BAB III
PEMILIHAN KONSEP
III-1
III-2
melalui tahap selanjutnya yaitu penilaian konsep. Jika konsep yang dilanjutkan
hanya ada 1, maka tahap evaluasi penilaian konsep dapat di lewat.
5. Merefleksikan Hasil dan Proses
Tahap ini merupakan tahap terakhir dari penyaringan konsep, namun
merefleksikan hasil dan proses sebaiknya dapat dilakukan pada setiap tahap,
karena tahap ini berisikan perbaikan pada setiap tahap, memfokuskan kembali tim
pada sub masalah yang akan diselesaikan.
Prototipe dan pengujian memiliki arti organisasi yang membuat dan menguji
prototipe dan menguji dari tiap konsep lalu menyeleksi.
7. Matriks Pugh atau Keputusan
Matriks Pugh atau keputusan memiliki arti tim menilai masing-masing konsep
berdasarkan kriteria penyeleksian yang telah ditetapkan sebelum yang dapat
diberi bobot.
Penggunaan ketujuh metode seleksi konsep ini di dasari dari penggunaan matriks
keputusan untuk mengevaluasi masing-masing konsep serangkaian kriteria seleksi
yang sudah dipertimbangkan sebelumnya. Seleksi terhadap beberapa konsep dengan
acuan produk referensi mendapatkan konsep terpilih sebagai hasil dari matriks pugh
(Ulrich, 2001).
Lanjutkan?
Setelah membuat concept screening tahapan selanjutnya adalah concept scoring,
concept scoring merupakan proses pembobotan dengan cara mempertegas perbedaan
diantara konsep-konsep yang akan dibandingkan. Pada tahap ini pembobotan
dilakukan dengan cara memberikan skala rating, skala rating yang digunakan yakni 1
sampai dengan 5. Skor dari masing-masing konsep ditentukan dengan cara
menjumlahkan masing-masing skor bobot dari tiap-tiap kriteria, penetapan rating
dilakukan dengan meminta beberapa responden menentukan apakah bobot yang
diberikan sesuai dengan kriteria yang mereka inginkan. Berikut dibawah ini
merupakan contoh Tabel 3.2 Matriks Penilaian Konsep.
Tabel 3.2 Matriks Penilaian Konsep
Konsep
A B
Nilai Nilai
Kriteria
Beban Rating Beba Rating Beba
seleksi
n n
Kriteria 1 %
Kriteria 2 %
Kriteria 3 %
Kriteria 4 %
Total Nilai
Peringkat
Lanjutkan?
Setelah melakukan pemberian skor menggunakan skala rating, maka nilai rating dapat
dikalikan dengan beban untuk mendapatkan nilai beban. Nilai beban nantinya akan
menentukan rangking dari tiap konsep yang ada, sehingga dapat dipilih konsep yang
memiliki nilai rangking yang paling tinggi.
konsep mana yang paling baik dan memenuhi kriteria sesuai dengan kemauan
responden. Berikut dibawah ini hasil dan pembahasan dari matriks pugh dan deskripsi
dari tiap konsep yang ada.
(0) sebanyak 5, dan jumlah (-) sebanyak 0, kemudian di dapatkan pada net score 13
dan rank yang diperoleh yaitu rank 2.
Konsep keenam yaitu konsep F dimana ukuran produk tempat sarung tangan
dan kaos kaki sebesar (32 x 23 x 32)cm, material yang digunakan yaitu kayu
multipleks, produk bersifat tahan lama dengan menggunakan cat, dan fitur tambahan
yang digunakan yaitu penutup. Pada nilai matriks pugh yaitu jumlah (+) sebanyak 13,
jumlah (0) sebanyak 5, dan jumlah (-) sebanyak 0, kemudian di dapatkan pada net
score 13 dan rank yang diperoleh yaitu rank 2.
Konsep ketujuh yaitu konsep G dimana ukuran produk tempat sarung tangan
dan kaos kaki sebesar (32 x 23 x 32) cm, material yang digunakan yaitu kayu
multipleks, produk bersifat tahan lama dengan menggunakan pernis, dan fitur
tambahan yang digunakan yaitu roda. Pada nilai matriks pugh yaitu jumlah (+)
sebanyak 13, jumlah (0) sebanyak 5, dan jumlah (-) sebanyak 0, kemudian di
dapatkan pada net score 13 dan rank yang diperoleh yaitu rank 2.
Konsep kedelapan yaitu konsep H dimana ukuran produk tempat sarung tangan
dan kaos kaki sebesar (32 x 23 x 32) cm, material yang digunakan yaitu kayu
multipleks, produk bersifat tahan lama dengan menggunakan pernis, dan fitur
tambahan yang digunakan yaitu penutup. Pada nilai matriks pugh yaitu jumlah (+)
sebanyak 13, jumlah (0) sebanyak 5, dan jumlah (-) sebanyak 0, kemudian di
dapatkan pada net score 13 dan rank yang diperoleh yaitu rank 2.
Konsep kesembilan yaitu konsep I dimana ukuran produk tempat sarung tangan
dan kaos kaki sebesar (35 x 25 x 35) cm, material yang digunakan yaitu kayu jati,
produk bersifat tahan lama dengan menggunakan cat, dan fitur tambahan yang
digunakan yaitu roda. Pada nilai matriks pugh yaitu jumlah (+) sebanyak 14, jumlah
(0) sebanyak 0, dan jumlah (-) sebanyak –4, kemudian di dapatkan pada net score 10
dan rank yang diperoleh yaitu rank 3.
Konsep kesepuluh yaitu konsep J dimana ukuran produk tempat sarung tangan
dan kaos kaki sebesar (35 x 25 x 35) cm, material yang digunakan yaitu kayu jati,
produk bersifat tahan lama dengan menggunakan cat, dan fitur tambahan yang
digunakan yaitu penutup. Pada nilai matriks pugh yaitu jumlah (+) sebanyak 14,
jumlah (0) sebanyak 0, dan jumlah (-) sebanyak –4, kemudian di dapatkan pada net
score 10 dan rank yang diperoleh yaitu rank 3.
Konsep kesebelas yaitu konsep K dimana ukuran produk tempat sarung tangan
dan kaos kaki sebesar (35 x 25 x 35) cm, material yang digunakan yaitu kayu jati,
produk bersifat tahan lama dengan menggunakan pernis, dan fitur tambahan yang
digunakan yaitu roda. Pada nilai matriks pugh yaitu jumlah (+) sebanyak 14, jumlah
(0) sebanyak 0, dan jumlah (-) sebanyak –4, kemudian di dapatkan pada net score 10
dan rank yang diperoleh yaitu rank 3.
Konsep keduabelas yaitu konsep L dimana ukuran produk tempat sarung tangan
dan kaos kaki sebesar (35 x 25 x 35) cm, material yang digunakan yaitu kayu jati,
produk bersifat tahan lama dengan menggunakan pernis, dan fitur tambahan yang
digunakan yaitu penutup. Pada nilai matriks pugh yaitu jumlah (+) sebanyak 14,
jumlah (0) sebanyak 0, dan jumlah (-) sebanyak –4, kemudian di dapatkan pada net
score 10 dan rank yang diperoleh yaitu rank 3.
Konsep alternatif yang dimiliki pada produk tempat sarung tangan dan kaos
kaki yaitu sebanyak 4 konsep, untuk konsep alternatif pertama yaitu konsep M
dimana ukuran produk tempat sarung tangan dan kaos kaki sebesar (35 x 25 x 35) cm,
material yang digunakan yaitu kayu multipleks, produk bersifat tahan lama dengan
menggunakan cat, dan fitur tambahan yang digunakan yaitu roda. Pada nilai matriks
pugh yaitu jumlah (+) sebanyak 9, jumlah (0) sebanyak 5, dan jumlah (-) sebanyak (-
4), kemudian di dapatkan nilai pada net score 5 dan rank yang diperoleh yaitu rank 4.
Alternatif kedua yaitu kosep N dimana ukuran produk tempat sarung tangan dan kaos
kaki sebesar (35 x 25 x 35) cm, material yang digunakan yaitu kayu multipleks,
produk bersifat tahan lama dengan menggunakan cat, dan fitur tambahan yang
digunakan yaitu penutup. Pada nilai matriks pugh yaitu jumlah (+) sebanyak 9,
jumlah (0) sebanyak 5, dan jumlah (-) sebanyak (-4), kemudian di dapatkan nilai pada
net score 5 dan rank yang diperoleh yaitu rank 4. Alternatif ketiga yaitu konsep O
dimana ukuran produk tempat sarung tangan dan kaos kaki sebesar (35 x 25 x 35) cm,
material yang digunakan yaitu kayu multipleks, produk bersifat tahan lama dengan
menggunakan pernis, dan fitur tambahan yang digunakan yaitu roda. Pada nilai
matriks pugh yaitu jumlah (+) sebanyak 9, jumlah (0) sebanyak 5, dan jumlah (-)
sebanyak (-4), kemudian di dapatkan nilai pada net score 5 dan rank yang diperoleh
yaitu rank 4. Alternatif terakhir atau keempat yaitu konsep P dimana ukuran produk
tempat sarung tangan dan kaos kaki sebesar (35 x 25 x 35) cm, material yang
digunakan yaitu kayu multipleks, produk bersifat tahan lama dengan menggunakan
pernis, dan fitur tambahan yang digunakan yaitu penutup. Pada nilai matriks pugh
yaitu jumlah (+) sebanyak 9, jumlah (0) sebanyak 5, dan jumlah (-) sebanyak (-4),
kemudian di dapatkan nilai pada net score 5 dan rank yang diperoleh yaitu rank 4.
menjadi +4. Konsep B memiliki jenis material yang lebih baik dari produk referensi
dan diberikan simbol (+) maka perhitungannya dikalikan bobotnya sebesar 5 hasilnya
menjadi +5. Konsep B memiliki ketahanan lama yang lebih baik dari produk
referensi dan diberikan simbol (+) maka perhitungannya dikalikan bobotnya sebesar 5
hasilnya menjadi +5. Konsep B memiliki fitur tambahan yang lebih baik dari produk
referensi dan diberikan simbol (+) maka perhitungannya dikalikan bobotnya sebesar 5
hasilnya menjadi +5, apabila semua konsep diurutkan maka konsep B memiliki rank
1. Produk tempat sarung tangan dan kaos kaki pada konsep B berguna untuk
membantu para pengguna untuk mempermudah mencari ataupun meletakan sarung
tangan atau kaos kaki yang mereka gunakan. Produk tempat sarung tangan dan kaos
kaki pada konsep A memiliki fitur tambahan yakni penutup yang berfungsi agar
ketika pengguna menaruh sarung tangan dan kaos kakinya, barang-barang tersebut
tidak kotor ataupun berdebu.
Konsep C memiliki ukuran yang lebih baik dengan produk referensi dan
diberikan simbol (+) maka perhitungannya dikalikan bobotnya sebesar 4 hasilnya
menjadi +4. Konsep C memiliki jenis material yang lebih baik dari produk referensi
dan diberikan simbol (+) maka perhitungannya dikalikan bobotnya sebesar 5 hasilnya
menjadi +5. Konsep C memiliki ketahanan lama yang lebih baik dari produk
referensi dan diberikan simbol (+) maka perhitungannya dikalikan bobotnya sebesar 5
hasilnya menjadi +5. Konsep C memiliki fitur tambahan yang lebih baik dari produk
referensi dan diberikan simbol (+) maka perhitungannya dikalikan bobotnya sebesar 5
hasilnya menjadi +5, apabila semua konsep diurutkan maka konsep C memiliki rank
1. Produk tempat sarung tangan dan kaos kaki pada konsep C berguna untuk
membantu para pengguna untuk mempermudah mencari ataupun meletakan sarung
tangan atau kaos kaki yang mereka gunakan. Produk tempat sarung tangan dan kaos
kaki pada konsep C untuk menjaga produk tahan lama menggunakan pernis,
sedangkan fitur tambahannya roda yang ada dibawahnya agar memudahkan pengguna
dalam memindahkan produk tempat sarung tangan dan kaos kaki ke tempat yang
diinginkan.
Konsep D memiliki ukuran yang lebih baik dengan produk referensi dan