METODOLOGI PENELITIAN
suatu kondisi, suatu sistem pemikiran atau kelas peristiwa pada waktu tertentu.
Sehingga melalui metode ini diperoleh data dan informasi tentang gambaran suatu
fenomena, fakta, sifat serta hubungan fenomena tertentu secara komperehensif dan
rangka mendapatkan konsistensi atau reliabilitas data penelitian yang ada (Sugiono
2003, h. 19).
matematis, teori-teori dan hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Proses
pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal ini
(Kriyantono 2006, h. 54). Riset kuantiatif adalah riset yang menggambarkan atau
53
54
h. 55).
meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono 2008, h. 13). Dalam penelitian metodologi
kuantitatif digunakan peneliti agar peneliti dapat menguji hipotesis penelitian. Peneliti
bab 2.
instrumen pengumpulan datanya (Kriyantono 2006, h. 59). Jenis survei ini digunakan
untuk mengetahui situasi dan kondisi tertentu terjadi atau apa yang menyebabkan
terjadinya sesuatu. Dengan kata lain, peneliti ingin menjelaskan hubungan antara dua
mendapatkan penjelasan apakah ada hubungan yang signifikan antara dua variabel
menghubungkan atau mencari sebab akibat antara dua atau lebih konsep (variabel
55
yang akan diteliti) (Kriyantono 2006, h. 69). Hal ini sesuai dengan tujuan dalam
penelitian ini yang ingin mengetahui bagaimana pengaruh tingkat kognitif responden
pada program kampanye “Earth Hour” melalui “Twitter” terhadap opini responden
Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel bebas (X) dan variabel
1. Variabel bebas atau variabel pengaruh (X) adalah variabel yang diduga
21). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengaruh tingkat kognitif
program kampanye Earth Hour. Dari pengertian diatas terdapat empat aspek
yang kemudian menjadi variabel-variabel yang terdiri dari indikator yang siap
diukur, yaitu program kampanye, tujuan dari program kampanye tersebut, visi
dan misi dari kampenye tersebut dan cara penyampaian pesan kampanye.
2. Variabel terikat atau variabel tergantung (Y) adalah variabel yang dipengaruhi
oleh variabel bebas. Variabel ini disebut juga kejadian, luaran, manfaat, efek
atau dampak. Pada penelitian ini variabel terikatnya adalah opini responden
dan Rusmiati (2001) opini gaya hidup terhadap gaya hidup yang lebih ramah
56
verbal tentang penerapan atau tidaknya gaya hidup yang lebih ramah
gaya hidup menjadi tiga indikator yaitu aktifitas, interes, dan opini.
Pengakuan verbal. Berdasarkan tulisan ruslan yang ada di bab 2 maka variabel
X)
a. Tujuan (Indikator)
b. Sasaran (Indikator)
dunia hal ini dibuat oleh WWF agar seluruh penduduk dunia
57
e. Tema (Indikator)
f. Efek (Indikator)
lingkungan.
adalah visi dan misi Earth Hour Malang yang di dapat dari hasil
58
kebijakan mereka.
dan apa yang bisa dilakukan setiap individu untuk menjadi bagian dari
pengunaan energi
HOUR saja, tetapi harus terus dibuktikan setiap hari, dan diikuti dengan
diukur menggunakan kuesioner yang menggunakan skala Likert, yaitu Sangat Setuju
(4), Setuju (3), Tidak Setuju (2), Sangat Tidak Setuju (1).
mengenai tingkat koginitif ke dalam tiga kategori, yaitu tinggi, sedang, dan rendah
2. Opini tentang gaya hidup yang lebih ramah lingkungan (variabel Y).
a. Aktivitas (Indikator)
tidak terpakai, menggunakan kain lap daripada tisu, dan membawa tas
b. Interest (Indikator)
Minat responden untuk menngubah gaya hidup yang dulu menjadi gaya
(deskriptor).
menggunakan Skala Likert, yaitu Sangat Setuju (4), Setuju (3), Tidak Setuju (2),
jawaban responden mengenai tingkat koginitif ke dalam tiga kategori, yaitu tinggi,
Pengetahuan
15. Pengetahuan tentang
responden tentang “Earth Hour”.
