Anda di halaman 1dari 10

DEFINISI, RUANG LINGKUP, PERMASALAHAN,

DAN PROFESI TEKNIK INDUSTRI

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Teknik Industri

Disusun oleh:

1. Shandy Satria Wangsa Putra


122190069
2. Nadya Wahyudi Kusmono
122190076
3. Bella

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL


“VETERAN” YOGYAKARTA
Jalan SWK nomor 104, Ngropoh, Condongcatur, Kecamatan Depok,
Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55283
2019
1. Pengertian dan Ruang Lingkup Teknik Industri

1.1.Pengertian Teknik Industri

Teknik industri merupakan suatu cabang keilmuan yang di kenal pada tahun
1909, sebuah konsep dasar ilmu yang dikenal sebagai teknik industri diperkenalkan
oleh Frederick Winslow Taylor dengan nama scientific management. Scientific
management merupakan sebuah konsep bersifat keilmuan yang berfokus pada
peningkatan efisiensi industri di berbagai faktor-faktor produksi terutama tenaga
kerja.
Terdapat 3 definisi teknik industri yang popular dan menjadi referensi utama
saat ini, diantaranya adalah definisi yang dikemukakan oleh: Engineering Council For
Professional Development (ECPD), Blanchard dan Menurut Institute of Industrial
Engineering (IIE). Menurut Engineering Council For Professional
Development (ECPD), teknik industri dalah Profesi dimana suatu pengetahuan
melalui studi, pengalaman dan praktek diaplikasikan dengan tujuan untuk
mengembangkan cara-cara memanfaatkan, material dan kekuatan alam secara
ekonomis untuk kemanfaatan bagi manusia. Sedangkan menurut Blanchard teknik
industri adalah aplikasi sistematis dari kombinasi sumber daya fisik dan alam dengan
suatu cara tertentu untuk menciptakan, mengembangkan, memproduksi dan
mendukung suatu produk atau suatu proses dimana secara ekonomi mencakup
beberapa bentuk kegunaan bagi manusia. Serta menurut Institute of Industrial
Engineering (IIE) teknik industri adalah disiplin ilmu yang menangani pekerjaan-
pekerjaan perancangan (design), perbaikan (improvement), penginstalan (installation),
dan menangani masalah manusia, peralatan, bahan atau material, informasi, energi
secara efektif dan efisien.
Dari ketiga definisi di atas bisa disimpulkan bahwa teknik industri merupakan
disiplin ilmu yang yang beroperasi dalam manajemen material, mesin, manusia dan
energy dan menangani pada bidang perangcangan, perbaikan, penginstallan hingga
bisa menciptakan suatu produk dengan efesien dan efektif.
1.2.Ruang Lingkup Teknik Industri

Ruang lingkup Teknik Industri adalah suatu hubungan yang terintegrasi antara
manusia, mesin, material, informasi, dan energi tersebut. Namun Teknik Industri lebih
menekankan pada hubungan antara manusia dengan mesin dan materialnya.

Pada dasarnya, ilmu Teknik Industri dapat dibagi ke dalam tiga bidang
keahlian, yaitu Sistem Manufaktur, Manajemen Industri, dan Sistem Industri dan
Tekno Ekonomi. Sistem Manufaktur adalah sebuah sistem yang memanfaatkan
pendekatan teknik industri untuk peningkatan kualitas, produktivitas, dan efisiensi
sistem integral yang terdiri dari manusia, mesin, material, energi, dan informasi
melalui proses perancangan, perencanaan, pengoperasian, pengendalian,
pemeliharaan, dan perbaikan dengan menjaga keselarasan aspek manusia dan
lingkungan kerjanya.
Jenis bidang keilmuan yang dipelajari dalam Sistem Manufaktur ini antara lain
adalah Sistem Produksi, Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pemodelan Sistem,
Perancangan Tata Letak Pabrik, dan Ergonomi. Bidang keahlian Manajemen Industri
adalah bidang keahlian yang memanfaatkan pendekatan teknik industri untuk
penciptaan dan peningkatan nilai sistem usaha melalui fungsi dan proses manajemen
dengan bertumpu pada keunggulan sumber daya insani dalam menghadapi lingkungan
usaha yang dinamis.
Jenis bidang keilmuan yang dipelajari dalam Manajemen Industri antara lain
adalah Manajemen Keuangan, Manajemen Kualitas, Manajemen Inovasi, Manajemen
Sumber Daya Manusia, Manajemen Pemasaran, Manajemen Keputusan dan Ekonomi
Teknik. Sedangkan bidang keahlian Sistem Industri dan Tekno-Ekonomi adalah
bidang keahlian yang memanfaatkan pendekatan teknik industri untuk peningkatan
daya saing sistem integral yang terdiri atas tenaga kerja, bahan baku, energi,
informasi, teknologi, dan infrastruktur yang berinteraksi dengan komunitas bisnis,
masyarakat, dan pemerintah.Bidang keilmuan yang dipelajari di dalam Sistem
Industri dan Tekno Ekonomi antara lain adalah Statistika Industri, Sistem Logistik,
Logika Pemrograman, Operational Research, dan Sistem Basis Data.

