Disusun oleh:
Roganda Gabriel Nugraha Nainggolan(2302311150)
1. LATAR BELAKANG
Pendidikan tinggi, khususnya di Politeknik Negeri Jakarta, mengalami perkembangan
pesat dengan fokus pada peningkatan kualitas dan keterampilan mahasiswa. Dalam konteks ini,
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) memegang peran penting sebagai wadah untuk pengembangan
mahasiswa di luar kegiatan akademis. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki pelaksanaan
UKM di lingkungan Politeknik Negeri Jakarta dan dampaknya terhadap perkembangan
mahasiswa.
2. PERMASALAHAN
Berdasarkan latar belakang diatas,peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pelaksanaan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)
Pelaksanaan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) merujuk pada implementasi dan jalannya
aktivitas yang dilakukan oleh organisasi atau wadah kegiatan di tingkat mahasiswa di perguruan
tinggi. Ini mencakup berbagai aspek, seperti perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan
kegiatan, dan evaluasi hasil. Pelaksanaan UKM biasanya melibatkan partisipasi aktif mahasiswa
dalam kegiatan sesuai dengan fokus dan tujuan masing-masing unit. Tujuan utama pelaksanaan
UKM adalah memberikan peluang kepada mahasiswa untuk mengembangkan potensi,
keterampilan, dan minatnya di luar konteks akademis, serta meningkatkan pengalaman sosial dan
kepemimpinan mereka.
2.2 Jenis – Jenis UKM
UKM minat dan bakat, seperti UKM olahraga, UKM seni dan budaya, UKM jurnalistik,
UKM fotografi, dan UKM bahasa.
UKM profesi, seperti UKM Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ), UKM Badan
Eksekutif Mahasiswa (BEM), dan UKM Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM).
UKM sosial dan kemanusiaan, seperti UKM Palang Merah Indonesia (PMI), UKM
Lembaga Dakwah Kampus (LDK), dan UKM Badan Penanggulangan Bencana (BPBD).
2.3 Pengaruh UKM terhadap Aspek Pendidikan
Partisipasi dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dapat memiliki pengaruh positif terhadap
aspek pendidikan mahasiswa. Beberapa dampaknya melibatkan:
1. Pengembangan Keterampilan: UKM memberikan peluang bagi mahasiswa untuk
mengembangkan keterampilan praktis dan soft skills seperti kepemimpinan, kerjasama
tim, komunikasi, dan problem-solving, yang dapat melengkapi pendidikan formal
mereka.
2. Peningkatan Minat dan Kreativitas: Melalui keikutsertaan dalam UKM, mahasiswa dapat
mengeksplorasi minat dan bakatnya di luar ruang kelas, meningkatkan rasa kreativitas,
dan menerapkan konsep teoritis yang dipelajari dalam konteks praktis.
3. Peningkatan Kedisiplinan dan Manajemen Waktu: Terlibat dalam UKM mengajarkan
mahasiswa kedisiplinan dan manajemen waktu karena mereka harus seimbangkan antara
kegiatan organisasional dan tuntutan akademis.
4. Pengalaman Praktis: UKM dapat menyediakan pengalaman praktis yang dapat
meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap bidang studinya dan membantu mereka
menerapkan pengetahuan dalam konteks kehidupan nyata.
5. Jaringan Sosial dan Profesional: Melalui UKM, mahasiswa dapat membangun jaringan
sosial dan profesional yang berharga, membuka peluang untuk pertukaran ide, kolaborasi,
dan pengembangan karir di masa depan.
2.4 Dampak UKM pada Aktivitas Otak
Partisipasi dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dapat memiliki dampak positif pada
aktivitas otak mahasiswa. Beberapa dampak yang mungkin terjadi melibatkan:
1. Peningkatan Kognitif: Aktivitas di dalam UKM, terutama yang melibatkan keterlibatan
kreatif dan berpikir kritis, dapat merangsang perkembangan kognitif. Ini dapat mencakup
peningkatan kemampuan pemecahan masalah dan kecerdasan.
