Anda di halaman 1dari 5

Nama : Anggie Dwi Nurul Putri

Nim : A0B023041
Prodi : D3 Perencanaan Sumberdaya Lahan

Dalam mata kuliah ini, mahasiswa akan memperoleh pemahaman yang mendalam tentang
prinsip-prinsip dasar dan praktik-praktik yang terkait dengan ilmu pertanian. Mereka juga
diharapkan dapat mengembangkan pemahaman yang lebih luas tentang tantangan dan peluang
dalam pertanian serta kontribusi pertanian terhadap kesejahteraan manusia dan keberlanjutan
lingkungan.Diawali dengan mengetahui sejarah pertanian, pada awalnya, pertanian hanya
merupakan kegiatan sampingan bagi manusia prasejarah yang masih hidup sebagai pemburu-
pengumpul. Namun, seiring waktu, mereka menyadari bahwa pertanian memberikan keuntungan
yang besar. Mereka mulai membuka lahan dan membangun permukiman tetap di sekitar ladang
mereka. Inilah awal dari revolusi pertanian.
Di Mesopotamia, lembah sungai Tigris dan Efrat menjadi tempat berkembangnya pertanian
yang maju. Masyarakat Mesopotamia mengembangkan sistem irigasi untuk mengontrol banjir
dan mengairi lahan pertanian mereka. Di sana, mereka menanam gandum, barley, dan tumbuhan
lainnya. Kemajuan pertanian di Mesopotamia menjadi fondasi bagi peradaban yang maju di
wilayah itu. Revolusi pertanian juga mempengaruhi peninggalan manusia purba, yang banyak
ditemukan di dua wilayah tersebut, yaitu Kebudayaan Pacitan dan Kebudayaan Ngandong. Hasil
kebudayaan manusia purba pada periode ini secara umum dapat dibagi menjadi dua, yakni
Kebudayaan Pacitan dan Kebudayaan Ngandong. Pada masa modern, revolusi pertanian terus
berlangsung dan manusia mengembangkan teknologi yang lain. Ketika memasuki Zaman
Mesolitikum, manusia mulai menggunakan peralatan dari logam, seperti kereta api lintas benua,
mesin uap, listrik, dan penemuan-penemuan lainnya yang mengubah masyarakat secara
permanen.
Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati, yang berlandaskan pada proses
pertumbuhan dari tumbuh-tumbuhan dan hewan. Pertanian dalam arti sempit dinamakan
pertanian rakyat, sedangkan dalam arti luas meliputi pertanian dalam arti sempit, kehutanan,
peternakan, perkebunan, dan perikanan. Pengertian pertanian dapat diringkas menjadi empat
komponen yang tidak terpisahkan: proses produksi, petani atau pengusaha pertanian, tanah
tempat usaha, dan usaha pertanian. Pertanian berkaitan erat dengan aspek ekonomi dan tidak
hanya sebagai kegiatan produksi, melainkan juga kegiatan distribusi dan konsumsi dengan
sumber daya hayati sebagai produk Kegiatan pertanian menghasilkan sistem sosial budaya dan
cara hidup yang khas, pada umumnya terbentuk di pedesaan dengan mayoritas penduduknya
sebagai petani.
Pertanian dibagi menjadi tiga macam:
1. Pertanian primitif: Pertanian primitif adalah kegiatan pertanian yang dilakukan oleh manusia
purba sebelum perkembangan teknologi. Pertanian primitif menggunakan teknologi yang
sederhana, seperti pemakaian alat dari batu, kayu, dan tulang.
2. Pertanian tradisional: Pertanian tradisional adalah kegiatan pertanian yang dilakukan oleh
masyarakat tradisional dengan cara yang lebih kompleks daripada pertanian primitif.
Pertanian tradisional menggunakan teknologi yang lebih canggih, seperti pemakaian alat
dari logam, dan memiliki sistem pengelolaan lahan yang lebih baik.
3. Pertanian modern: Pertanian modern adalah kegiatan pertanian yang dilakukan dengan
teknologi yang sangat canggih, seperti pemakaian mesin dan peralatan teknologi tinggi.
Pertanian modern memiliki sistem pengelolaan lahan yang lebih baik dan efisien, serta
memiliki produktivitas yang lebih tinggi daripada pertanian tradisional.
