Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KONSEP DASAR KOMUNIKASI

GURU PEMBIMBING
Eki Dudi Darmawan, S.Pd.,M.MPD.,M.M

Disusun oleh:
Muhamad Rizal 20401080
Muhamad Ropid 20401076
Fricilia Nurlita 20401134

POLITEKNIK PIKSI GANESHA


Jl. Gatot Subroto No.301, Maleer, Kec. Batununggal, Kota Bandung, Jawa
Barat 40274
A. Pengertian Komunikasi
Manusia adalah makhluk sosial yang selalu hidup berkelompok. Tidak ada
manusia yang mampu hidup sendiri tanpa berhubungan dengan orang lain. Manusia
membutuhkan manusia lain untuk memenuhi segala kebutuhannya, baik kebutuhan
fisiologis mau pun kebutuhan psikologis. Selain itu, kebutuhan akan manusia lainnya
diperlukan untuk mempertahankan hidup, sehingga manusia membutuhkan hubungan
sosial yang baik yang dapat terpenuhi dengan sempurna bila manusia membina
komunikasi yang baik dengan manusia lainnya.
Komunikasi memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia, karena
melalui komunikasi akan terjadi interaksi, saling memahami, membina relasi antar
sesame manusia dan lingkungannya. Keadaan ini yang membuat manusia ‘dipaksa’
untuk berinteraksi dengan dirinya sendiri (intrapribadi), dengan orang lain
(antarpribadi), dengan kelompok bahkan dengan masyarakat sosial yang sifatnya
lebih luas untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Secara terminologis,
komunikasi berasal dari bahasa latin “communis” atau “common” dalam Bahasa
Inggris yang berarti sama. Berkomunikasi berarti kita berusaha untuk mencapai
kesamaan makna, “commonness”. Atau dengan kata lain, melalui komunikasi kita
mencoba berbagi informasi, gagasan atau sikap kita dengan pihak lainnya dengan
tujuan tercipta adanya kesamaan makna/informasi satu sama lain.
Menurut Deddy Mulyana, proses komunikasi merupakan proses susah -
mudah dan mudah - susah. dikatakan susah tapi mudah karena manusia terbiasa
melakukan komunikasi, bahkan tidak bisa lepas dari proses komunikasi seperti
dikutip oleh Waltzlawick: “We can not not to communicate”. Tetapi di sisi lain
proses komunikasi merupakan kegiatan yang mudah tapi susah dilakukan karena
begitu banyak kendala dalam pelaksanaanya. Kendala utama dalam berkomunikasi
adalah seringkali kita mempunyai makna yang berbeda terhadap lambing yang sama.
Sebelum beranjak lebih jauh, berikut akan dipaparkan pendapat beberapa ahli
komunikasi mengenai pengertian komunikasi.
Harold D Lasswell
“cara yang tepat untuk menerangkan suatu tindakan komunikasi ialah menjawab
pertanyaan : Siapa yang menyampaikan, apa yang disampaikan, melalui saluran apa,
kepada siapa dan apa pengaruhnya?”.
Cassandra Book dalam Human Communication :
“komunikasi adalah suatu transaksi, proses simbolik yang menghendaki orang-orang
mengatur lingkungannya dengan
a) membangun hubungan antar sesama manusia,
b) melalui pertukaran informasi,
c) untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain,
d) berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu”
Everett M Rogers
“komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau
melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya
akan tiba pada saling pengertian yang mendalam.”
D. Lawrence Kincaid :
“Komunikasi adalah proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan
pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada
saling pengertian yang mendalam”
Dennis Murphy :
“Communication is the whole process used in reaching other minds” (Komunikasi
adalah seluruh proses yang diperlukan untuk mencapai pikiran-pikiran yang
dimaksud oleh orang lain.
Harwood :
“Communication is more technically defined as a process for conduction the
memories” (Secara teknis komunikasi didefinikan sebagai proses untuk
membangkitkan perhatian orang lain yang bertujuan untuk menjalin kembali ingatan-
ingatan)
Dari beberapa pengertian tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa
komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling pengaruh-mempengaruhi
satu sama lainnya, baik disengaja ataupun tidak disengaja, dengan menggunakan alat
apapun, sehingga memiliki kesamaan dengan orang lain, seperti kesamaan bahasa
atau kesamaan arti dari simbol– simbol yang digunakan dalam berkomunikasi.

