METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di PT. Aceh Media Grafika Cabang Aceh Barat
Daya yang terletak di Desa Sangkalan, Kecamatan Blang Pidie Kabupaten Aceh
Barat Daya Provinsi Aceh, yang bergerak dalam bidang percetakan koran adapun
Gambar 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian PT. Aceh Media Grafika Cabang
Aceh Barat Daya Percetakan Serambi Indonesia
yang disintesiskan dari fakta, observasi dan telaah kepustakaan. Uraian dalam
Defain
Koran Kabur
Measure Six Sigma
MULAI
Pengumpulan Data
Data Skunder:
Data Produksi
Cacat Koran Kabur
Cacat Koran Register
Cacat Koran Terpotong
Pengolahan Data
Tahap Define
Tahap Measure
Pembuatan Peta Kendali
Menghitung Persentase Kerusakan
Pembuatan Peta Kendali
Penentuan Level Sigma
Tahap Analisys
Penentuan Stratifikasi Data
Pembuatan Histogram
Pembuatan Diagram Pareto
Pembuatan Diagran Fishbone
Analisisi Penyebab Kecacatan Proses Percetakan dengan
Metode FMEA
Tahap Improve
Usulan tindakan perbaikan seperti:
Faktor Manusia / Operator
Faktor Metode
Faktor Mesin
Faktor Material
Tahap Control
Rencana Perbaikan
Mekanisme Pengendalian
SELESAI
Gambar 3.3. Diagram Alir Penelitian
32
3.4.1. Pendahuluan
pengendalian kualitas.
pengukuran seperti data cacat koran kabur, cacat koran tidak register dan
pengolahan dan perhitungan data sesuai dengan ketentuan yang ada, dalam
Pada tahap ini dilakukan pendefinisian atau penjelasan proses yang akan diukur
SIPOC (Suppliers, Inputs, Process, Outputs, Customers), pada tahap ini akan
Uraian contoh dari diagram SIPOC untuk proses percetakan koran serambi
1) Pemasok (Suppliers)
proses produksi,
34
2) Masukan (Input)
3) Proses (Process)
4) Hasil (Output)
Merupakan hasil yang diperoleh dari suatu proses transformasi yang menjadi
5) Pelanggan (Customer)
Serambi Indonesia yang dihasilkan oleh PT. Aceh Media Grafika Cabang Aceh
Pada penelitian ini, proses yang akan diukur tingkat kualitasnya adalah proses
kedua dalam metode Six Sigma. Adapun langkah-langkah pada tahapan ini adalah
sebagai berikut:
Peta kendali digunakan untuk mengetahui proses produksi yang terjadi berada
dalam batas-batas kontrol atau tidak, jika proses tersebut berada dalam batas
kontrol maka dapat dikatakan bahwa proses tersebut stabil, sebaliknya jika
35
proses berada di luar batas kontrol atas dan bawah maka proses tersebut
sebagai berikut:
seperti berikut.
.....................................................................................(3.1.)
penyimpangan dari batas standar yang telah ditetapkan melalui peta batas
.........................................................................(3.2.)
36
Keterangan :
............................................(3.3.)
...............................................(3.4.)
Langkah 1 : Menentukan proses yang diukur. Proses yang akan diukur level
Indonesia.
37
...................................(3.6.)
Langkah 7 : Menghitung peluang cacat per satu juta kesempatan (defect per
berikut.
kualitas six sigma, pada tahap ini dilakukan beberapa hal berikut.
2) Pembuatan Histogram
membawa proses industri pada kondisi yang memiliki stabilitas (stability) dan
1) Stratifikasi Data
kelompok yang lebih memiliki karakteristik yang sama. Adapun data yang
telah dikelompokkan sesuai dengan jenis produk cacat. Adapun rumus yang
2) Membuat Histogram
Agar mudah membaca atau menjelaskan data dengan cepat, maka data
tersebut perlu untuk disajikan dalam bentuk histogram yang berupa alat
39
penyajian data secara visual dalam bentuk grafis balok yang memperlihatkan
produk secara permanen. Dengan diagram ini akan dapat diketahui jenis
tersebut terjadi pada saat proses produksi sedang berlangsung dan langsung
terdeteksi, sehingga bisa di reject atau dipisahkan dari produk yang baik agar
Analisys risk dengan metode FMEA dimana Risk Priority Number (RPN),
persamaan berikut.
4 Improve
Improve digunakan untuk menguraikan ide-ide perbaikan atau solusi-solusi
5. Control
perusahaan.
Pada tahap akhir dari penelitian ini ditarik kesimpulan yang didasarkan
pada hasil pengolahan data dan analisis yang dilakukan pada tahap sebelumnya.
untuk digunakan baik untuk kepentingan praktisi, pihak perusahaan maupun untuk
Adapun waktu pelaksanaan penelitian dan penyusunan Tugas Akhir direncanakan 6 (enam) bulan. Time line penelitian dapat
Berdasarkan Tabel 3.1. di atas menunjukan bahwa langkah awal yang harus dilaksanakan dalam pembuatan proposal
penelitian yaitu studi lapangan dengan mengidentifikasi masalah yang terjadi di perusahaan, tahap berikutnya yaitu studi literatur
dengan mencari referensi dari buku dan jurnal, langkah selanjutnya yaitu penyusunan proposal dengan membuat laporan sesuai
sistematikan penulisan seperti pendahuluan, landasan teori dan metodologi penelitian. Adapun rencana proposal penelitian
dilakukan selama 3 bulan dan jadwal ini bisa berubah di sesuaikan dengan penelitian.
29
41
35
Posisi penelitian terdahulu bermanfaat untuk merujuk terhadap referensi yang digunakan dalam melakukan penelitian, adapun
42
8
36
43