Anda di halaman 1dari 14

Keadilan Sosial dalam Pengawasan dan Komitmen K3 pada Pekerja

Kontruksi Mesin

Zahra Andini Putri


zahraandinii380@gmail.com
D-4 Teknologi Rekayasa Manufaktur
Fakultas Vokasi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember

I. Pendahuluan
A. Latar Belakang

Pancasila adalah dasar negara dan ideologi nasional, hal ini membawa konsekuensi
logis bahwa nilai nilai pancasila dijadikan sebagai landasan pokok, dan landasan
fundamental bagi penyelenggaraan negara Indonesia. Pancasila berisi lima sila
yang pada hakikatnya berisi lima nilai dasar yang fundamental. Nilai nilai dasar
dari pancasila tersebut adalah nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, nilai Kemanusiaan
Yang Adil dan Beradab, nilai Persatuan Indonesia, nilai Kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaandalanpermusyawaratan/perwakilan, dan nilai Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat indonesia. Dengan pernyataan secara singkat bahwa nilai
dasar Pancasila adalah nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai
kerakyatan, dan nilai keadilan. Pancasila juga dapat di artikan sebagai ideologi dari
negara Indonesia atau sering di sebut rumusankehidupan berbangsa dan
bernegara.(Handayani & Dewi, 2021)

Perkembangan K3 tidak terlepas dari perkembangan ilmu-ilmu kesehatan kerja,


keselamatan kerja, higiene industri dan ergonomi. Kesehatan kerja (Occupational
Health). Kesehatan kerja adalah promosi dan pemeliharaan kesehatan fisik, mental dan
sosial setinggitingginya di semua jenis pekerjaan dengan melakuan pengendalian risiko,
dan penyesuaian pekerjaan dengan tenaga kerja, dan sebaliknya. Keselamatan kerja
(Occupational Safety). Safety adalah ilmu dan seni yang terdiri dari serangkaian metoda-
metoda dalam melakukan intervensi terhadap sistem kerja sehingga menjamin keamanan
setiap sistem kerja yang dijalankan baik bagi pekerjaan, peralatan, maupun bagi
lingkungan. Higiene Industri (industrial hygiene). Higiene industri adalah ilmu dan seni
yang dalam mengantisipasi, mengevaluasi dan pengendalian faktor atau tekanan
lingkungan yang timbul di tempat kerja yang dapat menyebabkan sakit, menganggu
kesehatan dan secara signifikan mempengaruhi ketidaknyamanan pekerja Ergonomi
adalah ilmu yang mempelajari penyesuaian antara manusia dengan pekerjaan dan
sebaiknya. Ergonomi adalah aplikasi ilmu biologi manusia yang berinteraksi dengan ilmu
teknik yang mempelajari manusia dan lingkungan kerja, sehingga akan tercapai kepuasan
maksimum pekerja dan produktifitas.(Pedia Ilmu, 2020)

Berdasarkan UUD 1945 Pasal 27 ayat (2) dan 28D ayat (2), yang menyebutkan
warga negara Indonesia berhak atas pekerjaan, upah, dan penghidupan yang
layak.Menurut Pasal 1 angka 4 Undang-Undang ketenagakerjaan 2003, yang
dinamakan pemberi kerja adalah perseorangan,pengusaha, badan hukum atau badan-
badan lainnya yang mempekerjakan tenaga kerja dengan membayar upah atau
imbalan dalam bentuk lain. Sedangkan pengertian tenaga kerja terdapat dalam Pasal
1 angka 2 Undang-Undang ketenagakerjaan 2003, yaitu setiap orang yang mampu
melakukan pekerjan guna menghasilkan barang dan/jasa baik untuk memenuhi
kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.(Sami’an, 2019)

Pekerjaan jasa konstruksi merupakan salah satu jenis pekerjaan yang memiliki risiko
tinggi terjadinya kecelakaan kerja yang dapat disebabkan karena terjadinya unsafe action
(tindakan tidak aman).(Dewi et al., 2021). Unsafe action adalah tindakan yang tidak aman
dan berisiko terhadap pekerja. Contohnya tempat kerja yang tidak memenuhi syarat, APD
yang tidak sesuai dengan SOP yang berlaku, dan jam kerja yang terlalu berlebih. Hal
tersebut dapat memperbesar kemungkinan terjadinya kecelakan kerja jika tidak ditangani
dengan baik.

Perencanaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) mencakup dalam hal


pemeliharaan terhadap pekerja. (Manurung, 2020). Artinya pekerja berhak mendapatkan
perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja sesuai dengan SOP yang berlaku.
Contohnya, K3 dapat mencegah perusahaan mengalamai kerugian dari kecelakaan kerja,
sedangkan bagi pekerja K3 dapat melindungi pekerja dari bahaya yang terjadi selama
bekerja dan juga efek kesehatan jangka panjang. Akibatnya, akan tercipta lingkungan
kerja yang aman dan nyaman, mengurangi risiko cedera dan kematian, serta dapat
menghasilkan hasil yang optimal. Hal itu mengakibatkan hubungan saling
menguntungkan antara pihak pekerja dan perusahaan.

Dalam hukum ketenagakerjaan, perjanjian kerja merupakan salah satu bentuk


perlindungan terhadap tenaga kerja untuk menjamin hak-hak dasar pekerja, kesamaan
kesempatan serta perlakuan tanpa diskriminasi.(Purgito, 2018). Artinya setiap pekerja
berhak mendapat perlindungan kerja secara adil dan menyeluruh. Setiap pekerja berhak
mendapat perlindungan secara adil dan tanpa diskriminasi. Hal teresebut mengakibatkan
terciptanya keadaan yang sejalan dengan sila ke 5 Pancasila yaitu Keadilan Sosial bagi
Seluruh Rakyat Indonesia. Sehingga keterkaitan perjanjian kerja dengan K3 dan Keadilan
Sosial adalah topik yang penting untuk dibahas.

Pelindungan K3 pekerja/buruh ini pada dasarnya bukanlah sebuah tuntutan pekerja/buruh


yang bekerja di bawah pihak yang kuat, melainkan kewajiban pihak yang kuat (korporasi)
yang mempekerjakan pihak yang lemah itu. Inilah sebenarnya konsep perlindungan
hubungan kerja antara pengusaha/majikan/korporasi dan pekerja/buruh.(Purgito, 2018).
Artinya merupakan suatu kewajiban yang harus diberikan oleh setiap pengusaha atau
pihak yang memiliki tanggung jawab dalam bidang keselamatan dan kesehatan kerja.
Contohnya adalah dengan menyediakan Alat Perlindungan Diri (APD) yang sesuai jenis
pekerjaan, pelatihan dan pengembangan kompetensi dalam bidang K3 agar dapat
meminimalisir risiko, penyediaan fasilitas kesehatan yang memadai serta kemudahan
dalam mengakses, pembuatan kebijakan dan peraturan yang memastikan hak-hak pekerja
dalam lingkup K3, serta inspeksi rutin terhadap lingkungan kerja untuk memastikan
keselamatan dan kesehatan pekerja.

Oleh karena itu, dengan memperhatikan segala keterkaitan antara hak pekerja kontruksi
mesin dalam mendapat perlindungan kerja yang adil dan menyeluruh tanpa adanya
diskriminasi, keuntungan K3 bagi pekerja dan bagi perusahaan, serta meminimalisir
adanya unsafe action kami akan membahas suatu Karya Tulis Ilmiah yang berjudul
“Keadilan Sosial dalam Pengawasan dan Komitmen K3 pada Pekerja Kontruksi Mesin”.
Seperti yang disampaikan oleh Retno Sari (2020) bahwa keselamatan kerja adalah bentuk
dari pengimplementasian Pancasila.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana yang dimaksud dengan penerapan sila Keadilan Sosial bagi Seluruh
Rakyat Indonesia?
2. Bagaimana yang dimaksud dengan pekerja kontruksi mesin?
3. Bagaimana yang dimaksud dengan penerapan sila Keadilan Sosial dalam pekerja
kontruksi mesin?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Mendeskripsikan tentang penerapan sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
Indonesia
2. Mendeskripsikan tentang pekerja kontrukasi mesin dalam prinsip MK3L
3. Mendeskripsikan tentang penerapan sila Keadilan Sosial dalam pekerja kontruksi
mesin yang memiliki kesesuaian prinsip dengan MK3L
D. METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Analisis isi merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui
kecenderungan isi komunikasi. Ada dua pendekatan yang sering digunakan yaitu
analisis isi kuantitatif dan analisis isi kualitatif. (Ahmad, 2018). Pada penelitian ini,
menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan adalah
studi pustaka (library research), pengumpulan data dengan cara mencari sumber dan
merkontruksi dari berbagai sumber seperti buku, jurnal, dan riset-riset yang sudah ada.
(Fadli, 2021). Penelitian deskriptif kualitatif digunakan untuk penelitian yang
bertujuan menggambarkan secara utuh dan mendalam mengenai realitas sosial dan
berbagai fenomena yang terjadi pada masyarakat dengan tujuan objek penelitian
tersebut dapat disajikan secara rinci dan dapat diketahui ciri, karakter, sifat, dan
modelnya secara komprehensif.
B. Waktu Penelitian

No Kegiatan Tanggal

1. Penentuan Objek Material, Objek Formal, dan Rabu, 8 Februari 2023


juga penentuan judul
2. Penyusunan perencanaan penelitian dan Rabu, 15 Februari 2023
Menyusun latar belakang, rumusan masalah, dan
tujuan penelitian.
3 Penulisan laporan awal dan evaluasi laporan Rabu, 1 Maret 2023
awal
4 Analisis metode penelitian yang akan digunakan Rabu, 8 Maret 2023
dalam penelitian.
5 Melanjutkan penulisan laporan sampai metode Rabu, 15 Maret 2023
penelitian.

C. Penentuan Subjek Penelitian

Objek Formal :

Nilai Pancasila Pancasila adalah nilai prinsip dasar yang menjadi landasan dan
panduan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Nilai Pancasila
menjadi peddoman dalam membuat aturan yang berlaku di Indonesia karena Pancasila
adalah sumber dari segala sumber hukum di Indonesia.

Objek Material :

Pekerja Kontruksi Mesin dalam MK3L biasanya memiliki latar belakang


pendidikan dan pelatihan di bidang teknik mesin atau teknik mekanikal. Dalam MK3L,
pekerja konstruksi mesin biasanya terlibat dalam tahap konstruksi dan instalasi (layer
2) dan tahap pengujian dan commissioning (layer 3). Mereka juga harus mematuhi
standar keselamatan kerja dan lingkungan yang berlaku dalam proyek konstruksi.
D. Fokus Penelitian
Berkaitan dengan program studi Teknologi Rekayasa Manufaktur yang
berlangsung di sebuah perguruan tinggi negeri Institut Teknologi Sepuluh Nopember,
maka dibuat penelitian tentang “Keadilan Sosial dalam Pengawasan dan Komitmen
K3 pada Pekerja Kontruksi Mesin”, yang dirumuskan dalam subfokus penelitian
dalam hal berikut :
1. Keadilan sosial dalam Pancasila mengandung arti bahwa semua warga negara
Indonesia harus memiliki hak yang sama dalam mendapatkan kebutuhan dasar,
kesempatan, serta perlakuan yang adil di dalam masyarakat dan negara.
2. Pengawasan dan komitmen K3 adalah kegiatan yang sangat penting dalam
menjaga keselamatan dan kesehatan kerja. Pengawasan K3 dilakukan untuk
memastikan bahwa peraturan dan standar keselamatan dan kesehatan kerja
dipatuhi dan dijalankan dengan baik, sedangkan komitmen K3 adalah sikap dan
tindakan yang menunjukkan keseriusan dan kepedulian terhadap keselamatan
dan kesehatan kerja.
3. Pekerja konstruksi mesin Pekerja konstruksi mesin adalah seseorang yang
bekerja dalam industri manufaktur atau konstruksi, dengan spesialisasi dalam
bidang perakitan, perbaikan, dan pemeliharaan mesin atau peralatan mekanik.
Tugas pekerja konstruksi mesin meliputi pembuatan, pemasangan, pengujian,
dan perbaikan mesin atau peralatan mekanik, serta melakukan perawatan rutin
dan perbaikan saat terjadi masalah.
E. Sumber Data

Data merupakan elemen awal yang menjadi dasar pertimbangan pemutusan suatu
kebijakan. Secara sederhana data adalah kumpulan dari fakta-fakta yang dapat
memberikan gambaran luas suatu keadaan. (Putra, 2020). Dalam penelitian kualitatif
metode yang biasanya dimanfaatkan adalah wawancara, pengamatan, dan
pemanfaatan dokumen. (Moleong, 2018).
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil dua sumber data, yaitu :

a. Sumber data primer


Sumber data primer dapat diperoleh dari wawancara, kuisoner, observasi, atau
diskusi. (Sayidah, 2018). Dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan adlah
dengan kuisioner, observasi dan diskusi dengan salah satu pekerja kontrusi mesin.
b. Sumber data sekunder
Sumber data sekunder diperoleh dari sumber yang telah ada, misalnya laporan
perusahaan atau suatu organisasi, buku, artikel ilmiah, internet, majalah, koran, atau
lembaga penyedia data yang sesuai dengan masalah yang disajikan. (Sayidah, 2018).
Sumber data sekunder ini digunakan untuk mendukung data primer yang telah didapat
oleh peneliti. Sumber data sekunder pada penelitian ini didapat dari hasil dokumentasi
berupa foto, catatan, dan lain sebagainya.
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Studi Pustaka
Metode pengumpulan data adalah studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa, penelitian dengan studi literatur adalah sebuah penelitian yang persiapannya
sama dengan penelitian lainnya akan tetapi sumber dan metode pengumpulan data
dengan mengambil data di pustaka, membaca, mencatat, dan mengolah bahan
penelitian. (Melfianora, 2019). Pada penelitian ini, studi pustaka dilakukan dengan
cara mengumpulkan berbagai literatur yang nantinya akan dijadikan data acuan dalam
subjek yang sedang dibahas.
2. Observasi

Teknik observasi merupakan teknik yang sangat lazim digunakan dalam


penelitian kualitatif. Penelitian berbasis teknik observasi dalam suatu penelitian telah
lama didominasi oleh observasi secara visual dibandingkan secara auditif yang
sampai saat ini jarang sekali digunakan. (Ichsan & Ali, 2020). Pada penelitian ini,
observasi dilakukan untuk mendapatkan data berupa deskripsi umum tentang subjek
yang sedang dibahas.
3. Dokumentasi
Pada penelitian ini, dokumentasi digugnakan untuk melengkapi data yang
diperolah saat pengumpulan studi pustaka dan observasi. Dan dalam penelitian ini,
dokumentasi yang digunakan adalah berupa catatan dan alat perekam, serta
dokumentasi berupa foto atau gambar.
G. Teknik Analisis Data
Analisis data kualitatif digunakanan akan diproses terlebih dahulu sebelum siap
digunakan dalam bentuk, analisis kuantitatif tetap memakai kata-kata yang
biasanya akan disusun ke dalam teks yang diperluas, dan tidak dilakukan
perhitungan secara matematis atau statistika sebagai alat bantu analisis.
Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian kualitatif ini mencakup
transkip hasil proses urutan data, reduksi data, penyajian data. Dari hasil analisis data
yang kemudian dapat ditarik kesimpulan. Berikut adalah teknik analisis yang
digunakan oleh penulis :
1. Proses mengatur urutan data
2. Reduksi data
3. Penyajian data
4. Penarikan kesimpulan/verifikasi
II. PEMBAHASAN
A. Makna sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia merupakan salah satu dari
lima sila dalam Pancasila, yaitu dasar negara Indonesia. Sila ini menekankan
pentingnya pemerataan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila
adalah sumber dari segala sumber hukum yang harus dijadikan pedoman bagi
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.(Wandani & Dewi, 2021). Artinya,
segala sumber hukum dan aturan yang berlaku di Indonesia harus seuai dan mengacu
pada Pancasila serta tidak boleh ada yang menyimpang dari Pancasila. Contohnya
adalah penerapan kebijakan yang mengatur tentang K3 pada dunia kerja seperti pada
konstruksi mesin. Pada hal itu, setiap pekerja harus memiliki kesamaan hak dalam
mendapat keadilan dalam keadilan perlindungan K3. Hal tersebut dapat
menghindarkan pekerja dari segala bentuk kekhawatiran mendapat perlakuan tidak
adil dalam dunia kontruksi jika ada kebijakan yang sesuai dan mengacu pada K3.
Oleh karena itu, penting menerpkan aturan atau kebijakan yang esuai dengan nilai
Pancasila. Karena Pancasila adalah nilai luhur bangsa Indonesia yang sifatnya sudah
mengakar di Indonesia.

B. Pekerja kontruksi mesin dalam prinsip MK3L

Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan salah satu


bentuk upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat, bebas dari
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja menuju peningkatan produktivitas
kerja.(Prasetyo et al., 2018). Pekerja konstruksi mesin dalam prinsip K3 harus
memiliki pengetahuan tentang keselamatan dan kesehatan kerja, serta kebijakan dan
standar yang berlaku di industri mereka. Mereka harus menerapkan prinsip K3 dalam
setiap tahap proses konstruksi mesin, mulai dari perencanaan, desain, pembangunan,
hingga pengujian dan pengiriman mesin.

Pekerja konstruksi mesin dalam prinsip K3 harus mampu mengidentifikasi


bahaya dan risiko potensial dalam setiap tahap proses konstruksi mesin. Mereka
harus menerapkan tindakan pencegahan untuk mengurangi risiko dan memastikan
bahwa mesin yang mereka bangun aman untuk digunakan.
Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan salah satu
bentuk upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat, bebas dari
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja menuju peningkatan produktivitas kerja.
Pekerja konstruksi mesin dalam prinsip K3 juga harus mampu bekerja dalam tim dan
memastikan bahwa setiap orang dalam tim mematuhi prinsip K3. Mereka juga harus
mampu memberikan pelatihan dan arahan kepada pengguna mesin tentang cara
menggunakan mesin dengan aman dan efektif.

C. Penerapan sila Keadilan Sosial dalam pekerja kontruksi


Perlindungan terhadap tenaga kerja dimaksudkan untuk menjamin hak hak
dasar pekerja/buruh dan menjamin kesamaan kesempatan serta perlakuan tanpa
diskriminasi atas dasar apapun untuk mewujudkan kesejahteraan pekerja/buruh dan
keluarganya dengan tetap memperhatikan perkembangan kemajuan dunia
usaha.(Indonesia, 2003). Penerapan K3 merupakan amanat dari UU Nomor 1 Tahun
1970 dan UU Nomor 23 Tahun 1992 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
(Indonesia, 2003). UU No. 1 Tahun 1970 tentang K3 mendpat kiritik karena
dianggap tertinggal zaman, kurang pembaruan, perlindungan pekerja yang tidak
memadai, kesenjangan antara regulasi dan implementasi, serta kurangnya
perlindungan untuk pekerja informal. Temuan kritik tersebut tidak secara khusus
membahas tentang nilai Pancasila, tetapi lebih beerkaitan dengan kekurangan dan
kelemahan UU tersebut. Tetapi tidak memungkiri, ada beberapa temuan dari kritik
yang tidak sesuai dengan nilai Pancasila, seperti kurangnya perlindungan pada
pekerja informal. Padahal baik pekerja informal maupun pekerja formal sama sama
memiliki hak yang sama terhadap K3. Beberapa cara penerapan K3 yang sesuai dan
mengacu pada sila Keadilan Sosial dalam pekerjaan konstruksi dapat dilakukan
dengan berbagai cara, di antaranya adalah :
1. Memberikan kesempatan kerja yang adil dan merata kepada semua pekerja.
Hal ini dapat dilakukan dengan tidak melakukan diskriminasi dalam proses
perekrutan dan seleksi pekerja. Selain itu, perusahaan harus memberikan gaji
dan tunjangan yang adil dan setara untuk semua pekerja tanpa membedakan
latar belakang, jenis kelamin, agama, atau etnis.
2. Melindungi hak-hak pekerja. Perusahaan harus memastikan bahwa semua
pekerja memiliki hak yang sama, termasuk hak untuk mendapatkan jaminan
sosial, perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja, serta hak untuk
mengajukan keluhan jika terjadi pelanggaran hak.
3. Menerapkan praktik kerja yang bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Perusahaan harus mempertimbangkan dampak lingkungan dari kegiatan
konstruksi mereka dan berupaya mengurangi dampak negatifnya. Hal ini
dapat dilakukan dengan mengadopsi teknologi yang ramah lingkungan dan
menggunakan bahan baku yang terbarukan.
4. Memberikan kontribusi yang positif bagi masyarakat. Perusahaan dapat
membantu masyarakat setempat dengan memberikan pelatihan kerja,
menyediakan akses ke fasilitas kesehatan dan pendidikan, atau melakukan
program pengembangan sosial di wilayah sekitar.
5. Menerapkan prinsip keadilan dalam hubungan bisnis. Perusahaan harus
memastikan bahwa hubungan bisnis mereka dengan pemasok dan kontraktor
lain didasarkan pada prinsip keadilan dan saling menguntungkan. Hal ini dapat
dilakukan dengan memberikan pembayaran yang adil dan tepat waktu kepada
pemasok dan kontraktor, serta menjamin kualitas dan keterampilan pekerjaan
yang dilakukan oleh mereka.
6. Dengan menerapkan prinsip Keadilan Sosial dalam pekerjaan konstruksi,
perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang adil dan berkelanjutan
bagi semua pekerja dan memberikan kontribusi yang positif bagi masyarakat
setempat.

Tidak ada penerapan formula pemilihan P3K dalam konstruksi mesin,.


Tetapi ada beberapa pendekatan yang berkaitan dengan konstruksi mesin
dalam hal K3, seperti lingkungan kerja yang melibatkan mesin, dalam
lingkungan konstruksi dan penggunaan mesin, penting untuk memperhatikan
factor seperti risiko kecelakaan dan cedera, pemilihan dan penggunaan
peralatan P3K yang tepat.
III. PENUTUP
A. Kesimpulan

Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia menekankan


pentingnya pemerataan dan keadilan sosial. Segala hukum dan aturan di
Indonesia harus mengacu pada Pancasila. Dalam konteks K3 pada konstruksi
mesin, penting memberikan perlindungan yang adil kepada pekerja.
Menerapkan aturan sesuai dengan nilai Pancasila menjadi penting karena
Pancasila merupakan nilai luhur bangsa Indonesia.

Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam konstruksi mesin


adalah upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan
produktif. Pekerja konstruksi mesin perlu memiliki pengetahuan tentang K3
dan menerapkan prinsip tersebut dalam setiap tahap proses konstruksi. Mereka
harus mengidentifikasi bahaya dan risiko, mengambil Tindakan pencegahan,
dan memastikan keselamatan yang dibagun. Pekerja juga harus bekerja dalam
tim, memastikan kepatuhan terhadap K3, dan memberikan pelatihan kepada
pengguna mesin tentang penggunaan yang aman dan efektif.

Perlindungan tenaga kerja bertujuan memastikan hak-hak pekerja dan


kesetaraan kesempatan. Penerapan K3 dalam konstruksi mesin perlu
memperhatikan faktor risiko dan memilihi peralatan P3K yang tepat. UU No.
1 Tahun 1970 dikritik karena kurang memadai, terutama dalam perlindungan
informal. Dalam penerapan K3, penting mengikuti nilai Pancasila dan
menerapkan prinsip keadilan sosial, seperti memberikan kesempatan kerja adil,
melindungi hak-hak pekerja, dan bertanggung jawab terhadap lingkungan serta
memberi kontribusi positif bagi masyarakat.

B. Saran
Melihat aktivitas pekerja di bidang konstruksi mesin yang cukup banyak.
Oleh karena itu penerapan prinsip K3 yang sesuai dengan nilai Pancasila dapat
menjadi salah satu cara untuk menyamaratakan pengaplikasian K3 pada
pekerja konstruksi mesin.
Daftar Pustaka

Ahmad, J. (2018). Desain Penelitian Analisis Isi (Content Analysis). Jurnal Analisis Isi,
5(9).

Dewi, F. S., Martha, E., & M.H, A. (2021). Pengetahuan Pekerja dan Peraturan
Keselamatan Kesehatan Kerja terhadap Unsafe Action pada Pekerja Kontruksi.
Jurnal Kesehatan Ibnu Sina, 2(1).

Fadli, M. R. (2021). Memahami desain metode penelitian kualitatif. HUMANIKA,


21(1). https://doi.org/10.21831/hum.v21i1.38075

Handayani, P. A., & Dewi, D. A. (2021). IMPLEMENTASI PANCASILA SEBAGAI DASAR


NEGARA. Jurnal Kewarganegaraan, 5(1).
https://doi.org/10.31316/jk.v5i1.1439

Ichsan, I., & Ali, A. (2020). Metode Pengumpulan Data Penelitian Musik Berbasis
Observasi Auditif. Musikolastika: Jurnal Pertunjukan Dan Pendidikan Musik,
2(2). https://doi.org/10.24036/musikolastika.v2i2.48

Indonesia, R. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia No.13 Tahun 2003 tentang


Ketenagakerjaan. Undang-Undang No.13 Tahun 2003.

Manurung, E. H. (2020). Perencanaan K3 Pekerjaan Bidang Konstruksi. Jurnal


Rekayasa Konstruksi Mekanika Sipil (JRKMS).
https://doi.org/10.54367/jrkms.v3i1.703

Melfianora. (2019). Penulisan Karya Tulis Ilmiah dengan Studi Literatur. Open Science
Framework.

Moleong, L. J. (2018). Metodologi penelitian kualitatif / penulis, Prof. DR. Lexy J.


Moleong, M.A. PT Remaja Rosdakarya.

Pedia Ilmu. (2020). Konsep k3. 10 Januari.

Prasetyo, E., Caesar, D. L., & Husna, A. H. (2018). PENINGKATAN PRODUKTIFITAS


KERJA DENGAN PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP K3 DI LINGKUNGAN KERJA. Jurnal
Pengabdian Kesehatan. https://doi.org/10.31596/jpk.v1i1.1
Purgito, P. (2018). PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEKERJA DALAM PERJANJIAN
KERJA WAKTU TERTENTU TELAAH BERDASARKAN UNDANG–UNDANG NOMOR
13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN. Jurnal Surya Kencana Satu :
Dinamika Masalah Hukum Dan Keadilan, 9(1).
https://doi.org/10.32493/jdmhkdmhk.v9i1.1175

Putra. (2020). PENGERTIAN DATA: Fungsi, Sumber, Jenis Jenis Data dan Contohnya |
Salamadian. In Salamadian.Com.

Sami’an, S. (2019). PELAKSANAAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA SEBAGAI WUJUD


KEPASTIAN HUKUM. Solusi, 17(4). https://doi.org/10.26623/slsi.v17i4.1780

Sayidah, N. (2018). Metodologi Penelitian Disertai dengan Contoh Penerapannya. In


Zifata (Issue September).

Wandani, A. R., & Dewi, D. A. (2021). Penerapan Pancasila Sebagai Dasar Kehidupan
Bermasyarakat. Universitas Pendidikan Indonesia, 1(2).

Anda mungkin juga menyukai