Anda di halaman 1dari 6

Tugas 1 Pengantar Teknik Industri

Disusun oleh:
Ahmad Husain Salim
H1E023074

FAKULTAS TEKNIK
PRODI TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
2023/2024
Perbedaan science dan engineering
Pada prinsipnya terdapat perbedaan antara engineering dengan science, engineering
secara harfiah artinya adalah rekayasa yaitu membuat sesuatu dari tidak ada menjadi ada
sementara science adalah keilmuan yang berkaitan dengan eksplorasi yang telah ada untuk
diimplementasikan.(Prasetyo H.N, 2016)
Pada penerapannya, science adalah kemampuan dalam menggunakan pengetahuan
ilmiah dalam memahami dunia alam serta kemampuan untuk berpartisipasi dalam mengambil
keputusan untuk mempengaruhinya. Sementara itu engineering merupakan pemahaman
tentang bagaimana teknologi dapat dikembangkan melalui proses reakayasa/desain
menggunakan tema pelajaran berbasis proyek dengan cara mengintregasikan dari bebrapa mata
pelajaran. (Setiawan N. et al, 2020)
Teknik Industri
Pengertian Teknik Industri menurut HE (Institute of Industrial Engineering) adalah
"Industrial Engineering is concernd with the design, improvement, and installation of
integrated system of people, materials, information, equipment and energy. It draw upon
specialized knowledge and skill in-the mathematical, physical, and social science together with
the prinsiples and method of engineering analysis and design to specify, predict and evaluate
the result to be obtained from such system"
Definisi menurut American Institute of Industrial Engineering - AllE Teknik Industri
berkaitan dengan kegiatan rancangan (design), perbaikan dan penyiapan sistem integral, yang
terdiri atas manusia, bahan dan peralatan, dengan dasar pengetahuan khusus dan keahlian
dibidang matematika, fisika, ilmu sosial bersama-sama dengan metode-metode analisis dan
perancangan teknis, meramalkan dan mengevaluasi hasil yang dicapai dari sistem
tersebut"(Amri M.T, 2014)
Aktivitas-aktivitas yang bisa digarap oleh disiplin Teknik Industri menurut American
Institute of Industrial Engineering (AIIE) adalah :
1. Perencanaan dan pemilihan metode-metode kerja yang efektif dan efisien dalam
proses produksi.
2. Pemilihan dan perancangan dari perkakas kerja serta peralatan yang dibutuhkan
dalam proses produksi.
3. Desain fasilitas pabrik, termasuk perencanaan tata letak fasilitas produksi,peralatan
pemindahan bahan dan fasilitas-fasilitas untuk penyimpanan bahan baku atau produk jadi.
4. Desain dan perbaikan sistem perencanaan dan pengendalian untuk distribusi
barang/jasa produksi, pengendalian persediaan, pengendalian kualitas dan reabilitas.
5. Pengembangan sistem pengendalian ongkos produksi seperti pengendalian budget,
analisa biaya dan standard biaya produksi.
6. Penelitian dan pengembangan produk.
7. Desain dan pengembangan sistem pengukuran performans serta standart kerja.
8. Pengembangan dan penerapan sistem pengupahan dan pem-berian insentif.
9. Perencanaan dan pengembangan organisasi, prosedur kerja, policy system
pemrosesan data.
10. Analisis lokasi dengan mempertimbangkan potensi pemasaran, sumber bahan baku,
suplai tenaga kerja,dan lain-lain.
11. Aktivitas penyelidikan operasional dengan analisa matematika, sistem simulasi,
program linear, teori pengambilan keputusan untuk pengambilan keputusan. (Amri M.T, 2014)
Teknik Industri didefinisikan sebagai Pendekatan teknik yang diterapkan pada semua
faktor yang terlibat dalam sistem produksi dan mendistribusikan produk (barang atau jasa).
Faktor tersebut adalah:
1. Manusia (Men)
2. Bahan (Materials)
3. Mesin (Machines)
4. Metode/cara kerja (Methods)
5. Modal uang (Money). (Universitas Wijaya Putra, 2009)
Pekerjaan lulusan teknik industri
Menurut Universitas Katolik Parahyangan (2019) lulusan Teknik Industri memiliki banyak
bidang pekerjaan yang dapat dimasuki, berikut adalah contoh dari bidang pekerjaan tersebut:
• Bidang rantai pasok (supply chain)
• Bidang perencanaan dan pengendalian produksi.
• Bidang produksi.
• Bidang pengendalian kualitas.
• Bidang pemasaran.
• Bidang penjualan.
• Bidang konsultasi.
• Bidang teknologi informasi.
• Bidang keuangan.
• Bidang sumber daya manusia.

Principle of science management


Principle of Scientific Management, atau dalam Bahasa Indonesia disebut Manajemen
Ilmiah, pertama kali dipopulerkan oleh Frederick Winslow Taylor dalam bukunya yang
berjudul Principles of Scientific Management pada tahun 1911. Dalam bukunya itu, Taylor
mendeskripsikan manajemen ilmiah sebagai:"Penggunaan metode ilmiah untuk menentukan
cara terbaik dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.". Ide tentang penggunaan metode ilmiah
muncul ketika Taylor merasa kurang puas dengan ketidakefesienan pekerja di perusahaannya.
Ketidakefesienan itu disebabkan oleh karena para pekerja menggunakan berbagai macam
teknik yang berbeda untuk pekerjaan yang sama (hampir tak ada standar kerja) dan para pekerja
cenderung menganggap gampang pekerjaannya. (Afsoh F.F, 2017)
Taylor mengemukakan empat prinsip Scientific Management, yaitu :
1. Menghilangkan sistem coba-coba dan menerapkan metode-metode ilmu pengetahuan
disetiap unsur-unsur kegiatan.
2. Memilih pekerjaan terbaik untuk setiap tugas tertentu, selanjutnya memberikan latihan dan
Pendidikan kepada pekerja.
3. Setiap petugas harus menerapkan hasil-hasil ilmu pengetahuan di dalam menjalankan
tugasnya.
4. Harus dijalin kerja sama yang baik antara pimpinan dengan pekerja. (Rokhayati I, 2014)
Therblig
Frank Gilbreth (1924) tertarik pada analisis gerakan dasar atas kegiatan manusia.
Beliau memperkenalkan analisis gerakan yang disebut micrmotion studies pada pertemuan
American Society of Mechanical Engineers (ASME) Dia sangat berjasa dalam usaha
memberikan landasan untuk mengindentifikasi dan menganalisa gerakan-gerakan dasar
manusia pada saat melakukan kerja manual, yang kemudian dia beri nama "Therbligs" Pada
tahun 1924 hasil penelitiannya sangatlah terkenal dengan membagi pekerjaan menjadi elemen-
elemen gerakan dasar. Elemen-elemen gerakan dasar yang dikembangkan berjumlah 17
gerakan dasar dan dengan elemen-elemen gerakan dasar inilah perbaikan perbaikan dilakukan.
(Universitas Wijaya Putra, 2019)
Elemen-elemen dasar Therblig ini sebagian besar merupakan gerakan tangan yang
biasa terjadi dimana pekerjaannya dilakukan secara manual. Berikut tabel yang menunjukkan
tujuh belas elemen kerja dalam Therblig dan dipisahkan gerakan yang efektif dan tidak efektif.
(Sritomo, 1995 dalam Syamsul Bahri, 2019).

Maslow pyramid
Maslow menulis teori yang ditulis di (Kremer & Hammond, 2013) yang disebut A
Theory of Human Motivation mengenai motivasi manusia yang memiliki lima tahap
kebutuhan. Teori tersebut menyatakan bahwa seseorang tidak akan diusir dari lokasi hierarki
kebutuhan, sampai dia memenuhi fase yang mencegahnya yang dapat dicapai, jika dia memiliki
keinginan yang merangsang dia menjadi lebih bernilai.( Velmurugan, T. A. dan Sankar J. G,
2017) Kelima hal penting itu adalah: self-actualization, esteem, love/belonging, safety,
physiological.

