Anda di halaman 1dari 3

Nama : Firhan Fadilah

NPM : 202202075
Mata Kuliah Teori Pengambilan Keputusan
Dosen : Dr. Ahmad Doli Tanjung, S.Si., M.T

1. Jelaskan menurut yang anda pahami, apa yang dimaksud dengan Pengambilan Keputusan?
Jawab :
Pengambilan Keputusan adalah seni memilih dan tidak memilih apa yang akan dijalankan
diantara beberapa pilihan yang didasarkan pada penilaian masalah dan dampak yang dapat
ditimbulkan, Pengambilan keputusan tidak berdiri sendiri melainkan tahap spesisfik sebelum
pengambilan kebijakan.

2. Jelaskan definisi pengambilan keputusan menurut Garry Brewer dan Peter de Leon?
Jawab
Garry brewer dan Peter de Leon menggambarkan pengambilan keputusan dalam kebijakan
publik secara ringkas sebagai “Pilihan berbagai alternatif kebijakan yang selama ini dimunculkan
dan dampak yang kungkin masalah yang diestimasi. Tahapan ini bersifat politis ketika berbagai
solusi potensial bagi satu masalah tertentu harus dimenangkan” Dari definisi tersebut terdapat
dua kunci pokok dalam tahapan proses pengambilan keputusan kebijakan publik, yaitu:
Pertama, pengambilan keputusan bukanlah sebuah tahap yang berdiri sendiri. atau sebuah
sinonim bagi keseluruhan proses pembuatan kebijakan publik, tetapi sebuah tahap spesifik yang
berakar pada tahap-tahap sebelumnya dalam siklus kebijakan. Kedua, bahwa pengambilan-
keputusan dalam kebijakan publik bukanlah sebuah hal teknis, tetapi secara inheren adalah
sebuah proses politik. Di sini diakui bahwa keputusan kebijakan publik menciptakan pemenang
dan pihak yang kalah bahkan jika keputusan yang diambil adalah keputusan untuk tidak
melakukan apapun (Status Quo)
3. Jelaskan tahapan-tahapan yang harus dilakukan dalam Pengambilan Keputusan?
Jawab :
1. Tahap Penelusuran ( Intelligence)
Merupakan tahap pendefinisian masalah serta identifikasi informasi yang dibutuhkan yang
berkaitan dengan persoalan yang dihadapi serta keputusan yang akan diambil. Langkah ini
sangat penting karena sebelum suatu tindakan diambil, tentunya persoalan yang dihadapi harus
dirumuskan secara jelas terlebih dahulu. Masalah dijabarkan secara lebih rinci dan dikategorikan
apakah termasuk programmed atau non-programmed.

2. Perancangan (Design)
Merupakan tahap analisa dalam kaitan mencari atau merumuskan alternatif-alternatif
pemecahan masalah. Setelah permasalahan dirumuskan dengan baik, maka tahap berikutnya
adalah merancang atau membangun model pemecahan masalahnya dan menyusun berbagai
alternatif pemecahan masalah. Pada ini, dikembangkan tindakan alternatif, menganalisis solusi
yang potensial, membuat model, membuat uji kelayakan, dan memvalidasi hasilnya.

3. Pemilihan (Choice)
Dengan mengacu pada rumusan tujuan serta hasil yang diharapkan, selanjutnya manajemen
memilih alternatif solusi yang diperkirakan paling sesuai. Pemilihan alternatif ini akan mudah
dilakukan kalau hasil yang diinginkan terukur atau memiliki nilai kuantitas tertentu.

4. Implementasi (Implementation)
Merupakan tahap pelaksanaan dari keputusan yang telah diambil. Pada tahap ini perlu disusun
serangkaian tindakan yang terencana, sehingga hasil keputusan dapat dipantau dan disesuaikan
apabila diperlukan perbaikan-perbaikan.

