Anda di halaman 1dari 15

Pemodelan dan Simulasi Antrian Pembelian Kopi di Coffee Shop Menggunakan

Software ProModel 2016 Student Version


Dosen Pengampu: Mas’ud Effendi STP., MP

Oleh:

Zulfa Ahmad Madani 195100300111001


Rochmad Aldi Putra Pratama 195100300111008
Dinda Agustin Pratiwi 195100300111019
Verianti Liana 195100300111022
Muhammad Alvin Azziqio 195100300111027
Ikram Ghassani Syam 195100300111029
Fadzil Misbachudin Busro 195100300111030

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pemodelan dan Simulasi Sistem

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... i


BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 1
1.1 Latar belakang ........................................................................................................ 1
1.3 Tujuan ..................................................................................................................... 1
1.4 Manfaat.................................................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................... 2
2.1 Antrian .................................................................................................................... 2
2.2 Model dan Simulasi ................................................................................................ 2
2.3 Software Promodel ................................................................................................. 2
2.4 Kopi Produk Agroindustri (Coffee shop) .............................................................. 3
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................................... 4
3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan ........................................................................... 4
3.2 Alat dan Bahan ....................................................................................................... 4
3.3 Metode .................................................................................................................... 4
3.4 Pelaksanaan ........................................................................................................... 5
3.5 Pengamatan dan Analisis Data ............................................................................. 5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................ 6
4.1 Mekanisme Proses dan Fasilitas Sistem Antrian Pembelian Kopi……………….6
4.2 Rekap Data Waktu dalam Sistem Pembelian Kopi ............................................... 7
4.3 Promodel................................................................................................................. 8
4.3.1 Pembuatan Simulasi Sistem ............................................................................... 8
4.3.2 Hasil Simulasi ................................................................................................... 10
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................... 12
5.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 12
5.2 Saran ..................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 13

i
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam membuat simulasi sendiri diperlukan data-data yang akurat sebagai
penunjang dibuatnya sebuah simulasi yang bekerja dengan baik. Sebuah toko atau tempat
pelayanan umum sendiri diperlukan untuk dibuat simulasi untuk mengerti gambaran
mengenai sistem pemesanan dan juga sistem antriannya. Pada hal ini toko kopi sendiri
atau juga dapat disebut coffee shop membutuhkan sebuah sistem antrian, karena meninjau
tempat dan jumlah kasir dibandingkan dengan jumlah pengunjung. Sebuah sistem antrian
dirancang dengan data-data yang ada dalam sebuah tempat toko kopi yang akan kami buat
simulasinya. Sistem antrian dibuat nantinya agar menjadi sebuah antrian sistematis dan
terstruktur. Sistem antrian nanti akan melibatkan konsumen, tempat pemesanan, dan yang
lainnya sehingga sebuah sistem dapat terbuat dengan rapi terstruktur. Untuk aplikasi yang
akan digunakan dalam pembuatan simulasi ini adalah promodel. Simulasi nantinya akan
berkaitan dengan sistem antrian dari toko kopi. Dimana kami akan mensimulasikan dengan
promodel terkait antrian dari toko kopi dan menghasilkan output data seperti jumlah
pengunjung, waktu pelayanan, waktu mengantri, kedatangan dari pengunjung dalam kurun
waktu tertentu.
1.2 Tujuan
Tujuan dari dibuatnya karya tulis ini adalah untuk melakukan pembahasan
mengenai penerapan sistem diskrit mengenai toko kopi dan membuat sebuah pemodelan
simulasi menggunakan aplikasi promodel. Dengan dibuatnya sebuah simulasi pada toko
kopi ini adalah untuk mengetahui bagaimana antrian yang sesuai dan terstruktur sehingga
nantinya dalam analisis karya tulis ini dapat menjadi acuan untuk penerapan pada toko
kopi, terutama pada sistem antriannya. Selain itu dengan dibuatnya simulasi dari antrian,
toko kopi dapat mengerti tingkat efektivitas dari sebuah antrian dalam toko tersebut.
1.3 Manfaat
Dengan dibuatnya sebuah karya tulis ini, akan memberikan gambaran mengenai
salah satu kasus nyata, yaitu pada sebuah toko saji, yaitu coffee shop yang memang pasti
akan terjadi antrian. Dengan dibuatnya sebuah simulasi menggunakan promodel di dalam
karya tulis ini menghasilkan gambaran bagi pelaku usaha , terutama di bagian coffeeshop
tentang bagaimana sebuah sistem antrian yang efektif dan efisien.

