1.1 PENDAHULUAN
Perkembangan ilmu pengetahuan sangat pesat dan maju. Terutama dalam teknik
dan teknolologi. Demikian pesatnya kemajuan yang dicapai di dalam abad moderen ini.
Zaman abad ke-20 ini benar-benar menakjubkan. Kita dapat melihat dan meyaksikan
kemajuan atom, kemajuan nuclear, kemajuan ruang angkasa dengan superjet, dengan
apollo, kemajuan komunikasi dengan semua peralatan- peralatannya, adanya televisi,
adanya computer dan sebagainya. Perkembangan dan kemajuan dalam civil work juga
sangat mempesonakan. Kemajuan dalam bidang electro sangat luar biasa. Dengan
adanya perkembangan-perkembangan ilmu pengetahuan yang luar biasa itu,
melahirkan perpaduan beberapa ilmu pengetahuan yang diujudkan dalam bentuk
nyata dan manusia terus memutar otak dan pikirannya untuk mengolah, dan
mengurusnya.
Manusia memikirkan suatu ide, kemudian merencanakan ide tersebut untuk dapat
dilaksanakan, dan bertujuan untuk meningkatkan hidupnya, lahirlah perusahaan-
perusahaan, lahirlah pabrik-pabrik produksi, lahirlah paberik yang menghasilkan
barang jadi.
Sesudah terjadi proses yaitu mulai aktivitas permulaan sampai aktivitas terakhir,
maka terasalah adanya banyak kesulitan-kesulitan dan masalah-masalah yang
menyangkut semua, baik mengenai, manusia, uang, bahan, mesin-mesin dan waktu
Pikiran dan keinginan manusia untuk mencapai keuntungan yang sebesar-besarnya
dengan biaya yang serendah-rendahnya, pikiran itupun timbul. Bagaimana caranya,
bagaimana methodanya, untuk memecahkan masalah tersebut untuk mencapai
maksudnya. Maka dicobalah bermacam-macam cara, pembahasan untuk membahas
apa-apa yang harus dibahas, dengan berpedoman dan berintikan berpikir menurut
logika dan menyelami masalah-masalah sedalam-dalamnya, sampai kedasar-dasarnya
persoalan.
Untuk mengetahui perongkosan tenaga kerja, bahan-bahan, mesin-mesin dan waktu
yang diperlukan, diadakanlah analysa. Melakukan analysa, atau pembahasan kepada
ongkos-ongkos tenaga kerja, beaya bahan-bahan, beaya mesin-mesin dan waktu yang
diperlukan, agar perusahaan dan organisasi tidak rugi, dan bahkan harus beruntung.
Organisasi perusahaan tidak boleh rugi, karena bila rugi maka perusahaan akan
bangkrut dan matilah hidup perusahaan tersebut.
Organnisasi industri tidak boleh rugi, tetapi harus memberikan laba, untuk
kelangsungan hidup perusahaan, untuk perkembangan perusahanan /perindustrian.
Suatu perusahaan paberik baja, harus mengadakan analysa terhadap beaya tenaga
kerja, beaya bahan-bahan yang dipakainya, beaya peralatan-peralatan dan waktu yang
diperlukannya. Sehingga semuanya berjalan secara ekonomis dan
efisien, agar paberik baja tersebut memperoleh keuntungan. Berapakah beaya tenaga
kerja yang dikeluarkan atau dibayarkan. Apakah terdapat pemborosan-pemborosan,
apakah beaya tenaga kerja itu telah layak. Mengenai cara kerja, apakah
pekerja-pekerja telah bekerja sebaik-baiknya, apakah masih perlu meningkatkan cara
kerja, meningkatkan skill dan ketrampilan, dan apakah tenaga kerja tersebut telah
terlalu berlebihan, apakah cukup, atau kekurangan, bagaimana mengatasi
masalah-masalah dari persoalan “Apa” yang timbul dari pertanyaan-pertanyaan di
atas.