2. Stimulasi Mental: Terlibat dalam kegiatan yang menantang di luar akademis dapat
memberikan stimulasi tambahan bagi otak. Ini dapat membantu menjaga otak tetap aktif
dan terlibat dalam berbagai jenis tugas.
3. Manajemen Stres: UKM, jika diatur dengan baik, dapat memberikan saluran bagi
mahasiswa untuk melepaskan stres dan tekanan. Pemulihan dari stres dapat mendukung
kesehatan mental dan memungkinkan fungsi otak yang lebih baik.
4. Pengembangan Keterampilan Kreatif: Aktivitas seni, budaya, atau kreatif dalam UKM
dapat merangsang bagian otak yang terkait dengan kreativitas dan inovasi.
5. Peningkatan Fokus dan Konsentrasi: Terlibat dalam kegiatan yang menarik dan bermakna
dapat membantu meningkatkan fokus dan konsentrasi, yang dapat berdampak positif
pada kinerja akademis.
2.5 Waktu yang Digunakan untuk UKM
Waktu yang digunakan untuk Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dapat bervariasi tergantung pada
jenis UKM, intensitas kegiatan, dan keterlibatan individu. Beberapa mahasiswa mungkin
menghabiskan beberapa jam setiap minggu untuk pertemuan rutin dan persiapan kegiatan UKM,
sementara yang lain mungkin terlibat dalam kegiatan yang lebih intensif yang membutuhkan
komitmen waktu yang lebih besar.
Penting untuk mencatat bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki tuntutan akademis yang
signifikan, dan oleh karena itu, penting untuk mencapai keseimbangan yang baik antara kegiatan
UKM dan waktu yang diperlukan untuk studi. Efektivitas partisipasi dalam UKM juga
tergantung pada kemampuan manajemen waktu individu.
Mahasiswa perlu menyusun jadwal yang dapat diakses untuk memastikan bahwa waktu yang
dihabiskan untuk UKM tidak mengganggu prioritas akademis mereka. Keseimbangan antara
kegiatan ekstrakurikuler dan akademis dapat membantu mahasiswa meraih manfaat penuh dari
pengalaman UKM tanpa mengorbankan pencapaian akademis.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Bagan Mtode Penelitian
Studi Literatur
Studi Lapangan
Identifikasi Masalah
Studi Lapangan
1. Pembuatan angket
2. Penyebaran angket
3. Wawancara
Pelaksanaan 4. Observasi
5. Dst.
Penyusunan laporan
3.2 Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode survei dalam bentuk penyebaran angket. Data yang
diperlukan dalam penelitian ini ialah data tentang pelaksanaan unit kegiatan mahasiswa ( UKM).
Data pelaksanaan unit kegiatan mahasiswa diperoleh melalui angket dari mahasiswa itu sendiri.
3.3 Teknik Pembuatan Angket
Angket terdiri dari 15 pertanyaan. Materi pertanyaan tertutup mengacu pada teori, yaitu tentukan
tujuan angket terkait pelaksanaan unit kegiatan mahasiswa. Pertanyaan yang jelas dan relevan,
mencakup aspek seperti partisipasi, kepuasan, dan saran perbaikan.
Pernyataan pada angket adalah :
NO PERNYATAAN 1 2 3 4
1 Mahasiswa di Politeknik Negeri
Jakarta aktif berpartisipasi dalam
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)
2 UKM di PNJ mencakup berbagai
bidang, seperti olahraga, seni, dan
keilmuan.
3 Pada umumnya, mahasiswa PNJ
mengikuti UKM sebagai sarana
pengembangan diri di luar
akademis.
4 Beberapa UKM di PNJ memiliki
prestasi tinggi di tingkat regional
atau nasional.
5 Mahasiswa yang terlibat dalam
UKM dapat mengembangkan
keterampilan kepemimpinan
6 Politeknik Negeri Jakarta
memberikan dukungan aktif
terhadap kegiatan UKM.
7 UKM di PNJ menjadi wadah bagi
mahasiswa untuk berjejaring dan
berkolaborasi.
8 Keterlibatan dalam UKM dapat
meningkatkan keseimbangan
antara akademis dan non-
akademis.