Adapun dua prinsip yang dijadikan Maslow dalam Susanto dan Lestari (2018) saat
menyusun atau mengkonsep hierarki kebutuhan yaitu kebutuhan-kebutuhan manusia dapat
disusun dari tingkatan yang paling dasar atau rendah menuju tingkatan paling tinggi dan
kebutuhan yang telah terpenuhi menjadi motivasi utama bagi perilaku berikutnya. Hierarki
kebutuhan Maslow disusun secara berjenjang artinya apabila kebutuhan dasar atau terendah
sudah terpenuhi maka kebutuhan pada tingkatan kedua menjadi utama dan selanjutnya sampai
tingkat yang paling tinggi (Ariyanto dan Sulistyorini, 2020). Pemenuhan kebutuhan anak usia
dasar juga memperhatikan perkembangan psikologi anak sesuai dengan tingkatan usia. Tahap
operasional konkret merupakan tahap perkembangan untuk anak usia dasar yang berumur 6
sampai 12 tahun dan anak sudah bisa berpikir secara abstrak (Bujuri, 2018).
Daftar Pustaka
Afsoh Fradana Firdiantoni. 2017. Penelaahan Pendekatan Scientific Management Dari Sudut
Pandang Management Science: Jurnal Ilmu Ekonomi Adventage. Nomor 5 Vol. 2. 3
April 2017. Ambon: Universitas Darussalam Ambon
Amri M.T. 2014. Pengantar Teknik Industri. Aceh: Universitas Malikussaleh.
Ariyanto, A., & Sulistyorini. 2020. Konsep Motivasi Dasar dan Aplikasi dalam Lembaga
Pendidikan Islam. AL-ASASIYYA: Journal Of Basic Education, 4(2), 103–114.
https://doi.org/10.24269/ajbe.v4i2.2333
Bujuri, D. A. 2018. Analisis Kebutuhan Anak Usia Dasar dan Implikasinya dalam
Penyelenggaraan Pendidikan. JIP: Jurnal Ilmiah PGMI, 4(1), 82–97. https://doi.
org/10.19109/jip.v4i1.2269
Kremer W. dan Hammond C. 2013. Abraham Maslow and the pyramid that beguiled business.
BBC news magazine, 31.
Prasetyo Hanung Nindito. 2016. Perbedaan Antara Software Engineering Dengan Computer
Science & System Engineering. Diambil dari
https://hanungnp.staff.telkomuniversity.ac.id/perbedaan-antara-software-engineering-
dengan-computer-science-system-engineering/.
Rokhayati Isnaeni. 2014. Perkembangan Teori Manajemen Dari Pemikiran Scientific
Management Hingga Era Modern Suatu Tinjauan Pustaka: Jurnal Ekonomi dan Bisnis.
Volume 15. Nomor 02. September 2014. Purwokerto: Universitas Wijaya Kusuma
Setiawan Nur Candra Eka, Sutrisno, Munzil, Danar. 2020. Pengenalan STEM (Science,
Technology, Engineering, and Mathematics) dan Pengembangan Rancangan
Pembelajarannya untuk Merintis Pembelajaran Kimia dengan Sistem SKS di Kota
Madiun: Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat edisi November
2020 Vol. 5, No. 2 e-ISSN: 2541-626X pp. 56-64. Malang: Universitas Negeri Malang.
Susanto, N. H., & Lestari, C. 2018. Problematika Pendidikan Islam di Indonesia:
Eksplorasi Teori Motivasi Abraham Maslow dan David McClelland. Edukasia
Islamika: Jurnal Pendidikan Islam, 3(2), 184–202. https://doi.org/10.28918/jei.v
3i2.1687
Syamsul Bahri dkk, 2019, Usulan Perbaikan Metode Kerja Berdasarkan Micromotion Study
pada CV. X, Industrial Engineering Journal Vol. 8 No. 1 49-56, Jurusan Teknik Industri
Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh: Lhokseumawe
Universitas Katolik Parahyangan. 2019. Daimbil dari https://ti.unpar.ac.id/prospek-teknik-
industri/
Universitas Wijaya Putra. 2009. Bahan Ajar Pengantar Teknik Industri. Surabaya: Universitas
Wijaya Putra.
Velmurugan T. A dan SankarJ. G. 2017. A Comparative Study on Motivation Theory with
Maslow’s Hierarchy theory and Two factor theory in Organization. Indo-Iranian
Journal of Scientific Research (IIJSR), Volume 1(Issue 1), Halaman 204-208.

Anda mungkin juga menyukai