Anda di halaman 1dari 25

FAISAL, SE, M.

Si

poltekfindo@gmail.com POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE


Pengambilan keputusan (Decision making) adalah suatu proses penilaian
dan penentuan pilihan

Keputusan diambil setelah melalui beberapa perhitungan dan pertimbangan alternatif

Dalam manajemen, pengambilan keputusan (decision making) memegang


peranan penting karena keputusan yang diambil oleh manajer merupakan
hasil pemikiran akhir yang harus dilaksanakan oleh bawahannya atau
organisasi yang ia pimpin. Kelalaian dalam mengambil keputusan bisa
merugikan organisasi, mulai dari kerugian citra sampai pada kerugian uang.

poltekfindo@gmail.com POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE


Herbet A. Simon

Tiga Tahap Mengambil Keputusan


Menyelidiki lingkungan kondisi yang memerlukan
keputusan. Data mentah yang diperoleh diolah dan
PEMAHAMAN
diperiksa untuk dijadikan petunjuk yang dapat
menentukan masalahnya.

Menemukan, mengembangkan, dan menganalisis arah


Tindakan yang mungkin dapat digunakan. Hal ini
PERANCANGAN mengandung proses untuk memahami masalah untuk
menghasilkan cara pemecahan dan menguji apakah cara
pemecahan tersebut dapat dilaksanakan.

Memilih arah Tindakan tertentu dari semua arah


PEMILIHAN Tindakan yang ada. Pilihan ditentukan dan dilaksanakan
TIGA TAHAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM HUBUNGANNYA DENGAN SIM

Tahapan Pengambilan Penjelasan


Keputusan
Pemahaman Proses penyelidikan mengandung pemeriksaan data baik dengan
cara yang telah ditentukan maupun dengan cara khusus. SIM harus
memberikan kedua cara tersebut. Sistem Informasi harus meneliti
semua data dan mengajukan permintaan untuk diuji mengenai
situasi yang jelas menuntut perhatian. Baik SIM maupun organisasi
harus menyediakan saluran komunikasi untuk masalah yang
diketahui dengan jelas agar disampaikan kepada organisasi tingkat
atas sehingga masalah tersebut dapat ditangani
Perancangan SIM harus mengandung model keputusan untuk mengolah data
dan memprakarsai pemecahan alternatif. Model harus membantu
menganalisis alternatif
Pemilihan SIM menjadi paling efektif apabila hasil perancangan disajikan
dalam suatu bentuk yang mendorong pengambilan keputusan.
Apabila telah dilakukan pemilihan, peranan SIM berubah menjadi
pengumpulan data untuk umpan balik dan penilaian kemudian
Masalah (Problem) dapat dibagi tiga golongan besar, yaitu :

Masalah yang timbul karena adanya penyimpangan dari


Masalah Korektif apa yang direncanakan

Masalah yang terjadi akibat adanya keinginan untuk


Masalah Progresif memperbaiki atau meningkatkan suatu prestasi atau hasil
masa lalu

Masalah Kreatif Masalah yang muncul karena adanya keinginan untuk


menciptakan sesuatu yang sama sekali baru
Teknik-Teknik Pembuatan Keputusan
Tipe-tipe Keputusan
Tradisional Modern
Diprogram: 1. Kebiasaan 1. Teknik-Teknik Riset
2. Kegiatan rutin: prosedur operasi : Analisis
Keputusan rutin dan berulang- pengoperasian standar matematik model-model
ulang Organisasi 3. Struktur organisasi simulasi computer.
mengembangkan proses pengharapan umum 2. Pengolahan data
khusus bagi penanganannya. Sistem Tujuan Saluran elektronik.
Informasi yang disusun
dengan baik
Tidak diprogram 1. Kebijakan intuisi dan Teknik pemecahan masalah
kreativitas yang diterapkan pada:
Keputusan sekali pakai, 2. Coba-coba 1. Latihan membuat
disusun tidak sehat dan 3. Seleksi dan Latihan para keputusan
kebijaksanaan. Ditangani pelaksana 2. Penyusunan program
dengan proses pemecahan computer “heuristic”
masalah umum

poltekfindo@gmail.com POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE


Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4 Tahap 5 Tahap 6 Tahap 7

Identifikasi Pengumpu Pengemba Evaluasi Pemilihan Implemen- Evaluasi


dan lan dan ngan Alternatif Alternatif tasi hasil
diagnosa Analisa Alternatif terbaik keputusan
masalah data

Umpan
Balik

poltekfindo@gmail.com POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE


Kriteria untuk memilih di antara alternatif-alternatif didalam model normatif
adalah pemaksimalan/maksimisasi ( Laba, Keuntungan, Nilai yang diharapkan
dan sebagainya).

