Hasil dari aktivitas pemecahan masalah adalah solusi. Memikirkan masalah sebagai
sesuatu hal yang selalu buruk adalah suatu hal yang mudah untuk dilakukan, karena kita jarang
mengartikan frase mengambil keuntungan dari sebuah situasi sama halnya dengan kita
mengartikan frase memperbaiki sebuah situasi yang buruk. Kita akan memperhitungkan
peraihan kesempatan ke dalam pemecahan masalah dengan mendefinisikan masalah (problem)
sebagai suatu kondisi atau peristiwa yang merugikan atau memiliki potensi untuk merugikan
bagi sebuah perusahaan atau yang menguntungkan atau memiliki potensi untuk menghasilkan
keuntungan. Selama proses pemecahan masalah, manajer akan terlibat dalam pengambilan
keputusan, yaitu tindakan memilih berbagai alternatif tindakan. Keputusan adalah tindakan
tertentu yang dipilih. Biasanya, pemecahan satu masalah akan membutuhkan beberapa
keputusan.
Pembuatan keputusan adalah bagian kunci kegiatan manajer. Kegiatan ini memainkan
peranan penting, terutama bila manajer melaksanakan fungsi perencanaan. Perencanaan
menyangkut keputusan-keputusan sangat penting dan jangka panjang yang dapat dibuat
manajer. Dalam proses perencanaan, manajer memutuskan tujuan-tujuan organisasi yang akan
dicapai, sumber daya-sumber daya yang akan digunakan, dan siapa yang akan melaksanakna
setiap tugas yang dibutuhkan. Seluruh proses peerenacanaan itu melibatkan manajer dalam
serangkaian situasi pembuatan keputusan. Kualitas keputusan-keputusan manajer akan
menentukan efektifitas rencana yang disusun.
Pembuatan keputusan (decision making) menggambarkan proses melalui mana
serangkaian kegiatan dipilih sebagai penyelesaian suatu masalah tertentu. George P. Huber
membedakan pembuatan keputusan dari pembuatan pilihan (choice making) dan dari
pemecahan masalah (problem solving). Dipihak lain, banyak penulis dan manajer
menggunakan istilah “pembuatan keputusan dan pemecahan masalah” sebagai istilah yang
dapat dipertukarkan, dan dalam bab ini akan digunakan istilah pembuatan keputusan yang
mencakup artian keduanya.
A. Pengambilan Keputusan
Pengertian Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan (desicion making) adalah melakukan penilaian dan menjatuhkan
pilihan. Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa perhitungan dan pertimbangan
alternatif. Sebelum pilihan dijatuhkan, ada beberapa tahap yang mungkin akan dilalui oleh
pembuat keputusan. Tahapan tersebut bisa saja meliputi identifikasi masalah utama, menyusn
alternatif yang akan dipilih dan sampai pada pengambilan keputusan yang terbaik.
Secara umum, pengertian pengambilan keputusan telah dikemukakan oleh banyak ahli,
diantaranya adalah :
1. G. R. Terry : Mengemukakan bahwa pengambilan keputusan adalah sebagai pemilihan yang
didasarkan kriteria tertentu atas dua atau lebih alternatif yang mungkin.
2. Claude S. Goerge, Jr : Mengatakan proses pengambilan keputusan itu dikerjakan oleh
kebanyakan manajer berupa suatu kesadaran, kegiatan pemikiran yang termasuk pertimbangan,
penilaian dan pemilihan diantara sejumlah alternatif.
3. Horold dan Cyril O’Donnell : Mereka mengatakan bahwa pengambilan keputusan adalah
pemilihan diantara alternatif mengenai suatu cara bertindak yaitu inti dari perencanaan, suatu
rencana tidak dapat dikatakan tidak ada jika tidak ada keputusan, suatu sumber yang dapat
dipercaya, petunjuk atau reputasi yang telah dibuat.
4. P. Siagian : Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis terhadap suatu
masalah, pengumpulan fakta dan data, penelitian yang matang atas alternatif dan tindakan.
Tradisional Modern
dengan baik
Tidak diprogram: 1. kebijaksanaan instuisi dan Teknik pemecahan
b. Penyusunan
program-program
computer “heutistic”
Kebaikan kelemahan
kelompok memberikan jumlah kelompok atuau tidak, harus diselesaikan oleh para
pengetahuan yang lebih besar. manajer secara individual. Karena kelompok tidak
usaha-usaha individual para angota kelompok dapat menghasilkan situasi dimana tidak
pandangan yang lebih besar. efisien bila keputusan harus dibuat secara cepat.
4. Dalam pemilihan alternatif, 4. Keputusan kelompok dari berbagai kasus dapat
kelompok lebih dapat menerima merupakan hasil kompromi atau bukan sepenuhnya
keputusan individual. 5. Bila atasan terlibat atau jika salah satu anggota
proses pembuatan keputusan, para dibuat kelompok dalam kenyataanya bukan keputusan
melaksanakan keputusan.