Anda di halaman 1dari 13

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/ 2021

BAB III
PEMILIHAN KONSEP

3.1. Landasan Teori


Landasan teori adalah bagian dimana bagian tersebut akan memaparkan secara
detail mengenai bagaimana pemecahan masalah yang akan ditemukan pemecahan
masalahnya melawati pembahasan yang secara teoritis. Teori yang dipaparkan adalah
berdasarkan hasil dari penulisan ilmiah dari para ahli yang mumpuni di bidangnya,
landasan teori sendiri berguna untuk meneliti sebuah masalah yang sedang dihadapi.
3.1.1 Definisi Pemilihan Konsep
Pemilihan konsep merupakan suatu metode dimana macam-macam konsep
dianalisis secara terus-menerus, kemudian diseleksi agar memudahkan dalam
mengidentifikasi konsep yang paling baik sampai akhirnya menjadi produk jadi dari
beberapa konsep yang telah dikumpulkan. Menurut Ulrich pemilihan konsep
merupakan proses menilai konsep dengan melihat dari kebutuhan pelanggan dan
kriteria lain, serta membandingkan kekuatan dan kelemahan relatif dari konsep, dan
memilih satu atau lebih konsep untuk penyelidikan, pengujian, dan pengembangan
selanjutnya. Kemudian pada pemilihan konsep terdapat prosedur yang berguna untuk
mengatur peringkat kriteria spesifikasi desain produk dari urutan tingkat kepentingan
relatifnya. Metode pemeringkatan kriteria dalam pemilihan konsep meliputi
penyusunan matriks yang diusulkan oleh Stuart Pugh adalah metode matriks
dominasi biner (Hurst, 2006).

3.1.2 Keuntungan Metode Seleksi Konsep


Dalam melakukan pegembangan produk sudah sepatutnya memperhatikan
keuntungan yang di dapat dari pengembangan produk tersebut, oleh karena itu dalam
menyeleksi konsep yang ada perlu pertimbangan yang cukup matang. Produk akan
sangat berpengaruh pada kesuksesan produk jika proses seleksi konsep yang di buat
tersusun secara terstruktur, dengan begitu akan memberikan keuntungan yang

III-1
III-2

berpotensi besar. Meyeleksi sebuah konsep tentunya memiliki keuntungan di


dalamnya berikut di bawah ini keuntungannya :
1. Produk yang dihasilkan dapat difokuskan pada “needs” pelanggan
Konsep dipilih dari hasil seleksi yang telah ditentukan, sehingga kriteria
pelanggan akan terfokus pada konsep yang telah ditentukan sebelumnya.
2. Desain yang dihasilkan bernilai Kompetitif
Desain yang kompetitif akan membuat produk mampu bersaing dengan produk
pesaing yang ada, dengan membuat produk yang kompetitif akan memberikan
dampak yang baik bagi penjual maupun pembeli.
3. Adanya kordinasi antara produk dan proses
Koordinasi antara proses dan produk sangat diperlukan untuk memperbaiki
kemampuan produksi produk dan menyesuaikan produk dengan proses yang
sudah ditentukan dari perusahaan.
4. Mempercepat waktu peluncuran produk
Peluncuran produk memerlukan banyak waktu, perencanaan, dan kolaborasi.
Dapat menjadi tantangan untuk mengoordinasikan tugas di seluruh tim untuk
memastikan tenggat waktu terpenuhi dan untuk mengamankan perjanjian
pemangku kepentingan untuk peluncuran yang sukses.
5. Pengambilan keputusan yang lebih efektif
Pengambilan keputusan yang lebih efektif akan memberikan pengalaman anggota
tim dalam menghambat proses seleksi konsep, dan mendorong pengambilan
keputusan berdasarkan kriteria obyektif dan memperkecil kemungkinan
keputusan yang kurang tepat dalam melakukan pemilihan konsep produk.
6. Adanya dokumentasi proses pengambilan keputusan
Dokumentasi berguna untuk untuk membantu proses belajar anggota tim baru dan
untuk menilai dengan cepat pengaruh perubahan kebutuhan konsumen pada
alternatif yang tersedia. Dokumentasi juga berguna sebagai arsip data yang
nantinya jika diperlukan dapat digunakan kembali, dengan begitu tim baru tidak
perlu repot dalam mencari referensi dalam mengambil data karena sudah
tersimpan dengan baik.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/ 2021


III-3

3.1.3 Tahapan Pemilihan Konsep


Dalam metode pemilihan konsep terdapat dua tahapan yang harus dilalui yaitu
proses penyaringan dan penilaian, di dalam dua tahapan tersebut terdapat enam
tahapan proses pemilihan. Enam tahapan proses tersebut akan di gunakan sebagai
petunjuk dalam melakukan seleksi konsep. Berikut ini tahapan-tahapan dalam
penyaringan dan penilaian konsep.
1. Menyiapkan Matriks Seleksi
Untuk mempermudah penyaringan konsep, terdapat kriteria - kriteria yang
dimasukan pada matriks tersebut, Kriteria yang di cantumkan terdiri dari 5 sampai
10, tim pengembang harus menghilangkan kriteria-kriteria yang tidak terlalu
peting dan hanya memasukan kriteria yang sangat peting yang dapat
menggambarkan kebutuhan pelanggan dan perusahaan. Sedangkan menilai
Konsep Nilai relatif “lebih baik” (+), “sama dengan” (0) atau “lebih buruk” (-)
diletakkan ditiap sel matriks untuk memperlihatkan bagaimana tiap konsep dinilai
terhadap konsep referensi untuk kriteria tertentu.
2. Me-ranking Konsep-Konsep
Menurut Ulrich dan Eppinger (2001), Setelah menilai konsep-konsep tersebut,
dilanjutkan dengan merangking konsep-konsep tersebut. Pertama dijumlahkan
nilai +, nilai 0 dan nilai – pada setiap konsep. Kedua masukan hasil selisih antara
jumlah + dengan jumlah – pada baris nilai akhir. Ketiga memberikan rangking
pada setiap konsep.
3. Menggabungkan dan Memperbaiki Konsep-Konsep
Setelah merangking konsep-konsep, tim harus memeriksa apakah konsep-konsep
yang dirangking masuk akal. Pada umumnya terdapat konsep yang perlu
diperbaiki ataupun digabungkan. Konsep yang perlu diperbaiki ataupun
digabungkan harus kembali pada proses penyusunan konsep.
4. Memilih Satu atau Lebih Konsep
Selanjutnya dipilih satu atau lebih konsep yang sudah melalui tahap sebelumnya
dan tim sudah merasa puas atas hasil tersebut. Konsep yang dilanjutkan akan

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/ 2021


III-4

melalui tahap selanjutnya yaitu penilaian konsep. Jika konsep yang dilanjutkan
hanya ada 1, maka tahap evaluasi penilaian konsep dapat di lewat.
5. Merefleksikan Hasil dan Proses
Tahap ini merupakan tahap terakhir dari penyaringan konsep, namun
merefleksikan hasil dan proses sebaiknya dapat dilakukan pada setiap tahap,
karena tahap ini berisikan perbaikan pada setiap tahap, memfokuskan kembali tim
pada sub masalah yang akan diselesaikan.

3.1.4 Metode Pemilihan Konsep


Efektivitas metode pemilihan konsep sangat bervariasi dikarenakan tiap metode
memiliki cara yang berbeda dalam menangani pemilihan konsep. Metode ini dibagi
menjadi tujuh bagian yang tiap bagian mempunyai arti dan cara yang berbeda.
Berikut ini merupakan metode-metode yang digunakan dari pemilihan konsep
(Ulrich, 2001).
1. Keputusan Eksternal
Keputusan eksternal dapat mempunyai arti konsep-konsep dikembalikan kepada
pelanggan atau beberapa lingkup eksternal untuk diseleksi.
2. Produk Juara
Produk juara mempunyai arti seorang anggota yang berpengaruh dari tim
pengembangan produk memilih sebuah konsep atas dasar pilihan pribadi.
3. Intuisi
Intuisi dapat mempuyai arti konsep diplih berdasarkan perasaan.
4. Multivoting
Multivoting mempunyai arti, adat tiap anggota memilih beberapa konsep, konsep
yang paling banyak dipilih yang digunakan.
5. Pro dan Kontra
Pro dan Kontra mempunyai arti tim mendaftar kekuatan dan kelemahan dari tiap
konsep dan membuat sebuah pilihan berdasarkan pendapat kelompok.
6. Prototipe dan Pengujian

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/ 2021


III-5

Prototipe dan pengujian memiliki arti organisasi yang membuat dan menguji
prototipe dan menguji dari tiap konsep lalu menyeleksi.
7. Matriks Pugh atau Keputusan
Matriks Pugh atau keputusan memiliki arti tim menilai masing-masing konsep
berdasarkan kriteria penyeleksian yang telah ditetapkan sebelum yang dapat
diberi bobot.
Penggunaan ketujuh metode seleksi konsep ini di dasari dari penggunaan matriks
keputusan untuk mengevaluasi masing-masing konsep serangkaian kriteria seleksi
yang sudah dipertimbangkan sebelumnya. Seleksi terhadap beberapa konsep dengan
acuan produk referensi mendapatkan konsep terpilih sebagai hasil dari matriks pugh
(Ulrich, 2001).

3.1.5 Matriks Pemilihan Konsep


Proses pemilihan konsep mempunyai dua langkah utama yakni penyaringan
konsep (concept screening) dan penilaian konsep (concept scooring), kedua langkah
tersebut bertujuan untuk mempersempit jumlah konsep secara cepat dan memperbaiki
konsep. Concept screening adalah proses penilaian yang sederhana dengan
menerapkan tiga simbol di dalamnya yaitu “lebih baik” di lambangkan dengan (+)
yang berarti konsep tesebut sama dengan konsep yang lainnya, lambang yang kedua
“lebih buruk” di lambangkan dengan (-) yang berarti konsep tersebut lebih buruk dari
konsep lainnya, dan yang terakhir dilambangkan dengan (0) yang berarti konsep
tersebut sama dengan yang lain. Berikut dibawah ini merupakan contoh Tabel 3.1
Matriks Penyaringan Konsep.
Tabel 3.1 Matriks Penyaringan Konsep
Konsep
Kriteria
A B C
Kriteria 1
Kriteria 2
Kriteria 3
Kriteria 4
Jumlah +
Jumlah 0
Jumlah -
Nilai Akhir
Peringkat

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/ 2021


III-6

Lanjutkan?
Setelah membuat concept screening tahapan selanjutnya adalah concept scoring,
concept scoring merupakan proses pembobotan dengan cara mempertegas perbedaan
diantara konsep-konsep yang akan dibandingkan. Pada tahap ini pembobotan
dilakukan dengan cara memberikan skala rating, skala rating yang digunakan yakni 1
sampai dengan 5. Skor dari masing-masing konsep ditentukan dengan cara
menjumlahkan masing-masing skor bobot dari tiap-tiap kriteria, penetapan rating
dilakukan dengan meminta beberapa responden menentukan apakah bobot yang
diberikan sesuai dengan kriteria yang mereka inginkan. Berikut dibawah ini
merupakan contoh Tabel 3.2 Matriks Penilaian Konsep.
Tabel 3.2 Matriks Penilaian Konsep
Konsep
A B
Nilai Nilai
Kriteria
Beban Rating Beba Rating Beba
seleksi
n n
Kriteria 1 %
Kriteria 2 %
Kriteria 3 %
Kriteria 4 %

Total Nilai
Peringkat
Lanjutkan?
Setelah melakukan pemberian skor menggunakan skala rating, maka nilai rating dapat
dikalikan dengan beban untuk mendapatkan nilai beban. Nilai beban nantinya akan
menentukan rangking dari tiap konsep yang ada, sehingga dapat dipilih konsep yang
memiliki nilai rangking yang paling tinggi.

3.2. Hasil dan Pembahasan


Hasil dan pembahasan metode pemilihan konsep sangat bervariasi sehingga
diperlukan adanya metode yang tepat agar ditemukan konsep terpilih yang paling
menjanjikan. Matriks pugh memiliki fungsi sebagai alat bantu dalam mengambil
keputusan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, sedangkan mendeskripsikan
hasil dari matriks tiap konsep yang ada akan lebih berguna dalam membedakan

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/ 2021


III-7

konsep mana yang paling baik dan memenuhi kriteria sesuai dengan kemauan
responden. Berikut dibawah ini hasil dan pembahasan dari matriks pugh dan deskripsi
dari tiap konsep yang ada.

3.2.1 Matriks Pugh


Matriks pugh adalah bentuk matriks prioritas yang berisikan beberapa tawaran
konsep alternatif dengan membandingkan sebuah standar. Standar tersebut
maksudnya adalah bisa berupa suatu solusi yang sudah dilakukan, atau suatu target,
atau sebuah pambanding, yang ingin segera dicapai. Sistem penilaian dalam metode
ini seringnya dilakukan dalam bentuk simbol plus dan minus untuk mewakili apakah
solusi alternatif lebih baik (plus) dibandingkan standar atau kurang baik (minus).
Berikut dibawah ini merupakan tabel 3.3 matriks pugh Produk Tempat Sarung
Tangan dan Kaos Kaki.
Tabel 3.3 Matriks Pugh Produk Tempat Sarung Tangan dan Kaos Kaki
Bob Re Konsep
Kriteria
ot f A B C D E F G H I J K L M N O P
Ukuran
4 0 + + + + + + + + - - - - - - - -
Produk
Bermater
5 0 + + + + 0 0 0 0 + + + + 0 0 0 0
ial Kayu
Tahan
5 0 + + + + + + + + + + + + + + + +
Lama
Fitur
Tambaha 4 0 + + + + + + + + + + + + + + + +
n
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Jumlah + 9 9 9 9
8 8 8 8 3 3 3 3 4 4 4 4
Jumlah 0 0 0 0 0 5 5 5 5 0 0 0 0 5 5 5 5
- - - -
Jumlah - 0 0 0 0 0 0 0 0 -4 -4 -4 -4
4 4 4 4
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Net score 5 5 5 5
8 8 8 8 3 3 3 3 0 0 0 0
Rank 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4
C C C C C C C C C C C C
Pilihan N N N N
1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3
Berdasarkan tabel 3.3 matriks pugh tempat sarung tangan dan kaos kaki diatas
memiliki empat kriteria atau kebutuhan pelanggan yaitu, ukuran produk, produk
bermaterial kayu, tahan lama, dan fitur tambahan. Konsep yang digunakan pada
produk tempat sarung tangan dan kaos kaki berjumlah 16 (enam belas) konsep yaitu

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/ 2021


III-8

dari konsep A sampai konsep P.


Konsep yang dimiliki pada produk tempat sarung tangan dan kaos kaki yaitu
sebanyak 16 konsep, untuk konsep pertama yaitu konsep A dimana ukuran produk
tempat sarung tangan dan kaos kaki sebesar (32 x 23 x 32) cm, material yang
digunakan yaitu kayu jati, produk bersifat tahan lama dengan menggunakan cat, dan
fitur tambahan yang digunakan yaitu roda. Pada nilai matriks pugh yaitu jumlah (+)
sebanyak 18, jumlah (0) sebanyak 0, dan jumlah (-) sebanyak 0, kemudian di
dapatkan pada net score 18 dan rank yang diperoleh yaitu rank 1.
Konsep kedua yaitu konsep B dimana ukuran produk tempat sarung tangan dan
kaos kaki sebesar (32 x 23 x 32) cm, material yang digunakan yaitu kayu jati, produk
bersifat tahan lama dengan menggunakan cat, dan fitur tambahan yang digunakan
yaitu penutup. Pada nilai matriks pugh yaitu jumlah (+) sebanyak 18, jumlah (0)
sebanyak 0, dan jumlah (-) sebanyak 0, kemudian di dapatkan pada net score 18 dan
rank yang diperoleh yaitu rank 1.
Konsep ketiga yaitu konsep C dimana ukuran produk tempat sarung tangan dan
kaos kaki sebesar (32 x 23 x 32) cm, material yang digunakan yaitu kayu jati, produk
bersifat tahan lama dengan menggunakan pernis, dan fitur tambahan yang digunakan
yaitu roda. Pada nilai matriks pugh yaitu jumlah (+) sebanyak 18, jumlah (0)
sebanyak 0, dan jumlah (-) sebanyak 0, kemudian di dapatkan pada net score 18 dan
rank yang diperoleh yaitu rank 1.
Konsep keempat yaitu konsep D dimana ukuran produk tempat sarung tangan
dan kaos kaki sebesar (32 x 23 x 32) cm, material yang digunakan yaitu kayu jati,
produk bersifat tahan lama dengan menggunakan pernis, dan fitur tambahan yang
digunakan yaitu penutup. Pada nilai matriks pugh yaitu jumlah (+) sebanyak 18,
jumlah (0) sebanyak 0, dan jumlah (-) sebanyak 0, kemudian di dapatkan pada net
score 18 dan rank yang diperoleh yaitu rank 1.
Konsep kelima yaitu konsep E dimana ukuran produk tempat sarung tangan dan
kaos kaki sebesar (32 x 23 x 32) cm, material yang digunakan yaitu kayu multipleks,
produk bersifat tahan lama dengan menggunakan cat, dan fitur tambahan yang
digunakan yaitu roda. Pada nilai matriks pugh yaitu jumlah (+) sebanyak 13, jumlah

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/ 2021


III-9

(0) sebanyak 5, dan jumlah (-) sebanyak 0, kemudian di dapatkan pada net score 13
dan rank yang diperoleh yaitu rank 2.
Konsep keenam yaitu konsep F dimana ukuran produk tempat sarung tangan
dan kaos kaki sebesar (32 x 23 x 32)cm, material yang digunakan yaitu kayu
multipleks, produk bersifat tahan lama dengan menggunakan cat, dan fitur tambahan
yang digunakan yaitu penutup. Pada nilai matriks pugh yaitu jumlah (+) sebanyak 13,
jumlah (0) sebanyak 5, dan jumlah (-) sebanyak 0, kemudian di dapatkan pada net
score 13 dan rank yang diperoleh yaitu rank 2.
Konsep ketujuh yaitu konsep G dimana ukuran produk tempat sarung tangan
dan kaos kaki sebesar (32 x 23 x 32) cm, material yang digunakan yaitu kayu
multipleks, produk bersifat tahan lama dengan menggunakan pernis, dan fitur
tambahan yang digunakan yaitu roda. Pada nilai matriks pugh yaitu jumlah (+)
sebanyak 13, jumlah (0) sebanyak 5, dan jumlah (-) sebanyak 0, kemudian di
dapatkan pada net score 13 dan rank yang diperoleh yaitu rank 2.
Konsep kedelapan yaitu konsep H dimana ukuran produk tempat sarung tangan
dan kaos kaki sebesar (32 x 23 x 32) cm, material yang digunakan yaitu kayu
multipleks, produk bersifat tahan lama dengan menggunakan pernis, dan fitur
tambahan yang digunakan yaitu penutup. Pada nilai matriks pugh yaitu jumlah (+)
sebanyak 13, jumlah (0) sebanyak 5, dan jumlah (-) sebanyak 0, kemudian di
dapatkan pada net score 13 dan rank yang diperoleh yaitu rank 2.
Konsep kesembilan yaitu konsep I dimana ukuran produk tempat sarung tangan
dan kaos kaki sebesar (35 x 25 x 35) cm, material yang digunakan yaitu kayu jati,
produk bersifat tahan lama dengan menggunakan cat, dan fitur tambahan yang
digunakan yaitu roda. Pada nilai matriks pugh yaitu jumlah (+) sebanyak 14, jumlah
(0) sebanyak 0, dan jumlah (-) sebanyak –4, kemudian di dapatkan pada net score 10
dan rank yang diperoleh yaitu rank 3.
Konsep kesepuluh yaitu konsep J dimana ukuran produk tempat sarung tangan
dan kaos kaki sebesar (35 x 25 x 35) cm, material yang digunakan yaitu kayu jati,
produk bersifat tahan lama dengan menggunakan cat, dan fitur tambahan yang
digunakan yaitu penutup. Pada nilai matriks pugh yaitu jumlah (+) sebanyak 14,

