Anda di halaman 1dari 7

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini menjelaskan tentang diagram alir (flowchart) yang membahas
tahapan penelitian yang dilakukan secara sistematis beserta penjelasan singkat
dari setiap tahapan tersebut.

3.1 Flowchart Penelitian


Subbab ini menjelaskan mengenai flowchart metodologi penelitian. Berikut
adalah langkah-langkah tersebut ditunjukan pada gambar 3.1

commit to user
Gambar 3.1 Diagram Alir (Flowchart) Metodologi Penelitian

III-1
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

3.2 Penjelasan Flowchart Penelitian


Subbab ini membahas tentang penjelasan mengenai langkah-langkah yang
dilakukan selama penelitian berlangsung. Langkah-langkah penelitian tersebut
terbagi menjadi tiga tahapan, yaitu tahap pendahuluan, tahap pengumpulan dan
pengolahan data, serta tahap akhir.
3.1.1 Tahap Pendahuluan
Tahap pendahuluan terdapat beberapa proses yang dilakukan yaitu :
a) Studi lapangan di CV Shiamiq Terang Abadi pada Bulan Juli – Desember
2017. Tahap ini sebagai pengenalan dan pemahaan kondisi perusahaan yang ada,
proses produksi meja tenis meja dan kinerja rantai pasok yang telah berjalan.
Informasi didapat dari hasil wawancara kepada pihak perusahaan atau pengamatan
langsung. Dari proses ini diperoleh latar belakang masalah yang merupakan
gambaran dari permasalahan yang akan diteliti.

b) Studi literatur yang digunakan dalam penelitian ini meliputi materi


maupun informasi secara teoritis yang berhubungan dengan evaluasi kinerja rantai
pasok, seperti maksud dari evaluasi kinerja, sistem pengukuran rantai pasok,
supply chain management, dan Model Supply Chain Operation Reference
(SCOR®11.0). Studi literatur diperoleh dari berbagai referensi seperti buku,
jurnal, informasi dari internet, dan dokumen pendukung lainnya.

c) Perumusan masalah yang bertujuan untuk menentukan permasalahan-


permasalahan apa saja yang perlu diselesaikan. Dengan adanya perumusan
masalah, penelitian akan lebih fokus. Perumusan masalah berdasarkan hasil
observasi yang dilakukan di lapangan dengan hasil studi literatur.

d) Penentuan tujuan penelitian di CV Shiamiq Terang Abadi agar hasil


penelitian diarahkan untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Selain itu perlu
dilakukan penyusunan batasan masalah agar penelitian lebih fokus pada tujuan
yang ingin dicapai. Selain itu, dilakukan penentuan asumsi berupa pernyataan atau
anggapan dasar yang diakui kebenarannya atau dianggap benar tanpa harus
dibuktikan lebih dahulu. Asumsi berfungsi sebagai dasar yang kokoh untuk
masalah yang diteliti. Sedangkan penentuan manfaat penelitian disusun untuk
commit to user
peneliti sendiri dan pihak perusahaan.

III-2
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

3.1.2 Tahap Pengumpulan dan Pengolahan Data


Tahap ini terdiri dari identifikasi rantai pasok meja tenis meja, desain
kuesioner pemetaan dan pengukuran kinerja rantai pasok, pemetaan rantai pasok
proses level 1 hingga level 3, serta pengukuran kinerja rantai pasok dengan
pendekatan model SCOR11.0. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara
dengan perusahaan, kuesioner penelitian, dan pencarian data sekunder perusahaan.

a) Identifikasi Rantai Pasok Meja Tenis Meja


Tahap ini merupakan tahap awal dalam pengumpulan data yang bertujuan
untuk mengidentifikasi rantai pasok meja tenis meja yang telah berjalan selama
ini di CV Shiamiq Terang Abadi. Rantai pasok diidentifikasi dengan melihat
keterlibatan entitas/mata rantai dan menggambarkan permasalahan proses kinerja
rantai pasok. Identifikasi entitas/mata rantai yang terlibat dilakukan melalui
wawancara dengan pihak CV Shiamiq Terang Abadi yang mengetahui siapa saja
stakeholder yang berhubungan dengan perusahaan. Sedangkan situasi
permasalahan dalam rantai pasok meja tenis meja digambarkan dengan
menggunakan rich picture diagram agar lebih jelas untuk dipahami. Setelah
mengidentifikasi rantai pasok meja tenis meja, dapat dirancang pemetaan dan
pengukuran kinerja rantai pasok berdasarkan model SCOR®11.0. Rancangan
tersebut dilakukan dengan mengidentifikasi hubungan antar proses rantai pasok
dan mempertimbangkan atribut serta metrik/indikator kinerjanya.

b) Desain Kuesioner Pemetaan dan Pengukuran Kinerja Rantai Pasok


Setelah merancang pemetaan dan pengukuran kinerja rantai pasok
berdasarkan model SCOR®11.0, dibuatlah desain kuesioner untuk memperoleh
data yang akan diteliti. Desain kuesioner terbagi dalam tiga bagian, yaitu:
i. Kuesioner identifikasi awal
Kuesioner ini digunakan untuk memverifikasi proses rantai pasok (level 1 &
2 SCOR®) serta mengidentifikasi atribut dan metrik kinerja. Kuesioner ini berupa
daftar pertanyaan tertutup dimana jawaban yang tersedia adalah valid dan tidak
valid. Dikatakan valid apabila proses dalam pernyataan tersebut dilakukan di CV
commit to user

III-3
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Shiamiq Terang Abadi. Sedangkan dikatakan tidak valid apabila pihak CV


Shiamiq Terang Abadi tidak melakukan proses seperti dalam pernyataan.
Untuk identifikasi metrik kinerja rantai pasok, dikatakan valid apabila
metrik relevan atau sesuai dengan kondisi perusahaan dan dapat diukur dengan
data yang sudah tersedia atau dapat diukur sendiri oleh peneliti. Valid juga berarti
apakah metrik tersebut penting untuk diukur atau tidak penting bagi perusahaan.
Sedangkan metrik dikatakan tidak valid jika metrik tidak relevan atau tidak sesuai
dengan kondisi perusahaan dan tidak dapat diukur dengan data yang sudah
tersedia atau tidak dapat diukur sendiri oleh peneliti.

ii. Kuesioner pemetaan proses level 3 kinerja rantai pasok


Kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui elemen-elemen proses kinerja
rantai pasok pada proses level 2. Kuesioner ini berisi penjelasan rantai pasok meja
tenis meja yang telah diidentifikasi dan tabel verifikasi aktivitas rantai pasok
berdasarkan SCOR®11.0.

iii. Kuesioner pengukuran kinerja rantai pasok


Kuesioner ini bertujuan untuk mengukur kinerja rantai pasok berdasarkan
atribut dan metrik kinerja SCOR®11.0. Kuesioner ini berupa tabel penilaian
target perusahaan dan aktual metrik rantai pasok, beserta kelengkapan data yang
dimiliki perusahaan atau penjelasan lain dalam pencapaian metrik tersebut.

Target responden dari kuesioner tersebut sebanyak delapan orang, yaitu


kepala produksi, R&D, marketing katalog/pemerintahan, marketing reguler,
pembelian, Quality Control, supervisor pabrik Gihon, dan supervisor pabrik Eben
yang mana berhubungan langsung dengan proses rantai pasok meja tenis meja di
CV Shiamiq Terang Abadi. Jumlah responden dalam penelitian kurang dari 100,
maka penelitian ini merupakan penelitian populasi. Hal tersebut didasarkan sesuai
dengan pendapat Arikunto (2006) bahwa apabila subjeknya kurang dari seratus,
lebih baik diambil semua sehingga penelitianya merupakan populasi.

c) Pemetaan rantai pasok berdasarkan model SCOR® 11.0


Pada tahap ini dilakukan pemetaan rantai pasok berdasarkan model
SCOR®11.0 SCOR®11.0 memiliki tiga level proses dari yang umum (level 1)
commit to user
hingga ke detail (level 3). Penjelasan dari setiap level proses sebagai berikut :

III-4
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

• Proses level 1 (tipe proses) menggambarkan proses inti pada masing-


masing unsur atau entitas yang terlibat dalam rantai pasok.
• Proses level 2 (kategori proses) membagi proses inti pada level 1 ke dalam
kategori proses yang lebih rinci. Pada level ini dapat digambarkan aliran
material secara fisik melalui as-is geographic maps yang nantinya bisa
dibuat menjadi as-is thread diagram. As-is thread diagram menunjukkan
proses level 2 pada setiap entitas rantai pasok.
• Proses level 3 (elemen proses) menunjukkan langkah-langkah untuk
melaksanakan semua proses level 2.

d) Pengukuran kinerja rantai pasok dengan pendekatan SCOR®


Dalam tahap ini terdapat 5 (lima) langkah yang dilakukan, antara lain:
i. Verifikasi KPI (Key Performance Indicators) dengan kuesioner
Pengukuran kinerja rantai pasok menggunakan model SCOR® dengan cara
memahami hasil dari rantai pasokan yang terdiri dari dua unsur yaitu atribut dan
metrik. Atribut digunakan untuk mengatur arah strategis dan tidak dapat diukur,
sehingga atribut memiliki sebuah metrik. Metrik adalah standar untuk mengukur
kinerja rantai pasokan atau proses. Pada penelitian ini digunakan pengukuran
kinerja berdasarkan metrik level 1 dan level 2 yang disusun berdasarkan panduan
SCOR®11.0 dan sesuai kondisi rantai pasok perusahaan. Metrik level 1 atau
metrik strategis adalah diagnostik untuk keseluruhan rantai pasokan yang disebut
key performance indicators (KPI). Sedangkan metrik level 2 berfungsi sebagai
diagnostik untuk metrik level 1. Hubungan diagnostik membantu mengidentifikasi
akar penyebab atau penyebab kesenjangan kinerja untuk metrik level 1.

ii. Pengukuran performansi SCOR® menggunakan metrik level 1 dan 2


Metrik kinerja yang telah terverifikasi responden kemudian disebut dengan key
performance indicators (KPI). KPI inilah yang dapat diukur performansinya. KPI
pada metrik level 1 kemudian dilakukan perhitungan performansi dengan
menggunakan kuesioner, wawancara dan data perusahaan yang mendukung.
Perhitungan performansi dilakukan dengan menggunakan rumus-rumus yang
telah tercantum dalam panduan SCOR®11.0.
commit to user

III-5
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

iii. Penilaian target perusahaan


Setelah didapatkan hasil kinerja dari KPI, kemudian dibandingkan dengan
target perusahaan. Metode analisis yang digunakan adalah gap analysis. KPI yang
terpilih adalah KPI yang memiliki hasil kinerja lebih rendah dari target
perusahaan dan membutuhkan perbaikan proses.

iv. Keterkaitan metrik dengan proses SCOR®


Setelah terpilih KPI yang akan dilakukan perbaikan, lalu membahas keterkaitan
antara metrik dengan proses level 2 dan level 3 SCOR®. Hal ini bertujuan
mengetahui metrik kinerja yang mempresentasikan kinerja rantai pasok dan untuk
mengevaluasi proses tersebut. Dengan menghubungkan metrik dengan proses
SCOR® yang diuraikan menjadi sub-operasi, maka dapat dilihat operasi yang
mempengaruhi hasil metrik atau parameter tersebut.
Dalam pengumpulan data menggunakan suatu instrument yaitu kuesioner
untuk menggali atau mengungkap yang berkaitan dengan performansi supply
chain. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan
data kuantitatif. Data kualitatif dalam penelitian ini meliputi gambaran umum
obyek penelitian, survei kepuasaan pelanggan, pemetaan proses SCOR®11.0 dari
level 1 hingga level 3, serta pemetaan geografis aliran material (as-is geographic
map) supplier bahan baku dan customer meja tenis meja. Sedangkan data
kuantitatif yang digunakan untuk pengukuran kinerja rantai pasok, meliputi
pemesanan & penerimaan bahan baku (besi, roda, alumunium) periode 2017,
pemesanan & pengiriman produk periode Oktober-Desember 2017, laporan hasil
produksi meja tenis meja periode Oktober-Desember 2017, komponen harga
pokok produksi meja tenis meja, serta penilaian supplier periode 2017 yang
dilakukan oleh CV Shiamiq Terang Abadi.

3.1.3 Tahap Akhir


Tahap akhir terdiri dari analisis dan interpretasi hasil, serta penarikan
kesimpulan dan saran.
a) Analisis dan interpretasi hasil
Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap hasil yang diperoleh pada
pengolahan data. Analisis yang commit to user
dilakukan terdiri dari analisis hasil pemetaan

III-6
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

proses, pengukuran kinerja, dan rekomendasi perbaikan yang bisa dilakukan.


Analisis-analisis tersebut diinterpretasikan dengan jelas untuk membantu
penarikan kesimpulan pada tahap berikutnya. Rekomendasi perbaikan kinerja
berdasarkan best practices yang ada dalam SCOR®. Best practices adalah cara
untuk menentukan proses atau metode yang dapat dilakukan untuk perbaikan
posisi performansi sesuai dengan target yang diinginkan. Best practices di dalam
panduan SCOR®11.0 merupakan praktik yang kekinian, terstruktur, terbukti dan
dapat diulang. Best practices disusun berdasarkan hasil proses SCOR® yang
berkaitan dengan metrik kinerja yang belum mencapai target perusahaan dan
dipilih yang paling rendah diantara metrik kinerja lainnya. Hasil yang diperoleh
kemudian direkomendasikan kembali kepada perusahaan sebagai pertimbangan
untuk evaluasi dan perbaikan lebih lanjut.

b) Kesimpulan dan saran


Tahap terakhir yaitu penarikan kesimpulan dan saran yang bisa diberikan
untuk penelitian selanjutnya. Penarikan kesimpulan bertujuan untuk menjawab
tujuan penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya. Saran juga dikemukakan
untuk memberikan masukan terhadap permasalahan yang diteliti.

commit to user

III-7

Anda mungkin juga menyukai