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Antrian
Antrian sendiri diartikan sebagai sebuah kondisi dimana terdapat objek sedang
dalam barisan untuk menunggu mendapatkan pelayanan atau dipross menuju proses
selanjutnya. Objek dalam antrian dapat berupa manusia dan barang. Antrian pada objek
manusia dapat ditemukan pada pelayanan umum seperti bank, rumah sakit, dan pelayanan
publik lainnya. Antrian terjadi ketika awal datang hingga mendapatkan proses layanan.
Antrian sendiri oleh masing-masing instansi diupayakan agar beraturan untuk menciptakan
kondisi yang kondusif. Antrian sendiri merupakan salah satu faktor dalam evaluasi
pelayanan dari sebuah instansi yang membuka layanan kepada publik ( Viana NA dan
Nurhidayat AE, 2019).
Secara umum antrian memiliki pengertian sebagai kondisi dimana sebuah
pelayanan memiliki waktu pelanggan lebih besar daripada waktu pelayanan. Berdasarkan
hal tersebut antrian digunakan bahan acuan untuk membuat bagaimana antrian dapat
ditekan jumlahnya. Menekan antrian dapat dilakukan dengan banyak cara seperti
menambah pelayanan atau melakukan pembatasan customer yang datang ( Cornellia,
2018).
2.2 Model dan Simulasi
Model sendiri memiiki pengertian sebagai representasi dari sebuah sistem yang
telah dibuat. Model sendiri memiliki fungsi yaitu untuk menganalisis sitem yang telah dibuat,
apakah sudah sesuai atau belum untuk dilakukan pengembangan selanjutnya.
Tahapannya dimulai dengan pembuatan sistem, barulah setelah itu dibuat model atas
dasar sistem yang telah dibuat sebelumnya. Dengan dibuatnya model, maka analisis yang
dilakukan terhadap sistem akan lebih mudah dilakukan. Model antrian sendiri terdapat
beberapa macam, seperti model single channel query, multiple channel query, dan juga
yang terakhir constant service (Viana NA dan Nurhidayat AE, 2019).
Sedangkan simulasi sendiri adalah sebuah metode untuk melakukan percobaan
dengan model yang telah dibuat berdasarkan sistem. Dengan dibuatnya simulasi yang
merupakan dekat dengan hasil nyata, maka segala kekurangan dari simulasi akan bida
dinalaisis lagi untuk dirubah. Dengan dilakukannya sebuah simulasi, maka akan bisa
meningkatkan performansi sistem dan menghindari biaya mahal, hanya saja waktu dari
simulasi serta perancangannya membutuhkan waktu yang lama( Cornellia, 2018).
2.3 Software Promodel
Promodel memiliki kepanjangan yaitu production modeller dimana adalah aplikasi
untuk melakukan simulasi dan memodelkan berbagai jenis pelayanan yang akan

2
disimulasikan. Pelayanan yang dapat disimulasikan seperti sistem antri dan pelayanan di
bank dan rumah sakit. Software ini dibentuk oleh perusahaan promodel. Dengan
menggunakan promodel, kita dapat mengetahui apakah sebuah model yang dibuat sudah
efektif dan efisien untuk digunakan. Dengan promodel, kita dapat memodelkan sistem
seperti manufakutr, just in time yang fleksibel. Dari promodel akan dihasikan simulasi yang
berguna untuk analisis model dan sistem ( Viana NA dan Nurhidayat AE, 2019).
Promodel secara general dapat digunakan untuk melakukan pemodelan dari sistem
pelayanan, bisnis, maupun manufaktur. Aplikasi promodel sangat berguna, terutama bagi
pengembang sistem, analis, dan manager untuk mengevaluasi sistem dan model
sebelumnya, serta untuk mencari alternatif lain untuk dilakukan pengembangan
selanjutnya. Maka dari itu penggunaan aplikasi untuk simulasi adalah penting untuk
mengetahui kekurangan dari sistem, karena dengan simulasi kita akan melihat sistem
berjalan hampir serupa dengan realita ( Cornellia, 2018).
2.4 Kopi Produk Agroindustri (Coffee shop)
Kemunculan coffeeshop sendiri sebagai toko penjual berbagai olahan jenis kopi
yang disajikan kini semakin banyak tumbuh. Coffeeshop menyajikan kopi dari biji-biji kopi
dari berbagai negara maupun daerah di Indonesia. Coffeeshop rata-rata menyajikan tempat
yang nyaman untuk mendukung aktivitas dari pelanggan seperti belajar maupuh bekerja.
Selain itu juga menyajikan banyak makanan dan minuman non kopi. Maka dari itu
coffeeshop sekarang banyak diminati oleh remaja maupun dewasa selain dari tempat yang
nyaman juga jenis-jenis kopi yang disediakan benar-benar beragam yang juga mendukung
petani kopi lokal untuk terus berkembang ( Herlyana, 2012).