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/ 2021


III-10

jumlah (0) sebanyak 0, dan jumlah (-) sebanyak –4, kemudian di dapatkan pada net
score 10 dan rank yang diperoleh yaitu rank 3.
Konsep kesebelas yaitu konsep K dimana ukuran produk tempat sarung tangan
dan kaos kaki sebesar (35 x 25 x 35) cm, material yang digunakan yaitu kayu jati,
produk bersifat tahan lama dengan menggunakan pernis, dan fitur tambahan yang
digunakan yaitu roda. Pada nilai matriks pugh yaitu jumlah (+) sebanyak 14, jumlah
(0) sebanyak 0, dan jumlah (-) sebanyak –4, kemudian di dapatkan pada net score 10
dan rank yang diperoleh yaitu rank 3.
Konsep keduabelas yaitu konsep L dimana ukuran produk tempat sarung tangan
dan kaos kaki sebesar (35 x 25 x 35) cm, material yang digunakan yaitu kayu jati,
produk bersifat tahan lama dengan menggunakan pernis, dan fitur tambahan yang
digunakan yaitu penutup. Pada nilai matriks pugh yaitu jumlah (+) sebanyak 14,
jumlah (0) sebanyak 0, dan jumlah (-) sebanyak –4, kemudian di dapatkan pada net
score 10 dan rank yang diperoleh yaitu rank 3.
Konsep alternatif yang dimiliki pada produk tempat sarung tangan dan kaos
kaki yaitu sebanyak 4 konsep, untuk konsep alternatif pertama yaitu konsep M
dimana ukuran produk tempat sarung tangan dan kaos kaki sebesar (35 x 25 x 35) cm,
material yang digunakan yaitu kayu multipleks, produk bersifat tahan lama dengan
menggunakan cat, dan fitur tambahan yang digunakan yaitu roda. Pada nilai matriks
pugh yaitu jumlah (+) sebanyak 9, jumlah (0) sebanyak 5, dan jumlah (-) sebanyak (-
4), kemudian di dapatkan nilai pada net score 5 dan rank yang diperoleh yaitu rank 4.
Alternatif kedua yaitu kosep N dimana ukuran produk tempat sarung tangan dan kaos
kaki sebesar (35 x 25 x 35) cm, material yang digunakan yaitu kayu multipleks,
produk bersifat tahan lama dengan menggunakan cat, dan fitur tambahan yang
digunakan yaitu penutup. Pada nilai matriks pugh yaitu jumlah (+) sebanyak 9,
jumlah (0) sebanyak 5, dan jumlah (-) sebanyak (-4), kemudian di dapatkan nilai pada
net score 5 dan rank yang diperoleh yaitu rank 4. Alternatif ketiga yaitu konsep O
dimana ukuran produk tempat sarung tangan dan kaos kaki sebesar (35 x 25 x 35) cm,
material yang digunakan yaitu kayu multipleks, produk bersifat tahan lama dengan
menggunakan pernis, dan fitur tambahan yang digunakan yaitu roda. Pada nilai

