Anda di halaman 1dari 65

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020

BAB V
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PENGUKURAN

5.1. Landasan Teori


Landasan teori modul distribusi frekuensi dan ukuran pemusatan terbagi
menjadi beberapa bagian, yaitu pengertian distribusi frekuensi, bagian-bagian
distribusi frekuensi, pengertian diagram-diagram dalam distribusi frekuensi,
pengertian nilai pusat, dan jenis-jenis ukuran pusat. Berikut merupakan penjelasan
untuk bagian-bagian tersebut.

5.1.1 Pengertian Distribusi Frekuensi


Distribusi frekuensi, yaitu pengelompokkan data ke dalam beberapa
kelompok dan kemudian dihitung banyaknya data yang masuk ke dalam tiap kelas
(Supranto, 2000).
Data yang telah diperoleh dari suatu penelitian yang masih berupa data acak
atau data mentah dapat dibuat menjadi data yang berkelompok, yaitu data yang
telah disusun ke dalam kelas-kelas tertentu. Daftar yang memuat data
berkelompok disebuit distribusi frekuensi atau tabel frekuensi. Distribusi
frekuensi adalah susunan data menurut kelas-kelas interval tertentu atau menurut
kategori tertentu dalam sebuah daftar (Hasan, 2001).
Ciri-ciri penting sejumlah besar data dengan segera dapat diketahui melalui
pengelompokkan data tersebut ke dalam beberapa kelas. Susunan demikian ini,
dalam bentuk tabel disebut sebaran frekuensi (Walpole, 1992).

5.1.2 Bagian-Bagian Distribusi Frekuensi


Distribusi frekuensi memiliki bagian bagian yang terdiri dari tujuh bagian.
Pertama, kelas yaitu kelompok nilai data atau variabel dari suatu data. Kedua,
batas kelas adalah nilai-nilai yang membatasi kelas satu dengan kelas yang lain.
Terdapat dua batas kelas, yaitu batas kelas bawah yang terdapat di deretan sebelah
kiri setiap kelas dan batas kelas atas yang terdapat di deretan sebelah kanan setiap

V-1
V-2

kelas. Selanjutnya, tepi kelas adalah satu titik yang menjadi pemisah antara kelas
yang satu dengan kelas yang lain. Terdapat dua tepi kelas, yaitu tepi bawah kelas
sebenarnya dan tepi kelas atas sebenarnya. Keempat, titik tengah kelas adalah
angka atau nilai data yang tepat terletak di tengah suatu kelas dan merupakan nilai
yang mewakili kelasnya. Kelima, interval kelas adalah selang yang memisahkan
kelas yang satu dengan kelas yang lain. Keenam, panjang interval kelas adalah
jarak antara tepi kelas atas kelas dan tepi bawah kelas. Terakhir, frekuensi kelas
adalah banyaknya data yang termasuk ke dalam kelas tertentu dari data (Hasan,
2001).

5.1.3 Cara Membuat Tabel Distribusi Frekuensi


Ada enam Langkah agar dapat membuat distribusi frekuensi, yaitu yang
pertama adalah mengurutkan data dari yang terkecil hingga yang terbesar. Kedua,
menentukan jangkauan dari data dengan rumus sebagai berikut (Hasan, 2001):
Jangkauan = data terbesar – data terkecil......................(5.1)
Ketiga, menentukan banyaknya kelas yang ditentukan dengan rumus sturgess
sebagai berikut:
k = 1 + 3.322 log n .....................................(5.2)
Keterangan:
k = Banyaknya kelas
n = Banyaknya data
Keempat, menentukan panjang interval kelas dengan rumus sebagai berikut:

............................................ (5.3)

Keterangan:
R = Jangkauan
k = Banyaknya kelas
Kelima, menentukan batas bawah kelas pertama. Batas bawah kelas pertama
dipilih dari data terkecil dan selisihnya harus kurang dari panjang interval

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


V-3

kelasnya. Terakhir, menuliskan frekuensi kelas secara melidi dalam kolom turus
sesuai banyaknya data (Hasan, 2001).

5.1.4 Grafik Distribusi Frekuensi


Dalam perhitungan distribusi frekuensi terdapat tiga bentuk diagram, yaitu
histogram, poligon, dan ogif. Masing-masing diagram memiliki bentuk dan cara
penyajian yang berbeda, berikut penjelasan dari ketiga diagram tersebut.
Histogram merupakan grafik batang yang menyajikan daftar data dari
distribusi frekuensi. Histogram memiliki keadaan yang batang-batangnya saling
melekat atau berimpitan. Berikut merupakan gambar histogram frekuensi (Hasan,
2001).

Gambar 5.1 Histogram Frekuensi


Poligon frekuensi merupakan grafik garis dari diagram histogram. Poligon
frekuensi dibuat dengan cara menarik garis dari satu titik tengah batang histogram
yang lain. Berikut ini merupakan gambar poligon frekuensi (Hasan, 2001).

Gambar 5.2 Poligon Frekuensi


Ogive merupakan tabel distribusi frekuensi kumulatif yang berbentuk kurva,
terdapat dua jenis ogive, yaitu ogive positif (ogive kurang dari) dan ogive negative

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


V-4

(ogive lebih dari). Ogive positif dibentuk dengan menghubungan titik-titik,


dengan tepi atas sebagai absis dan frekuensi kumulatif sebagai ordinat. Sementara
itu, ogif negative dapat dibentuk dengan cara menghubungkan titik-titik, dengan
tepi bawah sebagai absis dan frekuensi kumulatif sebagai ordinat. (Habiby,
2017)

Gambar 5.3 Ogive Frekuensi

5.1.5 Ukuran Nilai Pemusatan


Nilai pusat adalah Nilai tunggal dapat mewakili keseluruhan nilai dalam
data yang dianggap sebagai rata-rata, karena nilai rata-rata dihitung berdasarkan
keseluruhan nilai yang ada di data. Ukuran nilai pusat merupakan ukuran yang
dapat mewakili data secara keseluruhan. Artinya, jika keseluruhan nilai yang ada
dalam data tersebut diurutkan besarnya dan dimasukkan nilai rata-rata ke
dalamnya, nilai rata-rata tersebut memiliki kecenderungan terletak di urutan
tengah atau pusat (Hasan, 2001).
Jenis-jenis ukuran nilai pusat terdiri dari rata-rata hitung (mean), median,
modus, dan ukuran-ukuran yang lain yang terdiri dari fraktil (kuartil, desil, dan
persentil), rata-rata ukur (rata-rata geometris), dan rata-rata harmonis. Rata-rata
(mean) adalah nilai rata-rata dari data-data yang ada. Rata-rata hitung dari

populasi diberi simbol μ . Rata-rata hitung dari sampel diberi simbol (Hasan,

2001).
Rata-rata hitung dapat dicari dengan dua cara, yaitu untuk data tunggal dan
data berkelompok. Rata-rata hitung (mean) untuk data tunggal dirumuskan
sebagai berikut:

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


V-5

..............................................................(5.4)

Keterangan:

= Rata-rata hitung (mean)

X = Wakil data
n = Jumlah data
Rata-rata hitung (mean) data berkelompok dapat dicari dengan memakai rumus
sebagai berikut:

...............................................................(5.5)

Keterangan:

= Hasil kali frekuensi dan nilai tengah

= Jumlah frekuensi

Median adalah nilai tengah dari data yang sudah diurutkan, median
disimbolkan dengan Me. Ada 2 Cara untuk membedakan mencari median yaitu
antara data tunggal dan data berkelompok. Median untuk data tunggal dapat dicari
jika jumlah data ganjil maka mediannya adalah data yang berada paling tengah
dan jika jumlah data genap maka mediannya adalah hasil bagi jumlah dua data
yang berada di tengah. Berdasarkan pedoman tersebut dirumuskan sebagai berikut
(Hasan, 2001):
Jika Data ganjil (n = ganjil) dapat dicari dengan rumus:

.......................................(5.6)

Jika Data genap (n = genap) dapat dicari dengan rumus:

........................................(5.7)

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


V-6

Median untuk data berkelompok dapat dicari dengan rumus:

C..................................(5.8)

Keterangan:
Xo = Data ke-
B = Tepi bawah kelas median
n = Jumlah frekuensi

(∑f2)0 = Jumlah frekuensi kelas-kelas sebelum kelas median

C = Panjang interval kelas

fMe = Frekuensi kelas median

Modus adalah nilai yang paling sering muncul dalam data, modus
disimbolkan dengan Mo. Dalam suatu data bisa tidak memiliki modus, memiliki
satu modus, memiliki dua modus atau bahkan memiliki lebih dari dua modus. Ada
2 Cara untuk membedakan mencari modus yaitu data tunggal dan data
berkelompok. Modus dari data tunggal adalah data yang frekuensinya terbanyak,
sedangkan data berkelompok frekuensinya dapat dicari dengan menggunakan
rumus:

...........................................(5.9)

Keterangan:
Mo = Modus
L = Tepi bawah kelas modus
d1 = Selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sebelumnya
d2 = Selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sesudahnya
C = Panjang interval kelas

5.2. Hasil dan Pembahasan


Distribusi frekuensi dan pengukuran ini membahas studi kasus dari tim
pengembang yang akan melakukan perancangan produk kemudian akan

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


V-7

diselesaikan dengan perhitungan manual dan pengolahan software SPSS 16.0,


setelah itu data hasil dari pengukuran akan disajikan ke dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi, grafik histogram, poligon, dan ogive serta menentukan nilai
rata-rata, median, dan modus. Perhitungan nilai rata-rata, median, dan modus akan
dianalisis dari hasil perhitungan manual dan pengolahan software SPSS 16.0.
Berikut adalah hasil pembahasan dari Distribusi frekuensi dan pengukuran.

5.2.1 Studi Kasus


Tim pengembang sedang melakukan perencanaan terhadap produk tempat
sarung tangan dan kaos kaki yang akan dibuat. Produk ini tempat sarung tangan
dan kaos kaki memiliki beberapa keunggulan, pertama pengguna produk ini dapat
mencari ataupun meletakan sarung tangan dan kaos kaki yang sudah mereka
gunakan dengan mudah, kemudian kelebihan selanjutnya produk ini memiliki
daya tampung yang cukup besar untuk menampung sarung tangan dan kaos kaki
sehingga memungkinkan menampung banyak sarung tangan dan kaos kaki.
Kekurangan dari tempat sarung tangan dan kaos kaki ini adalah bahan dasar yang
digunakan pada produk ini adalah multiplex dimana multipleks itu tidak tahan
lama. Dimensi tubuh yang digunakan adalah panjang jari ketiga, lebar tangan,
panjang pangkal tangan dan panjang lengan bawah. Dimensi panjang jari ketiga
untuk mengukur ketinggian tempat sarung tangan dan kaos kaki. Dimensi lebar
tangan berfungsi untuk mengukur lebar produk. Dimensi panjang pangkal ke
tangan berfungsi untuk mengukur panjang pada bagian dalam produk. Dimensi
panjang lengan bawah berfungsi untuk mengukur panjang produk. Target pasar
produk tempat sarung tangan dan kaos kaki ini terdiri dari target pasar umum dan
target pasar khusus. Target umum terdiri dari semua kalangan baik usia, jenis
kelamin dan perkerjaan. Target khusus adalah mahasiswa maupun pekerja yang
berusia 18 hingga 40 tahun, hal ini dikarenakan pada usia 18 tahun mahasiswa
membutuhkan tempat penyimpanan sarung tangan maupun kaos kaki dan bagi
usia 22 hingga 40 tahun biasanya memiliki banyak sarung tangan dan kaos kaki
untuk menunjang penampilan mereka saat bekerja sehingga mereka akan sangat

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


V-8

membutuhkan produk ini untuk menyimpan sarung tangan dan kaos kaki yang
mereka miliki agar tertata rapih dan mudah untuk mencari.
Berikut adalah tabel distribusi frekuensi dan pengukuran ketiga dimensi
tubuh, yaitu panjang jari ketiga, lebar tangan, pangkal ke tangan, dan panjang
lengan bawah yang masing-masing berjumlah 30 data. Tabel distribusi frekuensi
dari ketiga dimensi tubuh ini akan digunakan untuk mencari nilai ukuran
pemusatan yang meliputi mean, median dan modus, serta menyajikan data ke
dalam bentuk histogram, poligon dan ogive. Berikut merupakan Tabel 5.1 Data
Dimensi Tubuh.

Tabel 5.1 Data Dimensi Tubuh


Panjang Panjang
Lebar Pangkal Ke
Jari Lengan
No. Tangan Tangan
Ketiga Bawah (cm)
(cm) (cm)
(cm)
1. 7 7 8 22
2. 7 7,5 9 22
3. 7 8 9 22
4. 7,3 8 9 22,5
5. 7,5 8 9 22,5
6. 7,5 8,5 9,5 23
7. 7,7 8,5 9,5 23,5
8. 7,7 9 9,5 23,5
9. 8 9 10 23,5
10. 8 9 10 24
11. 8 9,2 10 24
12. 8 9,5 10 24
13. 8 9,5 10 24
14. 8 9,5 10 24
15. 8 9,5 10 24,5
16. 8 9,5 10 24,5
17. 8 10 10,5 24,5
18. 8 10 10,5 25
19. 8 10 10,5 25
20. 8 10 10,5 25
21. 8,2 10 10,5 25
22. 8,5 10 10,5 25
23. 9 10 11 26
24. 9 10 11 26
25. 9 10 11 26
26. 9,3 10 11 27
27.. 9,5 10 11,2 27,3

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


V-9

28. 9,8 10,5 12 28


29. 9,8 11 12 28,7
30. 9,8 12 12 31

5.2.2 Perhitungan Manual


Perhitungan manual distribusi frekuensi diolah menggunakan rumus dasar
yang sudah ditentukan untuk masing-masing ukuran yang akan dicari, yang
dilakukan setelah membuat tabel distribusi frekuensi. Berikut merupakan
perhitungan manual untuk masing-masing dimensi tubuh.
1. Dimensi Panjang Jari Ketiga
Tabel distribusi frekuensi adalah penyajian statistik data berkelompok
dalam bentuk table dimana dikelompokan dalam kelas interval. Tabel
distribusi frekuensi terdiri dari nilai kelas, tepi kelas, nilai tengah (X),
frekuensi (F), frekuensi relatif, dan frekuensi kumulatif (FK) yang terdiri
dari FK<, % FK<, FK>, % FK>. Berikut merupakan langkah-langkah
penyusunan tabel distribusi frekuensi berdasarkan hasil pengukuran dimensi
lebar tangan dari 30 responden.
a.Penyusunan Tabel Distribusi Frekuensi
1.) Mengurutkan data dari yang terkecil ke yang terbesar.
Sebelum menghitung Range, jumlah kelas, sampe dengan interval
kelas data itu harus diurutkan dari yang terkecil ke data yang besar.
Data ini diurutkan dengan benar dari data yang terkecil ke yang
terbesar.
7 7 7 7,3 7,5 7,5 7,7 7,7 8 8
8 8 8 8 8 8 8 8 8 8
8,2 8,5 9 9 9 9,3 9,5 9,8 9,8 9,8
2.) Menentukan jangkauan (range)
Setelah mengurutkan data dari yang terkecil ke yang terbesar
selanjutnya menentukan range. Range ini didapatkan dari hasil
pengurangan antara nilai tertinggi dan nilai terendah.
Range = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah
= 9,8 – 7
= 2,8

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


V-10

3.) Menentukan Jumlah kelas


Menentukan jumlah kelas yaitu mencari nilai k dengan menggunakan
perhitungan log. Jumlah kelas didapat dari penjumlahan yang dalam
perhitungannya hanya menggunakan banyaknya data.
k = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 30
= 1 + 4,884

= 5,884

4.) Menentukan panjang interval kelas


Panjang interval didapatkan dengan pembagian antara range dan
jumlah kelas. Untuk mendapatkan Panjang interval kelas, harus
didapatkan terlebih dahulu hasil dari range dan jumlah kelas.