Demikian pula mengenai biaya bahan, apakah telah cukup murah, apakah bahan
dengan kwalitas terbaik, apakah ongkos pengangkutan cukup murah, dan bagaimana
cara agar biaya bahan semurah-murahnya dan bagaimana cara untuk memperoleh
bahan yang baik,semua masalah harus dipecahkan dan dicari jawabannya. Juga
mengenai pemakaian machinery and equipment, apakah telah optimum, apakah
mesin-mesin dan peralatan-peralatan bekerja sebaik-baiknya, serta efisien? Semua
masalah-masalah harus dicatat dan dipecahkan persoalannya, dan dicari jawabannya.
Jawaban dan pemecahan yang paling tepat dan menguntungkan, itulah jawaban yang
dipilih untuk dilaksanakan.
Suatu perusahaan bangunan, membangun suatu gedung besar bertingkat untuk
supermarket. Apakah yang harus dilakukan oleh perusahaan tersebut? Tentunya
diadakan penelitian serta dilakukan feasibility study, yang bertujuan mengadakan
suatu study yang berhubungan dengan menelaah suatu rencena pendirian project
,yaitu mendirikan gedung bertingkat untuk supermarket. Apakah rencana investasi ini
secara teknis dapat dilaksanakan dengan efektif, dan secara ekonomis
menguntungkan, dan ditinjau dari segala sudut dapat menguntungkan dan
dipertanggung jawabkan. Dari feasibility dapat diketahui sejelas-jelasnya gambaran
rencana project tersebut.
Kemudian hasil feasibility study itu, dibahas dan dievaluasi, dianalysa untuk
mengambil ketentuan dan keputusan. Dan apabila feasibility study telah beres, dan
semua sarana telah ada, baik berupa modal, tenaga kerja, peralatan-peralatan, maka
kegiatan pekerjaan project dapat dimulai. Untuk itu disiapkanlah rencana-rencana kerja
meliputi semua faktor-faktor penting, berupa tenaga manusia yang dipekerjakan,
berapa
waktu yang diperlukan, berapa ongkos mengerjakan, berapa dan apa saja
bahan-bahan yang harus disediakan, apa saja peralatan yang disediakan dan lain-lain.
Dibuatlah dan disusunlah program kerja, dan semua program itu dituangkanlah dalam
suatu time schedule, boleh dalam bentuk Bar-Chart maupun dalam bentuk Network
Planning lengkap dengan Critical Past Method, maupun dengan diagram-diagram
lain. Tiap-tiap kegiatan dalam Bar-Chart diteliti dan dianalysa, yang berhubungan
terutama dengan masalah waktu pengerjaan dan penyelesaian, kapan dimulai dan
kapan tanggel selesai.
Demikian pula bila rencana tersebut dibuat dalam rencana jaringan kerja (Network
Planning),disusunlah kegiatan-kegiatan, berupa macam kegitan yang terdapat, berapa
lamanya mengerjakan setiap kegiatan, bila dimulai dan bila selesai, kegiatan mana
yang harus dimulai lebih dahulu dan kegiatan apa yang menyusul kegiatan
sebelumnya, dan berapa tenaga kerja yang diperlukan untuk tiap-tiap kegiatan, dan
berapa beaya yang diperlukan tiap kegiatan, baban-bahan apa yang dipersiapkan dan
diperlukan, sehingga semuanya berjalan dengan lancar, semuanya itu memerlukan
analysa, apakah tindakan yang diambil itu efektip dan praktis serta ekonomis. Disinilah
terlihat teknik-teknik gabungan ilmu pengetahuan teknik dan ekonomi dan sosial.
Pada tahun 1880 di Amerika Serikat, I.E. pertama muncul, dan disebut teknik-teknik
resmi, kemudian berkembang dari suatu study, dengan maksud untuk memperbaiki:
Methode produksi
Study mengenai gerakan-gerakan
Lamanya waktu bekerja para pekerja
1.3.1 FREDERICK W. TAYLOR
Taylor tidak berhenti hanya sampai disitu, tetapi terus mengembangkannya dengan suatu
perumusan dasar guna mencapai tujuan yaitu memperoleh dan mencapai produksi yang
maksimum.
Adapun perumusannya adalah:
Adalah keharusan bagi management (pimpinan) untuk merencanakan pekerjaan tiap
pekerja paling sedikit sehari sebelumnya, dan bahwa tiap pekerja diberikan suatu
tugas tertentu dalam waktu tertentu dan dengan cara tertentu.
Didalam perumusan tersebut, diminta,bahwa adalah keharusan bagi pimpinan untuk
merencanakan pekerjaan,sebelum pekerjaan itu dimulai atau dilaksanakan oleh para
pekerja. Dan rencana itu mendetail sampai kepada tugas pekerjaan tiap pekerja, atau tiap
orang,dan perencanaan dibuat paling sedikit sehari
sebelumnya. Kepada setiap orang pekerja diberikan suatu tugas tertentu, demikian pula
mengenai waktu tertentu untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Juga cara atau methode kerjanya diberikan kepada tiap pekerja.
Jadi terlihat di sini adanya keharusan membuat perencanaan sebelum pekerjaan itu
dilakukan semua direncanakan, baik mengenai pekerjaannya sendiri, maupun tugas-tugas
tertentu dalam waktu yang tertentu dengan cara tertentu pula.
Perecanaan harus dibuat oleh pimpinan sebagai berikut:
- Merencanakan pekerjaan tiap pekerja paling sedikit sehari sebelumnya.
- Tiap pekerja diberikan suatu tugas tertentu.
- Tugas itu harus diselesaikan dengan waktu tertentu.
- Pekerjaan dilakukan dengan cara tertentu.
Adapun gambaran dari tugas itu harus diberikan dengan cermat, jelas, dan tidak
meragukan. Gambaran tugas itu diperoleh dari hasil study, mengenai pekerjaan itu,
dan merupakan pilihan yang terbaik, untuk menentukan kelanjutan operasi. Jangan
waktu penyelesaian tugas tersebut, diukur dengan hasil study dengan menggunakan
stop wach yang dikerjakan oleh ahli yang terlatih. Sedangkan methode atau car yang
dipakai, ialah cara yang didasarkan diperoleh dari eksperimen-eksperimen yang
mendetail dan telah tercatat dikartu instruksi. Demikianlah segala sesuatunya diatur
dan direncanakan dengan sempurna dan sebaik-baiknya, sehingga setiap pekerja
mengerti betul-betul maksud dan tujuan pekerjaan yang dihasilkannya, dan serta
menguasai pelaksanaannya dengan waktu yang minimal, sehingga produksi dapat
dihasilkan sebaik-baiknya.
Terciptalah suatu penemuan baru oleh Frederik W. Taylor yang membuka
perkembangan kemajuan dengan time study.
Sesudah Frederik W. Taylor mencetuskan idenya mengenai time study pada tahun
1881,maka pada tahun 1885 Frank B. Gilberth menemukan teknik dari motion study
yaitu suatu hasil study dari gerakan tangan. Motion study ini sangat erat hubungannya
dengan time study. Penemuan Frederik W. Taylor akan time study dan penemuan
Frank B. Gilberth akan motion study menghasilkan suatu perpaduan dalam suatu
methode teknik yang kemudian berkembang pesat.
Adapun permulaan motion study penemuan Frank B.Gilberth adalah sebagai berikut:
- Tahun 1885 Gilberth sibuk dalam usaha tukang batu.
- Pekerjaan ialah membuat tembok batu bata (bricklaying).
- Gilberth melihat cara menyusun batu memakan waktu lama.
- Kemudian ia mempelajari cara/methode memperbaiki, agar pekerjaan dapat
selesai lebih cepat.
- Ia menggunakan methode motion study.
- Motion study ini diajarkan kepada para pekerja, dan melatihnya, sehingga ia
berhasil menaikkan angka overage (rata-rata) produksi tukang batu dari 120 biji
menjadi 350 biji tiap jam, berarti adanya peningkatan produktivitas yang luar
biasa tiap jam sebesar hampir 300%.
Sekararang tentu timbul pertanyaan pada pikiran kita, bagaimana dan apa yang
dikerjakan dalam method motion study itu, sehingga produktivitas dapat dinaikkan
hampir 300%
Adapun kegiatan yang dilakukan ialah:
- Dalam motion study, gerakan-gerakan yang dipakai dalam menyelesalkan produksi
dianalisa.
- Analisa diperlukan untuk menentukan elemen dasar dari pada gerakan.