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/ 2021


III-11

matriks pugh yaitu jumlah (+) sebanyak 9, jumlah (0) sebanyak 5, dan jumlah (-)
sebanyak (-4), kemudian di dapatkan nilai pada net score 5 dan rank yang diperoleh
yaitu rank 4. Alternatif terakhir atau keempat yaitu konsep P dimana ukuran produk
tempat sarung tangan dan kaos kaki sebesar (35 x 25 x 35) cm, material yang
digunakan yaitu kayu multipleks, produk bersifat tahan lama dengan menggunakan
pernis, dan fitur tambahan yang digunakan yaitu penutup. Pada nilai matriks pugh
yaitu jumlah (+) sebanyak 9, jumlah (0) sebanyak 5, dan jumlah (-) sebanyak (-4),
kemudian di dapatkan nilai pada net score 5 dan rank yang diperoleh yaitu rank 4.

3.2.2 Deskripsi Konsep


Berdasarkan hasil dari matriks pugh dan sudah dipertimbaangkan oleh tim
pengembang didapatkan konsep terpilih dengan skor tertinggi. Skor tersebut
didapatkan dari hasil perkalian bobot dengan (+) dan (-), dari setiap kriteria konsep
yang ada. Konsep A memiliki ukuran yang lebih baik dengan produk referensi dan
diberikan simbol (+) maka perhitungannya dikalikan bobotnya sebesar 4 hasilnya
menjadi +4. Konsep A memiliki jenis material yang lebih baik dari produk referensi
dan diberikan simbol (+) maka perhitungannya dikalikan bobotnya sebesar 5 hasilnya
menjadi +5. Konsep A memiliki ketahanan lama yang lebih baik dari produk
referensi dan diberikan simbol (+) maka perhitungannya dikalikan bobotnya sebesar 5
hasilnya menjadi +5. Konsep A memiliki fitur tambahan yang lebih baik dari produk
referensi dan diberikan simbol (+) maka perhitungannya dikalikan bobotnya sebesar 5
hasilnya menjadi +5, apabila semua konsep diurutkan maka konsep A memiliki rank
1. Produk tempat sarung tangan dan kaos kaki pada konsep A berguna untuk
membantu para pengguna untuk mempermudah mencari ataupun meletakan sarung
tangan atau kaos kaki yang mereka gunakan. Produk tempat sarung tangan dan kaos
kaki pada konsep A memiliki fitur tambahan yakni roda yang ada dibawahnya agar
memudahkan pengguna dalam memindahkan produk tempat sarung tangan dan kaos
kaki ke tempat yang diinginkan.
Konsep B memiliki ukuran yang lebih baik dengan produk referensi dan
diberikan simbol (+) maka perhitungannya dikalikan bobotnya sebesar 4 hasilnya

