Anda di halaman 1dari 11

TUGAS TERSTRUKTUR

MATA KULIAH PENGANTAR ILMU PERTANIAN

Oleh

Maria Katrina Wahyurisca Wellan


NIM. A1A016014

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2018
Sejarah Pertanian
Sejarah pertanian dimulai saat nenek moyang turun dari pepohonan dan
mulai hidup berburu dan nomaden (berpindah mengikuti musim dan pergerakan
migrasi hewan).
Pengertian Pertanian
Ilmu Pertanian Adalah ilmu yang mempelajari bagaimana mengelola tanaman,
ternak, ikan dan lingkungannya agar memberikan hasil yang semaksimal
mungkin, dalam arti yang sempit ilmu pertanian adalah ilmu yang mempelajari
dalam pengelolaan tanaman dan lingkungan tumbuh tanaman agar memberikan
hasil yang maksimum dan berkesinambungan.
Agriculture asal dr : Agre/ager (lapangan,tanah, ladang ) culture
(mengamati,memelihara, membajak) atau sering disebut dengan
Art yaitu pengetahuan tentang cara cara budidaya tanaman (pertanian dalam
arti sempit):
1. Zimmerman (1951) : Pertanian adalah usaha usaha produktif yg
dilakukan manusia thd tanaman dan hewan yang tumbuh dan hidup di
permukaan tanah, menghasilkan suatu produk yang diperlukan oleh
manusia

2. Mosher (1966) Pertanian adalah sejenis proses produksi khas yang


didasarkan atas proses pertumbuhan tanaman & hewan.

3. Minderhoud (1948) Pertanian adalah penggunaan tenaga manusia atas


alam dengan tujuan mengarahkan perkembangan tumbuhan & hewan yg
berguna bagi manusia yg lebih baik bila dibanding tanpa ada campur
tangan manusia

4. Tohir (1952) Pertanian dalam arti luas adalah :


Dalam cabang usaha/produksi terdapat perubahan bahan bahan anorganik
menjadi bahan organik dengan bantuan tumbuhan. Cabang produksi yang
dimaksud mempunyai sifat reproduktif (ada usaha untuk memperbaharui)
Usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya :
a) Mengumpulkan/ ekstratif hanya mengambil hasil dari alam contoh :
mengambil rotan, menangkap ikan dilaut
b) Usaha pertanian , usaha mengambil hasil dari alam disertai usaha untuk
menghasilkan kembali yang telah diambil (reproduktif)
Ruang linkup Ilmu pertanian berkaitan dngan ilmu yg lain Fisika, Kimia, Ilmu
tanah, Ilmu biologi, Ekologi, Pemupukan dsb

