Oleh: Kelompok 1 Ni Putu Mirah Padmayoni (1833121272) I Made Kerta Pradana (1833121397) Ni Putu Erawati (1833121446) Putu Adinda Putri Pratiwi (1833121488)
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS WARMADEWA DENPASAR 2020/2021 A. Pengertian Metode Kuantitatif Metode Kuantitatif adalah pendekatan ilmiah untuk pengambilan keputusan manajerial & Ekonomi. (Render, B., et.al, 2006). Metode Kuantitatif adalah Ilmu & seni yang berkaitan dengan tatacara (metode) pengumpulan data, analisis data, dan interpretasi hasil analisis untuk mendapatkaninformasi guna penarikan kesimpulan dan pengambilan keputusan. (Tuban, 1972 dalam Solimun, 2001)
B. Pengertian Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan (desicion making) adalah melakukan penilaian dan menjatuhkan pilihan. Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa perhitungan dan pertimbangan alternatif. Sebelum pilihan dijatuhkan, ada beberapa tahap yang mungkin akan dilalui oleh pembuat identifikasi masalah utama, menyusun alternatif yang akan dipilih dan sampai pada pengambilan keputusan yang terbaik.
C. Metode kuantitatif pengambilan keputusan
Metode kuantitatif pengambilan keputusan dikenal dengan nama teknik management science dan operations research. Riset operasi menggambarkan, memahami, dan memperkirakan perilaku berbagai sistem yang komplek dalam kehidupan manusia. Tujuannya menyediakan informasi yang akurat. Metode kuantitatif digunakan pada pembuatan keputusan dalam kondisi ketidakpastian untuk mengantisipasi dan memperkirakannya. Teknik dan peralatan kuantitatif dikenal sebagai Teknik management science danoperations research (riset operasi). Riset operasi digunakan untuk menggambarkan, memahami dan memperkirakan atau meramal perilaku berbagai sistem yang kompleks dari kehidupan manusia dan peralatan. Tujuan riset operasi adalah untuk menyediakan informasi yang akurat sebagai dasar pembuatan keputusan. Ciri-ciri Riset Operasi : 1. Terpusat pada pembuatan keputusan 2. Penggunaan metode ilmiah 3. Penggunaan model matematik 4. Efektifitas ekonomi 5. Bergantung pada computer 6. Pendekatan tim 7. Orientasi system Semua metode kuantitatif akan mengkonversikan data mentah menjadi informasi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan dari : 1. Mendefinisikan masalah. Secara sederhana, masalah merupakan perbedaan (gap) antara situasi yang diinginkan dengan kenyataan yang ada. Jika seorang mahasiswa ingin memperoleh nilai a, tetapi ternyata hasil yang didapatkan kurang dari itu, maka mahasiswa tersebut menghadapi masalah. Pada dasarnya, semua langkah pengambilan keputusan dilakukan untuk menghilangkan atau mengurangi
perbedaan yang ada antara yang diharapkan dan yang terjadi.
2. Mengembangkan Model Dalam langkah pengembangan model dikenal istilah variabel yang nilai-nilainya akan mempengaruhi keputusan yang akan diambil. Dalam kasus nyata, variabel-variabel ini sebagian dapat dikendalikan dan sebagian yang lain tidak. Model adalah representasi dari sebuah situasi nyata. a. Model fisik b. Model logika c. Model matematika 3. Mengumpulkan Data Data yang akurat sangat penting untuk menjamin analisis kuantitatif yang dilakukan menghasilkan keluaran seperti yang diinginkan. Sumber data untuk pengujian model dapat berupa laporan-laporan perusahaan seperti : a. Pengukuran langsung di lapangan dan hasil sampling statistic b. Laporan keuangan dan dokumen perusahaan lainnya c. Hasil wawancara 4. Membuat Solusi Solusi yang diambil dalam pendekatan kuantitatif dilakukan dengan memanipulasi model dan dengan masukan data yang dihasilkan pada langkah sebelumnya. Banyak metode yang bisa dilakukan dalam membuat solusi, seperti memecahkan persamaan (model matematika) yang sudah dikembangkan sebelumnya, menggunakan pendekatan trial and error dengan data masukan yang berbeda-beda untuk menghasilkan solusi “terbaik”, atau menggunakan alogaritma atau langkah-langkah penyelesaian detail khusus yang telah dikembangkan. 5. Menguji Solusi. Untuk menjamin bahwa solusi yang dihasilkan merupakan yang terbaik, maka pengujian harus dilakukan, baik pada model ataupun pada data masukan. Pengujian ini dilakukan untuk melihat akurasi (accuracy) dan kelengkapan model dan data yang digunakan. Untuk melihat akurasi dan kelengkapan data, data yang diperoleh dari berbagai sumber dapat dimasukkan kedalam model dan hasilnya dibandingkan. Model dan data yang akurat dan lengkap seharusnya menjamin konsistensi hasil. Pengujian ini penting dilakukan sebelum analisis hasil dilakukan. 6. Menganalisis Hasil. Analisis hasil dilakukan untuk memahami langkah-langkah yang harus dilakukan jika sebuah keputusan telah dipilih. Selanjutnya implikasi langkah-langkah yang dilakukan juga harus dianalisis. Dalam langkah ini analisis sensitivitas (sensitivity analysis) menjadi sangat penting. Analisis sensitivitas dilakukan dengan mengubah-ubah nilai-nilai masukan model dan melihat perbedaan apa yang terjadi pada hasil. Dengan demikian, analisis sensitivitas akan membantu untuk lebih memahami masalah yang dihadapi dan kemungkinan-kemungkinan jawaban atas masalah tersebut. 7. Mengimplementasikan Hasil. Langkah implementasi ini dilakukan dengan menerapkan hasil analisis kedalam proses-proses yang terdapat dalam perusahaan. Tidak kalah penting dalam langkah ini adalah memonitor hasil dari penerapan solusi. Namun, perlu disadari bahwa implementasi hasil analisis (solusi) bukanlah tanpa hambatan. Salah satu hambatan yang mungkin dihadapi adalah bagaimana meyakinkan pihak manajemen bahwa solusi yang ditawarkan merupakan yang terbaik dan akan memecahkan masalah yang ada. Dalam kasus ini, analisis sensitivitas atas model yang dihasilkan sekali lagi dapat digunakan untuk menjual solusi yang dihasilkan kepada pihak manajemen.
D. Proses Pembuatan Keputusan
1. Pemahaman dan Perumusan Masalah Manajer harus dapat menemukan masalah apa yang sebenarnya dan menentukan bagian-bagian mana yang harus dipecahkan dan bagian mana yang seharusnya dipecahkan. 2. Pengumpulan dan Analisa Data yang Relevan. Setelah masalahnya ditemukan, lalu ditentukan dan dibuatkan rumusannya untuk membuat keputusan yang tepat. 3. Pengembangan Alternatif Pengembangan alternatif memungkinkan menolak kecenderungan membuat keputusan yang cepat agar tercapai keputusan yang efektif. 4. Pengevaluasian Terhadap Alternatif yang Digunakan Menilai efektivitas dari alternatif yang dipakai, yang diukur dengan menghubungkan tujuan dan sumber daya organisasi dengan alternatif yang realistis serta menilai seberapa bail alternatif yang diambil dapat membantu pemecahan masalah. 5. Pemilihan Alternatif Terbaik Didasarkan pada informasi yang diberikan kepada manajer dan ketidaksempurnaan kebijaksanaan yang diambil oleh manajer. 6. Implementasi Keputusan Manajer harus menetapkan anggaran, mengadakan dan mengalokasikan sumber daya yang diperlukan, serta memperhatikan resiko dan ketidakpuasan terhadap keputusan yang diambil. Sehingga perlu dibuat prosedur laporan kemajuan periodik dan mempersiapkan tidakan korektif bila timbul masalah baru dalam keputusan yang dibuat serta mempersiapkan peringatan dini atas segala kemungkinan yang terjadi. 7. Evaluasi atas Hasil Keputusan Implementasi yang telah diambil harus selalu dimonitor terus- menerus, apakah berjalan lancar dan memberikan hasil yang diharapkan. Dari tujuh proses pengambilan keputusan, dapat disimbulkan pada 6 (enam) macam pedoman umum dalam melakukan langkah-langkah itu, yaitu : 1. Definisikan masalah 2. Analisis sebab-sebab potensial 3. Identifikasi solusi yang memungkinkan 4. Pilih solusi terbaik 5. Susun rencana tindakan 6. Implementasi dan evaluasi
E. Kelebihan dan Kekurangan penggunaan metode Kuantitatif Pengambilan
Keputusan 1. Kelebihan Metode Kuantitatif a. Dapat digunakan untuk menduga atau meramal. b. Hasil analisis dapat diperoleh dengan pasti dan akurat apabila digunakan sesuai aturan-aturan yang telah ditetapkan. c. Dapat digunakan untuk mengukur interaksi hubungan antara dua/lebih variabel (peubah). d. Dapat menyederhanakan realitas permasalahan yang kompleks & rumit dalam sebuah model. 2. Kekurangan Metode Kuantitatif a. Berdasarkan pada anggapan-anggapan (Asumsi) b. Asumsi tidak sesuai dengan realitas yang terjadi atau menyimpang jauh maka kemampuannya tidak dapat dijamin bahkan menyesatkan. c. Data harus berdistribusi normal dengan skala pengukuran data yang harus digunakan adalah interval & rasio. d. Dapat digunakan untuk menganalisis data yang populasi/sampelnya sama. e. Tidak dapat dipergunakan untuk menganalisis dengan
cuplikan (Sampel) yang jumlahnya sedikit (> 30)
F. Hubungannya Dengan Teori Pengambilan Keputusan Manajemen
Hubungannya karena metode kuantitatif bertujuan untuk memberikan pemahaman konsep/teorii/teknik dalam penerapan metode kuantitatif sehingga kita mampu menggunakan Pendekatan Kuantitatif sebagai alat bantu dalam proses teori pengambilan keputusan. Setiap manajer atau pimpinan sebaiknya harus cekatan dalam mengambil keputusan mengenai sesuatu masalah atau hal tertentu dengan menggunakan metode kuantitatif dapat membantu manajemen dalam mengambil keputusan