Pandangan tradisional tentang kriteria pengambilan keputusan yang


mengandung resiko adalah memaksimalkan nilai yang diharapkan.

Sebuah pandangan altenatif pada kriteria pengambilan keputusan adalah


pemuasan

poltekfindo@gmail.com POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE


Suatu peralatan yang menggambarkan secara grafik berbagai kegiatan
yang dapat diambil dan dihubungkan kegiatan ini dengan berbagai peristiwa
diwaktu mendatang yang dapat terjadi

Definisi yang paling sederhana mengenai apa itu Pohon Keputusan,


adalahdiagram analisis yang dapat membantu pengambil keputusan ketika
menghadapi beberapa opsi dengan cara memproyeksikan hasil yang
mungkin terjadi. Pohon tersebut juga memperlihatkan faktor-faktor
kemungkinan/ probablitas yang akan mempengaruhi alternatif-alternatif
keputusan tersebut, disertai dengan estimasi hasil akhir yang akan didapat
bila kita mengambil alternatif keputusan tersebut.

Manfaat utama dari penggunaan pohon keputusan adalah kemampuannya


untuk menyederhanakan proses pengambilan keputusan yang kompleks
menjadi lebih sederhana sehingga pengambil keputusan akan lebih mudah
menginterpretasikan solusi dari permasalahan
Beberapa keuntungan menggunakan pohon keputusan, di antaranya :
• Menghilangkan perhitungan-perhitungan yang tidak dibutuhkan. Sample yang diuji
hanya berdasarkan kriteria atau kelas tertentu.
• Daerah pengambilan keputusan yang sebelumnya kompleks dan sangat global, dapat
diubah menjadi lebih simpel dan spesifik.
• Dalam analisis multivariat, dengan kriteria dan kelas yang jumlahnya sangat banyak,
seorang penguji biasanya perlu untuk mengestimasikan baik itu distribusi dimensi tinggi
ataupun parameter tertentu dari distribusi kelas tersebut. Metode pohon keputusan
menghindari munculnya permasalahan dengan menggunakan kriteria yang jumlahnya
lebih sedikit pada setiap node internal tanpa banyak mengurangi kualitas keputusan
yang dihasilkan.
• Bersifat fleksibel, memilih fitur dari internal node yang berbeda, fitur yang terpilih akan
membedakan suatu kriteria dibandingkan kriteria yang lain dalam node yang sama.
Kefleksibelan metode pohon keputusan ini meningkatkan kualitas keputusan yang
dihasilkan jika dibandingkan ketika menggunakan metode penghitungan satu tahap
yang lebih konvensional
Keterbatasan dan Kekurangan Pohon Keputusan
Seperti halnya alat bantu umumnya, pohon keputusan juga mempunyai kekurangan,
antara lain:
• Terjadi overlap dalam menggunakan kelas-kelas dan kriteria yang digunakan dalam
jumlah besar. Hal tersebut juga dapat menyebabkan meningkatnya waktu
pengambilan keputusan dan jumlah memori yang diperlukan.
• Pengakumulasian jumlah eror dari setiap tingkat dalam sebuah pohon keputusan
yang besar.
• Kesulitan dalam mendesain pohon keputusan yang optimal.
• Hasil kualitas keputusan yang didapatkan dari metode pohon keputusan sangat
tergantung pada bagaimana pohon tersebut didesain.
Contoh pohon keputusan :
Contoh pohon keputusan :
Contoh pohon keputusan :
Skala Nominal

Skala nominal adalah pengukuran dengan taraf yang paling rendah. Di sini
suatu objek digolonggolongkan dengan simbol-simbol atau angka-angka
yang bersifat kualitatif atau kuantitatif. Simbol-simbol atau angka-angka ini
dipakai untuk memberi identitas suatu kelompok tertentu, Misalnya seorang
ahli ilmu jiwa menggolongkan sifat manusia atas schizophrenix, paronoid,
manicdre pressive, atau psychoneurotic.

