Anda di halaman 1dari 3

Manajemen dan pengambilan keputusan

 Pengambilan keputusan yang baik (a good decision marker ) lahir dengan kemampuan
khusus,
 Hasil penelitian empiris menunjukan kemampuan pengambilan keputusan dapat
dicapai melalui proses Latihan/belajar dan pengalaman.
 Ilmu manajemen dikembangkan untuk digunakan sebagai alat bagi pengambilan
keputusan manajerial agar diperoleh hasil keputusan yang rasional sebagai hasil
pemecahan suatumasalah (problem solving).
 Mary Parker Follet mendefinisikan manajemne sebagai penyelesaian suatu pekerjaan
melalui orang lain.
 J. Supranto (2009 ; 15 ) mendefinisikan manajemen sebagai suatu system pengaturan
input (men, money, material) secara efisien dan efektif untuk memperoleh output
secara optimal.
 Manajemen dianggap sebagai seni (art) mengenai peyelesaian pekerjaan (the art of
getting thing done).
 Pengambilan keputusan merupakan fungsi manajemen yang paling dasar.
 Herbet A Simon menyatakan bahwa pengambilan keputusan sinonim dengan
manajemen
 David W.Miller dan Martin K. Star menyatakan bahwa manajer
dievaluasicberdasarkan penampilan dalam pengambilan keputusan.
 Organisasi dan manajer terus menerus mencari jalan untuk lebih rasional dan
sistematis dalam pengambilan keputusan
 Ilmu manajemen merupakan suatu disiplin yang mencakup pendekatan rasional
tentang pengambilan keputusan manajemen.
Metode ilmiah, ilmu manajemen, dan perannya dalam pengambilan keputusan.
 Metode ilmiah merupakan himpunan Langkah-langkah yang sistematis untuk
melakukan penelitian didalam ilmu ekstra sepeerti ilmu alam, kimia, biologi,
astronomi, geologi dsbnya.
 Ilmuan manajemen telah meminjam konsep yang dipergunakan dalam ilmu eksakta
tersebut untuk pengambilan keputusan manajemen.
 Langkah – Langkah dimaksud ditujukan pada table berikut.

Metode Ilmiah Pengambilan Keputusan Manajemen.


1. Rumusan / definisi persoalan. 1. Rumuskan persoalan keputusan.
2. Lakukan penelitian. 2. Kumpulkan informasi.
3. Kembangkan hipotesis. 3. Cari alternatif tindakan.
4. Uji hipotesis. 4. Lakukan analisis alternatif yang
5. Analisis hasil. fisibel.
6. Tarik kesimpulan . 5. Pilihan alternatif terbaik.
6. Laksanakan keputusan dan
evaluasi hasilnya.
Ilmu manajemen dan pendekatan system
 Ilmu manajemen adalah pendekatan yang sistematis dan komprehensif untuk
penngambilan keputusan, maka jelas akan melibatkan istilah pendekatan system
(system approach)
 J. Supranto (2008;20) mendefinisikan system ialah suatu keseluruhan 9a whole)
terdiri dari suatu himpunan (set) komponen, atribut komponen – komponen atau
bagian – bagian dan hubungan atau keterkaitan antar komponen yang membentuk
suatu fungsi.
 Tujuan dasar ilmu manajemen adalah untuk mencari suatu pemecahan yang fisibel dan
terbaik bagi organisasi, yaitu global.
 Ilmu manajemne mencoba mencari suatu pemecahan yang mendekati global optimum,
dengan menganalisis keterkaitan antar system komponen yang terlipat dalam
persoalan.
J. Supranto (2009;24) Masyarakat seorang manajer menentukan 3 jenis keterampilan. :
 Keterampilan Teknik (technical skill )
Secara langsung berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan yang memberi andil pada
produksi dan distribusi barang/ jasa.
 Keterampilan konseptual (conceptual skill)
Kemampuan membuat sintesa,meangkap situasi, perencanaan tindakan masa depan da
membuat keputusan yang efektif.
 Keteampilan (human skill)
Kereampilan memengaruhi sikap dan perilaku orang lain dalam mencapai tujuan
Bersama (common goal), dengan memberikan dorongan, menolong dan mendidik.
Semakin tinggi kedudukan seseorang dalam organisasi, maka orang tersebut akan
memerlukan lebih untuk keterampilan konseptual dan kemanusiaan dan berkurang
keterampilan teknisinya.
Bagaimana kenyataan manajer mengambil keputusan dan peranan ilmu manajemen :
 Ilmu manajemen memungkin kan manajer memanfaatkan pendekatan ilmiah atau
analisis dalam pemecahan persoalan dan pengambilan keputusan.
 Peranan ilmu manajemen dalam pengambilan keputusan disebabkan oleh factor
berikut :
 Teknologi yang dipergunakan oleh organisasi semakin canggih (sophisticated)
 Makin berkurangnya persediaan energi dan material kritis lainnya, sehingga
perlu dikelola secara efisien dan efektif.
 Persoalan manajemen sangat kompleks, mencakup banyak faktor (produksi),
pengendalian mutu, manajemen modal kerj, pengolahan informasi konsumen,
distribusi, dsbnya.
 Persoalan manajemen bahkan menjadi sangat penting (keputusan impor yang
melibatkan hubungan internasional, pengembangan computer based
information system, dsbnya.
 Persoalan yang dihadapi manajer sering baru sama sekali, tidak ada hubungan
dengan pengalaman sebelumnnya.(penurunan produktivitas terus menerus,
dampak perang telukterhadap ekspor non migas, dsbnya).
 Penekanan pada perencanaan dan pencapaian tujuan jangka Panjang
(longrange objectivitas) memerlukan pengambilan keputusan dengan data
hasil ramalan (forcase data).
Langkah – Langkah pengambilan keputusan manajemen :
 Rumuskan persoalan keputusan :
 Persoalan (problem) adalah sesuatu yang terjadi tidak sesuai dengan yang
diinginkan.
 Merupakan usaha mempersempit ruang lingkup .
 Harus bisa menemukan persoalan apa yang perlu dipecahkan/diputuskan.

 Kumpulkan informasi :
 Setiap presoalan pasti ada faktor penyebabnya.
 Perlu dikumpulkan data atau informasi yang relevan, faktor – faktor yang
mungkin menjadi penyebab timbulnya persoalan tersebut.

 Cari alternatif tindakan :


 Memutuskan berarti memilih salah satu dari beberapa alternatif.
 Harus dicari sebanyak mungkin alternatif yang fisibel.

 Analisis slternatif yang fisibel :


 Setiap alternatif haarus dianalisis, dievaluasi berdasarkan kriteria tertentu.

 Memilih alternatif terbaik :


 Berdasarkan kriteria tertentu
 Berdasarkan prioritas
 Berdasarkan musyawarah untuk mufakat
 Berdasarkan suatu kompromi bisa juga tekanan

 Laksanakan keputusan dan evaluasi hasilnya :


Pengambilan keputusan berarti mengambil tindakan tertentu (taing certain action)
Pelaksanaan suatu atau rencana tindakan (action plan ) merupakan tahpan akhir dari
proses penambilan keputusan.
Lakukan evaluasi hasil keputusan apakah sesuai dengan tujuan yang sudah digariskan
sebagai suatu kebijaksanaan (policy), atau terdapat hal baru yang mengharuskan
mengubah tujuan semula.
Evaluasi hasil memberikan masukan (input) atau umpan balik (feedback) yang
berguna untuk memperbaiki suatu keputusan atau untuk mnegubah tujuan semula
karena terjadi perubahan – perubahan.

Anda mungkin juga menyukai