Anda di halaman 1dari 31

Laporan Praktikum Analisis perancangan system kerja

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Waktu merupakan salah satu kriteria dari suatu alternatif beberapa


metode kerja yang paling sering digunakan sebab kriteria ini memiliki sejumlah
kelebihan dibandingkan dengan kriteria lainya. Waktu standart dapat digunakan
untuk menentukan intensif , perancangan, pengalokasian jumlah tenaga kerja,
menghitung output, penjadwalan produksi dan lainnya.
Work Meansurement adalah sebuah teknik yang dilakukan untuk
mengetahui waktu yang dibutuhkan oleh operator dalam melakukan
pekerjaannya. Namun tidak hanya pekerjasaja yang dapat diukur namun
aktivitas mesin juga dapat diukur waktunya. Pengukuran waktu kerja digunakan
untuk mendapatkan waktu standar yang harus dicapai oleh pekerja dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan. Penentuan waktu standar mempunyai peran
penting dalam pelaksanaan proses produksi dari suatu perusahaan karena waktu
standar digunakan untuk menentukan insentifitas. Sehingga diperlukan waktu
standar yang tepat dan jelas sehingga dapat membantu tercapainya produktivitas
yang tinggi.
Dalam praktikum ini dilakukan aktivitas pengukuran waktu kerja secara
langsung menggunakan stopwatch untuk mengetahui distribusi pemakaian
waktu kerja oleh seseorang atau sekelompok orang sehingga diharapkan mampu
meningkatkan produktivitas.

1
Laporan Praktikum Analisis perancangan system kerja

1.2 Tujuan Praktikum

Untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa jurusan Teknik Industri


Fakultas Teknik Universitas Dian Nuswantoro di bidang Analisa perancangan
dan pengukuran kerja.

Dengan harapan agar mahasiswa jurusan akan dapat :

1) Mengetahui apa yang dimaksud dengan analisis dan pengukuran kerja serta
memahami pentingnya kedua hal diatas.
2) Menghitung waktu baku ( waktu standart ) untuk suatu pekerjaan.
3) Melakukan analisis suatu sistem kerja, baik sistem kerja setempat maupun
sistem kerja keseluruhan.
4) Memahami pengertian waktu normal dalam pengukuran sistem kerja.
5) Mengenal proses produksi dalam bentuk yang sederhana.
6) Mengembangkan kemampuan berfikir atau kemampuan analisis dan
merancang suatu alat yang dapat digunakan untuk perbaikan suatu sistem
kerja.
7) Menggunakan hasil praktikum untuk merancang suatu sistem kerja yang
baik.

1.3 Peralatan Praktikum


Peralatan yang digunakan dalam praktikum analisa dan perancangan kerja
adalah sebagai berikut :

1. Meja Kerja
Meja kerja disini dilengkapi dengan pengaturan ketinggian dan
kemiringan meja. Untuk mengatur ketinggian meja, baut pengikat pada sisi
meja harus dikendorkan lebih dahulu, kemudian meja dinaikkan, apabila
ketinggian sudah sesuai dengan yang diharapkan baut pengikat harus
dikencangkan lagi. Untuk mengatur kemiringan meja, baut pengikat pada
poros meja harus dikendorkan terlebih dahulu baru kemudian meja diatur

2
Laporan Praktikum Analisis perancangan system kerja

sesuai dengan sudut yang dikehendaki, dan apabila kemiringan sudah sesuai
dengan yang diharapkan baut pengikat harus dikencangkan lagi.

Gambar 1.1 Meja Kerja


2. Kursi Kerja
Kursi yang digunakan adalah kursi yang dapat diatur ketinggiannya
dengan cara memutar dudukannya ( putar pelan-pelan ).

Gambar 1.2 Kursi Kerja


3. Pinboard dan Pin
Pinboard dan pin merupakan salah satu peralatan yang merupaka model
benda kerja dalam bentuk rakitan. Satu set pinboard terdiri dari dua bagian,
bagian kanan dan kiri yang bisa dipisahkan sesuai dengan jarak yang
diinginkan untuk akomodasi perakitan. Lubang-lubang yang ada pada
pinboard memungkinkan banyak metode penyisipan ( perakitan ) pin
kedalam pinboardnya. Penggunaan peralatan ini cukup dengan menyisipkan

3
Laporan Praktikum Analisis perancangan system kerja

pin kedalam lubang yang tersedia pada pinboard. Harap diperhatikan bahwa
ujung-ujung dari pin yang disisipkan hendaknya seragam.

