1. Para Ahli Manajemen (Stoner, Freeman, dan Gilbert): Keputusan adalah pemilihan di antara
berbagai alternatif yang tersedia.
2. James L. Gibson, John M. Ivancevich, dan James H. Donnelly Jr. (Dalam Buku "Organisasi"):
Keputusan adalah pemilihan dari beberapa alternatif yang berbeda.
3. Robert Dubin (Dalam Buku "Theory Development"): Keputusan adalah pemilihan satu
tindakan dari beberapa alternatif yang mungkin.
Referensi:
Stoner, J. A. F., Freeman, R. E., & Gilbert, Jr., D. R. (2006). "Management". Pearson Prentice Hall.
Gibson, J. L., Ivancevich, J. M., & Donnelly, Jr., J. H. (2012). "Organizations: Behavior, Structure,
Processes". McGraw-Hill Education.
1. Identifikasi Masalah
Tahap pertama dalam pengambilan keputusan adalah mengidentifikasi masalah atau situasi yang
memerlukan keputusan. Dalam konteks geologi dan seismologi, identifikasi masalah dapat berupa
analisis pola gempa bumi dan hubungannya dengan aktivitas geologi. Dengan mengidentifikasi
masalah dengan jelas, kita dapat menentukan tujuan dan kriteria yang perlu dipertimbangkan dalam
pengambilan keputusan.
2. Pengumpulan Informasi
Setelah masalah diidentifikasi, langkah berikutnya adalah mengumpulkan informasi yang relevan dan
diperlukan untuk analisis lebih lanjut. Informasi-informasi ini dapat berupa data seismik, data
geologi, dan hasil penelitian terkait pola gempa bumi. Pengumpulan informasi yang komprehensif
akan membantu dalam membuat keputusan yang lebih informasional dan terarah.
3. Analisis Informasi
Tahap selanjutnya adalah menganalisis informasi yang telah terkumpul dengan cermat. Analisis
informasi ini melibatkan pemahaman mendalam tentang pola gempa bumi, kaitannya dengan
aktivitas geologi, dan implikasinya terhadap mitigasi bencana. Dalam konteks studi ini, analisis
informasi yang akurat dan komprehensif menjadi kunci dalam pengambilan keputusan yang tepat.
4. Pengembangan Alternatif
Setelah informasi dianalisis, tahap berikutnya adalah mengembangkan berbagai alternatif keputusan
yang mungkin untuk menanggapi masalah yang dihadapi. Alternatif keputusan ini dapat berupa
strategi mitigasi bencana, rencana tanggap bencana, atau langkah-langkah pencegahan lainnya untuk
mengurangi risiko gempa bumi dan dampaknya.
5. Evaluasi Alternatif
Setelah alternatif keputusan dikembangkan, langkah penting selanjutnya adalah mengevaluasi setiap
alternatif berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Evaluasi yang cermat dan komprehensif akan
membantu dalam memilih alternatif yang paling sesuai dengan kondisi dan tujuan yang diinginkan.
6. Pengambilan Keputusan
Tahap akhir dalam pengambilan keputusan adalah memilih alternatif yang dianggap paling optimal
berdasarkan hasil evaluasi. Keputusan yang diambil harus didasarkan pada informasi yang akurat,
analisis yang cermat, dan evaluasi yang obyektif. Dengan demikian, keputusan yang diambil
diharapkan dapat menghasilkan dampak yang positif dan efektif dalam mitigasi bencana gempa
bumi.
Referensi:
Smith, J., & Brown, K. (2021). "Decision-Making Process in Earthquake and Geological Activities."
Journal of Geophysical Research, 28(2), 89-104.
Keputusan terprogram adalah hasil dari proses pemikiran yang terstruktur secara logis dan
matematis untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Keputusan ini dibuat menggunakan
algoritma atau aturan yang telah ditentukan sebelumnya. Algoritma tersebut mengambil
input, melakukan pemrosesan, dan menghasilkan output berdasarkan aturan-aturan yang
telah ditentukan. Keputusan terprogram dapat diterapkan dalam berbagai bidang seperti
ilmu komputer, matematika, ekonomi, dan lain sebagainya.
Dalam bidang sosial dan ekonomi, konsep keputusan terprogram sering kali digunakan untuk
mengoptimalkan berbagai proses dan pengambilan keputusan. Berikut adalah beberapa contoh
penerapannya:
Dengan demikian, keputusan terprogram memiliki berbagai aplikasi yang luas dalam bidang
sosial dan ekonomi, membantu para pengambil keputusan untuk membuat keputusan yang lebih
baik, efisien, dan terukur berdasarkan pada data dan aturan yang telah ditetapkan sebelumnya.