METODOLOGI PENULISAN
Mulai
Penelitian Pendahuluan
Penelitian pendahuluan dilakukan melalui wawancara dengan pihak CV X
mengenai masalah dan kondisi aktual perusahaan.
Identifikasi Masalah
1. Sering terjadinya kekurangan pemenuhan permintaan perusahaan dari supplier.
2. Kekurangan akurasi kuantitas permintaan yang dikirim.
Perumusan Masalah
1. Apa kriteria dan sub kriteria yang sebaiknya digunakan perusahaan dalam
memilih supplier?
2. Apa kriteria dan sub kriteria yang paling penting bagi perusahaan dalam memilih
supplier?
3. Supplier mana yang sebaiknya perusahaan pilih?
4. Manfaat apa yang dapat diperoleh perusahaan dalam menerapkan usulan
penentuan prioritas supplier?
Gambar 3.1
Flowchart Penulisan (1)
3-1
Bab 3 Metodologi Penelitian 3-2
Tujuan Penelitian
1. Mengidentifikasi dan menentukan kriteria dan sub kriteria yang sebaiknya
digunakan perusahaan dalam memilih supplier.
2. Menentukan yang paling penting bagi perusahaan dalam memilih supplier.
3. Menentukan supplier yang sebaiknya perusahaan pilih.
4. Mengidentifikasi manfaat yang dapat diperoleh perusahaan dalam menerapkan
usulan penentuan prioritas supplier.
Landasan Teori
Teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
- Supply Chain Management (SCM)
- Pemilihan Supplier dalam SCM
- Model Evaluasi Kinerja Supplier
- Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
- Analytical Hierarchy Process (AHP)
- Multi Attribute Utility Theory (MAUT)
Pengumpulan Data
1. Data perusahaan.
2. Data supplier minyak goreng.
3. Data kriteria yang digunakan perusahaan.
Pengolahan Data
Gambar 3.1
Flowchart Penulisan (2)
Analisis
Analisis yang dari hasil pengolahan data adalah sebagai berikut:
1. Analisis kriteria dan sub kriteria dalam pemilihan supplier.
2. Analisis bobot kriteria dan sub kriteria dalam pemilihan supplier.
3. Analisis peringkat prioritas supplier.
4. Analisis strategi supplier.
Selesai
Gambar 3.1
Flowchart Penulisan (3)
• Pengidentifikasian Masalah
Pada langkah ini, penulis mencari tahu lebih lanjut masalah-masalah pokok
yang mempengaruhi kinerja perusahaan dan juga penyebab terjadinya masalah
yang terjadi di perusahaan. Penulis juga mencari tahu proses operasional
perusahaan. Perusahaan terkadang tidak terpenuhi permintaannya oleh supplier
karena stok yang kosong dari supplier.
• Perumusan Masalah
Setelah masalah diidentifikasi, maka dibuat penguraian mengenai rumusan
masalah untuk memperjelas masalah yang akan diteliti dan diselesaikan.
• Tujuan Penulisan
Perumusan masalah yang telah diuraikan menjadi patokan dalam
menentukan tujuan penulisan dalam menyelesaikan masalah serta mengidentifikasi
manfaat dari solusi yang akan dibuat bagi perusahaan.
• Landasan Teori
Pada langkah ini, penulis mengumpulkan dasar-dasar ilmu dan informasi
mengenai metode dan studi yang dipelajari dalam penulisan ini sebagai dasar dalam
melakukan penulisan serta agar penulis dapat memahami konsep ilmu yang
digunakan. Sumber yang dapat diambil dapat berupa buku, jurnal, maupun artikel
terkait ilmu dan metode yang dipelajari.
dengan menghitung rata-rata bobot dari nilai ternormalisasi skor penilaian supplier,
dilanjutkan perhitungan utilitas, dan penentuan peringkat.
Namun, penggabungan dua metode ini memiliki manfaat-manfaat tertentu
yang akan menghasilkan keputusan yang lebih baik dibandingkan penggunaan
metode tunggal. Berikut merupakan manfaat penggunaan dua metode terkait secara
bersamaan:
✓ AHP membantu menetapkan prioritas kriteria dan subkriteria berdasarkan
perbandingan skala numerik, sementara MAUT membantu menggambarkan
preferensi secara subjektif. Pengukuran subjektif dibutuhkan agar faktor dan
aspek yang relevan dengan situasi yang langsung terjadi di kenyataan juga
dipertimbangkan. Solusi yang didapatkan akan lebih menyeluruh dan optimal.
Kriteria yang diukur secara objektif dapat memberikan dasar yang kuat dalam
evaluasi opsi, sedangkan penilaian subjektif dapat memberikan wawasan dan
penilaian yang lebih lengkap.
✓ Pengukuran kuantitatif dan kualitatif dikombinasikan dimana AHP
menggunakan skala perbandingan numerik untuk memperoleh bobot kriteria
dan subkriteria yang membantu mengukur tingkat kepentingan secara
kuantitatif. MAUT memungkinkan penggunaan utilitas subjektif yang
mencerminkan seberapa baik atau buruk suatu atribut/opsi dianggap oleh
pengambil keputusan. Input dari metode MAUT merupakan penilaian atas
persepsi, preferensi pribadi dan penilaian subjektif atas atribut (kriteria) yang
sulit diukur secara objektif.
✓ Pengukuran sensitivitas yang lebih baik. Penggunaan kedua metode AHP dan
MAUT secara bersamaan memungkinkan pengguna mengetahui perubahan
penilaian atas kriteria tertentu yang dapat berpengaruh pada hasil akhir
penentuan prioritas. Dengan demikian, kriteria dengan sensitivitas yang tinggi
dapat lebih diperhatikan dibandingkan kriteria lainnya ketika melakukan
pemilihan beberapa supplier yang ada.
