Anda di halaman 1dari 4

KEPEMIMPINAN & PENGAMBILAN KEPUTUSAN

pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap suatu masalah,
pengumpulan fakta-fakta ataupun data, penentuan yang matang dari alternatif yang dihadapi
dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat.
pengambilan keputusan adalah tugas terpenting dan terutama bagi seorang pemimpin yang
baik, bukan merupakan tugas mudah dan bahwa apabila seorang ingin diakui sebagai seorang
pemimpinyang baik maka orang tersebut sepanjang karirnya harus teratur dan
berkesinambungan dengan kemampuan mengambil keputusan.

Macam-macam Model Pengambilan Keputusan Menurut Quade model kedalam dua tipe
yaitu model kuantitatif dan model kualitatif. :

1. Model Kuantitatif

Model Kuantitatif ( dalam hal ini adalah model matematika ) adalah


serangkaian asumsi yang tepat yang dinyatakan dalam serangkaian hubungan
matematis yang pasti. Ini dapat berupa persamaan, atau analisislainnya, atau
merupakan intruksi bagi computer yang berupa program-program untuk computer.
Adapun ciri-ciri pokok model ini ditetapkan secara lengkap melalui asumsi-asumsi
dan kesimpulan berupa konsekuensi logis dari asumsi-asumsi tanpa menggunakan
pertimbangan atau instuis mengenai proses dunia nyata ( praktik ) atau permasalahan
yang dibuat model untuk pemecahannya. Umumnya pendekatan kuantitatif dalam
pengambilan keputusan yang menggunakan model-model matematika. Matematika sudah
ditemukan oleh manusia ribuan tahun yang lalu dan telah bayak digunakan dalam banyak
aplikasi. Salah satu aplikasi matematika adalah untuk pengambilan keputusan.

Sebagai contoh sederhana, bagaimana mengatur 50 kursi dengan ukuran tertentu kedalam
sebuah ruangan dengan ukuran tertentu pula. Dengan ukuran kursi dan ruangan, maka
akan ditemukan cara terbaik untuk mengatur kursi; apakah 5 baris kali 10 lajur, atau
sebaliknya, semua tergantung ukuran ruangan yang ada. Langkah Langkah dalam
pengambilan keputusan secara kuantitatif adalah mengumpulkan data yang
akurat,mendefinisikan masalah,mengembangkan model,membuat solusi,menguji
solusi,lalu yang terakhir menganalisis hasil.

Sebagai contoh : dalam memproduksi produk A dan B, menggunakan bahan baku X, Y,


Z diketahui keuntungan penjualan produk A dan B. Angka yang menunjukan banyak tiap
bahan yang tersedia dan keuntungan dari tiap produk adalah data mentah. Analisis
kuantitatif akan memproses data tersebut sehingga dihasilkan komposisi produksi (berapa
banyak produk A dan B diproduksi) yang menghasilkan untuk optimal. Hasil inilah yang
disebut dengan informasi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan.

Contoh : indikator dari pemerataan dan perluasan pendidikan yaitu APK (Angka
Partisipasi Kotor) dan APM ( Angka Partisipasi Murni ). Untuk menentukan APM
tersebut dapat digunakan rumus sebagai berikut :

Kelebihan Metode Kuantitatif

a. Dapat digunakan untuk menduga atau meramal.


Usia7-12 tahun yang ditampung di sekolah
APMdapat X 100%
= diperoleh dengan pasti dan akurat apabila digunakan sesuai aturan-
b. Hasil analisis Usia 7-12 tahun seluruh siswa
aturan yang telah ditetapkan.

c. Dapat digunakan untuk mengukur interaksi hubungan antara dua/lebih variabel


(peubah).

d. Dapat menyederhanakan realitas permasalahan yang kompleks & rumit dalam sebuah
model.

* Kekurangan Metode Kuantitatif

a. Berdasarkan pada anggapan-anggapan (Asumsi)

b. Asumsi tidak sesuai dengan realitas yang terjadi atau menyimpang jauh maka
kemampuannya tidak dapat dijamin bahkan menyesatkan.

c. Data harus berdistribusi normal dengan skala pengukuran data yang harus digunakan
adalah interval & rasio.

d. Dapat digunakan untuk menganalisis data yang populasi/sampelnya sama.


e. Tidak dapat dipergunakan untuk menganalisis dengan cuplikan (Sampel) yang
jumlahnya sedikit (> 30)

2. Model Kualitatif

Model kualitatif didasarkan pada asumsi-asumsi yang ketepatannya bisa


diperdebatkan jika dibandingkan dengan model kuantitatif. Ciri odel ini adalah
penggambaran situasi kondisi dan permasalahan melalui kombinasi dari deduksi-
deduksi asumsi dan dengan pertimbangan yang ebih berifat subyektif mengenai
proses atau masalah yang dibuat model. Contoh model kualitatif diantaranya model
pohon keputusan, model permainan operasional, model simulasi komputer, model
verbal.

Model pohon keputusan adalah model berbentuk diagram yang visualnya menyerupai pohon.
Diagram tersebut menggambarkan sutu proses merinci masalah-masalah yang dihadapi
berikut kemungkinan penyebab serta kemungkinan pemecahan masalah dan konsekuensinya.
Dengan demikian, jenis diagram pohon setidaknya ada tiga macam yaitu 1) diagram pohon
permasalahan, 2) diagram pohon pemecahan dan 3) diagram pohon permasalahan dan
pemecahan yang digambarkan dalam satu diagram. diagram pohon memiliki setidaknya
empat unsur pokok yaitu simpul keputusan, simpul kesempatan, hasil dari kombinasi dan
kemungkinan akibat.

Model permainan operasional merupakan model yang sering disbut sebagai model gaming/
game. Pada model ini, manusia berperan sebagai elemen atau unsur yang harus mengambil
keputusan. Informai diperoleh dari komputer atau video game. Dalam hal ini komputer atau
video menyajikan masalah dan manusia yang harus menyelesaikannya. Contoh-contoh model
ini antara lain permainan perang-perangan, permainan bisnis, permainan saham, permainan
politik dll.

Model simulasi komputer. Model ini merupakan model tiruan dari kasus riil. Model dibuat
dengan kondisi, situasi, peralatan dan ukuran yang sama dengan yang sesungguhnya.
Misalnya simulasi cookpit untuk melatih para calon pilot. Simulasi berkendaraan untuk ujian
mendapatkan surat ijin mengemudi. Contoh lain simulasi pembebanan lalulintas dengan
menggunakan miniatur atau sketsa jalan kota yang dilengkapi dengan data tentang kepadatan
lalulintas, panjang-lebar jalan, dan data lain. Berdasarkan hal tersebut perancang dapat
membuat alternatif-alternatif keputusan pemecahan masalah lalu lintas. Dengan cara simulasi
ini, lalu lintas sehari-hari tetap dapat berjalan sementara sambil menunggu keputusan.

Contoh: peningkatan mutu dan relevansi pendidikan merupakan masalah yang


perlu dicari solusinya sehingga tidak terjadi lagi kondisi-kondisi yang
memprihatinkan di dunia pendidikan di Indonesia. Adapun faktor yang signifikan
dan menjadi alternatif solusi dalam masalah peningkatan mutu pendidikan adalah
manajemen yang efektif dan potensial serta terbentuk sekolah-sekolah yang mandiri,
yaitu sekolah yang mampu mengelola dirinya sendiri tanpa harus menunggu instruksi dari
atasan, sehingga kemandirian dan kebebasan dalam mengaktualisasikan seluruh potensi
yang dimiliki dapat menghasilkan karya-karya yang orisinil yang berguna bagi
peningkatan mutu pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai