Anda di halaman 1dari 12

Pertemuan ke: 4

KLASIFIKASI MODEL
PENGAMBILAN
KEPUTUSAN

Agustinawati, SE, MBA Jurusan Manajemen Unimal


PENDAHULUAN
Mengapa seorang pengambil keputusan memilih suatu alternatif ?
Jawaban terhadap hal itu melibatkan rasionalitas keputusan dan
model keputusan.

Sebuah sistem keputusan yaitu model dari sistem dengan mana


keputusan diambil, dapat tertutup atau terbuka.Sistem tertutup
menganggap bahwa kepu-tusan dipisah dari masukan yang tidak di-
ketahui dari lingkungan.

Konsep sebuah sistem keputusan tertutup menganggap orang


rasional yang secara logis menguji semua alternatif, mengurut-kan
berdasarkan kepentingan hasilnya, memilih alternatif yang
membawa kepada hasil yang terbaik/maksimal. Model kuan-titatif
pengambilan keputusan biasanya adalah model sistem keputusan
tertutup.

Agustinawati, SE, MBA Jurusan Manajemen Unimal


LANJUTAN
Sistem keputusan terbuka, memandang keputusan sebagian
berada dalam suatu lingkungan yang rumit dan sebagian tak
diketahui oleh lingkungan dan pada gilirannya proses keputusan
keputusan kemudian mempengaruhi lingkungan.Pengambilan
keputusan dianggap tidak harus logis dan sepenuhnya rasional,
tetapi lebih banyak memperlihatkan rasio-nalitas hanya dalam
batas yang dikemuka-kan oleh latar belakang.

Model terbuka adalah dinamis atas suatu urutan pilihan karena


tingkat aspirasi berubah sehubungan dengan perbedaan antara
hasil dan tingkat aspirasi.

Agustinawati, SE, MBA Jurusan Manajemen Unimal


Pengertian Model Pengambilan Keputusan
Model adalah percontohan yang mengan-dung unsur yang
bersifat penyerdehanaan untuk dapat ditiru (jika perlu).Proses
pengambilan keputusan merupakan suatu proses berurutan yang
memerlukan penggunaan model secara tepat dan benar.

Menurut Kast, model merupakan alat pe-nyederhanaan dan


penganalisisan situasi atau sistem yang kompleks. Jadi dengan
meng-gunakan model, situasi yang kompleks diseder-hanakan
tanpa penghilangan hal-hal yang esensial dengan tujuan
memudahkan pema-haman.

Berdasarkan ilmu manajemen untuk meme-cahkan masalah


digunakan model matematika dalam menyajikan sistem menjadi
lebih seder-hana dan lebih mudah dipahami.

Agustinawati, SE, MBA Jurusan Manajemen Unimal


Pentingnya model dalam pengambilan
a.
keputusan
Untuk mengetahui apakah hubungan ygbersifat tunggal dari
unsur-unsur itu adaitu ada relevansinya terhadap
masalahyang akan dipecahkan/diselesaikan.

b. Untuk memperjelas (secara eksplisit)mengenai hubungan


signifikan di antaraunsur-unsur tersebut.
c. Untuk merumuskan hipotesis mengenai
hakekat hubungan-hubungan antarvariabel. Hubungan ini biasanya dinya-takan dalam
bentuk matematikad. Untuk memberikan pengelolaan terha-dap pengambilan
c. Untuk merumuskan hipotesis mengenai
keputusan.
hakekat hubungan-hubungan antarvariabel. Hubungan ini
biasanya dinya-takan dalam bentuk matematika

d. Untuk memberikan pengelolaan terha-dap pengambilan


keputusan.

Agustinawati, SE, MBA Jurusan Manajemen Unimal


1.
Klasifikasi
Tujuannya:
model pengambilan keputusan
Model latihan, model penelitian, modelkeputusan, model perencanaan, dll
.2. Bidang terapan
Model tentang transortasi, model perse-diaan barang, model tetang
pendidikan,model tentang kesehatan, dll.

3. Tingkatannya
Model tingkat manajemen kantor, model tingkat kebijakan nasional, kebijakan
regional, kebijakan lokal, dll.

4. Ciri waktunya
Model statis dan model dinamis
5. Bentuknya
Model dua sisi, model satu sisi, tiga dimensi, model konflek, model non
konflek
6. Pengembangan analitik
Tingkat dimana matematika perlu digunakan.
7. Kompleksitas
Model sangat terinci, model sederhana,model global, model keseluruhan, dll
8. Formalisasi
Model mengenai tingkat dimana interaksi itutelah direncanakan dan hasilnya
sudah dapatdiramalkan, namun secara formal perlu dibicarakan.

Agustinawati, SE, MBA Jurusan Manajemen Unimal


1. Model kuantitatif : serangkaian asumsiyang tepat yang dinyatakan
dalam se-rangkaian hubungan matematis yangpasti. Model kuantitatif
dapat berupapersamaan atau analisis lainnya, atauberupa instruksi bagi
komputer, yangberupa program-program utk komputer.

1. Model kualitatif : didasarkan pada asumsi yang ketepatannya kurang


jika dibandingkan dengan model kualitatif dan ciri-cirinya digambarkan
melalui kombinasi dari deduksi-deduksi asumsi tersebut dan dengan
pertimbangan yang lebih subjektif mengenai proses atau masalah yang
pemecahannya dibuatkan model.

3.

Agustinawati, SE, MBA Jurusan Manajemen Unimal


MODEL KEPUTUSAN
Menurut Gullett dan Hicks, memberikan beberapa klasifikasi model
pengambilan keputusan untuk memecahkan masalah, yaitu :

1. Model Probabilitas, umumnya model ke-putusannya


merupakan konsep probabi-litas dan konsep nilai harapan
memberi-kan hasil tertentu
2. Model Matriks, merupakan model khusus yang menyajikan
kombinasi antara strategi dan hasil yang diharapkan. Model
matriks terdiri dua hal, yaitu baris (mendatar) dan kolom
(vertikal).
3. Model pohon keputusan, merupakan suatu diagram yang
cukup sederhana yg menunjuk-kan suatu proses untuk merinci
masalah-masalah yg dihadapinya ke dalam komponen-komponen,
kemudian dibuat alternatif peme-cahan berserta konsekuensinya.

Agustinawati, SE, MBA Jurusan Manajemen Unimal


4. Model Kurva Indeferen
yaitu model ke-putusan yang membutuhkan penilaian yg lebih
subjektif. Kurva indeferen adalah kurva dimana setiap titik yang berada
pada garis kurva tersebut mempunyai tingkat kepuasan yang sama

5. Model Simulasi Komputer


yaitu model pengambilan keputusan yang dirancang menggunakan
komputer, yang mampu menirukan apa-apa yang dilakukan orga-nisasi.

Agustinawati, SE, MBA Jurusan Manajemen Unimal


Menurut Robert D. Spech mengelompokkan model dalam rangka
analisis kebijak-an pengambilan keputusan :

1. Model matematika

2. Model simulasi komputer

3. Model permainan operasional

4. Model verbal

5. Model fisik

Agustinawati, SE, MBA Jurusan Manajemen Unimal


Disamping model di atas, terdapat pula model spiral dimana
satu anggota mengemukakan satu konsep dan anggota lain
mengadakan reaksi setuju atau tidak setuju kemudian
dikembangkan lebih lanjut atau dilakukan revisi dan
seterusnya.
Dengan demikian hal ini terjadi proses kumulatif, progresif dan
terus menerus merubah konsep dan akhirnya para anggota
menyetujui posisi yang diambil.
Atas dasar uraian ini dapatlah diindentifikasikan bahwa dalam
proses pengambilan keputusan ini muncul para pimpinan yang
nantinya membawa organisasi ke arah yang lebih baik, karena
mereka diakui mampu oleh anggota lainnya walaupun dalam
proses tersebut sering pula timbul konflik

Agustinawati, SE, MBA Jurusan Manajemen Unimal


TERIMA KASIH

Agustinawati, SE, MBA Jurusan Manajemen Unimal

Anda mungkin juga menyukai