Anda di halaman 1dari 5

NAMA : FADHILATUN NI’MAH

KELAS : MANAJEMEN 4A
NIM : 041804479

1. Untuk melakukan analisis, diperlukan alat-alat analisis, antara lain yaitu analisis kuantitatif,
karena analisis ini menggunakan ukuran atau satuan angka. Jadi, segala hal atau faktor yang
berhubungan atau memengaruhi masalah yang dapat dipecahkan sedapat mungkin diukur dengan
angka. Kemudian, dianalisis secara kuantitatif. Untuk melakukan analisis ini, dilakukan atau
dikembangkan konsep-konsep yang dipelajari dalam matematika, statistik, akuntansi, dan
sebagainya sehingga membentuk suatu model yang dapat dipakai untuk memecahkan masalah.
Terdapat tiga kelompok yang dilibatkan dalam analisis keputusan :
a. Pengambilan keputusan yang bersangkutn sendiri, yang biasanya bertindak atas nama
organisasi. Peran utamanya meletkkan dasar untuk melakukan pilihan atas berbagai
alternatif
b.Tenaga ahli yang peran utamnya terletak pada penyediaan informasi yang diperlukan
dalam melakukan analisis. Sehingga keputusan yang diambil merupakan keputusan yang
tepat
c. Tenaga analisis yang peran utamanya terdapat pada usaha untuk menciptakan berbagai
model pengambilan keputusan, dengan demikian manajer lebih memahami implikasi dari
keputusan yang akan diambil, dengan tingkat resiko paling kecil.

2. Kedua metode sangat penting, karena secara sederhana metode kuantitatif merupakan
pengukuran, sedangkan untuk metode kualitatif merupakan pemahaman. Namun menurut saya
yang lebih penting data kuantitatif lebih penting karena data yang dihasilkan meruapakan hasil
pengukuran dan perhitungan yang hasil akhirnya itu pasti. Tetapi yang bersifat kualitatif yang
sulit diukur dengan angka, tetapi juga harus dipertimbangkan.

3. Riset operasi berusaha menetapkan arah tindakan terbaik (optimum) dari sebuah


masalah keputusan dibawah pembatasan sumber daya yang terbatas. Istilah riset operasi sering
kali diasosiasikan secara eksklusif dengan penggunaan teknik-teknik matematis untuk membuat
model dan menganalisi masalah keputusan. Walaupun matematika dan model matematis
merupakan inti dari riset operasi, pemecahan masalah tidaklah hanya sekedar pengembangan dan
pemecahan model – model matematis. Secara spesifik, masalah keputusan biasanya mencakup
factor – factor pentng yang berwujud dan tidak dapat diterjemahkan secara langsung dalam
bentuk model matematis.

