PROPOSAL
Oleh
Gatra Formatika
17419144013
BAB I PENDAHULUAN
A. Kajian Teori
1. Komunikasi
2. Strategi
3. Strategi Komunikasi
4. Kajian Vaksinasi
5. Covid-19
B. Penelitian Relevan
C. Kerangka Berpikir
D. Pertanyaan Penelitian
A. Jenis Penelitian
B. Subjek Penelitian
C. Lokasi Penelitian
D. Teknik Pengumpulan Data
E. Instrumen Penelitian
F. Uji Keabsahan Data
G. Teknik Analisis Data
BAB II
A. Kajian Pustaka
1. Komunikasi
Istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin communis
yang artinya membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih.
Komunikasi juga berasal dari akar kata communico yang artinya
membagi. Hafied Cangara, mengutip dari Everett M.Rogers
seorang pakar sosiologi pedesaan Amerika yang banyak memberi
perhatian pada studi riset komunikasi khususnya dalam hal
penyebaran inovasi, mengatakan bahwa definisi komunikasi yaitu:
“Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber
kepada satu penerima atau lebih dengan maksud untuk mengubah
tingkah laku mereka.”
2. Strategi
Kata strategi berasal dari Bahasa Yunani klasik yaitu
“stratos” yang artinya tentara dan kata “again’ yang berarti
memimpin. Dengan demikian, strategi dimaksudkan adalah
memimppin tentara. Lalu muncul kata strategos yang artinya
pemimpin tentara pada tangkat atas.
Hafied Cangara mengutip dari Rogers memberi batasan
mengenai pengertian strategi komunikasi yaitu strategi komunikasi
sebagai suatu rancangan yang dibuat untuk mengubah tingkah laku
manusia dalam skala yang lebih besar melalui transfer ide-ide baru.
Seorang pakar perencanaan komunikasi Middleton membuat
definisi dengan menyatakan “Strategi Komunikasi adalah
kombinasi yang terbaik dari semua elemen komunikasi mulai dari
komunikator, pesan, saluran (media), penerima sampai pada
pengaruh (efek) yang dirancang untuk mencapai tujuan komunikasi
yang optimal”.
3. Strategi Komunikasi
Strategi komunikasi merupakan sebuah perencanaan
(planning) dan manajemen (management) dalam mencapai sebuah
tujuan. Strategi komunikasi haruslah didasari peran seorang
penyampai pesan komunikasi, strategi komunikasi harus fleksibel
menyesuaikan kondisi penerima pesan sehinggga komunikator
sebagai pelaksana dapat segera mengadakan perubahan apabila
suatu faktor strategi komunikasi tidak dapat dilaksanakan (Dr. Lina
Sunyata, 2018)
Tahapan strategi komunikasi merupakan paduan dari
perencanaan komunikasi dengan manajemen komunikasi untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hafied Cangara dalam
bukunya yang berjudul “Perencanaan dan Strategi Komunikasi”
menyebutkan tahapan perencanaan komunikasi meliputi lima
tahapan, yaitu:
a. Penelitian
Sebuah organisasi atau lembaga memerlukan tenaga
spesialis yang berfungsi untuk menangani masalah-masalah
komunikasi seperti keperluan pencitraan, atauatau kegiatan
kerjasam dengan pemangku kepentingan lainnya. Dalam
tahapan penelitian ini dimaksudkan untuk menegtahui
problematic yang dihadapi lembaga. Dalam tahapan ini
penelitian dapat diartikan juga sebagai tahapan dalam
menemukan fakta. Tahapan ini bertujuan untuk mencari
fakta atau permasalahan yang terjadi untuk dijadikan bahan
membuat rumusan strategi komunikasi yang akan dilakukan
oleh lembaga atau organisasi untuk mencapai tujuannya.
b. Perencanaan
Perencanaan sama dengan perumusan, yaitu proses
penyusunan langkahlangkah kedepan yang dimaksudkan
untuk menetapkan tujuan strategis, serta merancang strategi
untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan demikian, tahap
ini diperlukan strategi tentang pemilihan atau penentuan
sumber (komunikator), pesan, media, sasaran, dan efek
yang diharapkan. Sumber disini adalah individu atau
lembaga yang bersifat sebagai pemberi pesan yang berupa
informas atau penyuluhan. Selanjutnya adalah media adalah
perantara yang digunakan oleh sumber untuk
menyampaikan pesannya kepada sasaran yang ingin dituju,
yaitu komunikannya. Sasaran dari tahap ini berupa
masyarakat luas atau kelompok tertentu, dengan tujuan
memperoleh efek yang diharapkan.
c. Pelaksanaan
Pelaksanaan adalah tindakan yang diambil dalam
rangka implementasi rumusan startegi yang telah dibuat.
Tahap perencanaan dalam sebuah lembaga berarti
pengorganisasian seluruh divisi-divisi di perusahaan
tersebut untuk menjalankan rumusan yang telah disepakati.
Tahap pelaksanaan bisa dalam bentuk tayangan televisi,
wawancara di radio, pemasangan iklan di surat kabar dan
lain sebagainya. Inti dari tahap pelaksanaan ini yaitu untuk
menyebarluaskan informasi kepada khalayak untuk
mencapai sebuah tujuan.
d. Pengukuran atau Evaluasi
Pengukuran atau evaluasi dilakukan untuk
mengetahui hasil akhir dari kegiatan yang telah dilakukan,
apakah kinerja sesungguhnya sesuai dengan kinerja yang
diharapkan. Seperti apakah media yang digunakan efektif
untuk digunakan sebagai implementasi strategi tersebut,
apakah tujuan strateginya tercapai, apakah pesan yang
disampaikan dapat dipahami oleh penerima pesan, dan
tindakan apa yang dilakukan khalayak setelah menerima
pesan tersebut. Tahap ini sangat penting dilakukan karena
bila strategi itu sendiri berhasil berjalan dengan baik, maka
strategi itu dapat digunakan pada masalah-masalah
berikutnya.
e.Pelaporan
Pelaporan adalah tindakan terakhir dari kegiatan
strategi komunikasi yang telah dilaksanakan. Laporan
sebaiknya dibuat secara tertulis kepada pimpinan kegiatan
untuk dijadikan bahan kegiatan. Jika dalam pelaporan itu
mendapatkan hasil postif dan berhasil, maka bisa dijadikan
sebagai landasan untuk program selanjutnya. Tapi jika
dalam program itu ditemukan hal-hal yang kurang
sempurna, maka temuan tersebut bisa dijadikan sebagai
bahan pertimbangan untuk merevisi program yang akan
dilakukan
4. Kajian Vaksinasi
Vaksin menurut peraturan menteri kesehatan RI No. 42
tahun 2013 adalah suatu antigen yang berwujud mikroorganisme
yang tidak hidup atau sudah mati atau yang masih hidup namun
dilemahkan, yang beberapa bagiannya masih utuh dan telah di
olah. Dapat juga berupa mikroorganisme yang sudah diubah
menjadi toksaid ataupun protein rekombinasi yang bisa
menimbulkan efek kekebalan spesifik terhadap suatu penyakit
infeksi tertentu.
Vaksin berasal dari bahasa latin vacca (sapi) dan vaccacinia
(cacar sapi). Vaksin adalah bahan antigenik yang berguna untuk
menhasilkan kekebalan aktif terhadap suatu penyakit sehingga
dapat mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi oleh organisme
alami atau liar. Vaksin dapat berupa galur virus atau bakteri yang
telah dilemahkan sehingga tidak menimbulkan penyakit. Vaksin
bisa juga menjadi organisme mati tau hasil pemurniannya. Vaksin
akan mempersiapkan sistem kekebalan untuk melawan sel- sel
degeneratif (kanker).
Dari pengertian diatas vaksin diciptakan untuk menciptakan
suatu sistem imun terhadap tubuh manusia untuk melawan
penyakit tertentu. Setiap vaksin memiliki beragam kegunaan dalam
menciptakan sistem kekebalan dalam tubuh. Satu vaksin tidak bisa
menciptakan sistem kekebalan tubuh terhadap semua penyakit,
bahkan ada beberapa penyakit belom terdapat vaksinnya sehingga
perilaku hidup bersih dan sehat sangat penting untuk dterapkan.
Terdapat 7 vaksin yang telah disetujui oleh Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia untuk digunakan yaitu sebagai
berikut (https://www.alodokter.com/kenali-perbedaan-vaksin-
vaksin-covid-19-yang-akan-digunakan-di-indonesia diakses
tanggal 30 Juni 2021):
a. Vaksin Sinovac
1) Nama vaksin: CoronaVac
2) Negara asal: China
3) Bahan dasar: virus Corona (SARS-CoV-2) yang telah
dimatikan (inactivated virus)
4) Uji Klinis: fase III (selesai)
b. Vaksin Oxford-AstraZeneca
1) Nama vaksin: AZD1222
2) Negara asal: Inggris
3) Bahan dasar: virus hasil rekayasa genetika (viral vector)
4) Uji klinis: fase III (hampir selesai)
a) Lokasi: Inggris, Amerika, Afrika Selatan, Colombia, Peru,
Argentina
b) Usia peserta: >18 tahun hingga >55 tahun
c) Dosis: 2 dosis (0,5 ml per dosis) dengan jarak 4–12
minggu
d) Efikasi vaksin: 75%
c. Vaksin Sinopharm
1) Nama Vaksin: BBIBP-CorV
2) Negara asal: China
3) Bahan dasar: virus Corona yang dimatikan (inactivated virus)
4) Uji klinis: fase III (selesai)
a) Lokasi: China, Uni Emirat Arab, Maroko, Mesir, Bahrain,
Jordan, Pakistan, Peru, Argentina
b) Usia peserta: 18–85 tahun
c) Dosis: 2 dosis (0,5 ml per dosis) dengan jarak 21 hari
d) Efikasi vaksin: 79,34% (di Uni Emirat Arab)
d. Vaksin Moderna
1) Nama Vaksin: mRNA-1273
2) Negara asal: Amerika Serikat
3) Bahan dasar: messenger RNA (mRNA)
4) Uji klinis: fase III (selesai)
1) Nama vaksin: BNT162b2
2) Negara asal: Amerika Serikat
3) Bahan dasar: messenger RNA (mRNA)
4) Uji klinis: fase III (selesai)
a) Lokasi: Amerika Serikat, Jerman, Turki, Afrika
Selatan, Brazil, Argentina
b) Usia peserta: >16 tahun hingga >55 tahun
c) Dosis: 2 dosis (0,3 ml per dosis) dengan jarak 3
minggu
d) Efikasi vaksin: 95%
f. Vaksin Novavax
1) Nama vaksin: NVX-CoV2372
2) Negara asal: Amerika Serikat
3) Bahan dasar: protein subunit
4) Uji klinis: fase III
a) Lokasi: Inggris, India, Afrika Selatan, Meksiko
b) Usia peserta: 18–59 tahun
c) Dosis: 2 dosis (0,5 ml per dosis) dengan jarak 21 hari
d) Efikasi vaksin: 85–89%
5. Kajian Covid-19
a. Hidung beringus.
b. Sakit kepala.
c. Batuk.
d. Sakit tenggorokan.
e. Demam.
f. Merasa tidak enak badan.
g. Hilangnya kemampuan indera perasa dan penciuman.
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Subjek Penelitian
C. Lokasi Penelitian
b. Wawancara Mendalam
2. Observasi
Observasi dalam penelitian ini menggunakan observasi
non-participant observer, yaitu, peneliti tidak selalu berperan
dan terlibat dengan aktivitas atau subjek penelitian saat
melakukan pengamatan (Herdiasyah, 2013). Teknik
pengumpulan data ini dilakukan dengan cara melakukan
pengamatan terhadap pelaksanaan strategi komunikasi
vaksinasi covid di Kabupaten Wonogiri. Pengamatan
dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang sudah
disiapkan. Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini
diharapkan dapat memperoleh data yang sesuai atau relevan
dengan topik penelitian yaitu pelaksanaan program vaksinasi
covid-19.
3. Dokumentasi
Metode dokumentasi dilakukan dengan cara peneliti
melakukan kegiatan pencatatan terhadap data yang ada. Data
yang didapat nantinya akan digunakan untuk memperkuat data
dari hasil wawancara dan observasi di lapangan.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini berupa lembar wawancara,
serta peneliti itu sendiri atau disebut human instrument. Instrumen
dalam penelitian ini antara lain:
a. Human Instrument
Peran peneliti adalah sebagai instrumen kunci dalam
penelitian kualitatif, yang mana instrumen penelitian adalah si
peneliti itu sendiri. Kategori instrumen yang baik dalam
penelitian kualitatif adalah instrumen yang memiliki
pemahaman yang baik akan metodologi penelitian, penguasaan
wawasan terhadap bidang yang diteliti, kesiapan untuk
memasuki objek penelitian, baik secara akademik maupun
logistiknya. Fungsi dari human instrument yaitu untuk memilih
informan sebagai sumber data, menetapkan fokus penelitian,
menafsirkan data, melakukan pengumpulan data, menilai
kualitas data, dan membuat kesimpulan atas temuannya
(Sugiyono, 2018).
b. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara sangat mungkin berkembang
sewaktu penelitian berlangsung sesuai dengan informasi yang
ingin peneliti dapatkan. Pedoman wawancara ini digunakan
untuk metode pengumpulan data melalui wawancara
mendalam.
3. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan agar memudahkan peneliti
dalam mengumpulkan data sehingga hasil yang didapat lebih
maksimal untuk mengetahui tentang strategi komunikasi
Kabupaten Wonogiri dalam program vaksinasi covid-19.
4. Buku Catatan
Buku catatan berfungsi untuk mencatat point-point penting
terkait percakapan dengan informan.
5. Alat Perekam
Alat perekam, yaitu handphone yang berfungsi untuk
merekam percakapan antara peneliti dengan informan.
6. Kamera
Kamera digunakan untuk mengambil dokumentasi berupa
gambar saat melakukan wawancara dengan informan.
Dokumentasi
Rzymski, Piotr, dkk. 2021. "The Strategies to Support the COVID-19 Vaccination
with Evidence-Based Communication and Tackling
Misinformation." Vaccines 9.2: 109.
https://www.mdpi.com/2076-393X/9/2/109#cite diakses tanggal 30 Juni
2021
Fischoff, Baruch. Vaness Nortington Gamble., dan Monica Schoch Spana. 2021.
“Understanding and Communicating About COVID-19 Vaccine Efficacy,
Effectiveness, and Equity”. Washington, DC: The National Academies
Press. https://doi.org/10.17226/26154 diakses tenggal 30 Juni 2021