poltekfindo@gmail.com POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE


Skala Ordinal

Skala ordinaladalah suatu skala pengukuran yang sifatnya kualitatif yang


menunjukkan adanya suatu jenjang urutan preferensi yang dikaitkan pada
suatu tujuan atau kondisi yang ditentukan atau dapat dikatakan bahwa skala
ordinal adalah objek-objek dalam suatu kategoriyang mungkin tidak berbeda
dengan objek lainnya. Akan tetapi, masing-masing objek tersebut tergabung
dalam suatu hubungan yang bersifat "yang satu lebih dari yang lain" seperti
lebih suka, lebih tinggi, lebih besar, dan lain sebagainya.
Misalnya, kota Jakarta lebih megah daripada kota Medan atau seseorang
lebih menyukaimerk mobil tertentu daripada merk mobil lainnya, Akan tetapi,
dalam hal initidak terdapat perbedaan yang bersifat kuantitatif di antara
alternatif-alternatif tersebut. Di sini kesulitan penilaian dalam skala ordinal ini
adalah tidak adanya ukuran nilai yang membedakan setiap tingkat
preferensi. Misalnya, lebih menyenangi dengan jauh lebih menyenangi. Hal
initentu saja akan menyulitkan proses pembuatan keputusan apabila
terdapat lebih dari dua alternatif yang akan dipilih,

poltekfindo@gmail.com POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE


Skala Interval

Skala interval adalah suatu skala yang mempunyai ciri-ciri skala ordinal,
yang selisih dari tiap-tiap angka atau jenjang preferensi dalam skala tersebut
diketahui besarnya dan kemudian pengukurannya dilakukan lebih teliti.
Halinidapat dilakukan dalam pengukuran suhu, yang dikenaldua macam
skala yang umum dipakai, yaitu skala celcius dan skala fahrenheit.
Kedua skala ini, unit pengukuran maupun titik nolnya tidak sama aturannya,
tetapi keduanya dapat memberi suatu pengertian yang sama. Hal ini dapat
terjadi karena satu sama lain mempunyai hubungan yang linier. Penunjukan
salah satu skala dapat ditransformasi ke skala lain dengan nilai yang sama
menurut perbandingan sebagai berikut:
F=9/5C+32
F = fahrenheit dan C = celcius

poltekfindo@gmail.com POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE


Skala Ratio

Skala ratio adalah suatu skala interval yang mempunyai titik nol yang nyata.
Dalam skala ratio, perbandingan darisetiap titik pada unit pengukuran
adalah bebas. Skala ini merupakan perbandingan/ ratio yang menunjukkan
bahwa ukuran sesuatu adalah sekian kali ukuran lainnya. Pada skala ini,
perbandingan dari setiap titik pada unit pengukuran biasanya banyak
ditemui dalam ilmu alam atau fisika, yaitu benda-benda atau simbol-
simboltertentu seperti "=",")", Y=kX, X/Y dan lain sebagainya.

poltekfindo@gmail.com POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE


Skala Absolut

Skala absolut merupakan ukuran kuantitatif yang jelas dan nyata, yang dapat
diperbandingkan secara langsung. Ukuran ini mempunyaititik nol langsung
yang jelas. Pada hakikatnya, skala initidak berbeda dengan skala ratio.
Demikian juga contoh pemakaiannya adalah relatif sama dengan skala ratio
sebagaimana yang telah dibicarakan di atas.
Berdasarkan uraian dan pembahasan dalam skala pengukuran pengambilan
keputusan dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang proporsional
antara situasi atau kondisi keputusan dengan jenis serta skala pengukuran
dari setiap alternatif keputusan yang diambil. Situasi atau kondisi keputusan
yang terstruktur secara sempurna atau dalam kondisi kepastian ataupun
keputusan,

poltekfindo@gmail.com POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE


Konsep Riset Operasi

Ada tujuh ciri utama riset operasi dalam proses pengambilan keputusan :
1.Terpusat pada Pembuatan Keputusan
2.Penggunaan Metode llmiah
3.Penggunaan Model Matematik
4. Efektivitas Ekonomis
5. Bergantung pada Komputer
6. Pendekatan Tim
7.Orientasi Sistem

poltekfindo@gmail.com POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE


Sedangkan pendekatan riset operasi untuk pemecahan masalah sebagai
alternatif di dalam proses pengambilan keputusan mempunyai lima tahap,
yaitu:
1. Diagnosis Masalah
2. Perumusan Masalah
3. Pembuatan Model
4. Analisis Model
5. lmplementasi Penemuan

poltekfindo@gmail.com POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE


Model Riset Operasi

Sebagian besar proyek riset operasi sangat bersandar pada model matematika. Para
ahli manajemen menggunakan model-model matematika karena dapat diubah-ubah
dengan murah dan karena ketepatannya. Suatu model matematika mensyaratkan
bahwa semua elemen penting dan hubungan-hubungan sebab akibat suatu masalah
ditentukan. Model-model yang dikembangkan dalam riset operasi harus
mencerminkan kenyataan. Kalau tidak, dapat menghasilkan kesimpulan yang salah
atau menyimpang.

Teori antrean. Karena hampir semua sistem ekonomi dan bisnis beroperasi dengan
sejumlah sumber daya yang relatif terbatas, maka sering dijumpai orang-orang,
produk, komponen produk, atau kertas kerja sedang menunggu untuk dilayani. Garis
tunggu ini disebut antrean. la yang berkembang karena fasilitas pelayanan (server)
ini relatif mahal untuk dipakai. lnilah yang menyebabkannya menjadi langka. Sebagai
contoh, truk menunggu di tempat pemuatan, langganan di supermarket menunggu
penghitungan, permintaan telepon pada switch-boord, peralatan atau mesin
menunggu untuk dilayani, pesanan yang datang pada gudang, dan sebagainya.

poltekfindo@gmail.com POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE


Model rantai Markov. Rantai Markov adalah suatu teknik matematik yang berguna
untuk pembuatan model berbagai macam sistem dan proses bisnis. Model ini
digunakan untuk memperkirakan perubahan di waktu yang akan datang dalam
berbagai variabel dinamik berdasarkan perubahan di waktu yang lalu dalam variabel
tersebut.

Programasi dinamik. Dalam bisnis, para manajer sering dihadapkan pada


pembuatan keputusan yang menjangkau beberapa periode waktu. Programasi
dinamik (dynamic programming) adalah sekumpulan teknik programasi matematik
yang digunakan untuk pembuatan keputusan yang bertingkat-tingkat (multistoge).
Suatu masalah keputusan yang bertingkat-tingkat dipisahkan menjadi serangkaian
masalah berurutan, yaitu submasalah yang lebih kecil dan saling berhubungan untuk
penyelesa ian nya.

poltekfindo@gmail.com POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE


Aplikasi Riset Operasi

ada delapan jenis masalah praktik manajerial dengan teknik-teknik riset


operasi sering diterapkan:
Masalah persediaan. Masalah-masalah persediaan merupakan salah satu jenis
masalah yang paling baik dipecahkan dengan teknik-teknik riset operasi karena
menyangkut penyeimbangan tujuan-tujuan yang saling bertentangan. Pertentangan
tersebut terjadi antara biaya pemesanan dan biaya penyimpanan produk. Biaya
pemesanan setiap satuan produk cenderung turun bila kuantitas pemesanan naik. Di
lain pihak, persediaan dalam jumlah besar akan menaikkan biaya penyimpanan dan
memerlukan pengeluaran-pengeluaran untuk pergudangan dan asuransi yang lebih
besar.
Masalah alokasi. Ada dua jenis umum masalah alokasi. Keduanya dapat dipecahkan
dengan programasi linier. Jenis pertama, sekumpulan sumber daya tertentu dapat
dikombinasikan dengan cara-cara yang berbeda untuk melaksanakan pekerjaan
tertentu, Sebagai contoh, dalam suatu pabrik perakitan sejumlah produkyang sama
dapat diproduksi dengan banyak karyawan dan sedikit mesin atau lebih banyak mesin
dan sedikit karyawan.
Masalah antrean. Masalah-masalah antrean menyangkut perancangan berbagai
poltekfindo@gmail.com POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE

Anda mungkin juga menyukai