Gambar 1.3 Pin Board


4. Roll Meter
Roll meter merupakan alat pengukur jarak yang digunakan untuk
mengukur jarak / ketinggian atau mengetahui posisi dari komponen-
komponen stasiun kerja. Roll meter dilengkapi dengan pengunci, untuk
menarik pita meter, maka pengunci harus dibuka terlebih dahulu dan apabila
pengukuran dilakukan dan telah diperoleh jarak yang tetap meteran harus
dikunci lebih dahulu untuk memudahkan pembacaan. Harap diperhatikan
pita meter jangan sampai menekuk dan jangan menarik pita pada waktu
meteran dikunci.

Gambar 1.6 Roll Meter

4
Laporan Praktikum Analisis perancangan system kerja

5. Digital Stopwatch
Stopwatch yang digunakan adalah stopwatch jenis digital, dengan
ketelitian seperseratus detik ( 1/100 detik ) hal ini dimaksudkan untuk
memudahkan pembacaan disamping fungsi utamanya untuk memperoleh
hasil pengukuran kerja yang teliti. Pada stopwatch terdapat tiga buah tombol
C, A dan B, tombol A digunakan untuk memilih mode yang diinginkan (
time, stopwatch ) tombol B dioperasikan apabila telah dipilih mode
stopwatch yaitu untuk operasi start dan stop. Seperti halnya tombol B
tombol C juga digunakan pada mode stopwatch yang fungsinya split, split
relase dan reset. Untuk kepentingan pengukuran maka stopwatch telah diset
pada mode stopwatch, untuk itu praktikan tidak diijinkan untuk merubah
mode yang telah ditetapkan , hal ini untuk menghindari terjadinya kerusakan.

Gambar 1.7 Digital Stopwatch

6. Papan dan Lembar Pengamatan


Papan pengamatan adalah selembar papan yang digunakan sebagai
landasan tulis yang tujuannya adalah untuk memudahkan dalam mencatat
hasil pengukuran kerja yang telah dilaksanakan.

5
Laporan Praktikum Analisis perancangan system kerja

Sedangkan lembar pengamatan merupakan suatu bentuk form yang


digunakan untuk mencatat hasil pengukuran secara sistematis. Sebagai
contoh disini akan ditunjukkan beberapa lembar pengamatan untuk
pengamatan waktu dengan menggunakan jam henti ( stopwatch timestudy )
dan lembar pengamatan untuk sampling kerja ( work sampling ).

Gambar 1.8 Papan Pengamatan

1.4 Prosedur Praktikum


Pada praktikum ini praktikan melakukan kegiatan pengukuran waktu
kerja untuk mengetahui efektifitas kerja seseorang. Sedangkan pengukuran
waktu itu sendiri adalah suatu pekerjaan mengamati pekerja dan mencatat waktu
yang dihabiskan dalam melaksanakan pekerjaan yang dilakukan oleh operator.
Pengukuran yang dilakukan bisa merupakan pengukuran eleman ataupun siklus
tergantung dari jenis pekerjaannya (sulit atau tidak untuk diuraikan berdasarkan
elemen-elemen pekerjaan).
Bila operator telah siap di stasiun kerja ( didepan meja kerja ) dan siap
melakukan pekerjaan serta siap diukur kemampuan kerjanya secara normal,
maka pengukuran harus memilih posisi sedemikian rupa sehingga pada waktu
melakukan pengamatan dan pengukuran operator tidak merasa terganggu
gerakan-gerakannya atau merasa canggung karena merasa terlampau diamati,
tetapi posisi tersebut hendaklah memungkinkan pengukur dapat mengamati

6
Laporan Praktikum Analisis perancangan system kerja

jalannya pekerjaan sehingga pengukur dapat mengetahui kapan suatu pekerjaan


dimulai dan diakhiri, dengan demikian pengukur dapat mencatat waktu elemen
ataupun waktu siklus dengan benar dan tepat. Umumnya posisi pengukur berada
disamping belakang operator sejauh sekitar 1,5 meter. Untuk mengetahui berapa
kali pengukuran harus dilakukan (sesuai dengan tingkat ketelitian dan tingkat
keyakinan yang dikehendaki) maka harus dilakukan pengukuran awal.
Pengukuran awal biasannya dilakukan enam belas kali atau lebih. Selanjutnya
dilakukan pengujian keseragaman dan kecukupan data, tentukan waktu rata-rata,
tentukan performating ( bisa ditentukan pada saat melakukan pengukuran ),
tentukan waktu normal, tentukan kelonggaran atau allowance, terakhir tentukan
waktu standart atau waktu baku dari pekerjaan yang diamati. Setelah mengetahui
pengukuran waktu kerja, selanjutnya praktikan melakukan praktikum
pemasangan dan perakitan, yaitu :

A. Memasang Pin kedalam Pinboard


Satu set pinboard terdiri dari dua bagian yaitu bagian kanan dan
bagian kiri dengan masing-masing bagian mempunyai jumlah sebanyak 15
lubang. Kemudian praktikan melakukan perakitan dengan cara memasukkan
pin kedalam lubang pinboard. Selanjutnya pada saat praktikan melakukan
perakitan, salah satu praktikan lainnya melakukan penghitungan waktu yang
dibutuhkan untuk perakitan. Metode pemasangan pin kedalam pinboard
dilakukan sesuai dengan ketentuan, dalam hal ini terdapat 6 jenis metode
perakitan. Lalu pilih salah satu metode perakitan dengan waktu tercepat.
Ulangi lagi perakitan dengan menggunakan metode pemasangan tercepat,
hitung waktu perakitan pada saat setiap pemasangan pin kedalam satu lubang
pinboard yang telah ditentukan.

7
Laporan Praktikum Analisis perancangan system kerja

MACAM-MACAM VARIASI METODE PEMASANGAN PASAK PIN

Metode Pemasangan 1
Tangan kiri Tangan kanan

1 2 3 3 2 1

O O O O O O

6 5 4 4 5 6

O O O O O O

7 8 9 9 8 7

O O O O O O

12 11 10 10 11 12

O O O O O O

13 14 15 15 14 13

O O O O O O

18 17 16 16 17 18

O O O O O O

8
Laporan Praktikum Analisis perancangan system kerja

Metode Pemasangan 2
Tangan kiri Tangan kanan

3 2 1 3 2 1

O O O O O O

4 5 6 4 5 6

O O O O O O

9 8 7 9 8 7

O O O O O O

12 11 10 12 11 10

O O O O O O

13 14 15 13 14 15

O O O O O O

Metode Pemasangan 3
Tangan kiri Tangan kanan

1 11 21 21 11 1

O O O O O O

2 12 22 22 12 2

O O O O O O

3 13 33 23 13 3

O O O O O O

4 14 24 24 14 4

O O O O O O

5 15 25 25 15 5

O O O O O O

9
Laporan Praktikum Analisis perancangan system kerja

Metode Pemasangan 4
Tangan kiri Tangan kanan

3 2 1 1 2 3

O O O O O O

6 5 4 4 5 6

O O O O O O

9 8 7 7 8 9

O O O O O O

12 11 10 10 11 12

O O O O O O

15 14 13 13 14 15

O O O O O O

Metode Pemasangan 5
Tangan kiri Tangan kanan

21 11 1 1 11 21

O O O O O O

22 12 2 2 12 22

O O O O O O

23 13 3 3 13 33

O O O O O O

24 14 4 4 14 24

O O O O O O

25 15 5 5 15 25

O O O O O O

10
Laporan Praktikum Analisis perancangan system kerja

Metode Pemasangan 6
Tangan kiri Tangan kanan
1 11 21 1 11 21

O O O O O O

2 12 22 2 12 22

O O O O O O

3 13 33 3 13 33

O O O O O O

4 14 24 4 14 24

O O O O O O

5 15 25 5 15 25

O O O O O O

6 16 26 6 16 26

11
Laporan Praktikum Analisis perancangan system kerja

12
Laporan Praktikum Analisis perancangan system kerja

13
Laporan Praktikum Analisis perancangan system kerja

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

Menganalisis suatu sistem kerja berarti kita mencatat secara sistematis dan
memeriksa dengan teliti tentang cara-cara yang berlaku atau diusulkan untuk
pelaksanaan kerja, sebagai suatu jalan untuk mengembangkan dan menerapkan cara
kerja yang lebih mudah dan murah. Analisa sistem kerja sangat diperlukan karena
banyak alternatif dari rancangan sistem kerja yang bisa digunakan untuk melakukan
suatu kerja.

Kreativitas seseorang memungkinkan ditemukannya banyak alternatif rancangan


sistem kerja, bahkan mungkin sangat banyak jumlahnya. Dalam hal ini tentunya
dipilih suatu rancangan sistem kerja yang terbaik, yaitu suatu rancangan sistem
kerja yang dapat memberikan efektifitas dan efisiensi yang tinggi yang diukur
dengan waktu yang dihabiskan , tenaga yang dipakai serta akibat psikologis dan
sosiologis yang ditimbulkan harus seminim mungkin. Jika alternatif yang begitu
banyak tersebut harus dilihat satu persatu untuk memilih mana yang terbaik,
tentunya hanya akan membuang waktu dan tenaga percuma. Oleh sebab itu dalam
memilih alternatif kita harus berpedoman pada prinsip-prinsip pengaturan kerja,
yang dapat kita pelajari melalui ilmu ergonomi, studi gerakan dan ekonomi
gerakan.

Hal tersebut diatas dapat didekati dengan cara :

 Memperbaiki gerakan kerja


 Memperbaiki tata ruang dan tempat kerja
 Memperbaiki daya guna manusia dan melakukan pengurangan kegiatan yang
tidak perlu.
 Memperbaki alternatif pemakaian, mesin atau tenaga manusia.

14
Laporan Praktikum Analisis perancangan system kerja

Untuk memperoleh suatu rancangan sistem kerja yang baik, maka beberapa hal
berikut ini harus diperhatikan, yaitu seperti :
1. Penelitian kerja harus dilaksanakan oleh personil yang berpengalaman
memiliki latar belakang pengetahuan / pelatihan tentang penelitian kerja yang
cukup.
2. Penelitian kerja harus mempunyai tujuan tertentu yaitu berusaha semaksimal
mungkin meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja.
3. Penelitian kerja dan hasil-hasil yang diperoleh dalam analisisnya harus dibuat
secara tertulis.
4. Didalam pelaksanannya maka penelitian kerja haruslah diketahui dan
disetujui baik dari pihak manajemen maupun personil yang diamati
performance kerjanya.

Sedangkan dalam melakukan analisa data menggunakan beberapa metode


statistik untuk menentukan rata-rata, standart deviasi, batas kontrol atas ( BKA ),
batas kontrol bawah ( BKB ), test kecukupan data, waktu siklus, waktu normal,
waktu baku, serta kelonggaran, dengan menggunakan rumus-rumus sebagai berikut:

A. Pengujian Keseragaman Data


Pengujian keseragaman data dapat dilakukan dengan menggunakan peta
kontrol, dalam hal ini peta konrol yang digunakan adalah peta kontrol x ( x
chart ). Untuk membuat peta kontrol x harus mengikuti prosedur sebagai
berikut:

1. Susun data sesuai dengan yang diperoleh dari pengamatan.


2. Susun data berdasarkan sub grup-sub grup ( setiap grup berisikan minimal 4
data )
3. Hitung nilai rata-rata dari setiap sub grup ( Χ̄ )
¯
4. Hitung nilai rata-rata dari keseluruhan data ( Χ̄ )
5. Hitung standart deviasi (  )

15
Laporan Praktikum Analisis perancangan system kerja

6. Tentukan kontrol atas ( UCL ) dan batas bawah ( LCL )


7. Cek apakah nilai rata-rata dari setiap sub grup berada dalam batas kontrol
atas atau bawah
8. Apabila terdapat nilai rata-rata yang berada diluar batas kontrol maka
keseluruhan data dari sub grup tersebut harus dibuang
9. Kembali ke langkah nomor 2 dan seterusnya sampai diperoleh suatu kondisi
yang seragam yaitu kondisi dimana keseluruhan nilai rata-rata sub grup
berada didalam batas kontrol.

B. Pengujian Kecukupan Data


Apabila semua semua nilai rata-rata sub grup berada dalam batas kontrol
maka semua harga yang ada dapat digunakan untuk menghitung banyaknya
pengukuran yang diperlukan. Untuk menghitung banyaknya pengukuran yang
diperlukan rumus sebagai berikut :

2
k

Ν '=[ s √ Ν .ΣΧ 2 −(ΣΧ )2


ΣΧ ]
Keterangan :
N’ = Jumlah pengukuran yang harus dilakukan
N = Jumlah pengukuran yang telah dilakukan
Xi = Data waktu pengukuran

Jumlah data dikatakan cukup apabila N>N’, apabila N<N’ maka diperlukan
pengukuran lagi.

16
Laporan Praktikum Analisis perancangan system kerja

C. Penentuan Waktu Siklus


Waktu rata-rata diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
ΣΧ i
Ws = n

Yang secara tidak langsung telah diperoleh pada saat melakukan keseragaman
data ( X ).

D. Penentuan Performance Rating


Performance rating atau faktor penyesuaian ( p ) merupakan faktor yang perlu
dipertimbangkan apabila pengukur berpendapat dapat bahwa operator bekerja
secara tidak normal, maka dari itu data pengukuran perlu dinormalkan lebih
dahulu untuk memperoleh waktu siklus rata-rata yang wajar. Untuk operator
yang bekerja secara wajar diberikan harga p sama dengan 1, sedangkan untuk
operator yang bekerja diatas kewajaran artinya dipercepat, untuk menormalkan
diberikan harga p>1, dan untuk operator yang bekerja dibawah kewajaran yaitu
yang bekerja secara lambat untuk menormalkannya diberikan harga p<1.

E. Penentuan Waktu Normal


Waktu normal bisa diperoleh dengan mengalikan waktu rata-rata dan faktor
penyesuaian, secara matematis adalah sebagai berikut :

Wn = Ws x P

F. Penentuan Kelonggaran
Kelonggaran ( L ) yang diberikan disini adalah untuk kebutuhan pribadi
(personal need), menghilangkan kelelahan ( Fatique Allowance ) dan
hambatan-hambatan yang tidak dapat dihindari ( Unavoidable Delay ). Ketika
unsur kelonggaran tersebut diatas merupakan faktor yang secara nyata
dibutuhkan oleh operator dan selama pengukuran tidak diamati, diukur, dicatat
ataupun dihitung. Oleh karena itu kelonggaran tersebut perlu dipertimbangkan

17
Laporan Praktikum Analisis perancangan system kerja

didalam menentukan waktu baku. Untuk menentukan kelonggaran diberikan


dimata kuliah Analisa dan perancangan kerja.

G. Penentuan Waktu Standart


Waktu standart bisa diperoleh dengan menambahkan kelonggaran ataupun
allowance pada waktu normal, secara matematis adalah sebagai berikut :

100 %
Wb=Wn x
100 %−% allowance

Kelonggaran umumnya dinyatakan dalam persen (%) dari waktu normal.

18
Laporan Praktikum Analisis perancangan system kerja

BAB III

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

3.1 Data dan Pengolahan Pemasangan Pinboard

Elemen metode 4 metode 4 metode 4 metode 4


siklus PROBO KEVIN DEDI YOGA
1 21,9 26,1 22 21,2
2 23,5 26,7 24,2 20,6
3 20,8 24,1 20,9 21,5
4 19,5 26,2 18 20,6
5 20,9 23,7 20,1 17,8
6 20,8 23,8 20 20,8
7 21,5 24,2 20 21,6
8 22,4 22,7 21,8 23,6
9 21,3 26,1 19,5 24,1
10 21,5 25,3 21,2 23,2
11 23,3 24,7 21,5 23,1
12 22,6 26,1 18,7 22,4
13 22,3 26,3 20,3 21,6
14 23,3 27,5 19,5 22,4
15 22,9 26,4 20 23,6

19
Laporan Praktikum Analisis perancangan system kerja

Penentuan Waktu Standart

Operator : Probo Pengamat :

Sub
group waktu pengamatan (x) detik ∑x x bar

1 27,3 24,6 24,6 25,7 24,7 126,9 25,38

2 25,1 24,3 23,6 23,7 23,8 120,5 24,1

3 31,9 32,7 26,3 26,3 24,5 141,7 28,34

4 21,9 23,5 20,8 19,5 20,9 106,6 21,32

5 21,1 22 21,1 22,3 22,4 108,9 21,78

6 27,1 24,1 25,6 24,3 25,7 126,8 25,36

jumlah           624,8 146,28

x=
∑ x̄
Jadi : n
= 624,8

= 104,13

∑ ( x−x )2
σ=
√ N −1

20
Laporan Praktikum Analisis perancangan system kerja

σ=

(∑ 21,9)+(23,5)+(20,8)+(19,5)+(20,9)+(20,8)+(21,5)¿)( 2 ,4)+(21,3)+(21,5)+(23,3)+(2 ,6)+(2 ,3)+(23,3)+ ¿)¿¿¿¿¿¿¿


√ ¿
328,5
=
√ 14 = 4,84

σ
σ x=
√n

=4,84

√6

= 2,02

Peta Kontrol dengan tingkat kepercayaan 95%

BKA=x + kσX

= 104,13 + 2 (2,02)

= 108,17

BKB=x - kσX

21
Laporan Praktikum Analisis perancangan system kerja

= 104,13 - 2 (2,02)

= 100,09

1.6
1.4
1.2
1
data
0.8
x bar
0.6 BKA
0.4 BKB

0.2
0

Keterangan : BKA = Batas Kontrol Atas.

BKB = Batas Kontrol Bawah.

Data = Data waktu percobaan.

Rata-rata = Nilai rata-rata percobaan

Test kecukupan data

Tingkat kepercayaan = 95%

Tingkat ketelitian = 5%

2
k

N’ =
[ √
s N ∑ X 2 −( ∑ X )
∑X
2

]
22
Laporan Praktikum Analisis perancangan system kerja

=
2
2
[ 23434
√0.05¿ ¿ 0.1, 8 +1,638+1.346+0.903+1.563+0,723+¿1, 24+1,061+1,0 0+0 ,563+0.757+0.1,8 7)−(126,9+120,5+141,7+106, +108,9+126,8) ¿ ¿ ¿28.27¿ ]
2
40 √30(30.105)−(867.892)
[
= 29.640
]
2
40 √ 903.15−867 .892
=
[ 29 .640 ]
2
40∗5. 938
=
[ 29 . 640 ]
= 4.870

N’<N, maka Data Cukup.

Waktu normal

Wn= Ws * p

=
∑ x̄
n *p

= 0.982 * 1.1

23
Laporan Praktikum Analisis perancangan system kerja

= 1.080 detik.

24
Laporan Praktikum Analisis perancangan system kerja

Penentuan Waktu Standar


Operator: Kevin Pengamat: Dedi

Sub
group waktu pengamatan (x) detik ∑x x bar
1 26,1 27,5 25,3 25,7 20,4 125 25
2 27,2 27,1 27,3 27,8 24,8 134,2 26,84
3 30,6 27,9 29,2 28,8 31,2 147,7 29,54
4 26,1 26,7 24,1 26,2 23,7 126,8 25,36
5 27,5 30,1 26,5 24,1 23,1 131,3 26,26
6 25,3 23,1 24,2 26,3 25,1 126,7 25,34
Jumlah           791,7 158,34

Penentuan Waktu Standar


Operator : Dedi Pengamat : Kevin

Sub
group waktu pengamatan (x) detik ∑x x bar
1 27 27 25 23 25 127 25,4
2 21 23,2 23,3 24 25,8 117,3 23,46
3 29,3 31,7 33,5 30,8 33,5 158,8 31,76
4 22 24,2 20,9 18 20,1 105,2 21,04
5 19,2 20,6 21,8 21,5 22,1 105,2 21,04
6 28 30,8 26 27,8 25,7 138,3 27,66
Jumlah           751,8 150,36

Penentuan Waktu Standar


Operator :Yoga Pengamat : Probo

Sub
group waktu pengamatan (x) detik ∑x x bar
1 29 25 27 23 23 127 25,4
2 20,8 21,3 23,4 22,5 19,3 107,3 21,46
3 28,4 27,5 28,9 29,2 28,4 142,4 28,48
4 21,2 20,6 21,5 20,6 17,8 101,7 20,34
5 20,7 22,3 22,1 21,4 19,5 106 21,2
6 23,1 23,2 27,3 29,2 27,7 130,5 26,1
Jumla
h           714,9 144,98

25
Laporan Praktikum Analisis perancangan system kerja

Kecukupan Waktu
Operator
∑ x̄ x BKA BKB
Data Normal

1 624,8 148,26

2 791,7 158,34

3 751,8 150,36

4 714,9 144,98

26
Laporan Praktikum Analisis perancangan system kerja

27
Laporan Praktikum Analisis perancangan system kerja

BAB IV

ANALISA

4.1 Analisa Perhitungan Pemasangan Pin Board

Berdasarkan hasil pengolahan data pada operator Ocky, nilai BKA


(Batas Kontrol Atas) sebesar 1,146 dan nilai BKB (Batas Kontrol Bawah)
sebesar 0,818. Jumlah nilai rata rata (∑x̄) sebesar 5,892. Pada hasil uji
kecukupan data, nilai N sebesar 30 mempunyai nilai N 1 sebesar 4,870 . karena
N’ ≤ N maka dapat disimpulkan bahwa jumlah data yang dipakai sudah
mencukupi. Selanjutnya adalah perhitungan waktu normal, waktu normal yang
diperlukan pada operator ocky sebesar 1,080.

