7
HERBERT A. SIMON RICHARD I. LEVIN
Observasi
Fase intelegensia
Analisis dan pengenalan
Fase desain masalah
Fase pemilihan Pengembangan model
Memilih data masukan yang
sesuai
Perumusan dan pengetesan
yang dapat
dipertanggungjawabkan
Penerapan pemecahan
8
SIR FRANCIS BACON PROF. DR. MR. S. PRAJUDI ATMOSUDIRJO
9
Penemuan masalah, merupakan tahap dimana
masalah harus terdefinisikan dengan jelas, sehingga
perbedaan antara masalah dan bukan masalah
(misalnya isu) menjadi jelas.
Pemecahan masalah, merupakan tahap dimana
masalah yang sudah ada atau sudah jelas kemudian
diselesaikan.
Pengambilan keputusan, keputusan yang diambil
berdasarkan pada keadaan lingkungan atau kondisi
yang ada.
10
Model adalah percontohan yang mengandung
unsur yang bersifat penyederhanaan untuk dapt
ditiru (jika perlu).
Model merupakan alat penyederhanaan dan
penganalisisan situasi atau sistem yang kompleks.
11
Mengetahui apakah hubungan yang bersifat tunggal
dari unsur-unsur itu ada relevansinya terhadap
masalah yang akan dipecahkan / diselesaikan itu.
Memperjelas (secara eksplisit) mengenai hubungan
signifikan di antara unsur-unsur itu.
Merumuskan hipotesis mengenai hakikat hubungan-
hubungan antar variabel. Hubungan ini biasanya
dinyatakan dalam bentuk matematika.
Memberikan pengelolaan terhadap pengambilan
keputusan.
12
1. Rasional, model perilaku manusia berdasarkan keyakinan bahwa
orang-orang, organisasi, dan bangsa menjalankan kalkulasi
pemaksimalan nilai, yang secara mendasar konsisten
Tahapan rasional decision making proses:
a. Mengenal permasalahan.
b. Definisikan tujuan.
c. Kumpulkan data yang relevan.
d. Identifikasi alternative yang memungkinkan (feasible).
e. Seleksi kriteria untuk pertimbangan alternative terbaik.
f. Modelkan hubungan antara kriteria, data, dan alternative.
g. Prediksi hasil dari semua alternative.
h. Pilih alternative terbaik.
2. Organisasional, model-model pengambilan keputusan yang
memperhitungkan karakteristik politik dan structural dari organisasi.
3. Birokrasi, apapun yang dilakukan organisasi adalah hasil dari rutinitas
dan proses bisnis yang terasah oleh penggunaan aktif selama bertahun-
tahun.
4. Keputusan klasik (classical dision), berpandangan bahwa manager
bertindak dalam kepastian. Merupakan model yang sangat rasional untuk
pembuatan keputusan manajerial.
5. Keputusan administrasi, menurut Herbert Simon, manager dalam
pengambilan keputusan menghadapi 3 kondisi:
a. Informasi tidak sempurna, dan tidak lengkap.
b. Rasionalitas yang terbatas (bounded rasionality).
c. Cepat puas (satisfice).
1. Perasaan, firasat, feeling/ intuisi.
2. Pengumpulan, pengolahan, penilaian, dan interpretasi fakta-fakta secara
rasional sistematis.
3. Pengalaman/ ervaring.
4. Kewibawaan, gezgag, atu pengaruh yang dipunyai oleh decision maker.
5. Kewenangan/ kekuasaan formal yang dimiliki oleh decision maker
Jadi decision maker harus menentukan strategi dan metode pengambilan
keputusan. Ke 5 hal diatas dimiliki oleh decision maker secara individual,
maka ia dapat mengambil keputusan secara individual.
QUADE GULLET DAN HICKS
Model kuantitatif adalah serangkaian Model probabilitas
asumsi yang tepat yang dinyatakan
dalam serangkaian hubungan Konsep tentang nilai-nilai
matematis yang pasti
Model kualitatif, didasarkan atas harapan (the concept of
asumsi-asumsi yang ketepatannya expectedvalue)
agak kurang jika dibandingkan dengan
model kuantitatif dan ciri-cirinya Model matriks
digambarkan melalui kombinasi dari
deduksi-deduksi asumsi-asumsi Model pohon keputusan
tersebut dan dengan pertimbangan
yang lebih bersifat subjektif mengenai Model kurva indiferen
proses atau masalah yang
pemecahannya dibuatkan model. Model simulasi komputer
16
ROBERT D. SPECH
Model matematika
Model simulasi komputer
Model permainan operasional
Model verbal
Model fisik
17