PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertama kali ditemukan pada Tahun 2019 di Wuhan China yang kemudian
penyakitnya disebut dengan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), masuk ke
Indonesia sendiri yaitu pada bulan maret tahun 2020. Gejala dari covid-19 sendiri
ialah seperti demam, batuk, myalgia atau kelemahan, sakit kepala, diare, mual dan
muntah.
Data terakhir menyebutkan pada Bulan Juli 2022 total kasus Covid-19 dunia
mencapai 590 jt, di Indonesia kasus pada tahun dari pertama kali Covid-19
muncul hingga akhir 2021 dengan total 4,26 juta dan total kasus pada tahun 2022
berjumlah 2,15 juta, Provinsi Lampung sendiri total kasus terkonfirmasi
keseluruhan mencapai 73547 Orang.(2)
Di Desa Kotagajah Timur sendiri ada sebagian besar dari masyarakat yang
tercatat telah melakukan vaksin dan ada sebagian juga yang tidak melakukan
vaksin dikarenakan ketakutan karena adanya penyakit bawaan. Berdasarkan
penjelasan di atas terkait vaksin covid 19 di Desa Kotagajah Timur sendiri sudah
jelas keteranganya dan penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan tingkat
pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap vaksin Covid-19 di Desa Kotagajah
Timur. Penelitian ini penting dilakukan mengingat masih adanya keraguan di
masyarakat untuk menerima vaksinasi Covid-19 dan juga hasil penelitian ini
dapat digunakan sebagai bahan dalam merumuskan pendekatan terbaik bagi
pelaksanaan program vaksinasi di Desa Kotagajah Timur.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan dan sikap masyarakat
terhadap vaksin Covid-19 di Desa Kotagajah Timur, Kecamatan Kotagajah
Kabupaten Lampung Tengah.
3
2. Tujuan Khsusus
a. Mengetahui karakteristik responden berdasarkan usia, jenis kelamin,
Pendidikan.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkuat landasan teori dan
memberi bukti ilmiah mengenai tingkat pengetahuan dan sikap masyarakat
Desa Kotagajah Timur terhadap vaksin Covid-19.
2. Manfaat Praktis
a. Memberikan informasi bagi Pemerintah dan instansi lainnya tentang
respon Masyarakat terhadap program vaksinasi Covid-19.
b. Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan landasan ilmiah bagi peneliti
selanjutnya tentang sistem penanggulangan pandemi Covid-19 yang ada di
Indonesia, khususnya vaksinasi Covid-19 di Desa Kotagajah Timur.
c. Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan bahan dalam perumusan
pendekatan terbaik untuk pengambilan kebijakan Pemerintah dalam
pelaksanaan program Vaksinasi di Desa Kotagajah Timur.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pengetahuan
a. Definisi Pengetahuan Menurut Notoatmodjo (2014) dalam buku (Masturoh,
Imas & T, 2018) pengetahuan merupakan hasil tahu seseorang terhadap
objek melalui indera yang dimilikinya. Pengetahuan setiap orang akan
berbeda-beda tergantung dari bagaimana penginderaannya masingmasing
terhadap objek atau sesuatu.
b. Tingkat Pengetahuan Menurut Notoatmodjo (2014) dalam buku (Masturoh,
Imas & T, 2018) secara garis besar terdapat 6 tingkatan pengetahuan sebagai
berikut:
1) Tahu (know)
Tingkatan pengetahuan pada tahap ini merupakan tingkatan paling
rendah, pengetahuan yang dimiliki baru sebatas berupa mengingat
kembali apa yang telah dipelajari sebelumnya. Kemampuan
pengetahuan pada tingkatan ini yaitu menguraikan, menyebutkan,
mendefiniskan dan menyatakan. Contohnya antara lain: menyebutkan
defnisi pengetahuan, menyebutkan definisi rekam medis, atau
menguraikan tanda dan gejala suatu penyakit.
2) Memahami (comprehension)
Pada tahap ini pengetahuan yang dimiliki dapat diartikan sebagai
suatu kemampuan menjelaskan tentang objek atau sesuatu dengan
benar. Seseorang yang telah paham tentang pelajaran atau materi yang
telah diberikan dapat menjelaskan, menyimpulkan dan
menginterpretasikan objek atau sesuatu yang telah dipelajari. 9
Misalnya dapat menjelaskan tentang pentingnya dokumen rekam
medis.
6
3) Aplikasi (application)
Pada tahap ini pengetahuan yang dimiliki dapat menerapkan atau
mengaplikasikan materi yang telah dipelajarinyapada situasi kondisi
nyata atau sebenarnya. Contohnya melakukan assembling (merakit)
dokumen rekam medis atau melakukan kegiatan pelayanan
pendaftaran.
4) Analisis (analysis)
Memiliki kemampuan menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam
komponen-komponen yang ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan
analisis yang dimiliki yaitu dapat menggambarkan (membuat bagan),
memisahkan dan mengelompokkan, membedakan atau
membandingkan. Contohnya yaitu menganalisis dan membandingkan
kelengkapan dokumen rekam medis menurut metode Huffman dan
metode Hatta.
5) Sintesis (synthesis)
Pada tahap ini pengetahuan yang dimiliki yaitu kemampuan
seseorang dalam mengaitkan berbagai elemen atau unsur pengetahuan
yang ada menjadi suatu pola baru yang lebih menyeluruh.
Kemampuan sintesis seperti menyusun, merencanakan,
mengkategorikan, mendesain, dan menciptakan. Misalnya membuat
desain form rekam medis dan menyusun alur rawat jalan atau rawat
inap.
6) Evaluasi (evaluation)
Tahap terakhir ini pengetahuan yang dimiliki berupa kemampuan
untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau
objek. Evaluasi dapat digambarkan sebagai proses merencanakan,
memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan
untuk membuat alternatif keputusan.
7
2. Sikap
a. Definisi sikap
Sikap adalah salah satu istilah bidang psikologi yang berhubungan dengan
persepsi dan tingkah laku. Istilah sikap dalam bahasa Inggris disebut
attitude. Attitude adalah suatu cara bereaksi terhadap suatu perangsang.
Suatu kecenderungan untuk bereaksi terhadap suatu perangsang atau situasi
yang dihadapi.
8
2. Patofisiologi
Diawali dengan penemuan kasus pertama di Wuhan, China yang
melaporkan kasus pertamanya lalu makin menyebar ke daerah lain bahkan ke
seluruh penjuru dunia. Kasus COVID-19 diibaratkan seperti bola salju yang
makin hari mengalami peningkatan angka positif dari hamper seluruh Negara,
lebiih dari 205 Juta kasus positif dengan 4,33 Juta korban meninggal dunia
(WHO, 2021).
9
3. Epidemologi
Sebuah studi tentang dinamika awal penularan COVID 19
mengungkapkan bahwa masa inkubasi rata rata adalah 5,2 hari (95% interval
kepercayaan [CI], 4,1 – 7,0). Sebuah penelitian selanjutnya yang
menggunakan riwayat perjalanan dan tumbulnya gejala dari 88 kasus yang
dikonfirmasi menunjukan masa inkubasi rata-rata yang sama yaitu 6,4 hari
(95% CI, 5,6-7,7). Dengan persetil ke-95 dari distribusi pada 12,5 hari. Angka
repruduksi di dasarkan pada model, sangat bergantung pada kondisi
epidemologi dan merupakan parameter terpenting untuk menentukan
interistik.
4. Diagnosa
Deteksi COVID 19 yang cepat dan akurat sangat penting untuk
mengendalikan wabah di masyarakat dan di rumah sakit. Tes diagnostic
terkini virus corona meliputi reaksi berantai polymerase transkripsi balik (RT-
PCR), RT –PCR real-time (rRT-PCR), dan amplifikasi isothermal yang di
mediasi loop transkripsi balik (RT-LAMP). RT-LAMP memiliki sensitivitas
serupa dengan rRT-PCR, sangat spesefisik dan digunakan untuk mendeteksi
MERS_CoV. menurut kriteria diagnostic yang di tetapkan oleh Komisi
Kesehatan nasional Tiongkok saat ini, pemeriksaan laboratorium, termasuk tes
usap nosafaring dan orofaring telah menjadi penilaian standar untuk diagnosis
COVID 19.