Pada operator Shavira, nilai BKA (Batas Kontrol Atas) sebesar 1,026
dan nilai BKB (Batas Kontrol Bawah) sebesar 0,641 . Jumlah nilai rata rata (∑x̄)
sebesar 5,002. Pada hasil uji kecukupan data, nilai N sebesar 30 mempunyai
nilai N1 sebesar 54,248. karena N’ ≥ N maka dapat disimpulkan bahwa jumlah
data yang dipakai belum mencukupi. Selanjutnya adalah perhitungan waktu
normal, waktu normal yang diperlukan pada operator Shavira sebesar 0,917.

Pada operator Winda, nilai BKA (Batas Kontrol Atas) sebesar 1,199 dan
nilai BKB (Batas Kontrol Bawah) sebesar 0,797 . Jumlah nilai rata rata (∑x̄)
sebesar 5,986. Pada hasil uji kecukupan data, nilai N sebesar 30 mempunyai
nilai N1 sebesar 12,121 . karena N’ ≤ N maka dapat disimpulkan bahwa jumlah
data yang dipakai sudah mencukupi. Selanjutnya adalah perhitungan waktu
normal, waktu normal yang diperlukan pada operator Winda sebesar 1,097.

Pada operator Ferry, nilai BKA (Batas Kontrol Atas) sebesar 1,449 dan
nilai BKB (Batas Kontrol Bawah) sebesar 0,900 . Jumlah nilai rata rata (∑x̄)
sebesar 7,046. Pada hasil uji kecukupan data, nilai N sebesar 30 mempunyai
nilai N1 sebesar 12,988 . karena N’ ≤ N maka dapat disimpulkan bahwa jumlah

28
Laporan Praktikum Analisis perancangan system kerja

data yang dipakai sudah mencukupi. Selanjutnya adalah perhitungan waktu


normal, waktu normal yang diperlukan pada operator Ferry sebesar 1,292.

29
Laporan Praktikum Analisis perancangan system kerja

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, dapat diambil kesimpulan


sebagai berikut :

1. Dari Tes Uji kecukupan data pada perakitan Tamia dengan tingkat
kepercayaan 95% dan tingkat ketelitian 5% terdapat salah satu praktikan
yang mempunyai nilai N’ melebihi nilai N (N’>N) hal tersebut dikarenakan
data yang diambil belum mencukupi.
2. Dengan perhitungan waktu ataupun gerakan perakitan tamia pada peta
tangan kanan dan tangan kiri dapat diketahui mana elemen kerja yang harus
dihilangkan atau digabungkan, sehingga dapat menyusun sistem perakitan
yang lebih efektif ,efisien dan mempersingkat waktu kerja.
3. Waktu normal dan waktu baku digunakan untuk merancang suatu sistem
kerja yang lebih efisien dalam hal ini adalah perakitan Tamia dan pinboard.
4. Hasil dari percobaan praktikum MWM ini didapatkan perhitungan untuk
mengetahui waktu baku seseorang dalam menyelesaikan pekerjaan, dalam
hal ini praktikum Pin Board dan merakit Tamia.

5.2 Saran

1. Perhitungan waktu yang yang tepat sangat diperlukan untuk menghitung


waktu yang akurat sehinga praktikan sebaiknya memperhatikan waktu
perhitungan setiap elemen gerakan dengan tepat.
2. Alat-alat penunjang praktikum sebaiknya diperlengkap agar praktikan dapat
memperoleh data yang dibutuhkan dengan tepat dan mencukupi.

30
Laporan Praktikum Analisis perancangan system kerja

3. Sebelum melaksanakan praktikum sebaiknya pembimbing praktikum atau


asisten dosen menjelaskan cara atau prosedur praktikum dengan jelas ,
sehingga praktikan akan mudah dalam pengambilan data.

31

Anda mungkin juga menyukai