4. Sebutkan dan jelaskan tiga model dasar pengambilan keputusan (Rational – Comprehensive; Mixed –
Scanning; dan Garbage – Can)?
Jawab:
Model analisis kebijakan rasional-komprehensif (sinoptis) adalah model analisis
yang didasarkan pada pemikiran yang rasional dan didukung dengan data-data dan informasi yang
komprehensif (Hoogerwerf, 1983). Analisis harus dilakukan dengan teliti, cermat dan detail serta
memanfaatkan data/informasi yang harus dikumpulkan sehingga menghasilkan keputusan/ kebijakan
yang memberi dampak positif. Baik buruknya hasil yang akan dicapai dari model ini harus berdasarkan
pada pemikiran yang rasional atau sesuai dengan kondisi yang dihadapi dan kemampuan yang dimiliki.
Analisis yang dilakukan harus memiliki data atau informasi yang lengkap, sehingga dalam analisisnya
tidak ada kesalahan atau mencapai sempurna. Model kebijakan ini selalu didasarkan pada pertimbangan
rasional. Model rasionalis berkaitan dengan konstruksi kebijakan publik yang memastikan kebijakan
publik yang lebih baik.
Model kebijakan ini diterapkan dalam rangka pengambilan keputusan, Islamy
(1991) menegaskan pengambilan keputusan yang benar-benar rasional harus mengikuti
urutan sebagai berikut.
1. Pembuat kebijakan dihadapkan dengan suatu masalah tertentu yang dapat
disolasikan dari masalah-masalah lain yang dinilai mempunyai arti yang besar dibandingkan masalah-
masalah lain.
2. Berdasarkan atas masalah-masalah yang sudah ada kemudian dipilih dan disusun tujuan-tujuan
dan nilai-nilai sesuai urutan pentingnya.
3. Menentukan atau menyusun daftar semua cara-cara atau pendekatan-pendekatan yang mungkin
dapat dipakai untuk mencapai tujuan-tujuan.
4. Meneliti dan menilai konsekuensi-konsekuensi masing-masing alternatif kebijakan.

Model Mix- Scanning adalah penggabungan antara model Rasional dan inkremental, sehingga
akurasi dalam pengambilan keputusan dapat dipelihara dan dijaga. Mixed Scanning
menggunakan 2 macam pendekatan
Yang pertama yaitu Melihat secara menyeluruh, sebagai contoh yaitu seluruh bangsa
Indonesia untuk berhak mendapatkan pendidikan selama 12 tahun sebagai langkah lanjutan
wajib belajar 9 tahun
Yang kedua Mendetailkan pemikiran tahap pertama dan memperdalam analisisnya untuk
ditetapkan kebijakan yang lebih parsial untuk mendukung pendekatan pertama

Model Garbage can

Model Tong Sampah


March dan Olsen menawarkan model tong-sampah/garbage can
yang menyangkal adanya penggunaan rasionalitas dalam pengambilankeputusan, bahkan dalam derajad
kecil sebagaimana dipaparkan dalammodel inkremental. Mereka memulai dengan asumsi bahwa
model-model yang lain mempertahankan asumsi adanya intensionalitas, pemahaman masalah,
dan prediktibilitas relasi-relasi antar berbagai aktor yang pada kenyataannya sama sekali tidak ditemui.
March dan
Olsen sengaja menggunakan metafora tong sampah untukmenghilangkan aura ilmiah dan rasional yang
diatributkan pada proses pengambilan keputusan oleh
para teoritisi sebelumnya. Merekaberusaha untuk memunculkan pemahaman bahwa seringkali para pe
mbuat kebijakan itu sendiri tidak tahu tujuan mereka, begitu

5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Cost Benefit Analysis - CBA dan Strength,
Weakness, Opportunities, and Threat - SWOT Analysis yang masuk dalam model Rational –
Comprehensive?

cost benefit analysis (CBA) adalah proses membandingkan atau analisis perkiraan
biaya dan manfaat yang terkait dengan pengambilan keputusan. mengkalkulasikan
dampak dan manfaat yang diambil dengann memperhitungkan berbagai faktor yang
saling terhubung satu sama lain. Jika ternyata setelah dianalisis cost diahggap terlalu
membebani dan terlalu membengkak maka sebaiknya kebijakan dan pengmbilan
keputusan memilih alternatif solusi lain yang lebih minim cost dan lebih bajyak
mendapatkan benefit (keuntungan)

sedangkan SWOT adalah analisis yang dapat membagi dan menunjukkan 4 faktor
penting dalam pengambilan keputusan seperti Strength (kekuatan), Weakness
(kelemahan), Opportunity ( Peluang), dan Threat (Ancaman)
Sebuah keputusan yang dianalisis ini dapat melihat jangkauan sudut pandang yang
lebih luas karena bisa menganalisa kemungkinan kemungkinan dampak masa depan
melalui poin T (Threat) dan bisa memaksimalkan keputusan yang sudah diambil
dengann poin O ( Opportunity)

Oleh sebab itu CBA dan SWOT merupan analisis yang masuk kedalam ranah
Rasional- Komprehensif karena melihat sesuatu dari sudut yang sangat luas dan
terperinci

Anda mungkin juga menyukai