Tema tema yang dibahas di 16. Pengetahuan tentang
Tema yang diangkat
( indikator 5 ) dalam Program
“Earth Hour” Malang
kampanye “Earth selalu berganti tiap
Hour” tahunnya
63
agar orang-orang
sekitar juga ikut
11. Pengetahuan tentang
tidak mengikuti gaya
hidup yang lebih
ramah lingkungan
dari dulu
Sumber: Hasil olah peneliti
3.4.1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono 2007, h. 61). Populasi dari
penelitian ini adalah follower dari twitter @EHMalang yang mendapatkan terpaan
Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dari Earth Hour Malang diketahui
bahwa populasi dalam penelitian ini pada tanggal 20 April 2014 2.628 orang yang
kemudian diambil 1500 follower, hal ini dilakukan peneliti karena peneliti melihat
bahwa adanya akun twitter yang tidak berhubungan dengan penelitian ini, karena hal
ini lah peneliti kemudian membuat karateristik - karateristik yang dibuat untuk
masyarakat Malang.
3.4.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiono 2007, h. 62). Maka peneliti akan mengambil sebagian dari 1.500
Rumusnya adalah:
N
n=
1+ Ne2
Keterangan:
n = ukuran sampel
N = ukuran popuplasi
Batas kesalahan yang ditolerir ini bagi setiap populasi tidak sama. Ada yang 1%, 2%,
Maka, jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini dengan presisi 5%
1500
adalah: n= 2 = 300
1+(1500 .5 % )
mencakup orang-orang yang diseleksi atas dasar kriteria-kriteria tertentu yang dibuat
periset berdasarkan tujuan riset (Kriyantono 2006, h. 158). Kriteria responden dalam
penelitian ini adalah follower aktif twitter @EHMalang yang berdomisili di Malang.
Data Primer adalah data yang diperoleh dari sumber data pertama atau tangan
pertama di lapangan (Kriyantono 2006, h. 41). Data primer dalam penelitian ini
adalah data-data atau jawaban responden yang dihimpun dari penyebaran kuesioner.
Kuesioner adalah daftar pernyataan yang harus diisi oleh responden (Kriyantono
2006, h. 97).
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber
sekunder (Kriyantono 2006, h. 42). Data sekunder dalam penelitian ini ada dua, yaitu
data follower dari twitter @EHMalang yang berdomisili di Malang yang dibutuhkan
untuk melengkapi penelitian ini. Serta hasil wawancara dengan saudari Hendita
68
Khairina selaku koordinator dari Earth Hour kota Malang yang memberikan
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer dan data
sekunder. Data primer didapat langsung dari objek dan dalam penelitian ini didapat
melalui kuesioner yang disebarkan pada tanggal 7 Juni 2014 di Balai Kota Malang
ketika “Earth Hour Malang” mengadakan acara pemilihan Putra Putri Hemat Energi
https://docs.google.com/forms/d/1_7_lLDWkqmCNG327fhnhRbcX4yulBa1_-gJ-
pada tanggal 8 juni 2014 di acara “Car Free Day.” Sedangkan data sekunder
merupakan data yang berkaitan dengan penelitian ini seperti catatan mengenai
berupa kuesioner dalam bentuk skala untuk mengukur sikap yang lebih dikenal
dengan skala Likert. Metode ini merupakan alat pengumpul data yang berisi
dibutuhkan dari objek penelitian sebagai bentuk respon (Nazir, 2005). Alasan peneliti
dipercaya,
dalam berbagai acara yang dilakukan oleh pihak EH Malang, selain itu peneliti juga
menyebarkan di CFD (Car Free Day) dimana EH Malang juga melakukan kampanye
di CFD.
kuesioner) akan mengukur apa yang ingin diukur (Kriyantono, 2006, h. 143). Suatu
sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji coba skala tingkat kognitif pada
program kampanye “Earth Hour Malang” dilaksanakan pada tanggal 1-2 Juni 2014
koefisien korelasi Pearson Product Moment. Instrumen bisa dikatakan valid jika item
pertanyaan memiliki koefisien korelasi yang positif, lebih besar dari 0.30, dan p-value
hasil analisis kurang dari α = 0,05. Atau dengan kata lain terdapat korelasi yang
signifikan antara item pertanyaan dengan nilai totalnya. Sebaliknya, jika hasil analisis
70
didapatkan nilai korelasi kurang dari 0,30 dan signifikansi lebih besar daripada α =
0.05, bisa dipastikan bahwa item pertanyaan tersebut tidak valid dan tidak diikutkan
dalam analisis berikutnya (Azwar, 2009, h. 25). Berikut hasil pengujian validitas
instrumen dengan menggunakan bantuan software SPSS 16 for windows dengan taraf
signifikansi 5%.
Reliabilitas artinya memiliki sifat dapat dipercaya. Dengan kata lain, suatu
alat ukur memiliki reliabilitas bila hasil pengukurannya relatif konsisten apabila alat
ukur tersebut digunakan berulang kali oleh peneliti yang sama atau oleh peneliti
lainnya (Kriyantono, 2006, h. 144). Dalam penjian reliabilitas dalam penelitian ini
dievaluasi, apabila r-Alpha > 0.60, maka alat ukur dinyatakan reliabel, atau dapat
ulang pada waktu berlainan. Sebaliknya, apabila r-Alpha < 0.60, maka alat ukur
dinyatakan tidak reliabel (Santoso, 2002, h. 270). Berikut hasil pengujian reliabilitas
Dari tabel di atas, didapatkan koefisien Alpha Cronbach pada semua variabel
lebih dari 0,6. Sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian sudah reliabel
dari seluruh responden terkumpul (Sugiyono, 2008, h. 206). Kegiatan dalam analisis
data adalah:
169).
(2002, h. 1) regresi ditujukan untuk mencari bentuk hubungan dua variabel atau lebih
dalam bentuk fungsi atau persamaan sedangkan analisis korelasi berrtujuan untuk
Teknik regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear
sederhana. Teknik ini digunakan jika terdapat data dari dua variabel riset yang sudah
diketahui yang maa variabel bebas X dan yang mana varibel terikat Y sedangkan
nilai-nilai Y lainnya dapat dihitung atau diprediksi berdasarkan suatu nilai X tertentu
184):
Y =a+bx
Di mana:
Y = Variabel terikat
X = Variabel Bebas
program SPSS 16.00 for windows. Sebelum data dapat dianalisis dengan
a) Uji Normalitas
berdistribusi normal atau tidak. Jika p > 0,05 maka sebarannya dinyatakan normal.
Sedangkan jika p < 0,05 maka sebarannya dinyatakan tidak normal. Uji normalitas
16 for Windows.
b) Uji Linearitas
Uji linieritas dilakukan untuk menguji linieritas sebagai salah satu syarat yang
baik sebagai sebuah data penelitian yang akan diuji dan agar makna kesimpulan yang
ditarik tidak menyimpang dari kebenaran. Pedoman yang digunakan dengan nilai
signifikansi F, jika nilai F kurang dari 0,05 (sig<0,05) maka hubungan antar kedua
variabel tersebut linier (membentuk garis lurus), namun jika F lebih dari 0,05
(sig>0,05) maka hubungan antar kedua variabel tersebut tidak linier (tidak
c) Uji Autokorelasi
variabel pengganggu atau residual pada periode tertentu dengan variabel pengganggu
74
atau residual periode sebelumnya. Pada penelitian ini uji autokorelasi menggunakan
statistik Durbin-Watson.
d) Uji Heterokedastisitas
dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Pada penelitian ini uji