skeletal/muscular (kerangka/otot); sensory (alat indera);skeletal/muscular
(kerangka/otot); sensory (alat indera); environmental (lingkungan) dan mental.environmental
(lingkungan) dan mental. Perencanaan dan Perancangan FasilitasPerencanaan dan Perancangan
Fasilitas Meliputi penentuan/penempatan lokasi fasilitas, tat letakMeliputi penentuan/penempatan
lokasi fasilitas, tat letak fasilitas. Tujuan dari perencanaan & perancangan fasilitasfasilitas. Tujuan
dari perencanaan & perancangan fasilitas adalah untuk mendapatkan biaya yang minimaum.adalah
untuk mendapatkan biaya yang minimaum. Material HandlingMaterial Handling Tujuan dari MH
adalah untuk meminimumkan MHC, karenaTujuan dari MH adalah untuk meminimumkan MHC,
karena seringkali Mh menimbulkan biaya yang tdk sedikit.seringkali Mh menimbulkan biaya yang
tdk sedikit.
22. 23. Riset OperasionalRiset Operasional Meliputi penentuan pola-pola distribusi barang, pola-
polaMeliputi penentuan pola-pola distribusi barang, pola-pola jaringan yang efisien dan
optimalitas.jaringan yang efisien dan optimalitas. Sistem ProduksiSistem Produksi Aktivitas
mengolah atau mengatur penggunaan sumberAktivitas mengolah atau mengatur penggunaan sumber
daya (resources) yang ada dlm memproduksi barang/ jasadaya (resources) yang ada dlm
memproduksi barang/ jasa dengan tujuan efisiensi dan efektifitas dalam prosesdengan tujuan efisiensi
dan efektifitas dalam proses produksi.produksi. Termasuk dalam aktivitas proses produksi al :
pemilihanTermasuk dalam aktivitas proses produksi al : pemilihan mesin, estimasi biaya, sistem
perawatan, sistem produksimesin, estimasi biaya, sistem perawatan, sistem produksi tepat waktu (just
in time), pengawasan persedian,tepat waktu (just in time), pengawasan persedian,
pengendalianpengendalian kualitas, dll.kualitas, dll.
23. 24. ManajemenManajemen Merupakan karya seni dan ilmu dalam memerintah,Merupakan karya seni
dan ilmu dalam memerintah, mengatur orang dengan menggunakan fungsi-fungsimengatur orang
dengan menggunakan fungsi-fungsi manajemen seperti perencanaan (planning),manajemen seperti
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), dan pengawasanpengorganisasian
(organizing), dan pengawasan (controlling(controlling).). SimulasiSimulasi Suatu metodologi untuk
melakukan percobaan denganSuatu metodologi untuk melakukan percobaan dengan menggunakan
model dari sistem nyata. Seperti antrianmenggunakan model dari sistem nyata. Seperti antrian orang
di airport, antrian mobil di SPBU/parkir, nasabah diorang di airport, antrian mobil di SPBU/parkir,
nasabah di Bank, barang yang antri di proses produksi dll.Bank, barang yang antri di proses produksi
dll.
24. 25.  Mampu melaksanakan perancangan fasilitas dan alat kerja. Mampu melakukan evaluasi dan
perbaikan metode kerja.  Mampu melakukan pengukuran kerja, prosedur pengukuran kerja dengan
beberapa metode pengukuran kerja (Stop Watch dan sampling Kerja). Modul II : Perancangan dan
Pengukuran KerjaModul II : Perancangan dan Pengukuran Kerja Kompetensi Pokok Bahasan :
25. 26. Tujuan dari method engineering adalah melakukanTujuan dari method engineering adalah
melakukan perbaikan metode kerja disetiap bagian untukperbaikan metode kerja disetiap bagian
untuk meningkatkan fleksibilitas sistem kerja, kepuasanmeningkatkan fleksibilitas sistem kerja,
kepuasan pelanggan dan meningkatkan produktivitas kerja.pelanggan dan meningkatkan
produktivitas kerja. STUDI KERJA (STUDI KERJA (WORK STUDYWORK STUDY)) Perbaikan
proses, prosedur dan tata caraPerbaikan proses, prosedur dan tata cara pelaksanaan penyelesaian
pekerjaan.pelaksanaan penyelesaian pekerjaan. Perbaikan dan penghematan penggunaanPerbaikan
dan penghematan penggunaan material, mesin/fasilitas kerja serta tenaga kerja.material,
mesin/fasilitas kerja serta tenaga kerja. ANALISIS PERANCANANALISIS PERANCANGAN
KERJAGAN KERJA ((METHOD ENGINEERINGMETHOD ENGINEERING))
26. 27. Perbaikan tata ruang kerja yang mampuPerbaikan tata ruang kerja yang mampu memberikan
suasana kerja/lingkungan kerja yangmemberikan suasana kerja/lingkungan kerja yang lebih aman dan
nyaman.lebih aman dan nyaman. Pendayagunaan usaha manusia dan penguranganPendayagunaan
usaha manusia dan pengurangan gerakan-gerakan (gerakan-gerakan (motionmotion) kerja yang tidak
perlu) kerja yang tidak perlu ataupun penyederhanaan kerja (ataupun penyederhanaan kerja
(workwork simplificationsimplification).). Tujuan penyederhanaan kerjaTujuan penyederhanaan kerja
: Mencari cara: Mencari cara kerja yang terbaik (lebih mudah, lebih cepat, efisien,kerja yang terbaik
(lebih mudah, lebih cepat, efisien, efektif, dan menghindari pemborosan material,efektif, dan
menghindari pemborosan material, waktu, tenaga dll).waktu, tenaga dll).
27. 28. Lima langkah penyederhanaan kerja :Lima langkah penyederhanaan kerja : 1.1. Memilih kegiatan
kerja : yaitu kegiatan yang tdk efisien atauMemilih kegiatan kerja : yaitu kegiatan yang tdk efisien
atau kegiatan yang penyelesaiannya lambat dan ingin diperbaiki.kegiatan yang penyelesaiannya
lambat dan ingin diperbaiki. 2.2. Pengumpulan dan pencatatan data / faktaPengumpulan dan
pencatatan data / fakta Yang berkaitan denganYang berkaitan dengan metode kerja yang selama ini
dilaksanakan : informasi yangmetode kerja yang selama ini dilaksanakan : informasi yang berkaitan
dg urutan kegiatan, gerakan-gerakan kerja, layout dll.berkaitan dg urutan kegiatan, gerakan-gerakan
kerja, layout dll. 3.3. Analisa terhadap langkah-langkah kerja. Langkah2 yg tdk efisienAnalisa
terhadap langkah-langkah kerja. Langkah2 yg tdk efisien dicari sebab-sebabnya.dicari sebab-
sebabnya. 4.4. Usulan altrnatif metode kerja yang lebih baik Diusulkan MK ygUsulan altrnatif
metode kerja yang lebih baik Diusulkan MK yg dianggap efisien dan efektif, sebelum usulan
diputuskan terlebihdianggap efisien dan efektif, sebelum usulan diputuskan terlebih dahulu di uji
coba.dahulu di uji coba. 5.5. Aplikasi dan evaluasi metode kerja baru.Aplikasi dan evaluasi metode
kerja baru. Mengaplikasikan alternatif MK yang lebih baik untukMengaplikasikan alternatif MK yang
lebih baik untuk menggantikan metode yang lama, evaluasi.menggantikan metode yang lama,
evaluasi.
28. 29. PETA PETA KERJAPETA PETA KERJA PETA PROSES (PETA PROSES ( PROCESS
CHARTPROCESS CHART)) Pendekatan tradisional yang digunakan untukPendekatan tradisional
yang digunakan untuk menganalisis metode kerja.menganalisis metode kerja. Merupakan alat yang
menggambarkan kegiatan kerjaMerupakan alat yang menggambarkan kegiatan kerja secara sistematis
dari tahap awal sampai akhir.secara sistematis dari tahap awal sampai akhir. Lambang yang
digunakan :Lambang yang digunakan : = Operasi= Operasi = Transportasi= Transportasi =
Pemeriksaan= Pemeriksaan = Penyimpanan= Penyimpanan = Menunggu= Menunggu
29. 30.  Peta Tangan Kiri dan Tangan KananPeta Tangan Kiri dan Tangan Kanan Peta Proses
OperasiPeta Proses Operasi Diagram yang menggambarkan langkah-langkah proses yang
akanDiagram yang menggambarkan langkah-langkah proses yang akan dialami bahan baku mengenai
urut-urutan operasi dan pemeriksaan.dialami bahan baku mengenai urut-urutan operasi dan
pemeriksaan. Kegunan peta aliran prosesKegunan peta aliran proses 1.1. Mengetahui aliran bahan
mulai masuk proses sampai aktivitasMengetahui aliran bahan mulai masuk proses sampai aktivitas
berakhir.berakhir. 2.2. Mengetahui jumlah kegiatan yang dialami bahan selama prosesMengetahui
jumlah kegiatan yang dialami bahan selama proses berlangsung.berlangsung. 3.3. Sebagai alat untuk
melakukan perbaikan proses atau metode kerjaSebagai alat untuk melakukan perbaikan proses atau
metode kerja 4.4. Memberikan informasi waktu penyelesaian suatu proses.Memberikan informasi
waktu penyelesaian suatu proses. Peta Pekerja dan MesinPeta Pekerja dan Mesin  Diagram
AliranDiagram Aliran  Peta Proses OperasiPeta Proses Operasi MACAM PETA KERJAMACAM
PETA KERJA Peta Proses OperasiPeta Proses Operasi
30. 31. Perbedaan Peta Aliran Proses dan Peta ProsesPerbedaan Peta Aliran Proses dan Peta Proses
Operasi.Operasi. 1.1. Peta aliran proses memperlihatkan semua aktivitas-Peta aliran proses
memperlihatkan semua aktivitas- aktivitas dasar termasuk transportasi, menunggu danaktivitas dasar
termasuk transportasi, menunggu dan penyimpanan. Sedangkan peta proses operasipenyimpanan.
Sedangkan peta proses operasi terbatas pada operasi dan pemeriksaan saja.terbatas pada operasi dan
pemeriksaan saja. 2. Peta aliran proses menganalisa setiap komponen yang diproses secara lebih
lengkap dibandingkan peta proses operasi. 3.3. Peta aliran proses tidak bisa digunakan untukPeta
aliran proses tidak bisa digunakan untuk menggambarkan proses perakitan secara
keseluruhan.menggambarkan proses perakitan secara keseluruhan. 4. Peta aliran proses hanya
menggambarkan dan digunakan untuk menganalisa salah satu komponen dari produk yang dirakit.
31. 32. Tugas 1 : Pembuatan Peta Kerja (OPC dab FPC) Tugas 2 : Pengukuran kerja ( mencari Waktu
siklus, Waktu normal dan Waktu baku).
32. 33. PENGUKURAN KERJAPENGUKURAN KERJA ((WORK MEASUREMENTWORK
MEASUREMENT)) 1.Suatu aktivitas untuk menentukan waktu rata- rata yang dibutuhkan oleh
seorang operator (yg memiliki skill rata-rata dan terlatih) dalam melaksanakan kegiatan kerja dalam
kondisi dan tempo kerja yang normal. 2.Kriteria pengukuran kerja adalah pengukuran waktu (time
study), yaitu waktu standar atau waktu baku.
33. 34. Pengukuran waktu :Pengukuran waktu : 1.1. Pengukuran waktu secara langsung :Pengukuran
waktu secara langsung : • Pengukuran dengan stop watchPengukuran dengan stop watch • Sampling
kerjaSampling kerja 2.2. Pengukuran waktu secara tidakPengukuran waktu secara tidak
langsunglangsung • Data waktu bakuData waktu baku • Data waktu gerakan, dll.Data waktu gerakan,
dll.
34. 35.  Prosedur/urutan Pengukuran Waktu KerjaProsedur/urutan Pengukuran Waktu Kerja Waktu
Siklus Waktu Siklus Rata-rata Waktu Normal Waktu Standar (Baku) Pengujian Kecukupan data
Pengujian keseragaman data Faktor Penyesuaian Faktor KelonggaranPengukuran Waktu dengan
Stop WatchPengukuran Waktu dengan Stop Watch
35. 36.  Uji kecukupan data. Untuk memastikan bahwa data yang telah dikumpulkantelah cukup secara
obyektif. Pengujian kecukupan data dilakukan dengan berpedoman pada konsep statistik,
yaitPENGUJIAN DATAPENGUJIAN DATA u derajat ketelitian dan tingkat keyakinan/
kepercayaan. Derajat ketelitian dan tingkat keyakinan adalah mencerminkan tingkat kepastian yang
diinginkan oleh pengukur setelah memutuskan tidak akan melakukan pengukuran dalam jumlah yang
banyak (populasi).
