industri, kita harus mengetahui terlebih dahulu apa itu definisi ruang lingkup? Ruang lingkup
merupakan suatu batasan. Ruang lingkup juga dapat dikemukakan pada bagian variabel-
variabel yang diteliti, populasi atau subjek penelitian, dan lokasi penelitian.
Kemudian apa itu definisi Teknik Industri? Terdapat 3 definisi teknik industri yang
popular dan menjadi referensi utama saat ini, diantaranya adalah definisi yang
dikemukakan oleh: Engineering Council For Professional Development (ECPD), Blanchard
dan Menurut Institute of Industrial Engineering (IIE).
Sedangkan menurut Blanchard Teknik industri adalah Aplikasi sistematis dari kombinasi
sumberdaya fisik dan alam dengan suatu cara tertentu untuk menciptakan,
mengembangkan, memproduksi dan mendukung suatu produk atau suatu proses dimana
secara ekonomi mencakup beberapa bentuk kegunaan bagi manusia.
Dan menurut Institute of Industrial Engineering (IIE) Teknik Industri adalah Disiplin ilmu
yang menangani pekerjaan-pekerjaan perancangan (design), perbaikan (improvement),
penginstalan (installation), dan menangani masalah manusia, peralatan, bahan/material,
informasi, energi secara efektif dan efisien.
Dari ketiga definisi di atas bisa disimpulkan bahwa teknik industri merupakan disiplin ilmu
yang yang beroperasi dalam manajemen material, mesin, manusia dan energy dan
menangani pada bidang perangcangan, perbaikan, penginstallan hingga bisa menciptakan
suatu produk dengan efesien dan efektif.
Pada dasarnya, ilmu Teknik Industri dapat dibagi ke dalam tiga bidang keahlian, yaitu
Sistem Manufaktur, Manajemen Industri, dan Sistem Industri dan Tekno Ekonomi. Sistem
Manufaktur adalah sebuah sistem yang memanfaatkan pendekatan teknik industri untuk
peningkatan kualitas, produktivitas, dan efisiensi sistem integral yang terdiri dari manusia,
mesin, material, energi, dan informasi melalui proses perancangan, perencanaan,
pengoperasian, pengendalian, pemeliharaan, dan perbaikan dengan menjaga keselarasan
aspek manusia dan lingkungan kerjanya.
Jenis bidang keilmuan yang dipelajari dalam Sistem Manufaktur ini antara lain adalah
Sistem Produksi, Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pemodelan Sistem,
Perancangan Tata Letak Pabrik, dan Ergonomi.
Jenis bidang keilmuan yang dipelajari dalam Manajemen Industri antara lain adalah
Manajemen Keuangan, Manajemen Kualitas, Manajemen Inovasi, Manajemen Sumber
Daya Manusia, Manajemen Pemasaran, Manajemen Keputusan dan Ekonomi Teknik.
Sedangkan bidang keahlian Sistem Industri dan Tekno-Ekonomi adalah bidang keahlian
yang memanfaatkan pendekatan teknik industri untuk peningkatan daya saing sistem
integral yang terdiri atas tenaga kerja, bahan baku, energi, informasi, teknologi, dan
infrastruktur yang berinteraksi dengan komunitas bisnis, masyarakat, dan
pemerintah.Bidang keilmuan yang dipelajari di dalam Sistem Industri dan Tekno Ekonomi
antara lain adalah Statistika Industri, Sistem Logistik, Logika Pemrograman, Operational
Research, dan Sistem Basis Data.
Tiga kriteria yang harus dilakukan agar aplikasi Teknik Industri dapat berhasil
Kualitas
Waktu
Biaya
Kesimpulan
Ruang lingkup Teknik Industri mencakup pengelolaan manusia, materi, mesin, energy
dengan efisien dan efektif sehingga bisa mengeluarkan input yang maksimal dengan biaya
seminimal mungkin.
Dalam menghadapi permasalahan industri yang merupakan sistem integral dengan kompleksitas
tinggi, seringkali dirasakan teknik-teknik kuantitatif kurang memadai. Di sis lain, penyelesaian
masalah dengan secara kualitatif tidak bisa memebrikan ketegasan, apalagi pengambilan
keputusan dengan intuisi dan pengalaman, tidak mempunyai dasar ilmiah yang kuat. Teknik
Industri merupakan jawabannya karena dapat menjadi jembatan antara kedua disiplin ilmu
tersebut karena Teknik Industri menelaah sistem produksi integral. Analisa manajemen dalam
suatu industri harus didasarkan pada analisa dan proses pengambilan keputusan terhadap
sistem integral. Untuk bisa mengidentifikasi permasalahan dari sebuah sistem produksi yang
integral, diperlukan kemampuan untuk membuat model sistem dalam bentuk simulasi-simulasi
industri.
Seperti telah disebutkan di atas, Teknik Industri memiliki kelebihan-kelebihan dalam menangani
perosalan industri yang kompleks karena menguasai dasar-dasar ilmu teknik (engineering) dan
dikombinasikan dengan ilmu-ilmu sosial ekonomi, sehingga dapat mensintesa pendekatan
kuantitatif dan kualitatif dalam analisa manajemen industri.
Teknik dan Manajemen Industri dapat didefinisikan sebagai disiplin ilmu teknik yang berkaitan
dengan proses-proses produksi atau transformasi material menjadioutput yang berbeda dan
berguna (mempunyai nilai tambah) dengan memperhatikan bentuk, lokasi atau waktu.
Dari gambar di ats terlihat bahwa tugas seorang Sarjana Teknik Industri adalah memformulasikan
proses yang efisien dan efektif untuk menghasilkan output yang optimal.
Institute of Industrial Engineers (1985) mendefinisikan Teknik Industri sebagai keahlian teknik
yang berfungsi untuk merancang fasilitas-fasilitas produksi seperti pemilihan proses
maufakturing, perencanaan fasilitas dan tata cara produksi. Selain itu Teknik Industrijuga
bertangggung jawab untuk merancang proses pengelolaan (manajemen) proses
produksi/operasional agar sistem produksi tersebuut bisa dilaksanakan secara terencana,
terorganisir dan terkendali. Teknik Industri juga mengusahakan tercapainya pencapaian
hasil (output) secara optimal dan pengelolaan faktor-faktor produksi yang didukung oleh
pertimbangan kelayakan teknis dan ekonomis.
Disiplin Teknik Industri pasa dasarnya akan mampu melihat permasalahan industri melalui
pendekatan sistem yang terpadu. Teknik Industri melihat segala permasalahan baik yang bersifat
teknis maupun non-teknis khususnya yang berkaitan dengan kondisi sosial-ekonomis, artinya
segala produk perencanaan yang dibuat di samping harus dapat memenuhi spesifikasi teknis
juga harus mampu dipertanggungjawabkan secara sosial-ekonomis.
Teknik industri (dalam bahasa Inggris, industrial engineering) adalah suatu teknik yang mencakup
bidang desain, perbaikan, dan pemasangan dari sistem integral yang terdiri dari manusia, bahan-
bahan, informasi, peralatan dan energi.[1] Hal ini digambarkan
sebagai pengetahuan dan keterampilan yang spesifik pada matematika, fisika, dan ilmu-ilmu
sosialbersama dengan prinsip dan metode dari analisis keteknikan dan desain untuk
mengkhususkan, memprediksi, dan mengevaluasi hasil yang akan dicapai dari suatu
sistem.[1]Bidang garapan teknik industri adalah sistem integral yang terdiri dari manusia,
material/bahan, informasi, peralatan, dan energi.[1] Dasar keilmuan teknik industri multidisiplin,
karena teknik industri tidak hanya bertumpu pada ilmu matematika dan fisika, tetapi juga ilmu sosial
dan manajemen.[1]
Apa Itu Teknik Industri ? Teknik Industri merupakan suatu disiplin ilmu gabungan dari ilmu
keteknikan dan ilmu manajemen yang mempelajari tentang perancangan, penginstalan, dan
perbaikan serta pengembangan suatu sistem yang integral yang terdiri dari manusia,
material, peralatan, energi, dan informasi agar tercapai prosedur operasi/kerja sistem yang
efektif dan efisien. Jadi dapat dikatakan pula Teknik Industri merupakan ilmu yang
menjembatani antara ilmu keteknikan dan ilmu sosial.
Bidang keahlian
Pada dasarnya, ilmu Teknik Industri dapat dibagi ke dalam tiga bidang keahlian, yaitu Sistem
Manufaktur, Manajemen Industri, dan Sistem Industri dan Tekno Ekonomi.
Sistem Manufaktur
Sistem Manufaktur adalah sebuah sistem yang memanfaatkan pendekatan teknik industri untuk
peningkatan kualitas,produktivitas, dan efisiensi sistem integral yang terdiri dari
manusia, mesin, material, energi, dan informasi melalui proses perancangan, perencanaan,
pengoperasian, pengendalian, pemeliharaan, dan perbaikan dengan menjaga keselarasan aspek
manusia dan lingkungan kerjanya. Jenis bidang keilmuan yang dipelajari dalam Sistem
Manufaktur ini antara lain adalahSistem Produksi, Perencanaan dan Pengendalian
Produksi, Pemodelan Sistem, Perancangan Tata Letak Pabrik, dan Ergonomi.
Manajemen Industri
Bidang keahlian Manajemen Industri adalah bidang keahlian yang memanfaatkan pendekatan
teknik industri untuk penciptaan dan peningkatan nilai sistem usaha melalui fungsi dan proses
manajemen dengan bertumpu pada keunggulan sumber daya insani dalam menghadapi lingkungan
usaha yang dinamis. Jenis bidang keilmuan yang dipelajari dalam Manajemen Industri antara lain
adalah Manajemen Keuangan, Manajemen Kualitas, Manajemen Inovasi, Manajemen Sumber
Daya Manusia,Manajemen Pemasaran, Manajemen Keputusan dan Ekonomi Teknik.
Apa yang Dipelajari di Teknik Industri ? Teknik Industri merupakan gabungan dari ilmu
matematika, fisika, pengetahuan teknik dan aktivitas bisnis seperti system pemasaran,
keuangan, pengembangan sumber daya manusia dan lain-lain, yang fundamental dengan
prinsip-prinsip dan metode-metode dari desain dan analisis keteknikan.
Meskipun merupakan gabungan dari beberapa disiplin ilmu, tetapi Teknik Industri tetap
berakar pada keilmuan teknik yaitu proses perancangan (design). Obyek yang dirancang
dalam Teknik Industri adalah sebuah sistem, bukan sesuatu yang konkret seperti jembatan,
gedung, pesawat terbang, atau yang lain. Pada dasarnya, ilmu Teknik Industri dapat dibagi
ke dalam tiga bidang keahlian, yaitu :
1. Sistem Manufaktur. Bidang ini memanfaatkan pendekatan Teknik Industri untuk peningkatan
kualitas, produktivitas, dan efisiensi sistem integral (manusia, mesin, material, energi, dan
informasi) melalui proses perancangan, perencanaan, pengoperasian, pengendalian,
pemeliharaan, dan perbaikan dengan menjaga keselarasan aspek manusia dan lingkungan
kerjanya.
2. Bidang keahlian Manajemen Industri. Bidang ini cenderung bergerak ke arah persoalan-
persoalan yang bersifat makro dan strategis. Persoalan yang dihadapi seringkali sudah tidak
ada lagi bersangkut-paut dengan problem yang timbul di lini produksi (sistem produksi)
ataupun manajemen produksi/industri; melainkan sudah beranjak ke persoalan diluar
dinding-dinding pabrik.
3. Bidang keahlian Sistem Industri dan Tekno-Ekonomi. Bidang ini memanfaatkan pendekatan
Teknik Industri untuk meningkatkan daya saing sistem integral (tenaga kerja, bahan baku,
energi, informasi, teknologi, dan infrastruktur) yang berinteraksi dengan komunitas bisnis,
masyarakat, dan pemerintah.
Perencanaan dan pemilihan metode-metode kerja yang efektif dan efisien dalam proses produksi.
Pemilihan dan perancangan dan perkakas kerja serta peralatan yang dibutuhkan dalam proses produksi.
Desain fasilitas pabrik, termasuk disini perencanaan tata letak (layout) segala fasilitas produksi, peralatan
pemindahan material, dan fasilitas-fasilitas untuk penyimpanan bahan baku atau produk jadi.
Desain dan perbaikan sistem perencanaan dan pengendalian untuk distribusi barang/jasa produksi, pengendalian,
persediaan, pengendalian kualitas dan reliabilitas.
Pengembangan sistem pengendalian ongkos produksi seperti pengendalian budget, analisa biaya dan standard
biaya produksi.
Perielitian dan pengembangan produk.
Desain dan pengembangan sistem pengukuran performans serta standard kerja.
Desain dan pengembangan sistem analis, value engineering serta sistem informasi manajemen.
Pengembangan dan penerapan sistem pengupahan dan pemberian insentif berdasarkan performans serta evaluasi
kerja.
Perencanaan dan pengembangan organisasi, prosedur kerja, policy, sistem pemrosesan data, dan lain-lain.
Analisa lokasi dengan mempertimbangkan potensi pemasaran, sumber bahan baku, suplai tenaga kerja, sumber
pembiayaan, dan lain-lain.
Aktivitas penyelidikan operasional (operation research) dengan analisa matematik, sistem simulasi, program linier,
teori pengambilan keputusan didalam rangka optimasi pengambilan keputusan.