Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
LEISA merupakan sistem pertanian berkelanjutan dengan input luar
yang rendah yang mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam (tanah, air,
tumbuhan, tanaman dan hewan) dan manusia (tenaga, pengetahuan dan
ketrampilan) yang tersedia di tempat; dan yang layak secara ekonomis, mantap
secara ekologis, adil secara sosial dan sesuai dengan budaya. Tujuan dari
LEISA adalah mempertahankan dan meningkatkan kesuburan tanah; hasil
pertanian yang optimal; keanekaragaman hayati dan ekosistem; dan yang lebih
penting untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan penduduk dan
makhluk hidup lainnya (Sutanto, 1996).
Prinsip dari LEISA berikut: (I) mengamankan kondisi tanah agar sesuai
untuk tanaman, terutama dengan mengelola bahan organik dan merangsang
kehidupan jasad hidup di dalam tanah; (2) mengoptimalkan ketersediaan hara
dan menyeimbangkan arus hara, terutama dengan mengintroduksikan tanaman
penambat nitrogen, mendaurulangkan hara, dan menggunakan pupuk ekstemal
secara komplementer; (3) meminimalkan kehilangan akibat radiasi matahari,
udara, dan air (misalnya penguapan air berlebihan, kekeringan, kebanjiran, dan
rebah) dengan cara mengelola mikroklimat, mengelola air, dan mengendalikan
erosi; (4) meminimalkan kehilangan basil oleh hama dan penyakit dengan
mengendalikannya secara terpadu; (5) menggali potensi kegunaan sumberdaya
genetik

secara

komplementer

dan

sinergik

dengan

mempertahankan

biodiversitas yang tinggi Reijntjes et at. (1992).


1.2 Tujuan
Untuk menganalisi pengembangan sistem pertanian di Desa Cilembu
khusunya untuk penerapan LEISA (Low Ekternal Input Sustainable
Agricluture).

Sistem Pertanian Berkelanjutan II

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sistem Produksi Tanaman Yang Dilaksanakan (Existing Condition)
Perkembangan produksi tanaman di Desa Cilembu Kecamatan
Pemulihan Kabupaten Sumedang, didesa tersebut sebagian besar petani
menanam tanaman ubi Cilembu dan Padi. Varietas ubi yang digunakan yaitu
rancing, dan untuk padi yaitu varietas tungu hideung, cirata, pare, dan mesir.
Petani awalnya mennggunakan varietas ubi ningkrum, namun beralih
menggunakan rancing dikarenakan varietas rancing dalam 1 tanaman dapat
menghasilkan 6 8 ubi. Sistem pertanaman yang digunakan yaitu sistem
monokultur dalam satu lahan hanya ditanam satu tanaman, namun petani pun
menggunakan rotasi tanaman dengan ubi padi ubi. Pertanaman ubi ditanam
pada awal musim kemarau, sedangkan pertanaman padi ditanam pada musim
hujan. Penghasilan dari kedua tanaman ubi dan padi petani mendapat keutungan
lebih besar yaitu pada hasil tanaman ubi, pertanaman padi produktivitasnya
masih rendah di Desa Cilembu. Pemasaran ubi Cilembu petani langsung
memasarkan ke Jepang dan Korea.
Sistem irigasi di Desa Cilembu masih kurang, karena pertanaman hanya
mengadalkan hujan (tadah hujan), aliran sungai yang seharunya sebagai sumber
irigasi menjadi kendala karena proses pembagian air yang terhambat dari atas,
adanya batu yang besar, pendakalan dan lumpur yang tinggi, sehingga petani
mencari cara untuk memenuhi kebutuhan air bagi tanaman menggunakan
sprinkel.
Pemupukan menggunakan pupuk kandang yang berasal dari kotoran
ayam yang digunakan pada awal pertanaman, selanjutnya petani menggunakan
pupuk NPK. Organisme pengganggu tanaman utama yaitu lanas pada ubi dan
ulat pada padi. Sisa panen dari tanaman biasa digunaan sebagai pakan ternak.

Sistem Pertanian Berkelanjutan II

2.2 Evaluasi Sistem Produksi Tanaman yang Dilaksanakan

Sistem Pertanian Berkelanjutan II

2.3 Rancangan Sistem Produksi Tanaman Berbasis LEISA

Skema 1. Sistem Produksi Tanaman Di Desa Cilembu

Sistem produksi tanaman yang dirancang oleh masyarakat di desa


Cilembu sudah mulai kepada sistem produksi tanaman berbasis LEISA. Hal ini
dapat di lihat dari pemakaian input luar yang rendah dan lebih banyak
menggunakan input dalam yang ada. Selain itu, sistem pertanian berkelanjutan
di desa ini telah dilakukan dari dulu dengan penggunaan rotasi tanaman.
Sumber air dari lahan pertanian di desa Cilembu berasal dari mata air
dari pegunungan yang berada di atas desa Cilembu. Tetapi, suplai air dari mata
pegunungan tersebut sering kurang untuk memenuhi kebutuhan air dari luas
lahan yang ada, makanya petani di desa Cilembu membuat sumur bor untuk
mendapatkan air tambahan. Cara pengaplikasiannya dengan menggunakan
selang dan disemprotkan oleh springkel yang di tempatkan di sekitar lahan
sawah.