Panjang interval =

= 0,476 0,5

5.) Membuat tabel distribusi frekuensi


Dalam pembuatan tabel distribusi frekuensi harus diurutkan dari data
yang terkecil sampai ke data yang terbesar. Pembuatan tabel distribusi
frekuensi ini dapat mempermudah untuk melihat data data yang ada.
Berikut merupakan Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Panjang Jari Ketiga.
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Panjang Jari Ketiga
Frekuensi Kumulatif (FK)
Nilai Tepi Frekuensi
No X f FK FK
Kelas Kelas Relatif % %
< >
0 0% 30 100%
6,95 – 7, 13,33 86,67
1 7 – 7,4 4 13,33% 4 26
7,45 2 % %
7,45 – 7, 26,67 73,33
2 7,5 – 7,9 4 13,33 % 8 22
7,95 7 % %

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


V-11

7,95 – 8, 1
3 8 – 8,4 43,33% 21 70% 9 30%
8,45 2 3
8,45 – 8, 73,33 26,67
4 8,5 – 8,9 1 3,33% 22 8
8,95 7 % %
8,95 – 9, 86,67 13,33
5 9 – 9,4 4 13,33% 26 4
9,45 2 % %
9,45 – 9,
6 9,5 – 9,9 4 13,33% 30 100% 0 0%
9,95 7
3
100%
0
Tabel distribusi frekuensi tersusun atas nilai kelas, tepi kelas, nilai
tengah (X), frekuensi (F), frekuensi relatif, dan frekuensi kumulatif
(FK) yang tediri dari FK<, % FK<, FK>, % FK>. Langkah-langkah
dalam menyusun tabel distribusi adalah dengan mengurutkan data dari
yang terkecil, kemudian menentukan jangkauan (range) dengan
pengurangan nilai tertinggi dengan nilai terendah yang hasilnya 2,8,
lalu menentukan jumlah kelas dari 1+3,3log n yang hasilnya 6,
menentukan panjang kelas atau interval (p) dari pembagian jangkauan
dengan jumlah kelas hasilnya 0,5, dan yang terakhir menentukan nilai
batas bawah kelas pada kelas pertama, penentuan ini bebas selama
nilai nilai terkecil pada data masuk kedalam kelas tersebut pada data
dimensi panjang jari ketiga ini batas bawah kelas pertama adalah 7.
Nilai kelas terdiri dari batas bawah kelas dan batas atas kelas yang
diperoleh berdasarkan hasil perhitungan jumlah kelas dan panjang
interval. Tepi kelas adalah batas kelas yang tidak memilki lubang
untuk angka tertentu antara kelas yang satu dengan kelas yang lain,
tepi kelas diperoleh dari perhitungan batas kelas bawah dikurangi 0,05
dan batas kelas atas ditambah 0,05. Nilai tengah (X) adalah data yang
terletak ditengah-tengah kelas, nilai tengah diperoleh dari penjumlahan
batas kelas atas dan batas kelas bawah dibagi dua. Frekuensi (f) adalah
banyaknya data yang termasuk kedalam kelas tertentu. Frekuensi
relatif adalah suatu jumlah presentase yang menyatakan banyaknya
data pada suatu kelompok tertentu. Frekuensi kumulatif (FK) adalah
frekuensi hasil penjumlahan frekuensi kelas tersebut ditambah dengan
jumlah semua frekuensi kelas sebelumnya. Perhitungan frekuensi

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


V-12

kumulatif kurang dari (FK<) prinsipnya sama dengan dengan frekuensi


kumulatif yaitu untuk frekuensi kumulatif kurang dari pada kelas
pertama adalah jumlah frekuensi kelas itu sendiri sedangakan untuk
kelas selanjutnya adalah jumlah dari frekuensi kelas tersebut dengan
jumlah frekuensi kelas sebelumnya sedangkan untuk frekuensi
kumulatif lebih dari (FK>) diperoleh dari pengurangan jumlah total
frekuensi data tersebut dikurangi oleh frekuensi kelas tersebut dan
kelas sebelumnya. Persen (%) dalam frekuensi kumulatif kurang dari
(FK<) dan frekuensi kumulatif lebih dari (FK>) diperoleh dari
frekuensi tiap kelas dibagi dengan jumlah total frekuensi data tersebut
dikali 100%. Pada tabel distribusi frekuensi dimensi panjang jari ketiga
untuk kelas ketiga dengan nilai kelas 8 – 8,4 dan tepi kelas 7,95 – 8,45
memiliki frekuensi terbanyak yaitu 13, yang berarti dalam panjang
kelas (interval) 8 hingga 8,4 terdapat sebanyak 13 sebaran data. Pada
nilai kelas 8 – 8,4 terdapat nilai yang terletak di tengah-tengah kelas
atau nilai tengah, yang diperoleh dari hasil penjumlahan batas bawah
kelas dan batas atas kelas dibagi 2 hasilnya 8,2. Presentase frekuensi
relatif dari kelas ketiga diperoleh dari pembagian frekuensi kelas
tersebut yaitu sebesar 13 dengan jumlah total frekuensi data sebanyak
30 dikali 100% yang hasilnya adalah 43,33%, hal ini menunjukan
bahwa pada data kelas ketiga sebanyak 43,33% mendominasi
keseluruhan data dimensi panjang jari ketiga. Frekuensi kumulatif
kurang dari (FK<) pada kelas ketiga sebesar 21 yang diperoleh dari
penjumlah frekuensi kelas ketiga dan kelas sebelumnya, yaitu 4+4+13,
dan untuk presentasenya yaitu sebesar 70% yang diperoleh dari
pembagian jumlah frekuensi FK< kelas ketiga sebesar 21 dengan
jumlah total frekuensi sebesar 30 dikali 100%. Frekuensi kumulatif
lebih dari (FK>) pada kelas ketiga sebesar 9 yang diperoleh dari
pengurangan jumlah total frekuensi data dengan frekuensi kelas ketiga
dan kelas sebelumnya yaitu 30-4-4-13, dan untuk persentasenya yaitu
sebesar 30% yang diperoleh dari pembagian jumlah frekuensi FK>

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


V-13

kelas ketiga sebesar 9 dengan jumlah total frekuensi sebesar 30 dikali


100%.
b. Perhitungan Nilai Ukuran Pemusatan
Ukuran nilai pusat merupakan ukuran yang dapat mewakili data secara
keseluruhan. Dalam keperluan ananlisis data diperlukan ukuran-ukuran
yang dapat mewakili data tersebut sehingga apat dengan singkat serta
dapat digunakan untuk membandingkan keadaan berbagai kelompok
data. Ukuran-ukuran pemusatan yang akan kita gunakan adalah rata-
rata (mean), nilai tengah (median), dan modus.
Tabel 5.3 Ukuran Pemusatan Dimensi Panjang Jari Ketiga.
Nilai Tepi
No Nilai Tengah (X) f f.X
Kelas Kelas
6,95 –
1 7 – 7,4 7,2 4 28,8
7,45
7,45 –
2 7,5 – 7,9 7,7 4 30,8
7,95
7,95 – 1
3 8 – 8,4 8,2 106,6
8,45 3
8,45 –
4 8,5 – 8,9 8,7 1 8,7
8,95
8,95 –
5 9 – 9,4 9,2 4 36,8
9,45
9,45 –
6 9,5 – 9,9 9,7 4 38,8
9,95
3
250,5
0
Berdasarkan pada tabel 5.3 ukuran pemusatan dimensi Panjang Jari Ketiga
data terdiri dari nilai kelas, tepi kelas, nilai tengah (X), frekuensi (f), dan
jumlah perkalian nilai tengah dengan frekuensi (f.X). rata-rata (mean),
nilai tengah (median), dan modus. Nilai kelas terdiri dari batas bawah
kelas dan batas atas kelas yang menjadi pemisah dengan kelas lainnya.
Tepi kelas adalah hasil dari batas bawah kelas dikurangi 0,05 dan batas
atas kelas ditambah 0,05. Nilai tengah kelas adalah hasil dari penjumlahan
batas bawah kelas dan batas atas kelas dibagi dua. Frekuensi adalah
banyaknya data pada setiap kelas. Perkalian frekuensi dengan nilai tengah
(f.N) berguna untuk mencari rata-rata yang nantinya dibagai dengan
frekuensi total. Mean adalah rata-rata dari beberapa data yang ada,
diperoleh dari jumlah total frekuensi dikali nilai tengah dibagai jumlah

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


V-14

total frekuensi data. Median adalah nilai yang terletak ditengah-tengah


data, diperoleh dari tepi bawah kelas median ditambah dari hasil setengah
total frekuensi dikurangi jumlah frekuensi sebelum kelas median dibagai
frekuensi kelas median dikali panjang interval kelas. Modus adalah nilai
yang paling sering muncul atau data yang mempunya nilai frekuensi
paling tinggi, modus diperoleh dari tepi bawah kelas modus ditambah
sesilisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya dibagi jumlah
selisi frekuensi modus dengan kelas sebelumnya dan selisih frekuensi
modus dengan kelas setelahnya dikali panjang interval. Berikut ini adalah
perhitungan manual untuk mencari mean, median dan modus.
1) Menghitung Nilai Rata-Rata (Mean)
Mean adalah rata-rata nilai dari data-data.  Nilai mean dapat
ditentukan dengan membagi jumlah data dengan banyaknya data.

Mean

=
= 8,35
2) Menghitung Nilai Tengah (Median)
Median adalah nilai tengah dari data yang sudah diurutkan
sebelumnya. Median dapat dicari setelah data tersebut diurutkan dari
yang terkecil sampai yang terbesar.

Median = b + ( )p

= 7,95 + ( ) 0,4

= 7,95 + ( ) 0,4

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


V-15

= 7,95 + 0,215
= 8,165
3) Menghitung Nilai Modus
Modus adalah banyaknya nilai yang paling sering muncul di dalam
data tersebut. Selain nilai ataua data yang paling sering muncul modus
juga merupakan data yang mempunyai frekuensi terbesar. 

Modus = b + ( )p

= 7,95 + ( ) 0,4

= 7,95 + ( ) 0,4

= 7,95 + 0,171
= 8,121
Berdasarkan perhitungan manual diatas dari 30 data dimensi tubuh
panjang jari ketiga responden untuk produk tempat sarung tangan dan
kaos kaki diperoleh mean sebesar 8,35, yang artinya rata-rata panjang
jari ketiga para responden adalah 8,35 cm. Median yang diperoleh
sebesar 8,165, yang berarti nilai tengah panjang jari ketiga pada
responden adalah 8,165 cm. Modus yang diperoleh sebesar 8,121,
yang berarti kebanyakan data panjang jari ketiga para responden yang
muncul adalah 8,121 cm.
c. Grafik Histogram, Poligon, dan Ogive
Bagian grafik histogram adalah garifk yang menggambarkan suatu
hubungan antara frekuensi dan tepi kelas dengan bentuk persegi panjang
atau seperti batang dan saling berhimpitan. Poligon merupakan grafik garis
yang dibuat dengan menarik garis ke titik tengah masing-masing kelas
dengan frekuensi yang sesuai. Grafik ogive adalah grafik dalam bentuk

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


V-16

garis yang menggunakan nilai frekuensi kumulatif sebagai acuannya,


dimana ogive positif menggunakan frekuensi kumulatif kurang dari dan
begitu juga sebaliknya.
1) Grafik Histogram
Grafik histogram merupakan grafik batang yang menampilkan batang-
batang yang berhimpitan yang menunjukan banyaknya frekuensi setiap
tepi kelas. Dimana nilai frekuensi data berada pada sumbu Y dan nilai
tepi kelas yang berapa pada sumbu X. Berikut merupakan histogram
untuk panjang jari ketiga.

Gambar 5.4 Grafik Histogram Panjang Jari Ketiga.


Berdasarkan gambar diatas grafik histogram dimensi panjang jari
ketiga pada kelas pertama menunjukkan nilai tepi kelas 6,95 – 7,45
dengan jumlah frekuensi 4, kemudian pada kelas kedua nilai tepi kelas
7,45 – 7,95 dengan jumlah frekuensi 4, pada kelas ketiga nilai tepi
kelas 7,95 – 8,45 dengan jumlah frekuensi 13, selanjutnya pada kelas
keempat dengan nilai tepi kelas 8,45 – 8,95 dengan jumlah frekuensi 1,
pada kelas kelima nilai tepi kelas 8,95 – 9,45 dengan jumlah frekuensi
4, dan pada kelas terakhir atau keenam nilai tepi kelas 9,45 – 9,95
dengan jumlah frekuensi 4.
2) Grafik Poligon
Poligon merupakan grafik garis yang dibuat dengan menarik garis ke
titik tengah masing-masing kelas dengan frekuensi yang sesuai. Sumbu

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


V-17

Y pada poligon merupakan nilai frekuensi dari masing-masing kelas


dan sumbu X merupakan nilai tengah. Berikut merupakan poligon
untuk dimensi panjang jari ketiga.

Gambar 5.5 Grafik Poligon Panjang Jari Ketiga.