✓ Cocok digunakan dalam situasi yang rumit dan kompleks seperti ketika jumlah
kriteria dan subkriteria yang dipertimbangkan cukup banyak.
• Pengumpulan Data
Pada langkah ini, data-data yang dibutuhkan untuk pengolahan data
dikumpulkan. Data yang dikumpulkan merupakan data utama dan data penunjang
bagi penulisan ini.
• Pengolahan Data
Data yang telah dikumpulkan sebelumnya akan diolah dengan tahapan-
tahapan dalam flowchart sebagai berikut.
Mulai
Kuesioner
Valid?
Ya
Gambar 3.2
Flowchart Pengolahan Data (1)
Metode AHP
Tidak
Perhitungan Bobot
Nilai CR sesuai
dengan ketentuan?
Ya
B P
Gambar 3.2
Flowchart Pengolahan Data (2)
Perhitungan CI Gabungan
Perhitungan CR Gabungan
Nilai CR sesuai
Tidak P
dengan ketentuan?
Ya
Gambar 3.2
Flowchart Pengolahan Data (3)
Ya
Metode MAUT
Penyusunan peringkat
Selesai
Gambar 3.2
Flowchart Pengolahan Data (4)
Keterangan langkah-langkah:
1. Penyusunan kuesioner konstruk.
Penyusunan kuesioner berdasarkan kriteria dan sub kriteria yang digunakan
perusahaan dalam pelayanan yang dilakukan supplier.
2. Penilaian kuesioner konstruk oleh dosen KBK OSI dan pemilik perusahaan.
Penilaian yang dilakukan dimaksudkan untuk memastikan apakah kriteria
dan sub kriteria dalam kuesioner sudah sesuai.
3. Perbaikan kuesioner berdasarkan saran dari Dosen KBK OSI dan pemilik
perusahaan.
Perbaikan dilakukan setelah diberi masukan dan saran agar sesuai dengan
kondisi dan kebutuhan perusahaan.
4. Penyusunan kuesioner matriks perbandingan berpasangan dan kuesioner
penilaian kinerja supplier.
Dua kuesioner ini disusun secara paralel. Kuesioner matriks perbandingan
berpasangan untuk mengetahui pentingnya relasi antar kriteria atau antar sub
kriteria, sedangkan kuesioner penilaian kinerja supplier untuk mengetahui
performa dari pelayanan supplier.
5. Penyebaran kuesioner matriks perbandingan berpasangan dan kuesioner
penilaian kinerja supplier.
Kuesioner yang telah disusun dan diperbaiki diberikan kepada pihak
perusahaan untuk dilengkapi dan kemudian diolah oleh penulis.
6. Perhitungan normalisasi metode AHP.
Perhitungan ini dilakukan agar data tidak berulang saat perhitungan. Berikut
merupakan rumus normalisasi.
nilai sel kolom
Normalisasi = total nilai kolom
7. Perhitungan bobot.
Perhitungan bobot dalam kriteria dan bobot dalam sub kriteria.
8. Perhitungan perkalian matriks.
Perkalian matriks dilakukan dengan mengalikan bobot yang didapatkan
dalam perhitungan dengan nilai dari setiap sel kolom.
9. Perhitungan eigen value maximum
Keterangan:
n : jumlah kriteria
11. Perhitungan Consistency Ratio (CR)
Perhitungan ini menggunakan rumus berikut.
CI
CI = RI
Keterangan:
RI : ratio index
12. Perhitungan Consistency Ratio Hierarchy
Perhitungan ini dilakukan untuk mengetahui konsistensi dari setiap kriteria dan
sub kriteria.
13. Perhitungan Bobot Global
Perhitungan ini dilakukan untuk mengetahui nilai bobot setiap kriteria dan sub
kriteria yang didapatkan dengan mengalikan bobot kriteria dan bobot sub
kriteria.
14. Normalisasi matriks penilaian supplier
Perhitungan normalisasi dilakukan untuk mengubah nilai atribut menjadi skala
yang seragam sehingga memastikan pengaruh yang seimbang dari setiap
atribut.
15. Perhitungan nilai utilitas.
Perhitungan utilitas masing masing alternatif sesuai dengan kriteria
menggunakan rumus berikut.
𝑥−𝑥 −
U(x) = 𝑥 +− 𝑥𝑖 −
𝑖 𝑖
Keterangan:
U(x) : nilai utilitas dari setiap alternatif ke-x
x : nilai kriteria dari setiap alternatif ke-x
xi- : nilai terburuk dari kriteria ke-1 pada semua alternatif ke-x
xi+ : nilai terbaik dari kriteria ke-1 pada semua alternatif ke-x
16. Perhitungan nilai utilitas dengan bobot ternormalisasi.
Nilai evaluasi total dari masing masing alternatif didapatkan dengan rumus
berikut.
A(x) = ∑ni=1 wi U(x)
Keterangan:
A(x) : evaluasi total alternatif ke-x
i : indeks untuk menunjukkan kriteria
17. Penyusunan peringkat.
• Analisis
Analisis hasil pengolahan data dilakukan untuk mengetahui keberhasilan
metode dalam penyelesaian masalah dan juga perubahan sebelum dan sesudah
dilakukannya pengolahan data. Berikut merupakan beberapa poin yang akan
dianalisis:
1. Analisis kriteria dan sub kriteria dalam pemilihan supplier.
2. Analisis bobot kriteria dan sub kriteria dalam pemilihan supplier.
3. Analisis peringkat alternatif supplier.
4. Analisis rekomendasi alternatif supplier kepada perusahaan.
5. Analisis hasil perbandingan sistem penentuan supplier saat ini dengan usulan.
• Selesai