Sejarah Perkembangan Pertanian


1. Zaman mengembara
 Mulai membuka lahan/hutan utk tempat tinggal sementara
 Manusia hdp dr apa yg diambil dan ditangkap dr alam (berburu
mengumpulkan bahan pangan)
 Hasil pertanian yg sengaja ditanam blm ada
 Setelah SDA yg ada habis, mereka berpindah utk mencari SDA lain yg
masih ada di tempat lain
2. Perkembangan Pertanian Secara Mencangkul (belum mengenal
Gandum)
 Kehidupan manusia mulai menetap
 Mulai budidaya tanaman di sekitar tempat tinggal
 Tanah mulai diolah secara sederhana
 Menggunakan alat tugal dan cangkul
 Tanaman yg diusahakan adl jenis umbi-umbian
3. Tingkat Perkembangan Pertanian Secara Mencangkul (sudah mengenal
Gandum)
 Kehidupan manusia sdh menetap
 Budidaya tanaman di sekitar rumah
 Menggunakan alat tugal dan cangkul
 Tanaman yg diusahakan jenis umbi-umbian dan sdh mengenal dan
mengusahakan jenis gandum-ganduman (gandum, padi, cantel)
4. Tingkat Perkembangan Pertanian Secara Membajak
 Sudah mulai menggunakan alat pertanian berupa bajak
 Sudah menggunakan tenaga hewan dlm berusaha tani
 Penghidupan sdh menetap
 Budidaya tanaman di persawahan, tegalan dan lainnya.
5. Tingkat Perkembangan Pertanian Secara Modern
 Sdh menggunakan alat modern (seperti mesin dan hasil teknologi baru
dalam berusaha tani)
 Sdh dikelola secara komersial
Peranan Pertanian
1. Sebagai Way of Life
Di Indonesia : 60-70 % masyarakat hdp di sektor pertanian
2. Sebagai suatu Business
Hasil penjualan (penerimaan = out put ) tgtg kpd :
a. jumlah hasil
b. Harga hasil pertanian
Hub antara jmlah dan harga dikenal dg “Law of Supply and Demand”
Harga rendah → Supply (penawaran) akan rendah
Demand (permintaan) akan meningkat
Usaha pertanian :
• pada dasarnya berkaitan dengan penangkapan energi matahari menjadi
energi kimia melalui proses fotosintesis
• Dalam proses lebih lanjut menjadi bahan pangan yang dibutuhkan oleh
manusia.
Sistem Produksi Pertanian
Sistem produksi pertanian biasanya berhubungan dengan sejarah atau budaya
manusia,semakin maju budaya manusia biasanya semakin maju sistem produksi
pertaniannya. Usaha pertanian adalah salah satu jenis usaha untuk mengambil
hasil dari alam dengan disertai usaha untuk meperbaharui apa yang telah diambil.
Perkembangan sistem produksi pertanian pada awalnya manusia hanya
mengambil hasil dari alam tanpa ada usaha untuk memproduksi kembali.
Berkenaan dengan bertambahnya jumlah penduduk dan perkembangan ilmu dan
budaya, maka berkembang pula sistem produksi pertanian.
1. Prinsip sistem produksi pertanian antara lain :
alami, tradisional/konvensional, modern dan berkelanjutan
- Sistem produksi pertanian merupakan hubungan antara faktor tanaman
dengan lingkungannya
- Hubungan antara tanaman dengan lingkungan merupakan satu kesatuan
(interaksi)
- Sistem produksi pertanian merupakan mesin biologis yaitu merubah dari
senyawa anorganik menjadi senyawa organik
- Sistem produksi pertanian alami mrpk sistem yang jauh dari campur
tangan manusia dan teknologi. Hasil yang didapat tergantung pada
keselarasan hubungan antar sub sistem akan membentuk ekosistem yang
stabil dan berkelanjutan.
- Sistem produksi pertanian konvensional adalah sistem produksi tanaman
yang sarat dengan campur tangan manusia,sistem ini biasanya padat
modal dan teknologi (peralihan dari sistem tradisonal ke sistem modern).
Dlm sistem ini tdk terjadi keselarasan antara input dan output shg perlu
ada penambahan input dari luar ( panca usaha tani : bibit
unggul,pengolahan tanah, pengairan, pemupukan dan pengendalian hama
& penyakit)
- Sistem produksi pertanian berkelanjutan,kembali ke alam ( back to nature )
mrpk sistem produksi yg tidak merusak,serasi dan seimbang dg
lingkungannya. Sistem pertanian berkelanjutan tunduk pada kaidah alami
dan menghindari teknologi yang mengingkari kaidah ekosistem.
- Sistem produksi tanaman terpadu mrpk sistem pertanian dg produksinya
lebih dari satu jenis komoditi.
Berdassarkan Sejarah
Perkembangan sistem pertanian di Indonesia dibagi menjadi:
1. Sistem Ladang
2. Sistem Tegalan/ Pekarangan
3. Sistem Sawah
4. Sistem Perkebunan
Berdasarkan pada Penerapan Ilmu dan Teknologi
1. Sistem pertanian konvensional dg ciri :
- Dilaksanakan berdasarkan pada kebiasaan
- Dilakukan secara turun temurun dan adat istiadat
- Hasil usaha sebagian besar untuk kebutuhan hidup keluarga dan hanya
sebagian kecil yang dijual
- Sering disebut dengan sub sistem
2. Sistem pertanian modern dg ciri :
- Sistem pertanian yang didasarkan pada hasil penelitian atau ilmu
pengetahuan dan penerapan teknologi
- Sudah menerapkan sistem management dlm pengelolaanya

Dampak sistem produksi pertanian :