Berdasarkan grafik poligon dimensi Panjang jari ketiga pada kelas
pertama nilai tengah 7,2 dengan jumlah frekuensi 4, kemudian pada
kelas kedua nilai tengah 7,7 dengan frekuensi sebanyak 4, pada kelas
ketiga nilai tengah 8,2 dengan jumlah frekuensi 13, pada kelas
keempat nilai tengah 8,7 dengan jumlah frekuensi 1, pada kelas kelima
nilai tengah 9,2 dengan jumlah frekuensi 4 dan terakhir pada kelas
keenam nilai tengah 9,7 dengan jumlah frekuensi 4. Pada grafik
poligon tidak menggunakan poligon tertutup karena titik tengah pada
kelas pertama dan kelas terakhir berbeda sehingga titik awal dan titik
akhir tidak bertemu pada satu titik.
3) Grafik Ogive
Grafik ogive grafik dalam bentuk garis yang menggunakan nilai
frekuensi kumulatif sebagai acuannya, dimana ogive positif
menggunakan frekuensi kumulatif kurang dari dan begitu juga
sebaliknya. Sumbu X pada ogive menggunakan nilai batas bawah
kelas dan pada sumbu Y menggunakan jumlah frekuensi kumulatif
kurang dari (ogive positif) dan jumlah frekuensi kumulatif lebih dari

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


V-18

(ogive negatif). Pada grafik dimensi Panjang jari ketiga garis ogive
positif dimensi berwarna jingga dan garis ogive negatif berwarna biru.

Gambar 5.6 Grafik Ogive Panjang Jari Ketiga


Berdasarkan gambar diatas 5.6 Garis ogive positif dimensi panjang jari
ketiga dimulai dari batas bawah kelas pertama bernilai 7 dengan
jumlah frekuensi kumulatif 0, batas bawah pada kelas kedua bernilai
7,5 dengan jumlah frekuensi kumulatif 4, kemudian batas bawah pada
kelas ketiga bernilai 8 dengan jumlah frekuensi kumulatif 8, batas
bawah kelas keempat bernilai 8,5 dengan jumah frekuensi kumulatif
21, batas bawah kelas kelima bernilai 9 dengan jumlah frekuensi
kumulatif 22, batas bawah pada kelas keenam yang bernilai 9,5 dengan
jumlah frekuensi kumulatif 26, dan terakhir pada batas atas kelas
keenam bernilai 10 dengan jumlah frekuensi kumulatif 30. Garis ogive
negatif dimensi panjang jari ketiga dimulai dari batas bawah kelas
pertama bernilai 7 dengan jumlah frekuensi kumulatif 30, batas bawah
kelas kedua bernilai 7,5 dengan jumlah frekuensi kumulatif 26, batas
bawah kelas ketiga bernilai 8 dengan jumlah frekuensi kumulatif 22,
kemudian pada batas bawah kelas keempat bernilai 8,5 dengan jumlah
frekuensi kumulatif 9, selanjutnya pada batas bawah kelas kelima
bernilai 9 dengan jumlah frekuensi kumulatif 8, batas bawah pada
kelas keenam bernilai 9,5 dengan jumlah frekuensi kumulatif 4, dan

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


V-19

yang terakhir pada batas atas kelas keenam bernilai 10 dengan jumlah
frekuensi kumulatif 0.
2. Dimensi Lebar Tangan
Tabel distribusi frekuensi adalah penyajian statistik data berkelompok dalam
bentuk tabel dimana dikelompokan dalam kelas interval. Tabel distribusi
frekuensi terdiri dari nilai kelas, tepi kelas, nilai tengah (X), frekuensi (F),
frekuensi relatif, dan frekuensi kumulatif (FK) yang terdiri dari FK<, %
FK<, FK>, % FK>. Berikut merupakan langkah-langkah penyusunan tabel
distribusi frekuensi berdasarkan hasil pengukuran dimensi Lebar tangan dari
30 responden.
a.Penyusunan Tabel Distribusi Frekuensi
1) Mengurutkan data dari yang terkecil sampai yang ke terbesar
Sebelum menghitung Range, jumlah kelas, sampe dengan interval
kelas data itu harus diurutkan dari yang terkecil ke data yang besar.
Data ini diurutkan dengan benar dari data yang terkecil ke yang
terbesar.
7 7,5 8 8 8 8,5 8,5 9 9 9
9,2 9,5 9,5 9,5 9,5 9,5 10 10 10 10
10 10 10 10 10 10 10 10,5 11 12

2) Menentukan jangkauan (range)


Setelah mengurutkan data dari yang terkecil ke yang terbesar
selanjutnya menentukan range. Range ini didapatkan dari hasil
pengurangan antara nilai tertinggi dan nilai terendah.
Range = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah
= 12 – 7
=5
3) Menentukan Jumlah kelas
Menentukan jumlah kelas yaitu mencari nilai k dengan menggunakan
perhitungan log. Jumlah kelas didapat dari penjumlahan yang dalam
perhitungannya hanya menggunakan banyaknya data.
k = 1 + 3,3 log n

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


V-20

= 1 + 3,3 log 30
= 1 + 4,884

= 5,884

4) Menentukan panjang interval kelas


Panjang interval didapatkan dengan pembagian antara range dan
jumlah kelas. Untuk mendapatkan Panjang interval kelas, harus
didapatkan terlebih dahulu hasil dari range dan jumlah kelas.

Panjang interval =

= 0,849

5) Membuat tabel distribusi frekuensi


Dalam pembuatan tabel distribusi frekuensi harus diurutkan dari data
yang terkecil sampai ke data yang terbesar. Pembuatan tabel distribusi
frekuensi ini dapat mempermudah untuk melihat data data yang ada.
Berikut merupakan Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Lebar Tangan.
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Lebar Tangan
Frekuensi Kumulatif (FK)
Nilai Tepi Frekuensi
No X F FK FK
Kelas Kelas Relatif % %
< >
100,00
0 0,00% 30
%
1 7 – 7,8 6,95 – 7,85 7,4 2 6,67% 2 6,67% 28 93,33%
2 7,9 – 8,7 7,85 – 8,75 8,3 5 16,67 % 7 23,33% 23 76,67%
3 8,8 – 9,6 8,75 – 9,65 9,2 9 30,00% 16 53,33% 14 46,67%
9,65 – 10, 1
4 9,7 – 10,5 40,00% 28 93,33% 2 6,67%
10,55 1 2
10,6 – 10,55 –
5 11 1 3,33% 29 96,67% 1 3,33%
11,4 11,45
11,5 – 11,45 – 11, 100,00
6 1 3,33% 30 0 0,00%
12,3 12,35 9 %
3
100,00%
0

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


V-21

Berdasarkan tabel 5.10 Tabel distribusi frekuensi dimensi Lebar


Tangan tersusun atas nilai kelas, tepi kelas, nilai tengah (X), frekuensi
(F), frekuensi relatif, dan frekuensi kumulatif (FK) yang tediri dari
FK<, % FK<, FK>, % FK>. Langkah-langkah dalam menyusun tabel
distribusi adalah dengan mengurutkan data dari yang terkecil,
kemudian menentukan jangkauan (range) dengan pengurangan nilai
tertinggi dengan nilai terendah yang hasilnya 5, lalu menentukan
jumlah kelas dari 1+3,3log n yang hasilnya 6, menentukan panjang
kelas atau interval (p) dari pembagian jangkauan dengan jumlah kelas
hasilnya 0,9, dan yang terakhir menentukan nilai batas bawah kelas
pada kelas pertama, penentuan ini bebas selama nilai nilai terkecil pada
data masuk kedalam kelas tersebut pada data dimensi lebar tangan ini
batas bawah kelas pertama adalah 7. Nilai kelas terdiri dari batas
bawah kelas dan batas atas kelas yang diperoleh berdasarkan hasil
perhitungan jumlah kelas dan panjang interval. Tepi kelas adalah batas
kelas yang tidak memilki lubang untuk angka tertentu antara kelas
yang satu dengan kelas yang lain, tepi kelas diperoleh dari perhitungan
batas kelas bawah dikurangi 0,05 dan batas kelas atas ditambah 0,05.
Nilai tengah (X) adalah data yang terletak ditengah-tengah kelas, nilai
tengah diperoleh dari penjumlahan batas kelas atas dan batas kelas
bawah dibagi dua. Frekuensi (f) adalah banyaknya data yang termasuk
kedalam kelas tertentu. Frekuensi relatif adalah suatu jumlah
presentase yang menyatakan banyaknya data pada suatu kelompok
tertentu. Frekuensi kumulatif (FK) adalah frekuensi hasil penjumlahan
frekuensi kelas tersebut ditambah dengan jumlah semua frekuensi
kelas sebelumnya. Perhitungan frekuensi kumulatif kurang dari (FK<)
prinsipnya sama dengan dengan frekuensi kumulatif yaitu untuk
frekuensi kumulatif kurang dari pada kelas pertama adalah jumlah
frekuensi kelas itu sendiri sedangakan untuk kelas selanjutnya adalah
jumlah dari frekuensi kelas tersebut dengan jumlah frekuensi kelas
sebelumnya sedangkan untuk frekuensi kumulatif lebih dari (FK>)

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


V-22

diperoleh dari pengurangan jumlah total frekuensi data tersebut


dikurangi oleh frekuensi kelas tersebut dan kelas sebelumnya. Persen
(%) dalam frekuensi kumulatif kurang dari (FK<) dan frekuensi
kumulatif lebih dari (FK>) diperoleh dari frekuensi tiap kelas dibagi
dengan jumlah total frekuensi data tersebut dikali 100%. Pada tabel
distribusi frekuensi dimensi lebar tangan untuk kelas keempat dengan
nilai kelas 9,7 – 10,5 dan tepi kelas 9,65 – 10,55 memiliki frekuensi
terbanyak yaitu 12, yang berarti dalam panjang kelas (interval) 9,7
hingga 10,5 terdapat sebanyak 12 sebaran data. Pada nilai kelas 9,7 –
10,5 terdapat nilai yang terletak di tengah-tengah kelas atau nilai
tengah, yang diperoleh dari hasil penjumlahan batas bawah kelas dan
batas atas kelas dibagi 2 hasilnya 10,1. Presentase frekuensi relatif dari
kelas keempat diperoleh dari pembagian frekuensi kelas tersebut yaitu
sebesar 12 dengan jumlah total frekuensi data sebanyak 30 dikali
100% yang hasilnya adalah 40%, hal ini menunjukan bahwa pada data
kelas keempat sebanyak 40% mendominasi keseluruhan data dimensi
lebar tangan. Frekuensi kumulatif kurang dari (FK<) pada kelas
keempat sebesar 28 yang diperoleh dari penjumlah frekuensi kelas
keempat dan kelas sebelumnya, yaitu 2+5+9+12, dan untuk
presentasenya yaitu sebesar 93,33% yang diperoleh dari pembagian
jumlah frekuensi FK< kelas keempat sebesar 28 dengan jumlah total
frekuensi sebesar 30 dikali 100%. Frekuensi kumulatif lebih dari
(FK>) pada kelas keempat sebesar 2 yang diperoleh dari pengurangan
jumlah total frekuensi data dengan frekuensi kelas keempat dan kelas
sebelumnya yaitu 30-2-5-12, dan untuk persentasenya yaitu sebesar
6,67% yang diperoleh dari pembagian jumlah frekuensi FK> kelas
ketiga sebesar 2 dengan jumlah total frekuensi sebesar 30 dikali 100%.
b. Perhitungan Nilai Ukuran Pemusatan
Ukuran nilai pusat merupakan ukuran yang dapat mewakili data secara
keseluruhan. Dalam keperluan ananlisis data diperlukan ukuran-ukuran
yang dapat mewakili data tersebut sehingga apat dengan singkat serta

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


V-23

dapat digunakan untuk membandingkan keadaan berbagai kelompok data.


Ukuran-ukuran pemusatan yang akan kita gunakan adalah rata-rata
(mean), nilai tengah (median), dan modus. Berikut merupakan Tabel 5.5
Data Ukuran Pemusatan Lebar Tangan.
Tabel 5.5 Data Ukuran Pemusatan Lebar Tangan
Nilai
No Tepi Kelas Nilai Tengah (X) f f.X
Kelas
1 7 – 7,8 6,95 – 7,85 7,4 2 14,8
2 7,9 – 8,7 7,85 – 8,75 8,3 5 41,5
3 8,8 – 9,6 8,75 – 9,65 9,2 9 82,8
9,65 – 1 121,
4 9,7 – 10,5 10,1
10,55 2 2
10,55 –
5 10,6 – 11,4 11 1 11
11,45
11,45 –
6 11,5 – 12,3 11,9 1 11,9
12,35
3 295,
0 1
Pada tabel ukuran pemusatan data terdiri dari nilai kelas, tepi kelas, nilai
tengah (X), frekuensi (f), dan jumlah perkalian nilai tengah dengan
frekuensi (f.X). rata-rata (mean), nilai tengah (median), dan modus. Nilai
kelas terdiri dari batas bawah kelas dan batas atas kelas yang menjadi
pemisah dengan kelas lainnya. Tepi kelas adalah hasil dari batas bawah
kelas dikurangi 0,05 dan batas atas kelas ditambah 0,05. Nilai tengah kelas
adalah hasil dari penjumlahan batas bawah kelas dan batas atas kelas
dibagi dua. Frekuensi adalah banyaknya data pada setiap kelas. Perkalian
frekuensi dengan nilai tengah (f.N) berguna untuk mencari rata-rata yang
nantinya dibagai dengan frekuensi total. Mean adalah rata-rata dari
beberapa data yang ada, diperoleh dari jumlah total frekuensi dikali nilai
tengah dibagai jumlah total frekuensi data. Median adalah nilai yang
terletak ditengah-tengah data, diperoleh dari tepi bawah kelas median
ditambah dari hasil setengah total frekuensi dikurangi jumlah frekuensi
sebelum kelas median dibagai frekuensi kelas median dikali panjang
interval kelas. Modus adalah nilai yang paling sering muncul atau data
yang mempunya nilai frekuensi paling tinggi, modus diperoleh dari tepi
bawah kelas modus ditambah sesilisih frekuensi kelas modus dengan kelas
sebelumnya dibagi jumlah selisi frekuensi modus dengan kelas

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


V-24

sebelumnya dan selisih frekuensi modus dengan kelas setelahnya dikali


panjang interval.
Berikut ini adalah perhitungan untuk mencari mean, median dan modus.
1) Menghitung Nilai Rata-Rata (Mean)
Mean adalah rata-rata nilai dari data-data.  Nilai mean dapat ditentukan
dengan membagi jumlah data dengan banyaknya data.

