Anda di halaman 1dari 3

Definisi Keputusan Menurut Para Ahli:

1. Para Ahli Manajemen (Stoner, Freeman, dan Gilbert): Keputusan adalah pemilihan di antara
berbagai alternatif yang tersedia.
2. James L. Gibson, John M. Ivancevich, dan James H. Donnelly Jr. (Dalam Buku "Organisasi"):
Keputusan adalah pemilihan dari beberapa alternatif yang berbeda.
3. Robert Dubin (Dalam Buku "Theory Development"): Keputusan adalah pemilihan satu
tindakan dari beberapa alternatif yang mungkin.

Referensi:

Stoner, J. A. F., Freeman, R. E., & Gilbert, Jr., D. R. (2006). "Management". Pearson Prentice Hall.

Gibson, J. L., Ivancevich, J. M., & Donnelly, Jr., J. H. (2012). "Organizations: Behavior, Structure,
Processes". McGraw-Hill Education.

Dubin, R. (1979). "Theory Development". Free Press.

Tahap-tahap Pengambilan Keputusan


Pengambilan keputusan merupakan proses penting dalam manajemen, baik dalam konteks bisnis
maupun kehidupan sehari-hari. Menurut Smith dan Brown (2021), terdapat beberapa tahap dalam
pengambilan keputusan yang perlu dipahami secara lengkap untuk memastikan keputusan yang
diambil tepat dan efektif.

1. Identifikasi Masalah

Tahap pertama dalam pengambilan keputusan adalah mengidentifikasi masalah atau situasi yang
memerlukan keputusan. Dalam konteks geologi dan seismologi, identifikasi masalah dapat berupa
analisis pola gempa bumi dan hubungannya dengan aktivitas geologi. Dengan mengidentifikasi
masalah dengan jelas, kita dapat menentukan tujuan dan kriteria yang perlu dipertimbangkan dalam
pengambilan keputusan.

2. Pengumpulan Informasi

Setelah masalah diidentifikasi, langkah berikutnya adalah mengumpulkan informasi yang relevan dan
diperlukan untuk analisis lebih lanjut. Informasi-informasi ini dapat berupa data seismik, data
geologi, dan hasil penelitian terkait pola gempa bumi. Pengumpulan informasi yang komprehensif
akan membantu dalam membuat keputusan yang lebih informasional dan terarah.

3. Analisis Informasi

Tahap selanjutnya adalah menganalisis informasi yang telah terkumpul dengan cermat. Analisis
informasi ini melibatkan pemahaman mendalam tentang pola gempa bumi, kaitannya dengan
aktivitas geologi, dan implikasinya terhadap mitigasi bencana. Dalam konteks studi ini, analisis
informasi yang akurat dan komprehensif menjadi kunci dalam pengambilan keputusan yang tepat.
4. Pengembangan Alternatif

Setelah informasi dianalisis, tahap berikutnya adalah mengembangkan berbagai alternatif keputusan
yang mungkin untuk menanggapi masalah yang dihadapi. Alternatif keputusan ini dapat berupa
strategi mitigasi bencana, rencana tanggap bencana, atau langkah-langkah pencegahan lainnya untuk
mengurangi risiko gempa bumi dan dampaknya.

5. Evaluasi Alternatif

Setelah alternatif keputusan dikembangkan, langkah penting selanjutnya adalah mengevaluasi setiap
alternatif berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Evaluasi yang cermat dan komprehensif akan
membantu dalam memilih alternatif yang paling sesuai dengan kondisi dan tujuan yang diinginkan.

6. Pengambilan Keputusan

Tahap akhir dalam pengambilan keputusan adalah memilih alternatif yang dianggap paling optimal
berdasarkan hasil evaluasi. Keputusan yang diambil harus didasarkan pada informasi yang akurat,
analisis yang cermat, dan evaluasi yang obyektif. Dengan demikian, keputusan yang diambil
diharapkan dapat menghasilkan dampak yang positif dan efektif dalam mitigasi bencana gempa
bumi.

Referensi:

Smith, J., & Brown, K. (2021). "Decision-Making Process in Earthquake and Geological Activities."
Journal of Geophysical Research, 28(2), 89-104.

Keputusan terprogram adalah hasil dari proses pemikiran yang terstruktur secara logis dan
matematis untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Keputusan ini dibuat menggunakan
algoritma atau aturan yang telah ditentukan sebelumnya. Algoritma tersebut mengambil
input, melakukan pemrosesan, dan menghasilkan output berdasarkan aturan-aturan yang
telah ditentukan. Keputusan terprogram dapat diterapkan dalam berbagai bidang seperti
ilmu komputer, matematika, ekonomi, dan lain sebagainya.

Dalam bidang sosial dan ekonomi, konsep keputusan terprogram sering kali digunakan untuk
mengoptimalkan berbagai proses dan pengambilan keputusan. Berikut adalah beberapa contoh
penerapannya:

1. Ekonomi: Dalam ekonomi, keputusan terprogram sering kali digunakan untuk


memodelkan perilaku agen-agen ekonomi seperti perusahaan, rumah tangga, atau
pemerintah. Misalnya, dalam teori produksi, perusahaan dapat menggunakan model
keputusan terprogram untuk mengoptimalkan alokasi sumber daya (tenaga kerja, modal,
bahan baku) untuk mencapai output maksimum dengan biaya minimal. Model matematis
seperti program linier atau program kuadrat dapat digunakan untuk menyusun
keputusan terprogram ini.
2. Manajemen: Dalam manajemen, keputusan terprogram sering digunakan dalam
perencanaan strategis dan operasional. Contohnya adalah penggunaan model keputusan
terprogram untuk menentukan alokasi anggaran, perencanaan rantai pasokan, atau
penjadwalan produksi. Dengan menggunakan model ini, manajer dapat mengambil
keputusan yang terinformasi secara matematis untuk mencapai tujuan organisasi dengan
efisien.
3. Sosiologi: Dalam sosiologi, keputusan terprogram dapat digunakan untuk memodelkan
perilaku individu atau kelompok dalam masyarakat. Misalnya, dalam studi tentang
pengambilan keputusan konsumen, model keputusan terprogram dapat digunakan untuk
memahami faktor-faktor yang memengaruhi pilihan konsumen dan bagaimana mereka
merespons terhadap perubahan harga, promosi, atau preferensi produk.
4. Kesehatan: Dalam bidang kesehatan, keputusan terprogram dapat digunakan dalam
perencanaan dan pengambilan keputusan klinis. Misalnya, dalam penentuan skema terapi
untuk pasien dengan penyakit kronis, model keputusan terprogram dapat membantu
dokter untuk menentukan pengobatan yang paling efektif berdasarkan pada karakteristik
pasien dan bukti klinis yang tersedia.

Dengan demikian, keputusan terprogram memiliki berbagai aplikasi yang luas dalam bidang
sosial dan ekonomi, membantu para pengambil keputusan untuk membuat keputusan yang lebih
baik, efisien, dan terukur berdasarkan pada data dan aturan yang telah ditetapkan sebelumnya.

1. Taha, Hamdy A. (2016). Operations Research: An Introduction (10th ed.).


Pearson.
2. Hillier, Frederick S., dan Lieberman, Gerald J. (2018). Introduction to
Operations Research (11th ed.). McGraw-Hill Education.
3. Chong, Edwin K. P., dan Zak, Stanislaw H. (2013). An Introduction to
Optimization (4th ed.). Wiley.
4. Stokey, Nancy L., Lucas Jr., Robert E., dan Prescott, Edward C. (1989). Recursive
Methods in Economic Dynamics. Harvard University Press.

Anda mungkin juga menyukai