Dengan adanya campur tangan manusia dalam pertanian menyebabkan tidak
terjadinya keseimbangan ekosistem seperti yang terjadi pada. Revolosi hijau
yaitu:
• Kerusakan tanah karena erosi
• Pencemaran tanah dan udara krn pengg pupuk & pestisida
• Resistensi hama
• Pemadatan tanah
• Menurunya produktivitas lahan
• Punahnya keanekaragaman hayati
• Adanya efek residu bhn kimia berbahaya
Untuk mengurangi dampak tersebut perlu dicari sistem produksi pertanian, yaitu
sistem pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture) ini sudah dituangkan dlm
renstra 2005 – 2009 yang peduli terhadap kesejahteraan masyarakat pertanian.
Potensi dan Pengelolaan Tanaman
Potensi hasil tanaman : didefinisikan sbg hasil suatu varietas / kultivar
apabila tumbuh pada lingkungan yang sesuai tanpa ada pembatas hara, hama dan
penyakit.
Hasil aktual adalah hasil dari suatu varietas yang diperoleh dari suatu lahan
sesuai dengan kondisinya. Shg hsl aktual selalu
Lebih rendah dari hasil potensial.
Yp = f (G,E)
Dimana Yp = potensi hasil
G = genetik
E = Enviroment (tanah,iklim,organisme)
Potensi hasil selalu lebih tinggi karena tidak ada faktor penghambat seperti
yang dijumpai dilapangan contohnya : cekaman kekeringan, genangan, pH tanah,
salinitas,kondisi tanah dll. Untuk dapat meningkatkan hasil, maka perlu adanya
upaya/ tindakan untuk mengurangi hambatan tersebut yaitu dengan tindakan
budidaya, misalnya dengan panca usaha tani.(benih unggul, kultur teknik,
pengairan, pemupukan & pengendalian hama dan penyakit). Shg :
Yield = f (G,E,C)
Yaitu hasil dari suatu tanaman akan ditentukan oleh faktor genetik, lingkungan
dan teknik budidaya. Dalam pembangunan pertanian masalah yang penting
adalah merubah usaha tani agar dapat menggunakan metode secara baik, benar
dan efisien, dengan tujuan untuk peningkatan produksi yg dapat dilakukan
dengan cara :
• Intensifikasi : dengan panca usaha tani
• Ekstensifikasi : perluasan lahan
• Diversifikasi : keragaman bahan pangan
Dalam produksi tanaman faktor genetik mempunyai peranan yang penting ,krn
setiap varietas mempunyai sifat yang beragam sehingga potensi hasilnya juga
berbeda, antara lain:
1. Varietas, Kelompok tanaman yang memiliki karakteristik genetik yang dapat
dipertahankan dan diturunkan apabila diproduksi beberapa kali. Terdapat
lima jenis varietas, yaitu varietas unggul, varietas lokal, dan varietas unggul
nasional, varietas unggul baru, varietas unggul modern. Teknologi
penciptaan/perakitan varietas /pemuliaan tanaman, yaitu merupakan suatu
metode yang merakit keragaman genetik. Secara sistematik menjadi bentuk
yang bermanfaat bagi manusia. Hal yang perlu diperhatikan :
- Adanya keragaman genetik
- Sistem pemindahan & fiksasi gen yang logis
- Konsep pemulian yang jelas
- Mekanisme penyebarluasan hasil.
2. Cultivar, varietas yang mempunyai sifat yang stabil dan sudah dibudidayakan
oleh masyarakat.
3. Klon, merupakan tanaman yang dihasilkan dari pembiakan tanaman secara
tak kawin/ vegetatip.
Sistem pertanaman/penataan pertanaman
Adalah suatu upaya untuk mengatur pemanfaatan lahan baik ruang maupun waktu
secara optimal untuk meningkatkan produktivitas lahan, dengan penerapan
teknologi dan pertimbangan ekonomi, shg dapat meningkatkan indek panen
Misalnya dari 1 x panen/th, menjadi 2 x panen/th
Macam sistem pertanaman :
a) Monokultur :penataan tanaman secara tunggal pada suatu lahan dalam waktu
tertentu hanya ditanami satu jenis tanaman.
b) Multiple cropping/sistem pertanaman berganda : merupakan usaha
pertanaman untuk mendapatkan panen lebih dari satu kali dari dua atau lebih
jenis tanaman dalam sebidang lahan dalam satuan waktu tertentu.