36. 37. Derajat ketelitian (degree of accuracy)Derajat ketelitian (degree of accuracy) Menunjukkan
penyimpangan maksimum hasilMenunjukkan penyimpangan maksimum hasil pengukuran dari waktu
penyelesaian sebenarnya.pengukuran dari waktu penyelesaian sebenarnya. Tingkat keyakinan
(convidence level)Tingkat keyakinan (convidence level) Menunjukkan besarnya keyakinan pengukur
akan ketelitianMenunjukkan besarnya keyakinan pengukur akan ketelitian data waktu yang telah
diamati dan dikumpulkan.data waktu yang telah diamati dan dikumpulkan. Uji kecukupan data
digunakan rumus sbb. :Uji kecukupan data digunakan rumus sbb. : • Derajat ketelitian (Derajat
ketelitian ( degree of accuracydegree of accuracy )) Menunjukkan penyimpangan
maksimumMenunjukkan penyimpangan maksimum hasil pengukuran dari waktu penyelesaianhasil
pengukuran dari waktu penyelesaian sebenarnya.sebenarnya. • Tingkat keyakinan (Tingkat keyakinan
( convidence levelconvidence level)) Menunjukkan besarnya keyakinanMenunjukkan besarnya
keyakinan pengukur akan ketelitian data waktu yangpengukur akan ketelitian data waktu yang telah
diamati dan dikumpulkan.telah diamati dan dikumpulkan.
37. 38. Uji kecukupan data digunakan rumus sbb. : ( ) 2 22 /           − ∑ ∑ ∑ X XXNsk
N’ = Dengan : k = Tingkat keyakinan k = 99% = 3 k = 95% = 2 s = Derajat ketelitian N = Jumlah
data pengamatan N’ = Jumlah data teoritis Jika N’ ≤ N, maka data dianggap cukup, jika N’ > N
dataJika N’ ≤ N, maka data dianggap cukup, jika N’ > N data dianggap tidak cukup (kurang) dan
perlu dilakukandianggap tidak cukup (kurang) dan perlu dilakukan penambahan data.penambahan
data.
38. 39. Contoh : Suatu pengukuran elemen kerja dilakukan sebanyak 15 kali dengan menggunakan stop
watch. Bila tingkat keyakinan 95% dan derajat ketelitian 10%, apakah jumlah pengamatan cukup?
Pengamatan (menit)Pengamatan (menit) Pengamatan kePengamatan ke 11 22 33 44 55 66 77 88 99
1010 1111 1212 1313 1414 1515 Data Pengamt.Data Pengamt. 88 77 77 66 88 66 99 88 99 66 88 55
55 99 66 ΣX = 107 (ΣX)2 = 11449 ΣX2 = 791 k = 95% = 2 s = 10% N’ = ( ) 2 22 /       
   − ∑ ∑ ∑ X XXNsk 53,14 107 11449791151,0/2 2 =      −x
39. 40. Karena N’ < N , maka data dianggap cukup.Karena N’ < N , maka data dianggap cukup. Uji
Keseragaman dataUji Keseragaman data Untuk memastikan bahwa data yang terkumpul berasal
dariUntuk memastikan bahwa data yang terkumpul berasal dari system yang sama dan untuk
memisahkan data yangsystem yang sama dan untuk memisahkan data yang memiliki karakteristik
yang berbeda.memiliki karakteristik yang berbeda. BKABKA = X + k= X + kσσ BKBBKB = X - k=
X - kσσ σσ == 1 2 − −∑ N XX )(
40. 41. Dengan :Dengan : BKABKA = Batas Kontrol Atas= Batas Kontrol Atas BKBBKB = Batas
Kontrol Bawah= Batas Kontrol Bawah XX = Nilai Rata-rata= Nilai Rata-rata σσ = Standar Deviasi=
Standar Deviasi kk = Tingkat Keyakinan= Tingkat Keyakinan Contoh:Contoh: Suatu pengukuran
elemen kerja dilakukanSuatu pengukuran elemen kerja dilakukan sebanyaksebanyak 15 kali dengan
menggunakan15 kali dengan menggunakan stop watch, jika batas kontrol ± 3.stop watch, jika batas
kontrol ± 3. Tentukan apakah data seragam atauTentukan apakah data seragam atau tidak.tidak.
41. 42. Pengamatan (menit) Pengamatan ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Data Pengamt. 8 7 7 6 8 6
9 8 9 6 8 5 5 9 6 X = 7,13 Σ (X – X)2 = 27,73 σ = 1,4 BKA = 7,13 + 3 (1,4) = 11,33 BKB = 7,13 – 3
(1,4) = 2,93 Semua data masuk dalam range antara BKA dan BKB, maka data dikatakan seragam
42. 43. • Sering terjadi bahwa operator dalam melakukan pekerjaannya tdkSering terjadi bahwa operator
dalam melakukan pekerjaannya tdk selamanya bekerja dlm kondisi wajar, ketidakwajaran dapat
terjadi misalanyaselamanya bekerja dlm kondisi wajar, ketidakwajaran dapat terjadi misalanya tanpa
kesungguhan, sangat cepat seolah-olah diburu waktu, atau karenatanpa kesungguhan, sangat cepat
seolah-olah diburu waktu, atau karena terjadi kesulitan-kesulitan sehingga menjadi lamban dalam
bekerja.terjadi kesulitan-kesulitan sehingga menjadi lamban dalam bekerja. • Bila terjadi demikian
maka pengukur harus mengetahui dan menilaiBila terjadi demikian maka pengukur harus mengetahui
dan menilai seberapa jauh ketidakwajaran tersebut dan pengukur harus menormalkannyaseberapa
jauh ketidakwajaran tersebut dan pengukur harus menormalkannya dengan melakukan
penyesuaian.dengan melakukan penyesuaian. • Penyesuaian dapat dilakukan dengan mengalikan
waktu siklus rata-rataPenyesuaian dapat dilakukan dengan mengalikan waktu siklus rata-rata dengan
faktor penyesuaian (p).dengan faktor penyesuaian (p). • Tiga kondisi faktor penyesuaian yaitu :Tiga
kondisi faktor penyesuaian yaitu : - Bila operator bekerja diatas normal (terlalu cepat), maka harga p
nya- Bila operator bekerja diatas normal (terlalu cepat), maka harga p nya lebih besar dari satu (p >
1).lebih besar dari satu (p > 1). - Operator bekerja dibawah normal (terlalu lambat), maka harga p nya
lebih- Operator bekerja dibawah normal (terlalu lambat), maka harga p nya lebih kecil dari satu (p<
1).kecil dari satu (p< 1). - Operator bekerja dengan wajar, maka harga p nya sama dengan satu (p =-
Operator bekerja dengan wajar, maka harga p nya sama dengan satu (p = 1).1). Penyesuaian (Rating
Factor)
43. 44. Metode-metode untuk menentukan penyesuaianMetode-metode untuk menentukan penyesuaian
1.1. The Westing House SystemThe Westing House System Sistem ini dikembangkan oleh Westing
House ElectricSistem ini dikembangkan oleh Westing House Electric Corporation dengan
mempertimbangkan empat factorCorporation dengan mempertimbangkan empat factor al :
ketrampilan, usaha, kondisi dan konsistensi.al : ketrampilan, usaha, kondisi dan konsistensi. 2.2.
Synthetic RatingSynthetic Rating Dikembangkan oleh Morrow, Synthetic Rating meng-
Dikembangkan oleh Morrow, Synthetic Rating meng- evaluasi kecepatan operator dari nilai waktu
gerakanevaluasi kecepatan operator dari nilai waktu gerakan yang sudah ditetapkan terlebih
dahulu.yang sudah ditetapkan terlebih dahulu. 3.3. Speed Rating/Performance RatingSpeed
Rating/Performance Rating Sistem ini mengevaluasi performansi denganSistem ini mengevaluasi
performansi dengan mempertimbangkan tingkat ketrampilan persatuanmempertimbangkan tingkat
ketrampilan persatuan waktu saja.waktu saja.
44. 45. 4.4. Objective RatingObjective Rating Dikembangkan oleh Munder dan Danner, Metode ini
tdkDikembangkan oleh Munder dan Danner, Metode ini tdk hanya menentukan kecepatan aktivitas,
tetapi jugahanya menentukan kecepatan aktivitas, tetapi juga mempertimbangkan tingkat kesulitan
pekerjaan. Faktor-mempertimbangkan tingkat kesulitan pekerjaan. Faktor- faktor yang mempengaruhi
tingkat kesulitan pekerjaanfaktor yang mempengaruhi tingkat kesulitan pekerjaan adalah : jumlah
anggota badan yang digunakan, pedaladalah : jumlah anggota badan yang digunakan, pedal kaki,
penggunaan kedua tangan, koordinasi mata dengankaki, penggunaan kedua tangan, koordinasi mata
dengan tangan, penanganan dan bobot.tangan, penanganan dan bobot. Kelonggaran (Kelonggaran
(AllowanceAllowance)) Adalah faktor koreksi yang harus diberikan kepada waktuAdalah faktor
koreksi yang harus diberikan kepada waktu kerja operator, karena operator dalam melakukankerja
operator, karena operator dalam melakukan pekerjaannya sering tergangu pada hal-hal yang
tidakpekerjaannya sering tergangu pada hal-hal yang tidak diinginkan namun bersifat alamiah,
sehingga waktudiinginkan namun bersifat alamiah, sehingga waktu penyelesaian menjadi lebih
panjang (lama).penyelesaian menjadi lebih panjang (lama).
45. 46. Kelonggaran dapat dibedakan menjadi tiga yaitu :Kelonggaran dapat dibedakan menjadi tiga yaitu
: 1.1. Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi.Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi. Kegiatan yang
termasuk kebutuhan pribadi : minumKegiatan yang termasuk kebutuhan pribadi : minum untuk
menghilangkan rasa haus, pergi ke kamar kecil,untuk menghilangkan rasa haus, pergi ke kamar kecil,
bercakap-cakap dengan sesama pekerja, dll.bercakap-cakap dengan sesama pekerja, dll. 2.2.
Kelonggaran untuk menghilangkan kelelahan (fatigue).Kelonggaran untuk menghilangkan kelelahan
(fatigue). Rasa fatigue tercermin antara lain dari menurunnya hasilRasa fatigue tercermin antara lain
dari menurunnya hasil produksi, bila rasa fatique ini berlangsung terus makaproduksi, bila rasa
fatique ini berlangsung terus maka akan terjadi fatigue total, yaitu anggota badan tdk dapatakan
terjadi fatigue total, yaitu anggota badan tdk dapat melakukan gerakan kerja sama sekali.
Untukmelakukan gerakan kerja sama sekali. Untuk mengurangi kelelahan si pekerja dapat
mengaturmengurangi kelelahan si pekerja dapat mengatur kecepatan kerjanya sedemikian rupa
sehinggakecepatan kerjanya sedemikian rupa sehingga lambatnya gerakan-gerakan kerja ditujukan
untuklambatnya gerakan-gerakan kerja ditujukan untuk mengilangkan rasa fatigue
tersebut.mengilangkan rasa fatigue tersebut.
46. 47.  Mesin berhenti karena aliran listrik mati, dll. Mengambil alat-alat khusus atau bahan-bahan
khusus dari gudang.  Memperbaiki kemacetan-kemacetan singkat seperti mengganti alat potong
(komponen) yang patah, memasang kembali komponen yang lepas dll.  Menerima atau meminta
petunjuk pada pengawas. 4.4. Kelonggaran untuk hambatan-hambatan yang tidakKelonggaran
untuk hambatan-hambatan yang tidak dapat dihindari.dapat dihindari. Beberapa kelonggaran untuk
hambatan takBeberapa kelonggaran untuk hambatan tak terhindarkan :terhindarkan :
47. 48. Waktu Baku (Waktun Standar)Waktu Baku (Waktun Standar) Setelah penentuan penyesuaian dan
kelonggaran, makaSetelah penentuan penyesuaian dan kelonggaran, maka untuk menghitung waktu
baku dapat menggunakanuntuk menghitung waktu baku dapat menggunakan formulasi sebagai
berikut :formulasi sebagai berikut : WB = [ W siklus x RF ] xWB = [ W siklus x RF ] x Waktu
NormalWaktu Normal Keterangan :Keterangan : WBWB = waktu baku= waktu baku RFRF =
Penyesuaian (Rating Faktor/Performance= Penyesuaian (Rating Faktor/Performance Rating)Rating)
AllAll = Kelonggaran (Allowance)= Kelonggaran (Allowance) ALL−100 100
48. 49. ContohContoh Suatu pekerjaan pengemasan barang dalam kotak kardusSuatu pekerjaan
pengemasan barang dalam kotak kardus terdiri dari empat elemen kegiatan dengan setiap
elementerdiri dari empat elemen kegiatan dengan setiap elemen kegiatan dilakukan 10 kali
pengamatan seperti pada tablekegiatan dilakukan 10 kali pengamatan seperti pada table berikut.
