1. Sejarah Pertanian
2. Pengertian ilmu pertanian
3. Macam-macam Usaha Pertanian
4. Unsur dan ciri-ciri pertanian
5. Faktor Lingkungan
6. Konservasi Tanah dan Air
7. Sistem Produksi Pertanian
8. Pertanian Berkelanjutan
9. Pengendalian Hama Terpadu
10. Mekanisasi dan pasca panen
11 Sistem Agribisnis
12. Kelembagaan bidang pertanian
Dalam mata kuliah ini, mahasiswa akan memperoleh pemahaman yang mendalam
tentang prinsip-prinsip dasar dan praktik-praktik yang terkait dengan ilmu pertanian. Mereka
juga diharapkan dapat mengembangkan pemahaman yang lebih luas tentang tantangan dan
peluang dalam pertanian serta kontribusi pertanian terhadap kesejahteraan manusia dan
keberlanjutan lingkungan.Diawali dengan mengetahui sejarah pertanian, pada awalnya,
pertanian hanya merupakan kegiatan sampingan bagi manusia prasejarah yang masih hidup
sebagai pemburupengumpul. Namun, seiring waktu, mereka menyadari bahwa pertanian
memberikan keuntungan yang besar. Mereka mulai membuka lahan dan membangun
permukiman tetap di sekitar ladang mereka. Inilah awal dari revolusi pertanian.
Di Mesopotamia, lembah sungai Tigris dan Efrat menjadi tempat berkembangnya
pertanian yang maju. Masyarakat Mesopotamia mengembangkan sistem irigasi untuk
mengontrol banjir dan mengairi lahan pertanian mereka. Di sana, mereka menanam
gandum, barley, dan tumbuhan lainnya. Kemajuan pertanian di Mesopotamia menjadi
fondasi bagi peradaban yang maju di wilayah itu. Revolusi pertanian juga mempengaruhi
peninggalan manusia purba, yang banyak ditemukan di dua wilayah tersebut, yaitu
Kebudayaan Pacitan dan Kebudayaan Ngandong. Hasil kebudayaan manusia purba pada
periode ini secara umum dapat dibagi menjadi dua, yakni Kebudayaan Pacitan dan
Kebudayaan Ngandong. Pada masa modern, revolusi pertanian terus berlangsung dan
manusia mengembangkan teknologi yang lain. Ketika memasuki Zaman Mesolitikum,
manusia mulai menggunakan peralatan dari logam, seperti kereta api lintas benua, mesin
uap, listrik, dan penemuan-penemuan lainnya yang mengubah masyarakat secara
permanen. Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati, yang berlandaskan
pada proses pertumbuhan dari tumbuh-tumbuhan dan hewan. Pertanian dalam arti sempit
dinamakan pertanian rakyat, sedangkan dalam arti luas meliputi pertanian dalam arti
sempit, kehutanan, peternakan, perkebunan, dan perikanan. Pengertian pertanian dapat
diringkas menjadi empat komponen yang tidak terpisahkan: proses produksi, petani atau
pengusaha pertanian, tanah tempat usaha, dan usaha pertanian. Pertanian berkaitan erat
dengan aspek ekonomi dan tidak hanya sebagai kegiatan produksi, melainkan juga kegiatan
distribusi dan konsumsi dengan sumber daya hayati sebagai produk Kegiatan pertanian
menghasilkan sistem sosial budaya dan cara hidup yang khas, pada umumnya terbentuk di
pedesaan dengan mayoritas penduduknya sebagai petani.
2. Pengertian pertanian yaitu suatu jenis kegiatan produksi yang berlandaskan proses
pertumbuhan dari tumbuhan dan hewan, pertanian dalam arti sempit dinamakan pertanian rakyat,
Pertanian dalam arti luas meliputi bidang pertanian: kehutanan, peternakan, dan perikanan, kehutanan
hortikultura, pertanian tanaman pangan, dsb, k egiatan produksi di dalam setiap usahatani merupakan
suatu kegiatan usaha (business), sedangkan biaya dan penerimaan merupakan aspek-aspek penting.
