Anda di halaman 1dari 7

NAMA : TALEBBI LAKSMINING

NIM : 030779723

TUGAS 1

1. JUDUL :

“STRATEGI KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN KEPALA DESA DALAM


MENINGKATKAN PELAYANAN MASYARAKAT DI DESA GOLONG, KECAMATAN
NARMADA, KABUPATEN LOMBOK BARAT”

2.

 RUMUSAN MASALAH
Bagaimana Strategi Komunikasi Kepemimpinan Kepala Desa Dalam Meningkatkan
Pelayanan Masyarakat Di Desa Golong, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat?
 Referensi 5 Jurnal dan Buku terbitan 10 tahun terakhir
Jurnal :
Muhammad Farrabi Pangkapi, (2018). Strategi Komunikasi Penanggulangan Bencana
Daerah Dalam Mensosialisasikan Siaga Bencana Banjir. Skripsi 75 S1 Jurusan Ilmu
Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang, http://eprints.umm.ac.id/43049/ (diakses
pada 2022)

Rahayu Agustina, 2020. Strategi Komunikasi BPBD Kabupaten Lombok Utara Dalam
Upaya Menghadapi Pandemi Covid-19 Di Kabupaten Lombok Utara. Skripsi S1 Program
Studi Ilmu Komunikasi. Universitas Mataram.

Rudianto, 2015. “Komunikasi dalam Penanggulangan Bencana”. Jurnal Simbolika, Volume


1. Nomor 1 (April 2015) (diakses pada 22 Oktober 2022)
https://ojs.uma.ac.id//pdf//Anggiani, K.(2017).

Gerry R. J. Wonok, 2020. Strategi Pemerintah Desa Dalam Pencegahan Penyebaran Virus
Corona (Covid-19) (Studi Di Desa Mokobang Kecamatan Modoinding Kabupaten Minahasa
Selatan). Skripsi S1 Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP, Universitas Sam Ratulangi,
Sulawesi Utara. https://ejournal.unsrat.ac.id/

Deri Kalianda, 2018. Strategi Komunikasi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Dalam
Menginplementasikan Program Green City Di Kota Teluk Kuantan Kabupaten Kuantan
Singingi. Jurnal Ilmu Komunikasi FISIP, Volume 5. Nomor 1 (April 2018). (diakses pada 23
Oktober 2022)
https://media.neliti.com/media/publications/205138-strategi-komunikasi-dinas-lingkungan-
hid.pdf
Buku :
Cangara, Hafied. 2017. Perencanaan dan Strategi Komunikasi. Rajawali Pers: Jakarata.

Effendi, onong uchjana, 2017. Ilmu komunikasi: teori dan praktik. PT remaja rosdakarya,
bandung.

Nurdin dkk, 2019. Metodologi Penelitian Sosial. Media Sahabat Cendikia, Surabaya.

Rukin, 2019. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yayasan Ahma Cendikia Indonesia, Sulawesi
Selatan.

Yasir, 2020. Pengantar Ilmu Komunikasi. DEEPUBLISH, Yogyakarta. Yunus, Eddy. 2016.
Manajemen strategis. Yogyakarta : CV Andy Offset.

 Kerangka Karya Ilmiah


Artikel (hasil penelitian) memuat :
1. Judul
2. Abstrak
3. Pendahuluan
4. Metode Penelitian
5. Hasil dan Pembahasan
6. Kesimpulan dan Saran
7. Daftar Pustaka

A
TUGAS 2

Definisi menurut Wiliam I. Gorden (Mulyana, 2001) (Yasir, 2020) menjelaskan


bahwa kata komunikasi, yang dalam Bahasa Inggris communication, berasal dari kata
latin communis yang berarti sama. Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling
sering disebut sebagai asal usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata
Latin lainnya yang mirip. Senada dengan definisi tersebut Everett M. Rogers (1985)
dalam (Cangara, 2017) mengemukakan komunikasi adalah proses dimana suatu ide
dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih dengan maksud untuk mengubah
tingkah laku mereka. Definisi ini kemudian dikembangkan bersama dengan Lauwrence
D. Kincaid (1987) mengemukakan komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang
atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya,
yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam.

Begitu pentingnya komunikasi dalam hidup manusia, karena melalui aktivitas


komunikasi, manusia dapat memperbanyak rekan, memperbanyak pendapatan,
memperbaiki hubungan, menjalin relasi, juga dapat memelihara hubungan baik antara
atasan dan bawahan dalam suatu instansi. Singkatnya komunikasi memilki fungsi sebagai
jembatan antara hubungan manusia dalam bermasyarakat. Menurut Effendi (2017) fungsi
komunikasi dikelompokkan menjadi 4 bagian, diantaranya:

“(a). Menginformasikan (to inform), yakni memberikan informasi kepada


orang lain tentang suatu peristiwa masalah, pendapat, pikiran, segala tingkah
laku orang lain dan apa yang disampaikan orang lain. (b). Mendidik (to
educate), yaitu sebagai sarana pendidikan, karena melalui komunikasi
manusia dalam suatu lingkungan masyarakat dapat menyampaikan segala
bentuk pengetahuan, ide, gagasan kepada orang lain sehingga orang lain
dapat menerima segala bentuk informasi yang kita berikan. (c). Menghibur
(to entertain), selain untuk mendidik komunikasi juga berfungsi untuk
menghibur orang lain dan menyenangkan hati orang lain. (d). Mempengaruhi
(to influence), komunikasi berfungsi juga untuk memberikan pengaruh
kepada orang lain. Selain segala bentuk sikap dan prilaku orang lain agar
mengikuti apa yang diharapkan.”
Menurut Rogers (1982) dalam Cangara (2017) mengungkapkan pengertian strategi
komunikasi sebagai suatu rancangan yang dibuat untuk mengubah tingkah laku manusia
dalam skala yang lebih besar melalui transfer ide-ide baru. Senada dengan definisi tersebut
Middleton (1980) menyatakan bahwa startegi komunikasi adalah kombinasi yang terbaik
dari semua elemen komunikasi mulai dari komunikator, pesan, saluran (media), penerima
sampai pengaruh (efek) yang dirancang untuk mencapai tujuan komunikasi yang optimal.
Arifin dalam Poetanarie (2013) menyebutkan bahwa dalam merumuskan strategi
komunikasi terdapat 5 (lima) faktor yang diperhatikan, yakni: Mengenal Khalayak,
Menyusun Pesan, Penetapan Metode, Penggunaan Media, dan Peranan Komunikator:

1. Mengenal Khalayak
Suatu strategi adalah keseluruhan keputusan kondisonal tentang tindakan yang
akan dijalankan guna mencapai tujuan. Jadi dalam merumuskan strategi komunikasi
kita harus memperhitungkan suatu kondisi dan situasi khalayak. Itulah sebabnya
langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengenal khalayak. Khalayak tidak
pasif tetapi aktif, sehingga antara komunikator dengan komunikan bukan saja terjadi
hubungan tetapi juga saling mempengaruhi. Khalayak dapat mempengaruhi oleh
komunikator, tetapi komunikator juga dapat dipengaruhi oleh komunikan atau
khalayak.
2. Menyusun Pesan

Setelah khalayak dan situasinya jelas diketahui, maka langkah selanjutnya


adalah menyusun pesan yang mampu menarik perhatian para khalayak. Pesan dapat
terbentuk dengan menentukan tema dan materi. Syarat utama dalam mempengaruhi
khalayak dari komponen pesan adalah mampu membangkitkan perhatian khalayak.
Perhatian merupakan pengamatan yang terpusat. Awal dari suatu efektivitas dalam
komunikasi adalah membangkitkan perhatian dari suatu efektivitas dalam komunikasi
adalah bangkitnya perhatian dari khalayak terhadap pesan-pesan yang disampaikan.

3. Menentukan Metode

Teknik penyampaian pesan dalam komunikasi dapat dilihat melalui 2 aspek


yaitu, menurut cara pelaksanaan dan menurut bentuk isinya, dengan penjelasan
sebagai berikut:

1) Menurut Pelaksanaan, yaitu melihat komunikasi dari segi pelaksanaannya, tanpa


memperhatikan isi pesan komunikasi tersebut. Berikut adalah metode/teknik
menurut pelaksanaannya:
a. Redundancy (repetition): merupakan cara mempengaruhi khalayak dengan
jalan mengulang pesan sedikit demi sedikit, seperti yang dilakukan dalam
propaganda. Metode ini memungkinkan peluang mendapatkan perhatian
khalayak semakin besar, pesan penting mudah diingat oleh khalayak dan
memberi kesempatan bagi komunikator untuk memperbaiki kesalahan yang
dilakukan sebelumnya.
b. Canalizing: dilakukan dengan cara komunikator berusaha memahami dahulu
soal komunikan seperti kerangka referensi dan bidang pengalaman komunikan,
kemudian menyusun pesan dan metode yang sesuai dengan hal itu. Hal itu
bertujuan agar pesan dapat diterima terlebih dahulu baru kemudian dilakukan
perubahan-perubahan sesuai dengan keinginan komunikator.
2) Menurut bentuk isinya, yaitu melihat komunikasi berdasarkan isi (bentuk dan
makna) pesan itu sendiri. Berikut adalah metode/teknik penyampaian pesan
menurut isinya:
a. Informatif: mempengaruhi khalayak dengan jalan memberikan penerangan
yakni memberikan suatu apa adanya sesuai dengan fakta dan data maupun
pendapat yang sebenarnya. Sehingga bagi komunikan dapat diberi
kesempatan untuk menilai, menimbang-nimbang dan mengambil
keputusan atas dasar pemikiran-pemikiran yang sehat.
b. Persuasif: mempengaruhi komunikan dengan jalan membujuk. Dalam hal
ini komunikan tidak diberi kesempatan untuk berpikir kritis dan mungkin
bila akan terpengaruh tanpa disadari.
c. Edukatif Method (Metode Pendidikan): mempengaruhi khalayak dengan
pesan-pesan yang bersifat mendidik, yakni memberikan suatu ide kepada
khalayak berdasarkan fakta, pendapat dan pengalaman yang dapat
dipetanggungjawabkan kebenarannya. Dengan metode edukatif ini akan
memberikan pengaruh yang mendalam kepada khalayak kendatipun hal ini
akan memakan waktu yang sedikit lebih lama dibanding dengan metode
persuasive.
d. Cursive Methtod: mempengaruhi khalayak dengan pemaksaan, pesan-
pesan yang disampaikannya biasanya mengandung ancaman atau
intimidasi. Metode ini biasanya diwujudkan dalam bentuk peraturan-
peraturan, perintah-perintah dan intimidasi, dan untuk pelaksanaannya
yang lebih lancar.
4. Penggunaan Media
Langkah akhir dalam melakukan sebuah strategi komunikasi adalah
penggunaan media. Media digunakan sebagai saluran untuk menyampaikan pesan
kepada khalayak. Media yang digunakan harus sesuai dengan karakteristik pesan
yang ingin disampaikan dan khalayak yang akan dituju. Untuk khalayak yang lebih
luas sebaiknya menggunakan media massa, seperti surat kabar, televisi, dan sosial
media, sedangkan untuk komunitas tertentu digunakan selebaran atau saluran
komunikasi yang digunakan oleh kelompok/komunitas tersebut.
5. Peranan Komunikator

Fungsi komunikator ialah pengutaraan pikiran dan perasaannya dalam bentuk


pesan untuk membuat komunikan menjadi tahu atau berubah sikap, pendapat, atau
perilakunya. Komunikan yang dijadikan sasaran akan mengkaji siapa komunikator
yang menyampaikan informasi itu. Jika ternyata informasi yang diutarakannya itu
tidak sesuai dengan diri komunikator, berapa pun tingginya teknik komunikasi yang
dilakukan hasilnya tidak akan sesuai dengan yang diharapkan. Faktor penting pada
diri komunikator yang harus dimilki bila ingin melancarkan komunikasi, yaitu daya
tarik (source attrativeness) dan kreadibilitas sumber (source credibility).

“(a). Daya Tarik Sumber, Seorang komunikator akan berhasil dalam


berkomunikasi, akan mampu mengubah sikap, opini, perilaku komunikan
melalui mekanisme daya tarik jika pihak komunikan merasa bahwa
komunikator ikut serta dengannya. Dengan lain perkataan, komunikan
merasa ada kesamaan antara komunikator dengannya sehingga komunikan
bersedia taat pada isi pesan yang dilancarkan oleh komunikator. (b).
Kreadibilitas Sumber, Kreadibilitas disini mengandung 2 (dua) unsur,
yaitu: pertama adalah keahlian atau expertise. Artinya, komunikator harus
memiliki keahlian atau kecakapan yang dikui oleh khalayak sasaran.
Unsur kedua adalah dapat dipercaya atau trustworthiness, artinya sumber
penyampai pesan harus dapat membangun kepercayaan pada khalayak
sasaran. Kepercayaan ini banyak bersangkutan dengan profesi atau
keahlian yang dimiliki oleh seorang komunikator.”
DAFTAR PUSTAKA

Cangara, Hafied. 2017. Perencanaan dan Strategi Komunikasi. Rajawali Pers: Jakarata.

Effendi, onong uchjana, 2017. Ilmu komunikasi: teori dan praktik. PT remaja rosdakarya,
bandung.

Hamdani dkk, 2020. Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif. Pustaka Ilmu.
Yogyakarta.

Nurdin dkk, 2019. Metodologi Penelitian Sosia. Media Sahabat Cendikia, Surabaya.

Rukin, 2019. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yayasan Ahma Cendikia Indonesia,


Sulawesi Selatan.

Yasir, 2020. Pengantar Ilmu Komunikasi. DEEPUBLISH, Yogyakarta.

Yunus, Eddy. 2016. Manajemen strategis. Yogyakarta : CV Andy Offset.

Anda mungkin juga menyukai