3
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan


Pelaksanaan penelitian mengenai pemodelan dan simulasi sistem dilakukan secara
daring di kota masing-masing anggota seperti Bekasi, Gresik, Malang, Mojokerto, dan
Samarinda, dengan menggunakan beberapa media online seperti WhatsApp, Google Meet,
dan Zoom Meeting. Pelaksanaan penelitian di berbeda kota diatas dikarenakan adanya
pandemi COVID-19 yang ada di Indonesia. Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan mulai
tanggal 27 Mei 2021 hingga 30 Mei 2021. Pelaksanaan penelitian diawali dengan mencari
ide dan permasalahan sistem diskrit di kehidupan nyata bidang agroindustri, pembagian
tugas pengerjaan, pembuatan model dan simulasi sistem, uji coba sistem, dan pembuatan
laporan penelitian. Literatur atau data pendukung yang digunakan dalam penelitian adalah
model sistem dan simulasi antrian pemesanan pada coffee shop, dan diperoleh dari jurnal
nasional yang berkaitan dengan topik simulasi kejadian diskrit, Pelaksanaan pengolahan
data dan pembuatan laporan juga dilakukan secara daring di kota masing-masing anggota
yaitu Bekasi, Gresik, Malang, Mojokerto, dan Samarinda.
3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian dan simulasi dibagi menjadi dua
jenis yaitu perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras yang digunakan adalah
laptop untuk melakukan pencarian data/ jurnal, pembuatan model dan menjalankan
simulasi sistem, kemudian smartphone untuk komunikasi antar anggota kelompok
sehingga dapat melakukan diskusi dan pengambilan keputusan. Selanjutnya, perangkat
lunak yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian adalah software ProModel 2016
Student Version. Software tersebut digunakan untuk pembuatan model dan simulasi
dengan menggunakan acuan data dari jurnal nasional yang telah didapat mengenai
simulasi kejadian diskrit dengan topik simulasi sistem antrian pemesanan makanan pada
rumah makan dengan menggunakan model multi channel multi queue.
3.3 Metode
Pembuatan model dan simulasi ini menggunakan metode yang berbasis realita
dengan pembuatan laporan meninjau sumber literatur dan juga simulasi. Prosedur
pembuatan model dan simulasi adalah dengan melakukan analisis terhadap permasalahan
yang ada, membuat kerangka pemecahan permasalahan, proses pengumpulan data
kedatangan pelanggan, pembuatan model dan simulasi antrian dengan menggunakan
software ProModel 2016 Student Version. Proses pembuatan model dan simulasi diawali
dengan pembuatan modul kedatangan dan pengaturan lokasi yang mewakili keadaan

4
antrian pada saat observasi secara langsung. Selanjutnya adalah proses pembuatan
entitas dan data arrival entitas. Kemudian melakukan pemrosesan data untuk dibuat
menjadi simulasi antrian.
3.4 Pelaksanaan
Pelaksanaan pembuatan model dan simulasi dilakukan dengan melalui beberapa
tahapan. Tahapan pertama adalah identifikasi permasalahan yang ada pada literatur jurnal
nasional, dimana permasalahan yang ada adalah sistem antrian pada rumah makan tetapi
pada penelitian ini kami menggunakan data berupa sistem antrian coffee shop karena
berkonsep agroindustri. Tahapan kedua adalah penentuan dan perumusan masalah yang
akan dibahas dan dianalisis lebih lanjut dengan menggunakan metode model dan simulasi
discrete event simulation. Tahapan ketiga adalah proses pembuatan model dan simulasi
yang didasarkan pada permasalahan yang ada dengan menggunakan bantuan software
ProModel 2016 Student Version. Tahapan keempat adalah pembuatan laporan terstruktur
dengan menggunakan hasil analisis dan data yang telah didapatkan dari tahapan
sebelumnya. Pelaksanaan proses pembahasan dilakukan mulai tanggal 28 Mei 2021
dengan menggunakan media WhatsApp dan Zoom Meeting untuk melakukan diskusi
mengenai simulasi pembuatan model dengan menggunakan software untuk mengetahui
model dan simulasi antrian terbaik yang dapat diterapkan untuk menyelesaikan
permasalahan yang ada. Pembahasan kedua dilakukan pada tanggal 29 Mei 2021 dengan
menggunakan media Zoom Meeting untuk melakukan diskusi dan menjalankan running
model dengan menggunakan software dan didapatkan hasil berupa model sistem antrian
pada coffee shop yang efektif. Pembahasan ketiga dilakukan pada tanggal 30 Mei 2021
dengan menggunakan media Zoom Meeting untuk proses pembuatan laporan dan
melakukan presentasi mengenai model dan simulasi sistem yang telah dibuat untuk
menyelesaikan permasalahan yang ada.
3.5 Pengamatan dan Analisis Data
Pengamatan dilakukan dengan cara mengamati hasil running simulasi, dimana
simulasi diamati apakah sudah sesuai dengan kerangka konseptual dan kerangka
permasalahan yang ada. Pengamatan hasil sangat penting dilakukan agar apabila
pemodelan dan simulasi tidak dibuat sesuai dengan kerangka konseptual dan kerangka
permasalahan, hasil yang diperoleh tidak memberikan solusi terhadap permasalahan yang
ada. Hasil simulasi yang telah dibuat kemudian akan diinterpretasikan dan dianalisis
dengan menggunakan metode kuantitatif lebih lanjut, sehingga apabila terdapat kesalahan
atau kekurangan, maka dapat dilakukan evaluasi atau perbaikan.

5
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Mekanisme Proses dan Fasilitas Sistem Antrian Pembelian Kopi


Proses simulasi dapat dilihat di Gambar 1 sebagai berikut.

Gambar 1. Diagram Alir Pembelian Kopi di Coffee Shop


Pelanggan atau pembeli kopi akan memasuki area Coffee shop dan akan mengantri
di dua fasilitas jalur antrian jika masih ada pelanggan yang mengantri untuk memesan kopi.

6
Apabila belum ada pelanggan maka pelanggan dapat langsung memesan kopi di kasir.
Setelah pemesanan kopi, dilanjutkan dengan pembayaran kopi ke kasir. Lalu, pelanggan/
pembeli kopi menunggu di fasilitas tempat tunggu (kursi tunggu) yang telah tersedia).
Pelayan akan memanggil nama pelanggan yang telah selesai proses pembuatan order
kopinya. Pelanggan mengambil kopi tersebut dan meninggalkan area (sistem).
4.2 Rekap Data Waktu dalam Sistem Pembelian Kopi
Tabel 1. Data Waktu Sistem Pembelian Kopi

Pelangg Wakt Lama Lam Lama Waktu Wakt Jalur Waktu Wakt
an u pemes a pengambi dari u tung pengambi u
data an tung lan (min) jalur berjal gu lan order jalan
ng (min) gu datan an ke ke dari
(min) g ke jalur temp jalur
pesan tungg at pula
an u tung ng
gu ke
kelu
ar