9 PNJ memiliki kebijakan untuk
memberikan penghargaan atau
pengakuan kepada UKM yang
berprestasi.
10 Pelaksanaan UKM di PNJ
mencerminkan semangat
kebersamaan dan kolaborasi di
antara mahasiswa.
11 Sebagian besar mahasiswa PNJ
melibatkan diri dalam setidaknya
satu UKM selama masa studi
mereka.
12 UKM di PNJ dapat menjadi media
untuk mengembangkan minat dan
bakat khusus mahasiswa.
13 Dosen dan staf di PNJ mendukung
mahasiswa yang aktif dalam
UKM untuk mencapai
keseimbangan akademis yang
baik.
14 Mahasiswa yang terlibat dalam
UKM sering memiliki
pengalaman praktis yang bernilai
tambah.
15 UKM di PNJ memiliki peran
penting dalam membentuk
karakter dan kepribadian
mahasiswa.
4) Melaksanakan studi angket pada Masyarakat terdampak polusi dengan menggunakan google
form.
1.) membuat tabulasi data dalam bentuk tabel dan atau grafik.
3.) memberi komentar atau analisis terhadap data dominan atau kecenderungan data,
memberikan dampak positif dan dampak negatif terhadap dana dominan,
4.) membuat solusi terhadap setiap kecenderungan data agar dampak positif terlaksana.
BAB IV
Tabel 2. UKM di PNJ mencakup berbagai bidang, seperti olahraga, seni, dan
keilmuan.
Mahasiswa setuju pada umumnya, partisipasi aktif mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta dalam
berbagai unit kegiatan mahasiswa (UKM) mencerminkan bahwa mereka menganggap UKM
sebagai sarana yang signifikan untuk mengembangkan diri di luar konteks akademis,
membuktikan komitmen mereka untuk meraih pembelajaran holistik dan pengalaman beragam
yang tidak hanya memperkaya keterampilan sosial, kepemimpinan, dan bakat, tetapi juga
membentuk karakter yang tangguh dan siap menghadapi tantangan di dunia nyata setelah
menyelesaikan studi mereka. Namun ada mahasiswa /responden sangat setuju bahwa pada
umumnya, mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta memilih untuk aktif berpartisipasi dalam
berbagai unit kegiatan mahasiswa sebagai sarana utama untuk mengembangkan diri di luar aspek
akademis, menunjukkan kesadaran mereka terhadap nilai tambah yang diberikan oleh
pengalaman keorganisasian, pengembangan keterampilan, serta pemberian kontribusi positif
terhadap komunitas kampus, yang secara keseluruhan membentuk individu yang siap
menghadapi tantangan dunia kerja dengan keterampilan yang komprehensif dan sikap proaktif.
Tabel 4. Beberapa UKM di PNJ memiliki prestasi tinggi di tingkat regional atau
nasional.
Mahasiswa setuju bahwa mahasiswa yang terlibat dalam UKM tidak hanya mengembangkan,
tetapi juga mampu mengaktualisasikan keterampilan kepemimpinan mereka, karena melalui
partisipasi aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler tersebut, mereka dapat mengimplementasikan
pengalaman dan pengetahuan kepemimpinan dalam situasi praktis, memberikan dampak positif
pada komunitas, dan membentuk pemimpin yang berdaya saing di masa depan. Namun ada
mahasiswa /responden yang tidak setuju menyatakan bahwa pengalaman dalam organisasi
kemahasiswaan tidak selalu menjamin perkembangan kepemimpinan yang optimal, karena
faktor-faktor seperti struktur organisasi, dukungan mentor, dan kesempatan pengembangan diri
yang beragam dapat mempengaruhi hasil akhir dari partisipasi tersebut.
