GURU PEMBIMBING
Eki Dudi Darmawan, S.Pd.,M.MPD.,M.M
Disusun oleh:
Muhamad Rizal 20401080
Muhamad Ropid 20401076
Fricilia Nurlita 20401134
C. Jenis-Jenis Komunikasi
Jenis komunikasi menurut jumlah yang berkomunikasi adalah :
a) komunikasi dengan diri sendiri (intrapersonal communication),
b) komunikasi antarpribadi (interpersonal communication),
c) komunikasi publik (public communication) dan 4. Komunikasi massa (mass
communication).
Komunikasi dengan Diri Sendiri (Intrapersonal Communication)
Komunikasi dengan diri sendiri adalah proses komunikasi yang terjadi di
dalam diri individu, atau dengan kata lain proses berkomunikasi dengan dirinya
sendiri. Terjadinya proses komunikasi disini karena adanya seseorang yang memberi
arti terhadap sesuatu objek yang diamatinya. Objek dalam hal ini bisa saja dalam
bentuk benda, kejadian alam, peristiwa, pengalaman, fakta yang mengandung arti
bagi manusia, baik yang terjadi di luar maupun di dalam diri seseorang. Obyek yang
diamati mengalami proses perkembangan dalam pikiran manusia setelah mendapat
rangsangan dari panca indra yang dimilikinya. Hasil kerja dari proses pikiran tadi
setelah dievaluasi dan selanjutnya akan memberi pengaruh pada pengetahuan, sikap,
dan perilaku seseorang. Dalam proses pengambilan keputusan, sering kali seseorang
dihadapkan pada pilihan Ya atau Tidak. Keadaan semacam ini membawa seseorang
pada situasi berkomunikasi dengan diri sendiri, terutama dalam mempertimbangkan
untung ruginya suatu keputusan yang akan diambil. Cara ini hanya bisa dilakukan
dengan metode komunikasi intrapribadi atau komunikasi dengan diri sendiri.
Komunikasi Antarpribadi (Interpersonal Communication)
Komunikasi antarpribadi yang dimaksud disini adalah proses komunikasi
yang berlangsung antara dua orang atau lebih secara tatap muka. Menurut sifatnya,
komunikasi antarpribadi dapat dibedakan atas dua macam, yakni komunikasi diadik
dan komunikasi kelompok kecil. Komunikasi diadik ialah proses komunikasi yang
berlangsung antara dua orang dalam situasi tatap muka. Komunikasi diadik dapat
dilakukan dalam tiga bentuk, yakni percakapan, dialog, dan wawancara. Percakapan
berlangsung dalam suasana yang bersahabat dan informal. Dialog berlangsung dalam
situasi yang lebih intim, lebih dalam, dan lebih personal. Sedangkan wawancara
sifatnya lebih serius, yakni adanya pihak yang dominan pada posisi bertanya dan
yang lainnya pada posisi menjawab. Komunikasi kelompok kecil ialah proses
komunikasi yang berlangsung antara tiga orang atau lebih secara tatap muka, dimana
anggota- anggotanya saling berinteraksi satu sama lainnya. Komunikasi kelompok
kecil oleh banyak kalangan dinilai sebagai tipe komunikasi antarpribadi karena:
Pertama, anggota-anggotanya terlibat dalam suatu proses komunikasi yang
berlangsung secara tatap muka. Kedua, pembicaraan berlangsung secara terpotong-
potong dimana semua peserta bisa berbicara dalam kedudukan yang sama, dengan
kata lain tidak ada pembicara tunggal yang mendominasi situasi. Ketiga, sumber dan
penerima sulit diidentifikasi.
Komunikasi Publik (Public Communication)
Komunikasi publik biasa disebut komunikasi pidato, komunikasi kolektif,
komunikasi retorika, public speaking dan komunikasi khalayak. Apapun namanya,
komunikasi publik menunjukkan suatu proses komunikasi dimana pesan-pesan
disampaikan oleh pembicara dalam situasi tatap muka di depan khalayak yang lebih
besar. Salah satu ciri komunikasi publik adalah pesan yang disampaikan tidak
berlangsung secara spontanitas, tetapi terencana dan dipersiapkan lebih awal. Tipe
komunikasi public biasanya ditemui dalam berbagai aktivitas seperti kuliah umum,
khotbah, rapat akbar, pengarahan, ceramah, dan semacamnya. Ada kalangan tertentu
menilai bahwa komunikasi publik bisa digolongkan komunikasi massa bila dilihat
pesannya yang terbuka. Tetapi terdapat beberapa kasus tertentu dimana pesan yang
disampaikan itu terbatas pada segmen khalayak tertentu, misalnya pengarahan,
sentiaji, diskusi panel, seminar, dan rapat anggota. Karena itu komunikasi publik bisa
juga disebut komunikasi kelompok bila dilihat dari segi tempat dan situasi.
Komunikasi Massa (Mass Communication)
Komunikasi massa dapat didefinisikan sebagai proses komunikasi yang
berlangsung dimana pesannya dikirim dari sumber yang berbentuk lembaga (bukan
perorangan) kepada khalayak yang sifatnya massal melalui alat-alat yang bersifat
mekanis seperti radio, televisi, surat kabar, dan lain-lain. Dibandingkan dengan
bentuk-bentuk komunikasi sebelumnya, komunikasi massa memiliki ciri tersendiri.
Sifat pesannya terbuka dengan khalayak yang :
a) variatif, baik dari segi usia, agama, suku, pekerjaan, maupun dari segi
kebutuhan,
b) Komunikan tersebar luas sesuai dengan cakupan area yang telah ditetapkan,
dan
c) Komunikan tidak mengenal satu sama lain (anonim). Pesan komunikasi massa
berlangsung satu arah dan tanggapan baliknya lambat (tertunda) serta sangat
terbatas. Akan tetapi, dengan perkembangan teknologi komunikasi yang
begitu cepat, khususnya media massa elektronik seperti radio dan televisi,
maka umpan balik dari khalayak bisa dilakukan dengan cepat kepada penyiar,
misalnya melalui program interaktif.
D. Hambatan Komunikasi
Hambatan semantik
Terkadang dalam berkomunikasi, ada penggunaan kata yang punya arti ganda, tidak
jelas, atau berbelit-belit.
Hambatan psikologis
Dalam komunikasi efektif, bentuk hambatan psikologis dan sosial sangat mungkin
terjadi. Contohnya, perbedaan nilai, harapan, keyakinan, pendapat, pandangan, dan
sebagainya.
Keterbatasan fisiologis
Dikutip dari buku Business Communication: Konsep dan Aplikasi dalam Konteks
Individu, Kelompok, dan Organisasi (2020) karya Abigail K. Dwi, dkk, faktor
penghambat komunikasi efektif ini sering terjadi karena manusia punya keterbatasan
fisik.
Perbedaan latar belakang
Latar belakang yang berbeda bisa menghambat proses komunikasi efektif. Terlebih
lagi saat komunikator tidak memahami latar belakang komunikan, dan begitu pula
sebaliknya.
Persepsi yang selektif
Persepsi yang selektif bisa menjadi faktor penghambat komunikasi efektif. Karena
persepsi sering kali memutarbalikkan fakta isi pesan serta tujuan penyampaian pesan
dengan mudah.
Hanya menyimak sebagian isi pesan
Faktor penghambat komunikasi efektif lainnya ialah hanya menyimak sebagian isi
pesan, lalu mengalihkannya pada hal lain.
E. Media Komunuikasi
Harold Laswell (1948)
Menurut Laswell, komunikasi adalah upaya untuk menjawab pertanyaan apa, siapa,
melalui saluran apa, kepada siapa dan memberi dampak apa.
Fungsi Media Komunikasi
a) Edukasi dan Pemberian Informasi. Menyampaikan fakta-fakta yang ada
kepada penerima informasi. Media juga berfungsi untuk menyampaikan
norma, aturan, dan nilai kepada pengguna media.
b) Corong Opini. Masyarakat luas dapat menggunakan media komunikasi
sebagai wadah untuk menyampaikan opini atau pendapat.
c) Pengawas Kebijakan. Media komunikasi menjadi sarana untuk
mempublikasikan apa saja yang kebijakan dan praktek dari kebijakan yang
diambil oleh sebuah lembaga pemerintahan.
d) Pemantauan. Media komunikasi juga berfungsi untuk memantau apa saja yang
terjadi. Misalnya saja masyarakat dapat mengetahui informasi mengenai
perubahan iklim, bencana alam, atau informasi mengenai prosedur kesehatan
dan lain sebagainya.