1 8:01 4 10 2 10 sec 4 sec 8 15 sec 8


sec sec

2 8:25 6 12 3 10 sec 4 sec 8 15 sec 8


sec sec

3 8:31 4 14 2 10 sec 4 sec 8 15 sec 8


sec sec

4 8:46 7 11 3 10 sec 4 sec 8 15 sec 8


sec sec

5 9:07 3 8 2 10 sec 4 sec 8 15 sec 8


sec sec

6 9:18 4 14 5 10 sec 4 sec 8 15 sec 8


sec sec

7 9:30 7 15 2 10 sec 4 sec 8 15 sec 8


sec sec

8 9:41 5 14 2 10 sec 4 sec 8 15 sec 8


sec sec

7
Dikarenakan menggunakan Promodel 2016 Student Version yang mana limit
entitasnya maksimum 8 maka di simulasi ini, jumlah entitas pelanggannya sebanyak 8
orang. Lalu, untuk mengetahui tingkat kemampuan (rata-rata) kasir dalam melayani
kebutuhan pelanggan kopi per kedatangannya disebut dengan kemampuan kasir
(Mukhlizar, 2016). Kalkulasi tingkat pelayanan atau disimbolkan dengan µ sebagai berikut:
µ = 60 menit/ waktu pelayanan rata-rata Waktu pelayanan rata-rata diperoleh dengan
menghitung rata-rata dari lama pemesanan dan lama tunggu dari pelanggan 1 hingga 8,
sehingga diperoleh 8,625 menit. µ = 60 menit/ 8,625 menit = 6,95 pelanggan/ jam. Oleh
karena itu, dapat disimpulkan bahwa dalam 1 jam, tingkat pelayanan yang dapat diberikan
oleh kasir di Coffee shop adalah kepada 6 pelanggan.
4.3 Promodel
Sistem pelayanan pembelian kopi di Coffee shop ini menggunakan software
Promodel 2016 Student Version. Software ini merupakan salah satu simulation tool yang
dibuat oleh Promodel Corporation untuk memodelkan sistem pelayanan, bisnis, serta
manufaktur (Harrell et al., 2012). Kegunaan dari software ini adalah untuk mensimulasikan
suatu pemodelan sebelum diaplikasikan ke realita, pengujian dan evaluasi desain alternatif,
ide, memetakan proses produksi ataupun sistem diskrit, serta dapat memperbaiki suatu
sistem yang telah diterapkan di dunia nyata dalam hal efisiensi dan efektivitas (Mukhlizar,
2016).
4.3.1 Pembuatan Simulasi Sistem
Setelah perancangan data sistem pelayanan dalam pembelian kopi di Coffee shop,
dilanjutkan dengan pengaturan lokasi di software Promodel yang ditunjukkan Gambar 2.

Gambar 2. Tampilan Pengaturan Locations di Software Promodel

8
Kemudian, komponen sistem atau entitas beserta icon-nya diinput ke dalam sistem
tersebut yang ditunjukkan oleh Gambar 3. Pada sistem pembelian kopi ini terdapat
beberapa entitas yang berperan yaitu 8 pelanggan, 2 kasir (yang mencatat pesanan dan
transaksi pembayaran kopi), dan 2 pelayan (yang memanggil dan memberikan kopi setelah
order selesai dibuat). Gambar 3 di bawah ini menunjukkan jenis entitas yang digunakan
dalam merepresentasikan pelanggan/ pembeli kopi.

Gambar 3. Jenis Entitas yang Merepresentasikan Pelanggan Kopi di Coffee Shop


Dilanjutkan dengan pengaturan proses arrival atau kedatangan pelanggan dengan
menambahkan data pelanggan ke tabel kedatangan yang ditunjukkan pada Gambar 4.

Gambar 4. Pengaturan Data Kedatangan Pelanggan Coffee Shop

9
Gambar 5. Pengaturan Proses Simulasi Antar Entitas
4.3.2 Hasil Simulasi

Gambar 6. Proses Saat Simulasi Sistem Dijalankan


Simulasi dijalankan untuk 8 pelanggan di Coffee shop yang beroperasi dari pukul
08.00-10.00 WIB. Pada kasir pemesanan terdapat 2 kasir yang bertugas sehingga terdapat
2 jalur antrian walaupun di layout ditampakkan 1 jalur pesan. Hal yang serupa juga di
pelayan pengambilan kopi yang juga terdapat 2 orang yang bertugas. Jalur tunggu yang
berupa jalur tempat tunggu dengan 9 kursi panjang dapat menampung kapasitas
maksimum orang yang menunggu sebanyak 30 orang. Hasil simulasi sistem dengan jadwal
waktu, kapasitas, total entitas, average time per entry, average contents, maximum
contents, current contents, dan %utilization dirangkum dalam tabel oleh Output Viewer
sebagai berikut.

10
Gambar 7. Hasil Simulasi yang Ditunjukkan oleh Output Viewer

11
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Model dan simulasi sistem yang ada pada laporan ini bertemakan agroindustri
dengan permasalahan sistem antrian pada coffee shop yang dikerjakan dengan
menggunakan software ProModel 2016 Student Version. Permasalahan sistem antrian
pada coffee shop adalah lamanya waktu antrian dalam pembelian kopi. Selanjutnya,
dibuatlah model dan simulasi sistem antrian dengan software dan akan mendapatkan hasil
berupa running simulasi. Pada sistem pembelian kopi ini terdapat beberapa entitas yang
berperan yaitu 8 pelanggan, 2 kasir (yang mencatat pesanan dan transaksi pembayaran
kopi), dan 2 pelayan (yang memanggil dan memberikan kopi setelah order selesai dibuat).
). Kalkulasi tingkat pelayanan atau disimbolkan dengan µ sebagai berikut: µ = 60 menit/
waktu pelayanan rata-rata Waktu pelayanan rata-rata diperoleh dengan menghitung rata-
rata dari lama pemesanan dan lama tunggu dari pelanggan 1 hingga 8, sehingga diperoleh
8,625 menit. µ = 60 menit/ 8,625 menit = 6,95 pelanggan/ jam. Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa dalam 1 jam, tingkat pelayanan yang dapat diberikan oleh kasir di
Coffee shop adalah kepada 6 pelanggan. Proses pembuatan simulasi sistem dilakukan
melalui beberapa tahapan seperti perancangan data sistem pelayanan dalam pembelian
kopi di coffee shop, penginputan entitas ke dalam model simulasi, pengaturan proses arrival
atau kedatangan pelanggan dengan menambahkan data pelanggan ke tabel kedatangan.
Hasil running model simulasi antrian atau output yang didapatkan adalah simulasi ini
berisikan 8 pelanggan di Coffee shop yang beroperasi dari pukul 08.00-10.00 WIB, terdapat
2 kasir yang bertugas sehingga terdapat 2 jalur antrian, pelayan pengambilan kopi dengan
jumlah 2 orang, dan jalur tunggu yang berupa 9 kursi panjang dapat menampung kapasitas
maksimum orang yang menunggu sebanyak 30 orang.
5.2 Saran
Hasil analisis pembuatan model dan simulasi sistem antrian pada coffee shop,
memiliki beberapa saran yang dapat digunakan untuk memperbaiki sistem antriannya.
Pertama, coffee shop disarankan menambah jumlah kasir agar dapat mempercepat waktu
pemesanan sehingga antrian pelanggan tidak terlalu banyak. Kedua, coffee shop dapat
meningkatkan jumlah kursi untuk menunggu pemesanan kopi agar pelanggan puas dan
dapat meningkatkan pelayanan coffee shop.

12
DAFTAR PUSTAKA
Cornellia R. 2018. Analisis Antrian Pada Loket Pembuatan Elektronik KTP Dengan
Menggunakan Simulasi Promodel. 3(2): 119-129
Harrell C, Gosh, Biman K, Bowden, Royce O Jr. 2012. Simulation Using ProModel, Third
Edition. New York: McGraw-Hill.
Herlyana E. 2012. Fenomena Coffee Shop Sebagai Gejala Gaya Hidup Baru Kaum Muda.
Thaqafiyyat. 13 (1): 187-204
Mukhlizar. 2016. Simulasi Sistem Antrian pada SPBU 14.236.100 Menggunakan Promodel.
Jurnal Teknik Industri Universitas Teuku Umar. 2(3): 269-280
Viana dan Nurhidayat. 2019. Analisis Sistem Antrian dalam Meningkatkan Pelayanan
Customer di PT Optima Kurnia Elok Menggunakan Promodel. Jurnal Optimasi
Teknik Industri. 1(2): 10-13

13

Anda mungkin juga menyukai