Tabel 6. Politeknik Negeri Jakarta memberikan dukungan aktif terhadap kegiatan UKM
Mahasiswa setuju bahwa ukm di politeknik negeri jakarta merupakan wadah yang sangat
berharga bagi mahasiswa, karena tidak hanya menjadi platform untuk berjejaring tetapi juga
menyediakan lingkungan yang mendukung kolaborasi antar-mahasiswa, membuka peluang
untuk pertukaran ide, pengembangan keterampilan, serta memperluas cakupan pengetahuan
melalui kerja sama yang erat dalam berbagai kegiatan, menghasilkan pengalaman yang berharga
di luar aspek akademis. Meskipun UKM di PNJ dianggap sebagai wadah yang memungkinkan
mahasiswa berjejaring dan berkolaborasi, ada mahasiswa yang tidak setuju karena mengalami
kesulitan menemukan ruang untuk berpartisipasi aktif atau merasa terbatas dalam
mengeksplorasi minat dan bakat mereka melalui UKM tersebut.
Tabel 8. Keterlibatan dalam UKM dapat meningkatkan keseimbangan antara akademis
dan non-akademis.
Mahasiswa sangat setuju bahwa pnj memiliki kebijakan untuk memberikan penghargaan atau
pengakuan kepada ukm yang berprestasi, karena langkah ini tidak hanya memberikan motivasi
tambahan bagi para anggota ukm untuk berdedikasi, tetapi juga mendorong terciptanya
lingkungan kampus yang berfokus pada pencapaian dan pengembangan potensi mahasiswa di
luar ranah akademis. Namun mahasiswa ada yang memilih sangat tidak setuju dengan kebijakan
pemberian penghargaan atau pengakuan kepada ukm yang berprestasi di pnj, karena hal tersebut
dapat menciptakan ketidakseimbangan dan merugikan semangat kerja sama antar-ukm serta
memicu persepsi tidak adil terhadap kelompok kecil ukm yang mendapatkan perhatian lebih,
mengabaikan potensi dan usaha dari ukm lain yang mungkin tidak secara terang-terangan
mendapat pengakuan tetapi tetap berkontribusi secara berarti.
Tabel 10. Pelaksanaan UKM di PNJ mencerminkan semangat kebersamaan dan
kolaborasi di antara mahasiswa.
Mahasiswa setuju bahwa sebagian besar mahasiswa pnj terlibat dalam setidaknya satu UKM
selama masa studi mereka, karena partisipasi aktif ini tidak hanya memperkaya pengalaman
belajar mereka dengan peluang di luar kurikulum, tetapi juga menciptakan lingkungan kampus
yang dinamis dan beragam, mendorong pertumbuhan personal, dan memupuk keterampilan
sosial yang esensial untuk kesuksesan di dunia nyata. Namun ada 4 mahasiswa yang tidak setuju
bahwa sebagian besar mahasiswa pnj melibatkan diri dalam setidaknya satu ukm selama masa
studi mereka, karena beberapa mahasiswa mungkin menghadapi keterbatasan waktu atau fokus
pada prioritas akademis yang tinggi, sehingga tidak semua memiliki kesempatan untuk terlibat
aktif dalam kegiatan di luar kelas.
Tabel 12. UKM di PNJ dapat menjadi media untuk mengembangkan minat dan
bakat khusus mahasiswa.
Mahasiswa setuju bahwa ukm di pnj dapat menjadi media yang efektif untuk mengembangkan
minat dan bakat khusus mahasiswa, karena melalui beragam kegiatan tersebut, mereka memiliki
kesempatan untuk mengeksplorasi, mengasah, dan memperdalam potensi mereka di luar konteks
akademis, menciptakan lingkungan yang mendukung pengembangan pribadi dan profesional
yang holistik. Namun ada juga mahasiswa yang sangat setuju bahwa ukm di pnj tidak hanya
menjadi wadah, tetapi juga lingkungan yang sangat mendukung bagi mahasiswa untuk
mengembangkan minat dan bakat khusus mereka, memberikan platform yang memungkinkan
mereka mengeksplorasi, mengasah, dan menyalurkan potensi unik mereka sehingga dapat
membentuk individu yang lebih berkembang dan berkontribusi secara signifikan dalam berbagai
aspek kehidupan.
Tabel 13. Dosen dan staf di PNJ mendukung mahasiswa yang aktif dalam UKM
untuk mencapai keseimbangan akademis yang baik.
Mahasiswa dominan setuju bahwa dosen dan staf di pnj secara aktif mendukung mahasiswa yang
terlibat dalam ukm, menciptakan lingkungan yang memfasilitasi keseimbangan akademis yang
baik, dengan memberikan bimbingan, fleksibilitas, dan pengakuan terhadap upaya mereka di luar
kelas yang tidak hanya mendukung pengembangan keterampilan non-akademis, tetapi juga
mendorong keberhasilan akademis yang seimbang.
Tabel 14. Mahasiswa yang terlibat dalam UKM sering memiliki pengalaman praktis
yang bernilai tambah.
Mahasiswa setuju bahwa mahasiswa yang terlibat dalam UKM seringkali memperoleh
pengalaman praktis yang bernilai tambah, karena melalui kegiatan di luar kelas ini, mereka dapat
mengaplikasikan pengetahuan teoritis mereka dalam konteks nyata, memperoleh keterampilan
praktis, serta membangun wawasan dan pemahaman yang mendalam terhadap berbagai aspek
kehidupan yang tidak mungkin diperoleh hanya melalui pendidikan formal. Namun ada juga
mahasiskarena terdapat situasi di mana mahasiswa yang terlibat dalam UKM mungkin tidak
selalu mendapatkan pengalaman praktis yang bernilai tambah, terutama jika UKM tersebut
kurang terstruktur atau kurang memfasilitasi peluang konkret untuk pengembangan keterampilan
yang dapat diaplikasikan di dunia nyata, sehingga potensi nilai tambah dari keterlibatan mereka
dapat terbatas.wa yang tidak setuju.
Tabel 15.UKM di PNJ memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan
kepribadian mahasiswa.
Mahasiswa dominan memilih sangat setuju bahwa ukm di pnj memiliki peran yang sangat
penting dalam membentuk karakter dan kepribadian mahasiswa, karena melalui beragam
kegiatan dan interaksi sosial di ukm, mahasiswa dapat mengembangkan nilai-nilai, keterampilan
interpersonal, dan sikap positif yang tidak hanya memperkaya identitas mereka, tetapi juga
memberikan kontribusi yang berharga untuk pembentukan karakter yang holistik.
4.2 Pembahasan
Berdasarkan analisis data, diperolah bahwa Pelaksanaan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)
Pada Mahasiswa, Studi Kasus Di Politeknik Negeri Jakarta, ialah:
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN:
1. Pentingnya Peran UKM:Pelaksanaan UKM memiliki peran penting dalam
mengembangkan soft skills mahasiswa, seperti kepemimpinan, kerjasama tim, dan
kemampuan komunikasi.
2. Diversifikasi Kegiatan: Diperlukan diversifikasi kegiatan dalam UKM agar dapat
memenuhi beragam minat dan bakat mahasiswa, sehingga lebih inklusif.
3. Keterlibatan Aktif Mahasiswa: Kesuksesan UKM tergantung pada keterlibatan aktif
mahasiswa. Perlu ditingkatkan partisipasi dan kontribusi mahasiswa dalam mengelola
dan mengembangkan UKM.
4. Koordinasi dan Sinergi: Pentingnya koordinasi yang baik antara UKM, mahasiswa,
dan pihak pengelola kampus untuk memastikan efektivitas dan kesinambungan kegiatan.
5.2 SARAN :
1. Penyediaan Pelatihan: Sediakan pelatihan bagi pengurus dan anggota UKM untuk
meningkatkan keterampilan manajemen, kepemimpinan, dan organisasi.
2. Evaluasi Reguler: Lakukan evaluasi reguler terhadap kegiatan UKM untuk
mengevaluasi dampaknya terhadap pengembangan mahasiswa dan identifikasi area
perbaikan.
3. Penguatan Komunikasi:Tingkatkan komunikasi antara UKM dan mahasiswa untuk
memastikan bahwa informasi terkait kegiatan mudah diakses dan dipahami.
4. Kolaborasi antar UKM: Fasilitasi kolaborasi antar UKM untuk menciptakan sinergi
dan pertukaran ide, menciptakan lingkungan kreatif dan inovatif.