Apabila kelonggaran adalah 15% Tentukan waktuberikut. Apabila kelonggaran adalah 15% Tentukan
waktu standar.standar. unitmenit /61,0 15100 100 = − Elemen Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 ΣX X RF
WN 1 Mengambil Kotak Kardus 0,06 0,08 0,07 0,05 0,07 0,06 0,08 0,08 0,07 0,06 0,68 0,07 1,1 0,07
2 Memasukkan Barang 0,15 0,17 0,14 0,14 0,16 0,15 0,17 0,15 0,14 0,16 1,53 0,15 0,9 0,13 3
Menutup Kotak Kardus 0,21 0,23 0,22 0,21 0,25 0,24 0,23 0,26 0,22 0,22 2,29 0,23 1,05 0,24 4
Meletakan Hasil 0,08 0,10 0,09 0,12 0,11 0,08 0,08 0,11 0,12 0,08 0,97 0,09 0,95 0,08 Waktu Normal
= 0,52 menit/unit Waktu Baku =Waktu Baku = 0,52 x0,52 x unitmenit /61,0 15100 100 = −
49. 50. Pengukuran Waktu dengan Sampling KerjaPengukuran Waktu dengan Sampling Kerja •
Melakukan pengamatan dengan mengamati apakah tkMelakukan pengamatan dengan mengamati
apakah tk dalam kondisi kerja atau menganggur.dalam kondisi kerja atau menganggur. • Pengamatan
tidak dilakukan secara terus-menerusPengamatan tidak dilakukan secara terus-menerus melainkan
hanya sesaat pada waktu yang telahmelainkan hanya sesaat pada waktu yang telah ditentukan secara
acak/random.ditentukan secara acak/random. • Melakukan kunjungan ke tk yang akan diukur
waktunyaMelakukan kunjungan ke tk yang akan diukur waktunya secara acak, yaitu setiap kali
kunjungan dengan selangsecara acak, yaitu setiap kali kunjungan dengan selang waktu yang tidak
sama dan didasarkan pada bilanganwaktu yang tidak sama dan didasarkan pada bilangan random
yang dikonversi ke satuan waktu.random yang dikonversi ke satuan waktu. • Misal, kunjungan
dilakukan sebanyak 100 kali denganMisal, kunjungan dilakukan sebanyak 100 kali dengan waktu
pengamatan secara acak dan 90 kali pengamatanwaktu pengamatan secara acak dan 90 kali
pengamatan tk dalam kondisi kerja/sibuk, maka prosentase tk dalamtk dalam kondisi kerja/sibuk,
maka prosentase tk dalam kondisi sibuk adalah 90/100 = 0,9. Tk dalam kondisikondisi sibuk adalah
90/100 = 0,9. Tk dalam kondisi idle/menganggur adalah 10/100 =0,1idle/menganggur adalah 10/100
=0,1
50. 51. Pengujian DataPengujian Data • Kecukupan DataKecukupan Data SPSP == N’N’ == Dengan
:Dengan : SS = Derajat ketelitian= Derajat ketelitian pp = Prosentase sibuk/produktif= Prosentase
sibuk/produktif kk = Tingkat keyakinan= Tingkat keyakinan N’N’ = Ukuran sample/data= Ukuran
sample/data n pp k )( −1 ( ) pS pk 2 12 −
51. 52. Batas kontrol untuk pBatas kontrol untuk p BKABKA == BKBBKB == Dengan pengertian
sbb:Dengan pengertian sbb: BKABKA = Batas kontrol atas= Batas kontrol atas BKBBKB = Batas
kontrol bawah= Batas kontrol bawah pp = Prosentase sibuk/produktif= Prosentase sibuk/produktif kk
= Tingkat keyakinan= Tingkat keyakinan n pp kp )1( − + n pp kp )1( − − • Keseragaman
DataKeseragaman Data Contoh :Contoh : Suatu pengamatan sampling kerja dilakukan selama
10Suatu pengamatan sampling kerja dilakukan selama 10 hari kerja dengan waktu pengamatan setiap
hari kerjahari kerja dengan waktu pengamatan setiap hari kerja adalah 6 jam. Ukuran sample adalah
50 setiap hari,adalah 6 jam. Ukuran sample adalah 50 setiap hari, tingkat keyakinan 99% dan derajat
ketelitian 5%.tingkat keyakinan 99% dan derajat ketelitian 5%. Tentukan kecukupan dan
keseragaman data.Tentukan kecukupan dan keseragaman data.
52. 53. Tgl Pengamatan 1/1 2/1 3/1 4/1 5/1 6/1 7/1 8/1 9/1 10/1 Kondisi idle 5 6 8 10 7 3 4 5 6 4 Kondisi
kerja 45 46 42 40 43 47 46 45 44 46 Prosentase idle 0,1 0,12 0,16 0,2 0,16 0,06 0,08 0,1 0,12 0,08
Prosentase kerja 0,9 0,88 0,84 0,8 0,86 0,94 0,92 0,9 0,88 0,92 Prosentase idle = 0,116, prosentase
kerja (p) = 1 –0,016 = 0,884 k = 99% = 3 N = 500 S = 0,05 n = 50 N’ = Karena N’ < N, maka data
dianggap cukup BKA = BKB = 019,1 50 )664,01(884,0 3884,0 = − + 748,0 50 )664,01(884,0 3884,0
= − − 39,472 )884,0()05,0( )884,01(3 2 2 = −
53. 54. Karena nilai prosentase kerja semuanya masuk dalam range BKA dan BKB, maka data seragam. •
Waktu BakuWaktu Baku Penentuan waktu baku dengan sampling kerja dihitungPenentuan waktu
baku dengan sampling kerja dihitung dengan menggunakan rumus :dengan menggunakan rumus :
Waktu NormalWaktu Normal == Waktu BakuWaktu Baku == dihasilkanyangprodukJumlah
RFFactorRatingxsibukosentasexwaktuTotal )(Pr )(100 100 AllnKelonggara xNormalWaktu −
54. 55. Waktu Normal (Wn)Waktu Normal (Wn) == Waktu Baku (Wb)Waktu Baku (Wb) == Output
StandarOutput Standar == Jadi, pekerja mampu mengerjakan penyortiran suratJadi, pekerja mampu
mengerjakan penyortiran surat sebanyak 4 surat per menit.sebanyak 4 surat per menit. Tugas 2 :
Penentuan Waktu Baku (Stop Watch &Tugas 2 : Penentuan Waktu Baku (Stop Watch & sampling
Kerja)sampling Kerja) Contoh : Seorang pekerja kantor pos bekerja delapan jam sehari untuk
melakukan penyortiran surat-surat. Dari pengamatan yang dilakukan ternyata 85% pekerja tersebut
dalam kondisi bekerja dan 15% dalam kondisi menganggur. Apabila jumlah surat yang disortir
sebanyak 2345 surat, maka tentukan waktu bakunya dengan asumsi rating factor adalah 115% dan
kelonggaran 20%. suratmenit xxmenit /2,0 2345 15,185,0480 = suratmenitx /25,0 20100 100 2,0 = −
menitsurat Wb /4 25,0 11 ==
55. 56.  Mampu melakuk Mampu melakukan peramalan produksi denganMampu melakukan peramalan
produksi dengan beberapa metode peramalan.beberapa metode peramalan. Modul III : Perencanaan
dan PengawasanModul III : Perencanaan dan Pengawasan OperasiOperasi Kompetensi Pokok
Bahasan :Kompetensi Pokok Bahasan : Mampu melakukan pengawasan danMampu melakukan
pengawasan dan perencanaan persediaan dengan beberapaperencanaan persediaan dengan beberapa
metode.metode.an perencanaan produksiMampu melakukan perencanaan produksi berdasarkan
hasil peramalan.berdasarkan hasil peramalan.
56. 57. • Aktivitas utama dalam system produksi adalahAktivitas utama dalam system produksi adalah
perencanaan dan pengawasan operasi.perencanaan dan pengawasan operasi. • Sistem produksi adalah
suatu aktivitas untukSistem produksi adalah suatu aktivitas untuk mengatur penggunaan sumber daya
(mengatur penggunaan sumber daya (resourcesresources)) yang ada dalam proses pembuatanyang ada
dalam proses pembuatan produk/barang atau jasa yang bermanfaatproduk/barang atau jasa yang
bermanfaat dengan melakukan optimasi terhadap tujuandengan melakukan optimasi terhadap tujuan
perusahaan.perusahaan. Perencanaan dan PengawasanPerencanaan dan Pengawasan OperasiOperasi
57. 58. Produk/ Jasa Bahan - TK - Mesin - Fasilitas - Dll. Proses transformasi atau perubahan Informasi
umpan balik hasil untuk pengawasan proses
58. 59. 1.Peramalan Perkiraan atau estimasi tingkat permintaan suatu produk untuk periode yang akan
datang berdasarkan data penjualan masa lampau yang dianalisis dengan cara tertentu. 2. Perencanaan
Operasi/produksi • Digunakan untuk mengetahui jumlah barang yang harus diproduksi dengan
didasarkan pada hasil peramalan dan persediaan yang ada. • Merupakan pegangan untuk merancang
jadual produksi. Kegiatan Perencanaan & Pengawasan Operasi al :
59. 60. 3.3. Pengawasan dan Perencanaan PersediaanPengawasan dan Perencanaan Persediaan
PPersediaan : sumber daya menganggur (idleersediaan : sumber daya menganggur (idle resources)
yang menunggu proses lebih lanjut,resources) yang menunggu proses lebih lanjut, berupa kegiatan
produksi pada system manufaktur,berupa kegiatan produksi pada system manufaktur, kegiatan
pemasaran pada system distribusi ataukegiatan pemasaran pada system distribusi atau kegiatan
konsumsi pada system rumah tanggakegiatan konsumsi pada system rumah tangga.. Persediaan
digunakan untuk mempermudah atauPersediaan digunakan untuk mempermudah atau memperlancar
jalannya opersi perusahaan yangmemperlancar jalannya opersi perusahaan yang dilakukan berturut-
turut untuk memproduksi barangdilakukan berturut-turut untuk memproduksi barang untuk
dipasarkan pada konsumen.untuk dipasarkan pada konsumen.
60. 61. 4.4. Material Requirement PlanningMaterial Requirement Planning Metode Perencanaan
Kebutuhan Material adalahMetode Perencanaan Kebutuhan Material adalah prosedur logis, aturan
keputusan dan teknik pencatatanprosedur logis, aturan keputusan dan teknik pencatatan
terkomputerisasi yang dirancang untukterkomputerisasi yang dirancang untuk menterjemahkan
Jadwal Induk Produksi (Mastermenterjemahkan Jadwal Induk Produksi (Master Production Schedule)
menjadi kebutuhan bersih (netProduction Schedule) menjadi kebutuhan bersih (net requirement)
material untuk semua item komponenrequirement) material untuk semua item komponen
produkproduk.. 5.5. Line BalancingLine Balancing (Keseimbangan Lintasan)(Keseimbangan
Lintasan) Upaya untuk meminimumkan ketidakseimbanganUpaya untuk meminimumkan
ketidakseimbangan diantara mesin-mesin untuk mendapatkan waktu yangdiantara mesin-mesin untuk
mendapatkan waktu yang sama di setiap stasiun kerja sesuai dengan kecepatansama di setiap stasiun
kerja sesuai dengan kecepatan produksi yang diinginkan.produksi yang diinginkan.
61. 62. 6. Konsep6. Konsep Just In Time.Just In Time. Memproduksi output yang diperlukan, pada
waktuMemproduksi output yang diperlukan, pada waktu dibutuhkan, dalam jumlah sesuai kebutuhan.
Padadibutuhkan, dalam jumlah sesuai kebutuhan. Pada setiap tahap proses dalam system produksi.
Dengansetiap tahap proses dalam system produksi. Dengan cara yang paling ekonomis dan
efisien.cara yang paling ekonomis dan efisien.
62. 63. Peramalan(Peramalan(ForecastForecast)) 1. Peramalan Subyektif.1. Peramalan Subyektif.
Menekankan pada keputusan-keputusan hasil diskusi,Menekankan pada keputusan-keputusan hasil
diskusi, pendapat pribadi dan institusi.pendapat pribadi dan institusi. -- Metode Delphi.Metode
Delphi. peramalan yang didasarkan pada keputusanperamalan yang didasarkan pada keputusan
bersama dari suatu grup yang terdiri dari para ahlibersama dari suatu grup yang terdiri dari para ahli
yangyang berbeda.berbeda. -- Metode Penelitian PasarMetode Penelitian Pasar :: metode ini
menganalisa fakta secara sistematis padametode ini menganalisa fakta secara sistematis pada bidang
yang berhubungan dengan pemasaran. (teknikbidang yang berhubungan dengan pemasaran. (teknik
survei konsumen : kuisioner).survei konsumen : kuisioner). Metode PeramalanMetode Peramalan
63. 64. 2.Peramalan Obyektif.2.Peramalan Obyektif. Prosedur peramalan yang mengikuti aturan-
aturanProsedur peramalan yang mengikuti aturan- aturan matematis dan statistik.matematis dan
statistik. • Metode IntrinsikMetode Intrinsik Peramalan yang hanya berdasarkan proyeksi
permintaanPeramalan yang hanya berdasarkan proyeksi permintaan histories tanpa
mempertimbangkan faktor-faktorhistories tanpa mempertimbangkan faktor-faktor eksternal yang
mungkin mempengaruhi besarnyaeksternal yang mungkin mempengaruhi besarnya
permintaan.permintaan. – Untuk peramalan jangka pendek, Analisis deret waktuUntuk peramalan
jangka pendek, Analisis deret waktu (Time Series)(Time Series) • Metode EkstrinsikMetode
Ekstrinsik Memepertimbangkan faktor-faktor eksternal yangMemepertimbangkan faktor-faktor
eksternal yang mungkin mempengaruhi besarnya permintaan dimasamungkin mempengaruhi
besarnya permintaan dimasa datang.datang.