4. Pengambilan keputusan bisa dilakukan secara sembarang tanpa didahului suatu analisis. Akan
tetapi, cara ini tentu saja tidak menjamin diperolehnya hasil secara optimal, terutama jika
masalahnya relatif rumit dan terjadi pada organisasi yang relatif besar. Untuk bisa mengambil
keputusan secara lebih baik, bisa digunakan prosedur berikut :
a. Identifikasi Masalah
Masalah yang timbul harus diketahui dengan jelas. Hal ini disebabkan jika masalah pokoknya
belum diketahui, kita tidak mungkin bisa memecahkan masalah tersebut dengan baik. Untuk
mengetahui masalah tersebut, bisa dilakukan penelitian pendahuluan. Berdasarkan masalah
ini, bisa ditentukan cara-cara yang cocok untuk mengatasinya.
b. Mengumpulkan Data
Untuk mengetahui cara mengatasi masalah tersebut, harus didukung dengan data yang
relevan atau cocok. Untuk itu, kita harus mengumpulkan data yang diperlukan tersebut.
c. Analisis Data
Data yang terkumpul harus dianalisis terlebih dahulu agar bisa diketahui pemecahannya.
Dalam analisis ini, biasanya dibuat suatu model. Untuk melakukan analisis, biasanya
digunakan ilmu-ilmu pengetahuan, seperti matematika, riset operasi, statistik, dan akuntansi.
Di sinilah kedudukan analisis kuantitatif sebagai alat untuk membantu manajemen dalam
menganalisis data sebagai dasar untuk mengambil keputusan. Dalam analisis ini, selain
dipertimbangkan hasil-hasil perhitungan dari analisis kuantitatif, juga dipertimbangkan
faktor-faktor lain yang tidak bisa diukur dengan satuan angka, misalnya kebudayaan,
perikemanusiaan, agama, politik, dan sebagainya.
d. Penentuan Alternatif-alternatif
Pemecahan Masalah Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, bisa diperoleh alternatif
alternatif pemecahan masalah.
e. Pemilihan Alternatif
Di antara alternatif-alternatif yang ada itu, kita pilih salah satu yang paling cocok untuk
mengatasi masalah tadi.
f. Pelaksanaan
Alternatif yang telah dipilih di atas kemudian dilaksanakan/dijalankan untuk mengatasi
masalah yang timbul. Dalam pelaksanaan ini, dapat dilihat apakah langkah itu sudah cocok
atau belum. Kalau alternatif itu sudah cocok dan bisa mengatasi masalah yang timbul,
langkah ini bisa dijalankan. Sebaliknya, kalau alternatif ini ternyata tidak cocok, harus
diulang lagi langkah-langkah sebelumnya. Mungkin pemilihan alternatifnya yang salah.
Mungkin analisisnya kurang tepat. Mungkin datanya yang kurang relevan. Sementara itu,
untuk mengambil keputusan, masih dipertimbangkan pula berbagai aspek yang biasanya
bersifat kuantitatif.
5. Istilah riset operasi pertama kali digunakan pada tahun 1940 oleh Mc Closky dan Trefthen di
Bowdsey Inggris. Riset operasional adalah suatu metode pengambilan keputusan yang
dikembangkan dari studi operasi-operasi militer selama Perang Dunia II.
Sumber lain menyebutkan bahwa riset operasi dimulai sejak revolusi industry dilakukan.
Dunia usaha mengalami perubahan dalam hal ukuran (besarnya) dan kompleksitas organisasi-
organisasi perusahaan. Disisi lain, organisasi-organisasi (perusahaan) pada saat ini harus
beroperasi di dalam situasi dan kondisi lingkungan bisnis yang dinamis dan selalu bergejolak,
serta siap untuk berubah-ubah.
Perubahan-perubahan tersebut terjadi sebagai akibat dari kemajuan teknologi yang begitu
pesat ditambah dengan dampak dari beberapa faktor-faktor lingkungan lainnya seperti keadaan
ekonomi, politik, sosial dan sebagainya. Perkembangan Kemajuan teknologi tersebut telah
menghasilkan dunia komputerisasi. Buah-buah pembangunan telah melahirkan para pimpinan
dan pengambilan keputusan, para peneliti, perencana dan pendidik untuk memikirkan serta
memecahkan/menganalisis permasalahan, mengambil langkah-langkah dan strategi yang tepat
serta target yang sesuai secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan,
yakni hasil yang memuaskan. Hasil yang memuaskan tersebut adalah hasil yang optimal yang
berarti dampak positipnya maksimum dan dampak negatipnya minimum.
Pola berpikir, pola analisis dan pemecahan masalah, pola pengambilan langkah-langkah,
serta pola penyusunan strategi dan target secara sistematis tersebut, disebut sebagai pola
pendekatan ilmiah. Tim-tim riset operasi dalam lingkungan dunia bisnis ini menandai kemajuan
teknik-teknik riset operasi. Sebagai contoh utama adalah metode simpleks untuk pemecahan
masalah-masalah linear programming, yang dikembangkan oleh George Dantzig dalam tahun
1947. Disamping itu banyak peralatan-peralatan riset operasi standar, seperti linear programming,
dynamic programming, teori antrian dan teori pengendalian persediaan telah dikembangkan
sebelum akhir tahun 1950-an.

Anda mungkin juga menyukai