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/ 2021


III-12

menjadi +4. Konsep B memiliki jenis material yang lebih baik dari produk referensi
dan diberikan simbol (+) maka perhitungannya dikalikan bobotnya sebesar 5 hasilnya
menjadi +5. Konsep B memiliki ketahanan lama yang lebih baik dari produk
referensi dan diberikan simbol (+) maka perhitungannya dikalikan bobotnya sebesar 5
hasilnya menjadi +5. Konsep B memiliki fitur tambahan yang lebih baik dari produk
referensi dan diberikan simbol (+) maka perhitungannya dikalikan bobotnya sebesar 5
hasilnya menjadi +5, apabila semua konsep diurutkan maka konsep B memiliki rank
1. Produk tempat sarung tangan dan kaos kaki pada konsep B berguna untuk
membantu para pengguna untuk mempermudah mencari ataupun meletakan sarung
tangan atau kaos kaki yang mereka gunakan. Produk tempat sarung tangan dan kaos
kaki pada konsep A memiliki fitur tambahan yakni penutup yang berfungsi agar
ketika pengguna menaruh sarung tangan dan kaos kakinya, barang-barang tersebut
tidak kotor ataupun berdebu.
Konsep C memiliki ukuran yang lebih baik dengan produk referensi dan
diberikan simbol (+) maka perhitungannya dikalikan bobotnya sebesar 4 hasilnya
menjadi +4. Konsep C memiliki jenis material yang lebih baik dari produk referensi
dan diberikan simbol (+) maka perhitungannya dikalikan bobotnya sebesar 5 hasilnya
menjadi +5. Konsep C memiliki ketahanan lama yang lebih baik dari produk
referensi dan diberikan simbol (+) maka perhitungannya dikalikan bobotnya sebesar 5
hasilnya menjadi +5. Konsep C memiliki fitur tambahan yang lebih baik dari produk
referensi dan diberikan simbol (+) maka perhitungannya dikalikan bobotnya sebesar 5
hasilnya menjadi +5, apabila semua konsep diurutkan maka konsep C memiliki rank
1. Produk tempat sarung tangan dan kaos kaki pada konsep C berguna untuk
membantu para pengguna untuk mempermudah mencari ataupun meletakan sarung
tangan atau kaos kaki yang mereka gunakan. Produk tempat sarung tangan dan kaos
kaki pada konsep C untuk menjaga produk tahan lama menggunakan pernis,
sedangkan fitur tambahannya roda yang ada dibawahnya agar memudahkan pengguna
dalam memindahkan produk tempat sarung tangan dan kaos kaki ke tempat yang
diinginkan.
Konsep D memiliki ukuran yang lebih baik dengan produk referensi dan

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/ 2021


III-13

diberikan simbol (+) maka perhitungannya dikalikan bobotnya sebesar 4 hasilnya


menjadi +4. Konsep D memiliki jenis material yang lebih baik dari produk referensi
dan diberikan simbol (+) maka perhitungannya dikalikan bobotnya sebesar 5 hasilnya
menjadi +5. Konsep D memiliki ketahanan lama yang lebih baik dari produk
referensi dan diberikan simbol (+) maka perhitungannya dikalikan bobotnya sebesar 5
hasilnya menjadi +5. Konsep D memiliki fitur tambahan yang lebih baik dari produk
referensi dan diberikan simbol (+) maka perhitungannya dikalikan bobotnya sebesar 5
hasilnya menjadi +5, apabila semua konsep diurutkan maka konsep D memiliki rank
1. Produk tempat sarung tangan dan kaos kaki pada konsep D berguna untuk
membantu para pengguna untuk mempermudah mencari ataupun meletakan sarung
tangan atau kaos kaki yang mereka gunakan. Produk tempat sarung tangan dan kaos
kaki pada konsep D, agar produk tahan lama menggunakan pernis serta fitur
tambahan yakni penutup yang berfungsi agar ketika pengguna menaruh sarung tangan
dan kaos kakinya, barang-barang tersebut tidak kotor ataupun berdebu.
Konsep terpilih yang akan dipilih adalah konsep B yang diberikan simbol C1
dengan rank 1, yang membedakan konsep A,B,C, dan D adalah fitur tambahan dan
pelapis yang digunakan. Pada konsep A fitur tambahannya ialah Roda dengan pelapis
cat, pada konsep B fitur tambahannya ialah penutup dengan pelapis cat, pada konsep
C fitur tambahannya ialah Roda dengan pelapis pernis, sedangkan pada konsep D
fitur tambahannya ialah Penutup dengan pelapis pernis. Konsep B dipilih
dikarenakan tim pengembang sudah mempertimbangkan keamanan, fungsional serta
ketahanan produk antara konsep A,B,C, dan D. Konsep A,C,D tidak dipilih karena
dikhawatirkan roda serta pernis yang terdapat pada produk tempat sarung tangan dan
kaos kaki tersebut tidak tahan lama dan membahayakan pengguna sehingga bisa
terjatuh. Sedangkan konsep B dipilih karena mempunyai nilai manfaat yang lebih,
dikarenakan terdapat penutup yang akan menjaga barang terhindar dari debu dan
barang yang tececer.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/ 2021

Anda mungkin juga menyukai