B. Unsur/ komponen Komunikasi


Komunikasi antar manusia hanya bisa terjadi, jika ada seseorang yang
menyampaikan pesan kepada orang lain dengan tujuan tertentu, artinya komunikasi
hanya akan terjadi jika didukung oleh adanya sumber, pesan, media, penerima, dan
efek. Unsur-unsur ini bisa juga disebut komponen atau elemen komunikasi.
Komponen komunikasi adalah sebagai berikut :
Sumber/ Pengirim/ Komunikator (sender)
Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau
pengirim informasi. Dalam komunikasi antar manusia, sumber bisa terdiri dari satu
orang (komunikasi antarpribadi) atau bisa juga dalam bentuk kelompok (komunikasi
kelompok) misalnya partai, organisasi atau lembaga. Sumber sering juga disebut
pengirim, komunikator, atau dalam bahasa Inggrisnya disebut source, sender atau
encoder .
Seringkali dalam masyarakat, ketika proses komunikasi berlangsung,
komunikan atau penerima atau khalayak lebih memperhatikan orang yang
menyampaikan pesan atau informasinya daripada isi pesan (informasi). Ini wajar
terjadi dikarenakan faktor kredibilitas (credibility) yang melekat pada diri seseorang.
Hovland dan Weiss menyebutkan bahwa kredibilitas dari seseorang terdiri
dari dua unsur:
a) expertise (keahlian)
b) trustworthiness (dapat dipercaya)
Tapi kita tidak bisa melupakan faktor lain yang selalu mengikuti kredibilitas
sehingga lebih efektif yaitu faktor atraksi komunikator (Source attractiveness) dan
kekuasaan (source power).
Menurut Herbert C. Kelman, komunikasi yang kita lakukan akan mempengaruhi tiga
hal pada orang lain :
a) Internalisasi (intemalization) karena sesuai dengan sistem nilai yang
dimilikinya,
b) Identifikasi (identification), karena berhubungan dengan sesuatu yang
memberikan kepuasan sehingga memperjelas konsep dirinya, dan
c) Ketundukan / kepatuhan (compliance), karena berharap mendapatkan reaksi
yang menyenangkan dari komunikasi tersebut. Oleh karena itu penting bagi
seorang komunikator untuk bisa ‘unjuk gigi’ terlebih dahulu sebelum
melakukan komunikasi dengan harapan menghasilkan citra tertentu yang
berkaitan dengan kepatuhan (wibawa, karismatik). Dan menghasilkan citra
tersebut diperlukan perencanaan dan persiapan yang sangat matang, terutama
persiapan secara inteligensia dan pengetahuan yang mendalam sesuai dengan
konteks.
Pesan atau berita atau informasi (information)
Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang
disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap
muka (face to face) atau melalui media komunikasi. Isi pesan bisa berupa ilmu
pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat atau propaganda. Dalam bahasa Inggris
pesan biasanya diterjemahkan dengan kata message, content atau information. Supaya
komunikasi sesuai dengan yang diharapkan, makamateri pesan harus jelas terutama
dari segi bahasa agar menghasilkan kesamaan persepsi, kesamaan arti sehingga
memudahkan terjadinya proses komunikasi yang efektif.
Media
Media yang dimaksud di sini ialah alat yang digunakan untuk memindahkan
pesan dan sumber kepada penerima. Terdapat beberapa pendapat mengenai saluran
atau media dalam komunikasi. Ada yang menilai bahwa media bisa bermacam-
macam bentuknya, misalnya dalam komunikasi antarpribadi pancaindera dianggap
sebagai media komunikasi. Selain indera manusia, ada juga saluran komunikasi yang
menggunakan alat berteknelogi seperti telepon, surat, telegram yang digolongkan
sebagai media komunikasi di tataran komunikasi antarpribadi. Dalam komunikasi
massa, media adalah alat yang dapat menghubungkan antara sumber dan penerima
yang sifatnya terbuka, dimana setiap orang dapat melihat, atau membaca, atau
mendengar, bahkan membaca, melihat, dan mendengar. sekaligus pesan yang
dikirimkan komunikat.
Media dalam komunikasi massa dapat dibedakan atas dua macam, yakni
media cetak dan media elektronik. Contoh media cetak antara lain: surat kabar,
majalah, buku, leaflet, brosur, stiker, buletin, hand out, poster, spanduk,dan
sebagainya. Sedangkan media elektronik antara lain: radio, film, televisi, video
recording, komputer, electronic board, audio cassette dan semacamnya. Berkat