64. 65. – Peramalan jangka panjang, karena dapat menunjukkanPeramalan jangka panjang, karena dapat
menunjukkan hubungan sebab-akibat (disebut metode kausal), Metodehubungan sebab-akibat
(disebut metode kausal), Metode Regresi.Regresi. Regresi LinierRegresi Linier Dalam metode regresi
linear, pola hubungan antara suatuDalam metode regresi linear, pola hubungan antara suatu variabel
yang mempengaruhinya dapat dinyatakan dengan suatuvariabel yang mempengaruhinya dapat
dinyatakan dengan suatu garis lurus.garis lurus. Persamaan regresi linear dapat dinyatakan
sbb:Persamaan regresi linear dapat dinyatakan sbb: Y = a + bxY = a + bx a = b =a = b = Dengan
:Dengan : Y = Besarnya nilai yang diramalY = Besarnya nilai yang diramal a = Nilai trend pada
periode dasara = Nilai trend pada periode dasar b = Tingkat perkembangan nilai yang diramalb =
Tingkat perkembangan nilai yang diramal x = Unit tahun yang dihitung dari periode dasarx = Unit
tahun yang dihitung dari periode dasar N xby∑ ∑− ( )∑ ∑− ∑ ∑ ∑− 22 xxN yxxyN
65. 66. ContohContoh Data penjualan produk PT “ABC” seperti pada tabel berikut,Data penjualan
produk PT “ABC” seperti pada tabel berikut, kemudian perusahaan ingin meramal penjualan
padakemudian perusahaan ingin meramal penjualan pada periode ke 11, 12, 13, 14, 15.periode ke 11,
12, 13, 14, 15. Penjualan (Y) Periode (X) X2 XY 45 1 1 45 35 2 4 70 30 3 9 90 50 4 16 200 40 5 25
200 60 6 36 360 30 7 49 210 45 8 64 360 55 9 81 494 65 10 100 650 Σ 455 Σ 55 Σ 385 Σ 2680
66. 67. b =b = a =a = Persamaan garis regresinya adalah :Persamaan garis regresinya adalah : Y = 33,675
+ 2,15 (X)Y = 33,675 + 2,15 (X) Ramalan ke 11 Y = 33,675 + 2,15 (11) = 57,325Ramalan ke 11 Y =
33,675 + 2,15 (11) = 57,325 Ramalan ke 12 Y = 33,675 + 2,15 (12)Ramalan ke 12 Y = 33,675 + 2,15
(12) = 59,325= 59,325 Ramalan ke 13 Y = 33,675 + 2,15 (13)Ramalan ke 13 Y = 33,675 + 2,15 (13)
= 61,325= 61,325 Ramalan ke 14 Y = 33,675 + 2,15 (14)Ramalan ke 14 Y = 33,675 + 2,15 (14) =
63,475= 63,475 Ramalan ke 15 Y = 33,675 + 2,15 (15)Ramalan ke 15 Y = 33,675 + 2,15 (15) =
65,925= 65,925 Rata-rata Bergerak TunggalRata-rata Bergerak Tunggal Tujuan utama dari
penggunaan metode rata-rata bergerakTujuan utama dari penggunaan metode rata-rata bergerak
adalah untuk menghilangkan atau mengurangi acakanadalah untuk menghilangkan atau mengurangi
acakan (randomness) dalam deret waktu.(randomness) dalam deret waktu. 152 555538510
55455268010 ,= − −                        
  67533 10 55 152 10 455 ,, =−
67. 68. Rumus yang digunakan :Rumus yang digunakan : F(t+1) =F(t+1) = F(t+2) =F(t+2) = F(t+3)
=F(t+3) = dst.dst. Dengan :Dengan : F(t+i)= Peramalan pada periode t+1F(t+i)= Peramalan pada
periode t+1 XiXi = Nilai aktual= Nilai aktual tt = Periode rata-rata bergerak= Periode rata-rata
bergerak ∑= t i t Xt 1 ∑ + = 1 2 t i t Xt ∑ + = 2 3 t i t Xt
68. 69. Bulan Data Rata-rata bergerak Tiga bulanan Rata-rata bergerak Lima bulanan 1 386 - - 2 340 - - 3
390 - - 4 368 372 - 5 425 366 - 6 440 394,3 381,8 7 410 411 392,6 8 466 425 406,6 9 330 438,7 421,8
10 350 402 414,2 11 375 382 399,2 12 380 351,7 386,2 Contoh :
69. 70. Digunakan untuk mengetahui jumlah barang/produk yang harusDigunakan untuk mengetahui
jumlah barang/produk yang harus diproduksi dengan didasarkan pada hasil peramalan dan
persediaandiproduksi dengan didasarkan pada hasil peramalan dan persediaan yang ada, juga
merupakan pegangan untuk merancang jadual produksi.yang ada, juga merupakan pegangan untuk
merancang jadual produksi. Fungsi lain :Fungsi lain : - Menjamin rencana penjualan dan rencana
produksi konsisten terhadap- Menjamin rencana penjualan dan rencana produksi konsisten terhadap
rencana strategi perusahaan.rencana strategi perusahaan. - Menjamin kemampuan produksi konsisten
terhadap rencana produksi.- Menjamin kemampuan produksi konsisten terhadap rencana produksi. -
Sebagai alat monitor hasil produksi aktual terhadap rencana produksi.- Sebagai alat monitor hasil
produksi aktual terhadap rencana produksi. - Mengatur persediaan produk jadi untuk mencapai target
produksi dan- Mengatur persediaan produk jadi untuk mencapai target produksi dan rencana
produksi.rencana produksi. - Mengarahkan penyusunan dan pelaksanaan jadual induk produksi.-
Mengarahkan penyusunan dan pelaksanaan jadual induk produksi. PERENCANAAN OPERASI /
PRODUKSIPERENCANAAN OPERASI / PRODUKSI
70. 71. Untuk melakukan perencanaan produksi dapat dilakukan dengan beberapa strategi : • Dengan
mengendalikan persediaan, (dilakukan padaDengan mengendalikan persediaan, (dilakukan pada saat
kapasitas produksi dibawah permintaan dansaat kapasitas produksi dibawah permintaan dan
digunakan pada saat diatas kapasitas produksi)digunakan pada saat diatas kapasitas produksi) •
Dengan mengendaliakan jumlah tenaga kerja sesuaiDengan mengendaliakan jumlah tenaga kerja
sesuai dengan laju produksi yang diinginkan.dengan laju produksi yang diinginkan. • Mengadakan
subkontrak untuk menaikan kapasitasMengadakan subkontrak untuk menaikan kapasitas pada saat
perusahaan dalam keadaan sibuk.pada saat perusahaan dalam keadaan sibuk. • Mempengaruhi
permintaan (potongan harga, pemberianMempengaruhi permintaan (potongan harga, pemberian
hadiah, layanan-layanan khusus).hadiah, layanan-layanan khusus). Perencanaan Operasi dapat
diklasifikasikanPerencanaan Operasi dapat diklasifikasikan menjadi dua metode yaitu :menjadi dua
metode yaitu :
71. 72. 1. Metode Kualitatif :1. Metode Kualitatif : Rasio persediaan, konsensus manajemen, grafik
dll.Rasio persediaan, konsensus manajemen, grafik dll. 2. Metode Kuantitattif :2. Metode
Kuantitattif : Heuristik, model matematik, simulasi dll.Heuristik, model matematik, simulasi dll.
Contoh :Contoh : Data dari hasil peramalan :Data dari hasil peramalan : Bulan Peramalan Komulatif
1 103 103 2 117 220 3 115 335 4 121 456 5 123 579 6 109 688 7 89 777 8 74 851 9 71 922 10 73 995
11 81 1.076 12 98 1.174
72. 73. Berdasarkan hasil peramalan maka dapat dilakukan rencanaBerdasarkan hasil peramalan maka
dapat dilakukan rencana produksi untuk 12 periode.produksi untuk 12 periode. Dimisalkan pada
rencana 1 tingkat produksi adalah 70 unit/Dimisalkan pada rencana 1 tingkat produksi adalah 70 unit/
bln dengan menganggap persediaan awal adalah 340 unit.bln dengan menganggap persediaan awal
adalah 340 unit. Pada rencana 2 tingkat produksi 120 unit/bln untuk 6 bulanPada rencana 2 tingkat
produksi 120 unit/bln untuk 6 bulan pertama dan 60 unit/bln untuk 6 bulan terakhir, denganpertama
dan 60 unit/bln untuk 6 bulan terakhir, dengan persediaan awal 100 unit, sehingga hasil akhir
persediaanpersediaan awal 100 unit, sehingga hasil akhir persediaan seperti pada table berikut :seperti
pada table berikut :
73. 74. Tabel Rencana ProduksiTabel Rencana Produksi Bln Perama lan Komu latif Rencana Produksi 1
Rencana Produksi 2 Persediaan Awal Produksi Persediaan Akhir Persedia an Awal Produksi
Persediaan Akhir 1 103 103 340 70 307 100 120 117 2 117 220 307 70 260 117 120 120 3 115 335
260 70 215 120 120 125 4 121 456 215 70 164 125 120 124 5 123 579 164 70 111 124 120 121 6 109
688 111 70 72 121 120 132 7 89 777 72 70 53 132 60 103 8 74 851 53 70 49 103 60 89 9 71 922 49
70 48 89 60 78 10 73 995 48 70 45 78 60 65 11 81 1.076 45 70 34 65 60 44 12 98 1.174 34 70 6 44
60 6
74. 75. Dari dua rencana produksi tersebut akan dipilih salah satuDari dua rencana produksi tersebut akan
dipilih salah satu dari rencana yang ada dengan mempertimbangkan biayadari rencana yang ada
dengan mempertimbangkan biaya yang terjadi, yaitu biaya terkecil yang akan digunakanyang terjadi,
yaitu biaya terkecil yang akan digunakan sebagai rencana produksi.sebagai rencana produksi.
PENGAWASAN DANPENGAWASAN DAN PERENCANAAN PERSEDIAANPERENCANAAN
PERSEDIAAN Fungsi utama persediaan yaitu :Fungsi utama persediaan yaitu : - Sebagai penyangga,
penghubung antar proses produksi- Sebagai penyangga, penghubung antar proses produksi dan
distribusi untuk memperoleh efisiensi.dan distribusi untuk memperoleh efisiensi. - Sebagai stabilitor
harga terhadap fluktuasi permintaan.- Sebagai stabilitor harga terhadap fluktuasi permintaan.
75. 76. 1.1. Masalah kuantitatifMasalah kuantitatif : semua hal yang berhubungan: semua hal yang
berhubungan dengan penentuan kebijakan persediaan al:dengan penentuan kebijakan persediaan al: -
Berapa banyak jumlah barang yang akan dipesan.- Berapa banyak jumlah barang yang akan dipesan. -
Kapan pemesanan barang harus dilakukan.- Kapan pemesanan barang harus dilakukan. - Berapa
jumlah persediaan pengaman.- Berapa jumlah persediaan pengaman. - Metode pengendalian
persediaan mana yang paling- Metode pengendalian persediaan mana yang paling tepat.tepat.
Masalah umum persediaan dalam suatu system dapatMasalah umum persediaan dalam suatu system
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu masalah kuantitatif dandibedakan menjadi dua, yaitu masalah
kuantitatif dan masalah kualitatif.masalah kualitatif. 2. Masalah kualitatif : Semua hal yang
berhubungan dg system pengoperasian persediaan al: - Jenis bahan/barang apa yang masih ada -
Dimana barang tersebut ditempatkan - Berapa banyak barang dalam proses pemesanan - Siapa saja
yang ditunjuk sebagai pemasok, dsb.
76. 77. Komponen biaya dlm rangka penentuan persediaanKomponen biaya dlm rangka penentuan
persediaan 1. Biaya pembelian (Biaya pembelian (Purchasing CostPurchasing Cost = c= c - Biaya
yang dikeluarkan untuk membeli barang persediaan.- Biaya yang dikeluarkan untuk membeli barang
persediaan. - Besarnya biaya tergantung dari jumlah barang yang dibeli- Besarnya biaya tergantung
dari jumlah barang yang dibeli dari harga satuan.dari harga satuan. 2. Biaya pengadaan (2. Biaya
pengadaan (Procurement CostProcurement Cost)) Biaya pengadaan dibedakan atas 2 jenis yaitu : -
Biaya pemesanan (Ordering Cost = k) Semua pengeluaran yang timbul untuk mendatangkan barang
dari luar. - Biaya penentuan pemasok, administrasi pesanan, pengiriman pesanan, pengangkutan,
penerimaan dsb.
