Anda di halaman 1dari 3

Sel prokariotik berasal dari bahasa Yunani, yaitu Prokaryote pro berarti“sebelum” dan

karyote berarti nukleus. Sel prokariotik memiliki nukleus/inti sel, tetapi inti sel tersebut tidak
diselubungi membran inti. Sel prokariotik terdapat pada bakteri, termasuk sianobakteri. Sel
Prokariota strukturnya lebih sederhana daripada struktur sel eukariota, karena tidak
mempunyai organel yang terbungkus membran. Batas sel ialah membrane plasma. Di luar
membran plasma terdapat dinding sel yang cukup kaku dan sering kali berupa kapsul luar yang
biasanya mirip jeli. Sebagian bakteri memiliki flagela (organel pergerakan), pili (struktur
pelekatan), atau keduanya yang menonjol dari permukaan selnya.(Wahono Widodo, 2016)
Sel eukariotik (bahasa Yunani,eu berarti “sejati/ sebenarnya”) merupakan sel yang
memiliki inti sel dan inti sel tersebut dibungkus oleh membran inti. Berbeda dengan prokariotik
maka sel eukariotik mempunyai inti sel yang jelas karena inti sel ini mempunyai dinding atau
membran inti. Sel-sel eukariotik ini mempunyai ukuran dan bentuk yang berbeda tergantung
dari jenis dan fungsinya masing-masing. (Mirna Zulmaidar, 2019)
Sel prokariotik dan sel eukariotik meskipun memilikijenis yang berbeda satu dengan
yang lainnya sel ini juga masih memiliki keterkaitan dan saling membutuhkan. Sel prokariotik
ini lebih dahulu berkembang baru kemudian sel eukariotik yang berkembang. Kedua sel ini
memiliki perbedaan yang utama diantaranya adalah lokasi DNA – nya, seperti yang terdapat
dalam kedua jenis sel tersebut. Dalam sel eukariotik sebagian besar DNA berada dalam organel
yang disebut nukleus, yang dibatasi oleh membran ganda. Sedangkan pada sel prokariotik
DNA – nya terkonsentrasi pada wilayah yang tidak memiliki membran yang disebut nukleoid.
Interior yang terdapat pada sel prokariot disebut sitoplasma, sedangkan pada sel eukariot
sitoplasma ini juga merupakan bagian interior yang terdapat diantara nukleus dengan membran
plasma. Di dalam sel eukariotik, sitoplasma ini keberadaannya memiliki berbagai macam
organel dengan bentuk dan fungsinya secara terspesialisasi, yang tersuspensi dalam sitosol
sedangkan pada sel prokariot tidak memiliki hal tersebut sehingga ada atau tidaknya nukleus
sejati pada kedua sel tersebut merupakan salah satu perbedaan dari kompleksitas struktural antara
kedua sel. (Rahmadina et al, 2017)
Perbedaan fisik antara sel prakariotik dan eukariotik menurut Rahmadina (2021) antara
lain:
a. Sel Prakariotik
• Ukuran relatif kecil (0,5-1pm)
• Tidak memiliki membran Nukleus atau (inti)
• DNAnya kontak dengan sitoplasmanya secara tidak langsung
• Dalam sitoplasmanya mengandung ribosom
• Sel dibungkus oleh plasma membran, dinding luar sel yang kompleks, pili,
kadang-kadang berflagela
• tidak mempunyai membran inti
• contoh : sel bakteri/ Archae bakteria dan eubakteria, alga biru hijau
b. sel eukariotik
• Ukurannya relatif besar(diameter 10-100 pm)
• Bagian dalam sangat kompleks dengan organel-organel yg dibatasi membran
maupun yg tidak dibatasi membran
• Memiliki inti sejati yg dibatasi membran
• Sel yang mempunyai membran inti/berinti sejati
• Mengandung organel
• Berukuran 1,000-10,000 kali lebih dari sel prokariotik
• Contoh:hewan, tumbuhan dan jamur
• Sel eukariotik dibatasi oleh plasma membran saja, sering juga dengan flagela
• Tidak memiliki dinding sel
• Sel eukariot tanaman dibatasi plasma membran dan dinding sel yang kaku
Mirna Zulmaidar. 2019. Penerapan Model Pembelajaran Inquiri Tipe Pictorial Riddle
Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Sub Materi Sel Kelas Vii Di Smps Ummul
Ayman Samalanga. Banda Aceh: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam
Negeri Ar-Raniry.
Rahmadina. 2021. Biologi Sel Dalam Kehidupan. Medan: Fakultas Sains Dan
Teknologi Uin Sumatera Utara Medan T.A.
Rahmadina dan Husnarika Febriana. 2017. BIOLOGI SEL: Unit Terkecil Penyusunan Tubuh
Makhluk Hidup. Surabaya: CV. Selembar Papyrus
Wahono Widodo. 2016. Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VII,
Jakarta: Kemendikbud. h. 4-5.

Anda mungkin juga menyukai