By Faaza
NAMA
: F1C1 08 001
NO. STAMBUK
: III
KELOMPOK
ASISTEN
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2009
ANALISIS GRAVIMETRI
1. TUJUAN
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan jumlah mol air kristal yang
terikat dalam suatu senyawa.
1. LANDASAN TEORI
Analisis gravimetri ini merupakan salah satu teknik analisis kuantitatif yang
menggunakan gravi / berat. Pada dasarnya, gravimetri dapat dilakukan melalui tiga
cara yaitu penguapan, elektrolisis dan pengendapan. Salah satu contoh penguapan
metode gravimetri adalah dalam penentuan air / hidrat dalam Barium klorida
dengan cara menghilangkan semua hidrat kristal di atas suhu 100 oC
(Anonim, http://duniainikecil.wordpress.com). Teknik ini diawali dengan
penimbangan sampel lalu dilakukan pelarutan dan pengendapan pada larutan
tersebut dengan pereaksi pengendap kemudian dilakukan penyaringan endapan
yang terbentuk. Kemudian endapan yang telah disaring diabukan dengan pembakar
suhu tinggi seperti meker dean tanur dan diakhiri dengan penimbangan sampai
diapatkan bobot tetap (Nur, http://r3xr4ptor.wordpress.com).
Langkah pengukuran pada gravimetri adalah pengukuran berat. Analit secara fisik
dipisahkan dari semua komponen lainnya maupun dengan solvennya. Persyaratan
yang harus dipenuhi agar garvimetri dapat berhasil ialah terdiri dari proses
pemisahan yang harus cukup sempurna sehingga kualitas analit yang tidak
mengendap secara analit tidak ditentukan dan zat yang ditimbang harus mempunyai
susunan tertentu dan harus murni atau mendekati murni. Jika tidak demikian hasil
yang akan diperoleh akan salah. Pada umumnya dua hal yang perlu diingat pada
penentuan faktor garvimetri; yaitu berat molekul analit yang merupakan pembilang
dan berat zat yang ditimbang yang merupakan penyebut (Underwood, 1993).
Hal yang perlu diperhatikan dalam analisis penentuan kadar zat berdasarkan
pengukuran berat analit atau senyawa yang mengandung analit dapat dilakukan
dengan :
Metode pengendapan
Isolasi endapan sukar larut dari suatu komposisi yang tak diketahui
Metode penguapan
Oven pemijar
Cawan porselin
Gegep
Eksikator
Neraca Analitik
1. Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah Barium klorida X hidrat
(BaCl2.XH2O).
1. PROSEDUR KERJA
Cawan porselin
BaCl2 . XH2O
- Dipanaskan selama beberapa menit
- Didinginkan dalam eksikator
- Ditimbang
Berat Cawan porselin kosong
(21 gr)
- Ditimbang sebanyak 1.5 gr
- Dimasukkan dalam cawan porselin yang telah ditimbang
- Dipanaskan dalam oven
- Didingiinkan dalam eksikator
- Ditimbang kembali
- Ditentukan berat sampel setelah pemanasan
- Ditentukan jumlah kristal H2O dalam senyawa
Jumlah Kristal H2O
(2.3 mol)
1. HASIL PENGAMATAN
1. Data Pengamatan
- Berat cawan kosong
= 21.0 gr
= 22.5 gr
= 1.5 gr
= 22.25 gr
= 1.25 gr
Mol BaCl2
Analisis gravimetri adalah suatu cara analisis kuantitatif yang dilakukan dengan
menimbang endapan sampel yang telah dianalisis, sehingga didapat rumus molekul
zat dengan benar. Langkah-langkah yang umum dilakukan dalam analisis gravimetri
adalah melarutkan cuplikan zat dengan larutan pelarut yang sesuai dan ditambahkan
zat pengendap. Endapan yang terbentuk disaring, dicuci, dikeringkan, dipijarkan
lalu ditimbang setelah dingin.
Pengamatan ini bertujuan untuk menentukan jumlah mol air kristal yang terikat
dalam suatu senyawa. Dalam percobaan ini digunakan senyawa BaCl 2.XH2O sebagai
sampel yang akan dibuktikan berat X-nya melalui analisis garvimetri. Senyawa ini
masih mengandung air, sehingga untuk menentukan X atau kadar air yang
sesungguhnya, perlu dilakukan pemijaran atau pengeringan. Pemijaran pada suhu
tinggi diperlukan untuk menghilangkan air secara sempurna. Senyawa BaCl 2 dan
kristal air berikatan secara kovalen sehingga diperlukan energi yang besar untuk
memisahkan ikatannya. Oleh karena itu, diperlukan suhu yang tinggi untuk
membebaskan molekul air agar dapat menguap dan bereaksi dengan oksigen
membentuk karbon dioksida (karbon dihasilkan dari pembakaran), sehingga pada
akhirnya kandungan air akan habis menguap dan yang tersisa adalah endapan murni
BaCl2. Senyawa ini sangat reaktif terhadap air, sehingga harus ditempatkan
dalam wadah tertutup agar tidak bereaksi dengan udara.
Percobaan yang dilakukan telah sesuai dengan prosedur. Berdasarkan hasil timbang
BaCl2 setelah pemijaran didapatkan hasil 1.25 g. Setelah dibandingkan dengan berat
awal sampel maka didapatkan X sebesar 2.3 molekul. Hasil yang didapatkan tidak
sesuai dengan jumlah mol air kristal secara teori, berat teori adalah 2 mol. Diduga
kesalahan terjadi karena pada saat pemanasan suhu yang diberikan kurang
maksimal sehingga tidak mampu melepas semua molekul H 2O atau pada saat
pendinginan di eksikator, ada udara yang bereaksi dengan senyawa BaCl 2.
1. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
jumlah mol air kristal dalam BaCl2 adalah sebesar 2.3 mol atau mendekati 2 mol.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, ASLEP Lunar Gravimeter, http://soschem.com
Anonim, Gravimetri, http://duniainikecil.wordpress.com.
Anonim, Gravimetri, http://en.wikipedia.org
Gusdinar, 1998, Tutus, Dr., Analisis Gravimetri, Erlangga, Jakarta.
Nur, Andhika, Teknik Analisis Gravimetri, http://r3xr4ptor.wordpress.com.
Underwood, A.L. 1993, Analisis Kimia Kuantitatif, Erlangga, Jakarta.
http://duniainikecil.wordpress.com/2009/12/17/analisis-gravimetri/