Sistem Pertanian Berkelanjutan II

Untuk proses selama masa pemeliharaan, seperti pemupukan,


pengendalian hama dan penyakit, petani desa Cilembu menggunakan pupuk
kandang yang terdapat banyak di desa tersebut. Hewan ternak yang di pelihara
di desa Cilembu antara lain ayam, sapi dan kambing. Pupuk kandang yang
digunakan berasal dari hewan-hewan ini. Sementara untuk pengendalian hama
dan penyakit padi dan ubi, selain menggunakan pestisida kimia juga
dicampurkan dengan penanaman pohon suren di setiap pinggir lahan, dan
menyemprotkan ekstraksi jengkol ke areal persawahan untuk mengurangi
serangan hama yang sering menyerang tanaman ubi.
Hasil produksi ubi dan padi tidak semua dipasarkan, tetapi sebagian
kecil digunakan untuk pakan ternak yang ada di sana dan juga di simpan untuk
diolah kembali pada saat pengolahan lahan selanjutnya.
2.4 Prospek Penerapan LEISA, Kendala Serta Solusinya
2.4.1 Prospek Penerapan LEISA
Di Desa Cilembu sudah terdapat pertanakan ayam yang cikup
besar dengan populasi kurang lebih 8000 ekor dan perternakan sapi,
sehingga kotoran ayam, dan sapi dapat dimanfaatkan untuk pemupukan
pada pertanaman. Tanaman suren ditanam di Desa Cilembu sehingga
daun suren dapat digunakan sebagai pestisida nabati untuk pengendalian
hama, selain daun suren dapat digunakan cangkang jengkol untuk
pengendaliannya.
2.4.2 Kendala
1. Sistem irigasi yang kurang baik.
2. Organisme pengganggu tanaman ubi yaitu lanas masih sulit untuk
dikendalikan.
3. Organisme pengganggu tanaman padi ulet yang sering menyerang
pertanaman padi.
4. Produktivitas tanaman padi masih rendah.

Sistem Pertanian Berkelanjutan II

5. Masih kurang percayanya petani dengan penyuluhan yang sering


dilakukan karena penyuluhan hanya diberi teori saja, sedangkan
teori sangat jauh berbeda pada saat dilapangan.
2.4.3 Solusinya
1. Pembuatan embung untuk persediaan air.
2. Petani ingin mendapatkan varietas ubi yang tahan terhadap lanas
3. Perlu pengendalian yang tepat, variets padi yang cocok untuk di
Desa Cilembu.
4. Sistem pertanaman

padi

menggunakan

metode

SRI,

yang

dikarenakan di Desa Cilembu kesulitan untuk mendapatkan air dan


sulituntuk mendapatkan kondisi tanah yang terganang jadi
pertanaman padi dapat dilakuakan dengan kondisi tanah hanya
macak - macak, metode SRI ini merupakan metode penanaman padi
sebenarnya mempunyai potensi yang besar untuk menghasilkan
produksi dalam tarap tinggi, ini hanya akan dicapai bila kita
membantu tanaman dengan kondisi baik untuk pertumbuhan
tanaman. Hal ini dapat dilakukan melalui proses pengelolaan :
Tanah, Tanaman dan Air.
5. Perlu adanya penyuluhan yang menerapkan sistem demplot untuk
mengajak petani dalam sistem pertanian yang ramah lingkungan,
karena dengan memperlihatkan bukti nyata para petani dapat melihat
langsung hasilnya. Demplot atau Demontration Plot adalah suatu
metode penyuluhan pertanian kepada petani, dengan cara membuat
lahan percontohan, agar petani bisa melihat dan membuktikan
terhadap objek yang didemontrasikan.

Sistem Pertanian Berkelanjutan II

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

Sistem Pertanian Berkelanjutan II

DAFTAR PUSTAKA
Reijntjes, C., B. Haverkort A. Waters-Bayer. 1992. Farming for The Future: An
Introduction to LowExternal-Input and Sustainable Agriculture.
MacMillan and ILEIA. Leusden, Netherlands.
Sutanto R. 1996. Gatra Tanah Pertanian Akrab Pertanian dan Menyongsong
Pertanian Masa Depan Seminar Aras Kemajuan IPTEK Pertanian
Memasuki Abad 21. Fakultas Pertanian Unversitas Gadjah Mada.
Yogyakarta.

