Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 KERANGKA PENELITIAN

Untuk memberikan panduan dalam penyusunan penelitian ini, maka

perlu adanya susunan kerangka kerja (framework) yang jelas tahapan –

tahapannya. Adapun kerangka kerja penelitian yang digunakan adalah sebagai

berikut:

Identifikasi Masalah

Studi Literatur

Pengumpulan Data

Analisis dan Rekomendasi

Pembuatan Laporan

Gambar 3.1 Kerangka Kerja Penelitian

Berdasarkan kerangka kerja penelitian yang telah digambarkan pada

gambar diatas, maka dapat diuraikan pembahasan masing-masing tahap dalam

penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

32
3.1.1 Identifikasi Masalah

Pada tahap ini, penulis menentukan objek penelitian yang akan

diteliti lalu menetapkan kerangka kerja yang digunakan untuk

menganalisis masalah pada objek penelitian. Penelitian ini dimulai dari

identifikasi masalah berupa:

1. Identifikasi Objek

Identifikasi Objek adalah kegiatan mengidentifikasi masalah yang ada

pada Poltekkes Kemenkes Kota Jambi. Peneliti menetapkan layanan akademik

berupa Sistem Informasi Akademik (SIA) sebagai objek penelitian, karena

berdasarkan wawancara dengan pihak akademik dan unit IT pada Poltekkes

Kemenkes Kota Jambi, secara khusus analisis manajemen pada operasional,

layanan, pengelolaan masalah, keberlangsungan dan keamanan terhadap sistem

informasi akademik dengan metodologi yang baik dan benar belum pernah

dilakukan, melainkan hanya dilakukan rapat jika ada keluhan dari unit kerja

tersebut mengenai layanan TI, mengingat masalah yang terjadi pada

pengelolahan SIA pada Poltekkes Kemenkes Kota Jambi ini begitu banyak.

2. Identifikasi Framework

Identifikasi Framework adalah kegiatan memilih kerangka kerja dan

domain untuk tata kelola TI (IT governance) yang akan digunakan terkait

masalah pada objek yang diteliti.

a. Pemilihan Kerangka Kerja

Peneliti memilih framework Control Objectives for Information

and Related Technology (COBIT) versi 5.0. Tata kelola TI berfungsi untuk

33
menyelaraskan antara tujuan penerapan TI dengan tujuan strategi

organisasi guna mencapai tujuan bisnis organisasi [2].

COBIT 5 dilihat sebagai sebuah kerangka kerja utuh atau

menyeluruh untuk melakukan pengelolaan TI pada organisasi, karena

sudah mencakup materi - materi yang ada pada kerangka kerja lain.

COBIT 5 menggabungkan (embedded) tata kelola TI ke dalam fungsi

organisasi, dengan mengintegrasikan antara tata kelola TI (IT governance)

dengan tata kelola organisasi (enterprise governance). COBIT 5 berfungsi

untuk memastikan kesesuaian penerapan TI dengan dukungan nya

terhadap pencapaian tujuan organisasi, dengan cara mengoptimalkan

manfaat (value) yang ditawarkan oleh TI, mengontrol penggunaan

terhadap sumber daya (resource) TI, dan mengelola risiko (risk) terkait TI

[6].

b. Pemilihan Domain

Peneliti memilih domain Deliver, Service, and Support (DSS),

karena berdasarkan framework COBIT 5 dalam buku COBIT 5 yang

berjudul A Business Framework for the Governance and Management of

Enterprise Information Technology (IT) [6].

Fokus area domain yang dipilih adalah domain Deliver, Service,

and Support (DSS) pada proses DSS01 (Manage Operations), DSS02

(Manage Service Request and Incidents), DSS03 (Manage Problems),

DSS04 (Manage Continuity), DSS05 (Manage Security Services).

34
3.1.2 Studi Literatur

Pada tahap ini, penulis mempelajari dan memahami teori-teori

yang relevan dengan masalah yang akan diteliti, peneliti melakukan studi

literatur data sekunder berupa:

1. Konsep Dasar Teoritis

Berupa teori-teori tentang tata kelola teknologi informasi, audit sistem

informasi, sistem informasi akademik, framework COBIT 5, tinjauan pustaka

dari penelitian sejenis dan teori-teori lain yang berkaitan. Data ini diperoleh

dari buku, e-book, jurnal, dan penelitian terdahulu yang mendukung penelitian

ini. Studi literatur yang menjadi acuan utama pada penelitian ini adalah COBIT

5 tool-kit dan e-book COBIT 5 yang dikeluarkan oleh ISACA pada tahun 2012

dengan beberapa judul yaitu COBIT 5 A Business Framework for the

Governance and Management of Enterprise IT, COBIT 5 Enabling Process,

COBIT 5 Process Assessment Model, COBIT 5 Process Capability Model, dan

COBIT 5 Process Reference Model. Studi literatur dengan penelitian sejenis

dapat dilihat pada Bab 2 landasan teori, yang berasal dari beberapa Organisasi,

CV (Commanditaire Vennootscha), Universitas, dan Sekolah Tinggi.

3.1.3 Pengumpulan Data

Pada tahap ini, penulis melakukan pengumpulan data yang

relevan dengan masalah yang diteliti dengan menggunakan metode-

metode berikut:

35
1. Observasi

Peneliti melakukan observasi non-partisipan, dengan mengamati salah

satu kegiatan layanan akademik yang sedang berlangsung.

2. Wawancara

Peneliti melakukan wawancara langsung (face to face) yang dilakukan

dengan urutan dan susunan daftar pertanyaan yang telah ditentukan

sebelumnya. Wawancara face to face hanya dilakukan pada 1 (satu)

narasumber yaitu Kepala Administrasi Kepegawaian Poltekkes Kemenkes

Jambi berguna untuk kebutuhan pengambilan data.

3. Kuesioner

Peneliti membagikan kuesioner kepada responden yaitu pihak

manajemen level atas Poltekkes Kemenkes Kota Jambi yang diidentifikasi

berdasarkan diagram RACI (Responsible, Accountable, Consulted, dan

Informed) pada COBIT 5. Kuesioner dikembangkan berdasarkan praktik

(practice) pada domain Deliver, Service, and Support (DSS) COBIT 5. Skala

pengukuran kuesioner berdasarkan Process Capability Level (PCM) COBIT 5

dengan rentang pilihan jawaban antara level 0-5. Perhitungan kuesioner

menggunakan skala Guttman dengan 3 (tiga) tahapan perhitungan.

3.1.4 Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi

36
Pada tahap ini, peneliti melakukan analisis dengan 3 (tiga)

tahapan berdasarkan COBIT 5, yaitu analisis tingkat kapabilitas

(capability level), analisis kesenjangan (gap), dan rekomendasi perbaikan.

1. Analisis Tingkat Kapabilitas (Capability Level)

Pada tahap ini, dilakukan penentuan tingkat kapabilitas saat ini di

Poltekkes Kemenkes Kota Jambi terkait pengelolaan Sistem Informasi

Akademik (SIA), yang diperoleh dari pengolahan data jawaban responden

pada kuesioner capability level menggunakan skala Guttman dengan 3

(tiga) tahapan perhitungan yaitu menghitung rekapitulasi jawaban

responden dan normalisasi responden, menghitung data domain capability

level, dan menghitung capability level saat ini (current capability).

2. Analisis Kesenjangan (Gap)

Pada tahap ini dilakukan penentuan kesenjangan (gap) antara

tingkat kapabilitas saat ini (current capability level) dengan tingkat

kapabilitas yang diharapkan (expected capability level). Gap terjadi jika

ada perbedaan antara tingkat kapabilitas saat ini dengan yang diharapkan.

Gap diperoleh dari selisih antara tingkat kapabilitas saat ini dengan yang

diharapkan. Tingkat kapabilitas saat ini diperoleh dari hasil pengolahan

kuesioner capability level menggunakan skala Guttman, tingkat kapabilitas

yang diharapkan diperoleh dari jawaban responden pada kuesioner

capability level dengan mengacu pada Process Capability Model (PCM)

yang terdiri dari level 0-5, dan tingkat kapabilitas maksimal yang dapat

37
dicapai oleh organisasi adalah berada pada level 5 berdasarkan Process

Capability Model (PCM).

Dengan terdefinisi nya gap, organisasi mengetahui seberapa jauh

jangkauan yang harus dicapai agar tingkat kapabilitas saat ini mencapai

tingkat kapabilitas yang diharapkan, sehingga organisasi dapat menyusun

rencana-rencana rekomendasi perbaikan yang diperlukan dengan lebih

tepat sasaran berdasarkan atribut pada COBIT 5.

3. Rekomendasi Perbaikan

Pada tahap ini dilakukan penyusunan rencana-rencana rekomendasi

perbaikan yang diperlukan berdasarkan COBIT 5 sesuai temuan hasil

analisis melalui kuesioner yang diberikan kepada responden di unit-unit

kerja Poltekkes Kemenkes Kota Jambi. Rencana-rencana rekomendasi

perbaikan disesuaikan dengan proses atribut yang belum terpenuhi, untuk

tujuan perbaikan proses yang berkelanjutan guna mencapai tingkat

kapabilitas yang diharapkan.

3.1.5 Penyusunan Laporan

Pada tahap ini, penulis membuat laporan yang disusun

berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan. Laporan ini mencakup hasil

analisis dari data-data yang telah dikumpulkan dengan menggunakan

metode penelitian observasi, wawancara serta hasil analisis kuesioner yang

telah disebar dengan menggunakan COBIT 5 Framework.

38
3.2 ALAT (TOOLS) DAN BAHAN PENELITIAN

3.2.1 Alat (Tools)

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Kerangka kerja COBIT 5 fokus domain Deliver, Service and Support

(DSS).

2. Kuesioner capability level untuk mengukur tingkat kapabilitas sistem

informasi akademik Poltekkes Kemenkes Kota Jambi sesuai dengan

praktik (practice) pada domain DSS COBIT 5.

1. Perangkat Keras (Hardware)

a. Personal Computer (PC) dengan spesifikasi sebagai berikut:

Processor : Intel Celeron N4000, up to 2.6 GHz

RAM : 4GB

Hard Disk : 1TB

Operating System : Windows 10 Pro 64-bit

b. Flash Disk Memory Sandisk 32 GB

c. Dan beberapa perangkat keras pendukung lainnya.

2. Perangkat Lunak (Software)

a. Microsoft Office Professional Plus 2016

b. Google Chrome

c. Mendeley

d. Dan beberapa perangkat lunak pendukung lainnya.

39
3.2.2 Bahan Penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Literatur tata kelola TI (IT Governance) khususnya yang membahas

evaluasi sistem informasi akademik pada perguruan tinggi menggunakan

framework COBIT 5 fokus domain Deliver, Service and Support (DSS)

berupa buku cetak, e-book, jurnal, tinjauan pustaka dari penelitian sejenis

terdahulu, dan penelitian - penelitian yang mendukung lainnya.

2. Gambaran umum Poltekkes Kemenkes Kota Jambi berupa struktur

organisasi, visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis.

3. Informasi - informasi mengenai sistem informasi akademik, dan informasi

mengenai TI khususnya yang mendukung layanan akademik.

40

Anda mungkin juga menyukai