3. Macam Macam Usaha Pertanian
PERTANIAN SUBSISTEN : Subsit = hidup Tujuan utama Pertanian subsisten untuk
memenuhi kebutuhan hidup keluarga./ kebutuhan sendiri. Yang ditanam adalah tanaman pokok :
Ketela, Umbi-umbian, Padi, Jagung ( di ladang) Ciri : alat yang dipakai sederhana Hanya
menggunakan tenaga keluarga
FAKTA-FAKTA DARI PERTANIAN SUBSISTEM :
a. Menanam tan/ternak yg diperlukan saja, tdk ada penjualan hasil
b. Belum tahu cara bercocok tanam yang baik
c. Tidak menanam jenis tanaman yang baik
d. Tidak dapat memelihara tanah dengan baik, tanah mudah rusak,
tumbuh alang-alang
e. Tan/Ternak yg dipelihara pertumbuhannya lambat/tdk normal.
PERTANIAN MODERN : usaha Pertanian untuk mendapatkan keuntungan (nilai uang) yang
setinggi-tingginya dg jalan menjual hasil pertaniannya Misalnya : Pengembangan tan. Pertanian :
Kopi, Karet, Hortikultura PERTANIAN DISEBUT MODERN : Apabila Petani itu banyak
mempelajari tanah, tanaman & hewan dan mengetahui bagaimana mengembangkan tanaman & hewan
agar dapat memenuhi kebutuhan pengusaha dan Masyarakat
FAKTA-FAKTA PETANI MODERN ;
a. Menanam tanaman dan memelihara ternak untukdijual
b. Petani menyadari bagaimana pemeliharaan tan/ternak yang baik
c. Mencoba mengembangkan tan. agar tumbuh lebih cepat dan mulai mengadakan pembrantasan HPT
d. Mengusahakan bermacam-macam tanaman & ternak yang dikehendaki dengan menggunakan bibit
unggul.
6. Penambahan umur produksi tanaman dataran tinggi Akibat peningkatan suhu udara
7. Ketidakseimbangan produksi pangan daerah dingin dan temperate, tropis dan subtropics
PENGARUH LANGSUNG FISIOLOGIS TUMBUHAN
B. CO2 anti-transpiran – meningkatkan efisiensi pemanfaatan air Memacu kontraksi stomata (menutup) kerapatan stomata berkurang
Suhu atmosfer MENINGKAT 0,2 OC per dekade sampai 2040 Peningkatan suhu malam hari menurunkan produksi tanaman dataran
tinggi Meningkatkan produksi tanaman CAM Meningkatkan respirasi tanaman → hasil berkurang Suhu musim dingin lebih tinggi →
1. Erosi
2. Teknik budidaya
Emulsi bitumen
Latek
Poly-uretan
Lignosulphonate
Struktur tanah susunan agregat tanah dg ruang pori diantaranya. KTK tinggi berarti tanah tersebut mampu menyimpan hara lebih banyak.
Sifat partikel kristal amorf e. ➢ Menunjukkan banyaknya kation yang terkandung dalam tanah. ➢ Jika KB tinggi berarti hara yang
• Rabu, 17 September 2008 | 03:00 WIB Medan, Kompas - Kondisi cuaca yang tak menentu menjadi penyebab serangan hama blast atau
busuk leher yang merusak batang tanaman padi di beberapa kabupaten di Sumatera Utara. Hama ini membuat malai padi menjadi tak
SMITH (1978) PHT ADALAH Pendekatan ekologi yang bersifat multidisiplin untuk pengelolaan hama dengan memanfaatkan beraneka
ragam teknik pengendalaian secara kompatibel dalam suatu kesatuan koordinasi pengelolaan BOTTRELL (1979) PHT ADALAH
Perpaduan, pemilihan dan penerapan pengendalian hama yang didasarkan pada perhitungan dan penaksiran konsekuensi Ekonomi, ekologi
dan sosiologi.
EKSTENSIFIKASI Perluasan areal panen, melalui : -Peningkatan indeks luas panen (intensitas penanaman) 1 kali panen menjadi 2 kali
panen 2 kali panen menjadi 3 kali panen -Pemanfaatan lahan marjinal pasang surut, lahan kering, PMK, lahan pasir pantai -Perluasan
agroekologi tanaman tanaman dataran tinggi ke dataran rendah : kentang, kubis, kubis bunga, bawang putih.
INTENSIFIKASI (Peningkatan hasil, produktivitas) Pemanfaatan teknologi rekayasa genetik, varietas baru pengolahan tanah pemupukan
pengairan pengendalian hama dan penyakit (PHT : pengendalian hama terpadu) pemberian bahan kimia (ZPT, pestisida) Padat modal
PERTANIAN BERKELANJUTAN Adalah pertanian yang tidak merusak, serasi, selaras dan seimbang dengan lingkungan (back to
nature).