- Gerakan-gerakan yang tidak diperlukan, ditiadakan.
- Gerakan-gerakan yang diperlukan disederhanakan.
- Urutan (sequence) dari gerakan-gerakan yang menguntungkan bagi efisiency yang
maksimal diperoleh dan disusun, kemudian dibuatlah itu jadi pedoman.
Sesudah itu Gilberth terus berusaha untuk menyempurnakan teknik-teknik dari motion
study. Sehingga pada tahun 1912 Gilberth dan isterinya Lilian telah berhasil,memperbaiki
dan menyempurnakan teknik-teknik dari motion study. Adapun caranya untuk memperoleh
peningkatan 1 dan penyempurnaan dari method-nya ialah:
- Ia membuat film dari geraken-gerakan yang dibuat oleh seorang pekerja.
- Secara hati-hati menganalisa elemen-elemen dasar dari gerakannya.
- Hasil dari pada analisa itu, digunakan untuk menyempurnakan motion study.
Demikianlah Frank B. Gilberth menemukan motion study.
Gilberth sesudah berhasil menemukan motion study dan berhasil pula memperbaiki
serta menyempurnakan motion study, maka kemudian pada tahun 1921, ia menemukan
lagi suatu alat atau method yang lain, untuk menganalisa dan menentukan urutan operasi
kerja. Adapun alat atau method yang diketemukan itu adalah process chart. Process chart
adalah suatu bagan atau diagram dari suatu process, suatu rangkaian kegiatan. Semua
kegiatan-kegiatan (activities) dimaksudkan dan disusun di dalam Chart tersebut. Tiap-tiap
kegiatan dengan mudah dapat dianalisa, dapat dicheek, diperbaiki, sehingga mudah diatur,
dan dengan demikian dapat meningkatkan produktivitas dan efisiency.
1.3.4 PERKEMBANGAN INDUSTRIAL ENGINEERING
Penemuan-penemuan yang diciptakan oleh Taylor Frank B. Gilberth dan Lilian Gilberth
akan time study dan motion study maupun oleh tokoh-tokoh yang lainnya seperti Henry L.
Gantt dan lain-lain, maka di Industri-industri Amerika mencari orang-orang terlatih, untuk
dapat meningkatkan produktivitas dan efisiency. Berhubung karena pada waktu itu, belum
banyak tenaga-tenaga terlatih dalam I.E., maka Taylor menyarankan, agar diberiken
pelajaran yang berhubungan dengan industrial engineering pada sekolah atau perguruan
tinggi. Demikianlah maka pada tahun 1908 diberikanlah I.E. pada Pennsylvana State
University). Pada tahun-tahun berikutnya, banyak perguruan-perguruan lainnya
memasukkan I.E. dalam kursus-kursus. dan sekarang ini lebih dari 50 perguruan dan
Universitas di Amerika serikat yang memberikan acara-acara terentu de-lam I.E.
2.0 PENDAHULUAN
Pemakaian Industrial Engineering dalam Industri adalah sangat penting, karena alat ini
adalah analisa yang mendetail mengenai pemakaian dan perongkosan tenaga kerja,
bahan-bahan dan peralatan dalam suatu organisasi perusahaan.
Meningkatkan produktivitas dan eficiency, yang berarti meningkatkan laba/keuntungan
serta menekan atau mengurangi kerugian, mengurangi ongkos-ongkos(reduction cost).
Dibawah ini marilah kita mengikuti beberapa hal. Apa yang harus dilakukan pada
industrial engineering dalam industri untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan.
- Process Engineering
- Plant Lay Out
- Method Engineering
- Standard of Performance
- Standard Data
- Fundamental motion data
- Work sampling
Seorang ahli industrial engineering yang bekerja pada industri pembuatan barang,
bertanggung jawab terhadap kegiatan-kegiatan process engineering.
Pekerjaan itu mencakup, hal-hal sebagai berikut :
- Seleksi dari process yang harus ditempuh dalam. memproduksikan suatu produksi.
- Seleksi mengenai urutan-urutan operasi perindustrian.
- Seleksi pemesanan alat-alat, perlengkapan tertentu untuk memproduksi bahan itu
sebaik-baiknya.
