NIM : 170903147
MATKUL : Pengambilan Keputusan
Secara umum, terdapat dua pendekatan dalam pengambilan keputusan, yaitu pendekatan
kualitatif dan pendekatan kuantitatif.
1. Metode Kuantitatif
Metode kuantitatif yaitu pengambilan keputusan berdasarkan pada nilai objektif model
matematika yang dibuat. Model matematik ini merupakan model dengan serangkaian asumsi-
asumsi yang dinyatakan dalam serangkaian hubungan matematis yang pasti. Bentuknya bisa
berupa persamaan atau analisis lain. Dengan demikian ciri utama model matematik adalah
penggunaan serangkaian asumsi. Kesimpulan yang diperoleh berupa konsekuensi logis dari
asumsi tanpa menggunakan pertimbangan atau asumsi proses dunia nyata. Hal yang disebut
terakhir menjadi salah satu kelemahan dari model kuantitatif dimana kesimpulan yang
dihasilkan sering kurang manusiawi. Adapun ciri-ciri pokok model ini ditetapkan secara
lengkap melalui asumsi-asumsi, dan kesimpulan berupa konsekuensi logis dari asumsi-
asumsi tanpa menggunakan pertimbangan atau intuisi mengenai proses dunia nyata (praktik)
atau permasalahan yang dibuat model untuk pemecahannya. Contohnya : Keputusan
penerimaan karyawan berdasar nilai tes masuk, Peramalan cuaca berdasarkan model
matematika seperti perhitungan kelembapan, suhu udara dll.
Umumnya pendekatan kuantitatif dalam pengambilan keputusan yang menggunakan
model-model matematika. Matematika sudah ditemukan oleh manusia ribuan tahun yang lalu
dan telah bayak digunakan dalam banyak aplikasi. Salah satu aplikasi matematika adalah
untuk pengambilan keputusan. Sebagai contoh sederhana, bagaimana mengatur 70 kursi
dengan ukuran tertentu kedalam sebuah ruangan dengan ukuran tertentu pula. Dengan ukuran
kursi dan ruangan, maka akan ditemukan cara terbaik untuk mengatur kursi; apakah 7 baris
kali 10 lajur, atau sebaliknya, semua tergantung ukuran ruangan yang ada. Untuk kasus yang
lebih kompleks tentu saja dibutuhkan model matematika yang lebih rumit. Telah banyak
model analisis kuantitatif yang dikembangkan dalam pengambilan keputusan. Sebagai
contoh, dalam memproduksi produk A dan B, menggunakan bahan baku X, Y, Z diketahui
keuntungan penjualan produk A dan B. Angka yang menunjukan banyak tiap bahan yang
tersedia dan keuntungan dari tiap produk adalah data mentah. Analisis kuantitatif akan
memproses data tersebut sehingga dihasilkan komposisi produksi (berapa banyak produk A
dan B diproduksi) yang menghasilkan untuk optimal. Hasil inilah yang disebut dengan
informasi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan.
2. Metode Kualitatif
Model Kualitatif adalah keputusan yang diambil berdasarkan subjektif terhadap suatu
permasalahan yang akan diselesaikan. Pengambilan keputusan kualitatif didasarkan atas
asumsi-asumsi yang ketepatannya agak kurang jika dibandingkan dengan metode kuantitatif
dan ciri-cirinya digambarkan melalui kombinasi dari deduksi-deduksi asumsi-asumsi tersebut
dan dengan pertimbangan yang lebih bersifat subjektif mengenai proses atau masalah yang
pemecahannya dibuatkan model. Model kualitatif didasarkan pada asumsi-asumsi yang
ketepatannya bisa diperdebatkan jika dibandingkan dengan model kuantitatif. Ciri odel ini
adalah penggambaran situasi kondisi dan permasalahan melalui kombinasi dari deduksi-
deduksi asumsi dan dengan pertimbangan yang ebih berifat subyektif mengenai proses atau
masalah yang dibuat model. Contoh model kualitatif diantaranya model pohon keputusan,
model permainan operasional, model simulasi komputer, model verbal.
Contohnya : penerimaan karyawan berdasarkan pada hasil wawancara untuk mengetahui
kepribadian dan motivasi, Peramalah cuaca berdasarkan pengalaman.
Contoh kasus : peningkatan mutu dan relevansi pendidikan merupakan masalah yang perlu
dicari solusinya sehingga tidak terjadi lagi kondisi-kondisi yang memprihatinkan di dunia
pendidikan di Indonesia. Adapun faktor yang signifikan dan menjadi alternatif solusi dalam
masalah peningkatan mutu pendidikan adalah manajemen yang efektif dan potensial serta
terbentuk sekolah-sekolah yang mandiri, yaitu sekolah yang mampu mengelola dirinya
sendiri tanpa harus menunggu instruksi dari atasan, sehingga kemandirian dan kebebasan
dalam mengaktualisasikan seluruh potensi yang dimiliki dapat menghasilkan karya- karya
yang orisinil yang berguna bagi peningkatan mutu pendidikan.
Pengembangan Alternatif
Pengembangan alternatif memungkinkan menolak kecenderungan membuat keputusan yang
cepat agar tercapai keputusan yang efektif.
Implementasi Keputusan
Manajer harus menetapkan anggaran, mengadakan dan mengalokasikan sumber daya yang
diperlukan, serta memperhatikan resiko dan ketidakpuasan terhadap keputusan yang diambil.
Sehingga perlu dibuat prosedur laporan kemajuan periodik dan mempersiapkan tidakan
korektif bila timbul masalah baru dalam keputusan yang dibuat serta mempersiapkan
peringatan dini atas segala kemungkinan yang terjadi.