77. 78. Biaya persiapan (Biaya persiapan (Setup CostSetup Cost = k)= k) -- Semua pengeluaran yang
timbul dalam mempersiap-Semua pengeluaran yang timbul dalam mempersiap- kan produksi suatu
barang.kan produksi suatu barang. - Biaya menyusun peralatan produksi, menyetel mesin,- Biaya
menyusun peralatan produksi, menyetel mesin, persiapan gambar kerja dsb.persiapan gambar kerja
dsb. Biaya penyimpanan (Holding Cost = h) Semua pengeluaran yang timbul akibat menyimpan
barang, meliputi : - Biaya modal - Biaya gudang - Biaya asuransi - Biaya administrasi - Biaya
kadaluarsa - Biaya kerusakan dan penyusutan
78. 79.  Metode Pengendalian Persediaan Tradisional/EOQMetode Pengendalian Persediaan
Tradisional/EOQ Dalam metode ini pada dasarnya mencari jawaban optimalDalam metode ini pada
dasarnya mencari jawaban optimal dalam menentukan :dalam menentukan : - Jumlah ukuran
pemesanan ekonomis (EOQ)- Jumlah ukuran pemesanan ekonomis (EOQ) - Titik pemesanan kembali
(RO)- Titik pemesanan kembali (RO) - Jumlah cadangan pengaman yang diperlukan (SS)- Jumlah
cadangan pengaman yang diperlukan (SS)4. Biaya kekurangan persediaan/kehabisan stock4. Biaya
kekurangan persediaan/kehabisan stock ((Shortage CostShortage Cost = p)= p) • Biaya yang timbul
sebagai akibat terjadinya persediaanBiaya yang timbul sebagai akibat terjadinya persediaan lebih
kecil dari jumlah yang diperlukan.lebih kecil dari jumlah yang diperlukan. • Metode Pengendalian
PersediaanMetode Pengendalian Persediaan – Metode TradisionalMetode Tradisional – Metode
perencanaan kebutuhan material (MRP)Metode perencanaan kebutuhan material (MRP) – Metode
KanbanMetode Kanban
79. 80. Tidak ada diskonTidak ada diskon Tujuan model ini adalah menentukan jumlah ekonomis setiap
kali pemesanan (EOQ) sehingga total biaya persediaan minimal.Tidak ada pesanan ulang (back
order)Tidak ada pesanan ulang (back order) Setiap pesanan dikirim dan langsung digunakanSetiap
pesanan dikirim dan langsung digunakan Waktu ancang-ancang (lead time) bersifat konstanWaktu
ancang-ancang (lead time) bersifat konstan Barang yang dipesan diasumsikan dapat segeraBarang
yang dipesan diasumsikan dapat segera tersediatersedia Kebutuhan (permintaan) setiap periode
diketahuiKebutuhan (permintaan) setiap periode diketahui Hanya satu item barang (produk)
yangHanya satu item barang (produk) yang diperhitungkandiperhitungkan  Model EOQ didasarkan
pada asumsi-asumsi sbb :Model EOQ didasarkan pada asumsi-asumsi sbb : 
80. 81. Biaya Total Persediaan = Ordering cost + HoldingBiaya Total Persediaan = Ordering cost +
Holding cost + Purchasing cost.cost + Purchasing cost. Parameter yang dipakai adalah :Parameter
yang dipakai adalah : DD : jumlah kebutuhan barang selama satu periode: jumlah kebutuhan barang
selama satu periode kk :: ordering costordering cost sekali pesansekali pesan hh :: holding
costholding cost persatuan nilai persediaanpersatuan nilai persediaan persatuan waktupersatuan waktu
cc :: purchasing costpurchasing cost persatuan nilai persediaanpersatuan nilai persediaan tt : waktu
antara satu pesanan ke pesanan: waktu antara satu pesanan ke pesanan berikutnyaberikutnya
81. 82. Titik saat pemesanan diterima (order point) Rata-rata persediaan = Q/2 Waktu ( t )
TingkatPersediaa t = Q/D Model Persediaan EOQ Biaya Total Persediaan = Ordering cost + Holding
cost + Purchasing cost.
82. 83. a). Biaya pesan =a). Biaya pesan = k : biaya pesan setiap kali pesank : biaya pesan setiap kali
pesan D : permintaan per periodeD : permintaan per periode Q : jumlah pemesanan optimalQ : jumlah
pemesanan optimal b). Biaya simpan =b). Biaya simpan = h : biaya simpan per unit per periodeh :
biaya simpan per unit per periode Q : jumlah pemesanan optimalQ : jumlah pemesanan optimal c).
Biaya pembelian = cc). Biaya pembelian = c Rumus persediaan model Q (EOQ) adalah sbb :Rumus
persediaan model Q (EOQ) adalah sbb : Q (EOQ) =Q (EOQ) =       Q D k      
Q D k h Dk2
83. 84. ttoo (waktu antar pemesanan optimal) diperoleh :(waktu antar pemesanan optimal) diperoleh : tt
oo == Contoh :Contoh : Permintaan harian suatu jenis barang diperkirakan 100Permintaan harian
suatu jenis barang diperkirakan 100 unit, Biaya pemesanan diketahui Rp 100,- setiap kaliunit, Biaya
pemesanan diketahui Rp 100,- setiap kali pesan. Biaya penyimpanan harian setiap unit
persediaanpesan. Biaya penyimpanan harian setiap unit persediaan Rp 0,02,- tentukan jumlah
pemesanan yang ekonomis danRp 0,02,- tentukan jumlah pemesanan yang ekonomis dan waktu antar
pemesanan yang optimal.waktu antar pemesanan yang optimal. Diketahui :Diketahui : D = 100
unit/hariD = 100 unit/hari k = Rp 100,-/pesank = Rp 100,-/pesan h = Rp 0,02,-/unit/harih = Rp
0,02,-/unit/hari D EOQ
84. 85. Jumlah pemesanan ekonomis :Jumlah pemesanan ekonomis : EOQ =EOQ = Waktu antar
pemesanan :Waktu antar pemesanan : to =to = unit xx h Dk 1000 02,0 10010022 == hari D EOQ 10
100 1000 ==
85. 86. Modul IV :Modul IV : Perencanaan &Perencanaan & Memahami macam/type tata letak
fasilitasMemahami macam/type tata letak fasilitas produksi.produksi. Memahami permasalahan
yang berkaitanMemahami permasalahan yang berkaitan dengan pemindahan bahan (dengan
pemindahan bahan (material handlingmaterial handling).).  Memahami teknik dan mampu
melakukanMemahami teknik dan mampu melakukan perancangan tata letak fasilitas
produksiperancangan tata letak fasilitas produksi  Memahami aspek-aspek yang
berkaitanMemahami aspek-aspek yang berkaitan dengan penetapan lokasi fasilitas/pabrikdengan
penetapan lokasi fasilitas/pabrik PerancanganPerancangan TataTata Letak FasilitasLetak Fasilitas
Kompetensi Pokok Bahasan :Kompetensi Pokok Bahasan :
86. 87. Perencanaan Fasilitas :Perencanaan Fasilitas : -- Perancangan dari fasilitas-fasilitas industri yang
akanPerancangan dari fasilitas-fasilitas industri yang akan dibangun/didirikan, dengan tujuan
menempatkan fasilitas-dibangun/didirikan, dengan tujuan menempatkan fasilitas- fasilitas/pabrik
yang sesuai dari segi biaya dan keuntungan.fasilitas/pabrik yang sesuai dari segi biaya dan
keuntungan. Dua hal pokok dalam Perancangan Fasilitas :Dua hal pokok dalam Perancangan Fasilitas
: - Perancangan lokasi pabrik- Perancangan lokasi pabrik - Perancangan fasilitas produksi-
Perancangan fasilitas produksi Penentuan Lokasi Pabrik/Fasilitas :Penentuan Lokasi Pabrik/Fasilitas :
Lokasi pabrik yang ideal adalah terletak pada tempat yang akan mampuLokasi pabrik yang ideal
adalah terletak pada tempat yang akan mampu memberikan total biaya dari proses produksi dan
distribusi yang rendahmemberikan total biaya dari proses produksi dan distribusi yang rendah serta
harga dan volume penjualan produk yang mampu memberikanserta harga dan volume penjualan
produk yang mampu memberikan keuntungan yang maksimal.keuntungan yang maksimal.
Perencenaan & Perancangan Tata Letak FasilitasPerencenaan & Perancangan Tata Letak Fasilitas
87. 88. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalamFaktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam
penentuan lokasi pabrik :penentuan lokasi pabrik : 1. Market location1. Market location 5. Climate5.
Climate 2. Raw material location2. Raw material location 6. Labor & wage salary6. Labor & wage
salary 3. Transportation3. Transportation 7. Law & taxation7. Law & taxation 4. Power4. Power 8.
Water & waste8. Water & waste Model-model Analisa Lokasi FasilitasModel-model Analisa Lokasi
Fasilitas Cara yang dapat dipergunakan untuk menganalisis danCara yang dapat dipergunakan untuk
menganalisis dan mengambil keputusan untuk memilih lokasi pabrik/mengambil keputusan untuk
memilih lokasi pabrik/ perusahaan.perusahaan.
88. 89.  Metode PendekatanMetode Pendekatan - Kontinyu- Kontinyu (Penentuan satu/lebih lokasi
optimal)(Penentuan satu/lebih lokasi optimal) . Metode Analisa Pusat Gravitasi “. Metode Analisa
Pusat Gravitasi “GravityGravity”” - Analisis Kuantitatif- Analisis Kuantitatif (Faktor Obyektifitas)
(Faktor Obyektifitas) . Metode Analisis Transportasi Program Linier. Metode Analisis Transportasi
Program Linier - Analisis Hibrid- Analisis Hibrid (Kombinasi Faktor Obyektif &(Kombinasi Faktor
Obyektif & Subyektif)Subyektif) . Metode “. Metode “Brown-Gibson”Brown-Gibson” Analisa Pusat
Gravitasi :Analisa Pusat Gravitasi : Dalam metode ini ada dua faktor yang dapat
mempengaruhiDalam metode ini ada dua faktor yang dapat mempengaruhi yaitu :yaitu : - Lokasi
sumber bhn baku/material (input produksi).- Lokasi sumber bhn baku/material (input produksi). -
Lokasi daerah pemasaran (output produksi).- Lokasi daerah pemasaran (output produksi).
89. 90. Dalam metode ini diasumsikan bahwa :Dalam metode ini diasumsikan bahwa : Biaya produksi
dan distribusi tidak diperhitungkan (biayaBiaya produksi dan distribusi tidak diperhitungkan (biaya
produksi dan distribusi untuk masing-masing lokasi baikproduksi dan distribusi untuk masing-masing
lokasi baik dari sumber material, pemasaran menuju lokasi pabrikdari sumber material, pemasaran
menuju lokasi pabrik dianggap sama).dianggap sama). Untuk menganalisa dengan metode ini input
yangUntuk menganalisa dengan metode ini input yang diperlukan adalah :diperlukan adalah : -
Kebutuhan/demand produk jadi atau baham baku dari- Kebutuhan/demand produk jadi atau baham
baku dari masing daerah pemasaran atau lokasi sumber bhn baku.masing daerah pemasaran atau
lokasi sumber bhn baku. - Koordinat geografis dari lokasi pabrik yang direncanakan,- Koordinat
geografis dari lokasi pabrik yang direncanakan, daerah pemasaran ataupun daerah sumber bhn
baku.daerah pemasaran ataupun daerah sumber bhn baku.
