STMIK-AMIK BANDUNG
2020
PART HUKUM-HUKUM BERSUCI
1
1. Menyamak Benda
- Semua kulit bangkai menjadi suci dengan cara disamak baik
yang halal dimakan atau yang lainnya.Kecuali kulit anjing
dan babi serta segala sesuatu yang lahir dari keduanya atau atau salah satunya, sebab
perkawinannya dengan hewan yang suci (halal),maka tidak dapat suci dengan disamak.
- Cara menyamaknya dengan menghilangkan terlebih dahulu
dari sesuatuyang dapat membusukkannya, misalnya darah
dan semacamnya dengan sesuatu yang pedas misalnya kayu
‘Afash.
- Adapun tulang bangkai dan bulunya, maka tetap najis, juga bangkainya itu sendiri, yaitu
bangkai dari hewan yang mati tanpa penyembeluhan yanghalal menurut hukum syara’.
PART BEJANA YANG HARAM DIPAKAI
2 - Haram memakai bejana yang terbuat dari emas dan perak, baik untuk tempat makan dan
minum ataupun selain keduanya.Haram pula memakai bejana yang ditambal dengan
keduanya.
- Haram juga membuat keduanya sekalipun tidak dipakai termasuk menyepuh dengan
keduanya.
- Untuk tujuan tertentu dan penting boleh diadakan penambalan yang besar maupun yang kecil
dengan perak tetapi makruh.
- Penambalan dengan emas menurut Imam Nawawi mutlak hukumnya haram.
PART
PENGGUNAAN ALAT SIWAK
- Alat siwak termasuk di antara beberapa sunnah wudhu.Alat siwak adalah segala sesuatu
3 yang yang digunakan untuk siwak, seperti kayu arak dan semacamnya.
- Siwak (sikat gigi) disunnahkan dalam segala keadaan.Kecuali setelah tergelincir matahari
bagi orang yang berpuasa, bak fardu maupun sunnah.
- Siwak (sikat gigi) disunnahkan dalam tiga hal :
1. Karena terjadi perubahan bau mulut karena terlalum lama diam atau karena makan.Bisa
juga disebabkan karena makan sesuatu yang berbau (bawang merah, bawang putih dsb.)
2. Ketika bangun dari tidur.
3. Ketika hendak menunaikan shalat fardu dan sunnah.Atau mau membaca Al-Qur’an dan
atau gigi berwarna kuning.
- Disunnahkan bersiwak dengan tangan kanan dan dimulai dari sebelah kanan mulut, serta
menjalankan siwak (sikat) itu ke arah bagian atas kerongkongan secara perlahan-lahan pada
bagian atas gigi geraham.
PART FARDHU WUDHU
Fardu wudhu ada 6 perkara :
6 1. Niat.
Niat yaitu sengaja berbuat sesuatu hal seiring dengan mengerjakan perbuatan I
itu.Niat itu harus ada pada waktu mencuci bagian muka, bukan pada waktu mencuci
seluruhnya, atau tidak boleh sebelum dan sesudahnya.
Orang yang berwudhu pada waktu mencuci bagian pertama dari mukanya, maka
wajib berniat menghilangkan suatu hadas dari beberapa hadasnya, berniat fardu
wudhu saja atau niat bersuci dari hadas. Apabila orang yang berwdhu tidak berniat
menghilangkan hadas, maka tidak sah wudunya.
5 SUNNAH WUDHU
1. Membaca basmalah pada permulaannya,Paling sedikit membaca
bismillah.Paling sempurna membaca Bismillaahirrahmaaanirra
him. Apabila seseorang meninggalkan baca Bismillah pada
permulaan,maka boleh di tengah-tengah berwudhu,bila selesai wudu
tidak perlu baca bismillaah.
10. Sambung menyambung. Diungkapkan pula dengan berurutan. Yaitu tidak boleh terjadi jarak waktu yang
banyak (selang waktu yang lama) antara pengusapan fua anggota wudu. Akan tetapi, segera disucikan
suatu anggota wudu setelah anggota wudu yang lain, dengan ketentuan tidak sampai kering anggota yang
dibasuh sebelumnya dalam keadaan cuaca yang sedang serta dalam situasi dan kondisi biasa.Apabila
mengulanginya tiga kali, maka yang menjadi patokan adalah basuhan terakhir (ketiga).Bagi orangyang
dalam kondisi darurat, berturut-turut tersebut hukumnya wajib.
Perkara Yang membatalkan Wudhu :
1. Keluar sesuatu dari kubul dan dubur; misalnya buang air kecil
maupun besar, atau keluar angina, dan sebagainya.
2, Hilang akal; sebab gila, pingsan, mabuk dan tidur nyeyak.
3. Bersentuhan kulit laki-laki dan perempuan yang bukan muhrimnya dengan tidak memakai tutup (muhrim a
rtinya keluargayang tidak boleh dinikahi)
4. Tersentuh qubul atau dubur dengan telapak tangan atau perut jari-jarinya yang tidak memakai tutup (walau
pun kemaluannya sendiri).
Syarat-Syarat Sah Wudhu
1. Menggunakan air muthlak (air yang suci mensucikan) yaitu air yang disebut tanpa qayid (ikatan apa-apa) :
air laut, air danau, air sungai, air sumur, air ledeng, air hujan, es batu atau salju. Tidak sah wudu menggunaka
n air mdaf (air yang tercampur) seperti aair mawar, air kelapa, air tebu dan sebagainya, karena telah berubah r
asa dan baunya.
2.Jumlah air muthlaq harus 2 qullah
Sabda Rasulullah : “ idzaa kaana al-maa-u Qullataini lam yahmil al-khabtsa.”
3. meratakan air ke anggota tubuh yang wajib dibasuh.
4. Menghilangkan apa saja yang menghalangi air sampai ke angota wudhu.
Syarat-syarat wajib wudu”
1. Berakal
2. Baligh
3. Islam
4. Mampu menggunakan air yang suci dan mensucikan dan mencukupi.
5. Berhadats
6. Suci darihaid
7. Suci dari Nifas
T E R I M A
K A S I H