MAKALAH
Disusun oleh:
Teknik industri merupakan suatu cabang keilmuan yang di kenal pada tahun
1909, sebuah konsep dasar ilmu yang dikenal sebagai teknik industri diperkenalkan
oleh Frederick Winslow Taylor dengan nama scientific management. Scientific
management merupakan sebuah konsep bersifat keilmuan yang berfokus pada
peningkatan efisiensi industri di berbagai faktor-faktor produksi terutama tenaga
kerja.
Terdapat 3 definisi teknik industri yang popular dan menjadi referensi utama
saat ini, diantaranya adalah definisi yang dikemukakan oleh: Engineering Council For
Professional Development (ECPD), Blanchard dan Menurut Institute of Industrial
Engineering (IIE). Menurut Engineering Council For Professional
Development (ECPD), teknik industri dalah Profesi dimana suatu pengetahuan
melalui studi, pengalaman dan praktek diaplikasikan dengan tujuan untuk
mengembangkan cara-cara memanfaatkan, material dan kekuatan alam secara
ekonomis untuk kemanfaatan bagi manusia. Sedangkan menurut Blanchard teknik
industri adalah aplikasi sistematis dari kombinasi sumber daya fisik dan alam dengan
suatu cara tertentu untuk menciptakan, mengembangkan, memproduksi dan
mendukung suatu produk atau suatu proses dimana secara ekonomi mencakup
beberapa bentuk kegunaan bagi manusia. Serta menurut Institute of Industrial
Engineering (IIE) teknik industri adalah disiplin ilmu yang menangani pekerjaan-
pekerjaan perancangan (design), perbaikan (improvement), penginstalan (installation),
dan menangani masalah manusia, peralatan, bahan atau material, informasi, energi
secara efektif dan efisien.
Dari ketiga definisi di atas bisa disimpulkan bahwa teknik industri merupakan
disiplin ilmu yang yang beroperasi dalam manajemen material, mesin, manusia dan
energy dan menangani pada bidang perangcangan, perbaikan, penginstallan hingga
bisa menciptakan suatu produk dengan efesien dan efektif.
1.2.Ruang Lingkup Teknik Industri
Ruang lingkup Teknik Industri adalah suatu hubungan yang terintegrasi antara
manusia, mesin, material, informasi, dan energi tersebut. Namun Teknik Industri lebih
menekankan pada hubungan antara manusia dengan mesin dan materialnya.
Pada dasarnya, ilmu Teknik Industri dapat dibagi ke dalam tiga bidang
keahlian, yaitu Sistem Manufaktur, Manajemen Industri, dan Sistem Industri dan
Tekno Ekonomi. Sistem Manufaktur adalah sebuah sistem yang memanfaatkan
pendekatan teknik industri untuk peningkatan kualitas, produktivitas, dan efisiensi
sistem integral yang terdiri dari manusia, mesin, material, energi, dan informasi
melalui proses perancangan, perencanaan, pengoperasian, pengendalian,
pemeliharaan, dan perbaikan dengan menjaga keselarasan aspek manusia dan
lingkungan kerjanya.
Jenis bidang keilmuan yang dipelajari dalam Sistem Manufaktur ini antara lain
adalah Sistem Produksi, Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pemodelan Sistem,
Perancangan Tata Letak Pabrik, dan Ergonomi. Bidang keahlian Manajemen Industri
adalah bidang keahlian yang memanfaatkan pendekatan teknik industri untuk
penciptaan dan peningkatan nilai sistem usaha melalui fungsi dan proses manajemen
dengan bertumpu pada keunggulan sumber daya insani dalam menghadapi lingkungan
usaha yang dinamis.
Jenis bidang keilmuan yang dipelajari dalam Manajemen Industri antara lain
adalah Manajemen Keuangan, Manajemen Kualitas, Manajemen Inovasi, Manajemen
Sumber Daya Manusia, Manajemen Pemasaran, Manajemen Keputusan dan Ekonomi
Teknik. Sedangkan bidang keahlian Sistem Industri dan Tekno-Ekonomi adalah
bidang keahlian yang memanfaatkan pendekatan teknik industri untuk peningkatan
daya saing sistem integral yang terdiri atas tenaga kerja, bahan baku, energi,
informasi, teknologi, dan infrastruktur yang berinteraksi dengan komunitas bisnis,
masyarakat, dan pemerintah.Bidang keilmuan yang dipelajari di dalam Sistem
Industri dan Tekno Ekonomi antara lain adalah Statistika Industri, Sistem Logistik,
Logika Pemrograman, Operational Research, dan Sistem Basis Data.