90. 91. Fungsi Tujuan adalah :Fungsi Tujuan adalah : m nm n Minimum f (X,Y) =Minimum f (X,Y) =
∑∑ ∑∑ Wj . diWj . di I=1 j=1I=1 j=1 Dimana :Dimana : didi = [ ( Xi –aj )= [ ( Xi –aj ) 22 + ( Yi –
bj )+ ( Yi – bj ) 22 ]] 1/21/2 mm = banyaknya alternatif lokasi yang akan dipilih= banyaknya
alternatif lokasi yang akan dipilih nn = banyaknya daerah pemasaran/sumber bhn baku= banyaknya
daerah pemasaran/sumber bhn baku WjWj = Kebutuhan/demand produk jadi atau kapasitas=
Kebutuhan/demand produk jadi atau kapasitas suplay dari sumber bhn baku.suplay dari sumber bhn
baku. ( Xi ; Yi )( Xi ; Yi ) = koordinat alternatif lokasi, 1, 2, 3, 4,…., m= koordinat alternatif lokasi, 1,
2, 3, 4,…., m ( aj ; bj )( aj ; bj ) = koordinat lokasi daerah pemasaran atau= koordinat lokasi daerah
pemasaran atau lokasi sumber bhn baku, 1, 2, 3, 4,…., nlokasi sumber bhn baku, 1, 2, 3, 4,…., n
91. 92. Soal Latihan :Soal Latihan : Sebuah perusahaan Elektronik bermaksud mendirikanSebuah
perusahaan Elektronik bermaksud mendirikan pabrik baru, berdasarkan hasil studi kelayakan
diperolehpabrik baru, berdasarkan hasil studi kelayakan diperoleh alternatif dan jarak koordinat lokasi
(dalam satuanalternatif dan jarak koordinat lokasi (dalam satuan puluhan kilometer) sebagai
berikut :puluhan kilometer) sebagai berikut : • Alternatif lokasi P (-10, 7)Alternatif lokasi P (-10, 7) •
Alternatif lokasi Q (5, -30)Alternatif lokasi Q (5, -30) • Alternatif lokasi R (10, 0)Alternatif lokasi R
(10, 0) Daerah pemasaran yang harus dipenuhi kebutuhannyaDaerah pemasaran yang harus dipenuhi
kebutuhannya terletak di 5 (lima) kota dengan koordinat dan kebutuhanterletak di 5 (lima) kota
dengan koordinat dan kebutuhan masing-masing (dalam satuan ton) sebagai berikut :masing-masing
(dalam satuan ton) sebagai berikut :
92. 93. Daerah Pemasaran :Daerah Pemasaran : DemandDemand (ton)(ton) Pemasaran A (2,
-15)Pemasaran A (2, -15) 55 Pemasaran B (-5, -10)Pemasaran B (-5, -10) 1010 Pemasaran C (8,
8)Pemasaran C (8, 8) 88 Pemasaran D (0, -7)Pemasaran D (0, -7) 1515 Pemasaran E (-15,
8)Pemasaran E (-15, 8) 2020 Dengan menggunakan analisa gravitasi, tentukan lokasiDengan
menggunakan analisa gravitasi, tentukan lokasi perusahaan perminyakan mana yang seharusnya
dipilih ?perusahaan perminyakan mana yang seharusnya dipilih ?
93. 94. Metode KuantitatifMetode Kuantitatif Transportasi Program LinierTransportasi Program Linier
Aplikasi metode transportasi digunakan untukAplikasi metode transportasi digunakan untuk
menentukan pola distribusi yang terbaik dari lokasimenentukan pola distribusi yang terbaik dari
lokasi pabrik ke daerah pemasaran tertentu. Keputusanpabrik ke daerah pemasaran tertentu.
Keputusan yang dipilih didasarkan pada lokasi yangyang dipilih didasarkan pada lokasi yang
memberikan total biaya terkecil.memberikan total biaya terkecil. Dalam menyelesaikan masalah
trensportasi adaDalam menyelesaikan masalah trensportasi ada beberapa cara/metode yang dapat
digunakanbeberapa cara/metode yang dapat digunakan yaitu : cara/metodeyaitu : cara/metode
heuristics, vogelheuristics, vogel dandan northnorth west corner.west corner.
94. 95. Contoh persoalan pemakaian metodeContoh persoalan pemakaian metode transportasi untuk
memilih lokasi yang baik.transportasi untuk memilih lokasi yang baik. Perusahan XYZ mempunyai
dua pabrik di kotaPerusahan XYZ mempunyai dua pabrik di kota Semarang dan Bandung yang
mensuplai produkSemarang dan Bandung yang mensuplai produk ke empat daerah pemasaran yaitu :
Jogja, Solo,ke empat daerah pemasaran yaitu : Jogja, Solo, Purwokerto dan Magelang.Purwokerto
dan Magelang. Berkaitan dengan permintaan produk yang terusBerkaitan dengan permintaan produk
yang terus meningkat perusahaan merencanakan untukmeningkat perusahaan merencanakan untuk
membangun sebuah pabrik baru lagi.membangun sebuah pabrik baru lagi.
95. 96. Alternatif lokasi yang diusulkan adalah : di kota SurabayaAlternatif lokasi yang diusulkan
adalah : di kota Surabaya atau kota Malangatau kota Malang Data mengenai kapasitas produksi, biaya
transportasi, sertaData mengenai kapasitas produksi, biaya transportasi, serta data kebutuhan
(demand) untuk masing-masing daerahdata kebutuhan (demand) untuk masing-masing daerah seperti
dalam tabel berikut (dlm puluhan ribu rp) :seperti dalam tabel berikut (dlm puluhan ribu rp) : Lokasi
Daerah Pemasaran Kapasitas (ton/mgg)Jogja Solo P Kerto Mg-lang Semarang 18 20 25 15 650
Bandung 40 45 30 42 600 Surabaya 55 50 60 55 tak terbatas Malang 58 55 62 60 tak terbatas
Demand (ton/mgg) 400 500 300 450 1650
96. 97. Dengan analisa secara terpisah antara alternatif lokasi diDengan analisa secara terpisah antara
alternatif lokasi di kota Surabaya dan Malang, maka dapat dialokasikan kekota Surabaya dan Malang,
maka dapat dialokasikan ke setiap daerah pemasaran dengan memperhatikansetiap daerah pemasaran
dengan memperhatikan kapasitas masing-masing pabrik yang ada.kapasitas masing-masing pabrik
yang ada. Alternatif lokasi SurabayaAlternatif lokasi Surabaya Lokasi Daerah Pemasaran Kapasitas
(ton/mgg) Jogja Solo P Kerto Mg-lang Semarang 18 20 25 15 650 Bandung 40 45 30 42 600
Surabaya 55 50 60 55 400 Demand (ton/mgg) 400 500 300 450 1650
97. 98. Iterasi 1 analisa untuk alternatif lokasi pabrik di SurabayaIterasi 1 analisa untuk alternatif lokasi
pabrik di Surabaya Lokasi Daerah Pemasaran Kapasitas (ton/mgg)Jogja Solo P Kerto Mg-lang
Semarang 18 200 20 25 15 450 650 Bandung 40 200 45 100 30 300 42 600 Surabaya 55 50 400 60 55
400 Demand (ton/mgg) 400 500 300 450 1650
98. 99. Perhitungan transportasi iterasi 1 unt alternatif lokasi SBYPerhitungan transportasi iterasi 1 unt
alternatif lokasi SBY From To Shipment Cost/profit Oport. Cost Semarang Jogja 200 18 0 Semarang
Solo 0 20 -3 Semarang P Kerto 0 25 17 Semarang Magelang 450 15 0 Bandung Jogja 200 40 0
Bandung Solo 100 45 0 Bandung P Kerto 300 30 0 Bandung Magelang 0 42 5 Surabaya Jogja 0 55 10
Surabaya Solo 400 50 0 Surabaya P Kerto 0 60 25 Surabaya Magelang 0 55 13 Minimized OBJ =
51.850
99. 100. Iterasi 2 (perbaikan) unt alternatif lokasi pabrik di Sby.Iterasi 2 (perbaikan) unt alternatif lokasi
pabrik di Sby. 18404518404530555060 Lokasi Daerah Pemasaran Kapasitas (ton/mgg) Jogja Solo P
Kerto Mg-lang Semarang 18 100 20 100 25 15 450 650 Bandung 40 300 45 30 300 30 600 Surabaya
50 50 400 60 55 400 Demand (ton/mgg) 400 500 300 450 1650
100. 101. Perhitungan Transportasi Iterasi 2 unt alternatif lokasi SBYPerhitungan Transportasi Iterasi
2 unt alternatif lokasi SBY From To Shipment Cost/profit Oport. Cost Semarang Jogja 100 18 0
Semarang Solo 100 20 0 Semarang P Kerto 0 25 17 Semarang Magelang 450 15 0 Bandung Jogja 300
40 0 Bandung Solo 0 45 3 Bandung P Kerto 300 30 0 Bandung Magelang 0 42 5 Surabaya Jogja 0 55
7 Surabaya Solo 400 50 0 Surabaya P Kerto 0 60 22 Surabaya Magelang 0 55 10 Minimized OBJ =
51.550
101. 102. Alternatif lokasi MalangAlternatif lokasi Malang 184058 Lokasi Daerah Pemasaran
Kapasitas (ton/mgg) Jogja Solo P Kerto Mg-lang Semarang 18 20 25 15 650 Bandung 40 45 30 42
600 Malang 58 55 62 60 400 Demand (ton/mgg) 400 500 300 450 1650
102. 103. Iterasi 1 analisa untuk alternatif lokasi pabrik di MalangIterasi 1 analisa untuk alternatif
lokasi pabrik di Malang 18404558 Lokasi Daerah Pemasaran Kapasitas (ton/mgg) Jogja Solo P Kerto
Mg-lang Semarang 18 200 20 25 15 450 650 Bandung 40 200 45 100 30 300 42 600 Malang 58 55
400 62 60 400 Demand (ton/mgg) 400 500 300 450 1650
103. 104. Perhitungan transportasi iterasi 1 unt alternatif lokasi Mlg.Perhitungan transportasi iterasi 1
unt alternatif lokasi Mlg. From To Shipment Cost/profit Oport. Cost Semarang Jogja 200 18 0
Semarang Solo 0 20 -3 Semarang P Kerto 0 25 17 Semarang Magelang 450 15 0 Bandung Jogja 200
40 0 Bandung Solo 100 45 0 Bandung P Kerto 300 30 0 Bandung Magelang 0 42 3 Malang Jogja 0
58 8 Malang Solo 400 55 0 Malang P Kerto 0 62 19 Malang Magelang 0 60 13 Minimized OBJ =
53.850
104. 105. Iterasi 2 (perbaikan) untuk alternatif lokasi pabrik di MalangIterasi 2 (perbaikan) untuk
alternatif lokasi pabrik di Malang Lokasi Daerah Pemasaran Kapasitas (ton/mgg) Jogja Solo P Kerto
Mg-lang Semarang 18 100 20 100 25 15 450 650 Bandung 40 300 45 30 300 42 600 Malang 58 55
400 62 60 400 Demand (ton/mgg) 400 500 300 450 1650
105. 106. Perhitungan transportasi iterasi 2 untuk alternatif lokasi MlgPerhitungan transportasi iterasi
2 untuk alternatif lokasi Mlg From To Shipment Cost/profit Oport. Cost Semarang Jogja 100 18 0
Semarang Solo 100 20 0 Semarang P Kerto 0 25 17 Semarang Magelang 450 15 0 Bandung Jogja 300
40 0 Bandung Solo 0 45 3 Bandung P Kerto 300 30 0 Bandung Magelang 0 42 5 Malang Jogja 0 58 5
Malang Solo 400 55 0 Malang P Kerto 0 62 19 Malang Magelang 0 60 10 Minimized OBJ = 53.550
106. 107. Berdasarkan perhitungan diatas jika dibangunBerdasarkan perhitungan diatas jika dibangun
pabrik di lokasi Surabaya biaya transportasinyapabrik di lokasi Surabaya biaya transportasinya
sebesarsebesar Rp 51.550,-Rp 51.550,- dan jika dibangun pabrikdan jika dibangun pabrik di lokasi
Malang biaya transportasinya sebesardi lokasi Malang biaya transportasinya sebesar RpRp
53.550-,53.550-, dengan demikian pendirian pabrik yangdengan demikian pendirian pabrik yang
lebih menguntungkan adalah di lokasi Surabaya.lebih menguntungkan adalah di lokasi Surabaya.
107. 108. • Tata Letak Produk (Product Lay Out = Aliran produk). • Tata Letak Proses (Process Lay
Out = Aliran proses). • Tata Letak Posisi Tetap (Fixed Position Lay Out). • Tata Letak Kelompok
Produk (Product Famili/Group Teknologi) Macam Tipe Tata Letak FasilitasMacam Tipe Tata Letak
Fasilitas
108. 109.  Tata Letak Produk :Tata Letak Produk : • Semua fasilitas produksi diatur/ditempatkan
dalamSemua fasilitas produksi diatur/ditempatkan dalam satu departemen khusus.satu departemen
khusus. • Diaplikasikan untuk industri skala besar dan prosesDiaplikasikan untuk industri skala besar
dan proses produksinya berlangsung secara kontinyu.produksinya berlangsung secara kontinyu. •
Industri Gula, semen, kertas, perakitan (mobil,Industri Gula, semen, kertas, perakitan (mobil,
elektronik).elektronik). Pertimbangan atas dasar Tata Letak Produk :Pertimbangan atas dasar Tata
Letak Produk : 1.1. Produk yang dibuat hanya satu atau beberapa produkProduk yang dibuat hanya
satu atau beberapa produk standar.standar. 2.2. Produk dibuat dalam jumlah/volume besar
untukProduk dibuat dalam jumlah/volume besar untuk jangka waktu relatif lama.jangka waktu relatif
lama. 3.3. KeseimbanganKeseimbangan lintasan produksi lebih baik.lintasan produksi lebih baik.
109. 110. 4.4. Satu mesin hanya digunakan unt satu macam prosesSatu mesin hanya digunakan unt
satu macam proses kerja.kerja. 5.5. Aktivitas inspeksi selama proses produksi relatifAktivitas
inspeksi selama proses produksi relatif sedikit.sedikit. 6.6. Aktivitas MH dari satu SK ke SK yang
lain dapatAktivitas MH dari satu SK ke SK yang lain dapat dilaksanakan secara
mekanis.dilaksanakan secara mekanis.
110. 111. A Bahan Baku Gudang Bahan Baku SK-1 SK-2 SK-3 SK-4 Gudang Produk Jadi Produk
Jadi AA Press AA B B 1 1 2 3 1 2 3 4 4 2 Bubut Drill Penge- pakan Gerinda Frais Bubut Penge-
pakan Tata Letak Aliran Produk
111. 112. Keuntungan :Keuntungan : 1.1. MHC rendah sebagai akibat Lay Out disusunMHC rendah
sebagai akibat Lay Out disusun berdasarkan urutan operasi, shg jarak perpindahanberdasarkan urutan
operasi, shg jarak perpindahan bahan minimum.bahan minimum. 2.2. Total waktu yang dipergunakan
untuk produksi relatifTotal waktu yang dipergunakan untuk produksi relatif singkat.singkat. 3.3.
Work In Procces jarang terjadi karena lintasan produksiWork In Procces jarang terjadi karena lintasan
produksi sudah seimbang. Output satu proses langsungsudah seimbang. Output satu proses langsung
dipergunakan sebagai input proses berikutnya.dipergunakan sebagai input proses berikutnya. 4.4.
Tiap unit produksi atau SK memerlukan luas area yangTiap unit produksi atau SK memerlukan luas
area yang minimal karena tidak diperlukan WIP Storege.minimal karena tidak diperlukan WIP
Storege.
112. 113. Kerugian :Kerugian : 1.1. Breakdown dari satu mesin menyebabkan terhentinyaBreakdown
dari satu mesin menyebabkan terhentinya seluruh aliran produksi.seluruh aliran produksi. 2.2. Jika
terjadi perubahan terhadap desain produk, makaJika terjadi perubahan terhadap desain produk, maka
akan merubah aliran produk dan lay out.akan merubah aliran produk dan lay out. 3.3. Kelancaran
proses produksi akan ditentukan olehKelancaran proses produksi akan ditentukan oleh proses mesin
yang paling lambat.proses mesin yang paling lambat. 4.4. Memerlukan investasi mesin tinggi (Special
PurposeMemerlukan investasi mesin tinggi (Special Purpose Machine).Machine). Tata Letak
Proses :Tata Letak Proses : • Denaturant dan penempatan mesin/fasilitas produksiDenaturant dan
penempatan mesin/fasilitas produksi yang semacam dalam satu departemen.yang semacam dalam
satu departemen. • Semua fasilitas produksi yang memiliki ciri/fungsi kerjaSemua fasilitas produksi
yang memiliki ciri/fungsi kerja yang sama diletakan dalam satu departemen.yang sama diletakan
dalam satu departemen. • Diaplikasikan pada industri berskala kecil.Diaplikasikan pada industri
berskala kecil. • Faktor manufaktur dan jasa pelayanan.Faktor manufaktur dan jasa pelayanan.
113. 114. Pertimbangan :Pertimbangan : 1.1. Produk yang dibuat berbagai macam model/type
danProduk yang dibuat berbagai macam model/type dan tiap model dibuat dalam jumlah kecil serta
jangkatiap model dibuat dalam jumlah kecil serta jangka waktu yang relatif singkat.waktu yang relatif
singkat. 2.2. Aktivitas berubah-ubah sehingga studi waktu danAktivitas berubah-ubah sehingga studi
waktu dan gerak untuk menentukan metode dan waktu standargerak untuk menentukan metode dan
waktu standar sulit dilakukan.sulit dilakukan. 3.3. Sulit mengatur line balanchng antar operator
danSulit mengatur line balanchng antar operator dan mesin.mesin. 4.4. Memerlukan pengawasan
yang ekstra selama prosesMemerlukan pengawasan yang ekstra selama proses operasi.operasi. 5.5.
Satu jenis mesin dapat melakukan bebagai macamSatu jenis mesin dapat melakukan bebagai macam
produk (General Purpose).produk (General Purpose). 6.6. Banyak menggunakan peralatan berat untuk
kegiatanBanyak menggunakan peralatan berat untuk kegiatan MH.MH.
114. 115. A Bahan Baku Gudang Bahan Baku SK-1 SK-2 SK-3 SK-4 Gudang Produk Jadi Produk
Jadi AA A B B BubutPress Drill Gerinda 1 1 1 3 2 3 4 2 4 4 42 Penge- coran Frais Pengepakan Tata
Letak Aliran Proses
115. 116. Keuntungan :Keuntungan : 1.1. Investasi mesin dan fasilitas produksi rendah,
karenaInvestasi mesin dan fasilitas produksi rendah, karena mesin yang digunakan mesin-mesin type
umummesin yang digunakan mesin-mesin type umum (General Purpose).(General Purpose). 2.2. Jika
terjadi breakdown mesin mudah diatasi, yaituJika terjadi breakdown mesin mudah diatasi, yaitu
dengan memindahkan ke mesin lain.dengan memindahkan ke mesin lain. 3.3. Karena ada spesialisasi
kerja, aktivitas supervisi lebihKarena ada spesialisasi kerja, aktivitas supervisi lebih baik dan
efisien.baik dan efisien. Kerugian :Kerugian : 1.1. Karenna lintasan produksi lebih panjang, MHC
lebihKarenna lintasan produksi lebih panjang, MHC lebih mahal.mahal. 2.2. Total waktu produksi
lebih lama, WIP lebih banyakTotal waktu produksi lebih lama, WIP lebih banyak dijumpai karena
waktu operasi sulit diseimbangkan.dijumpai karena waktu operasi sulit diseimbangkan. 3.3. Karena
diversifikasi produk adalah job order, makaKarena diversifikasi produk adalah job order, maka
diperlukan operator skill tinggi.diperlukan operator skill tinggi.
116. 117. Tata Letak Posisi Tetap :Tata Letak Posisi Tetap : • Material dan komponen dari produk
utama akanMaterial dan komponen dari produk utama akan ditempatkan pada posisi tetap, sedangkan
fasilitasditempatkan pada posisi tetap, sedangkan fasilitas produksi seperti tools, mesin, manusia
sertaproduksi seperti tools, mesin, manusia serta komponen-komponen kecil akan bergerak
menujukomponen-komponen kecil akan bergerak menuju lokasi material atau komponen produk
utama.lokasi material atau komponen produk utama. • Diaplikasikan pada industri yang
menghasilkanDiaplikasikan pada industri yang menghasilkan produk-produk skala ukuran besar :
Industri pesawat,produk-produk skala ukuran besar : Industri pesawat, kapal dll.kapal dll. Mesin-
2Mesin-2 Mesin-2 Mesin-2Mesin-2 Mesin-2 Produk Utama
117. 118. Keuntungan :Keuntungan : 1.1. Karena posisi material dan komponen produk utamaKarena
posisi material dan komponen produk utama tetap, maka MH dapat dikurangi.tetap, maka MH dapat
dikurangi. 2.2. Fleksibilitas kerja tinggi, karena fasilitas produksi dapatFleksibilitas kerja tinggi,
karena fasilitas produksi dapat diakomodasikan untuk mengantisipasi perubahandiakomodasikan
untuk mengantisipasi perubahan dalam rancangan produk.dalam rancangan produk. Kerugian : 1.
Adanya peningkatan frekuensi pemindahan fasilitas produksi atau operato pada saat proses operasi. 2.
Memerlukan operator dengan skill tinggi. 3. Membutuhkan space area yang luas untuk peralatan kerja
dan WIP. 4. Memerlukan pengawasan dan koordinasi kerja yang ketat.
118. 119.  Produk-produk yang tidak identik dikelompokanProduk-produk yang tidak identik
dikelompokan berdasarkan langkah pemrosesan, bentuk, mesin atauberdasarkan langkah pemrosesan,
bentuk, mesin atau peralatan.peralatan. Pada dasarnya merupakan kombinasi dari product layPada
dasarnya merupakan kombinasi dari product lay out dan procces lay out.out dan procces lay out. 
Didasarkan pada pengelompokan produk atauDidasarkan pada pengelompokan produk atau
komponen yang akan dibuat.komponen yang akan dibuat. Keuntungan :Keuntungan : • Dengan
pengelompokan produk sesuai dengan prosesDengan pengelompokan produk sesuai dengan proses
pembuatannya, maka pendayagunaan mesin akanpembuatannya, maka pendayagunaan mesin akan
diperoleh secara maksimal.diperoleh secara maksimal. • Jarak perpindahan material lebih pendek
sehinggaJarak perpindahan material lebih pendek sehingga lintasan aliran lebilintasan aliran lebih
lancar.lancar. • Memiliki keuntungan yang bisa diperoleh dari produk layMemiliki keuntungan yang
bisa diperoleh dari produk lay out dan proses lay out.out dan proses lay out. • Umumnya
menggunakan mesin-mesin general purposeUmumnya menggunakan mesin-mesin general purpose
sehingga investasinya juga lebih rendah.sehingga investasinya juga lebih rendah. Product Family
(Group Tecnology) :Product Family (Group Tecnology) :
119. 120. A Bubut Bor Gerinda Perakitan Milling Perakitan Bor Finising B C Press Bubut Bor Press
Perakitan Gerinda Bor Perakitan Bor Gerinda Tata Letak Group Teknologi
120. 121. Kerugian :Kerugian : 1.1. Diperlukan TK dengan skill tinggi.Diperlukan TK dengan skill
tinggi. 2.2. Kelancaran kerja sangat tergantung pada kegiatanKelancaran kerja sangat tergantung pada
kegiatan pengendalian produksi terutama aliran kerja.pengendalian produksi terutama aliran kerja.
3.3. Jika keseimbangan aliran sulit dicapai maka diperlukanJika keseimbangan aliran sulit dicapai
maka diperlukan WIP Storage.WIP Storage. 4.4. Beberapa kerugian dari product dan procces lay
outBeberapa kerugian dari product dan procces lay out juga akan dijumpai.juga akan dijumpai. 5.5.
Kesempatan untuk mengaplikasikan faslitas produksiKesempatan untuk mengaplikasikan faslitas
produksi tipe special purpose sulit dilakukan.tipe special purpose sulit dilakukan.
121. 122.  Mampu menyelesaikan persoalan-persoalanMampu menyelesaikan persoalan-persoalan
dengan pertimbangan criteria-criteria dandengan pertimbangan criteria-criteria dan pembatas-
pembatas tertentu dengan tujuanpembatas-pembatas tertentu dengan tujuan mengoptimalkan hasil
yang ingin dicapai.mengoptimalkan hasil yang ingin dicapai. Mampu melakukan
penilaian/evaluasi,Mampu melakukan penilaian/evaluasi, membandingkan dan menjaring
berbagaimembandingkan dan menjaring berbagai pilihan jawaban, sehingga dapat mengambilpilihan
jawaban, sehingga dapat mengambil keputusan yang terbaik.keputusan yang terbaik. Modul V :
OptimasiModul V : Optimasi Kompetensi Pokok Bahasan :Kompetensi Pokok Bahasan :
122. 123. OPTIMASI :OPTIMASI : PROGRAM DINAMISPROGRAM DINAMIS • Program
DinamisProgram Dinamis Suatu teknik optimasi untuk menyelesaikan masalahSuatu teknik optimasi
untuk menyelesaikan masalah yang melibatkan sekumpulan pengambilan keputusanyang melibatkan
sekumpulan pengambilan keputusan yang saling berhubungan, dengan tujuan agar secarayang saling
berhubungan, dengan tujuan agar secara keseluruhan mencapai keefektifan.keseluruhan mencapai
keefektifan. • Prinsip Optimasi Bellman :Prinsip Optimasi Bellman : Menyatakan bahwa suatu
kebijakan menyeluruh yangMenyatakan bahwa suatu kebijakan menyeluruh yang optimal harus
dibentuk oleh sub-sub kebijakan yangoptimal harus dibentuk oleh sub-sub kebijakan yang optimal
pula.optimal pula. Dalam program dinamis keputusan mendatangDalam program dinamis keputusan
mendatang ditentukan berdasarkan keputusan saat ini, keputusanditentukan berdasarkan keputusan
saat ini, keputusan saat ini ditentukan berdasarkan keputusan kemarin dansaat ini ditentukan
berdasarkan keputusan kemarin dan keduanya saling mempengaruhi.keduanya saling mempengaruhi.
123. 124. Penggunaan Program Dinamis :Penggunaan Program Dinamis : 1.1. Pemilihan route/jalur
terpendek.Pemilihan route/jalur terpendek. - Seseorang yang akan pergi kesuatu tujuan.- Seseorang
yang akan pergi kesuatu tujuan. - Pembuatan jaringan pipa/listrik dll.- Pembuatan jaringan pipa/listrik
dll. 2. Permasalah Produksi.2. Permasalah Produksi. - Pemesanan persediaan.- Pemesanan persediaan.
- Perencanaan produksi.- Perencanaan produksi. - Penjadwalan perbaikan mesin dll.- Penjadwalan
perbaikan mesin dll. Keputusan mendatang Keputuam saat ini Keputusan saat ini Keputusan kemarin
dipengaruhi
124. 125. Contoh :Contoh : Skema jaringan jalan beserta lama waktu tempuhnyaSkema jaringan jalan
beserta lama waktu tempuhnya dalam menit, seperti di bawah ini.dalam menit, seperti di bawah ini.
Pilihlah route state A (asal) ke state I (tujuan) yang dapatPilihlah route state A (asal) ke state I
(tujuan) yang dapat ditempuh paling cepat.ditempuh paling cepat. G H I CBA E 3 3 7 10 10 8 Stage 1
Stage 2 Stage 3 Stage 4 Stage 5 9 7 5 12 F D
125. 126. Penyelesaian :Penyelesaian : Perhitungan dari I ke A secara mundur daimulai dari
stagePerhitungan dari I ke A secara mundur daimulai dari stage (tahap) 4(tahap) 4 Tahap 4 :Tahap 4 :
Jika dimulai dari tahap 4, terdapat dua route submasalahJika dimulai dari tahap 4, terdapat dua route
submasalah dimulai dari H (state H) ke I dan dimulai dari D ke I. Berartidimulai dari H (state H) ke I
dan dimulai dari D ke I. Berarti hanya terdapat satu pilihan, route manakah yanghanya terdapat satu
pilihan, route manakah yang mempunyai waktu tercepat. Sudah barang tentu route H-Imempunyai
waktu tercepat. Sudah barang tentu route H-I mempunyai waktu tercepat 10 menit, dan
keputusanmempunyai waktu tercepat 10 menit, dan keputusan optimumnya adalah route H-
I.optimumnya adalah route H-I. State Keputusan Keputusan Optimum Waktu tercepat ke I (menit) I
H 10 I 10 D 11 I 11
126. 127. Tahap 3 :Tahap 3 : • Dari tahap 3, terdapat tiga route submasalah, yaitu dariDari tahap 3,
terdapat tiga route submasalah, yaitu dari state G, E, C. Route manakah yang tercepat apabilastate G,
E, C. Route manakah yang tercepat apabila tujuannya ke I.tujuannya ke I. • Untuk mencapai ke I
harus terlebih dahulu melewati DUntuk mencapai ke I harus terlebih dahulu melewati D atau H.
Berarti hanya tersedia dua keputusan. Jikaatau H. Berarti hanya tersedia dua keputusan. Jika
keputusannya adalah route G-H waktu yang ditempuhkeputusannya adalah route G-H waktu yang
ditempuh adalah 8 menit. Dengan demikian total waktu yangadalah 8 menit. Dengan demikian total
waktu yang ditempuh adalah 18 menit (tercepat).ditempuh adalah 18 menit (tercepat). • Jika route
yang ditempuh adalah E-H, maka waktu yangJika route yang ditempuh adalah E-H, maka waktu yang
dempuh untuk mencapai I adalah 7 menit ditambah jarakdempuh untuk mencapai I adalah 7 menit
ditambah jarak dari H ke I (10 menit), sehingga total waktu yangdari H ke I (10 menit), sehingga total
waktu yang ditempuh adalah 17 menit.ditempuh adalah 17 menit. • Jika route yang ditempuh adalah
E-D, maka waktu yangJika route yang ditempuh adalah E-D, maka waktu yang ditempuh 7 menit
ditambah 11 menit, sehingga total 18ditempuh 7 menit ditambah 11 menit, sehingga total 18
menit.menit. • Jika dimulai route C-D, maka waktu yang ditempuhJika dimulai route C-D, maka
waktu yang ditempuh adalah 9 menit ditambah 11 menit, sehingga total waktuadalah 9 menit
ditambah 11 menit, sehingga total waktu yang ditempu adalah 20 menit.yang ditempu adalah 20
menit.
127. 128. Tahap 2 :Tahap 2 : Dengan cara yang sama seperti dalam tahap 4 dan 3,Dengan cara yang
sama seperti dalam tahap 4 dan 3, maka tabel analisa tahap 2 adalah sebagai berikut :maka tabel
analisa tahap 2 adalah sebagai berikut : State Keputusan Keputusan Optimum Waktu tercepat ke I
(menit) H D G 18 - H 18 E 17 18 H 17 C - 20 D 20 State Keputusan Keputusan Optimum Waktu
tercepat ke I (menit) G E C F 21 26 - G 21 B - 22 32 E 22
128. 129. Tahap 1 :Tahap 1 : Dalam tahap 1, hasil analisa route terpendek adalahDalam tahap 1, hasil
analisa route terpendek adalah sebagai berikut :sebagai berikut : State Keputusan Keputusan
Optimum Waktu tercepat ke I (menit) F B A 31 30 B 30 Dari tabel tahap 1, dapat disimpulkan bahwa
apabila kita mengambil route A-F, maka waktu yang harus ditempuh menuju ke I adalah 31 menit.
Apabila kita mengambil route A-B, maka waktu yang harus ditempuh untuk menuju ke I adalah 30
menit. Jadi route yang memiliki waktu tempuh tercepat dari A ke I adalah route A – B – E - H – I,
dengan total waktu tempuh 30 menit.
129. 130. CA B F E D G H I 3 8 9 7 5 7 11 9 8 10 12 10
130. 131. SISTEM ANTRIANSISTEM ANTRIAN Keberadaan sistem antrian diperlukan/
dipergunakan ketikaKeberadaan sistem antrian diperlukan/ dipergunakan ketika para pelanggan
(konsumen) menunggu untuk mendapatkanpara pelanggan (konsumen) menunggu untuk
mendapatkan jasa pelayanan.jasa pelayanan. Beberapa contoh sistem antrian digunakan
dalamBeberapa contoh sistem antrian digunakan dalam melancarkan pelayanan kpd pelanggan atau
konsumen :melancarkan pelayanan kpd pelanggan atau konsumen : • Pelanggan menunggu pelayanan
didepan kasir.Pelanggan menunggu pelayanan didepan kasir. • Mahasiswa menunggu untuk
regristrasi dan pembayaranMahasiswa menunggu untuk regristrasi dan pembayaran uang kuliah.uang
kuliah. • Para penumpang Kereta Api menunggu pelayanan loketPara penumpang Kereta Api
menunggu pelayanan loket penjualan karcis.penjualan karcis. • Para pengendara kendaraan menunggu
untuk men-Para pengendara kendaraan menunggu untuk men- dapatkan pelayanan pengisian bahan
bakar.dapatkan pelayanan pengisian bahan bakar. • Beberapa peralatan menunggu untuk disservice.
dll.Beberapa peralatan menunggu untuk disservice. dll.
131. 132. Struktur Sistem AntrianStruktur Sistem Antrian Model antrian memiliki dua komponen
utama yaitu :Model antrian memiliki dua komponen utama yaitu : – Garis tunggu atau antrian
(queue).Garis tunggu atau antrian (queue). – Fasilitas pelayanan (service facility)Fasilitas pelayanan
(service facility) Pelanggan atau konsumen menunggu untuk mendapat-Pelanggan atau konsumen
menunggu untuk mendapat- kan pelayanan : menunggu giliran memasuki fasilitaskan pelayanan :
menunggu giliran memasuki fasilitas pelayanan, menerima pelayanan, dan akhirnya keluarpelayanan,
menerima pelayanan, dan akhirnya keluar dari sistem pelayanan.dari sistem pelayanan.
132. 133. Pelanggan masuk ke dalam sistem antrian Garis tunggu atau antrian Pelanggan keluar dari
sistem Fasilitas pelayanan 1 2 S
133. 134. Langkah-langkah dalam analisa antrianLangkah-langkah dalam analisa antrian 1.1. Tentukan
sistem antrian apa yang harus dipelajari.Tentukan sistem antrian apa yang harus dipelajari. 2.2.
Tentukan model antrian yg cocok dlm menggambakanTentukan model antrian yg cocok dlm
menggambakan sistem.sistem. 3.3. Gunakan formulasi matematik atau metode simulasiGunakan
formulasi matematik atau metode simulasi untuk menganalisa model antrian.untuk menganalisa
model antrian. Sistem Antrian memiliki beberapa komponen sbb:Sistem Antrian memiliki beberapa
komponen sbb: • Populasi masukan (input population) ~ banyaknyaPopulasi masukan (input
population) ~ banyaknya pelanggan potensial yang dapat memasuki systempelanggan potensial yang
dapat memasuki system antrian.antrian. • Distribusi kedatangan (arrival distribution) ~Distribusi
kedatangan (arrival distribution) ~ Menggambarkan bagaimana distribusi pelangganMenggambarkan
bagaimana distribusi pelanggan memasuki system.memasuki system. • Para pelanggan datang setiap
lima menit (constanPara pelanggan datang setiap lima menit (constan arrival distribution) atau datang
secara acak (arrivalarrival distribution) atau datang secara acak (arrival patern random).patern
random).
134. 135. • Disiplin pelayanan ~ menunjukkan pelanggan yangDisiplin pelayanan ~ menunjukkan
pelanggan yang mana yang akan dilayani lebih dulu.mana yang akan dilayani lebih dulu. • FCFS
(first come, first served) atau LCFS (last come,FCFS (first come, first served) atau LCFS (last come,
first served).first served). • Fasilitas pelayanan ~ mengelompokan fasilitasFasilitas pelayanan ~
mengelompokan fasilitas pelayanan menurut jumlah yang tersedia.pelayanan menurut jumlah yang
tersedia. Sistem single channel = satu saluran untuk memasukiSistem single channel = satu saluran
untuk memasuki sistem pelayanan dengan satu fasilitas pelayanan.sistem pelayanan dengan satu
fasilitas pelayanan. Kedatangan Fasilitas pelayanan Keberangkatan Antrian Multiple channel =
mempunyai beberapa saluran.
135. 136. Pelanggan masuk dalam sistem antrian Pelanggan keluar dari sistem Konsumen antri dalam
garis tunggu Fasilitas pelayanan 1 2 3 • Distribusi pelayanan ~ (1) Berapa banyak
pelangganDistribusi pelayanan ~ (1) Berapa banyak pelanggan yang dapat dilayani per satuan waktu,
atau (2) Berapayang dapat dilayani per satuan waktu, atau (2) Berapa lama setiap pelanggan dapat
dilayani.lama setiap pelanggan dapat dilayani.
136. 137. • Kapasitas sistem pelayanan ~ memaksimumkan jumlahKapasitas sistem pelayanan ~
memaksimumkan jumlah pelanggan yang diperbolehkan masuk dalam sistem.pelanggan yang
diperbolehkan masuk dalam sistem. • Notasi dalam Sistem AntrianNotasi dalam Sistem Antrian NN =
Jumlah pelanggan dalam sistem.= Jumlah pelanggan dalam sistem. PnPn = Probabilitas kepastian n
pelanggan dalam sistem.= Probabilitas kepastian n pelanggan dalam sistem. = Jumlah rata-rata
pelanggan yg datang per satuan= Jumlah rata-rata pelanggan yg datang per satuan waktu.waktu. µµ =
Jumlah rata-rata pelanggan yang dilayani per= Jumlah rata-rata pelanggan yang dilayani per satuan
waktu.satuan waktu. PoPo = Probabilitas tdk ada pelanggan dalam system.= Probabilitas tdk ada
pelanggan dalam system. PP = Tingkat intensitas fasilitas pelayanan.= Tingkat intensitas fasilitas
pelayanan. LL = Jumlah rata-rata pelanggan yang diharapkan= Jumlah rata-rata pelanggan yang
diharapkan dalam sistem.dalam sistem. LqLq = Jumlah pelanggan yang diharapkan menunggu=
Jumlah pelanggan yang diharapkan menunggu dalam antrian.dalam antrian.
137. 138. WW = Waktu yang diharapkan oleh pelanggan selama= Waktu yang diharapkan oleh
pelanggan selama dalam sistem.dalam sistem. WqWq = Waktu yang diharapkan oleh pelanggan
selama= Waktu yang diharapkan oleh pelanggan selama menunggu dalam antrian.menunggu dalam
antrian. 1/µ1/µ = Waktu rata-rata pelayanan.= Waktu rata-rata pelayanan. 1/1/ = Waktu rata-rata antar
kedatangan.= Waktu rata-rata antar kedatangan. SS = Jumlah fasilitas pelayanan.= Jumlah fasilitas
pelayanan. Salah satu model antrian yang paling sederhana adalahSalah satu model antrian yang
paling sederhana adalah model saluran tunggal (single channel model) yangmodel saluran tunggal
(single channel model) yang ditulis dengan notasi “sistem M/M/1 “ Komponen dariditulis dengan
notasi “sistem M/M/1 “ Komponen dari sistem ini adalah sbb :sistem ini adalah sbb :

Anda mungkin juga menyukai