Sistem Pertanian Berkelanjutan II

LAMPIRAN
QUESTIONARE
PRAKTIKUM SISTEM BERKELANJUTAN II
LEISA : ANALISIS DAN PENGEMBANGAN LEISA
Lokasi
Dusun, Desa

: Desa Cilembu

Kecamatan, Kabupaten, Propinsi : Pemulihan, Sumedang, Jawa Barat


I. Identitas petani dan keluarga
1. Nama

: Saryana

2. Umur

: 70 an

3. Pendidikan

: BH/SD/SLTP/SLTA/PT

4. Pekerjaan Utama Kep.Kel

: Petani

5. Pekerjaan Sampingan

: -

6. Pekerjaan istri

: Ibu rumah tangga

Sistem Pertanian Berkelanjutan II

7.Tanggungan keluarga

: 5 orang

II. Usaha Tani


1. Jenis Lahan

: Persawahan

a. Pekarangan

: -

b. Sawah

500 tumbak

c. Tan. Semusim

: -

ha

d. Tan. Tahunan
(kebun)

: -

ha

e. Hutan

: -

ha

2. Ternak yang dimiliki

a. Unggas

: Jenis ayam kurang lebih 8000 ekor

c. Ternak Besar

: Jenis sapi

3. Kolam

A.

ha

: -

ha

Usaha Tani Utama


1. Sistem budidaya
Jenis lahan
a

d
e

Luas lahan

Sawah

(ha/tumbak)

500 tumbak

Status kepemilikan lahan


(pemilik/sewa/bagi hasil
dsb)
Tanaman yang
diusahakan

Pemilik
Ubi (Rancing)
Padi (varietas Tungu
Hideung, cirata, pare, mesir)

Sistem tanam
(monokultur/
tumpangsari)
Tanaman utama-tanaman
sekunder
Jenis tanaman dalam 1
tahun dan (masa tanam
masing-masing jenis tnm)

Sistem Pertanian Berkelanjutan II

Monokutur
Tanaman Utama : Ubi
Tanaman Sekunder : Padi
Ubi Padi Ubi Padi
Musim hujan Padi
Musim Kemarau Ubi

10

Cara Pengolahan lahan

Jenis dan dosis pupuk


serta kapan diaplikasikan

Sistem irigasi (tadah


hujan/ irigasi pedesaan/
irigasi teknis
Sumber untuk pengairan

k
l

Pengolahan lahan dengan


cara dicangkul
Pemupukan awal
menggunakan kotoran ayam,
selanjutnya menggunakan
pupul NPK
Penggunaan sistem irigasi
kicir air/sprinkel
Sumber air sungai terputus
dikarenakan terdapat batu
yang besar, pendakalan dan
lumpur yang tinggi.

Ketersediaan air dalam


setahun: < 6 bulan ; 6-9
bulan ; 9-12 bulan
Drainase
(buruk/sedang/baik)
OPT utama

buruk
Tanaman Ubi: Lanas /
Boleng ( cylas Formicarius)
Tanaman Padi Ulat Grayak

Ledakan hama atau


penyakit yang pernah
terjadi dan pada tanaman
apa

Pernah, yaitu lanas pada ubi

Tindakan pengendalian
yang dilakukan

Penggunakan Seprotan
Pestisida

Jenis pestisida (lengkap


dengan bahan aktif, target
OPT), frekuensi aplikasi
dan dosis

Racon ulat

Produksi tanaman (per ha


atau tumbak)

- Ubi 100 bata / 2 4 ton


- Padi 8 kg/tumbak

Pengelolaan sisa-sisa
tanaman/panen
(dibiarkan atau

Sistem Pertanian Berkelanjutan II

Sisa tanaman dipakai untuk


pakan ternak, atau jerami
dapat ikut diolah dalam tanah

11

dimanfaatkan untuk apa?)

2. Pengetahuan tentang LEISA dan Keterlibatannya dalam kelompok tani


Informasi yang juga perlu untuk ditanyakan ke petani adalah :
a. Pengetahuan atau tingkat penerapan tentang teknologi pertanian yang ramah
lingkungan
- manfaat pupuk organik
- pestisida nabati
- pupuk biologi
- pestisida dari bahan mikroba

Sistem Pertanian Berkelanjutan II

12

Sumber informasi mengenai teknologi tsb. Didapat dari diskusi kelompok tani,
pengalaman antar petani, namun sesekali dari penyuluhan pertanian
b. Apabila belum tahu atau melaksanakan teknologi ramah lingkungan,
bagaimana kemauan petani untuk mempelajari atau menerapkannya?
Alasannya?
Keinginan pasti ada, tapi harus menyakinkan dalam hasilnya dan tidak
menyulitkan dalam prosesnya
c. Prospek atau Kendala penerapan teknologi ramah lingkungan di daerah
tersebut?
Ketersediaan air harus diperbaiki, sehingga dapat mengatsi permasalahan air
untuk terciptanya teknologi ramah lingkungan, dan penggunaan pestisida yang
alami masih kurang untuk pengendalian hama lanas pada ubi.
d. Sepengetahuan bapak/ sdr, ada berapa kelompok tani di kampung/ desa
bapak ? perkiran kurang lebih 3 kelompok tani
e. Apakah bapak/ sdr menjadi anggota kelompok tani ?
ya
tidak
Kalau ya, pertemuan rutin dilakukan setiap barapa lama? Seminggu sekali
Manfaat yang diperoleh? Didapat berbagai informansi pertanian,
mempermudah pembagian saprotan,
f. Apakah bapak/ sdr dikunjungi/ bertemu petugas penyuluh pertanian ?
sering
jarang
tidak pernah
Apabila ada kunjungan/ pertemuan, apa hasil yang bapak/ sdr dapatkan ?
Mendapatkan informansi tentang sistem dalam pertanian, namun kenyataan
dalam teori tidak sama dalam kenyataan dalam lapangan jadi bapa kurang
respon terhadap penyuluh jika tidak sesuai dengan dilapangan
g. Apakah bapak/ sdr menjadi anggota koperasi ?
ya
tida
h. Jika ya, dalam bidang apa koperasi tersebut bergerak ?
Simpan pinjam
i. Apakah bapak/sdr tahu sumber-sumber pendanaan bagi usaha tani yang
difasilitasi bank atau pemerintah?
Tidak
F. Persepsi mengenai pertanian berkelanjutan
1. Apakah bapak/sdr tahu tentang bahaya/dampak penggunaan pupuk dan
pestisida yang terus menerus dan berlebihan?
Kalo ya, sebutkan contoh dampaknya.

Salah satu dampaknya dapat menyebabkan ledakan hama karena penggunaan


pestisida yang dipakai secara terus menurus, penggunaan pupuk kimia dapat
menurunkan kesuburan tanah sehingga produksi tanaman nanti akan menurun.
2. Apakah bapak merasakan bahwa keperluan pupuk untuk satu musim tanam
semakin meningkat atau tanaman kurang merespon pupuk yang diberikan
walaupun dosis/takarannya telah ditingkatkan?
Belum merasakan
3. Apakah bapak merasakan pestisida yang digunakan sudah tidak mempan lagi?
Ya
Misalnya apa dan jenis hama/penyakitnya apa? Seperti hama lanas pada ubi
dan ulat grayak pada padi.
4. Apakah bapak/sdr tahu atau pernah coba tentang pestisida nabati dan MOL
(pupuk cair buatan sendiri)?
Kalo ya, apa yang pernah dicoba. Pernah dicoba dengan penggunaan daun
surem dan jengkol
5. Apakah bapak/sdr tahu tentang manfaat pupuk kandang/kompos bagi
kesuburan tanah? Apakah bapak menggunakannya? Ya petani menggunakan
pupuk kotoran ayam sebelum penananam untuk menjaga kesuburuan pada
tanah tidak hilang walupun tanah sebelumnya telah ditanaman padi.
6. Apakah bapak/sdr tahu atau pernah coba tentang sistem pertanian terpadu
/yang memadukan antara tanaman dengan ternak atau ikan?
Kalo ya, apa contohnya? Ya, seperti sistem mina padi, parelbek
Apa pendapat bapak mengenai usaha tersebut? Petani belum pernah
mecobanya karena kondisi air yang masih sulit, sedangkan sistem yang
menggunakan pemeliharraan ikan, lahan harus tergenang.

LAMPIRAN FOTO

Gambar 1. Pak Saryana (Petani)

Gambar 2. Areal Persawahan Di Desa Cilembu

Gambar 3. Sprinkel di Areal Persawahan

Gambar 4. Pemanen Ubi Cilembu

Gambar 5. Ubi Cilembu yang Terkena Lanas di Lahan

Gambar 6. Ubi Terkena Lanas

Gambar 7. Kelompok Agribisnis Ubi Cilembu

Gambar 8. Pertenakan Sapi Perah

Gambar 9. Peternakan Ayam

Gambar 10. Pupuk Kotoran Ayam

Anda mungkin juga menyukai