Aktivitas-aktivitas yang dilakukan dispilin teknik adalah:


a) Perencanaan dan pemilihan metode kerja dalam proses produksi.
b) Pemilihan dan perancangan perkakas kerja serta peralatan yang dibutuhkan dalam
proses produksi.
c) Desain fasilitas pabrik, termasuk perencanaan tata letak fasilitas produksi,
peralatan pemindahan materia.
d) Desain dan perbaikan sistem perencanaan dan pengendalian untuk distribusi
barang/jasa, pengendalian persediaan, pengendalian kualitas.
e) Pengembangan sistem pengendalian ongkos produksi (pengendalian budget,
analisis biaya standar produksi, dll).
f) Perancangan dan pengembangan produk.
g) Desain dan pengembangan sistem pengukuran performans serta standar kerja.
h) Pengembangan dan penerapan sistem pengupahan dan pemberian insentif.
i) Perencanaan dan pengembangan organisasi, prosedur kerja.
j) Aktivitas penyelidikan operasional dengan analisa matematik, simulasi, program
linier, teori pengambilan keputusan dll.

2. Profesi Teknik Industri

Teknik industri mempelajari berbagai disiplin ilmu mulai dari ilmu sains, ilmu
teknik, ilmu social science, ilmu desain, dan lainnya. Hal tersebutlah yang membuat
teknik industri memiliki prospek yang luas. Sehingga, memudahkan lulusannya dalam
mencari profesi yang sesuai di berbagai bidang. Profesi tersebut antara lain sebagai
berikut.

1. Bidang Industri
1.1. Divisi Produksi
Dalam divisi ini, lulusan Teknik Industri sangat dibutuhkan untuk
menangani perencanaan dan pengendalian produksi, pengendalian kualitas, dan
pengembangan sistem manajemen kualitas. Umumnya, yang berada pada posisi
ini adalah manajer produksi. Manajer produksi memiliki fungsi dalam sebuah
perusahaan untuk memastikan tercapainya hasil produksi sesuai dengan rencana
perusahaan secara efektif dan efisien dalam hal kualitas, kuantitas, waktu dan
sesuai dengan standar operasional perusahaan. Hampir semua perusahaan
membutuhkan posisi ini, terutama perusahaan manufaktur seperti Kimia Farma
Tbk, Astra International Tbk, Holcim Indonesia Tbk, Alaska Industrindo Tbk,
dll. Posisi lain dalam divisi ini adalah analyst production yang memiliki tugas
mengatur sistem kerja yang efektif dan efisien serta membantu manajer
produksi dalam mengatur tim produksi untuk menghasilka produktivitas kerja
yang tinggi.
1.2. Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia
Divisi Manajemen Sumber Daya Manajemen atau yang lebih dikenal
dengan Human Resource Departement (HRD), memiliki peran yang besar dan
cukup krusial dalam sebuah perusahaan. Hubungan antara tenaga kerja (human
resources) dengan perusahaan (employing organization) sebagai profesional dan
employee mengindikasikan telah terjadinya perubahan paradigma baru
mengenai peran dan fungsi sumber daya manusia. Perubahan ini dimaksudkan
untuk menjawab tantangan perubahan lingkungan ekonomi dan bisnis yang
semakin tidak dapat diprediksi (unpredictable). Menurut Ulrich (1998), untuk
menjawab tantangan bisnis tersebut diperlukan adanya peran dan fungsi baru
sumber daya manusia, bukan hanya peran administratif namun melangkah lebih
jauh pada peran dan fungsi bisnis dan strategis sebagai berikut.
1.2.1. HRD harus mampu berperan dalam mengidentifikasi, merumuskan dan
merencanakan kebijakan perusahaan.
1.2.2. Sebagai Administrative Expert. Peran dan fungsi ini bertujuan untuk
meningkatkan efisiensi dan efektifitas baik fungsi HRD itu sendiri
maupun proses organisasi secara keseluruhan.
1.2.3. Sebagai Employee Champion. Peran dan fungsi ini berorientasi pada
pentingnya meningkatkan moral karyawan (high employee morale).
1.2.4. Sebagai Agen Perubahan (Agent of Change). HRD bertanggung jawab
dalam membangun kapasitas perusahaan guna menjawab tantangan
perubahan dari masa ke masa.

1.3. Divisi Pemeliharaan (Maintenance)


Pemeliharaan alat-alat produksi merupakan salah satu fungsi yang sangat
penting dalam suatu perusahaan, terutama perusahaan manufaktur.
Pemeliharaan merupakan kegiatan untuk menjaga agar alat-alat produksi dapat
bekerja secara efektif dengan tujuan mencegah terjadinya kerusakan dan umur
ekonomis suatu mesin menjadi lebih panjang dan menghasilkan output yang
lebih optimal. Hal itu menjadi alasan diadakannya divisi pemeliharaan dalam
suatu perusahaan. Posisi dalam divisi ini adalah seorang engineer yang memiliki
kompetensi dalam permesinan. Posisi ini cocok untuk lulusan teknik industri
dan teknik mesin.
1.4. Divisi Teknik (Engineering)
Divisi engineering adalah divisi yang bertanggung jawab atas kelancaran
mesin-mesin produksi untuk dapat beroperasi sesuai dengan kapasitas mesin
tersebut. Lulusan teknik industri berkesempatan untuk menjabat menjadi Head
of Engineering yang bertugas mengatur jadwal pemeliharaan mesin, mengatur
tim engineering dalam setting mesin-mesin produksi agar dalam kondisi
terbaiknya, dan bertanggung jawab dalam kualitas produk yang dihasilkan oleh
mesin produksi agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya.

1.5. Divisi PPIC / Warehouse


PPIC adalah praktek mempersiapkan proses manufaktur dan mengontrol
stok persediaan bahan baku yang akan diproduksi menjadi barang jadi. PPIC
juga merupakan departemen atau divisi dalam perusahaan manufaktur yang
bertugas merencanakan dan mengendalikan rangkaian proses produksi agar
berjalan sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan. Divisi PPIC memiliki
tiga proses kerja dalam melakukan perencanaan, yaitu simulasi, planning, dan
monitoring. Simulasi adalah proses pembuatan SPK, planning merupakan
proses perencanaan, dan monitoring adalah proses pemantauan produksi.

1.6. Divisi Health, Safety, and Environment (HSE)


Divisi HSE adalah divisi yang bertanggung jawab terhadap kesehatan dan
keselamatan pekerja, serta lingkungan industri. Salah satu posisi di dalam divisi
ini adalah HSE Engineer yang secara garis besar memiliki tugas inspeksi,
monitoring, dan pemberian pelatihan. Inspeksi terkait dalam aspek keselamatan
pekerja di seluruh lingkup industri seperti proteksi kebakaran, pengecekan
perangkat keamanan, dan sebagainya yang berkaitan dengan keselamatan.
Monitoring meliputi monitoring kualitas udara baik di dalam ruangan maupun
di luar lingkungan (lingkungan masyarakat), emisi gas buangan, residu produksi
,dan sebagainya. Sedangkan untuk pemberian pelatihan biasanya dilakukan
kepada Tim Keadaan Darurat/ Emergency Response Team (ERT) mengenai fire
ground training, fire safety inspection, dan sebagainya.
1.7. Divisi Pengendalian Mutu (Quality Control)
Divisi Quality control (pengendalian mutu) banyak diperlukan atau
dibutuhkan di berbagai sektor industri, dari manufaktur mobil sampai produksi
pangan. Quality Control Engineer bertugas meneliti produk dan selama proses
produksi baik sebelum, selama dan setelah proses produksi untuk memperoleh
standar kualitas yang ditetapkan perusahaan. Tugas Quality Control Engineer
mencakup monitoring, uji-tes dan memeriksa semua proses produksi yang
terlibat dalam produksi suatu produk. Memastikan semua standar kualitas
dipenuhi oleh setiap komponen dari produk atau layanan yang disediakan oleh
perusahaan.. Quality control juga bertanggung jawab dalam menjalankan dan
memantau peralatan inspeksi, serta merekam dan menganalisis data kualitas
suatu produksi.

