MAKALAH
diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Komputer dan Masyarakat
Disusun oleh:
(1401309)
(1407229)
Maerin Novitasari
(1406470)
M. Rizky Pratama S
(1400081)
(1403126)
Wina Yulinar
(1400676)
Yusuf Fakhri
(1403915)
Kelas C-1
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2016
Kata Pengantar
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun
makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami
mengambil judul Komputer dan Pertanian.
Makalah ini dibuat dari beberapa bantuan dari berbagai sumber serta
beberapa pihak yang telah membantu menyelesaikan tugas makalah ini. Oleh
karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
sekalian.
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar....................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................ ii
Definisi dan Sejarah Pertanian............................................................................... 1
Definisi............................................................................................................... 1
Sejarah Pertanian............................................................................................... 1
Teknologi dalam Pertanian Modern........................................................................3
Teknik Pengairan atau Sistem Irigasi dalam Pertanian........................................3
adalah
pengelolaan
tanaman,
hewan,
dan
ikan
serta
Sejarah Pertanian
Berdasarkan sejarah perkembangannya pertanian dapat diklasifikasikan
menjadi 4 golongan, yaitu:
1. Pemburu dan pengumpul
2. Pertanian primitive
3. Pertanian tradisional
4. Pertanian progresif (modern)
bangsa
Alitik
(prapaleolitik)
yang
merupakan
kelompok
manusia
2) Pertanian Primitif
Ketika manusia pengumpul dan berburu mulai berusaha menjaga bahan
makanan maka mulai terjadi suatu mata rantai antara periode pengumpul dan
berburu dengan pertanian primitif. Orang-orang akan tinggal dekat pohon atau
sumber makanan yang mereka sukai dan mencegah hewan lain mengambil
makanannya. Selain itu, mereka bisa menanam makanan yang mereka sukai
agar dapat tumbuh kembali.
Eduard Han dan beberapa sarjana lain menganggap wanita adalah
penemu cara penanaman dan penghasil bahan makanan yang pertama. Han
menamai pertanian primitive sebagai Hackbau (hoe culture atau hoe tillage =
pertanian pacul atau pertanian bajak). Dia menganggap bahwa pacul adalah alat
pertanian wanita dan bajak adalah alat kerja pria.
Perbedaan
yang
fundamental
antara
pertanian
primitive
dengan
pertanian yang lebih maju adalah dalam hal penggunaan lahan. Petani-petani
primitive bertani secara berpindah-pindah. Sebidang tanah ditanami sekali
sampai
ditanami dan seterusnya. Sehingga, sistem pertanian ini disebut huma atau
lading berpindah.
3) Pertanian Tradisional
Pada pertanian tradisional orang menerima keadaan tanah, curah hujan,
dan varietas tanaman sebagaimana adanya dan sebagaimana yang diberikan
alam. Bantuan terhadap pertumbuhan tanaman hanya sekedarnya sampai
tingkat tertentu seperti pengairan, penyiangan, dan melindungi tanaman dari
gangguan binatang liar dengan cara yang diturunkan oleh nenek moyangnya.
dibangun
dan
dimanfaatkan
untuk
mendapatkan
hasil
yang
maksimum,
selama proses penyiraman. Roda besar yang menopang pipa irigasi bisa
dipindahkan mengikuti alur tanam. Sistem ini menghemat waktu, tenaga, dan
uang.
2. Pivot
Sistem irigasi ini adalah salah satu sistem irigasi paling otomatis dari
semua sistem irigasi mekanis. Sistem ini bisa dipergunakan pada berbagai jenis
tanaman, di antaranya; jagung, kapas, kentang, gula bit, biji-bijian sereal,
kacang-kacangan serta padang rumput. Sistem ini sangat efisien dalam proses
penyiraman.
3. Drip & micro
Sistem irigasi dengan volume rendah namun mampu mendistribusikan
air secara merata pada lahan pertanian yang cukup luas dengan cara cukup
efisien.
4. Handmove
Sistem irigasi ini menggunakan sprinkler dan cocok untuk lahan tanam
yang luas dengan tanaman yang sudah tertata. Sistem ini memungkinkan petani
mengatur intensitas pengairan dan kelembaban tanaman dengan biaya murah.
Sistem ini jauh lebih baik dibandingkan irigasi tradisional dengan cara
menggenangi.
5. Big G
Seperti namanya, sistem irigasi ini menggunakan senapan untuk
menembakkan air ke lahan pertanian. Sistem ini didisain portabel bisa dipindah
secara manual. Sistem ini cocok untuk tanaman yang cukup tinggi, seperti; tebu,
jagung, dan buah-buahan. (tsp)
.....