Abstrak
Tingginya permintaan untuk menggunakan fasilitas produksi secara efektif
dibutuhkan alat yang dapat membagi fasilitas pabrik melalui operasi jarak jauh dari
mesin proses. Penelitian ini memperkenalkan metodologi dari teknologi permesinan
untuk operasi jarak jauh dari jaringan mesin milling. Alat-alat yang terintegrasi dengan
simulasi virtual, protokol desktop jarak jauh, dan pengaturan bebas dari proses milling
jarak jauh dapat dihadirkan. Mengakses dan memonitor operasi mesin dilakukan dengan
remote desktop interface dan simulasi virtual 3 dimensi. Kemampuan dari operasi jarak
jauh didukung oleh pengaturan otomatis dengan teknologi susunan pin yang dipasang di
table dari mesin milling untuk membuat poses mesin jarak jauh. Sistem ini di desain
mengunakan server computer dan terhubung dengan PC berdasar mesin CNC yang
dikontrol secara real-time. Pengguna mengakses server melalui komunikasi internet dan
dapat melakukan semulasi virtual dari aktivitas mesin. Hasil yang diperoleh bahwa
kombinasi antara simulasi virtual secara real-time dengan alat pengaturan jarak jauh
dapat mengoperasikan semua fungsi dari tools mesin begitupun dengan pengaturan-
pengaturan nya.
I. Pendahuluan
Pengontrolan jarak jauh dan pengaksesan jarak jauh untuk mesin-mesin CNC
terbaru menjadi features yang standar. Jaringan internet dapat melakukan pengaturan
jarak jauh secara real-time dan dapat memonitor dari mesin CNC yang dikontrol jarak
jauh.
1
Kelebihan ini dapat digunakan untuk mengontrol dam memonitor mesin dari
mana saja yang mengakibatkan meningkatnya produktivitas, profit dari rendahnya
downtime mesin, pelayanan, dan biaya training. Alat ini digunakan dengan
mengintegrasikan kepada jaringan menggunakan LAN standar, switch hub, dan TCP/IP.
Untuk sistem komersial sekarang, permesinan jarak jauh tampaknya menggunakan dua
konsep pengontrolan sehingga mesin dapat melakukan pekerjaan dengan parameter
berdasarkan mesin tesebut. Pabrik-pabrik, semua interface perangkat keras menjamin
akses secara real-time untuk semua fungsi-fungsi CNC melalui internet sehingga
operator mesin dapat melakukan manipulasi proses.
2
position monitoring, desktop jarak jauh untuk mengakses operasi mesin dan pengaturan
lampiran untuk holding otomatis untuk berbagai macam pekerjaan.
3
juga sebagai server yang dilengkapi grafik interface, dapat dihubungkan ke jaringan,
digunakan untuk menyimpan program bergerak, dan menjalankan program utama NC
dan aplikasi lainnya seperti database perangkat lunak, menyebarkan program atau
aplikasi statistic kontrol proses.
4
Pemodelan elemen secara terbatas digunakan untuk mengevaluasi kemampuan
clamp agar dapat melakukan proses clamping secara otomatis. Penentuan dari
pengaturan pins dilakukan dengan memilih pins yang digunakan dengan menganalisis
kontaknya. Berbagai macam analisis kontak untuk benda kerja menggunakan elemen
terbatas dapat ditemukan dari beberapa literatur [6]-[8]. Hasil dari analisis ini telah
dikembangkan untuk pengaturan lampiran untuk menetukan konfigurasi yang optimum,
optimasi hibrida, Algoritma Genetik, dan Particle Swarm Optimization (PSO) di
gunakan untuk menetukan konfigurasi clamping terbaik [10].
V. Arsitektur Sistem
PC yang berbasis pengontrol CNC bekerja menggunakan Linux Operating
System yang terhubung ke server yang menggunakan sistem akuisisi data. Server adalah
sistem yang mengontrol data antara pengguna jarak jauh dan mesin dengan windows
seperti di gambar 2. PCI interface card dengan program menggunakan format
perangkat lunak Lab View mentransmisikan data yang diterima dari tools mesin
sebelum mengirimkannya menggunakan sambungan TCP ke pengguna. Server juga
memroses data yang diterima dari pengguna dan menerjemahkannya ke aktif tools dari
elemen mekanik. Komposisi format data termasuk x,y,z atau tool koordinat dan status
pins clamping.
5
Java 3D yang berbasis simulasi virtual digunakan untuk simulasi dari aktivitas mesin
melaui real-time position monitoring. Struktur dari mesin dan pengaturan 3D sampel ditunjukan
dengan layar grafik seperti di gambar 3. Layar grafik adalah pengaturan dari tampilan model
mengacu kepada hubungan mekanik dai alat yang berisi deskripsi lengkap dari sifat-sifat model.
Itu termasuk dengan data geometrik, informasi dari tampilan bahan, hubungan antara table
mesin, tool spindle, dan elemen pins yang diatur oleh grup nodes. Perilaku dari semua elemen
mesin disimulasikan dengan elemen berdasar posisi sinyal yang ditampilkan melalui perubahan
grup nodes pada elemen didalam layar.
Gambar.3 Scene graph structure of CNC Milling with reconfigurable Pin Fixture
Pengguna dapat mengoperasikan mesin seperti mengunggah program NC, clamping the
workpiece, atau eksekusi program NC. Kemampuan mesin dari sebuah bahan dievaluasi dengan
aplikasi Clamping Evaluation yang berada di server. Penggunaan alat di uji di laboratorium
yang memakan waktu 15 detik untuk membuka dan menutup semua pins yang diperintah oleh
pengguna jarak jauh.
Selama memonitor dan menjalankan mesin, pengguna akan memonitor proses berdasar
eksekusi blok program NC dan posisi aktual dari alat pemotong, Simulasi dari eksekusi program
NC dimonitor menggunakan transfer data Desktop jarak jauh selama posisi actual dari alat
pemotong ditunjukan dengan model 3D virtual. Melalui model virtual, pengguna dapat
mengevaluasi posisi actual dari mesin pemotong dari variasi arah tampilan , bergeraka
6
mendekat atau menjauh dengan mengubah tampilan tanpa menurunkan resolusi dari konsumsi
bandwidth.
Gambar 5 menunjukan layar monitor yang mensimulasikan mesin jarak jauh dari
tempat pengguna. Wire frame mode (kanan) adalah layar simulasi 3D dari Desktop jarak jauh ,
sementara model 3D (kiri) adalah presentasi posisi sebenarnya. Dalam hal ini Desktop jarak
jauh untuk Linux Operating System telah digunakan untuk simulasikan proses permesinan dari
geometri pisau. Mesin jarak jauh dioperasikan dari computer pengguna untuk menjalankan tool
mesin, sementara layar 3D virtual menampilkan posisi mesin setelah menerima signal posisi
dari tool mesin. Tidak ada jeda antara 2 presentasi. Perbandingan antara kecepatan dari wire
frame simulations ditangkap oleh Desktop jarak jauh dan simulasi 3D virtual dengan waktu
hampir bersamaan.
7
Gambar.5 Client Screen shot for operating and monitoring a remote machine
VI. Kesimpulan
Simulasi permesinan hybrid jarak jauh sudah dikembangkan dengan sistem
monitoring virtual dan Desktop jarak jauh untuk operasi milling CNC dari jarak jauh.
Respon cepat dari perilaku tool mesin digunakan untuk memonitor dengan
mengirimkan status terkini berdasarkan transmisi real time dari axis mesin.
Implementasi dari tool Desktop jarak jauh untuk akses mudah dari kontrol panel mesin
dari PC yang berbasis CNC kontroler.
Pengembangan kemampuan dari pengaturan teknologi yang terintegrasi dengan
sistem Desktop jarak jauh sesuai untuk pengoperasian CNC milling dari jarak jauh.
jarak jauh.
VIII. Referensi
[1] Web-based manufacturing systems: a review, Int. journal. prod. res.,2003, vol. 41,
no. 15, 3601–3629.
8
[2] QIANG, L., ZHANG, Y. F. and NEE, A. Y. C., 2001, A distributive and
collaborative concurrent product design system through the
WWW/Internet. International Journal of Advanced Manufacturing Technology, 17,
315–322.
[3] KIM, Y., CHOI, Y. and YOO, S. B., 2001, Brokering and 3D collaborative viewing
of mechanical part modelson the Web. International Journal of Computer Integrated
Manufacturing, 14, 28–40. http://www.presshelpkey.com/remotemachining/MMS-
Online-2.pdf
[4] Afzeri, R. Muhida, Darmawan, and A. N. Berahim, 2008, International Journal of
Computer, Information, and Systems Science, and Engineering Vol 2 No.1.
[5] J.H. Yeh, F.W. Liou, 1999, Contact condition modelling for machining fixture setup
processes, Int. J. Mach. Tools Manuf. 39 787–803.
[6] R.O. Mittal, P.H. Cohen, B.J. Gilmore, 199, Dynamic modelling of the fixture–
workpiece system, Robot. Comput.-Integr. Manuf. 8 (4) 204–2171.
[7] Shane P. Siebenaler, Shreyes N. Melkote, Prediction of workpiece deformation in a
fixture system using the finite element method, International Journal of Machine Tools
& Manufacture 4651–58, 2006.
[8] Afzeri, Nukhaie. B, International Journal of Computer Science and Security, volume
(2) issue (3), 34-41, 2008
[9] N. Amaral, J.J. Rencis, Y. Rong, 2004, Development of a finite element analysis
tool for fixture design integrity verification and optimisation, International Journal of
Advanced Manufacturing Technology 21 411– 419.
[10] E.Y.T. Tan, A.S. Kumar, J.Y.H. Fuh, A.Y.C. Nee, 2004, Modeling, analysis and
verification of optimal fixturing design, IEEE Transactions on Automation Science and
Engineering 1 (2) 121–132.
[11] A.S. Kumar, V. Subramaniam, K.C. Seow, 1999, Conceptual design of fixtures
using genetic algorithms, International Journal of Advanced Manufacturing Technology
15, pp 79–84.
[12] Afzeri, A.G. E. Sutjipto, A.K.M. Nurul Amin, Riza Muhida, 2005, Determination
of pin configuration for clamping fixture by means of solid model contact analysis,
9
Proceedings of the International Conference on Mechanical Engineering (ICME),
Dhaka, Bangladesh.
Afzeri menyelesaikan Master tahun 1997 dan PhD tahun 2000 di Toyohashi University
of Technology, Jepang. Kecintaanya pada penelitiandi bidang product modeling and
simulation, remote machining, intelligent pin type fixture. Dia menjadi editor IJSET
Jurnal . Sekarang dia menjadi staff pengajar di department of Manufacturing and
Material Engineering, International Islamic University Malaysia (IIUM) (mengajar
dengan subjek CAD/CAM, Manufacturing Automation and Finite Element Analysis for
Manufacturing Application).
10