1.8. Divisi Research and Development


Divisi Research and Development memiliki peran yang sangat penting
karena akan menentukan eksistensi perusahaan dari masa ke masa mengikuti
perkembangan zaman. Divisi ini ada karena timbulnya persaingan perusahaan
secara ketat, dinamika pasar dan tuntutan perubahan zaman. Tugas dari divisi ini
adalah melakukan evaluasi, penelitian secara rutin terhadap suatu produk, dan
melakukan pengembangan produk baru. Rinertsen (2005) menyatakan bahwa
proses pengembangan produk menjadi lebih terspesialisasi dan dinamik serta
perlu berubah ke arah yang lebih baik lagi. Produk yang dihasilkan oleh
perusahaan selalu bergerak ke arah dinamis untuk memuaskan kebutuhan
konsumen. Secara keseluruhan, pengembangan produk baru merupakan mesin
inti pertumbuhan perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan dituntut piawai
mengelolanya (Hariandja, 2004). Divisi itu sangat strategis karena dari situlah
perusahaan bisa melakukan gebrakan-gebrakan untuk mengungguli perusahaan
lain karena segala kelemahan dan keunggulan perusahaan dapat diketahui,
termasuk juga kelemahan dan keunggulan perusahaan lain. Sehingga,
perusahaan akan mudah untuk menentukan strategi yang harus diambil dengan
mempelajari perkembangan terkini setiap saat.
1.9. Divisi Perencanaan Biaya (Cost Control)
Dalam divisi ini, seorang Cost Control Engineer bertanggung jawab
dalam Membuat kalkulasi biaya, waktu dan tenaga yang diperlukan untuk
menjalankan sebuah produksi dan memastikan setiap mesin ataupun aset yang
akan dibeli oleh perusahaan memiliki jaminan hasil yang menunjang perusahaan
dan memberikan profit yang lebih pada perusahaan tersebut. Divisi ini juga
bertugas Mengatur dan melaksanakan proses inventory setiap bulan, serta
menerapkan semua kebijakan dan prosedur cost control kepada semua divisi
dan memastikan semua penghitungan inventori beserta bukti atau dokumen
pendukungnya.

2. Bidang Keuangan dan Asuransi


2.1. Pegawai Bank (Banker)
Lulusan teknik industri berkesempatan untuk memiliki karier di bidang
perbankan. Hal ini karena manajemen dan ekonomi juga dipelajari pada
program studi teknik industri. Posisi yang dapat diambil seperti teller yang
melayani nasabah yang ingin melakukan penarikan, penyetoran, atau
pemindahbukuan dana antar rekening, costumer service yang melayani nasabah
dalam hal memberikan informasi produk, memproses pembukaan rekening dan
menangani keluhan nasabah, back officer staff yang bertugas mengurusi
pembukuan atau hal-hal yang sifatnya administrative, hingga Officer
Development Program.

2.2. Manajer Asuransi


Dengan bekal kompetensi manajamen yang dipelajari di program studi
teknik industri, lulusan teknik industri dapat berkarir di bidang asuransi. Posisi
yang dapat diambil seperti manajer asuransi. Manajer asuransi bertugas dalam
memimpin perusahaan, mengendalikan perusahaan, membangun kepercayaan
antarkaryawan, mengembangkan kualitas perusahaan, dan evaluasi aktivitas
perusahaan. Posisi lainnya adalah marketing officer yang mempunyai tugas
utama dalam memperluas jaringan.
3. Bidang Akademisi
3.1. Dosen
Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat. Dosen memiliki kualifikasi akademik yaitu lulusan program
magister untuk program diploma dan sarjana dan lulusan doctor untuk program
magister. Sehingga, lulusan teknik industri yang berkeinginan untuk berkarier
menjadi dosen minimalnya merupakan lulusan program magister teknik
industri.