Teknik industri mempelajari berbagai disiplin ilmu mulai dari ilmu sains, ilmu
teknik, ilmu social science, ilmu desain, dan lainnya. Hal tersebutlah yang membuat
teknik industri memiliki prospek yang luas. Sehingga, memudahkan lulusannya dalam
mencari profesi yang sesuai di berbagai bidang. Profesi tersebut antara lain sebagai
berikut.
1. Bidang Industri
1.1. Divisi Produksi
Dalam divisi ini, lulusan Teknik Industri sangat dibutuhkan untuk
menangani perencanaan dan pengendalian produksi, pengendalian kualitas, dan
pengembangan sistem manajemen kualitas. Umumnya, yang berada pada posisi
ini adalah manajer produksi. Manajer produksi memiliki fungsi dalam sebuah
perusahaan untuk memastikan tercapainya hasil produksi sesuai dengan rencana
perusahaan secara efektif dan efisien dalam hal kualitas, kuantitas, waktu dan
sesuai dengan standar operasional perusahaan. Hampir semua perusahaan
membutuhkan posisi ini, terutama perusahaan manufaktur seperti Kimia Farma
Tbk, Astra International Tbk, Holcim Indonesia Tbk, Alaska Industrindo Tbk,
dll. Posisi lain dalam divisi ini adalah analyst production yang memiliki tugas
mengatur sistem kerja yang efektif dan efisien serta membantu manajer
produksi dalam mengatur tim produksi untuk menghasilka produktivitas kerja
yang tinggi.
1.2. Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia
Divisi Manajemen Sumber Daya Manajemen atau yang lebih dikenal
dengan Human Resource Departement (HRD), memiliki peran yang besar dan
cukup krusial dalam sebuah perusahaan. Hubungan antara tenaga kerja (human
resources) dengan perusahaan (employing organization) sebagai profesional dan
employee mengindikasikan telah terjadinya perubahan paradigma baru
mengenai peran dan fungsi sumber daya manusia. Perubahan ini dimaksudkan
untuk menjawab tantangan perubahan lingkungan ekonomi dan bisnis yang
semakin tidak dapat diprediksi (unpredictable). Menurut Ulrich (1998), untuk
menjawab tantangan bisnis tersebut diperlukan adanya peran dan fungsi baru
sumber daya manusia, bukan hanya peran administratif namun melangkah lebih
jauh pada peran dan fungsi bisnis dan strategis sebagai berikut.
1.2.1. HRD harus mampu berperan dalam mengidentifikasi, merumuskan dan
merencanakan kebijakan perusahaan.
1.2.2. Sebagai Administrative Expert. Peran dan fungsi ini bertujuan untuk
meningkatkan efisiensi dan efektifitas baik fungsi HRD itu sendiri
maupun proses organisasi secara keseluruhan.
1.2.3. Sebagai Employee Champion. Peran dan fungsi ini berorientasi pada
pentingnya meningkatkan moral karyawan (high employee morale).
1.2.4. Sebagai Agen Perubahan (Agent of Change). HRD bertanggung jawab
dalam membangun kapasitas perusahaan guna menjawab tantangan
perubahan dari masa ke masa.
4. Bidang Lain
4.1. Wirausahawan
Seseorang dengan latar belakang pendidikan teknik industri dapat menjadi
wirausahawan yang bergelut di dunia bisnis. Hal ini karena ada beberapa mata
kuliah tentang ekonomi yang dapat membantu lulusan teknik industri dalam
berwirausaha. Namun, diperlukan tekad dan percaya diri yang merupakan modal
utama wirausahawan dalam suatu bisnis.
4.2. Technopreneur
Technopreneur berasal dari kata ‘teknologi’ yang berarti sarana untuk
barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup
manusia dan ‘entrepeneur’ yang berarti wirausaha. Secara istilah,
Technopreneur adalah wirausaha yang menjalankan bisnisnya dengan basis
teknologi. Dengan teknologi tentunya akan sangat membantu bisnis sekaligus
masyarakat. Saat ini, sudah banyak perusahaan-perusahaan yang berawal dari
technopreneur seperti Gojek, Ruang guru, dan sebagainya.
REFERENSI