Sektor pertanian adalah sektor ekonomi yang berhubungan dengan kegiatan pertanian,
yang meliputi pertanian rakyat, perkebunan, kehutanan, peternakan, dan perikanan. Pertanian
merupakan sektor ekonomi yang sangat penting, karena ia menjadi sumber bahan pangan utama
yang digunakan dalam pembuatan produk makanan dan non-makanan. Sektor pertanian juga
menjadi sumber tenaga kerja, sumber devisa, dan berperan dalam pengembangan ekonomi
nasional. Pada masa modern, sektor pertanian dibagi menjadi tiga macam:
1. Pertanian rakyat: Pertanian rakyat adalah kegiatan pertanian yang dilakukan oleh masyarakat
tradisional, yang menggunakan teknologi yang relatif sederhana. Pertanian rakyat biasanya
dilakukan di wilayah pedesaan dan menjadi sumber utama makanan bagi rakyat.
2. Perkebunan: Perkebunan adalah kegiatan pertanian yang melibatkan tanaman buah-buahan,
kopi, kakao, dan lain-lain. Perkebunan biasanya dilakukan oleh pengusaha yang memiliki
lahan yang luas dan memerlukan teknologi yang lebih canggih.
3. Pertanian modern: Pertanian modern adalah kegiatan pertanian yang dilakukan dengan
menggunakan teknologi yang sangat canggih, seperti mesin, peralatan, dan teknologi tinggi.
Pertanian modern biasanya dilakukan oleh perusahaan yang memiliki lahan yang luas dan
memerlukan tenaga kerja yang banyak.
Sektor pertanian juga dibagi menjadi tiga macam primitif, tradisional, dan modern.
Pertanian primitif adalah kegiatan pertanian yang dilakukan oleh manusia purba sebelum
perkembangan teknologi. Pertanian tradisional adalah kegiatan pertanian yang dilakukan oleh
masyarakat tradisional dengan cara yang lebih kompleks daripada pertanian primitif. Pertanian
modern adalah kegiatan pertanian yang dilakukan dengan teknologi yang sangat canggih. Sektor
pertanian juga memiliki beberapa kelemahan, seperti kerusakan lingkungan yang dihasilkan
sistem pertanian modern, yang dapat menurunkan tingkat produktifitas danau dan meningkatkan
tingkat eutrofikasi danau. Pada masa modern, sektor pertanian juga harus meningkatkan
produktivitas dan meningkatkan kualitas produk, serta mengurangi dampak negatif terhadap
lingkungan.
Dalam sektor pertanian, sifat produksi dari proses produksi massal juga berlaku. Pertanian
massal menggunakan mesin dan alat-alat produksi yang canggih, seperti traktor, mesin
penyemprot, dan mesin pengolah hasil pertanian. Ini memungkinkan pertanian massal untuk
memproduksi produk pertanian dengan jumlah yang besar, yang bermanfaat untuk banyak orang
dalam masyarakat secara luas. Pertanian massal juga membutuhkan pengelolaan bahan baku
yang optimal, seperti tanah, air, dan bahan pengkonsentrasian, serta pengaturan kadar produk
yang dihasilkan, seperti biji-bijian, buah-buahan, dan sayur-sayuran. Pertanian massal juga
memerlukan pola pembuatan produk yang lebih teratur dan berurutan, yang membuat kalkulasi
kebutuhan bahan lebih jelas dan terukur.
Pengaruh iklim dalam pertanian adalah sangat penting, terutama karena iklim
mempengaruhi banyak aspek dari proses pertanian, mulai dari jadwal tanam, pemeliharaan tanah,
pengelolaan hama dan penyakit, hingga produktivitas tanaman. Berikut beberapa aspek pengaruh
iklim dalam pertanian:
1. Pengaruh cuaca: Cuaca merupakan faktor yang sangat penting dalam pertanian, karena ia
mempengaruhi proses fotosintesis dan pertumbuhan tanaman. Suhu yang tinggi atau rendah,
serta kekeringan atau kemacetan dapat mengakibatkan gangguan dalam pertumbuhan
tanaman, yang kemudian berpengaruh pada produktivitas dan kualitas panen.
2. Pengaruh pola cuaca: Pola cuaca, yang terdiri dari jadwal hujan, angin, dan suhu,
mempengaruhi jadwal tanam, pemeliharaan tanah, dan panen. Perubahan iklim dapat
mengganggu pola cuaca, yang kemudian mempengaruhi jadwal tanam dan panen.