3.2. Filsafat Ilmu


Lulusan teknik industri memiliki kemampuan lebih dalam berpikir
berpeluang menjadi seorang filsuf atau filsafat ilmu. Peran filsafat ilmu sangat
berpengaruh dalam perkembangan keilmuan teknik industri. Keilmuan Teknik
Industri dibangun sejak adanya revolusi industri pertama dan berkembang
hingga memasuki era revolusi industri ke empat ini. Perkembangan keilmuan
teknik industri ini diikuti dengan tahapan temuan yang dapat menjawab
tantangan dan persoalan yang muncul baik dalam masyarakat ataupun industri.

4. Bidang Lain
4.1. Wirausahawan
Seseorang dengan latar belakang pendidikan teknik industri dapat menjadi
wirausahawan yang bergelut di dunia bisnis. Hal ini karena ada beberapa mata
kuliah tentang ekonomi yang dapat membantu lulusan teknik industri dalam
berwirausaha. Namun, diperlukan tekad dan percaya diri yang merupakan modal
utama wirausahawan dalam suatu bisnis.

4.2. Technopreneur
Technopreneur berasal dari kata ‘teknologi’ yang berarti sarana untuk
barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup
manusia dan ‘entrepeneur’ yang berarti wirausaha. Secara istilah,
Technopreneur adalah wirausaha yang menjalankan bisnisnya dengan basis
teknologi. Dengan teknologi tentunya akan sangat membantu bisnis sekaligus
masyarakat. Saat ini, sudah banyak perusahaan-perusahaan yang berawal dari
technopreneur seperti Gojek, Ruang guru, dan sebagainya.

REFERENSI

Sinulingga, Sukaria. 2008. Pengantar Teknik Industri. Graha Ilmu


Hariandja, Evo. 2006. “Membangun Brand Image yang Powerful: Perspektif
Dinamik.” BranDNA, Vol. 1 No.5 pp.50-51
Hariandja, Evo. 2007. “Strategi Perusahaan Dalam Pengembangan Produk Baru:
Penelitian Kasus Perusahaan Manufaktur Di Indonesia.” INASEA, Vol. 8
No.1 pp.58-68
Reinertsen, D. “Let It Flow: How Lean Product Development Sparked a Revolution.”
Industrial Engineer, Vol. 37 No.6 pp. 40-45 (2005).
Yustina Tritularsih. 2017. Peran Keilmuan Teknik Industri Dalam Perkembangan
Rantai Pasokan Menuju Era Industri 4.0. Makalah. Dikutip dari
https://idec.ft.uns.ac.id/wpcontent/uploads/2017/11/Prosiding2017_ID071.pdf.
1 September
Wahyu Mujarudin. Perubahan Peran Transformasi dan Fungsi Sumber Daya Manusia
dalam Mewujudkan Good Corporate Governance dan Corporate Social
Responsibility .Makalah. Dikutip dari https://media.neliti.com/media/publicat
ions/111891-ID-perubahan-peran-dan-transformasi-fungsi.pdf. 1 september.
, Vol. 8 No. 1, April 2007: 58-68
David Andriatna Kusuma. Pengendalian Kualitas untuk Mengurangi Jumlah Cacat
Produk dengan Metode Quality Control Circle (QCC) pada Pt.Restomart Cipta
Usaha (PT.Nayati Group) Semarang. Makalah. Dikutip dari
https://core.ac.uk/download/pdf/353. 1 September.
Winda Kartika Anggerti. 2008. Pengaruh Aktivitas Pemeliharaan Alat-Alat Produksi
terhadap Produk Rusak. Skripsi. Bandung: Universitas Widyatama
Deni Riswama. 2019. Ruang Lingkup Teknik Industri di
https://kuliahku.net/ruang-lingkup-teknik-industri/ (diakses 2 September).

Anda mungkin juga menyukai