Mean = =

= 9,44
2) Menghitung Nilai Median
Median adalah nilai tengah dari data yang sudah diurutkan
sebelumnya. Median dapat dicari setelah data tersebut diurutkan dari
yang terkecil sampai yang terbesar.

Median = b + ( )p

= 8,75 + ( ) 0,9

= 8,75 + ( ) 0,9

= 8,75 + 0,8
= 9,55
3) Menghitung Nilai Modus

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


V-25

Modus adalah banyaknya nilai yang paling sering muncul di dalam


data tersebut. Selain nilai ataua data yang paling sering muncul modus
juga merupakan data yang mempunyai frekuensi terbesar. 

Modus = b + ( )p

= 9,65 + ( ) 0,9

= 9,65 + ( ) 0,9

= 9,65 + 0,193
= 9,843
Berdasarkan perhitungan manual dari 30 data dimensi tubuh lebar
tangan responden untuk produk tempat sarung tangan dan kaos kaki
diperoleh mean sebesar 9,44, yang artinya rata-rata tubuh lebar tangan
para responden adalah 9,44 cm. Median yang diperoleh sebesar 9,55,
yang berarti nilai tengah tubuh lebar tangan pada responden adalah
9,55 cm. Modus yang diperoleh sebesar 9,843, yang berarti
kebanyakan data tubuh lebar tangan para responden yang muncul
adalah 9,843 cm.
c.Grafik Histogram, Poligon, dan Ogive
Bagian grafik histogram adalah garifk yang menggambarkan suatu
hubungan antara frekuensi dan tepi kelas dengan bentuk persegi panjang
atau seperti batang dan saling berhimpitan. Poligon merupakan grafik
garis yang dibuat dengan menarik garis ke titik tengah masing-masing
kelas dengan frekuensi yang sesuai. Grafik ogive adalah grafik dalam
bentuk garis yang menggunakan nilai frekuensi kumulatif sebagai
acuannya, dimana ogive positif menggunakan frekuensi kumulatif kurang
dari dan begitu juga sebaliknya.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


V-26

1) Grafik Histogram
Grafik histogram merupakan grafik batang yang menampilkan
frekuensi data.batang-batang yang berhimpitan dengan sumbu Y dan
pada sumbu X merupakan nilai tepi kelas.

Gambar 5.7 Grafik Histogram Lebar Tangan


Berdasarkan gambar diatas 5.7 Grafik histogram dimensi lebar tangan
pada kelas pertama menunjukkan nilai tepi kelas 6,95 – 7,85 yang
dengan jumlah frekuensi 2, kemudian pada kelas kedua nilai tepi kelas
7,85 – 8,75 dengan jumlah frekuensi 5, pada kelas ketiga nilai tepi
kelas 8,75 – 9,65 dengan jumlah frekuensi 9, selanjutnya pada kelas
keempat dengan nilai tepi kelas 9,65 – 10,55 dengan jumlah frekuensi
12, pada kelas kelima nilai tepi kelas 10,55 – 11,45 dengan jumlah
frekuensi 1, dan pada kelas terakhir atau keenam nilai tepi kelas 11,45
– 12,35 dengan jumlah frekuensi 1.
2) Grafik Poligon
Poligon adalah grafik garis yang dibuat dengan menarik garis ke titik
tengah masing-masing kelas dengan frekuensi yang sesuai. Sumbu Y
pada poligon merupakan nilai frekuensi dari masing-masing kelas dan
sumbu X merupakan nilai tengah.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


V-27

Gambar 5.8 Grafik Poligon Lebar Tangan


Berdasarkan gambar 5.8 grafik poligon dimensi lebar tangan pada
kelas pertama nilai tengah 7,4 dengan jumlah frekuensi 2, kemudian
pada kelas kedua nilai tengah 8,3 dengan jumlah frekuensi 5, pada
kelas ketiga nilai tengah 9,2 dengan jumlah frekuensi 9, pada kelas
keempat nilai tengah 10,1 dengan jumlah frekuensi 12, pada kelas
kelima nilai tengah 11 dengan jumlah frekuensi 1 dan terakhir pada
kelas keenam nilai tengah 11,9 dengan jumlah frekuensi 1. Pada grafik
poligon tidak menggunakan poligon tertutup karena titik tengah pada
kelas pertama dan kelas terakhir berbeda sehingga titik awal dan titik
akhir tidak bertemu pada satu titik.
3) Grafik Ogive
Grafik ogive merupakan  grafik yang digambarkan berdasarkan data
yang sudah disusun dalam bentuk tabel distribusi frekuensi kumulatif.
Sumbu X pada ogive menggunakan nilai batas bawah kelas dan pada
sumbu Y menggunakan jumlah frekuensi kumulatif kurang dari (ogive
positif) dan jumlah frekuensi kumulatif lebih dari (ogive negatif). Pada
grafik dimensi lebar tangan garis ogive positif berwarna jingga dan
garis ogive negatif berwarna biru.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


V-28

Gambar 5.9 Grafik Ogive Lebar Tangan


Berdasarkan gambar 5.9 Garis ogive positif dimensi lebar tangan
dimulai dari batas bawah kelas pertama bernilai 7 dengan jumlah
frekuensi kumulatif 0, batas bawah pada kelas kedua bernilai 7,9
dengan jumlah frekuensi kumulatif 2, kemudian batas bawah pada
kelas ketiga bernilai 8,8 dengan jumlah frekuensi kumulatif 7, batas
bawah kelas keempat bernilai 9,7 dengan jumah frekuensi kumulatif
16, batas bawah kelas kelima bernilai 10,6 dengan jumlah frekuensi
kumulatif 28, batas bawah pada kelas keenam yang bernilai 11,5
dengan jumlah frekuensi kumulatif 29, dan terakhir pada batas atas
kelas keenam bernilai 12,4 dengan jumlah frekuensi kumulatif 30.
Garis ogive negatif dimensi lebar tangan dimulai dari batas bawah
kelas pertama bernilai 7 dengan jumlah frekuensi kumulatif 30, batas
bawah kelas kedua bernilai 7,9 dengan jumlah frekuensi kumulatif 28,
batas bawah kelas ketiga bernilai 8,8 dengan jumlah frekuensi
kumulatif 23, kemudian pada batas bawah kelas keempat bernilai 9,7
dengan jumlah frekuensi kumulatif 14, selanjutnya pada batas bawah
kelas kelima bernilai 10,6 dengan jumlah frekuensi kumulatif 2, batas
bawah pada kelas keenam bernilai 11,5 dengan jumlah frekuensi
kumulatif 1, dan yang terakhir pada batas atas kelas keenam bernilai
12,4 dengan jumlah frekuensi kumulatif 0.
3. Dimensi Panjang Pangkal ke Tangan
Tabel distribusi frekuensi adalah penyajian statistik data berkelompok dalam
bentuk tabel dimana dikelompokan dalam kelas interval. Tabel distribusi
frekuensi terdiri dari nilai kelas, tepi kelas, nilai tengah (X), frekuensi (F),

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


V-29

frekuensi relatif, dan frekuensi kumulatif (FK) yang terdiri dari FK<, %
FK<, FK>, % FK>. Berikut merupakan langkah-langkah penyusunan tabel
distribusi frekuensi berdasarkan hasil pengukuran dimensi panjang jari
ketiga dari 30 responden.
a. Penyusunan Tabel Distribusi Frekuensi
1) Mengurutkan data dari yang terkecil sampai yang ke terbesar
Sebelum menghitung Range, jumlah kelas, sampe dengan interval
kelas data itu harus diurutkan dari yang terkecil ke data yang besar.
Data ini diurutkan dengan benar dari data yang terkecil ke yang
terbesar.
8 9 9 9 9 9,5 9,5 9,5 10 10
10 10 10 10 10 10 10,5 10,5 10,5 10,5
10,5 10,5 11 11 11 11 11,2 12 12 12
2) Menentukan jangkauan (range)
Setelah mengurutkan data dari yang terkecil ke yang terbesar
selanjutnya menentukan range. Range ini didapatkan dari hasil
pengurangan antara nilai tertinggi dan nilai terendah.
Range = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah
= 12 – 8
=4
3) Menentukan jumlah kelas
Menentukan jumlah kelas yaitu mencari nilai k dengan menggunakan
perhitungan log. Jumlah kelas didapat dari penjumlahan yang dalam
perhitungannya hanya menggunakan banyaknya data.
k = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 30
= 1 + 4,884
= 5,884 dibulatkan menjadi 6
4) Menentukan panjang interval kelas
Panjang interval didapatkan dengan pembagian antara range dan jumlah
kelas. Untuk mendapatkan Panjang interval kelas, harus didapatkan
terlebih dahulu hasil dari range dan jumlah kelas.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


V-30

Panjang interval =

= 0,679 dibulatkan menjadi 0,7


5) Membuat tabel distribusi frekuensi
Dalam pembuatan tabel distribusi frekuensi harus diurutkan dari data
yang terkecil sampai ke data yang terbesar. Pembuatan tabel distribusi
frekuensi ini dapat mempermudah untuk melihat data data yang ada.
Berikut merupakan Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Pangkal ke Tangan.
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Panjang Pangkal ke Tangan.
Frekuensi Kumulatif (FK)
Nilai Tepi Frekuensi
No X F FK FK
Kelas Kelas Relatif % %
< >
100,00
0 0,00% 30
%
1 8 – 8,6 7,95 – 8,65 8,3 1 3,33% 1 3,33% 29 96,67%
2 8,7 – 9,3 8,65 – 9,35 9 4 13,33% 5 16,67% 25 83,33%
9,35 – 1
3 9,4 – 10 9,7 36,67% 16 53,33% 14 46,67%
10,05 1
10,05 – 10,
4 10,1– 10,7 6 20,00% 22 73,33% 8 26,67%
10,75 4
10,8 – 10,75 – 11,
5 5 16,67% 27 90,00% 3 10,00%
11,4 11,45 1
11,5 – 11,45 – 11, 100%,0
6 3 10,00% 30 0 0,00%
12,1 12,15 8 0
3
100,00%
0
Berdasarkan tabel 5.6 Tabel distribusi frekuensi tersusun atas nilai
kelas, tepi kelas, nilai tengah (X), frekuensi (F), frekuensi relatif, dan
frekuensi kumulatif (FK) yang tediri dari FK<, % FK<, FK>, % FK>.
Langkah-langkah dalam menyusun tabel distribusi adalah dengan
mengurutkan data dari yang terkecil, kemudian menentukan jangkauan
(range) dengan pengurangan nilai tertinggi dengan nilai terendah yang
hasilnya 4, lalu menentukan jumlah kelas dari 1+3,3log n yang
hasilnya 6, menentukan panjang kelas atau interval (p) dari pembagian

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


V-31

jangkauan dengan jumlah kelas hasilnya 0,7, dan yang terakhir


menentukan nilai batas bawah kelas pada kelas pertama, penentuan ini
bebas selama nilai nilai terkecil pada data masuk kedalam kelas
tersebut pada data dimensi panjang pangkal ke tangan ini batas bawah
kelas pertama adalah 8. Nilai kelas terdiri dari batas bawah kelas dan
batas atas kelas yang diperoleh berdasarkan hasil perhitungan jumlah
kelas dan panjang interval. Tepi kelas adalah batas kelas yang tidak
memilki lubang untuk angka tertentu antara kelas yang satu dengan
kelas yang lain, tepi kelas diperoleh dari perhitungan batas kelas
bawah dikurangi 0,05 dan batas kelas atas ditambah 0,05. Nilai tengah
(X) adalah data yang terletak ditengah-tengah kelas, nilai tengah
diperoleh dari penjumlahan batas kelas atas dan batas kelas bawah
dibagi dua. Frekuensi (f) adalah banyaknya data yang termasuk
kedalam kelas tertentu. Frekuensi relatif adalah suatu jumlah
presentase yang menyatakan banyaknya data pada suatu kelompok
tertentu. Frekuensi kumulatif (FK) adalah frekuensi hasil penjumlahan
frekuensi kelas tersebut ditambah dengan jumlah semua frekuensi
kelas sebelumnya. Perhitungan frekuensi kumulatif kurang dari (FK<)
prinsipnya sama dengan dengan frekuensi kumulatif yaitu untuk
frekuensi kumulatif kurang dari pada kelas pertama adalah jumlah
frekuensi kelas itu sendiri sedangakan untuk kelas selanjutnya adalah
jumlah dari frekuensi kelas tersebut dengan jumlah frekuensi kelas
sebelumnya sedangkan untuk frekuensi kumulatif lebih dari (FK>)
diperoleh dari pengurangan jumlah total frekuensi data tersebut
dikurangi oleh frekuensi kelas tersebut dan kelas sebelumnya. Persen
(%) dalam frekuensi kumulatif kurang dari (FK<) dan frekuensi
kumulatif lebih dari (FK>) diperoleh dari frekuensi tiap kelas dibagi
dengan jumlah total frekuensi data tersebut dikali 100%. Pada tabel
distribusi frekuensi dimensi panjang pangkal ke tangan untuk kelas
ketiga dengan nilai kelas 9,4 – 10 dan tepi kelas 9,35 – 10,05 memiliki
frekuensi terbanyak yaitu 11, yang berarti dalam panjang kelas

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


V-32

(interval) 9,4 hingga 10 terdapat sebanyak 11 sebaran data. Pada nilai


kelas 9,4 – 10 terdapat nilai yang terletak di tengah-tengah kelas atau
nilai tengah, yang diperoleh dari hasil penjumlahan batas bawah kelas
dan batas atas kelas dibagi 2 hasilnya 9,7. Presentase frekuensi relatif
dari kelas ketiga diperoleh dari pembagian frekuensi kelas tersebut
yaitu sebesar 11 dengan jumlah total frekuensi data sebanyak 30 dikali
100% yang hasilnya adalah 36,67%, hal ini menunjukan bahwa pada
data kelas ketiga sebanyak 36,67% mendominasi keseluruhan data
dimensi panjang pangkal ke tangan. Frekuensi kumulatif kurang dari
(FK<) pada kelas ketiga sebesar 16 yang diperoleh dari penjumlah
frekuensi kelas ketiga dan kelas sebelumnya, yaitu 1+4+11, dan untuk
presentasenya yaitu sebesar 53,33% yang diperoleh dari pembagian
jumlah frekuensi FK< kelas ketiga sebesar 16 dengan jumlah total
frekuensi sebesar 30 dikali 100%. Frekuensi kumulatif lebih dari
(FK>) pada kelas ketiga sebesar 14 yang diperoleh dari pengurangan
jumlah total frekuensi data dengan frekuensi kelas ketiga dan kelas
sebelumnya yaitu 30-1-4-11, dan untuk persentasenya yaitu sebesar
46,67% yang diperoleh dari pembagian jumlah frekuensi FK> kelas
ketiga sebesar dengan jumlah total frekuensi sebesar 30 dikali 100%.
b. Perhitungan Nilai Ukuran Pemusatan
Ukuran nilai pusat merupakan ukuran yang dapat mewakili data secara
keseluruhan. Dalam keperluan ananlisis data diperlukan ukuran-ukuran
yang dapat mewakili data tersebut sehingga apat dengan singkat serta
dapat digunakan untuk membandingkan keadaan berbagai kelompok data.
Ukuran-ukuran pemusatan yang akan kita gunakan adalah rata-rata
(mean), nilai tengah (median), dan modus.
Tabel 5.7 Ukuran Pemusatan Dimensi Panjang Pangkal ke Tangan.
Nilai
No Tepi Kelas Nilai Tengah (X) f f.X
Kelas
1 8 – 8,6 7,95 – 8,65 8,3 1 8,3
2 8,7 – 9,3 8,65 – 9,35 9 4 36
9,35 – 1 106,
3 9,4 – 10 9,7
10,05 1 7
4 10,1– 10,7 10,05 – 10,4 6 62,4

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


V-33

10,75
10,75 –
5 10,8 – 11,4 11,1 5 55,5
11,45
11,45 –
6 11,5 – 12,1 11,8 3 35,4
12,15
3 304,
0 3
Berdasarkan tabel 5.7 tabel ukuran pemusatan data terdiri dari nilai kelas,
tepi kelas, nilai tengah (X), frekuensi (f), dan jumlah perkalian nilai tengah
dengan frekuensi (f.X). rata-rata (mean), nilai tengah (median), dan
modus. Nilai kelas terdiri dari batas bawah kelas dan batas atas kelas yang
menjadi pemisah dengan kelas lainnya. Tepi kelas adalah hasil dari batas
bawah kelas dikurangi 0,05 dan batas atas kelas ditambah 0,05. Nilai
tengah kelas adalah hasil dari penjumlahan batas bawah kelas dan batas
atas kelas dibagi dua. Frekuensi adalah banyaknya data pada setiap kelas.
Perkalian frekuensi dengan nilai tengah (f.N) berguna untuk mencari rata-
rata yang nantinya dibagai dengan frekuensi total. Mean adalah rata-rata
dari beberapa data yang ada, diperoleh dari jumlah total frekuensi dikali
nilai tengah dibagai jumlah total frekuensi data. Median adalah nilai yang
terletak ditengah-tengah data, diperoleh dari tepi bawah kelas median
ditambah dari hasil setengah total frekuensi dikurangi jumlah frekuensi
sebelum kelas median dibagai frekuensi kelas median dikali panjang
interval kelas. Modus adalah nilai yang paling sering muncul atau data
yang mempunya nilai frekuensi paling tinggi, modus diperoleh dari tepi
bawah kelas modus ditambah selisih frekuensi kelas modus dengan kelas
sebelumnya dibagi jumlah selisi frekuensi modus dengan kelas
sebelumnya dan selisih frekuensi modus dengan kelas setelahnya dikali
panjang interval.
1) Menghitung Nilai Rata-Rata Hitung (Mean)
Mean adalah rata-rata nilai dari data-data.  Nilai mean dapat
ditentukan dengan membagi jumlah data dengan banyaknya data.

Mean

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


V-34

= 10,143
2) Menghitung Nilai Median
Median adalah nilai tengah dari data yang sudah diurutkan
sebelumnya. Median dapat dicari setelah data tersebut diurutkan dari
yang terkecil sampai yang terbesar.

Median = b + ( )p

= 9,35 + ( ) 0,7

= 9,35 + ( ) 0,7

= 9,35 + 0,636
= 9,986
3) Menghitung Nilai Modus
Modus adalah banyaknya nilai yang paling sering muncul di dalam
data tersebut. Selain nilai ataua data yang paling sering muncul modus
juga merupakan data yang mempunyai frekuensi terbesar. 

Modus = b + ( )p

= 9,35 + ( ) 0,7

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


V-35

= 9,35 + ( ) 0,7

= 9,35 + 0,408
= 9,758
Berdasarkan perhitungan manual dari 30 data dimensi tubuh panjang
pangkal ke tangan responden untuk produk tempat sarung tangan dan
kaos kaki diperoleh mean sebesar 10,143 yang artinya rata-rata
panjang pangkal ke tangan para responden adalah 10,143 cm. Median
yang diperoleh sebesar 9,986, yang berarti nilai tengah panjang
pangkal ke tangan pada responden adalah 9,986 cm. Modus yang
diperoleh sebesar 9,758, yang berarti kebanyakan data panjang pangkal
ke tangan para responden yang muncul adalah 9,758 cm.
c. Grafik Histogram, Poligon, dan Ogive
Bagian grafik histogram adalah grafik yang menggambarkan suatu
hubungan antara frekuensi dan tepi kelas dengan bentuk persegi panjang
atau seperti batang dan saling berhimpitan. Poligon merupakan grafik
garis yang dibuat dengan menarik garis ke titik tengah masing-masing
kelas dengan frekuensi yang sesuai. Grafik ogive adalah grafik dalam
bentuk garis yang menggunakan nilai frekuensi kumulatif sebagai
acuannya, dimana ogive positif menggunakan frekuensi kumulatif kurang
dari dan begitu juga sebaliknya.
1) Grafik Histogram
Grafik histogram merupakan grafik batang yang menampilkan
frekuensi data.batang-batang yang berhimpitan dengan sumbu Y dan
pada sumbu X merupakan nilai tepi kelas.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


V-36

Gambar 5.10 Grafik Histogram Panjang Pangkal ke Tangan


Berdasarkan gambar 5.10 Grafik histogram dimensi panjang pangkal
ke tangan pada kelas pertama menunjukkan nilai tepi kelas 7,95 – 8,65
yang memiliki frekuensi 1, kemudian pada kelas kedua nilai tepi kelas
8,65 – 9,35 memiliki frekuensi 4, pada kelas ketiga nilai tepi kelas
9,35 – 10,05 memiliki frekuensi 11, selanjutnya pada kelas keempat
dengan nilai tepi kelas 10,05 – 10,75 memiliki frekuensi 6, pada kelas
kelima nilai tepi kelas 10,75 – 11,45 memiliki frekuensi 5, dan pada
kelas terakhir atau keenam nilai tepi kelas 11,45 – 12,15 memiliki
frekuensi 3.
2) Grafik Poligon
Poligon adalah grafik garis yang dibuat dengan menarik garis ke titik
tengah masing-masing kelas dengan frekuensi yang sesuai. Sumbu Y
pada poligon merupakan nilai frekuensi dari masing-masing kelas dan
sumbu X merupakan nilai tengah..

Gambar 5.11 Grafik Poligon Panjang Pangkal ke Tangan.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


V-37

Berdasarkan gambar 5.11 grafik poligon dimensi Panjang pangkal ke


tangan pada kelas pertama nilai tengah 8,3 memiliki frekuensi 1,
kemudian pada kelas kedua nilai tengah 9 dengan jumlah frekuensi 4,
pada kelas ketiga nilai tengah 9,7 dengan jumlah frekuensi 11, pada
kelas keempat nilai tengah 10,4 dengan jumlah frekuensi 6, pada kelas
kelima nilai tengah 11,1 dengan jumlah frekuensi 5 dan terakhir pada
kelas keenam nilai tengah 11,8 dengan jumlah frekuensi 3. Pada grafik
poligon tidak menggunakan poligon tertutup karena titik tengah pada
kelas pertama dan kelas terakhir berbeda sehingga titik awal dan titik
akhir tidak bertemu pada satu titik.
3) Grafik Ogive
Grafik ogive merupakan  grafik yang digambarkan berdasarkan data
yang sudah disusun dalam bentuk tabel distribusi frekuensi kumulatif.
Sumbu X pada ogive menggunakan nilai batas bawah kelas dan pada
sumbu Y menggunakan jumlah frekuensi kumulatif kurang dari (ogive
positif) dan jumlah frekuensi kumulatif lebih dari (ogive negatif). Pada
grafik dimensi panjang pangkal ke tangan garis ogive positif berwarna
jingga dan garis ogive negatif berwarna biru

Gambar 5.12 Grafik Ogive Panjang Pangkal ke Tangan.


Berdasarkan gambar 5.12 Garis ogive positif dimensi Panjang pangkal
ke tangan yang berwarna jingga dimulai dari batas bawah kelas
pertama bernilai 8 dengan jumlah frekuensi kumulatif 0, batas bawah
pada kelas kedua bernilai 8,7 dengan jumlah frekuensi kumulatif 1,
kemudian batas bawah pada kelas ketiga bernilai 9,4 dengan jumlah
frekuensi kumulatif 5, batas bawah kelas keempat bernilai 10,1 dengan

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


V-38

jumah frekuensi kumulatif 16, batas bawah kelas kelima bernilai 10,8
dengan jumlah frekuensi kumulatif 22, batas bawah pada kelas keenam
yang bernilai 11,5 dengan jumlah frekuensi kumulatif 27, dan terakhir
pada batas atas kelas keenam bernilai 12,2 dengan jumlah frekuensi
kumulatif 30. Garis ogive negatif dimensi Panjang pangkal ke tangan
yang berwarna bitu dimulai dari batas bawah kelas pertama bernilai 8
dengan jumlah frekuensi kumulatif 30, batas bawah kelas kedua
bernilai 8,7 dengan jumlah frekuensi kumulatif 29, batas bawah kelas
ketiga bernilai 9,4 dengan jumlah frekuensi kumulatif 25, kemudian
pada batas bawah kelas keempat bernilai 10,1 dengan jumlah frekuensi
kumulatif 14 selanjutnya pada batas bawah kelas kelima bernilai 10,8
dengan jumlah frekuensi kumulatif 8, batas bawah pada kelas keenam
bernilai 11,5 dengan jumlah frekuensi kumulatif 3, dan yang terakhir
pada batas atas kelas keenam bernilai 12,2 dengan jumlah frekuensi
kumulatif 0.
4. Dimensi Panjang Lengan Bawah
Tabel distribusi frekuensi adalah penyajian statistik data berkelompok dalam
bentuk tabel dimana dikelompokan dalam kelas interval. Tabel distribusi
frekuensi terdiri dari nilai kelas, tepi kelas, nilai tengah (X), frekuensi (F),
frekuensi relatif, dan frekuensi kumulatif (FK) yang terdiri dari FK<, %
FK<, FK>, % FK>. Berikut merupakan langkah-langkah penyusunan tabel
distribusi frekuensi berdasarkan hasil pengukuran dimensi panjang jari
ketiga dari 30 responden.
a.Penyusunan Tabel Distribusi Frekuensi
1) Mengurutkan data dari yang terkecil sampai yang ke terbesar
Sebelum menghitung Range, jumlah kelas, sampe dengan interval
kelas data itu harus diurutkan dari yang terkecil ke data yang besar.
Data ini diurutkan dengan benar dari data yang terkecil ke yang
terbesar.
22 22 22 22,5 22,5 23 23,5 23,5 23,5 24
24 24 24 24 24,5 24,5 24,5 25 25 25
25 25 26 26 26 27 27,3 28 28,7 31

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


V-39

2) Menentukan jangkauan (range)


Setelah mengurutkan data dari yang terkecil ke yang terbesar
selanjutnya menentukan range. Range ini didapatkan dari hasil
pengurangan antara nilai tertinggi dan nilai terendah.
Range = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah
= 31 – 22
=9
3) Menentukan jumlah kelas
Menentukan jumlah kelas yaitu mencari nilai k dengan menggunkan
perhitungan log. Jumalh kelas didapat dari pemjumlahan yang dalam
perhitungannya hanya menggunakan banyaknya data.
k = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 30
= 1 + 4,884
= 5,884 dibulatkan menjadi 6
4) Menentukan panjang interval kelas
Panjang interval didapatkan dengan pembagian antara range dan
jumlah kelas. Untuk mendapatkan Panjang interval kelas, harus
didapatkan terlebih dahulu hasil dari range dan jumlah kelas.

Panjang interval =

= 1,529 dibulatkan menjadi 1,6


5) Membuat tabel distribusi frekuensi
Dalam pembuatan tabel distribusi frekuensi harus diurutkan dari data
yang terkecil sampai ke data yang terbesar. Pembuatan tabel distribusi
frekuensi ini dapat mempermudah untuk melihat data data yang ada.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


V-40

Berikut merupakan Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Panjang Lengan


Bawah.
Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Panjang Lengan Bawah.
Frekuensi Kumulatif (FK)
Nilai Tepi Frekuensi
No X f FK FK
Kelas Kelas Relatif % %
< >
100,00
0 0,00% 30
%
21,95 – 22,7
1 22 – 23,5 9 30,00% 9 30,00% 21 70,00%
23,55 5
23,6 – 23,55 – 24,3 1
2 43,33% 22 73,33% 8 26,67%
25,1 25,15 5 3
25,2 – 25,15 – 25,9
3 3 10,00% 25 83,33% 5 16,67%
26,7 26,75 5
26,8 – 26,75 – 27,5
4 3 10,00% 28 93,33% 2 6,67%
28,3 28,35 5
28,4 – 28,35 – 29,1
5 1 3,33% 29 96,67% 1 3,33%
29,9 29,95 5
29,95 – 30,7 100,00
6 30 – 31,5 1 3,33% 30 0 0,00%
31,55 5 %
3
100,00%
0
Berdasarkan tabel 5.8 distribusi frekuensi tersusun atas nilai kelas, tepi
kelas, nilai tengah (X), frekuensi (F), frekuensi relatif, dan frekuensi
kumulatif (FK) yang tediri dari FK<, % FK<, FK>, % FK>. Langkah-
langkah dalam menyusun tabel distribusi adalah dengan mengurutkan
data dari yang terkecil, kemudian menentukan jangkauan (range)
dengan pengurangan nilai tertinggi dengan nilai terendah yang
hasilnya 9, lalu menentukan jumlah kelas dari 1+3,3log n yang
hasilnya 6, menentukan panjang kelas atau interval (p) dari pembagian
jangkauan dengan jumlah kelas hasilnya 1,6, dan yang terakhir
menentukan nilai batas bawah kelas pada kelas pertama, penentuan ini
bebas selama nilai nilai terkecil pada data masuk kedalam kelas
tersebut pada data dimensi panjang lengan bawah ini batas bawah
kelas pertama adalah 22. Nilai kelas terdiri dari batas bawah kelas dan
batas atas kelas yang diperoleh berdasarkan hasil perhitungan jumlah
kelas dan panjang interval. Tepi kelas adalah batas kelas yang tidak
memilki lubang untuk angka tertentu antara kelas yang satu dengan
kelas yang lain, tepi kelas diperoleh dari perhitungan batas kelas

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


V-41

bawah dikurangi 0,05 dan batas kelas atas ditambah 0,05. Nilai tengah
(X) adalah data yang terletak ditengah-tengah kelas, nilai tengah
diperoleh dari penjumlahan batas kelas atas dan batas kelas bawah
dibagi dua. Frekuensi (f) adalah banyaknya data yang termasuk
kedalam kelas tertentu. Frekuensi relatif adalah suatu jumlah
presentase yang menyatakan banyaknya data pada suatu kelompok
tertentu. Frekuensi kumulatif (FK) adalah frekuensi hasil penjumlahan
frekuensi kelas tersebut ditambah dengan jumlah semua frekuensi
kelas sebelumnya. Perhitungan frekuensi kumulatif kurang dari (FK<)
prinsipnya sama dengan dengan frekuensi kumulatif yaitu untuk
frekuensi kumulatif kurang dari pada kelas pertama adalah jumlah
frekuensi kelas itu sendiri sedangakan untuk kelas selanjutnya adalah
jumlah dari frekuensi kelas tersebut dengan jumlah frekuensi kelas
sebelumnya sedangkan untuk frekuensi kumulatif lebih dari (FK>)
diperoleh dari pengurangan jumlah total frekuensi data tersebut
dikurangi oleh frekuensi kelas tersebut dan kelas sebelumnya. Persen
(%) dalam frekuensi kumulatif kurang dari (FK<) dan frekuensi
kumulatif lebih dari (FK>) diperoleh dari frekuensi tiap kelas dibagi
dengan jumlah total frekuensi data tersebut dikali 100%. Pada tabel
distribusi frekuensi dimensi panjang lengan bawah untuk kelas kedua
dengan nilai kelas 23,6 – 25,1 dan tepi kelas 23,55 – 25,15 memiliki
frekuensi terbanyak yaitu 13, yang berarti dalam panjang kelas
(interval) 23,6 hingga 25,1 terdapat sebanyak 13 sebaran data. Pada
nilai kelas 23,6 – 25,1 terdapat nilai yang terletak di tengah-tengah
kelas atau nilai tengah, yang diperoleh dari hasil penjumlahan batas
bawah kelas dan batas atas kelas dibagi 2 hasilnya 24,35. Presentase
frekuensi relatif dari kelas kedua diperoleh dari pembagian frekuensi
kelas tersebut yaitu sebesar 13 dengan jumlah total frekuensi data
sebanyak 30 dikali 100% yang hasilnya adalah 43,33%, hal ini
menunjukan bahwa pada data kelas kedua sebanyak 43,33%,
mendominasi keseluruhan data dimensi panjang lengan bawah.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


V-42

Frekuensi kumulatif kurang dari (FK<) pada kelas kedua sebesar 22


yang diperoleh dari penjumlah frekuensi kelas kedua dan kelas
sebelumnya, yaitu 9+13, dan untuk presentasenya yaitu sebesar
73,33% yang diperoleh dari pembagian jumlah frekuensi FK< kelas
kedua sebesar 22 dengan jumlah total frekuensi sebesar 30 dikali
100%. Frekuensi kumulatif lebih dari (FK>) pada kelas kedua sebesar
8 yang diperoleh dari pengurangan jumlah total frekuensi data dengan
frekuensi kelas ketiga dan kelas sebelumnya yaitu 30-9-13, dan untuk
persentasenya yaitu sebesar 26,67% yang diperoleh dari pembagian
jumlah frekuensi FK> kelas kedua sebesar dengan jumlah total
frekuensi sebesar 30 dikali 100%.
b. Perhitungan Nilai Ukuran Pemusatan
Ukuran nilai pusat merupakan ukuran yang dapat mewakili data secara
keseluruhan. Dalam keperluan ananlisis data diperlukan ukuran-ukuran
yang dapat mewakili data tersebut sehingga apat dengan singkat serta
dapat digunakan untuk membandingkan keadaan berbagai kelompok data.
Ukuran-ukuran pemusatan yang akan kita gunakan adalah rata-rata
(mean), nilai tengah (median), dan modus.
Tabel 5.9 Ukuran Pemusatan Dimensi Panjang Lengan Bawah.
Nilai
No Tepi Kelas Nilai Tengah (X) f f.X
Kelas
21,95 – 204,7
1 22 – 23,5 22,75 9
23,55 5
23,55 – 1 316,5
2 23,6 – 25,1 24,35
25,15 3 5
25,15 –
3 25,2 – 26,7 25,95 3 77,85
26,75
26,75 –
4 26,8 – 28,3 27,55 3 82,65
28,35
28,35 –
5 28,4 – 29,9 29,15 1 29,15
29,95
29,95 –
6 30 – 31,5 30,75 1 30,75
31,55
3
741,7
0
Pada tabel ukuran pemusatan data terdiri dari nilai kelas, tepi kelas, nilai
tengah (X), frekuensi (f), dan jumlah perkalian nilai tengah dengan
frekuensi (f.X). rata-rata (mean), nilai tengah (median), dan modus. Nilai

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


V-43

kelas terdiri dari batas bawah kelas dan batas atas kelas yang menjadi
pemisah dengan kelas lainnya. Tepi kelas adalah hasil dari batas bawah
kelas dikurangi 0,05 dan batas atas kelas ditambah 0,05. Nilai tengah kelas
adalah hasil dari penjumlahan batas bawah kelas dan batas atas kelas
dibagi dua. Frekuensi adalah banyaknya data pada setiap kelas. Perkalian
frekuensi dengan nilai tengah (f.N) berguna untuk mencari rata-rata yang
nantinya dibagai dengan frekuensi total.
Mean adalah rata-rata dari beberapa data yang ada, diperoleh dari jumlah
total frekuensi dikali nilai tengah dibagai jumlah total frekuensi data.
Median adalah nilai yang terletak ditengah-tengah data, diperoleh dari tepi
bawah kelas median ditambah dari hasil setengah total frekuensi dikurangi
jumlah frekuensi sebelum kelas median dibagai frekuensi kelas median
dikali panjang interval kelas. Modus adalah nilai yang paling sering
muncul atau data yang mempunya nilai frekuensi paling tinggi, modus
diperoleh dari tepi bawah kelas modus ditambah selisih frekuensi kelas
modus dengan kelas sebelumnya dibagi jumlah selisi frekuensi modus
dengan kelas sebelumnya dan selisih frekuensi modus dengan kelas
setelahnya dikali panjang interval.
1) Menghitung Nilai Rata-Rata Hitung (Mean)
Mean adalah rata-rata nilai dari data-data.  Nilai mean dapat ditentukan
dengan membagi jumlah data dengan banyaknya data.

Mean

= 24,723
2) Menghitung Nilai Median

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


V-44

Median adalah nilai tengah dari data yang sudah diurutkan


sebelumnya. Median dapat dicari setelah data tersebut diurutkan dari
yang terkecil sampai yang terbesar.

Median = b + ( )p

= 23,55 + ( ) 1,6

= 23,55 + ( ) 1,6

= 23,55 + 0,738
= 24,288
3) Menghitung Nilai Modus
Modus adalah banyaknya nilai yang paling sering muncul di dalam
data tersebut. Selain nilai ataua data yang paling sering muncul modus
juga merupakan data yang mempunyai frekuensi terbesar. 

Modus = b + ( )p

= 23,55 + ( ) 1,6

= 23,55 + ( ) 1,6

= 23,55 + 0,457
= 24,007
Berdasarkan perhitungan manual dari 30 data dimensi tubuh panjang
lengan bawah responden untuk produk tempat sarung tangan dan kaos

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


V-45

kaki diperoleh mean sebesar 24,723, yang artinya rata-rata panjang


lengan bawah para responden adalah 24,288 cm. Median yang
diperoleh sebesar 24,288, yang berarti nilai tengah panjang lengan
bawah pada responden adalah 24,288 cm. Modus yang diperoleh
sebesar 24,007, yang berarti kebanyakan data panjang lengan bawah
para responden yang muncul adalah 24,007 cm.
d. Grafik Histogram, Poligon, dan Ogive
Bagian grafik histogram adalah grafik yang menggambarkan suatu
hubungan antara frekuensi dan tepi kelas dengan bentuk persegi panjang
atau seperti batang dan saling berhimpitan. Poligon merupakan grafik
garis yang dibuat dengan menarik garis ke titik tengah masing-masing
kelas dengan frekuensi yang sesuai. Grafik ogive adalah grafik dalam
bentuk garis yang menggunakan nilai frekuensi kumulatif sebagai
acuannya, dimana ogive positif menggunakan frekuensi kumulatif kurang
dari dan begitu juga sebaliknya.
1) Grafik Histogram
Grafik histogram merupakan grafik batang yang menampilkan frekuensi
data.batang-batang yang berhimpitan dengan sumbu Y dan pada sumbu X
merupakan nilai tepi kelas.

Gambar 5.13 Grafik Histogram Panjang Lengan Bawah.


Berdasarkan grafik 5.13 Grafik histogram dimensi panjang lengan
bawah pada kelas pertama menunjukkan nilai tepi kelas 21,95 – 23,55
yang dengan jumlah frekuensi 9, kemudian pada kelas kedua nilai tepi
kelas 23,55 – 25,15 dengan jumlah frekuensi 13, pada kelas ketiga

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


V-46

nilai tepi kelas 25,15 – 26,75 dengan jumlah frekuensi 3, selanjutnya


pada kelas keempat dengan nilai tepi kelas 26,75 – 28,35 dengan
jumlah frekuensi 3, pada kelas kelima nilai tepi kelas 28,35 – 29,95
dengan jumlah frekuensi 1, dan pada kelas terakhir atau keenam nilai
tepi kelas 29,95 – 31,55 dengan jumlah frekuensi 1.
2) Grafik Poligon
Poligon adalah grafik garis yang dibuat dengan menarik garis ke titik
tengah masing-masing kelas dengan frekuensi yang sesuai. Sumbu Y
pada poligon merupakan nilai frekuensi dari masing-masing kelas dan
sumbu X merupakan nilai tengah.

Gambar 5.14 Grafik Poligon Panjang Lengan Bawah.


Berdasarkan grafik poligon dimensi panjang lengan bawah pada kelas
pertama nilai tengah 22,75 dengan jumlah frekuensi 9, kemudian pada
kelas kedua nilai tengah 24,35 dengan jumlah frekuensi 13, pada kelas
ketiga nilai tengah 25,95 dengan jumlah frekuensi 3, pada kelas
keempat nilai tengah 27,55 dengan jumlah frekuensi 3, pada kelas
kelima nilai tengah 29,1 dengan jumlah frekuensi 1 dan terakhir pada
kelas keenam nilai tengah 30,75 dengan jumlah frekuensi 1. Pada
grafik poligon tidak menggunakan poligon tertutup karena titik tengah
pada kelas pertama dan kelas terakhir berbeda sehingga titik awal dan
titik akhir tidak bertemu pada satu titik.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


V-47

3) Grafik Ogive
Grafik ogive merupakan  grafik yang digambarkan berdasarkan data
yang sudah disusun dalam bentuk tabel distribusi frekuensi kumulatif.
Sumbu X pada ogive menggunakan nilai batas bawah kelas dan pada
sumbu Y menggunakan jumlah frekuensi kumulatif kurang dari (ogive
positif) dan jumlah frekuensi kumulatif lebih dari (ogive negatif). Pada
grafik dimensi panjang pangkal ke tangan garis ogive positif berwarna
jingga dan garis ogive negatif berwarna biru

Gambar 5.15 Grafik Ogive Panjang Lengan Bawah.


Garis ogive positif dimensi Panjang lengan bawah yang berwarna
jingga dimulai dari batas bawah kelas pertama bernilai 22 dengan
jumlah frekuensi kumulatif 0, batas bawah pada kelas kedua bernilai
23,6 dengan jumlah frekuensi kumulatif 9, kemudian batas bawah pada
kelas ketiga bernilai 25,2 dengan jumlah frekuensi kumulatif 22, batas
bawah kelas keempat bernilai 26,8 dengan jumah frekuensi kumulatif
25, batas bawah kelas kelima bernilai 28,4 dengan jumlah frekuensi
kumulatif 28, batas bawah pada kelas keenam yang bernilai 30 dengan
jumlah frekuensi kumulatif 29, dan terakhir pada batas atas kelas
keenam bernilai 31,6 dengan jumlah frekuensi kumulatif 30. Garis
ogive negatif dimensi Panjang lengan bawah yang berwarna biru
dimulai dari batas bawah kelas pertama bernilai 22 dengan jumlah

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


V-48

frekuensi kumulatif 30, batas bawah kelas kedua bernilai 23,6 dengan
jumlah frekuensi kumulatif 21, batas bawah kelas ketiga bernilai 25,2
dengan jumlah frekuensi kumulatif 8, kemudian pada batas bawah
kelas keempat bernilai 26,8 dengan jumlah frekuensi kumulatif 5,
selanjutnya pada batas bawah kelas kelima bernilai 28,4 dengan
jumlah frekuensi kumulatif 2, batas bawah pada kelas keenam bernilai
30 dengan jumlah frekuensi kumulatif 1, dan yang terakhir pada batas
atas kelas keenam bernilai 31,6 dengan jumlah frekuensi kumulatif 0.

5.2.3 Pengolahan Software


Dalam pengolahan software pada modul distribusi frekuensi ini
menggunakan software SPSS 16.0. Pengolahan data dengan bantuan software
dilakukan dengan cepat, tepat, dan akurat. Berikut merupakan langkah-langkah
pengolahan software SPSS 16.0.
Langkah pertama adalah membuka software SPSS 16.0 pada komputer
yang sudah diinstal software SPSS 16.0, setelah terbuka akan muncul tampilan
awal pada data view. Tampilannya akan seperti pada Gambar 5.16.

Gambar 5.16 Tampilan Awal


Jika sudah seperti pada gambar 5.16, selanjutnya memilih sheet variable
view kemudian mengetik Panjang_Jari_Ketiga pada kolom name baris pertama
mengetik, Lebar_Tangan pada kolom name baris kedua, Pangkal_Ke_Tangan
pada kolom name baris ketiga, dan Panjang_Lengan Bawah pada kolom name
bari keempat. Kemudian mengatur type menjadi numeric pada semua dimensi,

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


V-49

lalu width menjadi 8, selanjutnya mengisi decimals menjadi 1, setelah itu


mengubah values menjadi none, missing menjadi none, columns menjadi 8, align
menjadi right, dan measure menjadi scale. Tampilannya akan seperti pada
Gambar 5.17.

Gambar 5.17 Variable View


Langkah berikutnya memilih sheet data view lalu memasukkan 30 data
dalam setiap dimensi Panjang_Jari_ketiga , Lebar_Tangan, Pangkal_Ke_Tangan,
dan Panjang_Lengan_Bawah. Tampilannya akan seperti pada Gambar 5.18.

Gambar 5.18 Data View


Setelah itu memilih analyze yang ada pada menu bar, lalu memilih
descriptive statistic kemudian frequencies. Tampilannya akan seperti pada
Gambar 5.19.

Gambar 5.19 Menubar Analyze


Langkah selanjutnya adalah memindahkan variabel Panjang_Jari_Ketiga ,
Lebar_Tangan, Pangkal_Tangan, dan Panjang_Lengan_Bawah pada kolom
variable. Tampilannya akan seperti pada Gambar 5.20.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


V-50

Gambar 5.20 Kotak Dialog Frequencies


Setelah itu mengklik statistics, setelah muncul kotak statistics, memilih
mean, median, mode pada central tendency, dan memilih minimum, maximum
pada dispersion, setelah itu mengklik continue. Tampilannya akan seperti pada
Gambar 5.21.

Gambar 5.21 Frequencies Statistics


Langkah yang terakhir adalah memilih histograms pada chart type, lalu
memilih with normal curve, dan memilih continue kemudian mengklik OK.
Tampilannya akan seperti pada Gambar 5.22.

Gambar 5.22 Frequencies Charts


Setelah itu akan muncul hasil output dari frequencies statistics yang telah
diproses menggunakan software SPSS 16.0. Output yang dihasilakan berupa
output statistics dan histogram. Berikut merupakan Gambar 5.23 Output Statistics.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


V-51

Gambar 5.23 Output Statistics


Pada output frequencies statistics software SPSS 16.0 terdapat valid
missing sebesar 30 yang menunjukan bayaknya data yang telah diinput pada
setiap variable dimensi berjumlah 30 dan tidak ada yang tertinggal. Pada dimensi
panjang jari ketiga menunjukkan bahwa nilai mean sebesar 8,220, yang berarti
rata-rata dari 30 data panjang jari ketiga responden sebesar 8,220 cm. Nilai
median atau nilai tengah sebesar 8,000, yang berarti nilai yang terletak di tengah-
tengah data panjang jari ketiga dari 30 responden sebesar 8,000 cm. Nilai Modus
atau nilai yang paling sering muncul pada dimensi panjang jari ketiga adalah 8,0,
yang berarti data panjang jari ketiga dari 30 responden yang paling sering muncul
adalah 8,0 cm. Nilai minimum atau nilai terkecil dari 30 data dimensi panjang jari
ketiga adalah 7,0, sedangkan nilai maximum atau nilai terbesar dari 30 data
dimensi panjang jari ketiga adalah 9,8.
Pada dimensi lebar tangan menunjukkan bahwa nilai mean sebesar 9,423,
yang berarti rata-rata dari 30 data lebar tangan responden sebesar 9,423 cm. Nilai
median atau nilai tengah sebesar 9,500, yang berarti nilai yang terletak di tengah-
tengah data lebar tangan dari 30 responden sebesar 9,500 cm. Nilai Modus atau
nilai yang paling sering muncul pada dimensi lebar tangan adalah 10,00, yang
berarti data lebar tangan dari 30 responden yang paling sering muncul adalah
10,00 cm. Nilai minimum atau nilai terkecil dari 30 data dimensi lebar tangan
adalah 7,0, sedangkan nilai maximum atau nilai terbesar dari 30 data dimensi
lebar tangan adalah 12,0.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


V-52

Pada dimensi panjang pangkal ke tangan menunjukkan bahwa nilai mean


sebesar 10,223, yang berarti rata-rata dari 30 data panjang pangkal ke tangan
responden sebesar 10,223 cm. Nilai median atau nilai tengah sebesar 10,000, yang
berarti nilai yang terletak di tengah-tengah data panjang pangkal ke tangan dari 30
responden sebesar 10,000 cm. Nilai Modus atau nilai yang paling sering muncul
pada dimensi panjang pangkal ke tangan adalah 10,00, yang berarti data panjang
pangkal ke tangan dari 30 responden yang paling sering muncul adalah 8,0 cm.
Nilai minimum atau nilai terkecil dari 30 data dimensi panjang pangkal ke tangan
adalah 8,0, sedangkan nilai maximum atau nilai terbesar dari 30 data dimensi
panjang pangkal ke tangan adalah 12,0.
Pada dimensi panjang lengan bawah menunjukkan bahwa nilai mean sebesar
24,767, yang berarti rata-rata dari 30 data panjang lengan bawah responden
sebesar 24,767 cm. Nilai median atau nilai tengah sebesar 24,500, yang berarti
nilai yang terletak di tengah-tengah data panjang lengan bawah dari 30 responden
sebesar 24,500 cm. Nilai Modus atau nilai yang paling sering muncul pada
dimensi panjang lengan bawah adalah 24,0, yang berarti data panjang lengan
bawah dari 30 responden yang paling sering muncul adalah 24,0 cm. Nilai modus
pada dimensi panjang lengan bawah yaitu sebesar 24,00a. Huruf a pada nilai
modus menunjukkan bahwa terdapat lebih dari satu nilai modus dan yang
ditampilkan pada output statistics adalah nilai modus terkecil. Jika menggunaka
perhitungan data tunggal pada dimensi panjang lengan bawah terdapat dua nilai
modus yaitu 24,0 dan 25,0 yang masing-masing berjumlah lima data. Karena pada
pengolahan software menggunakan pengolahan data tunggal yang telah diurutkan
dari data terkecil ke data terbesar maka yang ditampilkan pada output statistics
adalah 24,0 yang merupakan nilai modus terkecil dibandingkan 25,0. Nilai
minimum atau nilai terkecil dari 30 data dimensi panjang jari ketiga adalah 22,0,
sedangkan nilai maximum atau nilai terbesar dari 30 data dimensi panjang jari
ketiga adalah 31,0.
Kemudian ada output dari charts yang memberikan hasil pengolahan data
dalam bentuk histogram. Berikut merupakan histogram dari data yang telah

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


V-53

dimasukkan dan diproses ke dalam software SPSS 16.0. Berdasarkan Gambar 5.24
Output Histogram panjang jari ketiga yaitu sebagai berikut.

Gambar 5.24 Output Histogram Panjang Jari Ketiga


Berdasarkan Gambar 5.24 Output Histogram Panjang Jari Ketiga
pengolahan software, terdiri dari enam batang. Nilai sumbu X pada histogram
pengolahan software menunjukkan nilai murni dari data yang diinput ke dalam
software SPSS 16.0. Pada sebelah kanan grafik histogram menunjukkan nilai
mean sebesar 8,22, hal ini menyatakan bahwa rata-rata pada data di dalam grafik
histogram dimensi panjang jari ketiga, kemudian terdapat Std.Dev yaitu nilai
standard deviation atau penyimpangan data sebesar 0,824, yang berarti besar
penyimpangan data dimensi panjang jari ketiga sebesar 0,824, dan N sebesar 30,
N adalah jumlah sampel data yang telah diinput.
Berikut merupakan histogram dari data yang telah dimasukkan dan diproses
ke dalam SPSS 16.0. Berdasarkan Gambar 5.25 Output Histogram Lebar Tangan
yaitu sebagai berikut.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


V-54

Gambar 5.25 Output Histogram Lebar Tangan


Berdasarkan Gambar 5.25 Output Histogram Lebar Tangan pengolahan
software, yang teridiri dari sepuluh batang. Nilai sumbu X pada histogram
pengolahan software menunjukkan nilai murni dari data yang diinput ke dalam
software SPSS 16.0. Pada sebelah kanan grafik histogram menunjukkan nilai
mean sebesar 9,42, hal ini menyatakan bahwa rata-rata pada data di dalam grafik
histogram dimensi lebar tangan, kemudian terdapat Std.Dev yaitu nilai standard
deviation atau penyimpangan data sebesar 1,049, yang berarti besar
penyimpangan data dimensi lebar tangan sebesar 1,049, dan N sebesar 30, N
adalah jumlah sampel data yang telah diinput.
Berikut merupakan histogram dari data yang telah dimasukkan dan diproses
ke dalam SPSS 16.0. Berdasarkan Gambar 5.26 Output Histogram Panjang
Pangkal ke Tangan yaitu sebagai berikut.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


V-55

Gambar 5.26 Output Histogram Panjang Pangkal ke Tangan


Berdasarkan Gambar 5.26 Output Histogram Panjang Pangkal ke Tangan
pengolahan software, yang teridiri dari tujuh batang. Nilai sumbu X pada
histogram pengolahan software menunjukkan nilai murni dari data yang diinput
ke dalam software SPSS 16.0. Pada sebelah kanan grafik histogram menunjukkan
nilai mean sebesar 10,22, hal ini menyatakan bahwa rata-rata pada data di dalam
grafik histogram dimensi panjang pangkal ke tangan, kemudian terdapat Std.Dev
yaitu nilai standard deviation atau penyimpangan data sebesar 0,95, yang berarti
besar penyimpangan data dimensi panjang pangkal ke tangan sebesar 0,95, dan N
sebesar 30, N adalah jumlah sampel data yang telah diinput.
Berikut merupakan histogram dari data yang telah dimasukkan dan diproses
ke dalam SPSS 16.0. Berdasarkan Gambar 5.27 Output Histogram Panjang
Lengan Bawah yaitu sebagai berikut.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


V-56

Gambar 5.27 Output Histogram Panjang Lengan Bawah


Berdasarkan Gambar 5.27 Output Histogram Panjang Lengan Bawah
pengolahan software, yang teridiri dari delapan batang. Nilai sumbu X pada
histogram pengolahan software menunjukkan nilai murni dari data yang diinput
ke dalam software SPSS 16.0. Pada sebelah kanan grafik histogram menunjukkan
nilai mean sebesar 24,77, hal ini menyatakan bahwa rata-rata pada data di dalam
grafik histogram dimensi panjang lengan bawah, kemudian terdapat Std.Dev yaitu
nilai standard deviation atau penyimpangan data sebesar 2,079, yang berarti besar
penyimpangan data dimensi panjang lengan bawah sebesar 2,079, dan N sebesar
30, N adalah jumlah sampel data yang telah diinput.

5.2.4 Analisis Perbandingan Hasil Perhitungan Manual Dan Pengolahan


Software
Analisis perbandingan hasil perhitungan manual dan pengolahan software
didapatkan setelah melewati langkah-langkah dalam perhitungan manual dan
software SPSS 16.0, yang akhirnya diperoleh hasil perhitungan manual dan
perhitungan software dari ukuran nilai pusat dan grafik histogram.
1. Dimensi Panjang Jari Ketiga

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


V-57

Berdasarkan hasil akhir dari perhitungan manual dan pengolahan software


SPSS 16.0 untuk dimensi panjang lengan bawah. Berikut merupakan Tabel
Perbandingan Dimensi Panjang Jari Ketiga.
Tabel 5.10 Perbandingan Dimensi Panjang Jari Ketiga
Dimensi Panjang Jari ke
Ukuran
No. Tiga
Pemusatan
Manual Software
1. Mean 8,350 8,220
2. Median 8,165 8,000
3. Modus 8,110 8,000
Dari Tabel 5.10 Perbandingan Dimensi Panjang Jari Ketiga diatas, diketahui
perbandingan antara hasil perhitungan manual dengan hasil pengolahan
software terhadap nilai dimensi panjang jari ketiga, yaitu nilai mean,
median, dan modus. Nilai mean diperoleh pada perhitungan manual sebesar
8,350 sedangkan pada pengolahan software nilai mean diperoleh sebesar
8,220, sehingga terdapat perbedaan sebesar 0,130. Nilai median yang
didapat memiliki hasil yang berbeda pada perhitungan manual dengan
pengolahan software, untuk perhitungan manual diperoleh sebesar 8,165
sedangkan pada pengolahan software diperoleh sebesar 8,000, sehingga
terdapat perbedaan sebesar 0,165. Nilai modus yang didapat memiliki hasil
yang berbeda pada perhitungan manual dengan pengolahan software, untuk
perhitungan manual diperoleh sebesar 8,110 dan pengolahan software
diperoleh sebesar 8,000, sehingga terdapat perbedaan sebesar 0,110.
Berdasarkan tabel perbandingan hasil perhitungan manual dan software
terdapat perbedaan hasil mean, median, dan modus antara perhitungan
manual dan pengolahan software. Hal tersebut dikarenakan perhitungan
software lebih akurat dibandingkan dengan perhitungan manual, karena pada
perhitungan manual menggunakan perhitungan data kelompok dan terdapat
pembulatan angka. Namun pada pengolahan software menggunakan
perhitungan data tunggal dan tidak ada pembulatan. Pada perhitungan
manual dan pengolahan software didapatkan hasil yang dijadikan
perbandingan antara histogram manual dan software. Perbandingan antara
histogram manual dan pengolahan software pada dimensi Panjang jari ketiga
merupakan perbandingan hasil histogram setelah didapat hasil perhitungan

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


V-58

manual yang kemudian dapat dibandingkan dengan dengan hasil histogram


dari pengolahan software SPSS 16.0. Berikut ini adalah gambar
perbandingan histogram dimensi panjang jari ketiga yang diperoleh secara
perhitungan manual dan pengolahan software. Berikut ini adalah gambar
perbandingan histogram dimensi Panjang Jari Ketiga manual dan software
seperti pada Gambar 5.28.

Gambar 5.28 Perbandingan Histogram Panjang Jari Ketiga


Pada Gambar 5.28 Perbandingan Histogram Panjang Jari Ketiga tidak
terdapat perbedaan antara histogram pada perhitungan manual dan
pengolahan software, meskipun pada perhitungan manual menggunakan
perhitungan data kelompok sedangkan pengolahan software menggunaan
data tunggal. Pada perhitungan manual dan pengolahan software SPSS 16.0
batang histogram panjang jari ketiga masing-masing berjumlah enam. Selain
itu pada perhitungan manual dan pengolahan software grafik histogram
dimensi panjang jari ketiga saling berhimpit. Hal ini dikarenakan sumbu x
pada histogram manual dan histogram pengolahan software sama-sama
menggunakan nilai batas bawah kelas, sehingga batang pada histogramnya
akan berhimpit. Bentuk kurva pada histogram software ini berbentuk
lonceng yang condong ke kanan atau condong positif. Hal ini terjadi karena
nilai mean lebih besar daripada nilai median dan lebih besar juga daripada
nilai modus. Dalam Histogram pada pengolahan software SPSS 16.0 ini
memperlihatkan juga tambahan informasi berupa nilai mean atau nilai rata-
rata dari seluruh data dimensi panjang jari ketiga sebesar 8,220 dengan nilai
standard deviation atau penyimpangan data dari rata-ratanya sebesar 0,824

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


V-59

dan nilai N sebesar 30 yang menunjukkan bahwa data yang terinput


sebanyak 30 data.
2. Dimensi Lebar Tangan
Berdasarkan hasil akhir dari perhitungan manual dan pengolahan software
SPSS 16.0 untuk dimensi lebar tangan. Berikut merupakan Tabel 5.11
Perbandingan Dimensi lebar tangan.

Tabel 5.11 Perbandingan Dimensi Lebar Tangan


Dimensi Lebar
Ukuran
No. Tangan
Pemusatan
Manual Software
1. Mean 9,440 9,423
2. Median 9,550 9,500
3. Modus 9,843 10,000
Dari Tabel 5.11 Perbandingan Dimensi Lebar Tangan diatas, diketahui
perbandingan antara hasil perhitungan manual dengan hasil pengolahan
software terhadap nilai dimensi lebar tangan, yaitu nilai mean, median, dan
modus. Nilai mean diperoleh pada perhitungan manual sebesar 9,440
sedangkan pada pengolahan software nilai mean diperoleh sebesar 9,423,
sehingga terdapat perbedaan sebesar 0,017. Nilai median yang didapat
memiliki hasil yang berbeda pada perhitungan manual dengan pengolahan
software, untuk perhitungan manual diperoleh sebesar 9,55 sedangkan pada
pengolahan software diperoleh sebesar 9,500, sehingga terdapat perbedaan
sebesar 0,05. Nilai modus yang didapat memiliki hasil yang berbeda pada
perhitungan manual dengan pengolahan software, untuk perhitungan manual
diperoleh sebesar 9,843 dan pengolahan software diperoleh sebesar 10,000,
sehingga terdapat perbedaan sebesar 0,157. Berdasarkan tabel perbandingan
hasil perhitungan manual dan software terdapat perbedaan hasil mean,
median, dan modus antara perhitungan manual dan pengolahan software.
Hal tersebut dikarenakan perhitungan software lebih akurat dibandingkan
dengan perhitungan manual, karena pada perhitungan manual menggunakan
perhitungan data kelompok dan terdapat pembulatan angka. Namun pada
pengolahan software menggunakan perhitungan data tunggal dan tidak ada
pembulatan. Pada perhitungan manual dan pengolahan software didapatkan
hasil yang dijadikan perbandingan antara histogram manual dan software.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


V-60

Perbandingan antara histogram manual dan pengolahan software pada


dimensi lebar tangan merupakan perbandingan hasil histogram setelah
didapat hasil perhitungan manual yang kemudian dapat dibandingkan
dengan dengan hasil histogram dari pengolahan software SPSS 16.0. Berikut
ini adalah gambar perbandingan histogram dimensi lebar tangan yang
diperoleh secara perhitungan manual dan pengolahan software. Berikut ini
adalah gambar perbandingan histogram dimensi lebar tangan manual dan
software seperti pada Gambar 5.29.

Gambar 5.29 Perbandingan Histogram Lebar Tangan


Pada Gambar 5.29 Perbandingan Histogram Lebar Tangan terdapat
perbedaan histogram pada perhitungan manual dan pengolahan software
yaitu pada jumlah batang histogram. Pada perhitungan manual jumlah
batang histogram lebar tangan berjumlah enam, sedangkan pada pengolahan
software SPSS 16.0 batang histogram lebar tangan berjumlah sepuluh. Pada
perhitungan manual untuk dimensi lebar tangan grafik histogram saling
berhimpit, hal ini terjadi dikarenakan pada perhitungan manual digunakan
perhitungan data kelompok. Sumbu X pada histogram manual menggunakan
nilai tepi kelas, sehingga batang pada histogramnya akan berhimpit. Tetapi
pada Grafik histogram pengolahan software SPSS 16.0 dimensi lebar tangan,
batang histogramnya terdapat celah antara batang ke-9 dan batang ke-10,
pengolahan software SPSS 16.0 menggunakan perhitungan data tunggal.
Bentuk kurva pada histogram software ini berbentuk lonceng yang condong
ke kanan atau condong positif. Hal ini terjadi karena nilai mean lebih besar
daripada nilai median dan lebih besar juga daripada nilai modus. Dalam

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


V-61

Histogram pada pengolahan software SPSS 16.0 ini memperlihatkan juga


tambahan informasi berupa nilai mean atau nilai rata-rata dari seluruh data
dimensi lebar tangan sebesar 9,42 dengan nilai standard deviation atau
penyimpangan data dari rata-ratanya sebesar 1,049 dan nilai N sebesar 30
yang menunjukkan bahwa data yang terinput sebanyak 30 data.
3. Dimensi Panjang Pangkal ke Tangan
Berdasarkan hasil akhir dari perhitungan manual dan pengolahan software
SPSS 16.0 untuk dimensi panjang pangkal ke tangan. Berikut merupakan
Tabel 5.12 Perbandingan Dimensi Panjang Pangkal ke Tangan.
Tabel 5.12 Perbandingan Dimensi Panjang Pangkal ke Tangan
Dimensi Panjang Pangkal ke
Ukuran
No. Tangan
Pemusatan
Manual Software
1. Mean 10,143 10,223
2. Median 9,986 10,000
3. Modus 9,758 10,0
Dari Tabel 5.12 Perbandingan Dimensi Panjang Pangkal ke Tangan diatas,
diketahui perbandingan antara hasil perhitungan manual dengan hasil
pengolahan software terhadap nilai dimensi panjang pangkal ke tangan,
yaitu nilai mean, median, dan modus. Nilai mean diperoleh pada
perhitungan manual sebesar 10,143 sedangkan pada pengolahan software
nilai mean diperoleh sebesar 10,223, sehingga terdapat perbedaan sebesar
0,080. Nilai median yang didapat memiliki hasil yang berbeda pada
perhitungan manual dengan pengolahan software, untuk perhitungan manual
diperoleh sebesar 9,986 sedangkan pada pengolahan software diperoleh
sebesar 10,000, sehingga terdapat perbedaan sebesar 0,014. Nilai modus
yang didapat memiliki hasil yang berbeda pada perhitungan manual dengan
pengolahan software, untuk perhitungan manual diperoleh sebesar 9,758 dan
pengolahan software diperoleh sebesar 10,0, sehingga terdapat perbedaan
sebesar 0,242. Berdasarkan tabel perbandingan hasil perhitungan manual
dan software terdapat perbedaan hasil mean, median, dan modus antara
perhitungan manual dan pengolahan software. Hal tersebut dikarenakan
perhitungan software lebih akurat dibandingkan dengan perhitungan manual,
karena pada perhitungan manual menggunakan perhitungan data kelompok

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


V-62

dan terdapat pembulatan angka. Namun pada pengolahan software


menggunakan perhitungan data tunggal dan tidak ada pembulatan. Pada
perhitungan manual dan pengolahan software didapatkan hasil yang
dijadikan perbandingan antara histogram manual dan software.
Perbandingan antara histogram manual dan pengolahan software pada
dimensi Panjang Pangkal ke Tanga merupakan perbandingan hasil
histogram setelah didapat hasil perhitungan manual yang kemudian dapat
dibandingkan dengan dengan hasil histogram dari pengolahan software
SPSS 16.0. Berikut ini adalah gambar perbandingan histogram dimensi
Panjang Pangkal ke Tangan yang diperoleh secara perhitungan manual dan
pengolahan software. Berikut ini adalah gambar perbandingan histogram
dimensi panjang pangkal tangan manual dan software seperti pada Gambar
5.30.

Gambar 5.30 Perbandingan Histogram Panjang Pangkal ke Tangan


Pada Gambar 5.30 Perbandingan Histogram Panjang Pangkal ke Tangan
terdapat perbedaan pada perhitungan manual dan pengolahan software yaitu
pada jumlah batang histogram. Pada perhitungan manual jumlah batang
histogram panjang pangkal ke tangan berjumlah enam, sedangkan pada
pengolahan software SPSS 16.0 batang histogram Panjang pangkal ke
tangan berjumlah tujuh. Pada perhitungan manual untuk dimensi panjang
pangkal ke tangan grafik histogram saling berhimpit, hal ini terjadi
dikarenakan pada perhitungan manual digunakan perhitungan data
kelompok selain itu sumbu x pada histogram manual menggunakan nilai tepi
kelas, sehingga batang pada histogramnya akan berhimpit. Tetapi pada
grafik histogram pengolahan software SPSS 16.0 dimensi panjang pangkal

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


V-63

ke tangan, batang histogramnya terdapat dua celah yaitu, diantara batang


pertama dan kedua, dan juga pada batang keenam dan ketujuh, hal ini
dikarenakan pengolahan software SPSS 16.0 menggunakan perhitungan data
tunggal. Bentuk kurva pada histogram software ini berbentuk lonceng yang
condong ke kanan atau condong positif. Hal ini terjadi karena nilai mean
lebih besar daripada nilai median dan lebih besar juga daripada nilai modus.
Dalam histogram pada pengolahan software SPSS 16.0 ini memperlihatkan
juga tambahan informasi berupa nilai mean atau nilai rata-rata dari seluruh
data dimensi panjang pangkal ke tangan sebesar 10,22 dengan nilai standard
deviation atau penyimpangan data dari rata-ratanya sebesar 0,95 dan nilai N
sebesar 30 yang menunjukkan bahwa data yang terinput sebanyak 30.
4. Dimensi Panjang Lengan Bawah
Berdasarkan hasil akhir dari perhitungan manual dan pengolahan software
SPSS 16.0 untuk dimensi panjang lengan bawah. Berikut merupakan Tabel
5.13 Perbandingan Dimensi Panjang Lengan Bawah.
Tabel 5.13 Perbandingan Dimensi Panjang Lengan Bawah
Dimensi Panjang Lengan
Ukuran
No. Bawah
Pemusatan
Manual Software
1. Mean 24,723 24,767
2. Median 24,288 24,500
3. Modus 24,007 24,0

Dari Tabel 5.13 Perbandingan Dimensi Panjang Lengan Bawah diatas,


diketahui perbandingan antara hasil perhitungan manual dengan hasil
pengolahan software terhadap nilai dimensi panjang lengan bawah, yaitu
nilai mean, median, dan modus. Nilai mean diperoleh pada perhitungan
manual sebesar 24,723 sedangkan pada pengolahan software nilai mean
diperoleh sebesar 24,767, sehingga terdapat perbedaan sebesar 0,044. Nilai
median yang didapat memiliki hasil yang berbeda pada perhitungan manual
dengan pengolahan software, untuk perhitungan manual diperoleh sebesar
24,288 sedangkan pada pengolahan software diperoleh sebesar 24,500,
sehingga terdapat perbedaan sebesar 0,212. Nilai modus yang didapat
memiliki hasil yang berbeda pada perhitungan manual dengan pengolahan

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


V-64

software, untuk perhitungan manual diperoleh sebesar 24,007 dan


pengolahan software diperoleh sebesar 24,0, sehingga terdapat perbedaan
sebesar 0,007. Berdasarkan tabel perbandingan hasil perhitungan manual
dan software terdapat perbedaan hasil mean, median, dan modus antara
perhitungan manual dan pengolahan software. Hal tersebut dikarenakan
perhitungan software lebih akurat dibandingkan dengan perhitungan manual,
karena pada perhitungan manual menggunakan perhitungan data kelompok
dan terdapat pembulatan angka. Namun pada pengolahan software
menggunakan perhitungan data tunggal dan tidak ada pembulatan. Pada
perhitungan manual dan pengolahan software didapatkan hasil yang
dijadikan perbandingan antara histogram manual dan software.
Perbandingan antara histogram manual dan pengolahan software pada
dimensi lebar tangan merupakan perbandingan hasil histogram setelah
didapat hasil perhitungan manual yang kemudian dapat dibandingkan
dengan dengan hasil histogram dari pengolahan software SPSS 16.0. Berikut
ini adalah gambar perbandingan histogram dimensi Panjang Lengan Bawah
yang diperoleh secara perhitungan manual dan pengolahan software. Berikut
ini adalah gambar perbandingan histogram dimensi panjang lengan bawah
manual dan software seperti pada Gambar 5.31.

Gambar 5.31 Perbandingan Histogram Panjang Lengan Bawah

Pada Gambar 5.31 Perbandingan Histogram Panjang Lengan Bawah


terdapat perbedaan pada perhitungan manual dan pengolahan software yaitu
pada jumlah batang histogram. Pada perhitungan manual jumlah batang
histogram panjang lengan bawah berjumlah enam, sedangkan pada
pengolahan software SPSS 16.0 batang histogram panjang lengan bawah

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


V-65

berjumlah delapan. Pada perhitungan manual untuk dimensi panjang lengan


bawah grafik histogram saling berhimpit, hal ini terjadi dikarenakan pada
perhitungan manual digunakan perhitungan data kelompok selain itu sumbu
x pada histogram manual menggunakan nilai tepi kelas, sehingga batang
pada histogramnya akan berhimpit. Tetapi pada grafik histogram pengolahan
software SPSS 16.0 dimensi panjang lengan bawah yaitu, diantara batang
ketujuh dan kedelapan, hal ini dikarenakan pengolahan software SPSS 16.0
menggunakan perhitungan data tunggal. Bentuk kurva pada histogram
software ini berbentuk lonceng yang condong ke kanan atau condong positif.
Hal ini terjadi karena nilai mean lebih besar daripada nilai median dan lebih
besar juga daripada nilai modus. Dalam Histogram pada pengolahan
software SPSS 16.0 ini memperlihatkan juga tambahan informasi berupa
nilai mean atau nilai rata-rata dari seluruh data dimensi panjang lengan
bawah sebesar 24,77 dengan nilai standard deviation atau penyimpangan
data dari rata-ratanya sebesar 2,079 dan nilai N sebesar 30 yang
menunjukkan bahwa data yang terinput sebanyak 30.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020

Anda mungkin juga menyukai