METODE EVALUASI
Saat ditemukan adanya kesenjangan antara tolak ukur dengan capaian suatu program
maka harus dicari kemungkinan penyebab masalah pada unsur masukan baik dapat
dilihat melalui input, progres, ataupun pada lingkungan tempat tinggalnnya. Sedangkan
untuk menentukan adanya masalah pada hasil keluaran (output) atau dampak dengan
menetapkan indikator yang akan dipakai pada saat akan mengukur keluaran atau dampak
Pada praktikum evapro ini kami mengambil data dari Puskesmas Bernung. Puskesmas
Bernung dapat dijangakau menggunakan motor maupun mobil, tetapi terdapat dua
daerah tertinggal yaitu pada Bukit Dusun dan Dusun Makarsi yang sulit menjangkau
puskesmas ini. Beberapa upaya kesehatan telah dilakukan pada Puskesmas Bernung
(P2M), Program Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana (KB), Program Upaya
Peningkatan Gizi Masyrakat, Program Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan, dan Program
Pada program kesehatan ibu dan anak dan imunisasi pada Puskesmas Bernung terdiri
atas lima indikator, yaitu Imunisasi BCG dengan target capaian program 90%, Imunisasi
Hepatitis dengan target capaian program 90%, kunjungan neonatus ke-3 (KN3) dengan
target capaian program 90%, kunjungan pemeriksaan ibu hamil ke-4 (K4) dengan target
capaian program 90%, dan indikator yang terakhir adalah persalinan oleh nakes (PN)
Bahan evaluasi didapat dari laporan Program Imunisasi di Wilayah Kerja Puskesmas
Bernung
Evaluasi program deteksi hipertensi pada masyarakat usia 15-59 tahun di Wilayah Kerja
Langkah awal untuk dapat menentukan adanya masalah dari pencapain hasil output
adalah dengan menetapkan tolak ukur atau standar yang ingin dicapai. Nilai standar
atau tolak ukur ini dapat diperoleh dari Standar Pelayanan Minimal Puskesmas
Bila terdapat kesenjangan, ditetapkan sebagai masalah. Setelah diketahui tolak ukur,
dengan tolak ukur tersebut. Bila pencapaian tidak sesuai dengan tolak ukur, maka
Berbagai penyebab masalah yang terdapat pada kerangka konsep selanjutnya akan
Setelah diketahui semua penyebab masalah, dicari dan dibuat beberapa alternatif
masalah ini dibuat dengan memperhatikan kemampuan serta situasi dan kondisi
Puskesmas.
Dari berbagai alternatif cara pemecahan masalah yang telah dibuat, maka akan dipilih
Hal pertama yang dipertimbangkan dalam teknik kriteria matriks untuk memilih
prioritas penyelesaian masalah/ jalan keluar adalah efektivitas. Dalam kriteria ini,
diberikan nilai 1 (paling tidak efektif) hingga nilai 5 (paling efektif). Terdapat
Terdapat beberapa hal yang dijadikan patokan dalam hal efektivitas, yaitu:
masalah yang dapat diatasi oleh suatu jalan keluar, semakin penting prioritas
diselesaikan oleh suatu jalan keluar, maka semakin penting prioritas jalan
keluar tersebut.
dapat mengatasi suatu masalah, makin sensitif dan makin penting prioritas
masalah ialah efisiensi jalan keluar yang diajukan. Pada kriteria ini diberikan nilai 1
(paling efisien) hingga nilai 5 (paling tidak efisien). Nilai efisiensi dikaitkan dengan
biaya (Cost, C) yang diperlukan untuk melaksanakan suatu jalan keluar. Makin besar
biaya yang harus dikeluarkan untuk melaksanakan suatu jalan keluar, makin tidak
ditempatkan dalam tabel dan dihitung nilai prioritasnya berdasarkan rumus berikut:
M x I xV
P=
C
Keterangan :
- P : Priority - V : Vulnerbility
- M : Magnitude - C : Cost
- I : Importance
- V : Vulnerbil