Pemeriksaan antigen-antibodi memiliki keunggulan yaitu hasil
pemeriksaan yang cepat namun disisi lain, hasil pemeriksaan tidak bisa
dijadikan pedoman utama dalam mendiagnosa pasien karena pemeriksaan ini
hanya melihat ada atau tidaknya respon imun terhadap virus. Waktu dalam
melakukan pemeriksaan juga sangat mempengaruhi hasil pemeriksaan(Guo.et
al.,2020).
5. Tatalaksana
Hingga saat ini belum ditemukan tatalaksana pasti untuk pasien COVID-
19, tatalaksana yang dapat dilakukan adalah terapi sesuai dengan gejala yang
muncul dan dengan oksigen. Namun beberapa penelitian mengatakan
beberapa jenis obat dinilai ampuh untuk digunakan sebagai tatalaksana
COVID-19.
6. Faktor resiko
Berdasarkan dari penelitian yang dilakukan, penyakit komobid hipertensi,
diabetes melitus, jenis kelamin laki laki dan perokok adalah faktor resiko
COVID-19. Pasien dengan jenis laki laki diduga karena prevelensi perokok
yang tinggi pada laki laki (Cai,2020).
7. Pencegahan
a. Rajin mencuci tangan dengan cairan alcohol maupun sabun dan air
untuk membunuh virus
b. Menjaga jarak sejauh 1 meter dengan orang lain
c. Mengindari tempat yang ramai dan memungkinkan terjadi kontak
dengan orang lain
d. Tetap dirumah untuk menhindari kontak dengan orang lain
e. Jika mengalami gejala umum COVID 19 segera mencari bantuan
medis
C. Vaksin Covid-19
1. Definisi
Vaksin Covid-19 merupakan vaksin yang digunakan untuk memperoleh
l l l l l l l
memutus rantai penularan virus. Vaksin ini masih menjalani uji klinik dan
l l l l l l l l l
Jenis vaksin Covid-19 pun bermacam-macam yaitu dapat berupa vaksin hidup
l l l l l l l l l l
vaksin RNA. Sebagian besar vaksin yang telah memiliki EUA harus diberikan
l l l l l l l l l l l
a. Vaksin mati/dilemahkan
l l l l
Vaksin sel utuh yang tidak aktif atau vaksin hidup yang dilemahkan dapat
l l l l l l l l l l l l
b. Subunit Vaksin l
Vaksin subunit mengandung satu atau lebih antigen dengan imunogresitas kuat
l l l l l l l l l
mendapatkan respon imun protektif yang kuat. Hingga saat ini, beberapa
l l l l l l l l l l
c. Vaksin mRNA
l l
produksi antigen multimeric Moderma, Inc. telah memulai uji klinis fase 1 l l l l l
untuk mRNA - 1273, vaksin mRNA, yang mengkode protein viral spike l l l l l
kultur sel sedangkan untuk vaksin mRNA dirancang dalam silico, yang l l l l l l l l l
d. Vaksin DNA
l l
Vaksin DNA biasanya terdiri dari molekul DNA plasmid yang mengkode
l l l l l l l l l
Vanam satu atau lebih antigen. Mereka lebih unggul dari vaksin mRNA
l l l l l l l l l l
antigen
l heterolog. Mereka l dikarakterisasi l l l dengan l menggabungkan l l
imunogenisitas yang kuat dari vaksin yang dilemalikan hidup dan keamanan l l l l l l l l l l l l
Vaksin ini hanya mengandung fingmen antigen utuh tertentu dan biasanya
l l l l l l l l l
dibuat dengan teknik sintesis kimia. Mereka lebih mudah dalam persiapan
l l l l l l l l l
virus yang secara kimia terkait dengan 4 asam amino li - Key untuk
l l l l l l l l l
untuk setiap jenis vaksin Covid-19. Tabel di bawah ini menjelaskan dosis
l l l l l l l
Interval
Pengembangan Jumlah Minimal Cara
Platform
Vaksin Dosis Pemberian Pemberian
Antar Dosis
Inactived Sinovac Research and 2 (0,5 ml
28 Hari Intramuskular
l l l l
Products
Viral vector Astra Zeneca +
2 (0,5 ml
l l l l
replicating) l
vaccine l
replicating) l of Biotechnology
Viral vector l The Gamaleya Nationel l l l l
l l
(Sputnik V)
menjadi 3 yaitu vaksin Covid-19 dengan suhu penyimpanan 2-8 °C, vaksin
l l l l l l l
dalam rangka menjamin kualitas vaksin tetap terjaga sampai diterima oleh
l l l l l l l l l l l l l l
sasaran (12).
l l l
dalam rak atau keranjang vaksin yang berbeda agar tidak tertukar dengan
l l l l l l l l l l l l l l l
15
Gambar 2.1 Contoh penyimpanan di lemari es buka atas dan buka depan
l l l l l l l l l l l
dalam rak atau keranjang vaksin yang berbeda agar tidak tertukar dengan
l l l l l l l l l l l l l l l
rutin.
2) Vaksin dapat bertahan selama 30 hari pada suhu 2-8 °C. Pada vaccine
l l l l l l l l l l l l l
matahari langsung.
l l l l
2) Sarana UCC yang dimaksud adalah freezer dengan suhu sangat rendah
l l l l l l l l l l l l
3) Alat transportasi vaksin UCC (berupa kontainer pasif) terdiri dari dua
l l l l l l l l l l
Materials) dan thermoshipper menggunakan dry ice. PCM dan dry ice
l l l l l l
a) Freezer ULT ukuran besar -85°C (500 sampai dengan 700 liters, l l l l l
sarana yaitu:
l l l l
a) PCM khusus freezer ULT (-80°C) untuk UCC Isi kemasan dengan l l l
b) Cairan CO2/Dry ice (-78°C) untuk UCC. Simpan pada suhu -80°C
l l l l l
c) Air/es (0°C) untuk cold chain tradisional. Isi packs dengan air dan
l l l l l l l l
suhu 2-8°C
c. Gamaleya Research Institute disimpan dengan suhu -20°C
l l l l l l
2-8°C
f. Moderna / NIAID- dengan mekanisme vaksin RNA disimpan dengan suhu -
l l l l l l l l
20°C
g. BioNTech / Fosun Pharma / Pfizer disimpan dengan suhu -70°C l l l l
2.4.Kerangka Konsep
Penyebaran kuesioner
Tingkat pengetahuan
Masyarakat terhadap Sikap Masyarakat
vaksin Covid-19 terhadap vaksin
Covid-19
Variabel bebas
Variabel terikat
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah bersifat kualitatif dengan rancangan penelitian
prosepektif. Observasi deskriptif adalah jenis penelitian yang digunakan untuk
menggambarkan atau memotrat tentang Tingkat Pengetahuan dan Sikap
masyarakat terhadap vaksin covid - 19.
B. Identifikasi Variabel
1. Variabel bebas : Variabel bebas yang digunakan pada penelitian ini adalah
tingkat pengetahuan masyarakat Desa Kotagajah Timur terhadap vaksin
Covid-19.
2. Variabel yang terkait pada penelitian ini yakni sikap penerimaan terhadap
vaksin Covid-19.
C. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah batasan pada variabel-variabel yang diamati atau
diteliti untuk mengarah pada pengukuran atau pengamatan terhadap variabel-
variabel yang bersangkutan serta pengembangan instrument atau alat ukur.
Berikut definisi variable yang ada dalam penelitian.
u Remaj
a akhir
e
s
i
o
n
e
r
No Variabel Devisi A Cara Hasil Skala
operasional ukur ukur ukur
m
e
n
g
e
m
b
a
n
g
21
k
a
n
k
e
p
r
i
b
a
d
i
a
n
d
a
n
k
e
m
a
m
p
u
a
n
b
a
i
k
d
i
d
a
l
a
m
m
a
u
p
u
n
l
22
u
a
r
s
e
k
o
l
a
h
,
b
e
r
l
a
k
u
s
e
u
m
u
r
h
i
d
u
p
.
(Notoatmodjo)
5 Pengetahu Apa yang K Mengisi 0-5 = Buruk Ordinal
an respnden kuesion
6-10 = Baik
pahami dari er
Vaksin Covid
19
6 Sikap Tindakan dari K Mengisi 0-5 = Ordinal
responden kuesion
Negatif
terhadap vaksin er
Covid 19 6- 10 =
Positif
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti yang
berkaitan dengan masalah penelitian. Populasi dalam penilitian ini adalah
Masyarakat Desa Kotagajah Timur, Kecamatan Kotagajah Kabupaten
Lampung Tengah.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan cara tertentu
hingga mewakili populasi nya. Sampel pada penelitian ini adalah warga Desa
Kotagajah Timur yang berusia 17-60 Tahun yang di hitung menggunakan
rumus slovin.
N
n=
1+ N (d 2)
Keterangan:
n = Jumlah sampel.
N = Jumlah populasi
d2
= Penyimpanan terhadap populasi yang diinginkan (d=0,1)
Besar Desa Sri Rahayu I:
N 1196
n= ¿
1+ N (d 2) 1+ 1196 ( 0 , 1 ) 2
1196
¿
12, 96
¿ ( 92 , 28 )
Jadi Populasi Desa Sri Rahayu I di Bulatkan Menjadi 100 sampel.
3. Kriteria sampel
1. Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalahn kriteria atau ciri ciri yang perlu dipenuhi oleh setiap
anggota populasi yang di ambil sebagai sampel.
Sampel yang memenuhi kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah:
24
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu benar benar
mengukur apa yang diukur. Suatu Kuesioner dinyatakan valid apabila pernyataan
pada suatu kuesioner mampu mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut. Untuk mengetahui apakah kuesioner yang disusun tersebut
mampu mengukur apa yang akan diukur, maka perlu diuji dengan uji korelasi antara
skor ( nilai ) tiap tiap item (pernyataan ) dengan skor total kuesioner tersebut
Uji validasi dan reliabilitas ini akan dilakukan uji kesioner mengenai Analisis
Tingkat Pengetahuan dan Sikap Masyarakat terhadap vaksin covid - 19 dan akan
di validitas di Desa Kotagajah Barat ,Kabupaten Lampung Tengah sebanyak 30
responden.
F. Prosedur penelitian
1. Tahap penelitian
Pada tahap persiapan, peneliti melakukan pembuatan proposal dan
mengurusi perizinan untuk penelitian di Desa Kotagajah Timur, Kecamatan
Kotagajah, Kabupaten Lampung Tengah
2. Tahap pelaksanaan
25
Setelah data terkumpul, data akan dikelolah menggunakan Microsoft excel dan SPPS.
Pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
2. Coding
Setelah kesioner diedit dan di periksa jawaban atau hasil yang diperoleh
selanjutnya akan dilakukan coding, yakni mengubah data berbentuk kalimat
atau huruf menjadi angka atau bilangan kedalam computer.
3. Entry
Data yang telah di editing dan di coding selanjutnya dimasukan kedalam
program Microsoft excel untuk dianalisis.
4. Claning
Setelah data selesai dimasukan, dilakukan pengecekan kembali data yang
sudah ada di enty sehinga tidak terjadi kesalahan dan mendapatkan data yang
maksimal.
26
H. Analisis data
1. Analisis data
Analisa data yang dilakukan ada analisa univariat dan analisa bivariat. Analisa
univariat dilakukan untuk menganalisis masing-masing variabel. Analisa
bivariat untuk mengetahui menghubungkan perilaku penggunaan Vaksin
COVID 19 dengan tingkat pengetahuan COVID 19 yang akan dianalisis
dengan menggunakan uji korelasi. Hasil yang diperoleh dari analisis chi-square
dengan menggunakan program SPSS yaitu dengan nilai ketetapan p value
(0,05) jika nilai hasil p value diatas 0,05 maka tidak terdapat hubungan
sedangkan jika p value di bawah 0,05 maka akan terdapat hubungan,
Karakteristik responden
2. Analisis univariat
3. Analisis Bivariat
4. Penilaian kuesioner
27
Kinerja/ Skor
harapan
Ya
Kinerja/ Skor
harapan
Tidak