Pengendalian Hama Terpadu


Definsi Pengendalian hama terpadu (PHT)
1. Smith (1978) PHT adalah : Pendekatan ekologi yg bersifat multi disiplin utk
pengelolaan hama dengan memanfaatkan keanekaragaman teknik
pengendalian secara kompartibel dalam suatu kesatuan koordinasi
pengelolaan.
2. Bottrell (1979). : perpaduan, pemilihan dan penerapan pengendalian hama yg
didasarkan pada perhitungan dan penaksiran konsekuensi ekonomi, ekologi,
sosiologi.
3. Kenmore (1989) PHT sbg perpaduan terbaik yaitu perpaduan penggunaan
metode pengendalian hama yang dapat memperoleh hasil terbaik yaitu
stabilitas produk pertanian,kerugian seminimal mungkin bagi manusia dan
lingkungan serta memperoleh hasil yang maksimal.
Faktor yang mendorong PHT:
- Kegagalan pemberantasan hama konvensional
- Kesadaran akan kualitas lingkungan hidup karena adanya pembangunan guna
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan tetapi daya dukung terbatas.
- Pola perlindungan tanaman, yang meliputi tahap subsistem, tahap eksploitasi,
tahap kritis, tahap bencana, dan tahap pengendalian hama terpadu.
- Adanya kebijaksanaan pemerintah yaitu adanya inpres no 3 tahun 1986 dan
UU No. 12 Th 1992 tentang sistem budidaya pertanian berdasar pada
pertanian berkelanjutan.
Unsur – unsur dan komponen PHT
Watson (1975) membedakan 2 kelompok pengetahuan dan informasi yang perlu
diketahui dalam perpaduan teknik pengendalian yang optimal yaitu :
1. Unsur-unsur PHT
- Pengendalian alami
- Pengambilan sample
- Aras/ambang ekonomi
- Ekologi dan biologi
2. Komponen PHT
- Pengendalian kultur teknis
- Pengendalian hayati
- Pengendalian kimiawi
- Pengendalian dg varietas tahan
- Pengendalian fisik dan mekanik
- Dengan peraturan pemerintah
Perpaduan komponen tersebut harus kompartibel agar diperoleh hasil yang
optimal.
Mekanisasi Pertanian
Mekanisasi pertanian adalah : introduksi dan penggunaan alat mekanis
untuk melaksanakan operasi pertanian (Moens 1978). Mekanisasi pertanian dapat
diartikan sebagai perubahan suatu sistem pertanian yaitu dari :
- Pertanian tradisional menjadi modern, .
- Pertanian tidak efisien menjadi efisien
- Produktivitas rendah menjadi tinggi
- Tidak berkelanjutan menjadi berkelanjutan
- Kurang menguntungkan menjadi menguntungkan
- Jangkauan operasi sempit,menjadi luas
Tujuan mekanisasi pertanian yaitu dalam rangka efisiensi usaha tani yang
diwujudkan dalam hal :
- Meningkatkan hsl pertanian,mutu dan nilai tambah
- Meningkatkan pendapatan petani
- Memperbaiki hsl sosial spt menciptakan lapangan kerja, bengkel alsintan, jasa
penyewaan jasa
- Meningkatkan produksi pertanian secara nasional
- Memperbaiki produksi dan ekspor
- Pengembangan industri dan sektor lain
- Pengembangan alat dan mesin pertanian
- Pemasaran dan pengolahan hasil pertanian
- Peningkatan lapangan kerja
- Peningkatan devisa negara.

Peningkatan Produksi Pertanian


a. Ekstensifikasi, perluasan areal panen.
b. Intensifikasi, peningkatan produktivitas dengan pemanfaatan modal, padat
modal, dan pertanian modern.
c. Diversifikasi, penganekaragaman tanaman.
Mekanisasi Pertaian dan Pascapanen
Peningkatan perkembangan alat mesin pertanian (alsintan) sejalan.
Operasi pertanian yaitu usaha manusia untuk merubah karakteristik atau posisi
suatu obyek pertanian. Tujuan Mekanisasi:
a. Memperbaiki hasil pertanian : produksi, pendapatan, pemerataan pendapatan
b. Memperbaiki sosial dari pertanaian : lapangan kerja, waktu, beban kerja
wajar
c. Meningkatkan produksi pertnian nasional
d. Memperbaiki produksi dan ekspor
e. Pengembangan industri dan sektor lain
f. Perlatan, manufakturm dan pelayanan pemansaran dan purna jual
g. Peningkatan pemasaran dan hasil pertanian
h. Peningkatan lapangan kerja
i. Peningkatan devisa

Kriteria mekanisasi:
1. Kriteria agronomi, hasil usahatani maksimum dan meliputi tipe operasi,
metode pelaksanaan, kualitas pelaksanaan, kualitas operasi dan waktu operasi.
2. Kriteria enjinering, Sifat fisik dan mekanis dari bahan dan produksi,
kebutuhan tenaga, kekuatan bahan, konstruksi kerumitan konstruksi,
kemudahan pemeliharaan, efisiensi penanganan.
3. Kriteria ekonomi, pendapatan dan pengembalian modal.
4. Kriteria sosial, Mekanisasi mengurangi tenaga kerja strategis tingkat usahatani
perorangan, pendapatan utama
5. Kriteria egonomi, fokus revolusi industry.
Bioteknologi, yaitu pengaturan dan pemanfaatan organisme hidup atau produknya
untuk tujuan komersial.

Anda mungkin juga menyukai