3. Pengaruh hujan: Hujan merupakan sumber air yang penting untuk pertanian, karena ia
digunakan untuk membantu tanaman bertumbuh dan memproduksi. Perubahan pola cuaca
dan kejadian iklim ekstrim dapat mengakibatkan gangguan dalam ketersediaan air untuk
tanaman, yang kemudian berpengaruh pada pertumbuhan dan produktivitas tanaman.
4. Pengaruh hama dan penyakit: Perubahan iklim dapat menciptakan lingkungan yang lebih
cocok bagi perkembangan penyakit dan hama baru, yang kemudian mempengaruhi
produktivitas dan kualitas panen. Tanaman yang lemah akibat stres panas atau kekeringan
dapat lebih mudah terkena serangan hama dan penyakit.
5. Pengaruh ekosistem: Perkebunan bergantung pada keragaman hayati dan kondisi lingkungan
yang seimbang. Perubahan ekstrem dapat mengancam keseimbangan ini, yang kemudian
berpengaruh pada produktivitas dan kualitas panen.
6. Pengaruh siklus budidaya: Siklus budidaya tanaman di perkebunan sering kali sangat
tergantung pada pola cuaca yang dapat diprediksi. Perubahan iklim dapat mengganggu
jadwal penanaman, pemeliharaan, dan panen, mengakibatkan ketidakpastian dalam produksi
dan pasokan komoditas.
Untuk mengatasi tantangan perubahan iklim dalam pertanian, ada beberapa strategi yang dapat
dilakukan, seperti inovasi varietas tanaman tahan iklim ekstrem, kemitraan antara sektor publik
dan swasta, dan pengembangan praktik pengendalian hama yang lebih efektif. Selain itu, petani
juga dapat mencoba bercocok tanam berbagai jenis tanaman untuk mengurangi risiko kegagalan
panen.
Sifat kimia tanah adalah sifat yang tidak bisa diamati secara langsung, seperti struktur atau
penyusun tanah: unsur hara, pH, dan lain-lain.
1. Unsur hara, merupakan unsur kimia (nutrisi) yang diperlukan tumbuhan untuk tumbuh dan
berkembang.
2. pH tanah, sifat kimia yang menunjukkan derajat keasaman tanah. Normalnya pH tanah
berkisar antara 6,6 – 7,5.
Sifat biologi tanah merupakan sifat yang terkait dengan makhluk hidup yang terdapat di
dalam dan di permukaan tanah. Ini berpengaruh pada dekomposisi bahan organik, proses
mineralisasi, immobilisasi, daur hara, dan proses-proses lain yang berlangsung di dalam tanah.
Jenis makhluk hidup yang terdapat di dalam maupun di permukaan tanah ini contohnya adalah
tumbuhan, hewan, manusia, hingga makhluk hidup berukuran mikro atau kecil. Sifat biologi
tanah berperan sangat penting bagi pertanian, karena ia mempengaruhi keseimbangan ekosistem
tanah dan kesuburan tanah.
Kesimpulan :

1. Pertanian merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan tanah, tanaman, dan
hewan untuk memproduksi makanan dan bahan lainnya.
2. Ilmu pertanian membahas tentang pengertian, sejarah, unsur, ciri, dan pencirian pertanian.
3. Pengembangan pertanian dilakukan melalui pembangunan teknologi dan diversifikasi
pangan, alat dan mesin pertanian, dan kegiatan pasca panen.
4. Strategi dan kebijakan agribisnis berperan penting dalam mengembangkan pertanian yang
lebih efektif dan ramah lingkungan
5. Pengantar ilmu pertanian membahas tentang pengertian dan sejarah pertanian, unsur dan ciri
pertanian, pembangunan pertanian, pengembangan teknologi dan diversifikasi pangan, alat
dan mesin pertanian, kegiatan pasca panen, dan strategi dan kebijakan agribisnis
6. Pertanian berkelanjutan merupakan suatu tantangan dalam dunia pertanian yang menuntut
petani untuk memiliki perilaku usaha tani yang berbeda dan lebih baik, terutama untuk aspek
lingkungan.
7. Sistem pertanian berkelanjutan merupakan sistem perubahan dari pertanian tradisional
dengan tujuan untuk dapat memenuhi target-target maksimal tetapi masih mengedepankan
pertanian yang bersifat ramah lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai