Anda di halaman 1dari 3

Proses dalam pengambilan keputusan

Proses pengambilan keputusan menurut Davis meliputi lima kegiatan yang saling berkait satu sama lain
, yaitu mengenali masalah, mencari informasi, menganalisis masalah, mengevaluasi alternatif dan
membuat keputusan. Mengenali masalah menyangkut pengaku pihak manajemen bahwa dalam
organisasi tersebut masalah tertentu memang ada atau aka ada yang oleh karena itu memerlukan
tindakan cepat untuk menanganinya. Setelah pihak manajemen mengakui adanya masalah tertentu
maka informasi mengenai masalah tersebut kemudian dicari dan dikumpulkan untuk membuat asumsi-
asumsi yang akan digunakan untuk memecahkan masalah. Didasarkan pada informasi tersebut maka
pihak manajamen kemuadian melakukan analisis terhadap masalah yang ada. Setelah analisis terhadap
masalah dilakukan maka pihak manajemen kemudian mencari alternatif lain yang diformulasikan
berdasarkan kriteria yang sudah disusun oleh para pembuat keputusan. Alternatif yang terpilih
kemudian dijadikan sebagai bahan keputusan. Keputusan ini mungkin merupakan alternatif paling
menjanjikan atau bahkan dapat juga memunculkan masalah baru yang perlu disampaikan kepada para
pembuat keputusan.

Buku: riset bisnis untuk pengambilan keputusan, jonathan sarwono, tutty martadiredja. Penerbit andi
Yogyakarta.

Elemen-elemen dasar pengambilan keputusan

a. Model
b. Kriteria
c. Pembatasan
d. Optimasi

Pembentukan model ( riset operasional konsep-konsep dasar, Dra.M.Y. Dwi hayu agustini, MBA. Yus
endra rahmadi. Penerbit rineka cipta)

Model merupakan penyederhanaan dari situasi nyata dan harus merupakan pernyataan
kuantitatif dari tujuan dan kendala masalah. Model bisa berupa model sederhana yang dapat
diselesaikan dengan teknik matematika(seperti programasi linear) atau berupa model kompleks yang
tidak dapat diselesaikan dengan teknik matematika. Kompleksitas model tergantung pada perumusan
masalah.

Secara umum, model terdiri dari beberapa jenis:

a. Model ikonik
Model yang merupakan tiruan secara fisik dari objek yang sesungguhnya(looks like).
Biasanya model ini merupakan model statis yang tidak dapat menggambarkan dinamika
perubahan situasi. Model ini lebih bertujuan untuk deskriptif daripada normatif. Karena
sulitnya dimanipulasi, maka model ini mempunyai kegunaan yang sangat terbatas dalam
pembuatan keputusan. Contoh model ikonik adalah mainan mobil-mobilan, bola dunia
(globe), replika molekul DNA dan replika sistem tata surya
b. Model analogi
Model yang mengandung elemen fisik yang sama dengan objek yang dibuat
modelnya(acts like). Seperti halnya model ikonik, model analogi juga hanya mempunyai
tujuan deskriptif. Speedometer dan thermometer, ruang hampa udara yang meniru
keadaan ruang angkasa untuk menguju astronot, wing tunnel yang digunakan untuk
menguji ketangguhan pesawat terbang pada berbagai kondisi kekuatan angin adalah
contoh-contoh model analogi
c. Model matematika

Yaitu model yang menggunakan simbol-simbol dan mempunyai pernyataan hubungan


matematis serta mengandung satu atau lebih persamaan matematika. Berbeda dengan
kedua model sebelumnya, model matematika mempunyai tujun normatif, seperti
menentukan jumlah suatu produk yang menghasilkan break even point, menentukan
dampak pembangunan suatu pabrik pada suatu lingkungan, atau menentukan kapasitas
sekolah dasar yang harus disediakan pemerintah, dsb.

Konsep algoritma (algoritma, Dr. Suarga,M.Sc, M.Math., Ph.D. penerbit Andi Yogyakarta)

Algoritma merupakan fondasi yang harus dikuasai oleh setiap mahasiswa yang ingin menyelesaikan
suatu masalah secara terstruktur,efektif,dan efisien.

Definisi

1. Teknik penyusunan langkah-langkah penyelesaian masalah dalam bentuk kalimat dengan jumlah
kata terbatas tetapi tersusun secara login dan sistematis.
2. Suatu prosedur yang jelas untuk menyelesaikan suatu persoalan dengan menggunakan langkah-
langkah tertentu dan terbatas jumlahnya.
3. Susunan langkah yang pasti, yang bila diikuti maka akan mentransformasi data input menjadi
output yang berupa informasi.

Definisi program dinamik

Program dinamik adalah suatu teknik tentang optimasi proses banyak tahap. Suatu
masalah pengambilan keputusan yang multiusage dipisahkan-pisahkan menjadi sub masalah yang
berurutan dan saling berhubungan. Program dinamik terbagi menjadi dua yaitu secara deterministic dan
probabilistik.

Tujuan utama dari program dinamik ini adalah untuk mempermudah penyelesaian
persoalan optimasi yang dapat dibagi ke dalam tahap-tahap. Hal ini sesuai dengan ide dasar dari dasar
dari program dinamik yaitu membagi suatu persoalan menjadi persoalan yang lebih kecil sehingga
mempermudah penyelesaiannya.
Pemrograman dinamik memberikan prosedur yang sistematis untuk menentukan kombinai
pengambilan keputusan yang memaksimalkan keseluruhan efektivitas. Berbeda dengan linear
programming dalam pemrogaman dinamik tidak ada rumus matematis standar, pemrograman dinamik
ini lebih merupakan suatu tipe untuk pemecahan suatu masalah dengan cara pendekatan secara umum.
Persamaan khusus yang akan digunakan harus dikembangkan sesuai dengan seiap situasi individual.
Oleh sebab itu penguasaan dan keahlian tertentu struktur umum masalah program dinamik diperlukan
untuk menentukan apakah suatu masalah dapat dipecahkan dengan prosedur-prosedur program
dinamik atau tidak dan bagaimana hai itu akan dilakukan. Ilstilah- istilah yang biasa digunakan dalam
program dinamik antara lain :

a. Stage adalah bagian persoalan yang mengandung decision variable


b. Alternatif, pada setiap stage terdapat decision variable dan fungsi tujuan yang menentukan
besarnya nilai setiap alternatif.
c. State, state menunjukan kaitan satu stage dengan stage lainnya, sedemikian

Anda mungkin juga menyukai