perkembangan teknologi komunikasi khususnya di bidang komunikasi massa
elektronik yang begitu cepat, maka media massa elektronik makin banyak bentuknya,
dan makin mengaburkan batas-batas untuk membedakan antara media komunikasi
massa dan komunikasi antarpribadi. Hal ini disebabkan karena semakin canggihnya
media komunikasi itu sendiri yang bisa dikombinasikan (multi-media) antara satu
sama lainnya.
Beberapa pakar menggolongkan media komunikasi menjadi media audio,
visual dan audio visual. Media audio adalah alat komunikasi yang hanya
mengaktifkan indera pendengaran saja, misalnya radio, lonceng, bel, telepon dan lain-
lain. Media visual adalah alat komunikasi yang hanya mengaktifkan indera
penglihatan (hanya bisa dilihat) misalnya : surat, majalah, koran, baligo, spanduk,
poster, dan sebagainya.Sedangkan media audiovisual adalah alat komunikasi yang
mampu mengaktifkan indera pendengaran dan penglihatan (bisa didengar dan
dilihat), misalnya film, wawancara, presentasi, tabligh akbar, dan sebagainya.
Penerima atau komunikan (receiver)
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber.
Penerima bisa terdiri satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelompok, partai atau
negara. Penerima biasa disebut dengan berbagai macam istilah, seperti khalayak,
sasaran, komunikan, atau dalam bahasa Inggris disebut audience atau receiver. Dalam
proses komunikasi telah dipahami bahwa keberadaan penerima adalah akibat karena
adanya sumber. Tidak ada penerima jika tidak ada sumber.
Penerima adalah elemen penting dalam proses komunikasi, karena penerima
merupakan sasaran dari proses komunikasi. Jika suatu pesan tidak diterima oleh
penerima, maka akan menimbulkan berbagai macam masalah yang seringkali
menuntut perubahan, baik pada sumber, pesan atau saluran. Mengenali penerima
(khalayak) saat kita berkomunikasi adalah merupakan prinsip dasar dan penting
dalam berkomunikasi. Dengan mengetahui dan memahami karakteristik penerima
(khalayak ), berarti membuat peluang untuk mencapai keberhasilan dalam
berkomunikasi khususnya, dan kehidupan secara umum.
Pengaruh atau efek (efect)
Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan
dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh pada
proses komunikasi dapat terjadi pada sisi pengetahuan, sisi sikap dan sisi tingkah laku
seseorang (De Fleur, 1982). Karena itu, pengaruh bisa juga diartikan perubahan atau
penguatan keyakinan pada pengetahuan, sikap dan tindakan seseorang sebagai akibat
penerimaan pesan. Ada yang beranggapan bahwa umpan balik sebenarnya adalah
salah satu bentuk dari pengaruh yang berasal dan penerima. Akan tetapi sebenarnya
umpan balik bisa juga berasal dari unsur lain seperti pesan dan media, meski pesan
belum sampai pada penerima. Misalnya sebuah konsep surat yang memerlukan
perubahan sebelum dikirim, atau alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan itu
mengalami gangguan sebelum sampai ke tujuan. Hal-hal seperti itu menjadi
tanggapan balik yang diterima oleh sumber.
Lingkungan (environment)
Lingkungan atau situasi ialah faktor-faktor tertentu yang dapat mempengaruhi
jalannya proses komunikasi. Lingkungan dalam konteks komunikasi dapat
digolongkan atas empat macam, yakni :
a) lingkungan fisik
b) lingkungan sosial budaya,
c) lingkungan psikologis, dan dimensi waktu.
Lingkungan fisik menunjukkan bahwa suatu proses komunikasi hanya bisa terjadi
kalau tidak terdapat rintangan fisik, misalnya geografis. Komunikasi seringkali sulit
dilakukan karena faktor jarak yang begitu jauh, dimana tidak tersedia fasilitas
komunikasi seperti telepon, kantor pos atau jalan raya. Lingkungan sosial
menunjukkan faktor sosial budaya, ekonomi dan politik yang bisa menjadi kendala
terjadinya komunikasi misalnya kesamaan bahasa, kepercayaan, adat istiadat dan
status sosial. Sedangkan factor psikologis menyangkut keadaan jiwa kedua pihak
yang berkomunikasi. Misalnya seorang yang sedang berada dalam keadaan marah
dan sedih seringkali tidak bisa menerima pesan yang disampaikan dengan baik dan
benar.

C. Jenis-Jenis Komunikasi
Jenis komunikasi menurut jumlah yang berkomunikasi adalah :
a) komunikasi dengan diri sendiri (intrapersonal communication),
b) komunikasi antarpribadi (interpersonal communication),
c) komunikasi publik (public communication) dan 4. Komunikasi massa (mass
communication).
Komunikasi dengan Diri Sendiri (Intrapersonal Communication)
Komunikasi dengan diri sendiri adalah proses komunikasi yang terjadi di
dalam diri individu, atau dengan kata lain proses berkomunikasi dengan dirinya
sendiri. Terjadinya proses komunikasi disini karena adanya seseorang yang memberi
arti terhadap sesuatu objek yang diamatinya. Objek dalam hal ini bisa saja dalam
bentuk benda, kejadian alam, peristiwa, pengalaman, fakta yang mengandung arti
bagi manusia, baik yang terjadi di luar maupun di dalam diri seseorang. Obyek yang
diamati mengalami proses perkembangan dalam pikiran manusia setelah mendapat
rangsangan dari panca indra yang dimilikinya. Hasil kerja dari proses pikiran tadi
setelah dievaluasi dan selanjutnya akan memberi pengaruh pada pengetahuan, sikap,
dan perilaku seseorang. Dalam proses pengambilan keputusan, sering kali seseorang
dihadapkan pada pilihan Ya atau Tidak. Keadaan semacam ini membawa seseorang
pada situasi berkomunikasi dengan diri sendiri, terutama dalam mempertimbangkan
untung ruginya suatu keputusan yang akan diambil. Cara ini hanya bisa dilakukan
dengan metode komunikasi intrapribadi atau komunikasi dengan diri sendiri.
Komunikasi Antarpribadi (Interpersonal Communication)
Komunikasi antarpribadi yang dimaksud disini adalah proses komunikasi
yang berlangsung antara dua orang atau lebih secara tatap muka. Menurut sifatnya,
komunikasi antarpribadi dapat dibedakan atas dua macam, yakni komunikasi diadik
dan komunikasi kelompok kecil. Komunikasi diadik ialah proses komunikasi yang
berlangsung antara dua orang dalam situasi tatap muka. Komunikasi diadik dapat
dilakukan dalam tiga bentuk, yakni percakapan, dialog, dan wawancara. Percakapan
berlangsung dalam suasana yang bersahabat dan informal. Dialog berlangsung dalam
situasi yang lebih intim, lebih dalam, dan lebih personal. Sedangkan wawancara
sifatnya lebih serius, yakni adanya pihak yang dominan pada posisi bertanya dan
yang lainnya pada posisi menjawab. Komunikasi kelompok kecil ialah proses
komunikasi yang berlangsung antara tiga orang atau lebih secara tatap muka, dimana
anggota- anggotanya saling berinteraksi satu sama lainnya. Komunikasi kelompok
kecil oleh banyak kalangan dinilai sebagai tipe komunikasi antarpribadi karena:
Pertama, anggota-anggotanya terlibat dalam suatu proses komunikasi yang
berlangsung secara tatap muka. Kedua, pembicaraan berlangsung secara terpotong-
potong dimana semua peserta bisa berbicara dalam kedudukan yang sama, dengan
kata lain tidak ada pembicara tunggal yang mendominasi situasi. Ketiga, sumber dan
penerima sulit diidentifikasi.
Komunikasi Publik (Public Communication)
Komunikasi publik biasa disebut komunikasi pidato, komunikasi kolektif,
komunikasi retorika, public speaking dan komunikasi khalayak. Apapun namanya,
komunikasi publik menunjukkan suatu proses komunikasi dimana pesan-pesan
disampaikan oleh pembicara dalam situasi tatap muka di depan khalayak yang lebih
besar. Salah satu ciri komunikasi publik adalah pesan yang disampaikan tidak
berlangsung secara spontanitas, tetapi terencana dan dipersiapkan lebih awal. Tipe
komunikasi public biasanya ditemui dalam berbagai aktivitas seperti kuliah umum,
khotbah, rapat akbar, pengarahan, ceramah, dan semacamnya. Ada kalangan tertentu
menilai bahwa komunikasi publik bisa digolongkan komunikasi massa bila dilihat
pesannya yang terbuka. Tetapi terdapat beberapa kasus tertentu dimana pesan yang
disampaikan itu terbatas pada segmen khalayak tertentu, misalnya pengarahan,
sentiaji, diskusi panel, seminar, dan rapat anggota. Karena itu komunikasi publik bisa
juga disebut komunikasi kelompok bila dilihat dari segi tempat dan situasi.
Komunikasi Massa (Mass Communication)
Komunikasi massa dapat didefinisikan sebagai proses komunikasi yang
berlangsung dimana pesannya dikirim dari sumber yang berbentuk lembaga (bukan
perorangan) kepada khalayak yang sifatnya massal melalui alat-alat yang bersifat
mekanis seperti radio, televisi, surat kabar, dan lain-lain. Dibandingkan dengan
bentuk-bentuk komunikasi sebelumnya, komunikasi massa memiliki ciri tersendiri.
Sifat pesannya terbuka dengan khalayak yang :
a) variatif, baik dari segi usia, agama, suku, pekerjaan, maupun dari segi
kebutuhan,
b) Komunikan tersebar luas sesuai dengan cakupan area yang telah ditetapkan,
dan
c) Komunikan tidak mengenal satu sama lain (anonim). Pesan komunikasi massa
berlangsung satu arah dan tanggapan baliknya lambat (tertunda) serta sangat
terbatas. Akan tetapi, dengan perkembangan teknologi komunikasi yang
begitu cepat, khususnya media massa elektronik seperti radio dan televisi,
maka umpan balik dari khalayak bisa dilakukan dengan cepat kepada penyiar,
misalnya melalui program interaktif.

D. Hambatan Komunikasi
Hambatan semantik
Terkadang dalam berkomunikasi, ada penggunaan kata yang punya arti ganda, tidak
jelas, atau berbelit-belit.
Hambatan psikologis
Dalam komunikasi efektif, bentuk hambatan psikologis dan sosial sangat mungkin
terjadi. Contohnya, perbedaan nilai, harapan, keyakinan, pendapat, pandangan, dan
sebagainya.
Keterbatasan fisiologis
Dikutip dari buku Business Communication: Konsep dan Aplikasi dalam Konteks
Individu, Kelompok, dan Organisasi (2020) karya Abigail K. Dwi, dkk, faktor
penghambat komunikasi efektif ini sering terjadi karena manusia punya keterbatasan
fisik.
Perbedaan latar belakang
Latar belakang yang berbeda bisa menghambat proses komunikasi efektif. Terlebih
lagi saat komunikator tidak memahami latar belakang komunikan, dan begitu pula
sebaliknya.
Persepsi yang selektif
Persepsi yang selektif bisa menjadi faktor penghambat komunikasi efektif. Karena
persepsi sering kali memutarbalikkan fakta isi pesan serta tujuan penyampaian pesan
dengan mudah.
Hanya menyimak sebagian isi pesan
Faktor penghambat komunikasi efektif lainnya ialah hanya menyimak sebagian isi
pesan, lalu mengalihkannya pada hal lain.

E. Media Komunuikasi
Harold Laswell (1948)
Menurut Laswell, komunikasi adalah upaya untuk menjawab pertanyaan apa, siapa,
melalui saluran apa, kepada siapa dan memberi dampak apa.
Fungsi Media Komunikasi
a) Edukasi dan Pemberian Informasi. Menyampaikan fakta-fakta yang ada
kepada penerima informasi. Media juga berfungsi untuk menyampaikan
norma, aturan, dan nilai kepada pengguna media.
b) Corong Opini. Masyarakat luas dapat menggunakan media komunikasi
sebagai wadah untuk menyampaikan opini atau pendapat.
c) Pengawas Kebijakan. Media komunikasi menjadi sarana untuk
mempublikasikan apa saja yang kebijakan dan praktek dari kebijakan yang
diambil oleh sebuah lembaga pemerintahan.
d) Pemantauan. Media komunikasi juga berfungsi untuk memantau apa saja yang
terjadi. Misalnya saja masyarakat dapat mengetahui informasi mengenai
perubahan iklim, bencana alam, atau informasi mengenai prosedur kesehatan
dan lain sebagainya.

F. Jenis Media Komunikasi


Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal adalah pesan yang disampaikan menggunakan suara atau pesan
yang diucapkan. Bentuk dari komunikasi verbal terdiri sebagai berikut:
a) Komunikasi Oral. Di dalam komunikasi oral, pesan disampaikan dari
pembawa pesan kepada penerima menggunakan kata-kata yang diucapkan
secara lisan. Dalam artian informasi yang disampaikan tidak ada bentuk cetak
atau tertulis yang dapat dibaca, hanya dapat didengarkan.
b) Komunikasi Tertulis. Sementara itu di dalam komunikasi tertulis pesan
disampaikan dalam bentuk tulisan yang disampaikan dari pembawa kepada
penerima pesan. Komunikasi tertulis ini dapat dilakukan menggunakan dua
cara yaitu membaca dan menulis.

Komunikasi Non Verbal


Komunikasi non verbal adalah penyampaian pesan tanpa harus menyampaikan pesan
dengan suara ataupun bentuk pesan tertulis.
Komunikasi non verbal memiliki beberapa bentuk seperti berikut ini:
a) Bahasa tubuh
b) Ekspresi wajah
c) Gerakan tubuh
d) Sentuhan
e) Penampilan
f) Sikap

G. Berdasarkan Cara Penyebaran


Media Suara (Audio)
Pesan diterima menggunakan salah satu indra yaitu telinga. Sementara pesan
disampaikan melalui suara atau verbal yang disampaikan menggunakan alat yang
memancarkan frekuensi tertentu. Contohnya saja radio, CD motivasi, pemutar audio
lainnya.
Media Visual
Media komunikasi visual adalah penyampaian pesan atau informasi menggunakan
bentuk yang dapat dilihat oleh mata. Bentuknya dapat berupa foto, gambar, atau
gambar bergerak. Bentuk media visual sering digunakan pada baliho, poster, atau
iklan digital bergerak menggunakan videotron.
Media Audio Visual
Media audio visual adalah penyampaian pesan menggunakan suara dan bentuk visual
seperti gambar atau video yang digabungkan. Contoh paling mudah adalah televisi.
Namun media audio visual kini semakin berkembang seiring kemajuan teknologi.
Misalnya saja smartphone, media sosial daring seperti YouTube, Instagram, atau
platform lain yang berbasis internet.
Media Cetak
Media cetak adalah saluran untuk menyampaikan pesan menggunakan bentuk tulisan
yang dicetak. Contohnya adalah surat kabar, buku, majalah, brosur, buletin dan
sebagainya.
Namun tidak bisa dipungkiri bahwa perkembangan teknologi kini semakin maju.
Karena itu kita tidak bisa mengabaikan jenis media komunikasi yang digunakan
berdasarkan cara pemindahan data. Diantaranya:
a) Analog: Jaringan untuk menyebarluaskan pesan seperti radio dan televisi
b) Digital: Teknologi yang digunakan sebagai perantara komunikasi data antar
komputer. Seperti internet dan jaringan komputer lokal di dalam sebuah
perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai