Anda di halaman 1dari 5

BAB III

METODE EVALUASI

3.1. Kerangka Konsep Evaluasi

Membuat
Melihat data
Menetapkan Menetapkan kerangka konsep
evaluasi
masalah prioritas masalah masalah yang
Puskesmas
diprioritaskan

Melaksanakan Menetapkan cara Menentukan


Mengidentifikasi
prioritas cara dan prioritas cara prioritas
penyebab
penyelesaian penyelesaian penyebab
masalah
masalah masalah masalah

Menilai hasil Menyusun saran Membuat


pelaksanaan tindak lanjut Laporan

3.2. Bahan
Bahan yang diperlukan untuk mengevaluasi suatu program adalah data target dan data
capaian program-program yang ada di Puskesmas Tanjung Sari.

3.3. Cara Pengumpulan Data


Pengumpulan data dilakukan berupa:
a. Sumber data primer
Pengumpulan sumber data primer dilakukan dengan wawancara dengan
koordinator pelaksana program Kesehatan Ibu dan Anak-Keluarga Berencana di
Puskesmas Tanjung Sari
b. Sumber data sekunder
Pengumpulan sumber data sekunder dilakukan dengan melihat laporan evaluasi
tahunan kinerja Puskesmas Tanjung Sari
3.4. Cara Analisis
Evaluasi program KIA-KB di Puskesmas Tanjung Sari dilakukan dengan cara

sebagai berikut:

1. Menetapkan beberapa tolak ukur

Langkah awal untuk dapat menentukan adanya masalah dari pencapaian hasil output

adalah dengan menetapkan beberapa tolak ukur atau standar yang ingin dicapai.

Beberapa tolok ukur yang digunakan yaitu tolak ukur masukan (input), proses

(process) dan tolak ukur keluaran (output). Nilai standar atau tolak ukur ini dapat

diperoleh dari Pedoman Kerja Puskesmas Tahun 2004 .

Indikator masukan (input) yang perlu diperhatikan berupa komitmen, sumber daya

manusia, sarana/peralatan, dan dana. Penilaian indikator proses bergantung pasa

proses yang dijalani, apabila program yang dicanangkan adalah promosi kesehatan,

maka indikator proses yang dapat digunakan antara lain sudah atau belum

terlaksananya promosi kesehatan, media promkes yang digunakan, serta metode

yang digunakan. Indikator keluaran (output) yang digunakan berupa cakupan

kegiatan apakah sudah maksimal atau mampu memberikan outcome yang

diharapkan.

2. Menentukan satu tolak ukur yang akan digunakan

Dari beberapa tolak ukur yang ada, dipilih satu tolak ukur yang akan digunakan.

3. Membandingkan pencapaian keluaran program dengan tolak ukur keluaran. Bila

terdapat kesenjangan, ditetapkan sebagai masalah. Setelah diketahui tolak ukur,

selanjutnya adalah membandingkan hasil pencapaian keluaran Puskesmas (output)

dengan tolak ukur tersebut. Bila pencapaian keluaran Puskesmas tidak sesuai dengan

tolak ukur, maka ditetapkan sebagai masalah.


4. Menetapkan prioritas masalah

Karena keterbatasan kemampuan Puskesmas, masalah-masalah yang ditemukan

diurutkan prioritasnya sehingga masalah-masalah yang dianggap paling penting

yang mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara signifikan, dapat

diselesaikan terlebih dahulu dengan harapan dapat menyelesaikan maslah lain secara

tidak langsung. Metode yang digunakan dalam menentukan prioritas masalah adalah

metode USG (Urgency, Seriousness, dan Growth) dengan skala likert.

5. Membuat kerangka konsep dari masalah yang diprioritaskan

Untuk menentukan penyebab masalah yang telah diprioritaskan tersebut, maka

dibuatlah kerangka konsep masalah. Hal ini bertujuan untuk menentukan faktor-

faktor penyebab masalah yang telah diprioritaskan tadi yang berasal dari komponen

sistem yang lainnya, yaitu komponen input, proses, lingkungan dan umpan balik.

Dengan menggunakan kerangka konsep diharapkan semua faktor penyebab masalah

dapat diketahui dan diidentifikasi sehingga tidak ada yang tertinggal.

6. Identifikasi penyebab masalah

Berbagai penyebab masalah yang terdapat pada kerangka konsep selanjutnya akan

diidentifikasi. Identifikasi penyebab masalah dilakukan dengan membandingkan

antara tolak ukur atau standar komponen-komponen input, proses, lingkungan dan

umpan balik dengan pencapaian di lapangan. Bila terdapat kesenjangan, maka

ditetapkan sebagai penyebab masalah yang diprioritaskan tadi. Mengidentifikasi

penyebab masalah juga dapat menggunakan metode fish bone dengan melihat

beberapa faktor, yaitu Man, Material, Money, Method, dan Machine.

7. Membuat alternatif pemecahan masalah


Berdasarkan penyebab masalah yang telah ditemukan kemudian disusun beberapa

alternatif pemecahan masalah. Alternatif pemecahan masalah tersebut dibuat untuk

mengatasi penyebab-penyebab masalah yang telah dikemukakan, penyusunan

alternatif pemecahan masalah juga disusun dengan memerhatikan kemampuan

(sumber daya, dana, dll.) serta situasi Puskesmas dan wilayah sekitarnya.

a. Efektifitas Jalan Keluar

Hal pertama yang dipertimbangkan dalam teknik kriteria matriks untuk memilih

prioritas penyelesaian masalah/jalan keluar ialah efektifitas. Dalam kriteria ini,

digunakan skala likert dengan keterangan nilai 1 (paling tidak efektif) hingga 5

(paling efektif). Dalam hal efektifitas, terdapat beberapa hal yang dijadikan

patokan, yaitu :

1. Besarnya masalah yang dapat diselesaikan (Magnitude, M)

Semakin besar masalah yang dapat diatasi oleh suatu jalan keluar, maka

semakin penting prioritas jalan keluar tersebut.

2. Pentingnya jalan keluar (Importancy, I)

Semakin besar efek penyelesaian suatu masalah, maka semakin penting

prioritas jalan keluar tersebut.

3. Sensitivitas jalan keluar (Vunerability, V)

Semakin cepat suatu jalan keluar dapat mengatasi suatu masalah, maka

semakin sensitive dan sesmakin penting prioritas jalan keluar tersebut.

b. Efisiensi Jalan Keluar

Hal kedua yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan prioritas penyelesaian

masalah ialah efisiensi jalan keluar yang diajukan. Pada kriteria ini diberikan

nilai 1 (paling efisien) hingga 5 (paling tidak efisien). Nilai efisiensi dikaitkan

dengan biaya (Cost, C) yang diperlukan untuk melaksanakan suatu jalan keluar.
Semakin besar biaya yang harus dikeluarkan untuk melaksanakan suatu jalan

keluar, semakin tidak efisien jalan keluar tersebut. Parameter-parmeter tersebut

kemudian ditempatkan dalam tabel dan dihitung nilai prioritasnya berdasarkan

rumus sebaga berikut:

𝑴×𝑰×𝑽
𝑷=
𝑪

Keterangan :
P : Priority V : Vulnerability
M : Magnitude C : Cost
I : Importancy

Anda mungkin juga menyukai