Anda di halaman 1dari 4

Tugas Rutin 4 Geografi Ekonomi

Nama : Claudia Athaya Diva Samosir


Kelas : E-2020
Nim : 3201131002
Dosen Pengampu : Dra. Tumiar Sidauruk, M. Si
Mata kuliah : Geografi Ekonomi

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021/2022
Aktivitas Ekonomi Primer Pertanian

Aktivitas ekonomi primer merupakan aktivitas manusia yang paling tua dan paling
sederhana dalam usaha memenuhi kebutuhan primer yaitu pangan, sandang dan papan. Cara
pengambilannya langsung dari hutan yang berupa tumbuhtumbuhan dan binatang,
menangkap ikan dari sungai, danau atau rawa dan laut; mengumpulkan dan kemudian
memanfaatkannya. Biasanya dilakukan oleh masyarakat yang masih terbelakang (primitif).
a. Pengumpulan hasil hutan. Pengambilan dan pengumpulan berbagai hasil hutan yang
langsung dimanfaatkan tanpa diproses lebih dahulu :
 mengumpulkan kayu keperluan kayu bakar, untuk membuat rakit, untuk
keperluan membuat tempat berlindung.
 mengumpulkan buah-buahan, umbi-umbian, dedaunan untuk kebutuhan
makan.
 mengumpulkan rotan untuk membuat peralatan dan sebagainya.

b. Berburu binatang liar. Biasanya dilakukan bersama-sama dengan pengumpulan hasil


hutan, tujuannya untuk memenuhi kebutuhan makan.
c. Menangkap ikan. Untuk memenuhi kebutuhan makan dilakukan dengan cara
sederhana di sungai, danau, rawa dan laut. Misalnya : di pedalaman Amerika Utara,
Amazone, Afrika Tengah dan Asia, atau di laut yang sangat dingin seperti di Eskimo.
Universitas Gadjah Mada.
Pertanian merupakan kegiatan yang dilakukan oleh manusia pada suatu lahan tertentu,
dalam hubungannya antara manusia dengan lahan yang disertai pertimbangan tertentu.
Kegiatan pertanian adalah suatu kegiatan manusia yang terdiri dari kegiatan bercocok tanam,
peternakan, perikanan, dan juga kehutanan. Kegiatan pertanian adalah proses produksi khas
yang didasarkan atas proses pertumbuhan tanaman dan hewan. Di sisi lain Mubyarto (1989)
membagi definisi pertanian ke dalam dua pengertian yaitu kegiatan pertanian dalam arti luas
dan kegiatan pertanian dalam arti sempit. Pertanian dalam arti luas, yaitu kegiatan pertanian
mencakup: (1)Perkebunan termasuk di dalamnya perkebunan rakyat dan perkebunan besar;
(2)Kehutanan; (3)Peternakan; dan (4)Perikanan termasuk perikanan darat dan perikanan laut.
Pertanian (1990) bentuk umum sistem usaha tani di Indonesia dapat dibedakan menjadi tiga,
antara lain:
1. Sistem usaha tani lahan sawah dengan tanaman padi sebagai tanaman utama dan
biasanya diselingi dengan tanaman palawija, sayur-mayur, dan tebu.
2. Sistem usaha tani lahan sawah dengan tanaman padi sebagai tanaman utama dan
biasanya diselingi dengan tanaman palawija, sayur-mayur, dan tebu.
3. Sistem usaha tani dataran tinggi yang banyak ditanami sengan sayur-mayur dan topik
beberapa jenis palawija serta sebagian varietas padi.
Pendekatan Ekonomi Pertanian
1. Pendekatan Regional. Pendekatan regional dengan analisis regional berarti gambaran
tentang region, wilayah dalam berbagai macam aktivitas ekonomi yang ada.
Pengertian region ada yang menyebut area, daerah , zone, land belt.
2. Pendekatan Topik. Pendekatan topik merupakan suatu cara pendekatan terhadap
fenomena tertentu atau suatu gejala-gejala pembentuk fenomena, topik atau pokok
pembicaraan, pokok pembahasan biasanya suatu gejala yang menonjol . Pendekatan
ini dibagi dua yaitu : Commodity approach dan Acivity approach.
3. Pendekatan Prinsip. Yaitu suatu cara pendekatan dengan mencoba melihat peranan
berbagai unsur utama yang dapat mempengaruhi dan memberi ketentuan pada
kegiatan ekonomi. Berdasarkan unsur fisis maupun kultural yang erat hubungannya
dengan pembentukan suatu fenomena yang bersifat kegiatan ekonomi. Perbedaannya
dengan pedekatan yang lain hanya terdapat pada stress dan tidak dalam outline.

Masalah Lingkungan Akibat Pertanian


1. Masalah pada hewan ternak. Hewan ternak merupakan salah satu penyumbang utama
masalah lingkungan. Lahan pertanian dunia digunakan untuk produksi hewan ternak,
secara langsung maupun tidak langsung, sebagai lahan penggembalaan maupun lahan
untuk memproduksi pakan ternak. Jumlah ini setara dengan 30% total lahan di dunia.
Hewan ternak juga merupakan salah satu penyumbang gas rumah kaca berupa gas
metana dan nitro oksida yang, meski jumlahnya sedikit, namun dampaknya setara
dengan emisi total CO2. Hal ini dikarenakan gas metana dan nitro oksida merupakan
gas rumah kaca yang lebih kuat dibandingkan CO2. Peternakan juga didakwa sebagai
salah satu faktor penyebab terjadinya deforestasi.
2. Masalah penggunaan lahan dan air. Transformasi lahan menuju penggunaannya untuk
menghasilkan barang dan jasa adalah cara yang paling substansial bagi manusia
dalam mengubah ekosistem bumi, dan dikategrikan sebagai penggerak utama
hilangnya keanekaragaman hayati. Diperkirakan jumlah lahan yang diubah oleh
manusia antara 39%-50%. Manajemen lahan sebagai penggerak utama degradasi dan
1.5 miliar orang bergantung pada lahan yang terdegradasi. Deforestasi, desertifikasi,
erosi tanah, kehilangan kadar mineral, dan salinisasi adalah contoh bentuk degradasi
tanah.
3. Pestisida. Penggunaan pestisida telah meningkat sejak tahun 1950-an, menjadi 2.5
juta ton per tahun di seluruh dunia. WHO memperkirakan pada tahun 1992 bahwa 3
juta manusia keracunan pestisida setiap tahun dan menyebabkan kematian 200 ribu
jiwa.
4. Perubahan iklim. Pertanian adalah salah satu yang mempengaruhi perubahan iklim,
dan perubahan iklim memiliki dampak bagi pertanian. Kejadian ekstrem seperti
kekeringan dan banjir diperkirakan meningkat akibat perubahan iklim. Pertanian
dapat memitigasi sekaligus memperburuk pemanasan global. Beberapa dari
peningkatan kadar karbon dioksida di atmosfer bumi dikarenakan dekomposisi materi
organik yang berada di tanah, dan sebagian besar gas metana yang dilepaskan ke
atmosfer berasal dari aktivitas pertanian, termasuk dekomposisi pada lahan basah
pertanian seperti sawah, dan aktivitas digesti hewan ternak.

Anda mungkin juga menyukai