- Memilih proses yang paling menguntungkan ini bagi pembuatan suatu barang.
- Memikirkan type/jenis bahan yang akan dipakai dalam proses, ukuran-ukuran bahan
yang dapat disesuaikan dengan alat perlengkapan yang ada.
- Mengadakan kalkulasi geometric dari bahan baku dengan process pembuatan
secara mesin.
- Memperhitungkan daya tahan dan daya penyelesaian dari alat-alat perlengkapan.
dan jumlah dari bagian-bagian yang diperlukan dan ekonomi dari proses pembuatan
secara maksimal.
Dipakai atau diterapkan untuk memproduksir 1 (satu) macam produksi dalam suatu
lingkungan.
- Dalam penetapan methode ini, maka alat-alat diatur menurut urutan operasi industri,
dan bahan-bahan yang akan diprocess „bergerak‟ melalui garis lurus standart suatu
processing station ke processing station yang berikutnya.
- Untuk layout semacam ini, seorang industrial engineer menciptakan kelancaran kerja
sedemikian rupa, sehingga bahan-bahan yang dikesampingkan (disisihkan) setelah
mengalami suatu operasi, dan ditempatkan dalam suatu posisi yang siap untuk operasi
selenjutnya.
- Semun operasi perindustrian yang mengalami process yang sama dan dari type
yang sama dan dikerjakan dalam suatu lingkungan seperti misalnya, semua bahan
yang perlu. dilas dikirimkan kebagian las. dan semua yang memerlukan pengecatan
dikirimkan kebagian cat.
- Fungctional layout menguntungkan dimana produksi beraneka-macam, waktu
produksi berlainan atau banyak mengalami perubahan dalam urutan operasi.
- Untuk plant lay out semacam ini di mana perlu adanya -bermacam-macam bengkel.
Untuk mengerjakan pekerjaan khusus, si industrial engineer menciptakan kelancaran
kerja sedemikian rupa sehingga gerakan-geraka pendek dan pengiriman langsung
dapat dikerjakan, dan hinga bahan-bahan dan Peralatan disiapkan secara mudah
untuk para operator.
3.1.2 E V A L U A T I O N
Setelah dibuat analisa pekerjaan itu, maka si-industrial engineer dapatlah
melanjutkan job evaluation. Pernilaian ini menentukan apakah yang dipandang perlu
oleh management dalam pemberian jasa yang pantas (proper compensation) untuk
tiap macam pekerjaan sesuai dengan keahlian yang diberikan oleh tiap karyawan
untuk pekerjaan itu dan jumlah tenaga manusia, phisik dan mental, yang dicurahkan
oleh tiap pekerja dalam mengerjakan tugasnya.
Faktor manusia yang perlu diperhatikan yang sangat menentukan kenaikan
produktivitas dan peningkatan eficiciensy. Penghargaan kepada manusia
pekerja/karyawan., baik dari tingkat bawah sampai tingkat tertinggi perlu dan harus
dilakukan, pemberian penghargaan kepada mereka sesuai dengan keahlian dan
performance mendapatkan gaji yang layak. Pemberian itu disesuaikan dengan produk
hasil pekerjaannya.
3.2 PENGGUNAAN JOB ANALYSIS DAN EVALUATION
Kita telah mengetahui bahwa job analysis dan evaluation itu sangat penting dalam
perusahaan dan perindustrian dan usaha lainnya, yang bertujuan untuk meningkatkan
produktivitas kerja dan efisiency.
Pada umumnya job analysis dan evalution berguna untuk penentuan:
- Mempekerjakan orang
- Pembagian tugas
- Membuat promosi
- Memberikan keterangan mengapa suatu pekerjaan dapat menghasilkan upah yang
lebih kecil atau lebih besar dari pekerjaan yang lain.
3.3 WAGE PAYMENT PLANS
Yang dimaksudkan dengan wage payment plans ialah suatu rencana pemberian upah.
Di dalam industrial engineering. Cara pemberian upah kepada para pekerja baik dari
tingkat bawahan sampai tingkatan yang lebih tinggi, perlu ditentukan dengan bijaksana.
Para industrial engineer menyusun dan menentukan rencana pemberian upah ini
dengan memberikan INCENTIVE; Pemberian incentive atau perangsang ini dapat diberikan
kepada perorangan atau kelompok pekerja. Pemberian itu dimaksudkan untuk
meningkatkan produksi.
Beberapa cara diciptakan oleh industriaal engineer untuk memberikan incentive
tersebut. Tetapi yang paling banyak disukai ialah INCENTIVE PLAN.
Incentive plan adalah apa yang dinamakan 100% time premium plan. Yang menanggung
pemberian base rate (upah pokok) yang sudah ditentukan oleh job evaluation. Untuk segala
jam kerja tanpa meneliti cara bekerja dipekerja. Bila misalnya pekerja itu berhasil melewati
target yang telah ditentuken oleh work measuremt prosedures, di mana ia memang
diharapkan mencapai ini, maka upah yang diterima adalah sesuai dengan proporsi
produksinya.
3.3.1 CONTOH
Seorang pekerja mempunyai gaji pokok $3,- per jam. Dia mengerjakan 10 jam kerja
standard dalam suatu aoara 8 jam kerja sehari. Maka penghasilan kotornya adalah : 10
x $3,- = $30,- Jadi bukan $24,-
Dengan penerimaan $30,- maka rata-rata adalah $3,75 per jam. (jadi bukan $3,-)
Besar performance (daya kerjanya) adalah sebesar :
10 jam X 100% = 125%
8 jam
Sesuai dengan contoh di atas, maka terlihatlah bahwa seseorang itu tidak hanya
dibayar upah 1 hari kerja selama 8 jam menurut kelajiman. Bila kelajiman itu yang dibayar,
berarti dia hanya menerima sebasar 8 x $3 = $24,- per hari.
Tetapi dia dapat mengerjakan dan menyelesaikan suatu pekerjaan 10 Jam kerja
standard selama 8 jam maka nilai pekerjaan itu tidak dihitung 8 jam tetapi 10 jam, dengan
demikian prestasi kerja yang meningkat itu dibayar sebesar $30 -$24 = $6 jika dipukul rata
maka besarnya performance atau daya kerjanya adalah : 125%.
Dengan demikian maka para pekerja, akan berlomba untuk meningkatkan produktivitas
kerjanya, baik secara perseorangan maupun juga secara kelompok kerja.
Untuk suatu pekerjaan yang harus dikerjakan secara kelompok, maka sudah tentu
sukar untuk memberi incentive kepada perseorangan, karena yang satu berhubungan
dengan yang lain. Lain halnya seperti pekerjaan yang individuil atau perseorangan,
misalnya tukang bubut, tukang skrap, tukang bor dibengkel lain-lain, ini dapat langsung
dinilai kerjaannya untuk pemberian INCENTIVE.
Apabila tugas pekerjaan dilaksanakan bersama-sama oleh 2 pekerja atau lebih, maka
group insentive (incentive kelompok) akan dipakai. Hal ini dapat dilihat pada pekerjaaan
yang harus dikerjakan bersama-sama oleh para pekerja yang terdiri dari 5 orang untuk
mengendalikan sebuah mesin pres hydraulis.
4.2.5 Digital Computer, juga dipakai untuk critical path scheduling. umumnya
digunakan untuk mengontrol produksi. karena computer itu dapat menyimpan banyak
keterangan dan dapat mengerjakan perhitungan komputer sangat cepat.
Komputer sangat menguntungkan untuk memberikan keterangan yang up-todate
mengenai inventarisasi, pekerjaan yang sedang berlangsung. pengangkutan,
kebutuhan jam kerja dan operating schedules.
Untuk negeri yang sedang berkembang seperti Indonesia, industrial engineering ini
harus dikembangkan, baik melalui perrusahaan-perusahaan secara langsung
melakukan up-grading, maupun dengan kursus IE dan dibuat menjadi mata pelajaran
pada sekolah dan mata kuliah pada Perguruan-Pergu gi. Justru pada negeri yang
sedang berkembang pengetahuan ini, mutlak diperlukan sebagai alat bangunan,
menggali sumber-sumber daya, perindustrian, perikanan, pertambangan, pertanian,
perekonomian, perdagangan, pengangkutan, pemerintah lain-lainnya.